Anda di halaman 1dari 12

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TATA KELOLA KEUANGAN


BUM DESA “.............” KECAMATAN ..........

BAB I
ASAS PENGELOLAAN KEUANGAN BUM Desa

Pasal 1

(1) Tata kelola Keuangan BUM Desa dikelola berdasarkan asas-asas


transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan
disiplin anggaran.
(2) Pengelolaan tata kelola keuangan BUM Desasebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dikelola dalam masa 1 (satu) tahun anggaran yakni mulai tanggal 1
Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.

BAB II
KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN BUM DESA BERSAMA

Pasal 2

(1) Direktur BUM Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan


BUM Desa beserta unit-unit dibawahnya dan mewakili BUM Desadalam
kepemilikan kekayaan milik BUM Desayang dipisahkan.

(2) Direktur BUM Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan


BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai kewenangan:
a. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan RAB BUM Desa ;
b. menetapkan dan mengajukan pengurus unit-unit;
c. menyetujui pengeluaran atas kegiatan yang ditetapkan dalam RAB BUM
Desa; dan
d. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban RAB
BUM Desa .
(3) Kewenangan sebagaimana dimaksud pasal 2, setiap bulan dilaporkan
realisasinya kepada penasehat
(4) Direktur BUM Desa dalam melaksanakan pengelolaan keuangan dibantu
oleh Sekretaris dan bendahara.

Pasal 3

(1) Direktur BUM Desa dalam melaksanakan pengelolaan dibantu oleh unit-
unit BUM Desa ,terdiri dari:
a. Unit Dana Bergulir;
b. Unit Jasa dan Perdagangan
-2-

c. Unit lainnya sesuai kebutuhan yang penetapannya disetujui oleh


Penasehat BUMD Desa

(2) Unit-Unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan


Keputusan Direktur BUM Desa setelah mendapat persetujuan dari BKAD
(3) Kepengurusan Unit-unit terdiri dari:
a. Manager
b. Sekretaris
c. Bendahara
(4) Pengurus BUM Desa dalam melaksanakan kegiatan usahanya dapat
dibantu Kader Pemberdayaan masyarakat (KPMD) di masing-masing Desa
(5) Untuk Unit Jasa dan Perdagangan dapat dibantu Koordinator kelompok di
masing-masing Desa, pengajuan koordinator harus mendapat persetujuan
Direktur BUM Desa Bersama

Pasal 4

(1) Sekretaris BUM Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a
bertindak selaku koordinator pelaksana teknis pengelolaan keuangan BUM
Desa Bersama.

Pasal 5

(1) Bendahara BUM Desamelaporkan kegiatan pengelolaan Keuangan BUM


DesaKepada Direktur setelah diverifikasi oleh Sekretaris
(2) Bendahara mempunyai tugas:
menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan BUM Desadan
pengeluaran pendapatan BUM Desadalam rangka pelaksanaan RAB BUM
Desa Bersama.

Pasal 6

(1) Pengurus unit mempunyai tugas:


a. menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya;
b. melaksanakan kegiatan unit BUM Desayang telah ditetapkan di dalam
RAB BUM Desa Bersama;
c. melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban
anggaran belanja kegiatan unit;
d. mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
e. melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur BUM
Desasetiap bulan;
f. menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan
kegiatan.

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”


-3-

RAB BUM Desa Bersama

Pasal 7

(1) RAB BUM Desa Bersama,terdiri atas:


a. Pendapatan BUM Desa Bersama;
b. Belanja BUM Desa Bersama; dan
c. Pembiayaan BUM Desa Bersama.
(2) Pendapatan BUM Desadiklasifikasikan menurut kelompok dan jenis.
(3) Belanja BUM Desadiklasifikasikan menurut kelompok, kegiatan, dan jenis.
(4) Pembiayaan diklasifikasikan menurut kelompok dan jenis.

