Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEWAJIBAN BELAJAR

Dosen Pengampu: Mubaidillah S.Th.I., M.A

Disusun Oleh:

M. Fajri : PI.01.221.4821
Nadia Nur Safitri : PI.01.221.4828
Rama Dani Devi : PI.01.221.4836
Riyansah : PI.01.221.4843
Usamah Zulfiyatunnuha :PI.01.221.4852

YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI)


INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MUARA BUNGO
4A/2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sholawat beserta salam
semoga dilimpahkan kepada Rosulullah SAW. Kami bersyukur kepada Illahi
Robbi yang telah memberikan kesehatan jasmani maupun rohani, sehingga pada
kesempatan hari ini kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah Tafsir Ayat
Tarbawi I yang berjudul Kewajiban Belajar.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,


petunjuk pedoman bagi pembaca dalam mata kuliah dan membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca dan kami berterima kasih kepada
pembimbing mata kuliah ini Bapak Mubaidillah S.Th.I., M.A. kami menyadari
bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena
itu, kepada para pembaca kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi
kesempurnaan makalah selanjurnya.

Muara Bungo, 01 April 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR…………...…………………………………………..…...ii

DAFTAR ISI……………….……………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN…...……………………………………………….…...1

A. Latar Belakang Masalah………..……………………….…………...…1


B. Rumusan Masalah…..……………….………….………………...…….1
C. Tujuan Rumusan Masalah…………………………….…..……...…….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3

A. QS. Al-Alaq Ayat 1-5 Dan Al-Mujadalah Ayat 122.……………….…3


B. Mufradat QS. Al-Alaq 1-5 Dan Al-Mujadalah Ayat 122………….…5
C. Asbabun Nuzul QS. Al-Alaq 1-5 Dan Al-Mujadalah Ayat 122…...….6
D. Penafsiran QS. Al-Alaq 1-5 Dan Al-Mujadalah Ayat 122……………7

BAB III PENUTUP………………………………………………………………9

A. Kesimpulan……..……………………………………………….….…9
B. Saran…...……………………………………………...…..………...…9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…..…10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Islam pendidikan tidak dilaksanakan hanya dalam batasan waktu
tertentu saja, melainkan dilakukan sepanjang usia (min al-mahd ila> al-
lahd). Islam juga memotivasi pemeluknya untuk selalu membaca,
menelaah dan meneliti segala sesuatu yang menjadi fenomena dan gejala
yang terjadi di jagad alam raya inidalam rangka meningkatkan kualitas
keilmuan dan pengetahuan yang pada akhirnya akan meningkatkan
kualitas hidup dan kehidupannya. Dalam pandangan Islam tua atau muda,
pria atau wanita, miskin atau kaya mendapatkan porsi yang sama dalam
menuntut ilmu (pendidikan). Bukan hanya pengetahuan yang terkait
urusan ukhrowi saja yang ditekankan oleh Islam, melainkan pengetahuan
yang terkait dengan urusan dumiawi juga. Karena manusia dapat mencapai
kebahagiaan harikelak dengan melalui jalan kehidupan dunia ini ..
B. Latar Belakang Masalah
1. Apa ayat dan terjemah surah Al-Alaq 1-5 dan surah At-Taubah ayat
122?
2. Apa mufrodat yang terdapat di dalam surah Al-Alaq 1-5 dan surah At-
Taubah ayat 122?
3. Apa asbabun nuzul Al-Alaq 1-5 dan surah At-Taubah ayat 122?
4. Apa penafsiran Al-Alaq 1-5 dan surah At-Taubah ayat 122?

