Anda di halaman 1dari 4

SISTEM KEUANGAN SYARIAH

UNI EMIRAT ARAB

Oleh:
Ahmad Fauzan
M. Evan Ardiansyah
M. Delpiero Arisy
Sistem keuangan syariah atau Islamic financial system semakin lama
menunjukkan sebagai satu sisyem yang makin diminati oleh Masyarakat. Dalam
praktiiknya banyak hal yang menunjukkan bahwa system ini telah berhasil
dalam  membuktikan kepada Masyarakat yang ada  di seluruh dunia, keadilan
dan kestabilan yang tercipta dari penerapannya. Pada akhirnya hal ini
menunjukkan perkembangan yang positif bagi keuangan Islam di dunia.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh pihak  The State of The Global
Islamic Economy Report 2018-2019, aset keuangan Islam diperkirakan akan
meningkat menjadi USD 3,8 triliun (Kholil, 2018). Selain itu juga terdapat
negara-negara yang berada pada peringkat yang baik sebagai sebagai negara
dengan lingkungan yang paling sehat di dunia berdasarkan urutan dari  Global
Islamic Economy Indicator (GIEI) tahun 2015 adalah Malaysia, Arab Saudi,
Uni Emirat Arab, dan Bahrain.

Menurut Ketua Dewan Islam Pusat Pengembangan Ekonomi  Dubai


(DIEDC), Mohammed Abdulah A Gergawi, dikatakan bahwa konsep system
ekonomi syariah merupakan salah satu sektor yang paling cepat berkembang di
dunia dengan pertumbuhan hampir dua kali laju ekonomi global, dan juga yang
menarik adalah system  ini tidak  hanya terbatas pada masyarakat muslim
melainkan juga system ini terbuka untuk diikuti oleh Masyarakat non muslim . 

Untuk Kawasan Uni Emirat Arab sendiri berdasarkan data FitchRating


dikatakan bahwa negara tersebut tetap dikategorikan sebagai pemain kunci di
dalam Islamic financial hub di Kawasan Timur Tengah dengan tingkat
pertumbuhan pembiayaan di Islamic finance adalah 29% dan jumlah dana pihak
ketiga sebesar 26% dari total dana pihak ketiga secara nasional. Perbankan
konvensional justru menunjukkan kontraksi pertumbuhan sebesar 3,6%.

Uni Emirat Arab (UEA) diketahui  merupakan negara dengan bentuk


federasi yang terdiri dari tujuh wilayah yaitu Abu Dhabi sebagai ibu kota
negara, Dubai, Sharjah, Ajman, Umm al Quwain, Fujairah, dan juga  Ras al
Khaimah. Berdiri sejak 1971 di bawah pimpinan pendiri dan pemersatu negara
tersebut Sheik Zayed Bin Sultan Al Nahyan  UEA telah mengalami
transformasi  dari sebuah  negara kecil yang berada di gurun kini menjadi
Negara yang modern dan juga memiliki taraf hidup yang tinggi .Sebagai sebuah
negara  UEA sejak dahulu memang sudah terkenal dengan system keuangan
Islamnya, dimana hal ini terbukti dengan Dubai Islamic Bank (DIB) yang
merupakan salah satu pelopor bank syariah di dunia sejak didirikan tahun 1975.
Hingga hari ini negara UEA merupakan negara yang dianggap  berhasil dalam
memajukan keuangan Islam hingga taraf dunia. Dalam hal perbankan syariah
dikatakan bahwa system  Perbankan syariah di Uni Emirat Arab terus
meluaskan daya tarik dan jangkauannya hingga akhirnya dapat melampaui bank
konvensional. Dalam Indeks Perbankan syariah yang dikeluarkan pada tahun
2018 oleh pihak  Emirates Islamic menyatakan bahwa bank-bank Islam
mengungguli rekan-rekan konvensional mereka dalam hal Akuisisi terhadap
pihak pelanggan.

Hal ini membuktikan bahwa banyak kalangan Masyarakat di Uni Emirat


Arab lebih memilih berbagai  produk-produk yang dikeluarkan oleh  perbankan
syariah daripada produk yang dikeluarkan oleh  perbankan konvensional. Indeks
tersebut juga mencatatat bahwa dari seluruh konsumen perbankan yang ada di
UEA , 55%nya menyatakan bahwa mereka  memiliki setidaknya satu produkl
perbankan syariah dibandingkan dengan 47% ketika indeks diluncurkan pada
2015, dan sebaliknya, skor penetrasi untuk produk bank konvensional telah
menyusut dari 69% pada tahun 2017 menjadi 63% di 2018 berdasarkan indeks
yang ada tersebut. Hal ini menarik sehingga kita perlu melihat bagaimana
sebenarnya struktur keuangan syariah di Uni Emirat Arab.

Sistem keuangan syariah yang ada di Uni Emirat Arab merupakan satu
system keuangan yang mencakup berbagai produk dan layanan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah yang ada. Yang menjadi pihak pengawas dan
regulator dalam sistem keuangan syariah di Uni Emirat Arab adalah pihak
Dubai Financial Services Authority dan juga pihak Securities and Commodities
Authority. Adapun berkaitan dengan kepatuhan syariah maka pihak regulator di
sana lebih menyerahkannya kepada masing-masing Lembaga keuangan syariah
yang beroperasi di Uni Emirat Arab.

Adapun secara umum Lembaga keuangan syariah yang ada di UEA dapat
dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Lembaga perbankan dan juga Lembaga
non bank. Untuk Lembaga keuangan yang bersifat non bank secara umum juga
dibagi dua, yaitu Lembaga asuransi syariah dan juga Lembaga pembiayaan
syariah. Sementara untuk pasar keuangan syariah yang ada di Uni Emirat Arab
terdiri dari dua pasar, yaitu pasar uang syariah dan juga pasar modal syariah.
Pasar keuangan ini bertindak sebagai satu sistem pendukung yang melakukan
perdagangan instrument keuangan di antara berbagai Lembaga dan juga
perusahaan yang ada. Berbagai Lembaga ini saling terhubung dalam rangka
menciptakan sistem keuangan Islam di Uni Emirat Arab. Berikut adalah   data
jumlah bank syariah di negara tersebut serta Lembaga regulatornya :
Data bank syariah di Uni Emirat Arab :

Tahun Jumlah Bank Syariah Jumlah Kantor Cabang


2014 8 302
2015 8 307
2016 8 305
2017 8 293
2018 8 285
Sumber : Islamic Finance Services Board, 2019.

Dari data tersebut terlihat bahwa setelah beberapa tahun jumlah pertumbuhan
dari bank syariah telah melampaui pertumbuhan yang ada di bank konvensional.
Terlihat bahwa pada 2015-2018 jumlah asset bank syariah adalah 20,3% dari
total asset perbankan yang ada di UEA. Berikut juga adalah total nilai asset
perbankan syariah di Uni Emirat Arab :

Tahun Total Aset (Milyar AED)


2014 404
2015 564
2016 506
2017 550
2018 583
Sumber : Central Bank of UAE

Anda mungkin juga menyukai