Pendapatan

Pasal 8

(1) Pendapatan BUM Desameliputi semua penerimaan uang melalui rekening


BUM Desayang merupakan hak BUM Desadalam 1 (satu) tahun anggaran
yang tidak perlu dibayar kembali oleh BUM Desa Bersama.
(2) Pendapatan BUM Desa(1), terdiri atas kelompok:
a. Pendapatan Asli BUM Desa Bersama);
- Unit Dana bergulir
- Unit Jasa & Perdagangan
- Unit lainnya
b. Transfer; dan
c. Pendapatan Lain-Lain.
(3) Kelompok Pendapatan Bersama terdiri atas jenis:
a. Hasil usaha;
b. Hasil aset;
c. Swadaya, partisipasi dan Gotong royong; dan
d. Lain-lain pendapatan asli BUM Desa Bersama.
(4) Hasil usaha BUM Desasebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a antara
lain hasil BUM Desa, Jasa Dana bergulir, Kendaraan,
(5) Hasil aset sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b antara lain Mesin-
mesin Konveksi.
(6) Penyertaan Modal dari desa yang dinilai dengan uang

Pasal 9

(1) Kelompok transfer, terdiri atas jenis:


a. Bantuan Keuangan APBN
b. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi; dan
c. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.
(2) Bantuan Keuangan dari APBN/APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dan e dapat bersifat umum
dan khusus.
(3) Kelompok pendapatan lain-lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”


-4-

terdiri atas jenis:


a. Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat; dan
b. Lain-lain pendapatan BUM Desayang sah.

Pasal 10

(1) Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf a adalah pemberian berupa uang
dari pihak ke tiga.
(2) Lain-lain pendapatan BUM Desayang sah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (2) huruf b, antara lain pendapatan sebagai hasil kerjasama
dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di wilayah
BUM Desa Bersama.

Belanja BUM Desa Bersama

Pasal 11

(1) Belanja BUM Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b,
meliputi semua pengeluaran dari rekening BUM Desayang merupakan
kewajiban BUM Desadalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh BUM Desa Bersama.
(2) Belanja BUM Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan
dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan BUM Desa Bersama.

Pasal 12
(1) Klasifikasi Belanja BUM Desaterdiri atas kelompok:
a. Penyelenggaraan BUM Desa Bersama;
b. Pembinaan Kelompok dan Masyarakat, Mitra;
c. Pemberdayaan Masyarakat Miskin; dan
d. Bantuan Keuangan
e. Belanja Tak Terduga.
(2) Kelompok belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibagi dalam
kegiatan sesuai dengan kebutuhan BUM Desayang telah dituangkan dalam
RAB BUM Desa Bersama.
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas jenis belanja :
a. Pegawai;
b. Barang dan Jasa; dan
c. Modal.

Pasal 13

(1) Jenis belanja pegawai dianggarkan untuk pengeluaran penghasilan tetap


dan tunjangan bagi Direktur BUM Desadan unit BUM Desaserta tunjangan
bagi Koordinator, KPMD, dll.
(2) Belanja Pegawai dianggarkan dalam kelompok Penyelenggaraan BUM Desa
Bersama, kegiatan pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan.
(3) Belanja pegawai pelaksanaannya dibayarkan setiap bulan.

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”


-5-

Pasal 14

(1) Belanja Barang dan Jasa huruf b digunakan untuk pengeluaran


pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua
belas) bulan.
(2) Belanja barang/jasa antara lain:
a. alat tulis kantor;
b. benda pos;
c. bahan/material;
d. pemeliharaan;
e. cetak/penggandaan;
f. sewa kantor BUM Desa Bersama;
g. sewa perlengkapan dan peralatan kantor;
h. makanan dan minuman rapat;
i. pakaian dinas dan atributnya;
j. perjalanan dinas;
k. upah kerja;
l. honorarium narasumber/ahli;
m. operasional BUM Desa Bersama;
n. pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat.
(3) Pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf p dilakukan untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan.

Pasal 15

(1) Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka


pembelian/pengadaan barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih
dari 12 (dua belas) bulan.
(2) Pembelian /pengadaan barang atau bangunan digunakan untuk kegiatan
penyelenggaraan kewenangan BUM Desa Bersama.

Pasal 16

(1) Dalam keadaan darurat Pengurus BUM Desadapat melakukan belanja


yang belum tersedia anggarannya.
(2) Keadaan darurat dan/atau KLB sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan keadaan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan
berulang dan/atau mendesak.
(3) Keadaan darurat sebagaimana yaitu antara lain dikarenakan peralatan
yang rusak dan apabila tidak diadakan dapat menganggu
penyelenggaraannya
(4) Keadaan darurat dan luar biasa diajukan kepada penasehat dan ditetapkan
dengan Keputusan BKAD.
(5) Kegiatan dalam keadaan darurat dianggarkan dalam belanja tidak terduga
maksimal 20 %.

