Education Background:
Medical Doctor : S1 (UNS - 1999)
PhD : S2 leading to S3 (Tottori Univ Japan - 2006)
Clinical Pathologist : PPDS PK UNS (2011), Consultant (2021)
FISQua : ISQUA (2021)
Intl Experience : Singapore, Australia, Thailand, Perancis, Italia, Swiss, Vietnam
Award : Achmad Bakrie Award XVIII for Medical Field (2022)
Academician for Health Educator during Pandemic (2023)
Society Community
InaHA Health Educator on Social
Ina Clinical Pathology and Media.
Laboratory Medicine Assoc
Regulasi Terkait Mutu dan Akreditasi
Laboratorium Kesehatan
KEPMENKES HK.01.07/MENKES
KMK 1267 TAHUN PERMENKES 658 /405 TAHUN 2020 TENTANG JEJ
2004 TENTANG TAHUN 2009 TENTANG PERMENKES 27 TAHUN ARING LABKES KEPMENKES HK.01.07/MENKES
STANDAR JEJARING LAB 2017 TENTANG PEDOM /4642 TAHUN 2021 PENYELENG
PELAYANAN KMK 605 DIAGNOSIS PENYAKIT AN PPI DI FASYANKES GARAAN LABKES COVID
LABORATORIUM TAHUN 2008 INFEKSI NEW PP 47 TAHUN 2016 TENTAN
DINAS TENTANG EMERGING DAN RE G FASYANKES PMK NO 34/2022
KESEHATAN STANDAR EMERGING KEPMENKES AKREDTASI
KAB/KOTA BALAI HK.01.07/MENKES/214 TAHUN PUUKESMAS, KLINIK,
LABORATORIU PERMENKES 54 TAHUN 2020 TENTANG JEJARING LAB LABKES , UTD & TPMD
KEPMENKES
2015 TENTANG PENGUJIAN PEMERIKSA CORONA VIRUS KEPDIRJEN
M KESEHATAN 1435 TAHUN
DAN BBLK 2011 TENTANG DAN KALIBRASI ALAT HK.02.02/I/1404/2021
KALK KESEHATAN PERMENKES 11 TAHUN 2017 T TENTANG JUKNIS
ENTANG KESELAMATAN PASI PEMANTAUAN DAN
EN EVALUASI KESIAPAN
LAB PEMERIKSA
COVID
PMK
PMK Akreditasi
PMK 34/2022 • Acuan TentangAkreditasi Puskesmas, Klinik,
Labkes, UTD dan TPMD
• Sudah ditetapkan 23 November 2022
Peraturan turunan
Standar Akreditas Lembaga Penyelenggara Tarif Akreditasi Permenkes
LabKes KMK 2011/2022 Akreditasi (LPA) KMK KMK 110/2023 Akreditasi
30/12/2022 32/2023 20/1/2023 20/2/2023
7
Kebijakan Akreditasi UTD
PMK Akreditasi
PMK 34/2022 • Acuan TentangAkreditasi Puskesmas, Klinik,
Labkes, UTD dan TPMD
• Sudah ditetapkan 23 November 2022
Peraturan turunan
Draft KMK Standar Lembaga Penyelenggara Tarif Akreditasi Permenkes
Akreditas UTD Akreditasi (LPA) KMK KMK 110/2023 Akreditasi
32/2023 20/1/2023 20/2/2023
7
Standar Akreditasi
Puskesmas dan Klinik
Puskesmas Klinik
Standar Standar
Standar Standar
Unsur Edisi Unsur Edisi
Edisi 2015 Edisi 2015
Revisi Revisi
Bab 9 5 Bab 4 3
Standar 42 35 Standar 26 22
Kriteria 168 81
Elemen Penilaian 499 110
Elemen Penilaian 776 327
Standar Akreditasi
Labkes, UTD & TPMD
Labkes TPMD
Standar Standar Standar Standar
Edisi Unsur Edisi Edisi
Unsur Revisi
2008 2015 Revisi
2022
UTD Bab 2 2
Bab 2 7
Standar 20 5
Standar 7 103 Unsur Standar
Elemen Kriteria 57 15
30 328 Bab 9
Penilaian
Elemen
231 44
Standar 94 Penilaian
