Anda di halaman 1dari 30

METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL DALAM PENYELESAIAN

PERSAMAAN DIFERENSIAL RICCATI

(Skripsi)

Oleh

Christy Engine Nita

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2015
ABSTRAK

METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL DALAM PENYELESAIAN


PERSAMAAN DIFERENSIAL RICCATI

Oleh

Christy Engine Nita

Persamaan diferensial tak linear dalam bentuk

dikenal dengan persamaan diferensial Riccati. Bila persamaan


diferensial Riccati berbentuk persamaan diferensial Bernoulli dan bila
menjadi persamaan diferensial orde-1. Salah satu metode yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan persamaan diferensial tak linear adalah metode transformasi
diferensial. Solusi persamaan diferensial Riccati bergantung pada fungsi
dan . Penyelesaian persamaan diferensial Riccati dengan metode
transformasi diferensial dilakukan dengan mentransformasikan persamaan
diferensial Riccati sesuai dengan sifat-sifat transformasi diferensial.
Kata kunci : Persamaan Diferensial, Persamaan Diferensial Riccati, Metode
Transformasi Diferensial.
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 15 Januari 1992. Penulis

merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Teguh Widodo dan Ibu Sugini,

serta kakak dari Doni Heady Wijaya.

Penulis menyelesaikan pendidikan dari Taman Kanak-kanak AL-AZHAR 2 di

Perumnas, Bandar Lampung pada tahun 1997. Pendidikan sekolah dasar di SD

AL-AZHAR 1 Kedaton, Bandar Lampung pada tahun 2003. Pendidikan sekolah

menengah pertama di SMP Negeri 10 Bandar Lampung pada tahun 2006.

Pendidikan sekolah menengah atas di SMA Al-Azhar 3, Bandar Lampung pada

tahun 2009.

Pada tahun 2010, Penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan

terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur Ujian Mandiri. Pada

periode tahun 2010/2011 penulis terdaftar sebagai anggota GEMATIKA

(Generasi Muda HIMATIKA) Himpunan Mahasiswa Matematika FMIPA Unila.

Penulis pernah menjadi anggota biro Kesekretariatan Organisasi Himpunan

Mahasiswa Matematika FMIPA Unila pada periode tahun 2011/2012 - 2012/2013.

Sebagai bentuk aplikasi bidang ilmu kepada masyarakat, penulis telah

menyelesaikan Kerja Praktik (KP) selama satu bulan di Kantor Dinas Pendapatan
Kota Bandar Lampung serta Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari di desa

Sidorejo kecamatan Sekampung Udik, Lampung Timur.


PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat

yang luar biasa yang selalu diberikan kepadaku sehingga

aku dapat menyelesaikan hasil karyaku ini.

Kupersembahkan hasil karyaku ini untuk Bapakku Teguh

Widodo dan Ibuku Sugini tersayang sebagai salah satu

wujud cintaku.

Terima kasih untuk setiap doa, dukungan, dan kasih sayang

yang selalu menemani disetiap hariku

Untuk ibu angkatku Ragil Waginem, adikku Doni Heady

Wijaya, sepupuku Adnika Yulita Sari, Afriyani dan Fera

Dian Ariska, terima kasih untuk dukungan serta doa yang

selalu diberikan untukku

Sahabat-sahabat terbaikku, terima kasih untuk semua kisah

yang telah kita lalui bersama.


MOTO

“Orang tua kita adalah anugerah

terbesar di dalam sebuah kehidupan”.

“Man Shobaro Zafiro – Siapa yang

bersabar akan beruntung”.

“Belajarlah dari kesalahan di masa lalu,

mencoba dengan cara yang berbeda dan

selalu berharap untuk sebuah kesuksesan

di masa depan”.

(Christy Engine Nita)


SANWACANA

Alhamdulillahirobbil‘alamin, puji dan syukur penulis kepada Allah SWT atas izin

serta ridho-Nya dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam kepada

junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan yang

baik bagi kita.

Pada proses penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bimbingan,

kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini mampu penulis selesaikan.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Agus Sutrisno, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang

senantiasa membimbing, memberikan arahan, saran dan dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Amanto, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah banyak

membantu dan memberikan pembelajaran serta bimbingan kepada penulis.

