Anda di halaman 1dari 10

1

KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA BOKASHI

KANGKUNG LAUT (AEROB)

Laporan Praktikun

Teknologi Pupuk Organik

Disusun Oleh:

Lola Pitaloka (aerob) : 17080010

Dosen Pengampuh : Ikhsan Hasibuan, S.P, M.Sc.

TEKNOLOGI PUPUK ORGANIK

AGROTEKNOLOGI/ PERTANIAN

UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH. BENGKULU

OKTOBER, 2020
2

DAFTAR ISI

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………….……………2

Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………………….…….3

- Definisi Bokashi………………………………………………………………………………………………4
- Manfaat Bokashi ..............................……………………………………………………………………….4
-
- Cara Pembuatan Bokashi…………………………………………………………………………………4
- Tujuan…………………………………………………………………………………………………………….4

Tinjauan Puastaka…………………………………………………………………………………………………………………5

- Proses pembuatan bokashi daun kangkung laut secara aerob dan anaerob……..…5
- Metode pembuatan bokashi…………………………………………………………………………….5

Karakter fisik bokashi daun kangkung laut……………………………………………………………………………7

Karakteristik kimia bokashi…………………………………………………………………………………………………9

Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………10

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………………11

MULAI DARI ATAS


3

Pendahuluan

Kompos atau bokashi adalah bahan organik yang sudah mengalami proses
dekomposisi. Proses pengomposan merupakan suatu proses bio-oksidasi yang mencakup
mineralisasi dan humifikasi bahan organik menjadi produk yang stabil,bebas dari pathogen
dan racun berbahaya bagi tanaman.
Beda kompos dan bokashi adalah pada penggunaan mikroorganisme decomposer.
Kompos menggunakan decomposer alami yang berasal dari tanah lokal,sedangkan bokashi
menggunakan decomposer yang sudah dimurnikan dalam sebuah produk yang diberi nama
EM4.
Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter
aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa
campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi. Kompos yang sudah jadi
dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga proses ini dapat
diulang dengan cara yang lebih efisien. Starter yang digunakan amat bervariasi, dapat
diinokulasikan dari material sederhana seperti kotoran hewan, jamur, spora
jamur, cacing, ragi, acar, sake, miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut
mengandung organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.

Dalam proses pengomposan di tingkat rumah tangga, sampah dapur umumnya


menjadi material yang dikomposkan, bersama dengan starter dan bahan tambahan yang
menjadi pembawa starter seperti sekam padi, sisa gergaji kayu, ataupun kulit gandum dan
batang jagung. Mikroorganisme starter umumnya berupa bakteri asam laktat, ragi,
atau bakteri fototrofik yang bekerja dalam komunitas bakteri, memfermentasikan sampah
dapur dan mempercepat pembusukan materi organik.
Umumnya pengomposan berlangsung selama 10-14 hari. Kompos yang dihasilkan
akan terlihat berbeda dengan kompos pada umumnya; kompos bokashi akan terlihat
hampir sama dengan sampah aslinya namun lebih pucat. Pembusukan akan terjadi segera
setelah pupuk kompos ditempatkan di dalam tanah. Pengomposan bokashi hanya berperan
sebagai pemercepat proses pembusukan sebelum material organik diberikan ke alam.
Pupuk Bokashi, dapat memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, meningkatkan
produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi tanaman, serta menghasilkan kualitas
dan kuantitas hasil pertanian yang berwawasan lingkungan. Pupuk bokashi tidak
meningkatkan unsur hara tanah, namun hanya memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi
tanah, sehingga pupuk anorganik masih diperlukan. Pupuk bokashi,
seperti pupukkompos lainnya, dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kandungan material
organik pada tanah yang keras seperti tanah podzolik sehingga dapat meningkatkan aerasi
tanah dan mengurangi bulk density tanah. Penambahan pupuk bokashi berbahan dasar
arang sekam padi dapat meningkatkan nilai batas cair dan batas plastis tanah latosol, namun
terjadi peningkatan indeks plastisitas. Penambahan bokashi arang sekam padi juga
4

berpengaruh terhadap kekuatan geser tanah dan peningkatan tinggi maksimum tanaman.
Bokashi juga dapat digunakan untuk mengurangi kelengketan tanah terhadap alat dan
mesin bajak sehingga dapat meningkatkan performa alat dan mesin bajak, dengan
pengaplikasian bokashi sebelum pengolahan tanah dilakukan.
Manfaat bokashi bagi pertanian yaitu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
pertanian penggunaan pupuk bokashi terbukti dapat meningkatkan unsur hara dalam tanah
sehingga tanaman yang ditanam akan tumbuh lebih besar dan kualitasnyapun menjadi lebih
baik dari penggunaan pupuk kimia. Tanaman yang ditanam dilahan yang subur akan lebih
maksimal sehingga hasil panen juga akan meningkat.

