PRESS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
DARI
MAHASISWA
UNTUK
INDONESIA
Kewirausahaan dan
Inovasi di Era
Digital
[[
CINTE
Editor 3 .
Aftina NurulHusna
Dari Mahasiswa untuk Indonesia
Kewirausahaan dan Inovasi di Era Digital
Editor:
Aftina Nurul Husna
Dari Mahasiswa untuk Indonesia:
Kewirausahaan dan Inovasi di Era Digital
Editor:
Aftina Nurul Husna
Layout:
Zulfikar Bagus Pambuko
Desain sampul:
Ahmad Arif Prasetyo
Penerbit:
UNIMMA PRESS
Anggota APPTI Nomor 003.083.1.02.2019
Gedung Rektorat Lt. 3 Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Magelang
Jl. Mayjend. Bambang Soegeng, Mertoyudan, Magelang 56172
Telp. (0293) 326945
E-Mail: unimmapress@ummgl.ac.id
Publikasi: ebook.ummgl.ac.id
ii
PRAKATA
iii
di Indonesia untuk saling beradu gagasan dan karya inovatif dan kratif,
serta mencerminkan semangat berwirausaha generasi muda saat ini.
Pemikiran dan karya mahasiswa dalam FESTA 2019 tersebut
terlalu berharga untuk hanya dijadikan material lomba, tanpa
didiseminasikan lebih jauh kepada lingkungan akademik dan
masyarakat demi kemanfaatan yang lebih luas. Oleh karena itu, kami
berinisiatif untuk membukukan karya-karya terbaik dalam lomba karya
tulis ilmiah dan poster inspirasi wirausaha dalam bunga rampai ini
dengan judul “Dari Mahasiswa untuk Indonesia”.
Pada artikel pertama Mutiara Dewi dan Virta Rizki dari IPB
University menulis tentang aplikasi Karya Raya sebagai platform
crowdfunding yang menghubungkan antara hasil riset generasi muda
dengan para ahli dan industri. Aplikasi ini dibuat untuk mencegah
terjadinya brain drain di Indonesia dan mendukung visi Indonesia Emas
2045.
Artikel kedua ditulis oleh Yohannes Nugraha dari Universitas Bina
Sarana Informatika tentang Silidah, aplikasi yang menghubungkan
antara pengepul limbah kain, para pengrajin, dan konsumen. Meskipun
baru prototype, aplikasi ini adalah solusi bagi masalah pencemaran
lingkungan karena rendahnya aktivitas daur ulang limbah kain di
Indonesia.
Artikel ketiga ditulis oleh Yudha Jakharia dkk. dari Universitas
Surabaya, tentang aplikasi Marisa. Aplikasi berbasis ojek online ini
menghubungkan antara produsen makanan beku, ibu rumah tangga,
dan konsumen dengan perantara ojek online. Aplikasi ini dibuat sebagai
solusi memperbaiki kesejahteraan ibu rumah tangga yang biasa
menganggur saja di rumah.
Artikel keempat merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Milyarti
Ningrum dari Universitas Muhammadiyah Magelang. Milyarti meneliti
tentang pengaruh penetapan target penjualan terhadap pemasaran
melalui optimalisasi media sosial. Riset ini menunjukkan bahwa punya
target penjualan itu penting, tetapi banyak wirausahawan muda dari
kalangan mahasiswa yang mengabaikannya.
Artikel kelima ditulis oleh Yamti dkk. dari Universias
Muhammadiyah Magelang. Mereka menulis tentang cara
iv
memberdayakan semangat berwirausaha generasi muda dengan
industri kreatif di era digital. Mereka mengenalkan apa itu digital
marketing, pentingnya komunitas sociopreneur, serta peluang bisnis
budaya.
Artikel keenam ditulis oleh Raju Ade Rahman dari Universitas
Gadjah Mada, tentang aplikasi E-Bulog sebagai solusi keberlanjutan
Bulog di Jawa Tengah. Bulog adalah perusahaan milik negara yang
bergerak di bidang logistik pangan dan ditugaskan mendistribusikan
beras untuk masyarakat miskin dan mengelola bantuan pangan. E-Bulog
adalah inovasi penyaluran beras dengan melibatkan program E-warong.
v
yang telah berkerja keras menyeleksi seluruh karya yang masuk. Terima
kasih juga diucapkan kepada Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH)
dan Lembaga Pengembangan Mahasiswa dan Alumni (LPMA)
Universitas Muhammadiyah Magelang yang telah menyelenggarakan
acara ini. Terakhir, terima kasih diucapkan pula kepada Unimma Press
yang telah membantu proses review, penyuntingan, dan penerbitan
buku ini.
Kami berharap gagasan dan pemikiran mahasiswa ini dapat
menjangkau masyarakat dan menginspirasi generasi muda berikutnya
untuk ikut berkarya di masa depan. Semoga buku ini memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi siapapun yang membacanya.
Editor
vi
DAFTAR ISI
Prakata .................................................................................................................................iii
Daftar Isi .............................................................................................................................vii
Karya Raya: Realisasi Karya Anak Bangsa Melalui Platform
Crowdfunding demi Mewujudkan Indonesia Emas 2045
M. Dewi & V. Rizki............................................................................................................. 1
Sistem Informasi Limbah Menjadi Berkah (SILIDAH)
Y. I. A. Nugraha.................................................................................................................11
Marisa: Masakan Rumah Inovatif Siap Antar
Y. Jakharia, E. V. Florensia, & H. Rahmanadi ....................................................... 27
Pengaruh Penetapan Target Penjualan terhadap Pemasaran
Melalui Optimalisasi Media Sosial pada Mahasiswa
M. Ningrum........................................................................................................................37
Memberdayakan Ghiroh Entrepreneuship Generasi Muda untuk
Menunjang Industri Kreatif Era Digital
Yamti, E. Kurniawati, & A. N. Afifah ........................................................................ 55
E-Bulog (Electronic Badan Urusan Logistik) : Rancangan Aplikasi
Solusi Keberlanjutan Bulog di Tengah Kebijakan BPNT
R. A. Rahman.....................................................................................................................67
Bijarinesia: Bimbingan Belajar Bahasa Indonesia dalam Jaringan
A. Lisa, A. W. A. Putri, & K. Dewi ...............................................................................77
Mengembangkan Kreativitas Entrepreneurship Berbasis E
Commerce dengan Sofa Ecobrick untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat
D. Prastyawan, M. H. Ryananda, & M. Nurrohmah ...........................................91
vii
Epilog: Masa Depan dan Sebuah Ruang untuk Berkarya
A. N. Husna...................................................................................................................... 133
Biografi Editor...............................................................................................................136
viii
KARYA RAYA: REALISASI KARYA ANAK BANGSA
MELALUI PLATFORM CROWDFUNDING DEMI
MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 20451
Intisari
Indonesia sejatinya bukan negara yang miskin inovasi, melainkan miskin
apresiasi. Para mahasiswa dan pelajar Indonesia banyak menciptakan
berbagai penemuan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karya
anak bangsa tersebut mulai dari teknologi tepat guna hingga teknologi
canggih untuk industri. Ricky Elson dengan mobil sport Selo-nya pupus
harapannya karena tidak lolos uji emisi dan dianggap tidak ramah
lingkungan, namun pemerintah Malaysia justru tertarik dan ingin
mengembangkan lebih lanjut. Masih banyak ‘Ricky Elson’ lainnya di
negara ini yang karyanya belum mendapat perhatian dari pemerintah
sendiri dan justru lebih dihargai sehingga menyebabkan brain drain,
yakni bermigrasinya tenaga ahli merupakan masalah yang cukup serius
untuk negara berkembang. Terjadinya brain drain bagi negara asal
tentunya membaga implikasi negatif yang tidak sedikit, seperti kondisi di
mana kurangnya tenaga terlatih dan terdidik dari suatu negara, serta
terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan ekonommi yang sulit
diprediksi. Selain itu, brain drain dapat juga membawa pengaruh
rendahnya kesejahteraan terhadap lingkungan, di mana para tenaga
terdidik tersebut berasal. Berdasarkan latar belakang permasalahan
tersebut, diinisiasikanlah Platform Karya Raya membantu
menghubungkan karya-karya anak bangsa untuk mendapatkan
permodalan baik dari pemerintah maupun swasta sehingga tidak
berakhir menjadi tumpukan file atau dikembangkan di negara lain.
1
Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah, FESTA 2019
1
Pendahuluan
Kekayaan sumber daya alam tidak bisa menjamin kesejahteraan
dan kesuksesan sebuah bangsa. Banyak negara yang tidak memiliki
sumber daya alam namun bisa maju, sedangkan negara dengan sumber
daya alam melimpah justru didera kemiskinan dan konflik pelik.
Menurut presiden Republik Indonesia, Joko Widodo “Sumber daya alam
yang seringkali justru memanjakan, mengalahkan daya juang, membuat
kita lengah dan tidak mendorong kita semuanya untuk berinovasi dan
berkreativitas.”
Potensi utama untuk
memajukan Indonesia
terletak pada sumber
daya manusia (SDM)
yang berkualitas. SDM
Berkualitas akan
memiliki daya ungkit
super besar bila
bangsa ini mampu
mendongkrak potensi
penduduknya,
terutama anak muda,
agar memiliki SDM
yang berkualitas dan
mampu mengelola
SDA bangsa sendiri.
Kualitas sumber
daya manusia bisa di
ukur salah satunya
dengan pendidikan.
Melalui proses
pendidikan akan
terbentuk sosok
sosok individu
sebagai sumber daya Gambar 1. Hasil PISA 2015, performa dalam
manusia yang akan sains, matematika, dan membaca. Indonesia di
berperan besar dalam peringkat 10 terbawah.
2
proses pembangunan bangsa dan negara. Pada 2018 skor program
penilaian pelajar internasional (PISA) Indonesia masih rendah.
Indonesia menempati peringkat 62 dari 70 negara dengan skor 395
yang tertinggal dari Vietnam yang memiliki skor 495 (Gambar 1).
Kualitas pendidikan yang kurang baik menyebabkan tidak
teroptimalisasinya kualitas sumber daya manusia terutama para
pelajar.
Salah satunya adalah dukungan pemerintah dalam mewadahi dan
memberikan dukungan untuk karya-karya anak bangsa. Banyak anak
bangsa berhasil menemukan penemuan jenius yang dapat membantu
dan mengubah dunia. Sayangnya, mereka kurang mendapatkan
apresiasi dan kurang dihargai sehingga mereka lebih memilih berkarya
di negeri orang daripada dinegara sendiri. Misalnya, Muhammad
Nurhuda menciptakan kompor hemat bahan bakar yang ramah
lingkungan. Dalam proses pengembangannya di Indonesia pada tahun
2008, kompor ini tak banyak menarik perhatian. Namun, ketika
dipasarkan di luar negeri, produknya mendapatkan dukungan dan laku
keras. Selain itu, banyak sekali inovasi-inovasi lainnya yang dimilik oleh
anak bangsa namun hanya terbatas pada ide karena tidak tahu cara
mengimplementasikannya atau tidak mendapatkan dukungan untuk
dikembangkan.
Tentu dukungan pemerintah bukan satu-satunya faktor yang
menyebabkan kurang dihargainya karya anak bangsa. Faktor lainnya
adalah karena perilaku konsumsi masyarakat Indonesia yang masih
melihat merk. Padahal, kualitas karya ilmuwan Indonesia relatif setara
dengan negara lain. Sri Setiawati kepala Pusat Penelitian Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi mengatakan hal pertama yang perlu
dilakukan untuk mengembangkan teknologi Indonesia yaitu
memperbaiki mental konsumsi masyarakat. Selanjutnya, setiap warga
harus mengutamakan penggunaan hasil IPTEK Indonesia daripada
harus memakai produk impor.
Kondisi ini memiliki dampak negatif terhadap perkembangan
kualitas sumberdaya manusia di Indonesia. Salah satu dampaknya
adalah brain drain .Gejala brain drain berarti suatu negara yang
kehabisan tenaga ahli untuk mengurus negarnaya sendiri karena orang
orang yang mampu memilih meninggalkan negaranya. Brain drain tidak
3
hanya memunculkan masalah pada langkanya angkatan penggerak
pembangunan, tetapi juga menggangggu pertumbuhan ekonomi suatu
negara dan menimbulkan kerugian pada negara yang ditinggalkan.
Brain drain di Indonesia diperkirakan telah mencapai 5%.
Pertanyaan yang diajukan adalah: Bagaimana solusi alternatif yang
dapat dilakukan untuk mewadahi karya anak bangsa dengan
memanfaatkan media berbasis online (aplikasi) untuk mendapatkan
pembimbingan dan pendanaan dari investor? Apa langkah yang harus
dilakukan agar produk yang telah dibuat dapat diterima oleh
masyarakat? Aplikasi ini dibuat dengan tujuan: Mengembangkan
potensi anak bangsa untuk terus berinovasi, memberikan akses bagi
anak bangsa mendapatkan pendanaan atas inovasinya, dan membantu
memasarkan produk yang dihasilkan oleh anak bangsa agar bisa
diterima masyarakat luas. Harapannya, aplikasi ini dapat membuka
peluang untuk terus berkarya dan memberikan wadah pengetahuan,
solusi serta penerapannya secara mudah melalui media online berbasis
aplikasi.