3. Bapak Drs. Tiryono Ruby, M.Sc., Ph.D., selaku penguji yang telah

memberikan penulis kritik dan saran pada penelitian ini serta selaku Ketua

Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung.

4. Ibu Widiarti, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing akademik.

5. Bapak Prof. Suharso, Ph.D., selaku dekan FMIPA Universitas Lampung.

6. Seluruh dosen, staff dan karyawan Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Lampung.
7. Untuk kedua orang tuaku yang luar biasa, mbak Sari, adikku Doni, Afri, Fera

dan Aulia, yang tak pernah lelah memberikan doa, saran, perhatian serta

dukungan kepada penulis.

8. Sahabat-sahabat penulis, Agustia Indriani, Dian Ekawati, Dinda Ristanti, Tri

Handayani, Hasby Alkarim, Miftah Farid Artama, Muhammad Ridho,

Rohandi, serta Sofyan Saputra yang selalu ada dan memberi semangat

melalui keceriaan serta nasihatnya.

9. Sahabat yang sudah menjadi keluarga Leli Apriyani dan Sherly Nurimani,

terima kasih untuk doa, perhatian dan nasihatnya.

10. Sahabat seperjuangan selama menyusun skripsi ini Agustina Ambar Wulan

yang selalu menemani.

11. Untuk abang Hendra yang selalu memberikan motivasi, Staff pengajar

Soesilo 43 serta anak murid tercinta dan para calon Brigadir yang

memberikan keceriaan.

12. Untuk teman-teman Matematika 2010 dan keluarga besar HIMATIKA.

13. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis menyadari skripsi ini jauh dari kesempurnaan, akan tetapi

semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

BandarLampung, Februari 2015

Penulis,

Christy Engine Nita


DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ....................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian.............................................................................. 5

1.3 Manfaat Penelitian............................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Turunan ............................................................................................ 6

2.2 Diferensial......................................................................................... 7

2.3 Persamaan Diferensial ...................................................................... 7

2.4 Orde, Degree dan Persaman Diferensial ........................................... 8

2.5 Persamaan Diferensial Eksak ........................................................... 8

2.6 Persamaan Diferensial Linear Orde-1 ............................................ 10

2.7 Persamaan Diferensial Bernoulli .................................................... 10

2.8 Persamaan Diferensial Riccati ........................................................ 11

2.9 Metode Transformasi Diferensial ................................................... 11

2.10 Deret Taylor .................................................................................... 12


BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 14

3.2 Metode Penelitian ........................................................................... 14

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus mengalami

kemajuan. Salah satunya adalah cabang ilmu matematika yang sampai saat ini

mengalami perkembangan yang berguna untuk kemajuan teknologi. Para peneliti

terus melakukan penelitian untuk selalu menemukan penemuan-penemuan baru yang

dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuannya sebagai penunjang

berkembangnya ilmu-ilmu lain.

Saat ini tuntutan terhadap penguasaan matematika terapan semakin kuat. Kerja

efektif, praktis dan akurat diperlukan baik untuk menjalani kehidupan saat ini

(sebagai mahasiswa) maupun nanti bila memasuki dunia kerja. Banyak masalah

matematik dapat disajikan dalam bentuk model matematika. Oleh karena itu,

khususnya bagi mahasiswa yang mengambil jurusan matematika, IPA dan teknik

perlu pengetahuan dasar bagaimana cara mencari solusi suatu model matematika.

Bagi mahasiswa, mata kuliah persamaan diferensial biasa merupakan mata kuliah

yang dapat mengantarkan ke pemikiran-pemikiran menerapkan matematika.

Persamaan diferensial merupakan persamaan matematika untuk fungsi satu variabel


2

atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya dalam

berbagai orde. Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam rekayasa,

fisika, ilmu ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu. Persamaan diferensial

muncul dalam berbagai bidang sains dan teknologi.

Studi mengenai persamaan diferensial dimulai setelah penemuan Kalkulus dan

Integral. Pada tahun 1676 Newton menyelesaikan sebuah persamaan diferensial

dengan menggunakan deret tak hingga, sebelas tahun setelah penemuannya tentang

bentuk fluksional dari kalkulus diferensial pada tahun 1665. Newton tidak

mempublikasikan hal tersebut sampai dengan tahun 1693, pada saat Leibniz

menghasilkan rumusan persamaan diferensial yang pertama.

Perkembangan persamaan diferensial sangat pesat dalam tahun-tahun berikutnya.

