Anda di halaman 1dari 2

Aliansi Telemedik Indonesia (ATENSI)

Digitalisasi layanan kesehatan memungkinkan seluruh masyarakat Indonesia termasuk yang


tinggal di daerah terpencil dan tertinggal menjangkau pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan
Visi Presiden Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri,
dan berkeadilan. Pemerintah saat ini tengah fokus memprioritaskan pengembangan dan
pemanfaatan teknologi digitalisasi dan bioteknologi di sektor kesehatan, sehingga berbagai jenis
pelayanan kesehatan termasuk telemedicine menjadi hal vital yang dikembangkan.
Aliansi Telemedik Indonesia (ATENSI) merupakan wadah insan kesehatan Indonesia yang
bergerak di bidang kesehatan dengan memanfaatkan teknologi digital dan atau telehealth.
Sejalan dengan program pemerintah, ATENSI mendorong kolaborasi industri kesehatan dan
pemangku kepentingan guna mencapai tujuan yang sama, yaitu menghadirkan tata kelola
kesehatan yang lebih baik melalui transformasi digital kesehatan guna memeratakan akses
kesehatan demi terwujudnya Generasi Emas 2045.
Tujuan dan Sasaran ATENSI
ATENSI hadir sebagai upaya untuk menyediakan wadah komunikasi transdisipliner demi
memajukan ekosistem kesehatan Indonesia, terutama telemedisin melalui advokasi, pelayanan,
pendidikan dan penelitian dengan memanfaatkan teknologi. Termasuk advokasi regulasi dengan
pemerintah dalam rangka mewakili kepentingan layanan telemedisin hingga terciptanya sinergi
antar insan kesehatan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sumber daya layanan telemedisin.
Fungsi ATENSI juga sebagai wadah komunikasi, informasi, edukasi, representasi, konsultasi,
fasilitasi, dan advokasi Insan kesehatan, dengan pengembangan tatanan infrastruktur kesehatan
Indonesia untuk mewujudkan terciptanya akses pelayanan kesehatan yang memadai dan merata
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ketua Aliansi Telemedik Indonesia adalah Prof. dr. Purnawan Junadi, MPH, PhD.
Ada 6 divisi yang terdapat dalam ATENSI, yaitu:
1. Divisi Program Dan Kerjasama
2. Divisi Ilmiah
3. Divisi Hubungan Masyarakat
4. Divisi Pendidikan Dan Kompetensi
5. Divisi Organisasi
6. Divisi Sekretariat
Anggota ATENSI
Sebanyak 45 organisasi perusahaan digital yang tergabung siap bersinergi dengan pemerintah.
Perusahan tersebut ialah DokterSehat, Alodokter, Halodoc, SehatQ, KlikDokter, Good Doctor
Technology Indonesia, ProSehat, Link Medis Sehat, Klinikgo, Perawatku.id, Aveecena, Docquity,
Aido Health, AVShunt Indonesia, CallMyDokter, Doctor to Doctor (D2D), emedis.id, GoApotik,
Hallobumil, Teman Bumil, Homecare24, Hello Sehat, KakiDiabet Indonesia, Lekasehat, Medi-
Call, Milvik, Multi Sinar Adamar, Naluri Life, okedok, Sehati TeleCTG, Sifa.id, Teman Diabetes,
Trustmedis, Varises Indonesia, Vaskular Indonesia, YesDok, digidoc, Get Well, AI Care, Prixa,
Doctor Migrant, Cepat Sehat, Carevo, Murni Teguh Hospitals, Medic+.
ATENSI terbuka dan menyambut baik adanya kolaborasi dari berbagai stakeholder maupun mitra
strategis lainnya yang memiliki visi dan misi yang sama yaitu pengembangan transformasi digital
kesehatan.
Kegiatan-Kegiatan ATENSI
1. Layanan Telemedik untuk Pencegahan dan Penanganan Covid-19
Kemenkes bekerja sama dengan ATENSI memanfaatkan telemedik berbasis internet untuk
memberikan pelayanan terkait Covid-19. Manfaat itu mulai penyediaan informasi,
kesiapsiagaan hingga berkonsultasi secara interaktif atau online. Berbagai informasi penting
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Layanan ini membantu pemerintah dalam
memberikan informasi Covid-19 yang benar dan dapat mengantisipasi hoaks. Masyarakat
dapat meminimalkan kunjungan ke faskes sehingga isolasi mandiri dan physical distancing
dapat lebih efektif. Bagi masyarakat yang berisiko tinggi Covid-19, layanan ini terhubung
dengan faskes terdekat sesuai dengan protokol resmi pemerintah.
2. Peluncuran Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024
Strategi digital dalam kesehatan bukan hanya sekadar menghubungkan masyarakat dengan
yankes yang merata tapi juga efisiensi, membantu akses dan data manajemen yang baik.
ATENSI menekankan pentingnya kolaborasi antara pelaku industri kesehatan bersama
pemerintah dalam mempercepat transformasi digital di bidang kesehatan. Adapun salah satu
pengembangan telehealth kedepannya ada pada layanan digitalisasi kesehatan yang
diharapkan mampu meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Anda mungkin juga menyukai