C. Tujuan Rumusan Masalah


1. Untuk memahami ayat dan terjemah surah Al-Alaq 1-5 dan surah At-
Taubah ayat 122
2. Untuk memahami mufrodat yang terdapat di dalam surah Al-Alaq 1-5
dan surah At-Taubah ayat 122
3. Untuk memahami asbabun nuzul Al-Alaq 1-5 dan surah At-Taubah
ayat 122
4. Untuk memahami penafsiran Al-Alaq 1-5 dan surah At-Taubah ayat
122

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Al-Qur’an Surah Al-Alaq 1-5

1. Berikut ini surat Al Alaq ayat 1-5 dan terjemahan:

ِ ْ ِ ‫ ِا ْﻗ َﺮ‬- ١
‫ﰟ َرﺑ ّ َِﻚ ا ِ ْي َ ﻠ َ َ ۚﻖ‬
Arab-latin: Iqra` bismi rabbikallażī khalaq
Artinya: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,"
‫ َ ﻠ َ َﻖ ْ ِاﻻ ْ َﺴ َﺎن ِﻣ ْﻦ َﻠ َ ۚ ٍﻖ‬- ٢
Arab-latin: Khalaqal-insāna min 'alaq
Artinya: "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah."
‫ ِا ْﻗ َﺮ َو َرﺑ ' َﻚ ْ َاﻻ ْﻛ َﺮ ُ ۙم‬- ٣
Arab-latin: Iqra` wa rabbukal-akram
Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"
‫ ا ِ ْي َ َﲅ ِ ﻟْ َﻘ َ ِۙﲅ‬- ٤
Arab-latin: Allażī 'allama bil-qalam
Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena"
‫ َ َﲅ ْ ِاﻻ ْ َﺴ َﺎن َﻣﺎ ﻟ َ ْﻢ ﻳ َ ْﻌ َ ْ ۗﲅ‬- ٥
Arab-latin: 'Allamal-insāna mā lam ya'lam
Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."1

2. Berikut bacaan surat At-Taubah ayat 122 lengkap dengan Arab, latin
dan artinya.

ّ ِ ُ ‫ُ ْﻮ َن ِﻟ َﻴ ْﻨ ِﻔ ُﺮ ْوا َ ۤﰷﻓ ً ۗﺔ ﻓَﻠ َ ْﻮ َل ﻧ َ َﻔ َﺮ ِﻣ ْﻦ‬J‫َو َﻣﺎ َﰷ َن اﻟْ ُﻤ ْﺆ ِﻣ‬


‫ ِﻦ َو ِﻟ ُﻴ ْﻨ ِﺬ ُر ْوا ﻗَ ْﻮ َﻣﻬُ ْﻢ‬8ْ 9‫ﰻ ِﻓ ْﺮﻗَ ٍﺔ ِ ّﻣﳯْ ُ ْﻢ َﻃ ۤﺎﯨ َﻔ ٌﺔ ِﻟ ّ َﻴ َﺘ َﻔﻘﻬ ُْﻮا ِﰱ ّ ِا‬
?
‫َﳱْ ِ ْﻢ ﻟ َ َﻌﻠﻬُ ْﻢ َ ْﳛ َﺬ ُر ْو َن‬O‫ِا َذا َر َﺟ ُﻌ ْﻮٓا ِا‬
Artinya: Dan Tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi
(ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara
mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan

1
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: PT. Sinergi Pustaka Indonesia,
2012), h. 597

2
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali,
agar mereka dapat menjaga dirinya.

