INVESTASI BUMDESA
MENGELOLA KEUANGAN BUMDES
Keberhasilan atau kegagalan usaha hampir sebagian besar sangat ditentukan oleh
kemampuan keuangan BUMDes.
Tujuan manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang
saham atau pemilik melalui maksimalisasi nilai perusahaan.
Manajemen meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian keuangan.
Manajemen keuangan bagi BUMDes adalah manajemen dana baik yang berkaitan
dengan;
• Pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif
(keputusan investasi) dan
• Usaha pengumpulan dana untuk pembayaran investasi secara efisien
(keputusan pembelanjaan).
Fungsi dari pengelolaan keuangan BUMDesa meliputi 3 kebijakan/cara utama
yaitu:
1. Cara BUMDes mengivestasikan atau menggunakan dana untuk
mengembangkan unit-unit usaha.
2. Cara BUMDes mencari sumber-sumber dana untuk mendanai unit usaha.
Pengelola keuangan dalam melakukan analisis atau menentukan apakah satu atau
beberapa investasi layak (menguntungkan) atau tidak harus melakukan perkiraan atau
estimasi aliran kas di masa datang yang mencakup:
• aliran kas masuk (dana yang akan diterima) dan
• aliran kas ke luar (dana yang akan dikeluarkan).
Pada tahap awal analisis investasi unit usaha BUMDes adalah
• menghitung berapa jumlah dana yang dibutuhkan (investasi awal) untuk memulai
sebuah unit usaha BUMDes dan
• perkiraan aliran kas bersih yang akan diperoleh.
Proyek Awal Th. Ke1 Th. Ke2 Th. Ke3 Th. Ke4 Th. Ke5
PAM - 100.000 30.000 40.000 30.000 40.000 30.000
Perkebuna
- 100.000 10.000 20.000 30.000 50.000 50.000
n Stroberi
Pengelola BUMDes harus memutuskan proyek mana yang sebaiknya dipilih. Apakah
proyek PAM Desa atau Sentra Perkebunan Stroberry? BUMDes tidak mungkin
memilih kedua-duanya secara bersamaan karena keterbatasan modal yang dapat
diakses.
Analisis investasi untuk menentukan kelayakan atas peluang proyek PAM Desa atau
Sentra Perkebunan Strowberry dapat dilakukan dengan metode-metode di atas.
1. Average Rate of Return (ARR)
Metode ARR hanya didasarkan atas laba akuntansi dibagi dengan investasi. Data di
atas kemudian dilengkapi dengan kolom tambahan berupa rata-rata AKB. Rata-rata
AKB dihitung dengan menjumlah semua AKB setiap tahun dan dibagi 5 tahun (periode
investasi 5 tahun)
Tabel 2
Investasi Awal dan Aliran Kas Bersih (AKB) Proyek BUMDes
dalam jutaan rupiah
Proyek Awal Th. Ke1 Th. Ke2 Th. Ke3 Th. Ke4 Th. Ke5 Rata-
rata
PAM -
30.000 40.000 30.000 40.000 30.000 34.000
100.000
Perkebuna -
10.000 20.000 30.000 50.000 50.000 32.000
n Stroberi 100.000
Average rate of return (rata-rata tingkat keuntungan) dari proyek PAM Desa dapat
dihitung dengan rumus:
Average Rate of Return = Rata-rata Net Cash Flows / Investasi
Rata-rata tingkat keuntungan PAM , ARR = 34.000/ 100.000 = 0,34 = 34% )
Sedangkan rata-rata tingkat keuntungan dari proyek Sentra Perkebunan Strowberry
adalah: 32 %
2. Payback Period (Waktu Balik Modal)
Metode ini menjawab pertanyaan berapa lama investasi BUMDes dapat tertutup
kembali dari aliran kas bersihnya.
Untuk menentukan kelayakan proyek maka harus ditentukan terlebih dahulu paybackperiod
maksimum. Misalkan manajemen BUMDes dengan berbagai pertimbangan menentukan bahwa
investasi BUMDes dapat tertutup kembali dari aliran kas bersihnya maksimum 4 tahun.
