Askep Kesehatan Sekolah
Askep Kesehatan Sekolah
KESEHATAN SEKOLAH
Di susun Oleh:
Kelompok 12:
FAKULTAS KESEHATAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa,berkat rahmat dan karunia
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah keperawatan komunitas ini yang
berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA AGREGAT DALAM
KOMUNITAS KESEHATAN SEKOLAH” dengan tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami, sehingga kami merasa lebih ringan dan lebih mudah menyusun
makalah ini.
Kami menyadari bahwa teknik penyusunan dan materi yang kami sajikan
masih kurang sempurna.Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung dengan tujuan untuk menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………...........................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................................7
a. Pengertian.................................................................................................................7
e. Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha kesehatan sekolah
(UKS) antara lain:..........................................................................................................13
ii
BAB III..................................................................................................................................27
PENUTUP.............................................................................................................................27
a. Kesimpulan................................................................................................................27
b. Saran..........................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunanbidang kesehatan adalah terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di
masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu
dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan
yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.
4
begitu eratnya lingkungan sekolah dengan kehidupan anak yang sedang
berada dalam masa pertumbuhan, maka perlu digalakkan upaya perawatan
kesehatan sekolah dengan memaksimalkan peran perawat baik di puskesmas
maupun perawat yang terlibat langsung di sekolah tersebut.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak
yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan
banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan
anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum,
gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat
pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar
tersebut membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena
itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat
tumbuh menjadi manusia yang berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah,
salah satunya melalui UKS. Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas
lebih lanjut mengenai peran UKS dalam anak yang sehat.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan usaha kesehatan sekolah (UKS)?
5. apa saja masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha
kesehatan sekolah (UKS)?
5
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan usaha kesehatan sekolah
(UKS).
6
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak
didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha
kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar
anak tahu bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang
benar, mengobati luka, merawat kuku, dan juga memperoleh pendidikan
seks yang sehat (Prasasti, 2008)
7
belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis serta optimal, menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas.
8
c. Sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik
sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang
sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga
pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK sampai SLTA, termasuk
satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok
pesantren beserta lingkungannya (Depkes, 2008). Sasaran lainnya adalah
sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah sebagai
lembaga (institusi) pendidikan merupakan media yang penting untuk
menyalurkan segala bentuk pembaharuan tata cara dan kebiasaan hidup
sehat, agar lebih mudah tertanam pada anak-anak. Dengan demikian, akan
dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan keluarga, masyarakat
sekitarnya, bahkan masyarakat yang lebih luas lagi. Anak didik
dikemudian hari diharapkan akan memiliki sikap dan kebiasaan hidup
dangan norma-norma kesehatan. Pendidikan kesehatan di sekolah dasar
melalui program UKS mempunyai peranan yang sangat efektif sebab
Sekolah Dasar, sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas di daerah
pelosok tanah air, dari pedesaan hingga kota-kota besar. Di pandang dari
segi pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan, pelaksanaan
UKS di sekolah dasar adalah ekonomis. Apalagi untuk kepentingan ini
masyarakat (orang tua murid) selalu dilibatkan dalam berbagai bentuk,
melalui PGOM (persatuan guru dan orang tua murid). Menurut Depkes
RI (1982: 7) bahwa peserta didik dari tingkat sekolah dasar sampai
tingkat menengah termasuk perguruan tinggi beserta lingkungannya
merupakan sasaran utama dari pembinaan UKS. Didalam pembangunan
nasional, perhatian terhadap dunia anak-anak tidak dapat diabaikan.
9
Anak-anak merupakan penerus dalam bidang tenaga kerja, sehingga
pembinaan terhadap golongan ini perlu dimulai sedini mungkin.