Dalam tahun 1694-1697 John Bernoulli menjelaskan “:Metode Pemisahan Variabel”

dan membuktikan bahwa persamaan diferensial homogen orde satu dapat direduksi

menjadi bentuk persamaan diferensial dengan variabel-variabel yang dapat

dipisahkan. Bernoulli menggunakan metode ini terhadap persoalan-persoalan

trayektori ortogonal. John Bernoulli dan saudaranya Jacob Bernoulli (yang

menemukan Persamaan Diferensial Bernoulli) berhasil menyederhanakan sejumlah

besar persamaan diferensial menjadi bentuk yang lebih sederhana yang dapat mereka

selesaikan.

Persamaan Diferensial Bernoulli adalah persamaan diferensial orde satu dan bentuk

umum dari persamaan diferensial Bernoulli adalah .


3

Persamaan diferensial tak linear homogen Bernoulli atau yang lazim dikenal dengan

sebutan persamaan diferensial Bernoulli menjadi model utama dalam berbagai cabang

bidang aplikasi. Persamaan diferensial Bernoulli tersebut dibedakan atas derajat

ketaklinierannya (n). Sebagai contoh, persamaan diferensial orde dua Bernoulli (n=2)

lazim digunakan untuk memodelkan proses pertumbuhan logistik dalam bidang ilmu

hayati dan perilaku chaos. Untuk orde tak linear ketiga (n=3) persamaan diferensial

Bernoulli membentuk persamaan Gizbun-Landau atau persamaan quartic yang lazim

digunakan dalam menelaah proses terjadinya korosi. Persamaan diferensial Bernoulli

juga merupakan bagian tak linear persamaan diferensial parsial Klein Gordon yang

dikenal sangat luas pemakaiannya, diantaranya untuk mempelajari dinamika partikel-

partikel elementer dan Stokastik resonan, penelaahan transportasi fluxon,

pembangkitan laser squeezed.

Sebagaimana lazim dijelaskan pada pustaka matematika, penyelesaian persamaan

diferensial Bernoulli selalu dilakukan melalui proses linierisasi sesuai dengan yang

direkomendasikan oleh Jacob Bernoulli. Transformasi dari persamaan diferensial tak

linear ke dalam persamaan diferensial linear dilakukan dengan menggunakann

“fungsi transformasi Bernoulli”, yang selanjutnya diselesaikan dengan metode

penyelesaian persamaan diferensial linear.

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak jarang ditemui permasalahan yang dapat

dirumuskan dalam bentuk persamaan diferensial tak linear. Pada umumnya,

persamaan diferensial tak linear diselesaikan dengan linearisasi terlebih dahulu untuk

selanjutnya diselesaikan dengan metode penyelesaian persamaan diferensial linear.


4

Namun, tidak semua persamaan diferensial tak linear dapat langsung dilinearisasi.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial

tak linear adalah metode transformasi diferensial. Metode ini dapat digunakan tanpa

linearisasi. Pada tahun 1986, Zhou memperkenalkan suatu metode yang dapat

diterapkan pada persamaan tak linear tanpa linearisasi. Metode ini telah banyak

diterapkan untuk menyelesaikan berbagai persamaan. Metode transformasi diferensial

untuk menyelesaikan persamaan diferensial tak linear tanpa linearisasi yaitu

persamaan diferensial Riccati.

Persamaan diferensial tak linear dalam bentuk dikenal

dengan persamaan diferensial Riccati. Nama ini untuk mengenang ahli matematika

dan filsafat dari Itali, Count Jacopo Francesco Riccati (1676-1754). Bila

persamaan diferensial Riccati berbentuk persamaan diferensial Bernoulli dan bila

menjadi persamaan diferensial orde-1. Solusi persamaan diferensial Riccati

bergantung pada fungsi dan . Penyelesaian persamaan diferensial

Riccati dengan metode transformasi diferensial dilakukan dengan

mentransformasikan persamaan diferensial Riccati sesuai dengan sifat-sifat

transformasi diferensial.

Transformasi diferensial merupakan suatu langkah iteratif untuk memperoleh solusi

analitik deret Taylor. Metode analitik adalah metode penyelesaian model matematika

dengan rumus-rumus aljabar yang sudah baku. Metode analitik disebut juga metode

sejati karena ia memberi kita solusi sejati atau solusi yang sesungguhnya, yaitu solusi
5

yang memiliki galat sama dengan nol, sedangkan metode numerik adalah teknik yang

digunakan untuk memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat dipecahkan

dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa (tambah, kurang, kali dan bagi).