B. Mufrodat QS. Al-Alaq 1-5 dan QS. At-Taubah Ayat 122


1. Mufrodat Surah Al-Alaq 1-5

‫ِا ْ َر ْأ‬ = Bacalah

‫ِ ْ ِم‬ = Dengan (Menyebut) Nama

ْ‫ا ذِي‬ = Yang

‫َ َ َق‬ = Menciptakan

‫ا ْ ِ ْ َ َن‬ = Manusia

‫ِ ْ َ َ ِم‬ = Dengan Pena

2. Mufrodat Surah At-Taubah 122

kelompok/beberapa orang ٞ َ ِ ‫َط‬ untuk mereka pergi ‫ِ َ! ِرُو ْا‬

Untuk mereka ۚٗ َ
memperdalam
‫ َ "ُو ْا‬#َ !َ $ seluruhnya/semuanya '(

dan untuk memperingatkan ‫َو ِ ُ! ِذرُو ْا‬ keluar/pergi ‫َ َ َر‬

mereka menjaga diri/hati-hati َ ‫َ! ۡ* َذر‬


‫ُون‬ golongan ٖ َ ‫' ِۡر‬

C. Asbabun Nuzul QS. Al-Alaq Ayat 1-5


1. Asbabun Nuzul QS. Al-Alaq Ayat 1-5

Dikisahkan saat mendapat wahyu pertama tersebut, Nabi Muhammad


SAW sering menghabiskan waktu di gua Hiro untuk beribadah serta
merenungi tentang kekuasaan Allah SWT. Kemudian tepat pada saat

3
malam 17 Ramadhan, malaikat Jibril menemui Rasulullah sambil berkata
“(Iqra), bacalah”.

Kemudian Rasulullah menjawab “aku tidak bisa membaca”, akhirnya


malaikat Jibril kembali mengulang perkataanya hinga tiga kali namun
Rasulullah masih tetap menjawab dengan hal yang sama. Setelahnya,
malaikat Jibilpun mendekat dan mendekap tubuh Rasulullah, kemudia saat
melepaskan dekapan dari tubuh Rasulullah, malaikat Jibril membacakan
firman Allah berupa ayat Alquran, tepatnya surat Al Alaq ayat 1-5.

Peristiwa turunnya wahyu pertama bagi Rasulullah SAW pada malam


17 Ramadhan sendiri dikenal dengan sebutan Nuzulul Quran atau malam
diturunkannya Alquran.

Menurut beberapa sumber tafsir, asbabun nuzul diturunkannya wahyu


pertama tersebut mengandung hikmah dimana Allah SWT meminta
Rasulullah beserta umatnya untuk membaca. Sebab dengan membaca, kita
akan mendapat ilmu pengetahuan yang datangnya dari Allah yang maha
pandai.

2. Asbabun Nuzul QS. At-Taubah Ayat 122

Allah menjelaskan dalam surat At Taubah ayat 122 ini bahwa pada
waktu itu ada orang-orang yang tidak berangkat ke medan perang. Mereka
tidak berangkat perang karena sibuk mengajarkan agama kepada kaumnya
di daerah Badui (pedalaman). Melihat kejadian itu, orang-orang munafik
berkomentar, "Sungguh masih ada orang-orang yang tertinggal di daerah-
daerah pedalaman, maka celakalah orang-orang pedalaman itu."

Kemudian turunlah surat ini (At-Taubah ayat 122) yang menjawab


komentar orang-orang munafik tersebut. "Tidak sepatutnya bagi orang-
orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang)." (Q.S At-
Taubah ayat 122).

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis lainnya yang menjelaskan


Asbabun nuzul surah At Taubah 122. Riwayat hadis tersebut melalui

4
Abdullah bin Ubaid bin Umair yang menceritakan, bahwa keinginan umat
Islam yang sangat besar untuk ikut berjihad sangat besar sehingga ketika
Rasulullah mengirimkan pasukan perang, maka mereka semuanya ingin
berangkat. Mereka meninggalkan Nabi SAW di Madinah bersama dengan
orang-orang yang lemah. Maka turunlah surat at-Taubah ayat 122 sebagai
respon atas prilaku para sahabat nabi.

Berdasarkan asbabun nuzul surat at-Taubah ayat 122 di atas, dapat


dipahami bahwa ketika umat Islam berada dalam peperangan, hendaknya
semua orang Islam tidak berangkat ke medan perang. Akan tetapi sebagian
umat Islam harus ada yang di tinggal di daerahnya untuk menuntut ilmu.
Para sahabat yang tidak berangkat ke medan perang bertugas menuntut
ilmu dan mendalaminya dengan tekun agar ajaran-ajaran agama itu dapat
diajarkan secara merata, dan dakwah dapat dilakukan dengan cara yang
lebih efektif dan bermanfaat serta kecerdasan umat Islam dapat
ditingkatkan.