Pasal 17

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”


-6-

(1) Pembiayaan BUM Desameliputi semua penerimaan yang perlu dibayar


kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya.
(2) Pembiayaan BUM Desaterdiri atas kelompok:
a. Penerimaan Pembiayaan; dan
b. Pengeluaran Pembiayaan.
(3) Penerimaan Pembiayaan, mencakup:
a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya;
b. Pencairan Dana Cadangan; dan
c. Hasil penjualan kekayaan BUM Desayang dipisahkan.
(4) SiLPA a antara lain pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja,
penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
(5) SilPA merupakan penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk:
a. menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari
pada realisasi belanja;
b. mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan; dan
c. mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran
belum diselesaikan.

(6) Pencairan dana cadangan digunakan untuk menganggarkan pencairan


dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas BUM
Desadalam tahun anggaran berkenaan.
(7) Hasil penjualan kekayaan BUM Desayang dipisahkan digunakan untuk
menganggarkan hasil penjualan kekayaan BUM Desayang dipisahkan.

Pasal 18

(1) Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari :


a. Pembentukan Dana Cadangan; dan
b. Penyertaan Modal BUM Desa Bersama.
(2) Pengurus BUM Desadapat membentuk dana cadangan untuk mendanai
kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya
dibebankan dalam satu tahun anggaran.
(3) Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan Keputusan Direktur BUM
Desayang mendapat persetujuan dewan penasehat dan oleh Ketua BKAD
SOP Dana Cadangan BUM Desapaling sedikit memuat:
a. penetapan tujuan pembentukan dana cadangan;
b. program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan;
c. besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan;
d. sumber dana cadangan; dan
e. tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.
(4) Pembentukan dana cadangan dapat bersumber dari penyisihan atas
penerimaan BUM Desa Bersama, kecuali dari penerimaan yang
penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan SOP
(5) Pembentukan dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri.

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”


-7-

PENGELOLAAN

Pasal 19

(1) Sekretaris BUM Desamenyusun RAB BUM Desatahun berkenaan.


(2) Sekretaris dan Bendahara BUM Desamenyampaikan rancangan Kerja BUM
Desatentang RAB BUM Desakepada Direktur BUM Desa Bersama.
(3) Rancangan rencana kerja BUM Desadan RAB BUM Desadisampaikan oleh
Direktur BUM Desasetelah mendapat persetujuan dewan penasehat kepada
Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) untuk dibahas dan disepakati
bersama melalui MAD.
(4) Rencana Kerja dan RAB BUM Desadisepakati paling lambat bulan
Desember tahun berjalan.

Pasal 20

(1) Rancangan Rencana Kerja dan RAB BUM Desayang telah disepakati
bersama disampaikan oleh Direktur BUM Desakepada BKAD bersama
Badan pengawas 3 (tiga) hari sejak disepakati untuk dievaluasi.
(2) BKAD menetapkan hasil evaluasi Rancangan Rencana Kerja dan RAB BUM
Desapaling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya Rancangan
Rencana Kerja dan RAB BUM Desa
(3) Dalam hal BKAD menyatakan hasil evaluasi Rancangan Rencana Kerja dan
RAB BUM Desatidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, Direktur BUM Desamelakukan
penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak
diterimanya hasil evaluasi.
(4) Apabila hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti oleh Direktur BUM Desa
Bersama, BKAD membatalkan Rancangan Rencana Kerja dan RAB BUM
Desadengan Keputusan BKAD.

Pasal 21

(1) BKAD dapat mendelegasikan evaluasi Rancangan Kerja dan RAB BUM
Desakepada Badan Pengawas atau sebutan lain.
(2) BKAD menetapkan hasil evaluasi Rancangan Kerja RAB BUM Desapaling
lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya Rancangan Kerja dan RAB
BUM Desa

Pelaksanaan

Pasal 22

(1) Semua penerimaan dan pengeluaran BUM Desadalam rangka pelaksanaan


kewenangan BUM Desadilaksanakan melalui rekening kas BUM Desa

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”


-8-

Bersama.
(2) Semua penerimaan dan pengeluaran BUM Desasebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah

Pasal 23

(1) Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas BUM Desapada jumlah
tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional BUM Desa
Bersama.
(2) Pengaturan jumlah uang dalam kas BUM Desamaksimal Rp.2.000.000,00
(dua juta rupiah).