9
JCIA
PP Nomor 7
Tahun 2011
REFERENSI tentang
Pelayanan Darah
Jumlah Jumlah
No Bab
BAB
Standar EP
BAB: 1 SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 3 9
2 TATA KELOLA KEPEMIMPINAN (TKK) 20 59
STANDAR
3 STAND
KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI SDM (KKS) 6 23
4
(MFK)
AR
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN 15 50
MAKSUD DAN
5
6
MAKSUD
PENGENDALIAN MUTU (PMKP)
MANAJEMEN INFORMASI (MI)
DAN 12
11
35
29
TUJUAN
7 TUJUAN INFEKSI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN 3 8
8
(PPI)
PELAYANAN DARAH (PD)
ELEMEN 22 93
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL PENILAIAN
ELEMEN
9 (PPN) 2 4
PENILAIAN
Total 94 310
11
Pola SEMILA
Telusur,
pembuktian dan
penilaian
3/8/2023 14
Manajemen
Fasilitas dan Pengelolaan fasilitas dan keselamatan
Keselamatan
(MFK)
Program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Proteksi kebakaran
50 Elemen
Penilaian
Peralatan dan sistem utilitas
15
MFK (lihat juga TKK 12 tentang Manajemen Risiko)
15
50
(Jembatan keledai)
Standar
4.1. Pengelolaan Fasilitas dan Keselamatan
MFK 4.2. Ketersediaan Sarana UTD
4.2.1. Fasilitas Penyimpanan Darah dan Komponen Darah
lihat TKK
2.12. 4.3. Penanggung Jawab Manajemen Fasilitas dan
Manajemen Keselamatan
Risiko 4.4. Program MFK terkait Aspek Keselamatan
4.5. Program MFK terkait Aspek Keamanan
4.6. Pengelolaan B3
4.6.1 Pengelolaan Limbah B3 Cair dan Padat
3/8/2023 17
Standar
4.7. Proteksi Kebakaran
MFK 4.8. Proses Pengelolaan Peralatan
4.9. Peralatan dan Sistem Utilitas
lihat TKK
2.12. 4.9.1. Ketersediaan Air Bersih dan Listrik sesuai Kebutuhan
Manajemen 4.9.2. Pemeriksaan Air Bersih dan air Limbah
Risiko
4.10. Mobil Donor Darah
4.11. Edukasi Petugas tentang Pengelolaan Darah
3/8/2023 18
Standar
4.1. Pengelolaan Fasilitas dan Keselamatan
MFK 2 EP UTD melakukan pengelolaan sarana, prasarana dan
peralatan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
lihat TKK peraturan perundang-undangan
2.12. 4.2. Ketersediaan Sarana UTD
Manajemen
Risiko 5 EP UTD memiliki sarana sesuai standar.
4.2.1. Fasilitas Penyimpanan Darah dan Komponen Darah
2 EP Terdapat fasilitas penyimpanan darah dan komponen
darah yang memadai dan terpelihara.
3/8/2023 19
Standar
4.3. Penanggung Jawab Manajemen Fasilitas dan
MFK Keselamatan
3 EP UTD menetapkan penanggung jawab yang kompeten
lihat TKK untuk mengawasi penerapan manajemen fasilitas dan
2.12. keselamatan di UTD.
Manajemen 4.4. Program MFK terkait Aspek Keselamatan
Risiko
3 EP UTD menerapkan program MFK terkait aspek
keselamatan di UTD
4.5. Program MFK terkait Aspek Keamanan
2 EP UTD menerapkan program MFK terkait aspek
keamanan di UTD.
