Anda di halaman 1dari 9

TUGAS III

PENDIDIKAN IPS DI SD

OLEH
MOH. AFRIZAL FIRDAUZ

NIM : 859163709

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi
kapal yang berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan
metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah
dan berilah contoh terkait metode pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan
pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan materi pendidikan IPS di SD
kepada peserta didik anda sesuai dengan pengalaman anda sebagai seorang guru
profesional!
JAWABAN :
Langkah-langkah penggunaan metode pembelajaran IPS SD yang
berlandaskan pendekatan kognitif.Pendekatan kognitif adalah pendekatan yang
memicu individu untuk berfikir. Kata dasar kognitif adalah kognisi yang berarti
cara manusia berfikir. Dalam sistem pembelajaran, pendekatan ini memicu siswa
untuk mencari solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang disodorkan
kepada mereka.Metode Ceramah, Diskusi dan Tanya JawabMetode ceramah
adalah metode paling umum dalam sistem belajar mengajar. Metode ini
dilakukan dengan menceritakan dan menjelaskan tentang materi-materi faktual
banyak dan generalisasi-generalisasi. Metode ini didukung dengan menyodorkan
contoh-contoh dan gambaran kongkrit mengenai materi yang disampaikan. Hal
ini bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang sedang
diajarkan.Apabila metode ini kurang efektif, dilakukanlah metode lanjutan berupa
diskusi. Metode diskusi adalah dengan menyodorkan isu, kemudian menyuruh
siswa untuk merespon. Dalam diskusi ini, siswa diminta untuk memberikan
pendapat dan merespon dengan bantahan atau menyetujui pendapat yang
diungkapkan oleh siswa.Setelah itu, dilakukan sesi tanya jawab untuk
mengetahui seberapa dalam pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
yang sedang diajarkan

2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam


mengajarkan kegitan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu
metode pembelajaran nmelalaui pendekatan sosial. Analisislah penggunaan metode
pembelajaran IPS SD kelas tinggi berdasarkan pendekatan sosial!
JAWABAN :
Nilai dan sikap sosial terjadi apabila ada interaksi sosial antara seseorang
dengan orang lain, dengan kelompok atau antarkelompok. Untuk dapat terjadi
interaksi sosial, harus ada kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dapat
berlangsung dalam tiga bentuk sebagai berikut
a. Antara Orang Per Orang
Contohnya seorang siswa mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga,
kebiasaan-kebiasaan guru-gurunya dalam mengajar, dan kebiasaan teman-
temannya. Jika siswa mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga dia
akan mengetahui nilai-nilai baik dan tidak baik. Dia mengetahui bahwa ibunya
ramah dan suka menolong. Dia mengetahui bahwa ayahnya dermawan dan
berwibawa. Jadi dia akan memiliki nilai dan sikap sosial tertentu misalnya
berupa meniru sikap ayahnya atau ibunya. Hal itu terjadi akibat adanya kontak
sosial dan komunikasi antara anak dengan orang tuanya.
Demikian juga, apabila dia melakukan kontak dengan guru-gurunya. Dia akan
dapat menilai A guru galak, tetapi murah dalam memberi nilai. Guru B ramah
dalam mengajar dan sangat jelas dan menyenangkan. Guru C dalam mengajar
sangat cepat dan tidak jelas, dan lain-lain. Dengan demikian, dia akan dapat
membedakan siapa guru yang baik dan kurang baik. Dia akan mempunyai nilai
dan sikap sosial tertentu. Hal itu terjadi akibat adanya kontak sosial dan
komunikasi antara siswa tersebut dengan guru-gurunya.
b. Antara Orang Per Orang dengan Kelompok Masyarakat
Contohnya seseorang yang tinggal dalam kelompok masyarakat desa, dia akan
mengetahui bahwa tindakannya disenangi oleh masyarakat desa tersebut
apabila dia dapat menyesuaikan dengan norma-norma yang berlaku didesa
tersebut. Jika tidak, dia akan terasing atau dijauhi oleh masyarakat desa
tersebut. Nilai dan sikap sosial tertentu akhirnya timbul akibat adanya kontak
sosial dan komunikasi dengan masyarakat desa
Antara Kelompok dengan Kelompok
Contohnya siswa-siswa suatu sekolah mengadakan kunjungan ke sekolah lain
yang menimbulkan kerja sama yang saling menguntungkan atau justru
sebaliknya karena terjadi perbedaan norma antara kedua sekolah sehingga
terjadi perselisihan. Terjadinya nilai dan sikap sosial yang berbeda diakibatkan
kontak sosial dan komunikasi yang tidak serasi. Contoh penilaian pada aspek
afektif dapat dilihat pada pembelajaran kelas III semester I materi kedudukan
dan peran anggota keluarga. Dalam penilaiannya menggunakan daftar
pertanyaan yang berfungsi untuk mengungkapkan nilai sosial. Dalam
penyusunannya terlebih dahulu buat kisi-kisi soal. Berikut ini mengenai contoh
penilaian afektif yang mengungkapkan nilai sosial yaitu:

