KELAS/NO. PRESENSI :
MAPEL :
HARI/TANGGAL :
WACANA 1
Semangat Kebangkitan Nasional tahun 1908 adalah semangat perjuangan dan kebangkitan
nasional yang dipicu oleh terbitnya majalah Sinar Hindia pada tahun 1907 dan dipelopori oleh
para pemuda Indonesia, yang berjuang untuk membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan
kolonialisme.
WACANA 2
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 bukan hanya menggerakan para pemuda untuk
meraih kemerdekaan, namun juga mempertegas jati diri bangsa Indonesia sebagai sebuah negara.
Sumpah Pemuda telah. menjadi jiwa dan semangat yang terus terpatri dalam hati sanubari para
pemuda. Suatu semangat yang dibangun atas dasar kesamaan nasib.dan cita-cita, yang kemudian
di bungkus dengan komitmen untuk senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa, satu tanah air
yang pertama-tama ditandai dengan disepakatinya bahasa universal antarbangsa, bahasa
Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia para Pemuda telah mampu memanfaatkan fase
gejolak kepemudaan untuk diarahkan menjadi daya dorong dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia. Sejarah. mencatat organisasi pergerakan nasional pertama, yaitu Boedi
Oetomo didirikan oleh mahasiswa Stovia di Batavia, mahasiswa tentunya termasuk dalam
golongan Pemuda. Gelora untuk berjuang juga diwujudkan dalam bentuk organisasi pemuda
lainnya seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumateranen Bond, dan lain-lain.
1. Bagaimana perasaanmu ketika sejarah mencatat begitu banyak peran pemuda dalam
memerdekakan dan membangun bangsa?
2. Jika diperhatikan dalam wacana di atas, berikanlah karakteristik pemuda yang dapat disebut
tulang punggung bangsa!
3. jika kalian berada pada zaman yang sama saat Sumpah Pemuda Tahun 1928, hal-hal apa
yang akan dilakukan untuk menunjukkan jiwa kepemudaan? -
4. Pada masa perjuangan sebelum kemerdekaan, dengan keterbatasan yang dimiliki para
pejuang sanggup menciptakan persatuan bangsa, apa yang dapat dilakukan pemuda sekarang
dengan berbagai kemudahan seperti saat ini?
5. Lanjutkan wacana di atas dengan pernyataan, "sebagai pemuda masa kini saya akan....” :