Sehubungan dengan ini bidang pendidikan dan kesehatan mempunyai
peranan yang besar karena secara organisasai sekolah berada dibawah
departemen pendidikan nasional, Secara fungsional departemen kesehatan
bertanggung jawab atas kesehatan anak didik. Mengingat hal tersebut,
UKS dijalankan atas dasar titik tolak pemikiran bahwa :
1. Sekolah merupakan lembaga yang sengaja dihidupkan untuk
mempertinggi derajat bangsa dalam segala aspek
2. Usaha kesehatan melalui masyarakat sekolah mempunyai
kemungkinan yang lebih efektif diantara beberapa usaha yang ada,
untuk mencapai kebiasaan hidup sehat dari masyarakat pada
umumnya, karena masyarakat sekolah :
a) mempunyai prosentase yang tinggi.
b) merupakan masyarakat yang telah terorganisir, sehingga mudah
dicapai dalam rangka pelaksanaan usaha-usaha kesehatan
masyarakat.
c) peka terhadap pendidikan pada umumnya, dapat menyebarkan
modernisasi (sebagai agent of change), karena dalam usia ini
anak-anak sekolah berada dalam taraf perkembangan dan
pertumbuhan, mudah dibimbing dan dibina. Pada masa ini
adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan
hidup sehat dengan harapan agar mereka dapat meneruskan serta
mempengaruhi lingkungannya sekarang dan dimasa yang akan
datang. Masyarakat sehat yang akan datang merupakan salah
satu hasil dari sikap dan kebiasaan hidup sehat yang dimiliki
anak-anak pada waktu sekarang. (Soenaryo, 2002: 148).
10
d. Ruang lingkup usaha kesehatan sekolah (UKS)
Ruang luang lingkup UKS tercermin dalam tri program atau yang disebut
dengan TRIAS UKS yang meliputi :
a. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan merupakan upaya memberikan bimbingan
kepada peserta didik untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan
dan keterampilan peserta didik dalam melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,
selain di bidang kesehatan peserta didik juga dibina dalam bidang
kesehatan lingkungan yang merupakan bagian yang sangat
mempengaruhi pembentukan pribadi peserta didik, adanya proses
kenaikan bagi peserta didik maka harus menyelenggarakan kegiatan
sosialisasi setiap tahun sehingga seluruh peserta didik terpapar materi
kesehatan dan kesehatan lingkungan.(Tim Pembina UKS, 2008,33)
Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra
kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan
pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran
Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat
mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan
ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran
yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya,
melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya
terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan pelatihan
UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan.
Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program
sekolah sehat.(Tim Pembina UKS,2008,26)
11
b. Pelayanan Kesehatan
(Tim Pembina UKS,2008, 28-29) Pelaksanaan pelayanan
kesehatannya meliputi kegiatan – kegiatan antara lain:
1) Kegiatan Peningkatan (Promotif), Latihan Keterampilan teknis
pemeliharaan kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta
didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain : Kader Kesehatan
Sekolah, Olahraga, Kesenian, Berkebun dan Lomba.
2) Pembinaan Sarana Lingkungan Sekolah, antara lain :
a) Pembinaaan Warung Sekolah (Kantin)
b) Lingkungan Sekolah yang terpelihara
c) Pembinaan Keteladan berperilaku hidup sehat
3) Kegiatan Pencegahan (Preventif)
4) Memelihara Kesehatan yang bersifat umum dan khusus
5) Penjaringan kesehatan bagi anak
6) Monitoring / memantau peserta didik
7) Usaha Pencegahan Penyakit Menular
8) Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
9) Diagnosa Dini
10) Pengobatan pada penyakit
11) P 3 K dan P 3 P
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu
unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan,
karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk
meningkatkan kesehatan seluruh komunitas sekolah serta peningkatan
daya serap siswa dalam proses belajar mengajar Maka pembinaan
lingkungan kehidupan sekolah sehat dilaksanakan melalui 6 K yaitu:
Keamanan Keindahan Kebersihan Kekeluargaan Ketertiban
Kerindangan (Tim Pembina UKS 2008, 75-76).
12
Menurut WHO (Depkes, 2008) adapun Pembinaan kepada peserta
didik agar dapat menerapkan pentingnya UKS Diantaranya dengan
melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1) Melaksanakan kerja bakti kebersihan sekolah secara rutin dan
terencana (Jumat Bersih, piket kapling, piket kelas)
2) Melaksanakan kerja bakti dengan lingkungan masyarakat sekitar
sekolah
3) Membuang sampah pada tempatnya dan pengadaan tempat sampah
di depan kelas, dipilah antara sampah organik dan anorganik
4) Mengolah sampah organik menjadi kompos
5) Tidak mencorat-coret dinding dan bangku
6) Menyiram jamban sampai bersih sesudah dipakai
7) Membuat dan memelihara kapling, kebun sekolah, TOGA, taman
sekolah
8) Mengikuti kegiatan Dinamika Kelompok (wisata, olah raga dan
kesenian).