3/8/2023 20
Standar
4.6. Pengelolaan B3
MFK 3 EP UTD menetapkan dan menerapkan pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) serta limbahnya sesuai
lihat TKK dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.12. 4.6.1 Pengelolaan Limbah B3 Cair dan Padat
Manajemen 2 EP UTD mempunyai sistem pengelolaan limbah B3 cair
Risiko dan padat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4.7. Proteksi Kebakaran
4 EP UTD melakukan pencegahan, penanggulangan bahaya
kebakaran dan penyediaan sarana jalan keluar yang
aman dari fasilitas sebagai respon terhadap kebakaran
3/8/2023 dan keadaan darurat lainnya 21
Standar
4.8. Proses Pengelolaan Peralatan
Penyimpanan darah dan komponen darah memerlukan fasilitas yang memadai serta lingkungan
yang terkendali untuk memastikan bahwa efektifitas dan fungsinya tidak terganggu.
Penyimpanan darah dan komponen darah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Penyimpanan darah dan komponen darah harus aman serta terlindung dari risiko
kerusakan (suhu panas, air, api atau penyebab kerusakan lainnya).
Fasilitas atau peralatan yang digunakan untuk menyimpan komponen darah harus dikualifikasi
dan divalidasi agar memenuhi sistem manajemen mutu untuk unit penyedia darah. Fasilitas
atau peralatan harus dapat diamankan, didesain agar sirkulasi udara sekitar komponen darah
terjaga dan dibersihkan secara teratur. Suhu dan alarm harus diperiksa secara teratur untuk
menjamin kondisi yang telah ditentukan terjaga.
Fasilitas atau peralatan penyimpanan darah dan komponen darah tidak boleh digunakan untuk
menyimpan sampel, reagen atau komponen darah yang infeksius. Area untuk karantina darah
yang belum diuji saring dan darah yang telah lulus pengujian, demikian juga darah yang telah
diuji silang serasi harus dipisahkan dan dilabel dengan jelas untuk mencegah kejadian tertukar.
Maksud dan Tujuan
Komponen darah yang telah siap didistribusi harus disimpan berdasarkan jenis komponen
darah, golongan darah dan masa kedaluwarsa (First Expired First Out-FEFO).
Peralatan penyimpanan darah harus:
a) Tidak dapat diakses oleh orang yang tidak diberi kewenangan.
b) Mampu memisahkan dengan aman antara komponen darah yang masih dikarantina dengan
yang sudah diuji.
c) Mampu memisahkan dan mengamankan fasilitas untuk komponen darah yang ditolak atau
yang potensial infeksius.
d) Memiliki sistem monitoring dan pencatatan suhu independen
e) Memiliki “probe” yang ditempatkan di dalam cairan yang merepresentasikan volume
komponen darah yang disimpan di dalam alat penyimpanan. Sensor suhu dan termometer
harus dikalibrasi paling sedikit setiap tahun dengan deviasi suhu terhadap alat pengukur
standar tidak lebih dari 1oC.
f) Memiliki alarm batas bawah dan atas yang akan mengindikasikan perubahan suhu misalnya
ketika mati listrik. Alarm harus diperiksa secara teratur dan didokumentasikan.
g) Memiliki agitator yang bekerja secara terus menerus untuk penyimpanan komponen
trombosit.
h) Memiliki prosedur untuk menjelaskan semua persyaratan penyimpanan, pemeriksaan,
tinjauan terhadap suhu yang di luar spesifikasi dan persetujuan bahwa darah dan
komponen darah digunakan atau dibuang.
i) Komponen darah harus disimpan pada kondisi suhu yang optimal untuk setiap jenis
komponen darah.
Dilakukan pemantauan dan dokumentasi terhadap suhu dan kelembaban fasilitas penyimpanan
darah dan komponen darah sesuai standar
MFK 2.1 Peralatan Penyimpanan Darah
Peralatan penyimpanan darah harus: Permenkes 91/2015
a) Akses terbatas dan selektif
b) Memisahkan yang belum dan sudah di uji.
c) Memisahkan dan mengamankan darah yang ditolak atau yang potensial infeksius.
d) Monitoring dan pencatatan suhu independen
e) Memiliki “probe” penunjuk volume komponen darah yang disimpan didalam alat penyimpanan. Sensor suhu
dan termometer harus dikalibrasi paling sedikit setiap tahun dengan deviasi suhu terhadap alat pengukur
standar tidak lebih dari 1oC.
f) Memiliki alarm batas bawah dan atas yang akan mengindikasikan perubahan suhu misalnya ketika mati listrik.