4
Karya Raya hadir sebagai solusi cerdas dalam memfasilitasi anak
bangsa dalam mengembangkan kapasitas diri guna mewujudkan
Indonesia Emas yang berdaya saing. Aplikasi ini dirancang dengan dua
fitur utama yaitu founding dan fundraising. Fitur founding berfokus
kepada pengembangan skill yang terdiri dari 3 sub fitur yaitu Skill
Upgrading dan Asking Expert Counselor! serta Sharing and Tips.
Fundraising juga terbagi menjadi 3 sub fitur yaitu Akses Permodalan
Online, Controlling and Evaluating. Tujuannya, memberikan peluang
untuk mendukung usaha peningkatan skill pemuda, khususnya
membuka ruang dan kesempatan bagi pemuda untuk mengembangkan
kemampuan dan potensi dalam bidang-bidang yang mereka geluti.
Kurikulum yang digunakan dalam fitur Upgrading Your Skills pada
aplikasi ini adalah pendidikan berbasis produktivitas, yaitu pelatihan
berbasis kompetensi yang kurikulumnya disesuaikan dengan kebutuhan
industri kekinian. Teladan sederhana yang dapat diterapkan. Pemuda
juga dibekali dengan skill development yang dibutuhkan di era revolusi
industri 4.0 seperti: communication skills, complex problem solving,
creativity, negotiation dan people management. Keterampilan dasar ini
perlu dibangun agar pemuda bisa bertahan dan adaptif di era modern.
Website Karya Raya akan merangkum berbagai kebutuhan informasi,
sehingga permuda bisa mengakses informasi yang bermanfaat sesuai
harapannya sebagai generasi emas agar lebih produktif dan terbuka
dengan perkembangan zaman.
Selanjutnya, Asking Expert Counselor! adalah fitur dari Karya Raya
yang memuat program pendampingan online dengan praktisi bisnis,
sehingga para pemuda bisa dengan mudah menanyakan problem terkait
kepada para praktisi yang ahli di bidangnya secara online. Kekuatan
teknologi yang dapat memangkas jarak yang jauh menjadi dekat, waktu
yang lama menjadi singkat, sampai yang sulit menjadi mudah,
diterapkan dalam aplikasi Karya Raya yang menghubungkan pemuda
dengan praktisi bisnis berpengalaman. sehingga dapat memudahkan
dalam mencari solusi dengan mengkonsultasikan permasalahannya.
Aspek lain yang menjadi perhatian dalam pemberdayaan
perempuan wirausaha di bidang kewirausahaan adalah insentif dan
bantuan finansial. Aplikasi ini juga memfasilitasi konseling permodalan
online yang menjembatani pemuda dengan lembaga permodalan,
5
seperti PT PNM (Permodalan Nasional Madani). Lembaga permodalan
pun dapat melihat kegiatan transaksi seperti pemasukan, pengeluaran,
sampai alokasi dana pinjaman dengan mudah, sehingga transparansi
dapat terbangun dengan baik di antara kedua belah pihak.
Fitur lainnya, yaitu Controlling and Evaluating adalah fitur yang
memantau perkembangan bisnis masing-masing yang dijalankan oleh
pemuda tersebut, bagaimana peluang, tantangan, sekaligus hambatan
yang dapat dilihat dari laporan keuangan yang dapat dievaluasi setiap
bulannya. Pemuda dapat mengontrol dengan mudah pengembangan
karyanya agar lebih jelas dan terarah, yang hasilnya dapat
dikonsultasikan secara online pada fitur Ask Expert Counselor!
6
Gambar 4. Prototype tampilan halaman ketiga website Karya Raya
Kesimpulan
Karya Raya diharapkan menjadi solusi guna meningkatkan
kapasitas pemuda dalam berkarya untuk mengakselerasi langkah
menuju Indonesia emas 2045. platform ini hadir untuk memberi
berbagai kemudahan melalui fitur-fitur ringan yang disajikan pada
website. Karya Raya hadir dalam website yang dapat dimanfaatkan oleh
7
muda-mudi untuk membantu berkarya dengan berbagai peningkatan
kapasitas, informasi penunjang, dan konsultasi online agar bisa terus
berpartisipasi dan membatu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Indonesia. Dengan demikian, pemuda semakin memiliki
kesempatan lebih luas untuk mengambil peran dan andil besar dalam
merancang pembangunan negara.
Referensi
CNN Indonesia. (2019). Sri Mulyani 'Kecewa' dengan Pengelolaan
Anggaran Pendidikan. Retrieved Maret 03, 2019 from
https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20190312142919-532
376533/sri-mulyani-kecewa-dengan-pengelolaan-anggaran-
pendidikan
Iswadi H. (2016). Sekelumit Dari Hasil PISA 2015 Yang Baru Dirilis.
Retrieved Desember 07, 2016 from
http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/230/Over
view-of-the-PISA-2015-results-that-have-just-been-Released.html
Martaon T. (2017). Penyebab Karya Ilmuwan Indonesia Kurang
Dihargai di Negeri Sendiri. Retrieved September 30, 2017 from
https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/Rb1Oej1K
penyebab-karya-ilmuwan-indonesia-kurang-dihargai-di-negeri-
sendiri
Saefullah A.(2012). Brain drain phenomenon of Indonesian human
resource. Jurnal DPR. 17(2): 271.
8
Oleh: Ely Novianty dkk., Universitas Ahmad Dahlan
9
10
SISTEM INFORMASI LIMBAH MENJADI BERKAH
(SILIDAH)2
Intisari
Provinsi Yogyakarta sebagai salah satu kota penghasil kain batik dan
produsen berbagai fashion dari kain batik menjadi salah satu faktor
tingginya limbah kain. Limbah kain sendiri merupakan salah satu jenis
limbah sintetis yang sulit terurai. Tidak adanya tindakan untuk
mengurangi, menggunakan, dan mendaur-ulang limbah tersebut, maka
hanya akan berdampak pada pencemaran lingkungan. Pemanfaatan
limbah tersebut secara bijak dan kreatif dengan sinergi dari pengepul
dan pengrajin limbah diharapkan mampu menambah nilai jual dan
mengurangi limbah kain. Pada kenyataannya masih banyak kendala
kendala yang muncul baik dari sisi pengepul maupun dari sisi pengrajin.
Pengepul dan pengrajin terkendala dalam hal penjualan produknya. Dari
sisi pengrajin juga menghadapi kendala lain seperti kurangnya informasi
limbah kain yang sesuai kebutuhan dari yang dijual pengepul. Tujuan
penulisan karya ilmiah ini adalah membuat perancangan sistem
informasi untuk mempertemukan antara pengepul dan pengrajin limbah
serta konsumen dengan nama SILIDAH (Sistem Informasi Limbah Jadi
Berkah). Hasil dari prototipe SILIDAH menunjukkan adanya fasilitas bagi
pengrajin untuk memperoleh informasi tersedianya limbah kain dari
yang diupload pengepul dan konsumen mudah mencari produk
kerajinan dari pengrajin. SILIDAH dapat membantu upaya wirausaha
dalam hal ini pengepul kain dan pengrajin kain perca meningkatkan
penjualan melalui upaya peningkatan dan perluasan pemasaran.
2
Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah, FESTA 2019
11
Pendahuluan
Daerah Istimewa Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar
dan kota budaya, dikenal juga sebagai salah satu daerah penghasil kain
batik. Produk-produk fashion seperti pakaian, mukena, tas, dari kain
batik banyak diproduksi di provinsi ini. Akibatnya jumlah limbah kain
perca dari industri batik banyak dan menumpuk. Kain sendiri
merupakan salah satu jenis limbah dari bahan sintetis yang sulit terurai
seperti halnya plastik (Wisesa & Nugraha, 2015).
Limbah adalah segala sesuatu yang tidak terpakai untuk produksi
maupun konsumsi dan apabila dibuang dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan. Oleh karena itu pemanfaatan limbah sebagai
bahan yang dapat dipakai kembali dapat mengurangi pencemaran
lingkungan (Anindita et al., 2017). Salah satu cara pemanfaatan limbah
kain perca adalah dengan mengelolanya menjadi barang-barang
kerajinan seperti sarung bantal, sprei, asessoris, dan lain-lain mampu
meningkatkan nilai ekonomis dari limbah kain ini (Rahadjeng et al.,
2015). Namun terbatasnya informasi yang diperoleh pengrajin terkait
informasi penjualan limbah kain oleh pengepul masih terbatas. Selain
itu terbatasnya waktu dan transaksi yang dilakukan secara manual
membuat ketidakefektifan, sehingga perlu dibuatkan suatu sistem
pelelangan limbah (Budi, 2018).
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, dapat dirumuskan
permasalahan yaitu apakah dapat dirancang sebuah sistem informasi
yang dapat membantu mempertemukan pengepul limbah kain dan
pengrajin limbah kain serta membantu pemasaran produksi kerajinan
dari limbah kain kepada konsumen?
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat prototipe Sistem
Informasi Limbah Jadi Berkah atau SILIDAH. Sistem informasi tersebut
sebagai sarana yang mempertemukan pengepul kain dan pengrajin kain
di mana sehingga pengepul mudah menjual limbah kain sedangkan
pengrajin juga mudah mencari informasi terkait adanya limbah kain
yang dijual sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan. Selain itu sistem
informasi tersebut memberikan fasilitas pengrajin untuk memasarkan
produk kerajinannya yang dapat diakses langsung oleh konsumen.
12
Manfaat dari SILIDAH adalah: (1) Pengepul limbah kain memiliki
media promosi untuk limbah kainnya, (2) pengrajin lebih mudah
memperoleh informasi dalam mencari limbah kain yang dibutuhkan
dari pengepul sesuai dengan kebutuhan bahan dasar produk
kerajinannya, (3) pengrajin memiliki media untuk memasarkan produk
kerajinannya, dan (4) konsumen lebih mudah mencari produk-produk
kerajinan sesuai kebutuhan dan keinginannya.
13
kurangnya informasi tentang pengepul kain perca dan jenis kain perca
yang dijual oleh pengepul. Selain itu tidak adanya dukungan terhadap
proses pemasaran produk kerajinan menimbulkan kendala tersendiri
bagi para pengrajin sehingga para pengrajin kesulitan dalam menjual
produk kerajinanya. Apabila dibiarkan terus-menerus, dapat
berdampak banyaknya pengrajin yang gulung tikar.
14
jangkauan pasar untuk pemasaran produk-produk kerajinan oleh
pengrajin menjadi lebih luas dikarenakan aplikasi yang berbasis website
dapat diakses kapanpun dan dari manapun asalkan terintegrasi dengan
internet. Konsep aplikasi SILIDAH sendiri hampir sama dengan konsep
marketplace. Akan tetapi SILIDAH dikhususkan untuk mempertemukan
pengepul limbah dan pengrajin dari limbah serta mempertemukan
pengrajin dan konsumen.
Pengelolaan SILIDAH tentunya memerlukan biaya untuk
operasional. Dari sisi pengelola SILIDAH dapat memperoleh keuntungan
dari sisi iklan. Tingginya tingkat pengguna terhadap aplikasi baik dari
pengepul, pengrajin, dan user public yang mengakses SILIDAH dapat
menarik iklan yang dapat dijadikan salah satu sumber pengelolaan
SILIDAH. Sama halnya dengan beberapa market place semakin banyak
pengguna yang mengakses aplikasi market place tersebut, maka iklan
pun semakin banyak.
Ruang lingkup aplikasi SILIDAH terdiri dari dua macam antarmuka
yaitu antarmuka back-end dan antarmuka front-end. Antarmuka back
end merupakan antarmuka yang disediakan untuk mengelola apa yang
akan ditampilkan di antarmuka front-end. Antarmuka back-end terdiri
dari 3 level pengguna yaitu administrator, pengepul, dan pengrajin.
Pada back-end untuk administrator tersedia fasilitas untuk mengelola
halaman beranda, profil aplikasi, data pengepul dan pengrajin, dan
konfigurasi web.
Gambar 1 menunjukkan struktur navigasi dari antarmuka untuk
administrator. Administrator harus login terlebih dahulu agar bisa
masuk ke halaman administrator seperti yang ditunjukkan Gambar 1.
Dashboard halaman administrator tersedia tiga menu utama yaitu
tables, profil, dan logout. Pada menu tables tersedia submenu untuk
mengelola data pengepul, data pengrajin, data barang dari pengepul,
dan data kerajinan dari pengrajin.
