“JENG MENUL”
karya : Puthut Buchori
Adegan 1
JENG MENUL
Perkenalkan, nama saya Rumenul Setyo Kinasih. Usia dua puluh satu
tahun. Pekerjaan, penjual Bubur asyoi. Enak lho.
MAT KRANJANG
Sudah tho mbokne, pagi ini biar saya saja yang membelikan bubur buat
si thole, sekali-sekali mbokne istirahat saja di rumah.
MBOK TOMBLOK
Halahhh alasan saja...
MBOK TOMBLOK
Kamu cuman alasan mau beliin bubur si thole, halah alasan
MAT KRANJANG
Kamu ngomong apa sih?
MBOK TOMBLOK
Sampeyan hanya pingin ngeliat yang jualnya saja kan?
MAT KRANJANG
Ah pitenah itu, Negatip tingking, berburuk sangka...
MBOK TOMBLOK
Lha memang beli nya bubur di tempat siapa?
MAT KRANJANG
Jeng Menul.
MBOK TOMBLOK
Wha lha dalah, beneran tho. Hanya mung pingin ketemu si menul,
seperti halnya lelaki-lelaki lain.
MAT KRANJANG
Lha lihat kamu saja sudah dongkol je….
MBOK TOMBLOK
Weh kurang ajar, lelaki semprul, berani-beraninya omong begitu.
Kurang ajar.
ARJO ANGGUR
Mana bune, minta duwit, aku sudah lapar banget je.
ARJO ANGGUR
Ya duwit yang masih ada tho. Aku wis ngelih banget je, aku sudah
pingin sarapan bubur je.
YU GIYAT
Pingin sarapan apa pingin jeng menul...
ARJO ANGGUR
Sudah tho jangan cerigis, kasih aku duwit.
YU GIYAT
Duwitnya mbahmu apa? Wong lanang kok gak punya duwit. Mbok
bekerja, apa kek, nguli kek, dagang kek, ngamen kek, mburuh kek...
ARJO ANGGUR
Kak kek, kak kek ! Aku ini kakekmu apa, (MEREBUT DOMPET YU
GIYAT ISTRINYA) mana duwitnya... (BURU-BURU PERGI KE
TEMPAT JENG MENUL)
YU GIYAT
Oh dasar tekek, bayi buaya, sudah tidak bekerja, makan terus duwit
istrinya, biar kejepit kelek sampeyan, gabisa melek. (MENGUMPAT
TERUS, DAN PERGI KE ARAH LAIN).
CEMPLUK
Kang kamu jangan ikut-ikutan mbubur di tempat si menul lho.
DAL GAPLEK
Memang kenapa ?
DAL GAPLEK
kamu nglarang-nglarang begini pluk, yang malah bikin aku penasaran.
Sebenarnya ada apa sih dengan Menul, kok buburnya laris banget, kok
yang antri sampai berjubel, uyuk-uyukan, umpuk-umpukan. Aku
bukannya pingin buburnya, hanya pingin lihat antreannya itu lho.
CEMPLUK
Sama saja! Pokoknya gak usah kamu ke buburnya si menul!
DUL GAPLEK
Sudah, sudah. Sekarang lebih baik, kita semua saja bareng- bareng
menginjen di warung buburnya menul.
CEMPLUK
Lho kok malah begitu ? kamu ini beneran pingin ngeliat si menul ya?
DUL GAPLEK
Lha ya begitu saja, yang aman, daripada penasaran tapi kamu larang.
Kan nanti di sana kamu bisa lihat sendiri, apa saya melihat menul atau
dagangannya. Biar tidak curiga kamu tho?
Mereka kemudian menuju warung jeng menul. di lain tempat. mas romo
sedang memanas-manasi para istri untuk protes ke denmas lemuduso,
agar menghentikan kegiatan jeng menul jualan bubur.
MAS ROMO
keadaan saat ini sudah gawat bin genting, jamannya sudah edan bin
sinting. Masak ada penindasan smacam ini kok di biarkan saja, masak
ada penjajahan hak-hak perempuan kok di cueki saja. Kalian merasa
terjajah tho ? betul ?
PARA WANITA
MAS ROMO
Ini yang namanya ketidak adilan, sampeyan-smpeyan para istri sudah di
lecehkan. Masak karena keadaan sampeyan-sampeyan terkalahkan oleh
casing nya si menul. Betul ?