TAMBAHKAN TTG BOKASHI KANGKUNG DARAT

Cara pembuatan bokashi

1. Larutkan 3lt air mineral kedalam ember


2. Masukkan 150ml EM-4, campurkan bersama dengan air tersebut sedikit demi sedikit.
3. Masukkan gula 150gr, diaduk secara merata hingga gula pasir tersebut larut
4. Tutup cairan tersebut yang telah dibuat, dan didiamkan selama 15menit.
5. Daun kangkung laut yang sudah dipotong kecil-kecil berukuran 1-2cm sebanyak 3kg, lalu
campurkan dengan rata dicairan permentasi tersebut.
6. Campurkan juga daun kangkung laut yang sudah diberi cairan permentasi tersebut pada
sekam/ dedak padi sebanyak 1kg
7. Lalu diaduk sampai merata dan didiamkan selama 15 menit hingga cairan tersebut turun
kebawah
8. Terakhir, masukkan kedalam ember lalu ditutup hingga tidak ada udara lagi yang
masuk,Dan tunggu hingga 2minggu kemudian untuk melihat hasilnya berhasil atau tidak (

Tujuan:

1. Untuk mengetahui bahan apa saja yang dapat digunakan dalam pembuatan bokashi
2. Untuk mengetahui proses pembuatan bokashi
3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan pembuatan
pupuk bokashi

MULAI DISINI
5

Tinjauan Pustaka

Bokashi merupakan salah satu teknologi terbaru dalam pembuatan pupuk kompos.
Teknologi ini merupakan cara paling digemari dinegara kita karena pembuatannya lebih
cepat namun tetap sederhana. Bokashi berasal dari kata dalam Bahasa Jepang yang berarti
“Bahan Organik yang telah difermentasi”. Teknologi ini ditemukan oleh Dr. Teuro Higa pada
awal tahun 1980an. Beliau adalah professor di Universitas Ryukyus, Jepang. Proses
pembuatannya hampir sama dengan pembuatan kompos biasa, yaitu setelah bahan
dikumpulkan dan dipotong-potong atau dihaluskan, bahan-bahan tersebut kemudian
disiram air secukupnya hingga lembab. Jika bahan yang digunakan adalah pupuk kandang
atau daun-daun segar, mka sebaiknya ditambahkan bahan-bahan sisatanmaan berwarna
cokelat seperti dedal, sekam kayu atau sisa kayu gerjaji. Bahan-bahan berwarna coklat akan
menstabilkan struktur pupuk bokashi menjadi tidak terlalu becek. Selain itu juga menambah
kandungan hara fosfor dan kalium ke dalam pupuk. Dalam pembuatan bokashi, tidak hanya
diperlukan air tetapi juga digunakan mikroorganisme yang bisa mempercepat proses
dekomposisi bahan organic sehingga pupuk kompos bokashi bisa siap digunakan waktu
lebih singkat. Bahan yang digunakan adalah mikroorganisme dan gula. Mikroorganisme yang
digunakan adalah bahan kimia EM-4. Masukkan EM-4 kecampuran yang telah disiapkan
sebelum nya diadukkan secara merata, lalu jika sudah semua nya tutuplah tunggu hingga 5-
7 hari hingga proses permentasi berhasil atau tidak.

Kompos adalah bahan organic yang sudah mengalami proses dekomposisi. Proses
pengomposan merupakan suatu proses bio-oksidasi yang mencakup miniralisasi dan
humifikasi bahan organic menjadi produk yang stabil, bebas daro pathogen dan racun
berbahaya bagi tanaman. Proses pengomposan merupakan sebuah aerobic yang dilakukan
oleh mikroorganisme mesofil yang menghasilkan bahan organic yang stabil, mineral, air dan
karbon dioksida.

Proses pembuatan bokashi daun kangkung laut secara aerob dan anaerob yaitu mencecah
daun kangkung laut dengan ukuran 1-3cm, lalu dicampurkan dengan bahan coklat yaitu
dedak atau sekam padi dan bahan kimia EM-4, gula, dan iar mineral, diadukkan secara
merata. Untuk bokashi secara aerob dimasukkan kedalam ember tanpa harus dimasukkan
kedalam palstik. Tetapi bokashi secara anaerob dimasukkan kedalam plasitik, diikat. Dan
dimasukkan kedalam ember lalu di isolasikan pakai lem.

