1. Tiap keuntungan haruslah tunduk kepada hukum untung dan rugi, jika tidak ia
termasuk Riba itu sendiri/banyak haram hukumnya.
2. Diusulkan supaya dibentuk suatu bank syariah yang bersih dan sistem riba dalam
waktu secepat mungkin.
Afrika adalah benua terbesar kedua. 1,2 miliar penduduknya merupakan 15% dari populasi dunia.
Muslim membuat setengah dari populasi benua. Oleh karena itu, kawasan ini menjanjikan
pertumbuhan perbankan syariah. Tabel 3 mencantumkan populasi Muslim di banyak negara Afrika.
Nasser (2005) memberikan laporan rinci tentang bank-bank Islam di Afrika. Salah satu upaya awal
untuk mendirikan bank Islam di Afrika (dengan pengecualian Sudan) terjadi pada tahun 1982, ketika
organisasi keuangan Islam internasional Dar Al-Maal Al-Islami Trust (DMI)5 mengajukan aplikasi
ke bank sentralUni Moneter Afrika Barat.
Bank-bank sentral negara-negara di Monetary Union of West African moneter
membentuk komite untuk mengumpulkan informasi tentang kemungkinan mendirikan
perbankan syariah di negara mereka. Informasi dikumpulkan dan dianalisis dari 13
Juni 1982 hingga 13 Agustus 1982. Setelah komite menyerahkan laporannya kepada
pemerintah tujuh negara, dewan yang terdiri dari menteri keuangan dari tujuh negara
mengamandemen paragraf ketiga Pasal 2 undang-undang moneter. ketentuan serikat
pekerja tentang undang-undang bank sentral, yang memungkinkan pemerintah anggota
serikat untuk memberikan pengecualian kepada lembaga keuangan Islam. Amandemen
tersebut ditandatangani menjadi undang-undang pada 22-23 September 1982. Hal ini
menyebabkan pendirian beberapa lembaga keuangan Islam: Faisal Islamic Bank of
Niger (22 Februari 1983), Perusahaan Investasi Islam Niger (9 Maret 1983), Faisal
Islamic Bank of Senegal (22 Februari 1983), dan Islamic Investment Company of
Senegal (9 Maret 1983).
Potensi Ukuran Pasar di Afrika untuk bank syariah
Tren perbankan syariah di Eropa
Keuangan Islam berkembang pesat di Eropa, dan banyak intuisi keuangan Eropa melihatnya sebagai peluang yang
menguntungkan untuk menciptakan bisnis baru. Upaya pertama perbankan Islam di dunia Barat terjadi di
Luksemburg pada tahun l978 ketika Islamic Banking System International Holding didirikan. Dar Al-Maal Al-
Islami Trust, menjadikan Swiss sebagai kantor pusatnya dan ini adalah tahun 1981.
Pada tahun yang sama, Al-Baraka Intentional Company didirikan di Inggris (Bekkin 2007). Juga, Bank Islam
Internasional Denmark didirikan pada tahun 1983 (bank dilikuidasi pada tahun 1986 karena eksposur pembiayaan
yang berlebihan untuk satu klien; Bekkin 2007; Grais & Pellegrini 2006).
Bosna Bank International Sarajevo didirikan pada 19 Oktober 2000. Pada Februari 2001, ABCIB Islamic Asset
Management didirikan sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh ABC International Bank, yang
berlokasi di Inggris.
Pada bulan Agustus 2004, Bank Islam Inggris didirikan di Inggris, menjadikannya bank Islam pertama yang
beroperasi di negara tersebut. Islamic Bank of Britain disahkan dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan pemerintah
Inggris. Juga, Bank Investasi Islam Eropa didirikan pada Januari 2005 dan menerima otorisasi dari Otoritas Jasa
Keuangan pada Maret 2006. Kemudian pada tahun itu, Bank London dan Timur Tengah didirikan dan menerima
otorisasi dari Otoritas Jasa Keuangan pada Juli.
Tren ini berlanjut di seluruh Eropa, karena bank-bank Islam yang lengkap atau
cabang-cabang bank Islam yang mapan muncul di berbagai negara. Ada beberapa
alasan untuk meningkatnya minat perbankan Islam di seluruh Eropa. Pertama,
jumlah Muslim di Eropa diperkirakan mencapai 15 juta. Jumlah ini terus bertambah
dan sudah cukup besar untuk menarik penyedia jasa keuangan. Kedua, permintaan
tumbuh untuk produk etis dan layanan yang bertanggung jawab secara sosial.
Keuangan Islam cocok dengan ini, karena prinsip-prinsip Islam melarang
perdagangan utang dan memastikan bahwa semua kegiatan keuangan terkait dengan
sektor riil ekonomi. Alasan lain adalah bahwa beberapa negara ingin menarik
investor dari negara-negara Islam.
Potensi Ukuran Pasar di Eropa untuk Bank Syariah