PARA WANITA
Betul !!
MAS ROMO
Nah ini yang harus di tegagkan, masak orang-orang kecil seperti kita tak
pernah diperhatikan. Betul ?
PARA WANITA
Betul !!
YU GIYAT
Saya setuju kalau kita harus protes ke hadapan mas lurah. Ini sudah
kebangeten, masak bojo saya itu wis ora kerja, gapunya duwit. kalau pagi-
pagi sudah nyarap ke warung buburnya si menul.
MBOK TOMBLOK
sama. Sama itu, sama dengan suamiku. Dengan alasan momong si thole,
dengan dalih momong si thole, e.. lha kok ternyata hanya pingin
memandang bakule, si menul. Aku kan jadi kesal.
CEMPLUK
Memangnya si menul itu tidak punya malu hah? Masa dia berani
mengganggu suami orang.
MBAK SUM
Memang lelaki dimana-mana sama saja. Bapaknya anak-anak juga sama.
Disuruh kerja malas, turu maneh, lha giliran maem bubur di menul
semangat 45.
MBAK SUM
Jangan… dikarantina saja.. kasihan dia…banyak virus di luar sana…
MBOK TOMBLOK
Kamu ini ada-ada saja tho sum sum…Memangnya dia kewan po? Lagian
ngapain tho kamu kasian2 ke dia. Kesenengan nanti jan..
MAS ROMO
kita serahkan saja pada denmas Lemuduso, biar beliau yang mengadili,
karena hal ini sudah menyangkut kestabilitasan nasional lho. Ini sudah
menyangkut masalah negara lho.
YU GIYAT
Wah.. wah.. sampai segitu tho..
MAS ROMO
Lha iya, ini berarti sudah meresahkan masyarakat, dan sudah urusan
aparat, jangan main hakim sendiri. Jadi mari kita giring menul ke
hadapan denmas lemuduso, pimpinan kita.
PARA WANITA
Sepakat, ayo !
MAS ROMO
Kalau kalian telah sepakat, aku akan menyiapkan gerobagku, kalian
semua boleh nebeng ke gerobagku, kita giring menul ke hadapan aparat.
(MENINGGALKAN PARA WANITA)
YU GIYAT
Sik.. sik… sik… sebentar-sebentar para wadhon sedoyo, sik harap
tenang sebentar, saya itu masih curiga je….
CEMPLUK
curiga apa yu,.. curiga pada siapa.. apa yang di curigai.. apa menul.. apa
malah mas Romo…
YU GIYAT
Nah itu yang saya curigai…
MBOK TOMBLO
Siapa yu ?
YU GIYAT
Ya mas romo itu, kok semangat-semangatnya ngompori kita para
wanita, kok rela-relanya membantu kita menyusun skenario
demonstrasi, bahkan sampai menyediakan transportasi segala…. Pasti
ada apa-apanya ini…
MBAK SUM
Ada Apa dengan mas Romo ya ?
MBOK TOMBLOK
O.. I know.. I know… Mas romo itu kan juga sama-sama juragan bubur
tho, dia pasti ingin menyingkirkan si menul. Supaya dia tidak punya
saingan, biar dia bias kembali laris. Kan akhir-akhir ini pelangganya
sudah pada kabur.
CEMPLUK
Bisa juga…Buburnya si menul kan memang enak dibanding mas romo
jauh sekali jan..
YU GIYAT
YU GIYAT
Mas Romo, kita jadi ya naik gerobagnya sampean..
MBAK SUM
Tapi… saya kok masih tidak tega dengan jeng menul e…
MAS ROMO
Mbak Sum ini kenapa tho.. Kan Mbak Sum sendiri sudah tau bahwa
menul itu seperti perempuan di sarkem sana itu lho…
MBOK TOMBLO
Hush.. jaga ucapanmu mas romo..sampean iki..walah dhalahhh
CEMPLUK
Saya ada usul, bagaimana kalau kita berkonsultasi dulu pada mbah angin
anginan, jelek jelek begitu dia itu sesepuh kita lho, dia paranormal, tahu
banyak hal.
MBOK TOMBLO
Wah hebat kowe mbah… ampuh tenan sampeyan… sakti… TOP BGT…
pancen sipp.