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menyelesaikan persamaan diferensial

Riccati menggunakan metode transformasi diferensial.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Mengetahui sifat-sifat transformasi diferensial dan menyelesaikan persamaan

diferensial Riccati dengan metode transformasi diferensial.

2. Menambah bahan referensi mengenai persamaan diferensial Riccati.


6

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diberikan beberapa definisi dan istilah yang digunakan dalam

penelitian ini.

Definisi 2.1 (Turunan)

Turunan merupakan pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah. Secara

umum, turunan menyatakan bagaimana suatu besaran berubah akibat perubahan

besaran lainnya. Turunan fungsi adalah fungsi lain (dibaca “ aksen”) yang

lainnya pada sebarang bilangan adalah

asalkan limit ini ada.

Jika limit ini memang ada, maka dikatakan bahwa terdiferensialkan di .

Contoh 1.

Andaikan . Cari .

Penyelesaian:

[ ] [ ]
7

(Purcell and Varberg, 1987).

Definisi 2.2 (Diferensial)

Difference dalam bahasa inggris artinya beda, sehingga diferensial adalah selisih

variabel. Jika dengan adalah suatu fungsi yang terdiferensialkan

terhadap variabel bebas , maka adalah diferensial dari variabel tak bebas

(terikat) , yang didefinisikan dengan .

Andaikan , dengan adalah suatu fungsi yang dapat didiferensialkan,

diferensial dari peubah tak bebas (terikat) , disebut juga diferensial total dari ,

yang didefinisikan (Purcell and

Varberg, 1987).

Definisi 2.3 (Persamaan Diferensial)

Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat turunan terhadap satu

atau lebih dari variabel-variabel bebas. Bila hanya ada satu variabel bebas yang

diasumsikan, maka subyek disebut persamaan diferensial biasa.

Contoh 2.

1.

2. (Purcell and Varberg, 1987).


8

Definisi 2.4 (Orde, Degree dan Persamaan Diferensial)

Suatu persamaan diferensial biasa orde n adalah persamaan berbentuk:

( ) yang menyatakan hubungan antara perubah bebas ,

perubah tak bebas dan turunannya yaitu .

Jadi suatu persamaan diferensial disebut mempunyai orde (tingkat) n jika turunan

yang tertinggi dalam persamaan diferensial itu adalah turunan ke n.

Dan suatu persamaan diferensial disebut mempunyai degree (derajad) k jika

turunan yang tertinggi dalam persamaan diferensial itu berderajad k.

Contoh 3.

1. ; orde satu, derajad satu

2. ; orde tiga, derajad satu

3. ; orde tiga, derajad dua

Karena turunan tertingginya berderajad dua (Kartono, 1994).

Definisi 2.5 (Persamaan Diferensial Eksak)

Suatu persamaan diferensial dengan bentuk

(2.1)

Disebut persamaan diferensial eksak, jika ada suatu fungsi yang diferensial

totalnya sama dengan , yaitu (dengan meniadakan

lambang dan )
9

(2.2)

Jika persamaan (2.1) eksak, maka karena persamaan (2.2) dan persamaan (2.1),

persamaan ini sepadan dengan

Jadi, fungsi adalah konstan dan penyelesaian umum persamaan (2.1)

diberikan oleh

(2.3)

Contoh 4.

Persamaan diferensial

(2.4)

adalah eksak, sebab

Jadi, penyelesaian umum persamaan (2.4) berbentuk (secara implisit)

(N. Finiziodan G. Ladas, 1982).


10

Definisi 2.6 (Persamaan Diferensial Linear Orde-1)

Persamaan diferensial linear orde-1 adalah persamaan berbentuk

(2.5)

Persamaan ini mempunyai faktor integrasi ∫ . Penyelesaian umum

persamaan diferensial ini adalah:

∫ ∫ ∫

Langkah-langkah mendapatkan penyelesaian umum persamaan diferensial:

1. Tentukan faktor integrasi

2. Dapatkan penyelesaian umum persamaan diferensial dengan melakukan

integrasi (Kartono, 1994).