13
B. Peran perawat dalam kesehatan sekolah
1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah,perawat mempunyai
peran:
Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik
dengan melakukan pengumpulan data,analisa data,serta
perumusan dan prioritas masalah;
14
C. Fungsi Perawat Dalam Usaha Kesehatan Sekolah
1. Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di
sekolah.
2. Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki
lingkungan fisik dan sosial sekolah.
3. Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program
kesehatan masyarakat yang lain.
Ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS disini
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
pengelolaan UKS, dan TRIAS UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat. Bagian-bagian jenis kegiatan
tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS sebagai berikut :
a. Pengelolaan UKS
1. Pembentukan Tim Pelaksana UKS
2. Terlibatnya unsure guru dan petugas puskesmas
3. Penyusunan program kerja UKS
4. Pengawasan pelaksanaan 7K
5. Laporan pembinaan dari Puskesmas
6. Penyuluhan tentang UKS
7. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pelaksana Program kerja
8. Penyediaan sarana pelayanan kesehatan
9. Pembuatan laporan pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
10. Pelaksanaan rapat koordinasi dengan Tim Pembina UKS
b. Trias UKS
a. Pendidikan kesehatan
1. Pelaksanaan pemeriksaan berkala
15
2. Pelaksanaan pemeriksaan rutin
3. Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
4. Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
5. Pengadaan alat peraga
6. Pelaksanaan dokter kecil
7. Pelaksanaan pemeriksaan berat badan
8. Pengadaan alat peraga UKS
9. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan badan
10. Pengadaan kegiatan lomba kebersihan ruang kelas
b. Pelayanan kesehatan
1. Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
2. Pelaksanaan imunisasi
3. Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit
4. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
5. Pengadaan upaya alih teknologi kesehatan
6. Pengadaan rujukan ke puskesmas
c. Lingkungan sekolah sehat
1. Pengadaan ruang/sudut UKS
2. Pembinaan kantin sekolah
3. Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4. Pengadaan tempat pembuanagn air limbah yang memenuhi syarat
5. Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa
Upaya peningkatan kesehatan disekolah melalui kegiatan yang
dilaksanakan melalui masyarakat disekolah dipandang lebih efektif
dibanding kegiatan lain yang dilakukan dalam masyarakat umum.
Menurut Soenaryo (2002: 2 ) program UKS sangat efektif karena:
1. Sekolah Dasar sebagai masyarakat sekolah, mempunyai
komunitas peserta didik yang sangat besar.
16
2. Sekolah Dasar sebagai lembaga pendidikan yang tersebar luas
seluruh pelosok tanah air.
3. Anak anak usia SD sangat peka terhadap perubahan dan
pembaharuan, bahkan anak anak mempunyai sifat yang
menyampaikan apa yang dia terima dan diperoleh dari orang lain.
4. Di pandang dari pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa
depan pelaksanaan UKS di sekolah dasar sangat ekonomis.
17
b.Gaya hdup monoton anak sekolahyaitu menyatakan suatu kebiasaan hidup yang
dicirikan dengan tingkat aktivitas yang rendah berhungan dengan kurang pengetahuan
tentang keuntungan latihan fisik.
c.Perilaku kesehatan anak sekolah cenderung beresiko faktor yang berhubungan
merolok/mimun alkohol, stress menghadapi tugas atau ujian/kurang dukungan dan
lain-lain.
d.Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan anak sekolah faktor yang berhubungan
kurang ketrampilan motorik kasar/motorik/halus atau ketidak cukupan sumber daya.
e.Kesiapan meningkatkan status imunisasi anak sekolah batasan karakteristik
menunjukkan keinginan untuk meningkatkan status imunisasi/mengekspresikan
keinginan untuk meningkatkan status imunisasi
f.Ketidak efektifan perlindungan pada anak sekolah faktor yang berhubungan
penyalahgunaa zat/obat-obatan
g.Ketidak efektifan manajemen kesehatan masyrakat sekolah faktor yang berhubungan
kurang pengetahuan/kurang dukungan sosial/ketidakcukupan petunjuk untuk
bertindak
18
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH
A. KASUS
A. KASUS
Ners B dari puskesmas Tanjung Sari melakukan pembinaan pada SDN
Jaya Sari. Dari hasil screening didapatkan bahwa sebanyak 91 siswa (32,04 %)
berusia 10-13 tahun. Berdasarkan tumbuh kembang siswi yang sudah mengalami
menstruasi adalah 4 orang dan 5 orang siswa telah mengalami mimpi basah.