MBAK SUM
Panjenengan memang punya telepati yang kuat kok mbah
CEMPLUK
Weruh sak durunge winarah.
MBOK TOMBLO
Caranya gimana tho mbah.
MBOK TOMBLO
Salahnya sampeyan sekti, jadi kami heran dan bertanya-tanya tentang
kesaktian simbah.
CEMPLUK
Ya Sakti, tanpa di panggil sudah hadir sendiri.
YU GIYAT
begini mbah, kami para istri ini akan berkonsultasi dengan simbah…
CEMPLUK
Ya memang Bisa mbah. Sejak itu para suami jadi rajin bangun pagi..
MBOK TOMBLO
Tetapi bangun pagi tidak lantas untuk bekerja, tetapi untuk sarapan
bubur sambil melihat jeng menul.
MBAK SUM
Ya terang jeng menul itu tho mbah.
CEMPLUK
mesam-mesemnya itu lho mbah.
YUK GIYAT
CEMPLUK
Lha sebab, yang menjadi musababnya si menul…
MBAK SUM
Introspeksi mbah…
MBOK TOMBLO
Lha kami sudah terlanjur dikompori untuk demonstrasi je mbah,..
YU GIYAT
Mas Romo itu lho mbah…
CEMPLUK
PARA WANITA
Gimana mbah…. ?
PARA WANITA
Ya mari kita berangkat…
DUL GAPLEK
Lho.. lho mau pada kemana orang-orang itu mbah ?
DUL GAPLEK
Kok Rombongan, memangnya ada acara apa tho mbah?
DUL GAPLEK
Husy diam tho. Si menul kenapa..
MAT KRANJANG
Lha iya kenapa mbah ?
DUL GAPLEK
Ya sudah kalau memang tak ada apa-apa, saya kira sampai gawat je,
kok ributnya sampai ujung laut. Ya sudah kita biarkan saja peristiwa ini
berlalu begitu saja, ayo pulang…
MAT KRANJANG
Lho kok begitu saja tho kang, katanya kita mau ngikuti beritanya…
DUL GAPLEK
Ya kalau kamu mau ngikuti, ya ikuti saja…
ARJO ANGGUR
Walah dhalah… wis ada ibu-ibu jann gercep tenan..
DUL GAPLEK
Jan tenann.. kalua masalah menul wess paling top markotop.. tak
terkalahkan babarblass
YU GIYAT
MAT KRANJANG
Mati aku.. ada bu e.. bisa ketauan je..
ARJO ANGGUR
Ini kok ada menul??? Habis kalian apakan si menul?
YUK GIYAT
Monggo jeng menul silakan disampaikan kepada kami semua..
JENG MENUL
Ya, Saya dan para mbakyu-mbakyu ini akan curhat, mengeluarkan isi
hati kami, Kami ingin mempertanyakan, kenapa, kami para wanita ini,
hanya dijadikan bahan omongan, bahan gunjingan, dirasani sana,
dirasani sini. Apa salah kami, kami toh hanya menjalankan tugas kami,
saya hanya berjualan bubur untuk menghidupi ibu dan adik-adik saya
kok di jadikan obyek kesalahan. Apa saya salah, apa jual bubur itu
salah. Apa saya tidak boleh jualan lagi, terus keluarga kami harus
makan apa ? saya tak punya keahlian lain selain masak bubur.
CEMPLUK
Sebenarnya kami para wanita ini ke sini, bukan unuk menyalahkan jeng
menul, juga bukan menyalahkan suami kami, tetapi kami hanya untuk
mengajak bersama-sama berinstropeksi, bermawas diri, kembali melihat
diri kita, tentang kelakuan kita, tentang tanggung jawab kita.
MBOK TOMBLOK
Ya, kami tidak menyalahkan siapa-siapa tentang kasus jeng menul ini,
juga tidak menyalahkan mas romo yang maruk saat ini.
MBAK SUM
Ehm. Kalau memang begitu selesailah, ya semua biarkan berjalan
dengan sendirinya. Kenapa kita hanya ngurusi hal hal sepele, sementara
banyak hal-hal penting negara yang lain belum terurusi.
MUSIK PENUTUP.
Puthut buchori
Gowongan, 26 Juni 2003.
[mementaskan naskah drama ini harus ada pemberitahuan kepada penulis]