Definisi 2.7 (Persamaan Diferensial Bernoulli)

Suatu persamaan diferensial dalam bentuk:

(2.6)

dengan transformasi dan

akan menghasilkan persamaan linear orde satu


11

mempunyai penyelesaian umum persamaan diferensial:

∫ ∫ ∫

(Kartono, 1994).

Definisi 2.8 (Persamaan Diferensial Riccati)

Persamaan diferensial Riccati adalah persamaan diferensial tak linear dalam

bentuk

(2.7)

Bila persamaan diferensial Riccati berbentuk persamaan diferensial

Bernoulli dan bila menjadi persamaan diferensial orde-1. Solusi

persamaan diferensial Riccati bergantung pada fungsi dan .

Penyelesaian persamaan diferensial Riccati dengan metode transformasi

diferensial dilakukan dengan mentransformasikan persamaan diferensial Riccati

sesuai dengan sifat-sifat transformasi diferensial (Shepley L. Ross, 1966).

Definisi 2.9 (Metode Transformasi Diferensial)

Definisi dasar dari transformasi diferensial untuk suatu fungsi yang analitik pada

domain D yaitu fungsi yang mempunyai turunan pada setiap titik di persekitaran

domain D yang dinyatakan sebagai berikut.

(2.8)
12

dengan merupakan fungsi asli dan merupakan fungsi transformasi.

Suatu fungsi di dapat dinyatakan dalam bentuk deret Taylor, yaitu

∑ (2.9)

Berdasarkan persamaan (2.8), maka persamaan (2.9) menjadi

∑ , (2.10)

yang disebut sebagai invers transformasi diferensial. Dari persamaan (2.9) dapat

dikatakan bahwa konsep dari transformasi diferensial diturunkan dari deret Taylor

(Rahayu, Sugianto dan B. Prihandono, 2012).

Definisi 2.10 (Deret Taylor)

Deret Taylor dari sebuah fungsi riil atau fungsi kompleks yang

terdiferensialkan tak hingga dalam sebuah pemetaan sebuah bilangan riil atau

kompleks adalah deret pangkat

yang dalam bentuk lebih ringkas dapat dituliskan sebagai

dengan melambangkan faktorial dan melambangkan nilai dari

turunan ke- dari pada titik .


13

Turunan ke nol dari didefinisikan sebagai itu sendiri, dan dan

didefinisikan sebagai 1.

Dalam kasus khusus dimana , deret ini disebut juga sebagai Deret

Maclaurin, dari nama matematikawan Skotlandia Colin Maclaurin (Thomas,

Finney dan L. Ross, 1996).


III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun akademik 2014/2015 di

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Lampung.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian literatur seperti internet

dan buku-buku penunjang matematika yang berhubungan dengan persamaan

diferensial Bernoulli dan persamaan diferensial Riccati.

Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Membedakan suatu Persamaan Diferensial Bernoulli dengan Persamaan

Diferensial Riccati.

2. Menyelesaikan Persamaan Diferensial dengan menggunakan Persamaan

Diferensial Riccati.

3. Menyelesaikan Persamaan Diferensial Riccati dengan Metode

Transformasi Diferensial.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Penyelesaian dari persamaan diferensial Riccati dapat diselesaikan dengan

menggunakan Metode Transformasi Diferensial.

2. Hasil dari adalah berupa deret pangkat, yaitu

maka diperoleh,

3. Hasil dari adalah berupa deret pangkat, yaitu

maka diperoleh,
DAFTAR PUSTAKA

Finizio, N dan Ladas, G. 1988. Persamaan Diferensial Biasa dengan Penerapan


Modern. Ed. Ke-2. Erlangga, Jakarta.
Kartono. 1994. Penuntun Belajar Persamaan Diferensial. Andi Offset,
Yogyakarta.
Purcell, E.J. & Varberg, Dale. 1987. Kalkulus dan Geometri Analitis, Edisi
Kelima, Jilid 2. Alih Bahasa I Nyoman Susila, dkk. Erlangga, Jakarta.
Rahayu, Sugianto dan Prihandono, B. Penyelesaian Persamaan Diferensial Tak
Linear dengan Metode Transformasi Diferensial. Jurnal, Vol. 01, No. 1,
2012.
Shepley L. Ross. 1996. Introduction To Ordinary Differential Equation, Third
Edition. New York.

Anda mungkin juga menyukai