Pendalaman ilmu agama merupakan cara berjuang dengan


menggunakan hujjah dan penyampaian bukti-bukti. Islam menilai orang-
orang yang menuntu ilmu sama halnya dengan orang yang berjuang di
medan perang. 2

D. Tafsir QS. Al-Alaq Ayat 1-5 dan QS. At-Taubah Ayat 122
1. Tafsir QS. Al-Alaq Ayat 1-5

Surah Al-'Alaq merupakan surat urutan ke-96 dalam Al-Qur'an dan


sekaligus wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
ketika bertahanus di Gua Hira yang dikelompokkan Surat Makkiyah,surah
ini dinamakan surat Al-'Alaq terdiri dari 19 ayat secara keseluruhan.
Sedangkan yang turun pertama kali terdiri dari ayat 1-5.1 Surah Al-'Alaq
ini diambil dari AlAlaq (yang melekat), diambil dari perkataan Al-'Alaq

2
https://www.dutaislam.com/2018/03/asbabun-nuzul-surah-at-taubah-ayat-122-keharusan-
menuntut-ilmu.html

5
(Ziqot yang menempel) yang terdapat pada kedua surah ini. Surah ini juga
dinamai dengan surah Igra' Bismirabbika atau Al-Qalam.3

Al-Qur'an juga tidak disusun secara kronologis, melainkan secara


berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari yang disampaikan oleh
Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad, mula-mula di Mekkah kemudian
diMadinah. Lima ayat pertama diturunkan di Gua Hira pada malam 17
bulan Ramadhan tahun pertama sebelum hijrah atau yang dikenal pada
malam Nuzulul Qur'an ketika Nabi Muhammad saw ber-usia 40 tahun,
sekarang terletak pada Surat Al-Alaq (96) : 1-19.4 Itulah wahyu pertama
kali yang diterima Nabi melakukan hal itu lagi. Ketika sudah berada di
puncak gunung, malaikat Jibril menampakkan diri dan berkata seperti itu
juga.

Bacalah seraya memulai dengan menyebut nama Tuhanmu atau


meminta bantuan dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan segala
sesuatu. Allah telah menyifati dirinya bahwa dia adalah Dzat yang maha
menciptakan. Itu untuk mengingatkan kita atas kenikmatan pertama yang
paling agung. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT
memerintahkan Nabi agar membaca, dengan kekuasaan Allah yang telah
menciptakan beliau dan dengan kehendaknya, meskipun sebelumnya
beliau tidak bisa membaca dan menulis. Dzat yang menciptakan alam
semesta ini pastilah mampu untuk membuat beliau dapat membaca,
meskipun sebelumnya beliau belum pernah belajar membaca.5

2. Surah At-taubah Ayat 122

Salah satu sumber gagasan untuk membangun sumber daya manusia


dan pendidikan yang bermutu adalah dengan cara mengkaji Al-Qur' an
lebih dalam (Nihayah, 2019). Islam sangat memperhatikan proses

3
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Dan Tafsir. (Jakarta: Lentera Abadi, 2010). Jilid X h. 718
4
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: Rajawali Pers, 2011). h. 94
5
Wahbab Az-Zuhaili. Tafsir Al-Munir (Aqidah, Syari’ah. Manhaj) Jilid 15. Jakarta: Gema Insani,
2014, h. 594-595

6
pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu topik yang sering
didiskusikan, terdapat banyak sekali ayat yang membahasnya.