Hasil wawancara dengan guru : belum ada pendidikan khusus tentang pendidikan
kesehatan reproduksi di SDN Jaya Sari. Dari hasil screening didapatkan bahwa
64,08 % peserta didik mengalami gigi caries. Dari hasil yang diperoleh dari
angket 74,30 % peserta gigi menggosok gigi 2x sehari yaitu pada saat mandi,
12,01 % masih adanya peserta didik yang mencuci rambut seminggu sekali,
90,85 % peserta didik mencuci tangan sebelum makan namun dari
hasil wawancara kepada peserta didik (98 %) mengatakan tidak
mencuci tangan sebelum makan makanan jajanan, 32,75 % kuku peserta didik
dalam keadaan kotor.
Hasil observasi kondisi lingkungan sekolah, WC kotor dan berbau, kantin
sekolah terletak di depan WC dan makanan yang dijual tidak tertutup, ruang
kelas tidak tersusun rapi, terlihat sedikit kotor dan berdebu, tempat
untuk mencuci tangan guru setelah menulis menggunakan kapur jarang
diganti sehingga ditemukan jentik dalam air. Dari hasil wawancara menurut guru
yang memegang bidang UKS, di SDN Jaya Sari UKS sudah 5 tahun ini
belum dilakukan pembinaan dan pelatihan tentang Unit Kesehatan Sekolah
(UKS) dan perawat kecil. Dari hasil wawancara menurut guru yang
19
bertanggung jawab terhadap UKS kegiatan kesehatan sekolah yang dilakukan
hanya penyediaan obat-obat dan P3K.
B. PENGKAJIAN
a. Dimensi fisik
1) Usia
Dari hasil screening didapatkan bahwa sebanyak 91 siswa (32,04
%) berusia 10-13 tahun. Berdasarkan tumbuh kembang siswi yang sudah
mengalami menstruasi adalah 4 orang dan 5 orang siswa telah mengalami
mimpi basah.
2) Genetic
- SDN Jaya Sari terdapat di wilayah Tanjung Sari Sumedang, sehingga
suku yang dominan dalam populasi tersebut adalah suku Sunda dan
etniknya adalah priangan.
- Kaji kembali bagaimana proporasi siswa laki-laki dan perempuan
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapat presdiposisi factor genetic, jika ada
jenis apa penyakitnya ( Dalam kasus tidak teridentifikasi)
3) Fungsi psikologis
- Dari haril screening didapatkan bahwa 64,08% peserta didik
mengalami caries gigi
- Kaji kembali apakah terdapat insiden penyakit menular di SDN Jaya
Sari dan apakah ada siswa yang mengalami penyakit tersebut (Dalam
kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji bagaimana cakupan imunisasi di SDN Jaya Sari (Dalam kasus
tidak teridentifikasi)
b. Dimensi Psikologis
20
- Di SDN Jaya Sari belum terdapat promosi kesehatan, kegiatan
kesehatan sekolah yang dilakukan hanya penyediaan obat-obatan dan
P3K
- Kaji kembali bagaimana kualitas hubungan antar siswa ( Dalam
kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apa tipe disiplin di sekolah, apakah tipe ini tepat, dan
bagaimana aplikasinya (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji apakah ada tekanan pada siswa untuk penampilan( Dalam kasus
tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana kualoitas hubungan orangtua dan pihak
sekolah. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
c. Dimensi fisik sekolah
- SDN Jaya Sari terdapat di daerah Kecamatan Tanjung sari,
terdapatnya hazard di daerah sekolah belum teridentifikasi.