Kompetensi Dasar (KD) : Mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota


keluarga.

Materi pokok : Kedudukan dan peran anggota keluarga

Hasil belajar : Kedudukan anggota keluarga,


Peran anggota keluarga.

Indikator : Kedudukan anggota keluarga

1)   Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga


2)  Membuat silsilah keluarga.
Peran anggota keluarga
1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga
2) Menjelaskan kecenderungan perubahan peran keluarga
3) Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan
peranannya dalam keluarga.
Dari materi tersebut dapat dibuat kisi – kisi soal yang mengungkap nilai dan
sikap sosial sebagai berikut. Contohnya sebagai berikut:
1. Dengan bekerja sama dengan adiknya membersihkan halaman rumah,
Doni dapat menghargai  kedua adiknya yang bekerja dengan baik.
2. Dengan bekerja sama dengan ibunya yang mengajar memasak, tuti dan
adiknya dapat menghargai ibunya yang pintar memasak dan sabar.

Dari kisi-kisi tersebut dikembangkan pertanyaan sebagai berikut:


A. Membersihkan halaman rumah dikerjakan oleh Doni, Tuti dan Adiknya.
Kebersihan halaman rumah tentukan oleh………….
a. Doni yang membersihkan halaman depan rumah.
b. Tuti dan adinya yang membersihan halaman samping rumah.
c. Ketiga anak tersebut, masing-masing memberi sumbangan terhadap
kebersihan halaman rumah.
d. Kebersihan halaman rumah hanya ditentukan oleh Doni
Jawaban yang paling benar adalah c
B. Belajar memasak dilakukan oleh Tuti dan adiknya, dibimbing oleh ibunya
yang pandai memasak dan sabar. Keberhasilan belajar memasak ditentukan
oleh………..
a. Ibunya yang pandai memasak dan sabar.
b. Tuti yang serius belajar memasak.
c. Adik Tuti yang serius belajar memasak.
d. Tuti dan adiknya yang serius serta ibunya yang pandai memasak dan
sabar
Jawaban yang paling benar adalah d
Alat yang tepat untuk mengukur nilai dan sikap sosial ranah afektif selain daftar
pertanyaan adalah berupa skala penilaian, daftar cek, laporan pribadi,
wawancara. Namun, alat evaluasi tersebut masih merupakan hal baru bagi siswa
SD.
3. Terdapat beberapa aspek kognitif dlam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil
Belajar IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek
kognitif dalam evaluasi hasil belajar IPS SD!
Jawaban :
Aspek kognitif adalah sub taksonomi yang mengungkapkan tentang
kegiatan mental yang berawal dari tingkatan pengetahuan sampai tingkatan yang
evaluasi. Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang
mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat
sampai  pada kemampuan memecahkan masalah yang menunutut siswa untuk
menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau
prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut (Sardiyo,
2009:12). Aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar mempunyai dua tingkatan
sebagai berikut.

Tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar terbagi menjadi:


e. Tingkat yang lebih rendah Pengetahuan (knowledge) : Pemahaman
(comprehension) dan Penerapan (application)
f. Tingkat yang lebih tinggi : Analisis (analysis), Sintesis (synthesis) dan
Evaluasi (evaluation)
Menurut Sardiyo (2006:34) contoh pertanyaan atau tes yang dapat mengungkap
kemampuan pada aspek kognitif sebagai berikut:

Pengetahuan (knowledge)
Evaluasi ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi, pengertian dan
sejenisnya. Jadi, siswa hanya dituntut untuk mengingkat kembali apa yang telah
dipelajari.
Contoh pertanyaannya sebagai berikut:
- Di manakah terdapat tambang timah di Indonesia?
- Siapakah presiden pertama Negara RI?
- Apakah nama ibukota provinsi Kalimantan Tengah?

Jawaban untuk pertanyaan di atas dapat singkat atau memerlukan


keterangan atau penjelasan singkat. Kata-kata yang sering dipakai untuk
evaluasi yang mengungkap pengetahuan antara lain Apa? Siapa? Dimana?
Kapan? Sebutkan?
- Pemahaman (comprehension)
Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah
dipelajari. Siswa dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan
kalimatnya sendiri. Dia tidak sekedar dapat mengingat dan menghafal
informasi yang telah diperoleh, tetapi dapat memilih dan mengorganisasikan
informasi tersebut. Termasuk dapat menafsirkan gambaran, grafik, bagan,
dan lain-lain dengan kata-katanya sendiri.
Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang mengungkap
pemahaman antara lain: Mengapa? Jelaskan? Uraikan! Berilah ulasan
singkat! Bandingkan!
Contoh:
Mengapa pulau Jawa padat penduduknya?
Jelaskan secara singkat mengapa di Indonesia agama Islam mula-mula
berkembang di daerah pantai?

- Penerapan (Application)
Pada penerapan, siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk
memecahkan sesuatu masalah. Dengan menggunakan konsep, prinsip,
aturan, hukum atau proses yang telah dipelajari sebelumnya, siswa
diharapkan dapat menentukan jawaban yang benar terhadap pertanyaan
yang diajukan.
Kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkap penerapan (application)
adalah: Demonstrasikan! Tunjukkanlah! Klasifisikasikan! Carilah hubungan!
Tuliskan! Gambarkan!

Contoh
Demonstrasikan terjadinya gerhana matahari dengan 3 bola yang ukurannya
berbeda!
Tunjukkanlah letak kota Pangkalan Bun pada peta pulau Kalimantan!

- Analisis (Analysis)
Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis
bahkan menciptakan sesuatu yang baru. Untuk menjawab pertanyaan
analisis, siswa harus mampu menguraikan sebab, motif atau mampu
mengadakan deduktif (dari suatu generalisasi hal umum dicari faktanya ke
hal yang khusus). Oleh karena itu, pertanyaan analisis memiliki berbagai
alternatif.
Kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkap analisis adalah:
Sebutkan bukti-bukti! Tunjukkan sebab-sebabnya! Analisislah! Berilah alasan!

Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif, yaitu:


1. Menguraikan alasan atau sebab-sebab suatu kejadian. Contoh: faktor-
faktor apakah yang menyebabkan terjadinya urbanisasi?
2. Mempertimbangkan dan menganalisis informasi agar dapat menyimpulkan
informasi yang diterima. Contoh: berdasarkan data yang ada, kebanyakan
pengangguran adalah penduduk desa yang pergi ke kota untuk mencari
pekerjaan. Bagaimana cara mengatasinya?
3. Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan bukti yang
menunjang atau bahkan menyangkal kesimpulan. Contohnya: bukti-bukti
apakah yang dapat dikumpulkan bahwa film barat kurang cocok bagi
kepribadian timur?
- Sintesis (Synthesis)
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir orisinal,
kreatif, dan berpikir induktif (mengambil kesimpulan dari berbagai faktor atau
fakta).
Jenis pertanyaan sintesis dapat berbentuk seperti berikut ini.
Membuat prediksi atau peramalan atau perkiraan. Contoh: apa dampak yang
mungkin terjadi jika pantai utara Jawa Barat dijadikan daerah pemukiman?