Prototipe antarmuka untuk halaman administrator ditampilkan
pada Gambar 2. Gambar 2 menunjukkan antarmuka yang ada di
halaman back-end administrator yang terdiri dari: (a) halaman untuk
login administrator dengan menginput username dan password, (b)
halaman yang menampilkan data pengepul yang terdaftar di SILIDAH,
(c) halaman yang menampilkan data pengrajin yang terdaftar di
15
SILIDAH, (d) halaman yang menampilkan data barang yang diinputkan
oleh pengepul, dan (e) halaman data kerajinan yang diinputkan
pengrajin.
Struktur navigasi dari halaman back-end untuk pengepul
ditampilkan pada Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat
tersedia antarmuka untuk pendaftaran pengepul untuk dapat login ke
SILIDAH. Dapat dilihat pada halaman pengepul tersedia empat menu
utama yaitu forms, tables, profil, dan logout. Pada menu forms tersedia
submenu untuk menginput data barang, sedangkan pada menu tables
tersedia submenu untuk menampilkan data barang. Menu profil
menampilkan profil dari pengepul.
16
Gambar 2. Antarmuka halaman admisnistrator
17
Daftar
18
Gambar 4. Antarmuka halaman pengepul
19
Daftar
20
Gambar 6. Antarmuka halaman pengrajin
21
Implementasi dari prototipe SILIDAH memerlukan spesifikasi
hardware dan software. Dalam merancang dan membuat media
informasi berbasis web dibutuhkan perangkat keras supaya sistem
informasi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Spesifikasi yang
digunakan untuk pembuatan sistem informasi ini adalah Notebook
Lenovo IP-300-CMID di mana spesifikasinya sebagai berikut: (1)
Prosesor: Intel(R) Celeron(R) CPU N3060 @ 1.60GHz 1.60GHz, (2)
Memori: 2 GB (3) Keyboard: Standard PS/2 Keyboard (4) Hard Disk
Drives: ATA 640 GB 5400/7200 rpm (5) Konektifitas: Integrated camera,
Built-in microphones, Kensington slot, AC power adapter jack, USB port,
Memory card slot, Combo audio jack, RJ-45 port, HDMI port, USB 3.0 port,
USB port, Novo button, Power button, Touch pad. Perangkat lunak yang
digunakan untuk merancang dan membuat sistem informasi berbasis
web, antara lain: (1) Sistem operasi Windows 10/Linux (2) Software
editor text untuk editing script code (3) Web server seperti Apache (4)
Browser untuk menjalankan siste (5) Bahasa pemrograman untuk
membangun aplikasi web seperti HTML, PHP, CSS, Javascript, dan
Jquery.
Kesimpulan
Prototipe SILIDAH dirancang sebagai dasar pengembangan
aplikasinya. Tersedia antarmuka untuk administrator, pengepul, dan
pengrajin pada antarmuka back-end. Sedangkan pada antarmuka front
end konsumen dapat mengakses produk yang diinputkan oleh
pengrajin. Prototipe ini memungkinkan pengepul limbah untuk
memasarkan produknya yang dapat dilihat oleh pengrajin kerajinan
dengan bahan baku limbah. Selain itu prototipe SILIDAH
memungkinkan pengrajin untuk mempermudah pencarian bahan baku
dari pengepul limbah dan memperluas dan meningkatkan pemasaran
produk kerajinannya kepada konsumen yang ditampilkan di halaman
front-end SILIDAH. Selain sebagai salah satu upaya penekanan jumlah
limbah yang mencemari lingkungan, SILIDAH dapat dijadikan salah satu
alternatif usaha modern berbasis digital yang konsepnya hampir sama
dengan marketplace yang saat ini merupakan bisnis menjanjikan.
22
Referensi
Anindita, G., Setiawan, E., Asri, P., & Sari, P.(2017). Pemanfaatan Limbah
Plastik dan Kain Perca Menjadi Kerajinan Tangan Guna
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. PPNS, 1509, 173–
176. http://journal.ppns.ac.id.
Budi, S. (2018). Sistem Lelang Limbah Daur Ulang Berbasis Web.
Rahadjeng, E.R., Latifah, S.W. & Andharini, S.N. (2015). Usaha Jahitan
dan Pengelolaan Kain Perca. Jurnal Dedikasi, 12, 1–6.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/dedikasi/article/view/2479/2
683
Vikaliana, R. & Andayani, A. (2018). Social Entrepreneurship :
Kewirausahaan Perempuan di Bogor melalui Pengolahan Kain
Perca Limbah Konveksi menjadi Aksesoris. Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat, 3(2), 323–329. http://ejournal.unikama.ac.id/
index.php/jpm/article/view/2864/1972
Wisesa, T.P. & Nugraha, H. (2015). Jurnal Universitas Pembangunan
Jaya, 2(2), 70–86. http://ojs.upj.ac.id/index.php/
journal_widya/article/view/12/14
23
24
Oleh: Muhammad Ikhsan, Universitas Muhammadiyah Magelang
Juara II Lomba Poster Inspirasi Wirausaha, FESTA 2019
25
26
MARISA: MASAKAN RUMAH INOVATIF SIAP ANTAR3
Intisari
Jumlah perempuan atau ibu yang mengurus rumah tangga di Indonesia
pada tahun 2018 adalah 36.01 juta orang. Angka ini jauh lebih besar dari
angka jumlah pengangguran, yakni 6.87 juta orang. Di sisi lain, ojek
daring juga mulai berkembang dan berkontribusi terhadap
perekonomian negara. Dari data ini, terciptalah gagasan untuk membuat
sebuah sistem yang membutuhkan kerjasama antara produsen makanan,
ibu rumah tangga dan sistem ojek daring. Sistem ini dirancang dengan
alur produsen memberikan stok makanan kepada ibu rumah tangga, lalu
para ibu dapat menyimpan dan memasaknya ketika ada pesanan, dan
para pengemudi ojek daring dapat mengantarkan pesanan hingga
sampai kepada konsumen. Diharapkan, gagasan ini dapat membantu
meningkatkan produktivitas dan mengurangi angka dependensi pada
ibu rumah tangga dengan melakukan wirausaha.
Pendahuluan
Di Indonesia, menjadi ibu rumah tangga merupakan hal yang sudah
biasa. Jumlah orang yang memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga
terbilang cukup besar. Pada tahun 2018, jumlah perempuan yang
mengurus rumah tangga di Indonesia sebanyak 36,01 juta orang.
Bahkan angka ini lebih besar dari jumlah pengangguran yaitu sekitar
6.87 juta dan merupakan angkatan kerja (Keadaan Ketenagakerjaan
Indonesia, 2018). Hal ini tentunya merupakan sebuah potensi, namun
tingginya angka perempuan yang mengurus rumah tangga akan
menimbulkan tingkat dependensi yang tinggi pula terhadap kepala
rumah tangga.
3
Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah, FESTA 2019
27
Perempuan merupakan sumber daya manusia yang sangat
berharga. Perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki dalam
hal penambahan keterampilan, pengetahuan, dan pengambilan
keputusan (Rosana, 2018). Potensi yang ada pada perempuan ibu
rumah tangga ini seharusnya dilibatkan dalam proses pertumbuhan
ekonomi. Hal ini perlu dilakukan agar membuat mereka lebih berdaya
sehingga, tingkat dependensi pun dapat dikurangi dan perempuan
dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Selain data diatas, pengusul juga melakukan pengambilan data awal
yang bertujuan untuk menjelaskan kondisi secara nyata. Dalam hal ini,
pengusul mencoba mencari tahu mengenai apa yang ibu-ibu rumah
tangga inginkan khususnya yang memutuskan untuk mengurus rumah
tangga. Berdasarkan hasil wawancara awal yang telah kami lakukan,
seorang ibu yang kesehariannya mengurus rumah tangga mengatakan
sebagai berikut:
28
Jek. Menurut Wisana (2018), kontribusi Go-Jek terhadap perekonomian
Indonesia melalui mitra pengemudi sebesar Rp8,2 triliun per tahun.
Sedangkan, kontribusi melalui mitra UMKM sebesar Rp1,7 triliun per
tahun. Go-Jek juga sering kali melibatkan perempuan sebagai mitranya.
Namun tetap saja, menjadi mitra pengemudi sekaligus menyandang
status ibu rumah tangga bukanlah hal mudah. Terutama dalam
permasalahan alokasi waktu mengurus keluarga serta menjadi
pengemudi ojek daring. Sedangkan jika bermitra melalui UMKM
tentunya mitranya harus sudah memiliki usaha, misalkan rumah makan,
atau warung. Hal inilah yang menjadi hambatan bagi para ibu rumah
tangga untuk dapat bermitra dengan Go-Jek.
Peran serta ojek daring dalam meningkatkan potensi ibu rumah
tangga yang tidak bekerja harus kita maksimalkan, dan teknologi yang
sudah ada ini layaknya harus kita kembangkan lagi. Ojek daring
memiliki potensi yang besar untuk hal ini, baik untuk memajukan mitra
maupun untuk ojek daring itu sendiri. Sejak awal kemunculannya, ojek
daring selalu berinovasi menciptakan hal-hal baru, seperti antar
makanan, antar barang, antar obat, dan sebagainya. Ojek daring
memiliki potensi yang luas dan dapat kita manfaatkan untuk
memberdayakan ibu rumah tangga tidak bekerja. Dalam hal ini, ojek
daring diharapkan dapat membantu para ibu rumah tangga untuk
memenuhi dan mencapai potensinya.
Dalam rangka memberdayakan ibu rumah tangga yang tidak
bekerja, meningkatkan taraf hidup keluarga, serta mengurangi
ketergantungan terhadap kepala keluarga, maka dibutuhkan suatu
model bisnis yang sesuai dengan kegiatan rumah tangga. Berdasarkan
pemikiran tersebut, maka kerangka pemecahan masalah yang
ditentukan adalah membuat suatu usaha dengan model bisnis yang
fleksibel, dapat dilakukan di rumah dan tidak menggunakan modal yang
besar dengan cara memanfaatkan perkembangan teknologi yang sudah
ada. Sehingga, usaha yang akan dibuat dapat cocok dan tidak
mengganggu pekerjaan rumah tangga yang dilakukan oleh para ibu
rumah tangga.
Untuk mitra (ibu rumah tangga), dengan adanya model bisnis ini
dapat memberikan dampak terhadap taraf hidup mitra. Untuk
produsen, dengan adanya model bisnis ini dapat memberikan dampak
29
terhadap pemasaran produk yang mereka ciptakan. Untuk pengemudi
ojek daring, dengan adanya model bisnis ini dapat meningkatkan
aktivitas pengemudi ojek itu sendiri sebagai layanan antar makanan.
Bagi masyarakat dengan adanya model bisnis ini akan menambah
variasi produk dan mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Bagi pemerintah, jika dengan model bisnis ini dapat di laksanakan
diberbagai kota di Indonesia akan menambah aktivitas perekonomian
dan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di masyarakat.
30
Produksi:
Pembuatan produk
makanan beku
Distribusi:
1. Produk makanan beku dikirim
ke mitra (ibu rumah tangga)
2. Produk disimpan di dalam
lemari pendingin
3. Mitra memasak makanan
ketika mendapat pesanan dari
aplikasi
4. Makanan diantarkan melalui
jasa pengiriman makanan dari
ojek daring
Konsumsi:
1. Konsumen merupakan
pengguna layanan ojek daring
2. Konsumen dapat memesan
makanan langsung dari aplikasi
ojek daring
3. Konsumen menerima makanan
yang dipesan melalui jasa antar
makanan ojek daring
31
tangga, produsen makanan terdiri dari pengusaha yang bergerak di
UMKM. Dengan sistem ini diharapkan UMKM dapat meningkatkan hasil
penjualan mereka. Karena produk mereka dapat tersebar dengan
merata.
Pelaksanaan distribusi pada model bisnis ini merupakan hal yang
paling penting dan merupakan inti dari model bisnis Marisa. Distribusi
dilakukan oleh layanan Go-Food dan Grab-Food. Dalam hal ini yang
berperan sebagai distributor adalah ibu rumah tangga. Makanan yang
sudah dikirim oleh produsen ke mitra ibu rumah tangga akan disimpan
di dalam lemari pendingin, dan ketika mendapat pesanan melalui
aplikasi ibu rumah tangga hanya perlu untuk memasak dan
mengirimnya melalui layanan aplikasi Go-Food dan Grab-Food.
32
mitra dan kondisi ekonomi mitra juga menjadi pertimbangan sebagai
calon mitra.
Kesimpulan
Kesimpulan dari gagasan ini adalah bahwa ada kesempatan bagi
para ibu rumah tangga untuk mengembangkan potensinya. Canggihnya
teknologi masa kini bukanlah sebuah penghambat atau halangan bagi
ibu-ibu rumah tangga. Sebaliknya, hal ini dapat menjadi kesempatan
bagi para ibu rumah tangga untuk dapat mengembangkan potensi
33
mereka. Sistem ini merupakan sistem yang berusaha untuk
menguntungkan seluruh pihak, baik produsen makanan beku, ibu
rumah tangga, pengemudi ojek daring serta konsumen. Diharapkan,
dengan adanya sistem ini, maka tingkat dependensi dapat berkurang
dan produktivitas masyarakat, terutama ibu rumah tangga, dapat
meningkat.