Pasal 24

(1) Pengeluaran BUM Desayang mengakibatkan beban BUM Desatidak dapat


dilakukan sebelum rancangan rencana kerja dan RAB BUM Desaditetapkan
dalam MAD.
(2) Pengeluaran BUM Desatidak termasuk untuk belanja pegawai yang bersifat
mengikat dan operasional perkantoran yang ditetapkan dalam RAB BUM
Desa Bersama.
(3) Penggunaan biaya tak terduga terlebih dulu harus dibuat Rincian Anggaran
Biaya yang telah disahkan oleh Direktur BUM Desadengan mendapat
persetujuan dari BKAD.

Pasal 25
Pengeluaran Unit

(1) Pengurus Unit mengajukan pendanaan untuk melaksanakan kegiatan


harus disertai dengan dokumen antara lain Rencana Anggaran Biaya.
(2) Rencana Anggaran Biaya di verifikasi oleh Sekretaris BUM Desadan di
sahkan oleh Direktur BUM Desa Bersama.
(3) Pengurus unit bertanggungjawab terhadap tindakan pengeluaran yang
menyebabkan atas beban anggaran belanja kegiatan unit dengan
mempergunakan buku pembantu kas kegiatan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan ke Direktur BUM Desa
Bersama.

Pasal 26

(1) Berdasarkan rencana anggaran biaya pengurus unit kegiatan mengajukan


Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Direktur BUM Desa Bersama.
(2) Pengajuan SPP terdiri atas:
a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP);
b. Pernyataan tanggungjawab belanja dan pencairan; dan
c. Lampiran bukti transaksi

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”


-9-

Pasal 27

(1) Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran, Sekretaris BUM


Desaberkewajiban untuk:
a. meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di ajukan oleh pelaksana
kegiatan pengurus unit
b. menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban RAB yang
tercantum dalam permintaan pembayaran;
c. menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
d. menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana kegiatan
apabila tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
(2) Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris BUM Desasebagaimana,
Direktur BUM Desamenyetujui permintaan pembayaran dan bendahara
melakukan pembayaran.
(3) Pembayaran yang telah dilakukan selanjutnya bendahara melakukan
pencatatan pengeluaran.

Pasal 28

Bendahara BUM Desasebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 29

Pengadaan barang dan/atau jasa di BUM Desadiatur dengan SOP dengan


berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 30

(1) Perubahan tentang RAB dapat dilakukan apabila terjadi:


a. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran antar jenis
belanja;
b. keadaan yang menyebabkan sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA)
tahun sebelumnya harus digunakan dalam tahun berjalan;
c. terjadi penambahan dan/atau pengurangan dalam pendapatan BUM
Desapada tahun berjalan; dan/atau
d. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis
ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan;
e. perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
(2) Perubahan Rab BUM Desahanya dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun anggaran.
(3) Tata cara pengajuan perubahan Rab BUM Desaadalah sama dengan tata
cara penetapan Rab BUM Desa Bersama.

Pasal 31

(1) Dalam hal Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD
Kabupaten/Kota serta hibah dan bantuan pihak ketiga yang tidak mengikat

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”


- 10 -

ke BUM Desadisalurkan setelah ditetapkannya RAB BUM Desatentang


Perubahan APB BUM Desa Bersama, perubahan diatur dengan Peraturan
Direktur BUM Desatentang perubahan Rab BUM Desa Bersama.
(2) Perubahan Rab BUM Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1) meminta
persetujuan kepada BKAD.
(3) Untuk memberi persetujuan BKAD mengundang rapat khusus bersama
kelembagaan
(4) Persetujuan BKAD mendasari hasil rapat bersama dibuktikan dengan
Daftar Hadir dan Berita Acara

Bagian Ketiga
Penatausahaan

Pasal 32

(1) Penatausahaan dilakukan oleh Bendahara BUM Desa Bersama.


(2) Bendahara BUM Desawajib melakukan pencatatan setiap penerimaan dan
pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan secara
tertib.
(3) Bendahara BUM Desawajib mempertanggungjawabkan uang melalui
laporan pertanggungjawaban.
(4) Laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
disampaikan setiap bulan kepada Direktur BUM Desadan paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya.

Pasal 33

Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 32 ayat (2), menggunakan:
a. buku kas umum;
b. buku Kas Pembantu Pajak; dan
c. buku Bank.