Metode Pembuatan Bokashi Anaerob dan Aerob

A. Bahan dan Alat


1. Pembuatan bokashi daun kangkung laut (Aerob)
Nama: Lola Pitaloka
Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum
Waktu : Kamis/ 24 September 2020/ 11.40 WIB
Tempat : Labolatarium Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH. Bengkulu
6

2. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan bokashi yaitu:

1. Bahan hijau (Daun kangkung laut 3kg)


2. Bahan coklat (sekam/dedak padi halus 1kg)
3. Mikroorganisme decomposer (EM-4 150ml )
4. Air mineral 3liter
5. Gula 150gr

Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan bokashi yaitu:

1. Pisau
2. Timbangan
3. Gelas ukur
4. Ember
3. Cara Kerja
Cara pembuatan cairan untuk bokashi
1. Larutkan 3lt air mineral kedalam ember
2. Masukkan 150ml EM-4, campurkan bersama dengan air tersebut sedikit
demi sedikit.
3. Masukkan gula 150gr, diaduk secara merata hingga gula pasir tersebut larut
4. Tutup cairan tersebut yang telah dibuat, dan didiamkan selama 15menit.
5. Daun kangkung laut yang sudah dipotong kecil-kecil berukuran 1-2cm sebanyak
3kg, lalu campurkan dengan rata dicairan permentasi tersebut.
6. Campurkan juga daun kangkung laut yang sudah diberi cairan permentasi
tersebut pada sekam/ dedak padi sebanyak 1kg
7. Lalu dibuat gundukan dan didiamkan selama 15 menit hingga cairan tersebut
turun kebawah
8. Terakhir, masukkan kedalam ember lalu tutup ember. Dan tunggu hingga
2minggu kemudian untuk melihat hasilnya berhasil atau tidak.

KARAKTER FISIK BOKASHI DAUN KANGKUNG LAUT

Tabel 1. Perbandingan Karakterfisik Bokashi Secara Aerob Dan Anaerob

a. Karakteristik Fisik Bokashi Daun Kangkung Laut

N Karakter fisik bokashi Metode aerob Metode anaerob


O

1 Aroma Agak seperti tape Tidak berbau

2 Warna Hijau menjadi Hijau menjadi coklat


kecoklatan muda/coklat pucat
7

3 Tekstur Sedang 1-2 cm Kasar 2-5 cm


Berjamur putih halus

4 Kadar air Lembab Lembab

Gambar warna dan tekstur pupuk bokashi kangkung laut

Pupuk Bokashi Kangkung Laut (Aerob) Sebelum Jadi Bokashi

Pupuk Bokashi Kangkung Laut (Aerob) Sesudah Jadi Bokashi

Pupuk Bokashi Kangkung Laut (Anaerob) Sebelum Jadi Bokashi

Pupuk Bokashi Kangkung Laut (Anaerob) Sesudah Jadi Bokashi


8

BAHAS

B. Karekteristik Kimia bokashi

Kareteristik kimia bokashi dilakukan untuk mengetahui kandungan hara N , P , K , c-organik,


dan Ph.

Tabel 2. Karekteristik Kimia Bokashi

Karekteristik Kimia Kangkung Laut (Aerob ) Kangkung (Anaerob)

pH ke-1 5 4,5

pH ke-2 4,5 4,5

pH rata-rata 4,75 4,5

Faktor yang mempengaruhi pH bokashi adalah karena proses fermentasi mengakibatkan


terurainya protein dan terjadinya pelepasan amonia sehingga pH menurun dan menjadi
asam. Dan sangat dianjurkan untuk tanah yang mengandung PH agak basa karena bisa
menetralkan kondisi tanah. pH pupuk organik ini tergolong agak asam tetapi masih bisa
dikatakan netral karena tidak terlalu jauh dari angka 7 ,jika PH rendah maka akan membuat
tanah menjadi asam sehingga membuat mikroorganisme menjadi tidak berkeja dengan
maksimal dan tidak baik untuk pertumbuhan tanaman yang mengakibatkan tanaman
menjadi kerdil

PH Bokashi Kangkung laut proses anaerob

PH Bokashi Kangkung laut proses Aerob


9

BAHAS

Kesimpulan

Perbedaan pembuatan bokashi antara aerob dan anaerob adalah dalam perbedaan
PH bokashi dari kangkung laut ini tidak berbeda jauh dan perbedaan selanjutnya ada pada
kondisi bokashi yang dimana bokashi aerob membuat tekstur bokashi menjadi lebih halus
dan berjamur putih sehingga tercium aroma asam seperti tape sedangkan kondisi tekstur
anaerob membuat bokashi menjadi kasar dan tidak mengeluarkan bau. Dan dari
perbandingan kadar air kedua proses ini didapatkan hasil yang sama yaitu lembab.
Perubahan warna pun terjadi yang sebelumnya hijau menjadi coklat yang disebabkan akibat
proses fermentasi.

CEK KE TUJUAN
10

Daftar Pustaka

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88735/MANFAAT-PUPUK-BOKHASI-UNTUK-
TANAMAN/#:~:text=meningkatkan%20Kualitas%20dan%20Kuantitas%20Hasil,baik%20dari
%20penggunaan%20pupuk%20kimia.

Anda mungkin juga menyukai