Mengungkapkan ide dan menghasilkan pemikiran yang orisinal. Contoh:


bagaimana tindakan Anda jika perahu yang Anda tumpangi terdampar pada
suatu pulau yang tidak berpenduduk?
Memecahkan masalah. Contoh: apa yang harus kita lakukan agar
masyarakat menaati peraturan lalu lintas?
- Penilaian (evaluation)
Evaluasi yang mengungkap penilaian menuntut siswa untuk melakukan
kegiatan berpikir yang paling tinggi. Evaluasi dapat dilakukan apabila
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis dapat dikuasai
dengan baik. Pertanyaan yang mengungkap evaluasi menuntut adanya
standar atau kriteria yang jelas.
Kata-kata yang sering digunakan untuk mengungkap evaluasi adalah: Berilah
pendapat bahwa … Bandingkan! Bedakanlah! Berilah alasan! Berilah kritik!
Alternatif mana yang lebih baik? Setujukah Anda! Menurut pendapat Anda,
apakah benar? Cara manakah yang dapat dipilih?
Pertanyaan yang mengungkap evaluasi dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Pertanyaan yang meminta siswa memberikan pendapat.
2. Pertanyaan yang memberikan penilaian terhadap suatu ide
3. Pertanyaan yang meminta siswa untuk memecahkan masalah
4. Pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya terbaik

4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat


evaluasi yang disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi tentang
nilai dan sikap sosial…!
Jawaban :
Adapun analisis dan rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial adalah :
a) Tujuan tes Dalam bidang pendidikan,
tujuan tes dapat dipakai untuk mengetahui penguasaan pesertadidik dalam
pokok bahasan atau subpokok bahasan tertentu setelah materi diajarkan.
Selain itu, dapat pula untuk mengetahui kesulitan belajar peserta
didik atau siswa (diagnostik tes). Oleh karena itu, tujuan tes harus
dibuat berdasarkan pokok bahasan / subpokok bahasan yang diajarkan.

b) Penyusunan kisi-kisi tes


Kisi-kisi tes atau tabel spesifikasi (test blue print), harus dibuat
sebelum seseorang membuat atau menyusun tes. Kisi-kisi tes merupakan
rambu-rambu ruang lingkup dan isisoal yang akan diajukan. Sebelum membuat
kisi-kisi tes, terlebih dahulu harus melihat kurikulum sekolah yang berlaku. Dalam
hal ini, kurikulum sekolah dasra, misalyna SD kelas 3 semester 1.
Dari kurikulum itu dapat kita pelajari tentang hal-hal berikut ini :

1. Kompetensi Dasar (KD), KD dalam kurikulum kelas 3 SD semester


I, kemampuan mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.

2. Materi PokokKedudukan dan peran anggota keluarga

3. Hasil Belajar

a. kedudukan anggota keluarga

b. peran anggota keluarga

4. Indikator

a. Kedudukan anggota keluarga, diperinci menjadi :

1) Menyebutkan kedudukan setiap anggota keluarga

2) Membuat silsilah keluarga

b. Peran anggota keluarga, diperinci menjadi :

1) Menjelaskan peran setiap anggota keluarga

2) Menjelaskan kecenderungan perubahan peran di keluarga

3) Menceritakan pengalaman siswa dalam melaksanakan perannya dalam


keluarga

4. Setelah indikator materi (uraian mater) dibaut, selanjutnya dibaut indikator


soncangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap

5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin
S.Winataputra (2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah
menitikberatkan masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil
keputusan. Analisislah penerapan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat ahli di atas!
Jawaban :
Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari metode pemecahan
masalah banyak digunakan guru bersama dengan penggunaan metode lainnya.
Dengan metode ini guru tidak memberikan informasi dulu tetapi informasi
diperoleh siswa setelah memecahkan masalahnya. Pembelajaran pemecahan
masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui
praktikum atau pengamatan. Suatu soal dapat dipandang sebagai
“masalah” merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai
masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang
rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu berhati-hati dalam menentukan soal
yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi sebagian besar guru
untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar bukan merupakan
masalah rutin bagi siswa mungkin termasuk pekerjaan yang sulit. Akan
tetapi hal ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman dalam
menyajikan soal yang bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan,
serta tuntutan kemampuan intelektual yang ingin dicapai atau dikembangkan
pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai