Anda di halaman 1dari 16

BUSINESS OPERATION RESEARCH

Mata kuliah: Business Operation Research (SPBIS 14323)


Dosen Pengasuh: Dr. Elly Lay, M.SI., dan Emilia Gie, S.E., M.A.

Oleh: Kelompok-
No Nama Mahasiswa NIM Dosen Wali

1 Deviani L M Lomi 2103020077 Dr. frengky Dupe M.Si


2 Lindalva G De F Soares Dr. frengky Dupe M.Si
3 Dr. frengky Dupe M.Si

SEMESTER IV-C

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2023
DAFTAR ISI

BAB V. PENDAHULUAN
5.1 Latar Belakang
5.2 Materi
5.2.1 Konsep Metode Transportasi
5.2.2 Metode – metode Dalam Metode Transportasi

5.2.3 Metode Vogel's Approximation


5.3 Diskusi Kasus
5.4 Kesimpulan
5.5 Soal Latihan Atau Bahan
Diskusi

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB V
PENDAHULUAN
5.2 Materi
5.2.1 Konsep Metode Transportasi
Metode transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untukmengatur
distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-
tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur
sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ke
tempat-tempat tujuan berbeda-beda, dan dari beberapa sumber ke suatu tempat tujuan
juga Berbeda-beda. Di samping itu, metode transportasi juga dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah dunia usaha (bisnis) lainnya, seperti masalah-masalah
yang meliputi pengiklanan, pembelanjaan modal (capitalfinancing) dan alokasi dana
untuk investasi, analisis Lokasi, keseimbangan lini perakitan dan perencanaan serta
scheduling produksi. Ada beberapa macam metode transportasi, yang semuanya
terarah pada penyelesaian optimal dari masalah-masalah transportasi yang terjadi.
F.L. Hitchcock (1941), T.C. Koopmans (1949), dan G.B. Dantziq (1951) adalah
orang-orang pertama sebagai kontributor yang mengembangkan teknik-teknik
transportasi.

3
5.2.2 Metode-Metode Dalam MetodeTransportasi
A. Metode Stepping-Stone
Metode ini dalam merubah alokasi produk untuk mendapatkan alokasi
produksi yang optimal menggunakan cara trialanderror atau coba – coba. Walaupun
merubah alokasi dengan cara coba- coba, namun ada syarat yang harus diperhatikan
yaitu dengan melihat pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada
penambahan biaya per unitnya. Untuk mempermudah penjelasan, berikut ini akan
diberikan sebuah contoh. Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di W, H, O.
Dengan kapasitas produksi tiap bulan masing- masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton; dan
mempunyai tiga gudang penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing-
masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton. Biaya pengangkutan setiap ton produk dari
pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut:

Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik – pabrik tersebut ke gudang – gudang
penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

Solusi :
a) Penyusunan tabel alokasi

Untuk bisa memahami dengan lebih mudah dan memecahkan masalah, maka
data di atas harus disusun ke dalam suatu tabel yang menunjukkan hubungan
antara kapasitas pabrik, kebutuhan gudang, danBiaya pengangkutan seperti
terlihat pada Tabeltransportasi. Pada tabel tersebut jumlah kebutuhan tiap-tiap
gudang diletakkan pada baris terakhir dan kapasitas tiap pabrik pada kolom
terakhir. Sedang biaya pengangkutan diletakkan pada segi empat kecil pada tabel
itu. Misainya biaya angkut 1 ton barang dari W ke A adalah 20, diletakkan di segi
empat kecil di dalam segi empat AW, dan seterusnya. Adapun X adalah
banyaknyaAlokasi dari sumber i ke tujuan j, misalnya dari A ke B (sumber 1 ke
tujuan pertama)=X11. Xij inilah yang nanti akan kita cari.

4
 

b) Prosedur alokasi
Pedoman prosedur alokasi tahap pertama adalah pedoman sudut barat laut
(NorthWestCornerRule) yaitu pengalokasian sejumlah maksimum produk mulai
dari sudut kiri atas (X11) dengan melihat kapasitas pabrik dan kebutuhan gudang.
Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar =50 (20) + 40 (5) + 60

(20) + 10 (10) + 40 (19) = 3260


c) Merubah alokasi secara trial and error
Perubahan bisa dari kotak terdekat atau bisa juga pada kotak yang tidak
berdekatan dengan melihat pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada
penambahan biaya per unit. Misalnya akan dicoba perubahan dari kotak WA ke
kotak HA artinya 50 ton kebutuhan gudang A akan dikirim dari pabrik H dan
buikan dari pabrik W. Perubahan alokasi produk dari dua kotak tersebut akan
mengakibatkan berubahnya alokasi produk kotak lainnya yang terkait (kotak HB
dan kotak WB). Untuk itu sebelum dilakukan perubahan perlu dilihat penambahan
dan pengurangan biaya transportasi per unitnya sebagai berikut:
Penambahan biaya: dari H ke A = 15            
Dari W ke B = 5
Jumlah nya = 20
Pengurangan biaya : dari W ke A = 20
                               dari H ke B = 20
                          Jumlahnya= 40                    
Karena pengurangan biaya per unit lebih besar dari penambahan biaya maka
perubahan dapat dilakukan.

5
Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar =90 (5) + 50 (15) + 10
(20) + 10 (10) + 40 (19) = 2260.

Penambahan biaya: dari W ke C =  8


dari O ke B =  10  
Jumlahnya = 18
Pengurangan biaya : dari W ke B =   5
dari  O ke C = 19
Jumlahnya = 24

Biaya Pengangkutan untuk perbaikan kedua sebesar =50 (5) + 40 (80) + 50(15) +
10 (20) + 50 (10) = 2020.
Penambahan biaya: dari W ke B =  5         
dari H ke C  = 10 
Jumlahnya = 15
Pengurangan biaya : dari H ke B = 20
dari W ke C =  8

6
Jumlahnya = 28

Biaya Pengangkutan untuk perbaikan ketiga sebesar = 60 (5) + 30 (8) + 50 (15)+ 10


(10) + 50 (10) = 1890 (biaya pengangkutan terendah)
Sehingga alokasi produksi dengan biaya terendah adalah:

 90 unit produksi dari pabrik W dialokasikan ke gudang B sebanyak 60 unit


dan ke gudang C sebanyak 30 unit.
 60 unit produksi dari pabrik H dialokasikan ke gudang A sebanyak 50 unit dan
ke gudang C sebanyak 10 unit.
 50 unit produksi dari pabrik O dialokasikan ke gudang B sebanyak 50 unit.

B. Metode MODI
Metode MODI (ModifiedDistribution) merupakan perkembangan dari metode
stepping-stone, karena penentuan segi empat kosong yang bisa menghemat biaya
dilakukan dengan prosedur yang lebih pasti dan tepat serta metode ini dapat mencapai
hasil optimal lebihcepat. Cara untuk memilihnya digunakan persamaan:

Pedoman prosedur alokasi tahap pertama mengggunakan prosedur pedoman


sudut barat laut (NorthWestCornerrule). Untuk metode MODI ada syarat yang harus
dipenuhi, yaitu banyaknya kotak terisi harus sama dengan banyaknya baris
ditambah banyaknya kolom dikurang satu.  Untuk mempermudah penjelasan,
berikut ini akan diberikan sebuah contoh. Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik di
W, H, O.  Dengan  kapasitas produksi tiap bulan masing- masing 90 ton, 60 ton, dan
50 ton; dan mempunyai tiga gudang penjualan di A, B, C dengan kebutuhan tiap
bulan masing- masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton.  Biaya pengangkutan setiap ton
produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut:

7
Tentukan alokasi hasil produksi dari pabrik – pabrik tersebut ke gudang –
gudang penjualan dengan biaya pengangkutan terendah.

Solusi :
1. Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 50 (20) + 40 (5)

+60 (20) +10 (10) + 40 (19) = 3260.


2. Menentukan nilai baris dan kolom
– Baris pertama selalu diberi nilai no
Nilai baris W = Rw = 0
– Nilai baris yang lain dan nilai semua kolom ditentukan berdasarkan
persamaan

8
3.  Menghitung indeks perbaikan dan memilih titik tolak perbaikan. 
Indeks perbaikan adalah nilai dari kotak yang kosong.

Memilih titik tolak perubahan:

–    Kotak yang mempunyai indeks perbaikan negatif berarti bila diberi alokasi
akan mengurangi jumlah biaya pengangkutan. Bila nilainya positif berarti pengisian
akan menyebabkan kenaikan biaya pengangkutan

–    Kotak yang merupakan titik tolak perubahan adalah kotak yang indeksnya
bertanda negatif dan angkanya besar. Dalam contoh ternyata yang memenuhi syarat
adalah kotak HA dengan nilai -20.

Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap kedua sebesar = 90 (5) + 50 (15) + 10


(20) +10 (10) + 40 (19) = 2260
4.  Ulangi langkah – langkah tersebut diatas, mulai langkah  2.2 sampai
diperolehnya biaya terendah, yaitu bila sudah tidak ada lagi indeks yang negatif.

9
Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap ketiga sebesar = 90 (5) + 50 (15) +
10 (10) +20 (10) + 30 (19) = 2070

Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap keempat sebesar = 60 (5) + 30 (8) +


50 (15) + 10 (10) + 50 (10) = 1890

Alokasi tahap keempat merupakan alokasi optimal karena indeks perbaikan 


pada kotak kosong sudah tidak ada yang bernilai negatif.

5.2.3 Metode Vogel's Approximation

10
Teknik pengerjaan pada metode ini berbeda dengan dua metode sebelumnya
yaitu metode transportasi SteppingStone dan MODI dimana untuk mendapatkan solusi
yang optimal dilakukan berulang-ulang sampai kondisi optimal tersebut terpenuhi. 
Sedangkan pada metoda VAM ini, sekali kita menentukan alokasi pada satu cell maka
alokasi tersebut tidak berubah lagi. Untuk mempermudah penjelasan, kita gunakan
contoh yang sama seperti pada metode transportasi sebelumnya.

Suatu perusahaan mempunyai  pabrik W, H, O dengan kapasitas produksi tiap


bulan masing-masing 90 ton, 60 ton, dan 50 ton.; dan mempunyai 3 gudang penjualan
di A, B, C dengan kebutuhan tiap bulan masing-masing 50 ton, 110 ton, dan 40 ton.
Biaya pengangkutan setiap ton produk dari pabrik W, H, O ke gudang A, B, C adalah
sebagai berikut:

Langkah – langkah pengerjaan:


1. Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber dan biaya
pengangkutan ke dalam matriks transportasi

2. Carilah perbedaan dari 2 biaya terkecil, yaitu biaya terkecil dan


terkecil ke dua untuk setiap baris dan kolom
3. Pilihlah 1 nilai perbedaan- perbedaan yang terbesar diantara semua
nilai perbedaaan pada kolom dan baris. Baris O mempunyai nilai perbedaan terbesar
yaitu 9. Bila nilai perbedaan biaya ada 2 yang besarnya sama, maka pilihlah baris
atau kolom yang mempunyai biaya terendah.
4. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau
baris terpilih, yaitu pada segi empat yang mempunyai biaya terendah. Isikan sebanyak
mungkin yang bisa dilakukan.

5. Karena baris O sudah diisi penuh sesuai dengan kapasitas, maka


selanjutnya hilangkan baris O karena baris O sudah tidak mungkin diisi lagi.

11
Kemudian tentukan kembali perbedaan biaya untuk kolom dan baris yang belum
terisi. Ulangi langkah-langkah ini sampai semua baris dan kolom sepenuhnya
teralokasi.

Karena B mempunyai perbedaan terbesar yaitu 15, maka isilah sebanyak


mungkin yang bisa diangkut pada kolom B yang mempunyai biaya terendah.

Baris W mempunyai perbedaan terbesar yaitu 12 dan langkah selanjutnya


adalah sebagai berikut:

12
Jadi biaya transportasi yang harus dikeluarkan: 60 (3) +30 (8) + 50 (15) + 10

(10) + 50 (10) = 1890

2.3 Penggunaan Linear Programming


Masalah transportasi ini dapat juga di pecahkan dengan metode linear
programming.
Sudah dibicarakan di depan bahwa kebutuhan tidak selalu sama dengan
kapasitas yang tersedia. Mungkin kebutuhan lebih besar dari kapasitas, atau
sebaliknya. Berikut ini akan disajikan perumusan masalah kalau kebutuhan
samasama, lebih besar atau lebih kecil dari kapasitas yang tersedia. Setelah masalah
dirumuskan, maka dapat diselesaikan dengan langkah-langkah dalam metode linear
programming.
a. Perumusan masalah kalau kebutuhan sama dengan kapasitas

Pada rumusan diatas semua kebutuhan dapat dipenuhi, semua kapasitas


sumber dialokasikan, dan nilai alokasi harus positif

b. Bila kebutuhan lebih kecil dari kapasitas

13
Pada rumusan ini semua kebutuhan dapat dipenuhi, tetapi kapasitas sumber
tidak bisa dimanfaatkan sepenuhnya.
c. Bila kebutuhan lebih besar dari kapasitas

Pada rumusan ini tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi, meskipun kapasitas
sumber telah digunakan sepenuhnya.

Pada rumusan ini tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi meskipun kapasitas
sumber telah digunakan sepenuhnya.
Simbol i menunjukkan nomor sumber, dari sumber 1, 2......sampai dengan
yang ke-m, j menunjukkan nomor tempat tujuan pengiriman, mulai yang ke-1, 2, .....
sampai tempat yang ke-n, Xij menunjukkan banyak barang yang dikirimkan dari
sumber i ke tempat tujuan j, sedang C; ongkos angkut setiap satuan barang dari i ke j.
Arti batasan pada ketiga macam perumusan masalah itu ialah Batasan (1)
merupakan batasan kapasitas tersedianya barang di setiap sumber, batasan (2)
merupakan batasan kebutuhan di tempat-tempat tujuan, dan batasan ke-(5) merupakan
batasan tidak negatif (nonnegativityconstraint). Fungsi tujuan benusaha untuk
meminimumkan jumlah biaya pengangkutan seluruhnya.

14
Sebagai contoh lihat perumusan masalah di depan, yang kalau diformulasikan
sebagai berikut:

Bila diselesaikan,maka nilai X dan Z yang optimal adalah sebagai berikut :

5.4 KESIMPULAN

15
Metode transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur
distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang
membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa, karena
terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ke tempat-tempat tujuan berbeda-
beda, dan dari beberapa sumber ke suatu tempat tujuan juga Berbeda-beda.
Metode-metode dalam metode transportasi dibagi menjadi 3 metode
1. MetodeStepping-Stone
2. Metode MODI (ModifiedDistribution)
3. Metode Vogel’sAApproximation
Masalah transportasi juga dapat di pecahkan dengan metode linear
programming.langkah-langkahnya jika :
a. Perumusan masalah kalau kebutuhan sama dengan kapasitas
b. Bila kebutuhan lebih kecil dari kapasitas
c. Bila kebutuhan lebih besar dari kapasitas

16

Anda mungkin juga menyukai