Referensi
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. (2018). Keadaan Angkatan Kerja
di Indonesia. Jakarta: BPS RI.
Rosana, E. & Januarti, I. (2018). Peranan Perempuan dalam Usaha
Ternak Sapi Potong Keluarga di Kabupaten Ogan Ilir, Majalah
Ilmiah Sriwijaya, 31(16), 29-39.
Wisana, I. D. G. K, Inaya R, A. P., Walandouw, P., & Nugroho, A. H. (2018).
Dampak GO-JEK terhadap Perekonomian Indonesia. [Riset UI]
Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas
Indonesia. Jakarta.
34
Oleh: Tjut Afrieda Sahara dkk., Universitas Muhammadiyah Magelang
35
36
PENGARUH PENETAPAN TARGET PENJUALAN
TERHADAP PEMASARAN MELALUI OPTIMALISASI
MEDIA SOSIAL PADA MAHASISWA
Milyarti Ningrum
Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi & Humaniora
Universitas Muhammadiyah Magelang
Intisari
Wirausaha merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mendukung perekonomian Indonesia. Walaupun dalam upaya
melaksanakan wirausaha terbilang mudah, namun dalam
pelaksanaannya masih tergolong kurang konsisten khususnya wirausaha
yang dilakukan oleh mahasiswa. Salah satu faktor yang mempengaruhi
yaitu tidak adanya penetapan target penjualan sebagai bagian dari
rencana bisnis yang harus dijalankan dalam pelaksanaan wirausaha.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh adanya
penetapan target terhadap pemasaran melalui optimalisasi media sosial.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif
studi kasus dengan kriteria subjek berusia 19-25 tahun dan minimal
telah melakukan wirausaha selama 1 tahun. Hasil dalam penelitian ini
adalah ditemukan adanya pengaruh penetapan target terhadap
pemasaran produk melalui optimalisasi media sosial. Meskipun
penggunaan media sosial yang dimaksimalkan untuk kegiatan
pemasaran berbeda antar partisipan namun dilatarbelakangi oleh tujuan
yang sama yaitu menggunakan jejaring sosial dengan jumlah
pertemanan yang lebih banyak dan pertimbangan terhadap kemudahan
dalam penggunaannya.
Pendahuluan
Wirausaha merupakan salah satu indikator penting yang
menentukan kemajuan suatu negara melalui dukungan pertumbuhan
ekonomi negara tersebut. Mengutip dari Wartaekonomi.co.id, Indonesia
membutuhkan sedikitnya 4 juta wirausahawan baru untuk turut
37
mendorong penguatan struktur ekonomi. Saat ini rasio wirausahawan
dalam negeri masih sekitar 3,1% dari total populasi penduduk atau
sekitar 8,06 juta orang. Meskipun rasio tersebut sudah melampaui
standar internasional, yakni sebesar 2%, Indonesia masih perlu
meningkatkan lagi untuk mengejar capaian negara-negara tetangga
seperti Singapura yang saat ini sudah mencapai angka 7% dan Malaysia
berada di level 5%. Dalam rangka mencapai Indonesia sebagai negara
maju, pemerintah terus memacu pertumbuhan wirausaha termasuk
Industri kecil dan menengah (IKM), sekaligus meningkatkan
produktifitas dan daya saing di era digital (Siregar, 2018).
Pada saat ini, pengangguran masih menjadi masalah yang serius di
Indonesia. Hal ini disebabkan oleh jumlah lapangan pekerjaan di
Indonesia tidak sebanding dengan jumlah pelamar kerja. Selain itu,
temuan terbaru mengungkapkan bahwa angka pengangguran tertinggi
saat ini ditempati oleh para lulusan terdidik baik diploma maupun
sarjana, jika melihat dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) mengenai kondisi ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2019
memperlihatkan bahwa walaupun angka pengangguran menurun
menjadi 5,01% atau berkurang 50 ribu orang selama satu tahun
terakhir namun dilihat dari tingkat pendidikannya lulusan diploma dan
universitas makin banyak yang tidak bekerja (Pusparisa, 2019).
Sehingga perlu bagi para generasi muda membekali diri dengan
berwirausaha sebagai salah satu alternatif atau solusi dalam
menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri maupun orang
lain dan otomatis akan membantu dalam pengurangan angka
pengangguran di Indonesia.
Pada kenyataannya saat ini berwirausaha bukanlah suatu hal yang
sulit untuk dilakukan, di mana jika dibandingkan dengan waktu lampau,
untuk berwirausaha seseorang membutuhkan tempat dan modal yang
besar untuk memulai berwirausaha, maka kini generasi muda mampu
berwirausaha tanpa memerlukan tempat yang strategis maupun modal
yang besar. Hal ini dapat disebabkan karena kemudahan yang diberikan
melalui perangkat digital, dimana pembeli dan penjual tidak perlu
bertemu untuk melakukan transaksi sehingga meminimalisir kegunaan
tempat untuk berwirausaha dan promosi yang semakin mudah
dilakukan karena tersedianya media sosial yang dapat memperantarai
38
terjadinya transaksi jual beli dan memperkenalkan produk pada
konsumen.
Namun, wirausaha yang dijalankan oleh generasi muda saat ini
masih terbilang tidak konsisten disebabkan karena wirausaha yang
dilakukan masih berawal dari coba- coba, tidak mengetahui tujuannya
berwirausaha, maupun tidak adanya target yang jelas dalam
berwirausaha. Hal tersebut dijelaskan dalam penelitian yang dilakukan
oleh Zahra, Husna & Haq (2019) mengenai dinamika pengambilan
keputusan dan perkembangan jiwa wirausaha pada mahasiswa,
ditemukan bahwa seorang wirausaha harus memiliki komitmen dan
konsistensi yang kuat terhadap usahanya. Seorang wirausaha juga
sebaiknya memiliki kemampuan interpersonal yang baik karena hal ini
penting untuk membangun relasi.
Selain itu dalam beriwausaha generasi muda memiliki cara promosi
yang berbeda-beda meskipun sama-sama menggunakan media sosial
akan tetapi optimalisasi pemanfaatannya berbeda-beda. Berangkat dari
hal tersebut penelitian ini mencoba mengidentifikasi adanya pengaruh
penetapan target penjualan terhadap optimalisasi pemanfaatan media
sosial dalam pemasaran produk bagi wirausahawan muda di Magelang
khususnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang. Selain itu,
penelitian ini juga dilatar belakangi oleh belum adanya penelitian yang
mengkaji tentang pengaruh penetapan target penjualan terhadap
optimalisasi pemasaran melalui media sosial.
Berdasarakan latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah
yaitu, bagiamana pengaruh penetapan target penjualan terhadap
pemasaran produk melalui optimalisasi media sosial. Tujuan penulisan
karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh penetapan target
penjualan terhadap pemasaran produk melalui optimalisasi media
sosial. Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan karya ilmiah
ini adalah: 1) Bagi peneliti, menambah pengetahuan mengenai
pentingnya penetapan target penjualan dan optimalisasi media sosial
dalam melakukan pemasaran. Selain itu, dengan melakukan penelitian
ini peneliti diharapkan mampu untuk menambah pengetahuan dan
wawasan sebelum memulai berwirausaha. 2) Bagi akademisi, mampu
berperan serta dan menjadi tambahan referensi bagi kalangan
akademik, terutama mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang
39
sama. 3) Bagi praktisi, mampu memberikan gambaran yang jelas
mengenai pengaruh variabel penetapan target penjualan terhadap
pemasaran produk melalui optimalisasi media sosial.
40
Dalam implementasinya strategi pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan dikenal juga dengan sebutan bauran pemasaran. Menurut
Kotler dan Armstrong (dalam Fahlevi & Munawaroh, 2016) bauran
pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran terkontrol yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang
diinginkan pasar sasaran. Bauran pemasaran adalah kumpulan dari
variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan
oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar
sasaran. Variabel-variabel yang mempengaruhi dalam bauran
pemasaran bisa disebut dengan 4P (product, place, price, promotion)
(Fahlevi & Munawaroh, 2016).
Pemasaran pada awal abad 21 sedikit demi sedikit mulai
mengalami perubahan, peristiwa tersebut ditunjang dengan kegiatan
pengembangan di sektor teknologi. Cara berkomunikasi dalam
pemasaran juga mendapatkan modernisasi atau perbaikan, berawal dari
komunikasi pemasaran secara person-to-person (orang ke orang) hingga
terjadinya word-of-mouth saat ini diarahkan pada computer mediated
communication dengan new wave technology, yaitu komunikasi
berbasiskan pada teknologi yang memberikan kemudahan kepada
penggunannya untuk mengekspresikan diri dan berkolaborasi dengan
pengguna lainnya. Filosofi ini merupakan dasar dari terbentuknya
media sosial (Danial Iman K, Arifin, Mawardi, 2015).
41
dapat diraih hasil yang ditargetkan dengan maksimal (Moriansyah,
2015).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana
penelitian kualitatif ini secara spesifik lebih diarahkan pada
penggunaan metode studi kasus. Yin (dalam Yona, 2006)
mendefinisikan studi kasus sebagai suatu metode dalam melakukan
suatu penelitian akan fenomena yang terjadi dengan fokus pada
pengalaman hidup seseorang (real life context). Penelitian ini mencoba
untuk melihat pengaruh penetapan target penjualan terhadap
pemasaran produk melalui optimalisasi media sosial berdasarkan
pengalaman dari partisipan sehingga diharapkan dapat menjelaskan
keterkaitan antara variabel yang hendak diteliti. Oleh karena itu,
penelitian ini dianggap lebih tepat menggunakan metode penelitian
studi kasus.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 2 orang dan merupakan
mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Magelang yang telah
berwirausaha minimal 1 tahun dengan kriteria usia 19-25 tahun.
Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu Salaman dan
Mertoyudan Kab. Magelang. Waktu penelitian dilakukan selama 1
minggu untuk pengumpulan data yang dimulai pada tanggal 2 Agustus
sampai 8 Agustus 2019.
42
dikombinasikan dengan pertanyaan-pertanyaan baru tergantung dari
kondisi selama terjadinya wawancara.
43
Peneliti dalam tahapan ini melakukan serangkaian proses analisis
data kualitatif sampai pada interpretasi data yang telah diperoleh
sebelumnya. Proses analisis yang digunakan melalui beberapa tahap,
antara lain reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
44
membutuhkan modal lagi untuk memasok barang tersebut. Sehingga,
promosi yang dilakukan selalu dioptimalkan untuk menghabiskan
barang. Dikarenakan lokasi berwirausaha partisipan MD di dalam
kampung, maka sangat susah untuk mendapatkan pelanggan dan
menghabiskan stok barang dalam seminggu, sehingga partisipan MD
memanfaatkan media sosial dengan sebaik-baiknya untuk
menghabiskan stok barang yang dimilikinya dalam waktu satu minggu.
Partisipan UK
Partisipan UK mulai berwirausaha kurang lebih 4 tahun. Pada
awalnya wirausaha yang dilakukan tergolong lebih fleksibel atau
musiman, artinya apa yang dibutuhkan konsumen itulah yang dijual
atau lebih tepatnya menjual barang berdasarkan kebutuhan konsumen.
Adapun wirausaha yang pernah dicoba oleh partisipan yaitu di
antaranya menjual handphone, masker, buku, hingga seragam sekolah.
Wirausaha tersebut dilakukan tanpa promosi atau dengan kata lain
penjualan hanya berpusat pada satu konsumen yang membutuhkan saja.
Wirausaha yang dijalankan juga tergolong kurang konsisten karena
masih tergantung mood akibat kecewa karena tidak ada pelanggan
baru. Setelah lika-liku perjalanan wirausaha yang dilakukan oleh
partisipan akhirnya memutuskan untuk menjual makanan dengan
45
menggunakan sistem Pre Order (PO) sehingga tidak perlu takut apabila
tidak akan laku karena menu dibuat berdasarkan jumlah pemesanan
yang diterima.
46
Tabel 2. Pemasaran melalui media sosial
Nama Proses Pemasaran melalui Media Sosial
MD Facebook, WA, & IG → Memaksimalkan penggunaan
Facebook karena jumlah teman lebih banyak →
Memaksimalkan fitur facebook dengan melakukan live sale
2-3 kali dalam seminggu → Menggunakan WA untuk
membentuk grup reseller → Menggunakan IG untuk
memaparkan informasi produk melalui gambar/foto, video,
dan deskripsi melalui kata-kata.