- SDN Jaya Sari terdapat di daerah Kecamatan Tanjung sari,
kantin sekolah terletak di depan WC dan makanan yang dijual tidak
tertutup, ruang kelas tidak tersusun rapi, terlihat sedikit
kotor dan berdebu, tempat untuk mencuci tangan guru
setelah menulis menggunakan kapur jarang diganti sehingga
ditemukan jentik dalam air
- Kaji kembali apakah terdapat area untuk bermain yang aman dan
apakah alat permainannya aman. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapat binatang di lingkungan
sekolah (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapat tanaman beracun/alergic di lingkungan
sekolah. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
21
- Kaji kembali bagaimana keadaan di lingkungan sekolah, misalnya
suhu ruangan (panas/dingin), penerangan dan ventilasi. (Dalam
kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana tingkat kebisingan lingkungan
sekolah tersebut. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapat bahaya listrik. (Dalam kasus
tidak teridentifikasi)
d. Dimensi social
- Sumber daya manusia yang ada adalah guru dan siswa.
- Kaji kembali bagaimana sikap masyarakat terhadap pendidikan di
SDN Jaya sari. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah masyarakat mendukung terhadap
program sekolah. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana keamanan lingkungan sekolah di SDN Jaya
Sari. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana status sosial ekonomi siswa dan staf. (Dalam
kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apa latar belakang budaya yang dominan pada siswa
dan staf. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana tipe lingkungan rumah siswa dan
identifikasi apakah terdapat kemungkinan terjadinya kekerasan.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apa latar belakang pendidikan orang tua siswa di SDN
Jaya sari. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapt siswa yang tuna wisma. (Dalam kasus
tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apakah terdapat konflik antargroup di populasi SDN
Jaya Sari. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
22
e. Dimensi prilaku
1) Pola konsumsi
- Kaji kembali apa kebutuhan nutrisi dan status nutrisi
siswa dan staf. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali apa program peningkatan kualitas
nutrisi sekolah (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana pengetahuan tentang nutrisi
siswa, guru dan keluarga. (Dalam kasus tidak
teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana kebiasaan merokok siswa dan
staf. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
2) Latihan dan aktivitas
- Kaji kembali bagaimana pola istirahat dan aktivitas
siswa dan staf di sekolah. (Dalam kasus tidak
teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana kesempatan dan jenis rekreasi
siswa dan staf. (Dalam kasus tidak teridentifikasi)
- Kaji kembali bagaimana keamanan alat saat siswa
melakukan olah raga. (Dalam kasus tidak
teridentifikasi)
3) Penggunaan pengobatan
- Kaji kembali adakah siswa yang melakukan
pengobatan rutin dalam populasi tersebut. Dan apa
jenis pengobatan yang dilakukan siswa tersebut.
(Dalam kasus tidak teridentifikasi)
f. Dimensi system kesehatan
23
- Dari hasil wawancara menurut guru yang bertanggung
jawab terhadap UKS kegiatan kesehatan sekolah yang
dilakukan hanya penyediaan obat-obat dan P3K.
- Karena hanya ada penyediaan obat-obat dan P3K,
pelayanan UKS di SDN Jaya Sari belum adekuat.
Data Objektif :
- Hasil screening
24
mengalami gigi caries
Data Objektif :
Hasil screening
didapatkan bahwa
- 64,08 % peserta
didik mengalami gigi
caries
- 74,30 % peserta
didik menggosok
gigi 2x sehari
yaitu pada saat
mandi
- 12,01 % masih
25
adanya peserta didik
yang mencuci
rambut seminggu
sekali
- 90,85 % peserta
didik mencuci tangan
sebelum makan
namun dari hasil
wawancara kepada
peserta didik
- 98% mengatakan
tidak mencuci tangan
sebelum makan
makanan jajanan
26
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta
lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama.Untuk meningkatkan kesadaran
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan
prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan
kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan
istilah tiga program pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang
paling utama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah
satu fungsi peran perawat sekolah yaitu memberikan pelayanan serta
meningkatkan kesehatan individu dan memberikan pendidikan kesehatan
kepada semua populasi yang ada di sekolah.
b. Saran
Saat ini fungsi UKS di sekolah terutama sekolah dasar belumlah
maksimal.diharapkan dengan adanya pengetahuan tentang UKS agar mampu
menciptakan pribadi siswa yang sehat sehingga siswa dapat mengoptimalkan
proses belajar mereka.
27
DAFTAR PUSTAKA
iv