Payback Period
AKB Th. Ke PAM Perkebunan Stroberi
0 100.000 100.000
1 30.000 10.000
2 40.000 20.000
3 30.000 30.000
4 (40.000)
9,6 bulan
Payback Period 3 Tahun 3Tahun 9,6 bulan
3. Discounted Payback Period,
Metode ini sama dengan metode payback period. Bedanya adalah aliran kas bersih investasi
sudah disesuaikan dengan nilai waktu dari uang (didiskontokan). Cara untuk mendiskontokan
aliran kas bersih dengan menggunakan rumus:
Misalnya dengan tingkat bunga 10% (0,1) per tahun maka aliran kas bersih proyek PAM Desa
pada tahun ke-1 akan menjadi:
Tabel 3
Hasil Perhitungan NSAKB dengan Tingkat Bunga 10%/tahun
dalam ribuan rupiah
Tahun ke 0 1 2 3 4 5
PAM Desa -100.000 30.000 40.000 30.000 40.000 30.000
NSAKB 27.273 33.058 22.539 27.321 18.628
Sentra Strowberry -100.000 10.000 20.000 30.000 50.000 50.000
NSAKB 9.091 16.529 22.539 34.151 31.046
Discounted Payback Period
AKB Th.Ke PAM Perkebunan
Stroberi
0 100.000 100.000
1 27.273 9.091
72.727 90.909
2 33.058 16.529
39668 74.380
3 22.539 22.539
17.129 51.841
4 27.321 34.151
17.690
31.046
8 bulan 7 bulan
3 Tahun 8 bulan 4 Tahun 7 bulan
4. Net Present Value (NPV) atau Nilai Sekarang Bersih
Nilai sekarang bersih merupakan selisih antara nilai sekarang aliran kas bersih
(proceed) dengan nilai sekarang investasi awal.
Perhitungan nilai sekarang bersih membutuhkan data tentang tingkat suku bunga
pasar.
Tingkat bunga juga merupakan biaya modal rata-rata tertimbang dengan catatan
tingkat risiko proyek atau bisnis sama dengan risiko bisnis perusahaan secara
keseluruhan.
di mana:
AKBt : aliran kas bersih yang diharapkan dari bisnis tersebut pada periode t.
i : discount rate yang tidak lain adalah biaya modal rata-rata tertimbang .
A0 : investasi yang diasumsikan dikeluarkan pada awal tahun ke nol.
Metode NPV mengasumsikan bahwa aliran kas bersih setiap tahun dapat diinvestasikan kembali
dan menghasilkan return setiap tahun sebesar tingkat bunga-nya.
Bisnis PAM Desa
i=10%
3
Tahun ke 0 1 2 4 5
i=10%
Tahun ke 0 1 2 3 4 5
AKB - 100,000 10.000 30.000 40.000 50,000 50.000
31.046,
NS AKB 9.090,90 24.793,39 30.052,59 34.150,67 07
Berdasarkan perhitungan di atas maka rencana pengembangan unit usaha Sentra Perkebunan
Strowberry akan memberikan tambahan keuntungan riil sebesar Rp 29.133.630 dalam kurun
waktu 5 tahun.
5. Profitability Index (PI) atau Benefit Cost Ratio
(BCR),
Metode profitability index merupakan modifikasi dari metode NPV.
Profitability Index merupakan rasio antara Nilai Sekarang (NS) aliran kas bersih
dengan nilai sekarang investasi.
PI = NS AKB / PV
Perhitungannya menggunakan rumus :
Investasi
Kriteria keputusannya adalah jika PI > 1 maka investasi layak untuk dilaksanakan.
Tabel 4
Analisis Investas dengan Berbagai Metode
Discounted
Payback
ARR Payback NPV PI
Period
Period
PAM Desa (A) 34% 2 tahun 3 thn& 8 bln Rp 20.921 1,21
Sentra Perkebunan 32% 2 thn & 4 thn & 7 bln Rp 29.133,63 1,29
Strowberry (B) 3 bln
Keputusan Pilih A Pilih A Pilih A Pilih B Pilih
B
Berdasarkan pertimbangan kecepatan waktu pengembalian investasi maka BUMDes
sebaiknya memilih unit usaha PAM Desa karena waktu pengembalian investasi lebih
cepat dibandingkan unit usaha perkebunan strowberry. Jika yang menjadi prioritas
kebijakan investasi BUMDes adalah waktu pengembalian investasi tanpa memperhatikan
aliran kas setelah periode balik modal dicapai. Sebaliknya BUMDes lebih baik memilih
unit usaha sentra perkebunan strowberry jika pertimbangannya adalah investasi yang
paling menguntungkan.