Salah satu ayat tentang pendidikan tercantum dalam QS. at-Taubah


ayat 122. Ayat ini turun dengan adanya peristiwa tentang perintah untuk
berjihad di jalan Allah, dengan semangat saat ada seruan untuk berjihad,
semua para sahabat turun untuk ikut serta mengikuti jihad tersebut
sehingga menyisakan Rasulullah dan sahabat lainnya yang berhalangan
ikut berjihad, maka turunlah ayat ini. Al-Maraghi memberikan
pendapatnya mengenai ayat ini, bahwa ayat ini memberi peringatan
tentang wajibnya seorang mukmin selain berjihad dijalan Allah, juga
memperhatikan kebutuhan sekitar seperti memperdalam ilmu agama,
sehingga dapat memberikan hal-hal yang dibutuhkan secara merata, seperti
ilmu berperang dan ilmu agama. Ayat ini memerintahkan untuk sebagian
dari sahabat ikut berperang, sebagiannya lagi tetap bersama Rasulullah
mempelajari dan memperdalam ilmu agama. Karena memperdalam ilmu
agama tidak kalah tinggi nilainya dengan berjihad dijalan Allah

Dalam Al-Qur'an terdapat dua istilah yang mengacu pada arti


pendidikan, yaitu kata rabb dan allama. Kata rabb memiliki kata masdar
yaitu tarbiyyaht yang artinya memberi pengasuhan, memberi pendidikan,
dan memberi pemeliharaan. Menurut al-Raghib alAshgahany, tarbiyah
adalah mengembangkan sesuatu sedikit demi sedikit sehingga mencapai
batas yang tinggi atau sempurna. Kata allama memiliki kata masdar yaitu
ta'lim. Kata ta'lim, jika dibahas lebih mendalam akan berkaitan dengan
kata mu'allim yang berarti pengajar, atau dapat diartika sebagai suatu
pengulangan yang diharapkan memberi hasil pada orang lain (Nihayah,
2019). Dari pengertian tersebut, pendidikan dalam AlQur'an adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara berangsur-angsur untuk memberikan ilmu,
pengalaman, dan pengajaran akhlak kepada peserta didik untuk
menjalankan amanahnya sebagai khalifah dibumi.

Salah satu pembahasan mengenai pendidikan dalam Al-Qur'an,


terkandung dalam QS. at-Taubah ayat 122. Kandungan dari ayat ini Ibnu

7
Katsir menjelaskan terdapat dua perintah Rasulullah SAW. dalam
berperang, pertama perintah berperang secara keseluruhan, jika hal ini

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Surah Al-'Alaq merupakan surat urutan ke-96 dalam Al-Qur'an dan
sekaligus wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw
ketika bertahanus di Gua Hira yang dikelompokkan Surat Makkiyah,surah
ini dinamakan surat Al-'Alaq terdiri dari 19 ayat secara keseluruhan.
Sedangkan yang turun pertama kali terdiri dari ayat 1-5.1 Surah Al-'Alaq.

Salah satu sumber gagasan untuk membangun sumber daya manusia


dan pendidikan yang bermutu adalah dengan cara mengkaji Al-Qur' an
lebih dalam (Nihayah, 2019). Islam sangat memperhatikan proses
pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu topik yang sering
didiskusikan, terdapat banyak sekali ayat yang membahasnya.

B. Saran
Demikianlah penulisan makalah kami tentang “Kewajiban Belajar” dan
kami memohon kepada para pembaca agar memberikan kritik atau saran
yang membangun, agar dalam pembuatan makalah kami kedepannya dapat
lebih baik lagi.
Kami dari penulis meminta maaf apabila terjadi banyak kesalahan
dalam penulisan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: PT. Sinergi Pustaka
Indonesia, 2012.

Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Dan Tafsir. Jakarta: Lentera Abadi, 2010.

Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Wahbab Az-Zuhaili. Tafsir Al-Munir. Aqidah, Syari’ah. Manhaj. Jilid 15. Jakarta: Gema
Insani, 2014.

https://www.dutaislam.com/2018/03/asbabun-nuzul-surah-at-taubah-ayat-122-
keharusan-menuntut-ilmu.html

10

Anda mungkin juga menyukai