Alarm harus diperiksa secara teratur dan didokumentasikan.
g) Memiliki agitasi yang bekerja secara terus menerus untuk penyimpanan trombosit.
h) Memiliki prosedur untuk menjelaskan semua persyaratan penyimpanan, pemeriksaan, tinjauan terhadap
suhu yang diluar spesifikasi dan persetujuan untuk digunakan atau pembuangan komponen darah.
i) Komponen darah harus disimpan pada kondisi suhu yang optimal untuk setiap jenis komponen.
Penanggung jawab MFK menyusun Program MFK UTD meliputi poin a) sampai dengan
poin i) setiap tahun.
Pengkajian dan penanganan risiko dimasukkan dalam daftar risiko manajemen fasilitas
dan keselamatan. Berdasarkan daftar risiko tersebut, dibuat profil risiko yang akan
menjadi prioritas dalam pemantauan risiko di fasilitas dan lingkungan UTD.
Pengkajian dan penanganan risiko dimasukkan dalam daftar risiko manajemen fasilitas
dan keselamatan. Berdasarkan daftar risiko tersebut, dibuat profil risiko yang akan
menjadi prioritas dalam pemantauan risiko di fasilitas dan lingkungan UTD. Pengkajian,
penanganan dan pemantauan risiko MFK tersebut akan diintegrasikan ke dalam daftar
risiko UTD untuk penyusunan program manajemen risiko UTD.
Penanggung jawab MFK melakukan pengawasan terhadap manajemen fasilitas dan
keselamatan yang meliputi:
a) Pengawasan pelaksanaan program secara konsisten dan berkesinambungan
b) Pelaksanaan edukasi petugas
c) Penilaian ulang secara berkala dan merevisi program manajemen risiko fasilitas dan
lingkungan jika dibutuhkan
d) Penyerahan laporan tahunan kepada kepala UTD
e) Pengelolaan laporan kejadian/insiden dan melakukan analisis, dan upaya perbaikan.
Tugas dan Tanggung Jawab PJ MFK
Ruang lingkup tugas dan tanggung jawab penanggung jawab MFK meliputi:
a) Keselamatan: meliputi bangunan, prasarana, fasilitas, area konstruksi, lahan, dan peralatan
b) Keamanan: perlindungan dari kehilangan, kerusakan, gangguan, atau akses yang tidak sah
c) Bahan dan limbah berbahaya: dikontrol, dan limbah berbahaya dibuang dengan aman.
d) Proteksi kebakaran: penilaian risiko dari kebakaran dan asap.
e) Penanganan kedaruratan: identifikasi risiko dan perencanaan respon
f) Peralatan: dipilih, dipelihara, dan digunakan dengan cara yang aman
g) Sistem utilitas/prasarana: dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian.
h) Konstruksi dan renovasi: Risiko selama konstruksi, renovasi, pembongkaran, dan aktivitas
pemeliharaan lainnya.
i) Pelatihan: Seluruh staf di UTD dilatih/diedukasi dan memiliki pengetahuan tentang pengelolaan
fasilitas UTD.
ELEMEN PENILAIAN MFK 3
TKK 2.1.1 EP 3:
Kepala UTD bertanggung jawab kepada pemilik/instansi
induk UTD dan telah dievaluasi setiap 1 (satu) tahun
Pemeriksaan air bersih minimal setiap 1 tahun
sekali..
Pemeriksaan air untuk tes kimia minimal setiap 6 bulan
Pemeriksaan air limbah minimal setiap 3 bulan
Laporan insiden keselamatan pasien setiap 3 bulan
Analisis data PPI setiap 3 bulan
ELEMEN PENILAIAN MFK 5
Kepala UTD menetapkan petugas yang kompeten untuk melaksanakan kegiatan ini.