UK Menggunakan WA & IG → Memaksimalkan penggunaan WA
karena jumlah teman lebih banyak, lebih mudah dan lebih
tepat sasaran → Memaksimalkan fitur WA dengan
menginformasikan menu yang dapat di PO melalui story WA
dengan menggunakan foto makanan, informasi pemesanan,
dan kadang menggunakan video baik proses pembuatan
maupun jumlah pesanan.
47
Diskusi
Promosi merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam
menunjang wirausaha yang dilakukan oleh pelaku wirausaha khususnya
mahasiswa. Promosi sebuah produk atau jasa semakin maju dan mudah
dilakukan semenjak populernya sosial media. Hadirnya sosial media
yang didukung oleh kekuatan internet saat ini berpotensi mendukung
keberhasilan promosi suatu usaha atau produk dengan mudah, cepat,
dan murah, bahkan tanpa modal sama sekali (Nurlita, 2018). Pemilihan
media sosial dalam upaya melakukan pemasaran produk oleh
partisipan berbeda, namun dengan pertimbangan yang sama, artinya
partisipan memaksimalkan salah satu media sosial yang digunakannya
berdasarkan alasan jumlah teman yang dimiliki pada aplikasi media
sosial tersebut, sehingga diharapkan dapat mencapai target pasar yang
lebih besar dan tepat sasaran.
Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Siswanto (2013) bahwa perusahaan dapat memilih media sosial mana
yang lebih efektif digunakan untuk kepentingan promosi produk dan
usahanya. Namun dari kebanyakan UKM menggunakan lebih dari satu
sosial media dalam memasarkan produknya. Tujuannya agar
perusahaan dapat meraih lebih banyak konsumen dan calon konsumen
tanpa terbatas komunitas atau pengguna sosial media tertentu.bahkan
beberapa fitus sosial media pada umumnya telah memiliki sistem
terintegrasi, sehingga sosial media satu dengan yang lainnya saling
terhubung.
Setiap sosial media memiliki kekurangan dan kelebihan masing
masing. Baik dari sisi jumlah pengguna maupun fitur yang disediakan.
Situs jejaring sosial digunakan untuk meningkatkan daya tarik merek
perusahaan dan meningkatkan target pasar mereka karena teknologi
baru memungkinkan untuk komunikasi yang lebih pribadi serta dapat
meningkatkan partisipasi konsumen dalam penciptaan pemasaran dan
informasi terkait merek Menurut Cappo (dalam Qurniawati, 2018).
Upaya peningkatan daya tarik dan target pasar yang dilakukan oleh
partisipan yaitu melalui postingan foto, video, deskripsi melalui kata
kata dan testeemoni dari pelanggan pada jejaring sosial yang
digunakannya, cara ini memang kerap digunakan oleh pelaku wirausaha
48
yang melakukan kegiatan pemasaran melalui sosial media untuk
mempengaruhi keputusan pembelian barang oleh konsumen.
Selain itu, media sosial juga memungkinkan konsumen untuk
berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pemasaran produk khususnya pada kegiatan promosi. Partisipasi
konsumen secara langsung dalam kegiatan promosi dapat berupa
pemberian feedback mengenai rating kepuasan konsumen atas produk
dan pelayanan dalam hal transaksi, kemudian diikuti dengan kegiatan
pelanggan yang merepost postingan produk penjual pada aplikasi media
sosialnya sehingga berkaitan juga dengan partisipasi pelanggan secara
tidak langsung dalam kegiatan promosi yaitu terbentuknya rasa ingin
tahu dari pengguna lainnya yang berteman dengan pelanggan tersebut.
49
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengotimalan pemasaran
melalui media sosial merupakan salah satu cara yang paling berperan
dalam tercapainya target penjualan. Penggunaan media sosial yang
dimaksimalkan untuk kegiatan pemasaran berbeda antar partisipan
namun dilatarbelakangi oleh tujuan yang sama, yaitu menggunakan
jejaring sosial dengan jumlah pertemanan yang lebih banyak dan
pertimbangan terhadap kemudahan dalam penggunaannya. Penelitian
ini diharapkan dapat membantu khususnya mahasiswa yang akan
maupun sedang melakukan kegiatan wirausaha agar menetapakan
target penjualan dalam berwirausaha hal ini perlu dilakukan agar
wirausaha yang dilakukan lebih terstruktur dan terarah sehingga
kedepannya dapat mewujudukan wirausaha yang konsisten.
Referensi
Zahra, A. A., Husna, A. N., & Haq, A. L. A. (2019). Dinamika Pengambilan
Keputusan dan Perkembangan Jiwa Wirausaha pada Mahasiswa.
Jurnal Ilmiah Psikologi, 6, 111-130.
Danial Iman K, Arifin, Z., Mawardi, M. K. (2015). Pengaruh Pemasaran
Melalui Media Sosial Terhadap Kesadaran Konsumen Pada
Produk Internasional (Studi Pada Pengguna Produk Uniqo di
Indonesia). Administrasi Bisnis (JAB), 24, 107-116.
Fahlevi, E. R., & Munawaroh, S. (2016). Strategi Pemasaran Untuk
Meningkatkan Volume Penjualan Pada PT Indocitra Niaga Jaya
Banjarmasin. Manajemen & Akuntansi, 17, 9-16.
Lubis, A. N. (2004). Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis. USU
Digital Library, 1-14.
Mhd. Yamin Siregar, Winita. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Volume Penjualan Sparepart pada PT. Calispo Multi Utama
Medan. Akuntanasi dan Bisnis, 3, 105-120.
Moriansyah, L. (2015). Pemasaran Melalui Media Sosial: Antecedents &
Consequences. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 19,
187-196.
Nurlita, R. Pemanfaatan Instagram sebagai Media Pemasaran Online
pada Mata Kuliah Kewirausahaan. UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang, Malang.
50
Pusparisa, Y. (2019). Angka Pengangguran Lulusan Perguruan Tinggi
Meningkat. Katadata.co.id. Retrieved from
https://katadata.co.id/infografik/2019/05/17/angka
pengangguran-lulusan-perguruan- tinggi-meningkat
Qurniawati, R. S. (2018). Theoritical Review: Pemasaran Media Sosial.
Among Makarti, 11, 17-27.
Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi Yang Kreatif (1 ed.). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Siregar, B. P. (2018). Jumlah Pengusaha Indonesia Masih Tertinggal dari
Singapura. Wartaekonomi.co.id. Retrieved from
https://www.wartaekonomi.co.id/read204928/jumlah
pengusaha-indonesia-masih- tertinggal-dari-singapura.html
Siswanto, T. (2013). Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media
Pemasaran Usaha Kecil Menengah. Liquidity, 2, 80-86.
Swastha, B. (1999). Azas-Azas Marketing. Edisi Ketiga. Yogyakarta:
Liberty.
Yona, S. (2006). Penyusunan Studi Kasus. Keperawatan Indonsia, 76-80.
51
52
Oleh: Muhammad Shofullah dkk, UIN Walisongo
53
54
MEMBERDAYAKAN GHIROH ENTREPRENEUSHIP
GENERASI MUDA UNTUK MENUNJANG INDUSTRI
KREATIF ERA DIGITAL
Intisari
Dinamika ekonomi Indonesia semakin berkembang didukung oleh
perubahan teknologi yang semakin canggih. Perkembangan ekonomi
kreatif tidak terlepas dari buah pikir generasi muda sebagai gudang
kreativitas. Adanya bonus demografi menitik beratkan kaum muda
untuk berkecimbung dalam dunia usaha. Semakin banyak wirausaha
akan menekan angka pengangguran dan meningkatkan produktivitas
yang dihasilkan. Pemerintah Indonesia terus mendorong peningkatan
jumlah wirausahawan, salah satunya melalui Gerakan Kewirausahaan
Nasional (GKN) yang dicetuskan sejak 2011 khusus sasaran dari badan
ini adalah wirausaha pemula. Mahasiswa dan pelajar sekolah menengah
umum yang memiliki kesadaran dan teori ilmu dalam kewirausahaan
namun belum dapat mengimplementasikannya. Perlu diberdayakan
ghiroh entrepreneurship mereka untuk menunjang industri kreatif di era
digital.
Pendahuluan
Dunia akan terus berkembang dalam teknologi. Mulai dari sekarang
segala informasi bisa dicari dengan cepat, murah. Gaya hidup semakin
maju. Tantangan masa depan anak muda sangat perlu diperhatikan.
Untuk itu generasi membutuhkan conselor competence mengingat ke
depan masalah mahasiswa bukan pada kesulitan memahami materi
ajar, tapi lebih terkait masalah psikologis, stres akibat tekanan keadaan
yang semakin kompleks dan berat.
55
Kehadiran revolusi industri 4.0 membawa sisi positif dan negatif.
World Economic Forum memprediksi empat isu yang akan
memengaruhi pekerjaan pada masa depan: Pertama, kecerdasan buatan
dan robot akan menciptakan lebih banyak pekerjaan, bukan
pengangguran massal. Kedua, setiap kota akan saling berkompetisi
memperebutkan sumber daya manusia dengan talenta terbaik.
Persaingan untuk mendapatkan talenta terbaik tidak lagi berlangsung
hanya antar perusahaan, namun akan meningkat menjadi antar kota.
Sungguh memprihatinkan meski banyak generasi muda yang mampu
melambungkan buah pikirnya ke dunia dalam kewirausahaan digital
seperti Go-Food, Go-Jek dan sebagainya.
Namun masih banyak generasi muda yang terbelenggu keadaan.
Pada hakikatnya semua generasi muda ingin maju, sadar bahwa ia
membutuhkan kemandirian di masa depan. Bonus demografi perlu
terus diperhatikan oleh seluruh pemangku kepentingan. Oleh karena itu
generasi muda sebagai ujung tombak dunia harus mampu bertahan
dalam persaingan global. Maka perlu terobosan-terobosan gagasan
kewirausahaan sesuai dengan zaman ini dan zaman yang akan datang.
Mereka yang memiliki minat dan semangat dalam wira usaha seperti
para pembelejar mahasiswa maupun pelajar perlu untuk diberdayakan.
Digital Marketing
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat
mendorong kaum muda untuk lebih kreatif dan inovatif dibidang
entrepreneurship. Berdasarkan hasil survey sosial networking
pengguna internet di Indonesia 73, 58% sebagian besar digunakan
untuk kegiatan shoping online. Generasi muda merupakan penerus
bangsa yang harus kreatif dan inovatif dalam bermasyarakaat dan ikut
serta dalam industri pasar global, oleh karena itu perlu memberdayakan
generasi muda penerus dan masyarakat akan pentingnya
entrepreneurship dan digital marketing, dalam meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Selain itu perkembangan new media di Indonesia
mendukung terciptanya MEA. Hal ini bisa dilihat dari data pengguna
website, smartphone dan media sosial di Indonesia menurut We Are
Social sebuah agency marketing social. Pada tahun 2015 sebanyak 72,7
juta pengguna aktif internet, selain itu 72 juta pengguna aktif media
56
sosial dimana 62 juta penggunanya mengakses media sosial
menggunakan perangakat smart phone dan 308, 2 juta pengguna
handphone.
Lukman (2014) mengatakan bahwa UNICEF bersama dengan
Kementrian komunikasi dan lnformasi The Berkman Center For
Internet and Society, dan Harvad Univercity, melakukan survey nasional
mengenai penggunaaan dari tingkah laku internet para remaja di
Indonesia. Studi ini memperlihatkan bahwa ada setidaknya 30 juta
orang remaja Indonesia sampai yang mengakses internet secara reguler.
Jika masyarakat Indonesia sampai saat ini memiliki 75 juta pengguna
internet, berarti hampir setengahnya adalah remaja. Walau angka di
atas terlihat besar, Indonesia sebagai negara berkembang belum
mengalami pertumbuhan yang signifikan di dibanding pada tahun 2014.
Untuk membangun kesejahteraan perkembangan ekonomi dan
teknologi perlu adanya upaya yang dilakukan masyarakat Indonesia
dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut salahsatunya
dengan entrepreneurship dalam mengoptimalisasi digital marketing.
lstilah entreprenuership pada dasarnya merupakan suatu disiplin
ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan dan perilaku
seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh
peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.
Entreprenuership merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi dan
keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras
untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa entrepreneurship adalah kemampuan dalam
berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan sebagai dasar,
sumber daya, tenaga penggera, tujuan siasat, kiat dan proses dalam
menghadapi tantangan hidup.
57
terciptanya media yang dapat menciptakan interaksi antara produsen,
konsumen,dan pasar. Media tersebut adalah media digital, atau dalam
dunia pemasaran disebut dengan digital marketing. Pelanggan akan
secara sukarela mencari informasi tentang produk atau jasa yang
dibutuhkan. Mereka bisa memproses informasi sesuai dengan
ketertarikannya. Lebih interaktif karena konsumen memiliki
keterlibatan tinggi terhadap produk atau jasa. Bentuk pemasaran digital
bisa melalui blog, web, e-mail, dan layanan lainnya.