Bagian Keempat
Pelaporan

Pasal 34

(1) Direktur BUM Desamenyampaikan laporan realisasi pelaksanaan Rab BUM


Desakepada Ketua BKAD berupa:
a. laporan semester; dan
b. laporan semester akhir tahun.
(2) Laporan semester sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berupa
laporan realisasi Rab BUM Desa Bersama.
(3) Laporan semester akhir tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b disampaikan paling lambat pada akhir bulan Januari tahun berikutnya.

Bagian Kelima
Pertanggungjawaban

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”


- 11 -

Pasal 35

(1) Direktur BUM Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi


pelaksanaan Rab BUM Desakepada kelembagaan BKAD melalui Ketua
setiap akhir tahun anggaran.
(2) Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan Rab BUM
Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari pendapatan,
belanja, dan pembiayaan.
(3) Laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan Rab BUM
Desasebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan keputusan
BUM DesaBersama.
(4) AD/ART BUM Desatentang laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan Rab BUM Desasebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilampiri:
a. format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan Rab BUM
DesaTahun Anggaran berkenaan;
b. format Laporan Kekayaan Milik BUM Desaper 31 Desember Tahun
Anggaran berkenaan; dan
c. format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk
ke BUM Desa Bersama.

Pasal 36

Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan Rab BUM


Desasebagaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat (1) merupakan bagian tidak
terpisahkan dari laporan penyelenggaraan BUM Desa Bersama.

Pasal 37

(1) Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan


Rab BUM Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan 36
diinformasikan kepada masyarakat melalui Pemerintah Desa yang diwakili
oleh BKD secara tertulis dan dengan media informasi yang mudah diakses
oleh masyarakat.
(2) Media informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain papan
pengumuman, dan media informasi lainnya.

Pasal 38

(1) Laporan realisasi dan laporan pertanggungjawaban dan realisasi


pelaksanaan Rab BUM Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1)
disampaikan kepada BKAD melalui MAD atau sebutan lain.
(2) Laporan pertanggungjawaban realisasi dan pelaksanaan Rab BUM
Desasebagaimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan paling lambat 1
(satu) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan.

Pasal 39

Format Rancangan AD/ART BUM DesaBersama tentang Rab BUM Desa


Bersama, Buku Pembantu Kas Kegiatan, Rencana Anggaran Biaya dan Surat
Permintaan Pembayaran serta Pernyataan Tanggungjawab Belanja, Laporan
Realisasi Pelaksanaan Rab BUM Desapada semester pertama dan setiap

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”


- 12 -

semester laporan akhir tahun serta Laporan Pertanggungjawaban Realisasi


Pelaksanaan Rab BUM Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Pasal 27
ayat (1) dan (3), Pasal 29 huruf a dan huruf b, Pasal 34 dan Pasal 35 tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SOP Tata
Kelola Keuangan ini.

Pasal 40

1. Ketua bkad setiap menerima laporan seperti yang dimaksud pasal 39


menyerahkan kepada badan pengawas untuk diaudit
2. Hasil audit BP sebagai dasar rekomendasi ketua bkad kepada direktur
BUM Desa
3. Apabila hasil audit BP masih memerlukan perbaikan direktur BUM Desa
segera memperbaiki dan menyempurnakan hasil laporan
4. Setelah disempurnakan hasil laporan sebagaimana dimaksud ayat 3,
ketua BKAD menetapkan laporan tersebut
5. Laporan-laporan setiap semester sebagai dasar evaluasi dan pertanggung
jawaban BUM Desa di MAD pertanggungjawaban.

BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN

Pasal 41

(1) Pemerintah Daerah yang diwakili Camat atau sebutan lainnya wajib
membina dan mengawasi pemberian dan penyaluran Dana BUM Desa
Bersama, Alokasi Dana BUM Desadan unit-unit
(2) Pemerintah Kabupaten wajib membina dan mengawasi pelaksanaan
pengelolaan keuangan BUM Desa Bersama.

Pasal 42

Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengelolaan Keuangan BUM Desadiatur


dalam AD/ART BUM Desa Bersama.

Ditetapkan di        :        Karangsambung
Pada tanggal         :

Ketua
MAD KEC.KARANGSAMBUNG
Materai 6000

(AHMAD SHODIQ)

BUMDes Bersama “Bumidewandaro”

Anda mungkin juga menyukai