Hasil pemeriksaan (inspeksi), uji fungsi, dan pemeliharaan serta kalibrasi
didokumentasikan. Hal ini menjadi dasar untuk menyusun perencanaan dan pengajuan
anggaran untuk penggantian, perbaikan, peningkatan (upgrade), dan perubahan lain.
UTD memiliki sistem untuk memantau dan bertindak atas pemberitahuan bahaya
peralatan medis, penarikan kembali alat/produk, insiden yang dapat dilaporkan,
masalah, dan kegagalan yang dikirimkan oleh produsen, pemasok, atau badan
pengatur. UTD harus mengidentifikasi dan mematuhi hukum dan peraturan yang
berkaitan dengan pelaporan insiden terkait peralatan.
UTD mempunyai proses identifikasi, penarikan (recall) dan pengembalian, atau pemusnahan produk dan
peralatan medis yang ditarik kembali oleh pabrik atau pemasok. Ada kebijakan atau prosedur yang mengatur
penggunaan setiap produk atau peralatan yang ditarik kembali (under recall).
Uji fungsi
Kalibrasi berkala
Mekanisme cadangan
ELEMEN PENILAIAN MFK 8
Terdapat bukti perbaikan yang dilakukan oleh pihak yang berwenang dan
kompeten jika terdapat gangguan fungsi peralatan pada saat pemantauan.
STANDAR MFK 4.9
PERALATAN DAN SISTEM UTILITAS (MFK 9)
Kepala UTD menetapkan dan melaksanakan proses untuk memastikan semua
sistem utilitas berfungsi efisien dan efektif yang meliputi pemeriksaan,
pemeliharaan, dan perbaikan prasarana.
UTD mempunyai proses identifikasi, penarikan (recall) dan pengembalian, atau pemusnahan produk dan
peralatan medis yang ditarik kembali oleh pabrik atau pemasok. Ada kebijakan atau prosedur yang mengatur
penggunaan setiap produk atau peralatan yang ditarik kembali (under recall).
Uji fungsi
Kalibrasi berkala
Mekanisme cadangan
ELEMEN PENILAIAN MFK 9
Kepala UTD menetapkan kebijakan pengelolaan sistem utilitas yang meliputi
poin a) sampai dengan poin e) sebagaimana dimaksud dalam maksud dan
tujuan.
.
UTD menerapkan proses inventarisasi sistim utilitas dan komponen
kritikalnya setiap tahun.
Sistem darurat ini memberikan cukup tenaga listrik untuk mempertahankan fungsi yang
esensial dalam keadaan darurat dan juga menurunkan risiko terkait terjadi kegagalan.
Tenaga listrik cadangan dan darurat harus dites sesuai dengan rencana yang dapat
membuktikan beban tenaga listrik memang seperti yang dibutuhkan. Perbaikan
dilakukan jika dibutuhkan seperti menambah kapasitas listrik di area dengan peralatan
baru.
Mutu air dapat berubah karena banyak sebab seperti adanya kebocoran di jalur suplai
ke UTD. Jika suplai air ke UTD terputus maka persediaan air bersih darurat harus
tersedia segera.
Maksud dan Tujuan
Untuk mempersiapkan diri terhadap keadaan darurat, UTD harus melakukan upaya:
a) Mengidentifikasi peralatan, sistem, serta area yang memiliki risiko paling tinggi
terhadap pelayanan (sebagai contoh, UTD mengidentifikasi area yang
membutuhkan penerangan, pendinginan (lemari es), dan air bersih untuk
membersihkan dan sterilisasi alat).
b) Menyediakan air bersih dan listrik sesuai dengan kebutuhan.
c) Menguji ketersediaan serta kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih
darurat/pengganti/back-up.
d) Mendokumentasikan hasil-hasil pengujian.
e) Memastikan bahwa pengujian sumber cadangan/alternatif air bersih dan listrik
dilakukan setidaknya setiap 6 (enam) bulan atau lebih sering jika dipersyaratkan
oleh peraturan perundang-undangan, rekomendasi produsen, atau kondisi sumber
listrik dan air.