Melalui layanan tersebut terjadi pertukaran informasi baik yang
berasal dari produsen maupun konsumen. Jadi dengan digitalisasi
pemasaran, informasi akan lebih murah karena mudah didapatkan
sehingga akan menurunkan biaya riset, akuisisi, dan retensi. Selain itu
adanya respon yang cepat dari konsumen melalui layanan di internet,
berarti membantu percepatan inovasi dalam perusahaan. Keunggulan
media baru dibandingkan tradisional akan memberikan peluang baru
bagi perkembangan dunia pemasaran. Manfaat fasilitas berpromosi
gratis di Internet yang dapat digunakan. Seperti blog, website, jejaring
sosial dan masih banyak lagi. Sesuaikan dengan kondisi budget, target
market, efektikitas dan efensiensi,dengan menggunakan search engine
optimization (SEO). Namun jangan lupa untuk tetap bersabar, karena
teknik ini memerlukan proses dan waktu yang tidak sebentar.
Dalam menjalani strategi Digital Marketing sangat diperlukan
ketelatenan dan kesabaran karena proses penyebaran yang sangat cepat
tidak bisa diimbangi dengan respon konsumen yang cepat pula, banyak
sekali faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen terutama jika
didasari dengan kepercayaan. Tetapi, dengan ketekunan dan
penyampaian promosi yang terus menerus bisa dipastikan akan
mendapatkan perhatian dan respon yang kita harapkan dengan lebih
cepat. Dari apa yang telah dpaparkan diatasi dapat disimpulkan bahwa
berwirausaha sebagai salah satu bentuk usaha untuk masyarakat,
mendirikan Wirausaha itu sendiri juga memiliki tujuan diantaranya
untuk meningkatkan ketrampilan, mengembangkanwira usaha baru
mengurangi pengangguran, dan yang terpenting adalah untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan Didukung dengan sumber daya
manusia yang mumpuni, maka tidak menutup kemungkinan ba hwa
58
wirausa hal yang dijalankan akan memberikan hasil yang bagus untuk
kesejahteraan anggotanya.
Dengan gerakan wirausaha digital marketing pada generasi muda
diharapkan dapat meningkatkan semangat dan jiwa kewirausahaaan
khususnya generasi muda (mahasiswa/ mahasiswi) yang mandiri
handal dan tangguh serta memiliki daya saing. Wirausaha Muda mandiri
dilingkungan kampus sudah mulai tumbuh dan berkembang sehingga
hal ini jadi menjadi motivasi agar lebih tumbuh lagi wirausaha baru
kreatif, inovatif dan berwawasan global. Wirausaha muda mandiri
mampu melakukan interaksi melalui tukar menukar informasi dan
peningkatan kerja sama diberbagai sektor, disamping itu juga
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan berwirausaha dengan
berbasis digital marketing khususnya bagi generasi muda agar menjadi
pribadi entrepreneur.
59
Pendidikan merupakan salah satu langkah tepat dalam berjejaring
dan menemukan inovasi. Citra populer kesuksesan kelas menengah
sebagaimana diperlihatkan oleh negara dan beredar di media
mendorong orang tua mengupayakan anak-anak mereka dapat
menempuh pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, dengan
harapan hal tersebut akan mendongkrak kesempatan anak mereka
untuk mengalami mobilitas sosial vertikal dan membuka pintu bagi
kerja profesional di pemerintahan atau perusahaan swasta. Kelompok
pemuda berpendidikan memasuki dunia kerja yang kompleks dan
berubah, dimana peluang yang terbuka diikuti juga oleh
tantangantantangan baru. Dengan berpendidikan, kaum muda akan
lebih mudah menyesuaikan berbagai macam tantangan baru dalam
dunia pekerjaan. Saat ini, pemuda yang lahir diatas tahun 1980 hingga
1997 disebut sebagai generasi millenial (Tirto.id, 2017).
Generasi millenial identik dengan adanya transformasi jenis
pekerjaan yang lebih tidak terlihat formal. Sebagai contoh jenis
pekerjaan yang diminati oleh generasi millenial adalah industri kreatif.
Alvin Toffler, seorang futuris Amerika memprediksi creative industry
akan menggantikan era keemasan information technology (IT) dan akan
menjadi tren bisnis dimasa depan (Sindonews, 2016). Hal ini mungkin
sedang dirasakan oleh para generasi millenial yang mana kehidupan
keseharian mereka sudah dipenuhi oleh berbagai aktivitas dunia maya,
misal saja toko online sebagai mediumnya.
Saat ini sudah banyak berbagai jenis toko online yang menjual
berbagai jenis produk sesuai selera generasi millenial. Tren membeli
barang-barang secara online juga turut Hempri Suyatna dan Yanti
Nurhasanah, mempengaruhi perkembangan kultur masyakarakat.
Dengan adanya toko online, kesempatan generasi millenial dan
masyarakat untuk mendapat harga yang lebih terjangkau dapat lebih
banyak dan mudah. Mereka akan mencoba mencari produk-produk
yang lebih murah di internet. Selain praktis, mereka akan banyak
membandingkan antara produk yang dijual oleh satu toko online
dengan toko online lainnya atau toko konvensional.
Generasi millenial dan internet merupakan dua subjek yang tidak
dapat dipisahkan. Kedua subjek tersebut disinggung-singgung dapat
merubah dunia secara cepat. Perubahan tersebut bisa berbentuk baik
60
atau buruk. Kewirausahaan sosial misalnya, menjadi salah satu bentuk
perubahan baik karena konsep yang diangkat adalah membangun bisnis
untuk mengatasi masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Kewirausahaan sosial dimaknai sebagai aktivitas inovatif yang
menciptakan nilai sosial didalam atau melalui sektor pemerintah, bisnis,
atau nirlaba (Austin, Stevenson, dkk; 2006). Lain pandangan, menurut
Dees (1998a) melihat kewirausahaan sosial berdasarkan fokus
utamanya pada misi sosial hingga orientasi utamanya pada sisi
komersial dan tujuan sosial. Menurutnya, sebuah kewirausahaan sosial
tidaklah harus bersifat filantropis (dermawan) atau bersifat komersial
untuk mencapai keseimbangan yang produktif. Sebaiknya,
kewirausahaan sosial menggunakan banyak opsi serta berjalan
layaknya sebuah bisnis yang memiliki sumber daya dan menawarkan
produk atau jasa.
Menjamurnya kewirausahaan sosial sekarang ini tidak lepas dari
pada 1970-an dengan berdirinya Grameen Bank. Sociopreneurship
mulai menjadi tren di masyarakat dimulai dengan adanya Grammen
Bank sebagai penggeraknya. Dari Grammen Bank muncul ide-ide bisnis
sosial yang bermacam-macam dengan mencontoh aktivitas sosial
seperti Grammen Bank. Sementara itu, ada pula contoh lainnya, yaitu La
Fageda, yang didirikan pada 1982 dan saat meraih sukses bisnis yang
luar biasa, bisnis ini memberikan perhatian kepada orang-orang dengan
keterbelakangan mental di wilayah La Garrotxa, Spanyol. Ini merupakan
sikap bisnis yang patut diteladani. (Kusumasari dkk, 2015: 12).
Indonesia mulai tertarik dengan sociopreneurship karena dengan
menerapkan nilai-nilai sociopreneurship, masalah sosial dapat terurai
secara perlahan. Terciptanya Sociopreneur berangkat dari adanya
kondisi wilayah dan masyarakat yang terjepit dalam pemenuhan
kebutuhan dan meningkatnya tantangan global. Kehadiran nilai-nilai
sosial yang disalurkan oleh Grammen Bank, Indonesia Mengajar,
Dreamdelion, Agradaya, Taman Sungai Mudal, Osiris, dan Banten Farm
membangun kemandirian kepada para mitra binaan yang
diberdayakan.Banyak dari mereka merupakan pebisnis sosial
dikalangan muda. Hal ini membuktikan bahwa kaum muda punya
potensi jika akses kreativitas diberikan oleh lingkungan sosial
disekitarnya.
61
Tumbuhnya kesadaran dan minat generasi muda pada dunia
sosiopreneur perlu terus diberdayakan untuk terus produktif dan
berkembang lewat Komunitas. Komunitas yang diberi nama
Sociopreneur generasi muda akan menjadi wadah penumbuh
kembangan pemberdayaan ekonomi generasi muda dan penjagaan
hingga munculnya jaringan saudagar generasi muda.
62
ekonomi kreatif berbasis budaya yang dimaksud dalam program
penumbuhan wirausaha muda di bidang ekonomi kreatif berbasis
budaya ini adalah generasi muda yang berusia 18-40 tahun, memiliki
semangat berwirausaha, mengelola dan mengembangkan usaha
berbasis budaya secara kreatif, inovatif, dan profesional memiliki
jejaring usaha secara luas dan berwawasan global.
Wirausaha muda di bidang ekonomi kreatif berbasis budaya ini
sebagai anggota keluarga berperan sebagai generasi penerus yang
mampu menjamin kesejahteraan keluarga dengan mengembangkan
usaha yang digeluti sebagai mata pencaharian. Untuk itu, wirausaha
muda perlu disiapkan sebaik mungkin sebagai generasi muda penerus
pelaku utama dan pelaku usaha ekonomi kreatif masa depan yang
memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam
mengembangkan berbagai usaha ekonomi kreatif. Oleh karena itu,
pengembangan wirausaha muda di bidang ekonomi kreatif berbasis
budaya adalah upaya peningkatan kompetensi wirausaha muda kreatif
dalam mengakses teknologi, modal, pasar dan manajemen sehingga
menjadi wirausaha mandiri yang inovatif, kreatif, mampu bersaing,
berwawasan global dan profesional terutama dalam industri kreatif
berbasis budaya sehingga bisa menjadi innovative entrepreneur
selanjutnya.
Kesimpulan
Untuk menunjang industri kreatif era digital dibutuhkan semangat
kaum muda untuk memaksimalkan dirinya berkonstribusi dalam
pembangunan demi Indonesia sejahtera. Bonus demografi dan revolusi
industri 4.0 bukan menjadi masalah yang berat bagi kaum muda namun
justru menjadi ladang memaksimalkan segala potensi teknologi dan
kekayaan sumber daya alam. Dengan terobosan gagasan Digital
Marketing, Komunitas Sociopreneur Generasi Muda, Wirausaha Muda
Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya. Diharapkan, mampu dijawentahkan
kepada seluruh generasi muda.
63
Referensi
Elvani. Sikap pelanggan milenial Indonesia terhadap iklan online.
Universitas Prasetiya Mulya. 1
Suyatna, Hempri. (2017) Sociopreneurship Sebagai Tren Karir Anak
Muda. Universitas Gadjah Mada. 530-534
Lak Lak Nazhat El Hasanah. (2015). Pengembangan Wirausaha Muda
Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Prodi Ilmu Ekonomi FE-UII. 273-274
Hidayatullah, S.. (2018). Jurnal rekaman (Riset Ekonomi Bidang
Manajemen dan Akuntansi) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Galileo. 1-2
Christian, M. Pengaruh faktor perilaku pada kelompok milineal terhadap
keinginan untuk berwirausaha. Manajemen, Universitas Bunda
Mulia. 1-2
Indriyani, L. (2018). Pengaruh kepribadian, pendidikan kewirausahaan,
dan lingkungan keluarga terhadap minta berwirausaha.
Universitas Negeri Semarang. 855-860
64
Oleh: Darul Hamim dkk., Universitas Negeri Yogyakarta
65
99
E-BULOG (ELECTRONIC BADAN URUSAN LOGISTIK) :
RANCANGAN APLIKASI SOLUSI KEBERLANJUTAN
BULOG DI TENGAH KEBIJAKAN BPNT
Intisari
Perum Bulog merupakam Badan Usaha Milik Negara yang bekerja sama
dengan pemerintah dalam penyaluran bantuan pangan bersubsidi.
Tingkat produktifitas Bulog mencapai angka 1,4 juta ton per tahun.
Permintaan yang rendah menyebabkan stok yang berlebih sehingga
perlu solusi keberlanjutan agar penyaluran ini lebih efisien dan efektif.
Dengan adanya BPNT yang memiliki tujuan yang sama dengan Bulog,
dirasa mampu untuk menjalin kerja sama dengan Kementerian Sosisl RI
melalui rancangan aplikasi E-Bulog yang ditawarkan oleh penulis. E
Bulog merupakam aplikasi solusi keberlanjutan Bulog di tengah
kebijakan BPNT dengan memberikan regulasi yang berdampak positif
bagi kedua pihak dalam pendistribusian bantuan dalam bentuk
kebutuhan pangan. Dalam analisis ini, penulis menggunakan sequential
mixed method (metode campuran sekuensial). Metode campuran
sekuensial merupakan prosedur penelitian yang diawali dengan metode
kuantitatif dan menguji suatu teori yang kemudian dilanjutkan dengan
metode kualitatif yang dibuktikan dengan beberapa kasus. Peneliti
menggunakan data sekunder dalam mengkaji kasus ini, yakni data yang
telah tersedia. Harapan dari analisis ini, Bulog dapat menjadi mitra
Kementerian Sosial melalui program BPNT sehingga hasil produksi para
petani lokal yang disalurkan melalaui Bulog dapat diserap oleh pasar.
