Tugas Ips 3 - Moh. Afrizal Firdauz
Tugas Ips 3 - Moh. Afrizal Firdauz
PENDIDIKAN IPS DI SD
OLEH
MOH. AFRIZAL FIRDAUZ
NIM : 859163709
Pengetahuan (knowledge)
Evaluasi ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian dan
sejenisnya. Jadi, siswa hanya dituntut untuk mengingkat kembali apa yang telah
dipelajari.
Contoh pertanyaannya sebagai berikut:
- Di manakah terdapat tambang timah di Indonesia?
- Siapakah presiden pertama Negara RI?
- Apakah nama ibukota provinsi Kalimantan Tengah?
- Penerapan (Application)
Pada penerapan, siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk
memecahkan sesuatu masalah. Dengan menggunakan konsep, prinsip,
aturan, hukum atau proses yang telah dipelajari sebelumnya, siswa
diharapkan dapat menentukan jawaban yang benar terhadap pertanyaan
yang diajukan.
Kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkap penerapan (application)
adalah: Demonstrasikan! Tunjukkanlah! Klasifisikasikan! Carilah hubungan!
Tuliskan! Gambarkan!
Contoh
Demonstrasikan terjadinya gerhana matahari dengan 3 bola yang ukurannya
berbeda!
Tunjukkanlah letak kota Pangkalan Bun pada peta pulau Kalimantan!
- Analisis (Analysis)
Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis
bahkan menciptakan sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan
analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab, motif atau mampu
mengadakan deduktif (dari suatu generalisasi hal umum dicari faktanya ke
hal yang khusus). Oleh karena itu, pertanyaan analisis memiliki berbagai
alternatif.
Kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkap analisis adalah:
Sebutkan bukti-bukti! Tunjukkan sebab-sebabnya! Analisislah! Berilah alasan!
3. Hasil Belajar
4. Indikator
5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin
S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah
menitikberatkan masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil
keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat ahli di atas!
Jawaban :
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari metode pemecahan
masalah banyak digunakan guru bersama dengan penggunaan metode lainnya.
Dengan metode ini guru tidak memberikan informasi dulu tetapi informasi
diperoleh siswa setelah memecahkan masalahnya. Pembelajaran pemecahan
masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui
praktikum atau pengamatan. Suatu soal dapat dipandang sebagai
“masalah” merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai
masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang
rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu berhati-hati dalam menentukan soal
yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi sebagian besar guru
untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar bukan merupakan
masalah rutin bagi siswa mungkin termasuk pekerjaan yang sulit. Akan
tetapi hal ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman dalam
menyajikan soal yang bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan,
serta tuntutan kemampuan intelektual yang ingin dicapai atau dikembangkan
pada siswa.