Kondisi sumber listrik dan air yang mungkin dapat meningkatkan frekuensi pengujian
mencakup:
a) Perbaikan sistem air bersih yang terjadi berulang-ulang.
b) Sumber air bersih sering terkontaminasi.
c) Jaringan listrik yang tidak dapat diandalkan.
d) Pemadaman listrik yang tidak terduga dan berulang-ulang.
MFK 9.1 Air bersih dan listrik
Untuk mempersiapkan diri terhadap keadaan darurat, UTD harus melakukan upaya:
a) mengidentifikasi peralatan, sistem, serta area yang memiliki risiko paling tinggi terhadap pelayanan (sebagai
contoh, UTD mengidentifikasi area yang membutuhkan penerangan, pendinginan (lemari es), dan air bersih
untuk membersihkan dan sterilisasi alat);
b) menyediakan air bersih dan listrik sesuai kebutuhan;
c) menguji ketersediaan serta kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih darurat/pengganti/back-up;
d) mendokumentasikan hasil-hasil pengujian;
e) memastikan bahwa pengujian sumber cadangan/alternatif air bersih dan listrik dilakukan setidaknya setiap 6
(enam) bulan atau lebih sering jika dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, rekomendasi
produsen, atau kondisi sumber listrik dan air.
Kondisi sumber listrik dan air yang mungkin dapat meningkatkan frekuensi pengujian mencakup:
a) perbaikan sistem air bersih yang terjadi berulang-ulang.
b) sumber air bersih sering terkontaminasi.
c) jaringan listrik yang tidak dapat diandalkan.
Loading test dengan dummy load
d) pemadaman listrik yang tidak terduga dan berulang-ulang.
Uji beban tiap 6 bulan atau lebih sering
ELEMEN PENILAIAN MFK 9.1
Mutu air rentan terhadap perubahan yang mendadak, termasuk perubahan di luar
kontrol UTD. Kepala UTD menetapkan proses monitor mutu air. Tindakan
dilakukan jika mutu air ditemukan tidak aman.
Monitor dilakukan paling sedikit 3 (tiga) bulan sekali atau lebih cepat mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan, kondisi sumber air, dan pengalaman
sebelumnya dengan masalah mutu air. UTD memastikan pemeriksaan (tes)
dilakukan lengkap dan tercatat dalam dokumen.
Maksud dan Tujuan
Monitoring >1x/tahun
Pemeriksaan Kimia >1x/6bulan
Pemeriksaan air limbah >1x/3 bulan
ELEMEN PENILAIAN MFK 9.2
UTD memiliki kendaraan tersendiri berupa mobil donor darah dan kendaraan untuk
distribusi darah. Mobil donor darah didesain mendukung alur pelayanan donor
darah yang baik saat kegiatan mobile unit (luar gedung) untuk meminimalkan risiko
serta pembersihan dan pemeliharaan yang efisien sekaligus menjamin darah
pendonor tetap terjaga suhunya hingga kembali ke UTD.
93
94
3/8/2023
95
STANDAR MFK 4.11
EDUKASI PETUGAS TENTANG PENGELOLAAN FASILITAS (MFK 11)
Seluruh petugas di UTD telah diedukasi dan memiliki pengetahuan tentang
pengelolaan fasilitas UTD, program keselamatan dan peran mereka dalam
memastikan keamanan dan keselamatan fasilitas secara efektif.
KKS 5
Tiap SDM diberikan pendidikan dan
Masuk dalam materi orientasi pegawai (KKS)
pelatihan yang berkelanjutan untuk
Prinsipnya berkala dan dijaga dengan evaluasi
mendukung atau meningkatkan
Dibuktikan dengan tertib penyelenggaraan dan sertifikat
keterampilan dan pengetahuannya.
ELEMEN PENILAIAN MFK 11