Pendahuluan
Beras merupakan sumber makanan pokok warga Indonesia, beras
merupakan sumber karbohidrat yang utama bagi sebagian besar
masyarakat Indonesia. Beras adalah bahan makanan pokok bagi
67
masyarakat Indonesia. Konsumsi beras yang tinggi menyebabkan
permintaan volume beras yang semakin banyak pula. Hasil produksi
padi di Indonesia cenderung naik turun pada beberapa tahun terakhir
ini. Pada tahun 2016 jumlah produksi padi yang dihasilkan petani di
Indonesia adalah sebanyak 79.358.439 ton, sedangkan pada tahun 2017
jumlah produksi padi yang dihasilkan adalah sebanyak 81.148.594 ton
(Kementerian Pertanian RI, 2018).
Selama hampir kurun waktu 20 tahun, Bulog merupakan lembaga
dari Kementerian Sosial yang menyuplai makanan pokok yakni beras
kepada keluarga kurang mampu melalui Raskin. Selain memberikan
manfaat bagi keluarga berekonomi rendah, Bulog juga memberikan
keuntungan kepada para petani yang mana tiap tahunnya hasil
panennya akan diserap oleh Bulog. Seiring berjalannya hari dan
berubahnya keputusan dari pihak terkait, bantuan Raskin dan Rastra
lebih dioptimalkan melalui BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang
telah berjalan mulai tahun 2017. Hal ini akan berakibat pada semakin
menurunnya jumlah persediaan beras Bulog yang terserap pasar,
mengingat banyaknya KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang memilih
beras non-Bulog di E-warong (Kementerian Sosial, 2017).
Bagaimanakah cara menawarkan produk Bulog dengan harapan
dapat menjadi supplier E-warong KUBE, dimana E-warong KUBE adalah
sebagai penyalur dari BPNT agar terjadinya optimalisasinya? Tujuan
tulisan ini adalah Untuk mengkaji secara terperinci tentang substansi
masalah pada minimnya penyaluran Bulog, menelaah secara teoritis
dan substantif hal yang bisa dilakukan sebagai alternatif pemasaran
produk Bulog, dan menemukan program yang efektif dan efisien dalam
pelaksanaan Bulog agar lebih baik. Harapannya bagi peneliti, dapat
diketahui berbagai hal terkait Bulog, BPNT, Raskin/Rastra, serta
mencari solusi atas permasalahan terkait pemasaran Bulog setelah
adanya BPNT. Bagi lingkungan pendidikan, menjadi sebuah bentuk
karya ilmiah yang dapat digunakan untuk riset di masa depan, dan bagi
pemerintah, menjadi sebuah masukan untuk pengambilan kebijakan
dalam mempertahankan eksistensi Bulog.
68
Bulog dan Penyediaan Pangan di Indonesia
Bulog atau Badan Urusan Logistik adalah perusahaan umum milik
negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis
perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan
pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan,
perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan
yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, Bulog tetap
melakukan kegiatan menjaga harga dasar pembelian untuk gabah,
stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk
orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan.
BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) merupakan program bantuan
diluncurkan sebagai upaya untuk menyalurkan bantuan pangan, yang
selama ini melalui program Raskin. Bantuan ini bertujuan agar Keluarga
Perima Manfaat (KPM) mendapatkan gizi-gizi yang optimal. Yang mana
bantuan ini sebesar Rp110.000 per bulan dan dapat ditukarkan dengan
sembako di E-warong yang ditunjuk sebagai mitra dari BPNT. Raskin
merupakan program perlindungan sosial dari pemerintah yang
bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan rumah tangga
terutama rumah tangga miskin. Program ini telah berjalan dari tahun
1998. Bantuan yang diberikan dari program Raskin ini adalah beras
medium yang dijual pemerintah dengan harga miring yakni Rp1.600 per
kilogram. Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) adalah
bantuan pangan dalam bentuk beras (natura) yang diberikan oleh
pemerintah untuk disalurkan setiap bulannya kepada Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) tanpa dikenakan biaya tebus/ harga. Beras
yang disalurkan adalah beras berkualitas medium sejumlah 10 kg.
Pada rentang tahun 1998-2017, berdasarkan Keppres No 19 tahun
1998 Bulog merupakan penyedia tunggal dari Raskin/Rastra. Sehingga
dapat dikatakan pemerintah memberikan kewenangan kepada Perum
Bulog untuk memonopoli dan menangani komoditas Raskin/Rastra.
Sebuah perusahaan dikatakan monopoli jika perusahaan itu merupakan
penjual tunggal produk/ barang-nya dan jika produknya tidak memiliki
substitusi/ pengganti yang mirip. Sebab mendasar monopoli adalah
“sekat masuk”: monopoli tetap menjadi penjual tunggal di pasarnya
karena perusahaan lain tidak dapat memasuki pasar dan bersaing
dengannya. Sebaliknya “sekat masuk” memiliki tiga sumber utama
69
seperti sumber daya penting dimiliki oleh satu perusahaan, pemerintah
memberikan hak ekslusif kepada satu perusahaan untuk memproduksi
barang dan jasa tertentu, dan biaya produksi menyebabkan produsen
tunggal lebih efisien dari pada sejumlah besar produsen.
Pada tahun 2017 Kementerian Sosial meluncurkan program
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan tujuan untuk meningkatkan
ketepatan kelompok sasaran, memberikan gizi yang lebih seimbang,
lebih banyak pilihan dan kendali kepada rakyat miskin, mendorong
usaha eceran rakyat, memberikan akses jasa keuangan pada rakyat
miskin, dan mengefektifkan anggaran. Dengan adanya BPNT senilai
Rp110.000, 00 per bulan. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dapat
menukarnya dengan berbagai kebutuhan pokok di E-warong KUBE yang
ditunjuk. Semua bahan yang dijual di E-warong KUBE dapat
memperoleh kebutuhan pokok dari berbagai supplier sehingga dapat
dikatakan Bulog bukan lagi pemasok tunggal dari Raskin/Rastra.
BPNT memiliki efek yang cukup signifikan terhadap penyaluran
bahan pokok yang ditampung oleh Perum Bulog. Berikut data terkait
distribusi Raskin dan Rastra (Bulog 2018) yang dikelola oleh Perum
Bulog selama tiga tahun terakhir:
70
Gambar 2. Produksi Padi Tahun 2014-2017 (dalam ton)
71
bukan monopoli, melainkan berubah menjadi oligopoli yang mana pasar
dikuasai oleh beberapa penjual yang menawarkan jenis produk yang
sama pada satu tempat.
Namun, dalam pelaksanaan BNPT sendiri masih terdapat beberapa
hal yang belum efektif pelaksanaannya, hal ini karena adanya sistem
baru dimana sistem tersebut lepas dan bebas dari Bulog. Hal ini dapat
dilihat dalam grafik di atas (bersumber dari pemantauan pelaksanaan
BPNT 2018 tahap ketiga), di mana berdasarkan data tersebut,
pelaksanaan BPNT belum sepenuhnya efektif, hal ini karena rasio antara
E-warong dan KPM yang disepakati dalam pedoman umum adalah
1:250, sementara rasio tersebut belum dapat dipenuhi. Sebagai contoh:
Kota Batam memiliki 32.493 KPM tetapi hanya memiliki 67 E-warong
sehingga rata-rata setiap E-warong harus melayani 485 KPM. Di
samping itu, distribusi dari penggunaan BPNT pun masih didominasi
oleh komoditas kebutuhan pokok berupa beras.
72
sosialisasi, digitalisasi sistem teknologi dan pemasaran yang tepat,
Bulog dapat mengisi peluang tersebut sehingga Bulog tetap menjaga
stabilitas ketahanan pangan bagi rakyat Indonesia. Sosialisasi ini dapat
dimulai dengan cara menjalin kerja sama dengan kementerian sosial
untuk meminta melalui program E-Bulog. Tujuan aplikasi ini ialah untuk
membantu penyaluran dan pendistribusian produk Bulog melalui E
warong KUBE yang ditunjuk BPNT dengan sistem sebagai berikut :
1. Bulog menjalin kerjasama dengan Kementerian Sosial melalui
program BPNT dalam penyaluran bantuan, dalam hal ini Bulog tidak
merubah kebijakan yang telah ada dalam panduan BPNT tetapi
memberikan regulasi yang berdampak positif bagi kedua belah pihak
dalam pendistribusian bantuan dalam bentuk pangan.
2. Mensosialisasikan aplikasi E-Bulog kepada pemilik E-warong ketika
mendaftarkan diri di bank yang bekerjasama dengan Kementerian
Sosial dalam program BPNT.
3. Melakukan masa percobaan selama 3 bulan secara berkala untuk
memastikan program ini memberikan dampak yang lebih baik dalam
penyaluran produk Bulog.
4. Apabila program E-Bulog berhasil direalisasikan, maka
pendistribusian bantuan BPNT akan disebarluaskan ke seluruh
pelosok Nusantara. Pendistribusian ini akan lebih mudah karena
penyampaian informasi ini melalui aplikasi yang berbasis online.
Kesimpulan
Kinerja BPNT yang baru berjalan dalam kurun waktu kurang lebih
2 (dua) tahun dirasa belum optimal, karena program BPNT tersebut
belum merata ke seluruh penduduk Indonesia hingga saat ini. Selian itu,
sosialisasi dan ketimpangan dari pemerintah menyebkan terjadinya
kecurangan. Bulog merupakan Perusahaan BUMN yang telah terpercaya
dengan program kerja Raskin dan Rastra yang telah terealisasi dalam
kurang lebih 20 tahun. Sehingga dalam data yang ada membuktikan
bahwa belum optimalnya kinerja BPNT dapat memberikan peluang bagi
Bulog untuk tetap berkontribusi kembali terhadap kesejahteraan rakyat
Indonesia melalui program BPNT dengan cara bekerja sama dengan E
warong KUBE.
73
Memasuki era yang serba digital yakni era industri 4.0. yang mana
hampir keseluruhan kegiatan yang awalnya manual, akan beralih
dengan digantikannya oleh mesin. Komunikasi memberikan dampak
yang efektif terhadap berlangsungnya era industri 4.0. Maka akan lebih
efektif apabila penyaluran bantuan pangan untuk BPNT diawasi dengan
melaporkan secara online supaya koordinasi pihak penyalur dengan
pihak penyetok (Bulog) menjadi lebih efisien. Bulog dapat memulai
memasarkan produk dengan cara menjalin kerjasama kembali dengan
Kementerian Sosial untuk mensosialisasikan aplikasi E-Bulog kepada
Penyalur BPNT dalam kurun waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan. Penulis
berharap program ini dapat direlisasikan sehingga Bulog dapat menjadi
mitra Kementerian Sosial dalam program BPNT sehingga optimalisasi
penyerapan produk Bulog dapat tercapai.
Referensi
Cresswell, J. W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarya: Pustaka Pelajar.
Humas Bulog. Sekilas Perum Bulog. Bandung. Diakses dari
http://www.bulog.co.id/sekilas.php
Humas Bulog. Data Statistik. Bandung. Bandung. Diakses dari
http://www.bulog.co.id/data_statistik.php di akses pada pukul
21.10
Humas Bulog. Annual report Perusahaan Umum Bulog. Diakses dari
http://annualreport.id/perusahaan/PERUSAHAAN%20UMUM%2
0BULOG
Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (2016). Produksi Padi
Rentang Tahun 2017-2018. Diakases dari
https://aplikasi2.pertanian.go.id/bdsp/id/indikator
Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2017). Bantuan Pangan Non
Tunai. Jakarta Pusat. Diakses dari
https://www.kemsos.go.id/page/bantuan-pangan-non-tunai
diakses pada
Marliani Evangalisa Leni. (2017). Analisis Struktur Pasar Industri
Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2015. Semnas IIB
Darmajaya, Vol 1, 1-6
Mankiw N Gregori, 2017, Pengantar Ekonomi Makro: Principle Of
Economic Edisi Asia. Jakarta: Salemba Empat.
74
Oleh: Khansa Nabila dkk., Universitas Indonesia
75
76
BIJARINESIA: BIMBINGAN BELAJAR BAHASA
INDONESIA DALAM JARINGAN
Intisari
Artifisial Intelligence (AI) di era revolusi industri 4.0 dapat mengubah
pola pikir manusia dalam menghadapi berbagai tantangan kemajuan
zaman. Namun, satu hal yang tidak dapat diadopsi dalam revolusi
industri 4.0 yaitu pendidikan karakter. Bangsa Indonesia merupakan
bangsa yang berkarakter. Untuk mewujudkan dan mempertahankan
bangsa yang tetap menjunjung tinggi kepribadian yang berkarakter di
era 4.0 hadirnya bimbingan belajar yang mengedepankan 3 landasan
dalam ajaran Tamansiswa yang diadopsi dalam Bijarinesia yaitu meliputi
Trilogi kepemimpinan (Ing ngarsa sung tuladha, Ing madya mangun
karsa, Tut wuri handayani), Tri N (niteni, niroke, nambahi), dan Tri nga
(ngerti, ngrasa, nglakoni). Aplikasi Bijarinesia yang tidak hanya hadirnya
sebagai mempermudah sistem kehidupan. Namun, tidak meninggalkan
bangsa yang berkepribadian.
Pendahuluan
Kemajuan dunia pada abad ini dapat dilihat dari semakin cepatnya
perputaran informasi yang diakibatkan otomatisasi perangkat. Di masa
revolusi industri 4.0 teknologi dan informasi menjadi yang utama dan
mengubah cara hidup, cara berpikir, bekerja, dan berhubungan satu
sama lain. Hal yang paling fundamental yaitu cara mengubah dan
memahami konsep diri untuk dapat tetap hidup dalam persaingan
tingkat tinggi. Di dalam skala ruang dan waktu yang tidak dapat
diprediksi secara tepat. Kita belum tahu persis apa yang akan terjadi di
masa yang akan datang. Kompleksitas yang tinggi dan transformasi
yang cepat membuat berbeda dari manusia sebelumnya. Muncul istilah
industrial revolution 4.0. kata ‘revolusi’ digunakan untuk
77
menunujukkan perubahan yang sangat cepat dan fundamental serta
bersifat disruptive (merusak tatanan lama yang sudah ada selama
bertahun-tahun). Sementara gelombang ke-4 menandakan urutan
kejadian revolusi industri yang pernah ada.
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang
berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok
kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat
direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat
dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Sedangkan,
Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di bidang ekonomi yaitu
dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan
mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.
Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan
tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri"
diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui di
pertengahan abad ke-19.
Karakteristik Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berbagai
teknologi terapan (applied technology), sebagai berikut:
Pertama, Advanced Robotics, yaitu peralatan yang digunakan secara
mandiri, yang mampu berinteraksi secara langsung dengan manusia,
serta menyesuaikan perilaku berdasarkan sensor data yang diberikan
dan fungsi utamanya adalah untuk memperpendek waktu tunggu dan
waktu layanan, sehingga menghasilkan efisiensi.
Kedua, Artificial Intelligence (AI) adalah sistem mesin berteknologi
komputer yang mampu mengadopsi kemampuan manusia. hal ini
dimaksudkan untuk produktivitas, sekaligus meminimalisir risiko
kesalahan yang bisa dilakukan oleh tenaga kerja manusia.
78
manusia sehingga seolah-olah berada di tempat atau lingkungan yang
berbeda dari kenyataan sesungguhnya. Sementara Augmented Reality
adalah teknologi yang mampu menghasilkan informasi dari kondisi
lingkungan sebenarnya, lalu diproses secara digital dan digunakan
untuk tujuan tertentu.
Kelima, Additive Manufacturing. Teknologi ini merupakan
otomatisasi proses produksi melalui teknologi 3D (three dimensional).
Hal ini memberi pengaruh positif pada kecepatan pengolahan dan
transportasi produk.
Keenam, Distributed Manufacturing merupakan konsep
penempatan lokasi produksi dan pengintegrasian proses produksi,
sehingga bisa berada sedekat mungkin dengan konsumen untuk
menjawab kebutuhan riil mereka. Tujuannya adalah untuk mencapai
economies of scale, sekaligus mengurangi beban biaya (cost efficiency)
yang secara keseluruhan mampu mengubah pola produksi dan model
bisnis di berbagai sektor industri.
The World Economic Forum (WEF) menyatakan bahwa revolusi
industri 4.0 ditandai oleh pembauran (fusion) teknologi yang mampu
menghapus batas-batas penggerak aktivitas ekonomi, baik dari
perspektif fisik, digital, maupun biologi. Dengan bahasa yang lebih
sederhana bisa dikatakan bahwa pembauran teknologi mampu
mengintegrasikan faktor sumberdaya manusia, instrumen produksi,
serta metode operasional, dalam mencapai tujuan. Melalui penerapan
teknologi modern, sektor industri tidak lagi semata-mata berfokus pada
pengembangan usaha dan peningkatan laba, melainkan juga pada
pendayagunaan dan optimalisasi setiap aktivitas, mulai dari pengadaan
modal, proses produksi, hingga layanan kepada konsumen (World
economic Forum. Impact of the Fourth Industrial Revolution on Supply
Chains, October, 2017).
Bertolak dari pengertian Revolusi Industri 4.0 di atas menimbulkan
beberapa dampak permasalahan dan tantangan belajar generasi di era
digital belajar saat ini adalah belajar tentang masa depan. Artinya
belajar untuk dan tentang daya kompetitif dalam ekonomi global
bergantung pada pembelajaran dan pendidikan yang inovasi dan kreatif.
Pendidikan merupakan hak asasi manusia yang paling fundamental dan
dasar untuk bisa terwujudnya hak- hak yang lainnya. Fungsi dari
79
pendidikan yang penting untuk perdamaian, toleransi, dan
pembangunan berkelanjutan. Namun, terdapat perilaku generasi era
digital yaitu perilaku kekerasan yang acap kali terjadi pada remaja,
perilaku kekerasan verbal yang terwujud yaitu bulli, gosip, kenakalan
yang menimbulkan konflik, dan tekanan psikologis. Kultur sekolah yang
seperti itu tidak akan mendukung dalam penumbuhan karakter.
Pada hakikatnya karakter di tanamakan melalui internalisasi nilai
yang dilakukan contoh secara langsung dan tidak hanya sebatas
pemahaman konsep secara kognitif. Dalam hal ini dapat di garis bawahi
bahwa peran guru tidak bisa digantikan sepenuhnya oleh teknologi,
melainkan guru harus memanfaatkan perangkat tersebut sebagai alat
bekerja di dalam mengembangkan kultur pendidikan yang
menumbuhkan kepribadian yang berkarakter kepada peserta didik.
Bimbingan belajar merupakan salah satu kreativitas yang dilakukan
oleh manusia dalam memanfaatkan permasalahan mengenai
pendidikan. Jika dijabarkan setiap hari sebenarnya permasalahan itu
ada khususnya dalam pendidikan. Hal itu membuat perbaikan demi
perbaikan untuk memajukan serta membuat perubahan yang semakin
kompetitif.
Berangkat dari era digitalisasi dunia pendidikan semakin
memanfaatkan kecanggihan pada abad ini. Proses pembelajaran identik
dengan ruang dan meja, tapi sekarang terdapat bimbingan belajar yang
dapat mendukung pembelajaran di kelas dengan tetap menekankan sisi
humanisme. Humanisme perlu ditekankan pada era digitalisasi ini
dikarenakan untuk menjaga keberlangsungan interaksi sosial. Hal inilah
yang membedakan pembelajaran secara tatap muka dan secara daring
(dalam jaringan). Di dalam proses pembelajaran secara tatap muka
terdapat sikap dan etika yang harus dimiliki dan dilakukan agar proses
interaksi berlangsung dengan baik. Sikap, etika, atau pendidikan
karakter tidak mampu diwujudkan jika pembelajaran itu dilakukan
secara daring. Hal ini semakin memperkuat bahwasanya digitalisasi
tidak dapat dilakukan untuk semua sektor kehidupan.
Penanaman karakter untuk menjaga keberlangsungan adab dan
humanisme bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi yang utama
dalam proses pembelajaran ini. Bahasa Indonesia merupakan bahasa
80
pemersatu karena hanya dengan ini Sabang sampai Merauke dapat
memahami satu sama lain.
81
alumni dengan kualifikasi nilai (IPK) tinggi, berpengalaman, dan
memenuhi kriteria kualifikasi pengajar yang dibutuhkan. Kemudian
pengajar yang memenuhi kualifikasi dibimbing oleh para dosen melalui
pelatihan tertentu. Tenaga ini dibimbing sebagai tenaga pengajar yang
profesional, mampu memenuhi kebutuhan pengajaran yang berbasis
pendidikan karakter dan teknologi.
Penggunaan aplikasi sebagai output untuk memudahkan konsumen
/ peserta didik untuk mengakses, meminta, dan memesan tutor untuk
datang di tempat yang telah ditentukan. Setelah peserta didik
menikmati layanan pada aplikasi ini, peserta didik dapat memberikan
penilaian sesuai dengan pelayanan yang dirasakan. Penilaian yang
dilakukan peserta didik kepada tutor berupa bintang sesuai dengan
kepuasan pelayanan yang ada dalam aplikasi.
Aplikasi BIJARINESIA
Program bimbingan belajar bebasis online / daring yang khusus
mengajar bahasa Indonesia diadopsi dari fitur-fitur layanan online yang
mempermudah pekerjaan dan aktivitas masyarakat sehari-hari. Nama
program bimbingan belajar ini yaitu BIJARINESIA (BImbingan belaJAr
daRIng bahasa IndoNESIA). Penggunaan akronim ini bertujuan untuk
menarik konsumen / pelajar / orang tua siswa agar mendaftarkan
anaknya ke program bimbel melalui fitur aplikasi.
82
belakang memberikan dukungan/ motivasi), Pendidik/ tutor
memberikan pembelajaran dengan teknik Tri N (Niteni/ mengamati,
Niroke/ menirukan, Nambahi/ memberikan inovasi), dan siswa
diharapkan mampu untuk Tri Nga (Ngerti; memahami dengan akal,
Ngrasa; menghayati dengan perasaan, Nglakoni; mengamalkan dengan
perbuatan.
Saat membuka aplikasi Bijarinesia akan muncul tampilan seperti di
Gambar 1. Jika sudah melakukan pendaftaran maka bisa langsung
masuk, tetapi bila belum akan anda harus memilih ikon daftar terlebih
dahulu dan mengisi data diri serta keperluan lainnya agar dapat
terdaftar sebagai anggota Bijarinesia.
Hal ini dilakukan agar memudahkan siswa saat menggunakan
aplikasi ini dan kebenaran data bisa dipertanggungjawabkan. Nilai
pendidikan karakter dapat disisipkan atau diletakkan bertahap sesudah
pemrosesan data selesai dilakukan. Misalnya: ucapkan salam atau
perkenalan diri.
Setelah, mendaftar aplikasi ini akan mengarahkan anda ke halaman
seperti Gambar 2. Gambar tersebut disebut ‘rumah’ karena, berisi
berbagai ikon utama dan pendukung dalam Bijarinesia. Jika anda ingin
keluar atau melihat profil anda, dapat dilihat di ikon 3 garis di samping
kiri atas tersebut. Beberapa nama ikon yang ada pada laman rumah
yaitu home (rumah), Pengajar, Materi, Narahubung, Tunai, Lonceng
Belajar, Tentang, dan Prosedur. Ikon tersebut memiliki fungsinya
masing-masing yang akan berbeda saat diklik.
Setelah, memilih ikon tiga garis diatas akan muncul berbagai ikon
yang dapat anda lihat misalnya kembali ke beranda, profil yang berisi
data diri, jadwal yang berisi semua rencana yang sudah anda susun
untuk mengikuti Bijarinesia, rapor berisi tentang laporan hasil belajar
anda selama di Bijarinesia, dan uang saya yang berisi saldo yang anda
miliki. Jika anda memilih ikon pengajar akan muncul banyak foto tutor
sehingga anda dapat memilih tutor yang anda inginkan. Pengajar di
dalam Bijarinesia dapat berbagai jenjang seperti mahasiswa, alumni,
guru, dan dosen. Mahasiswa dan alumni diutamakan agar memiliki
pengalaman mengajar sesuai ajaran Ki Hadjar Dewantara. Variasi
pengajar yang ada memudahkan siswa memilih sesuai deskripsi.
83
Gambar 1. Laman Pertama Gambar 2. Laman Rumah
84
alamat, IPK, keahlian, kritik dan saran, jadwal, prestasi, materi, dan
pengajarku (ikon centang). jika sudah yakin memilih pengajar tersebut
anda bisa memilih ikon centang dibawah. Pengajarku siap untuk
mengajarkan siswa yang telah melalui serangkaian tahap seleksi.
Jika anda memilih ikon materi akan muncul materi yang dibedakan
menurut jenjangnya, SMP dan SMA. Jika dipilih salah satu jenjang akan
terdapat fitur-fitur di dalamnya yang dapat memeperinci berbagai
macam materi bahasa Indonesia.
Ikon narahubung berisi kontak info yang dapat membantu anda
menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa. Dapat melalui telepon,
WhatsApp, email, maupun sosial media Bijarinesia.
Ikon prosedur berisi bagaimana cara-cara dalam pembayaran, cara,
menjadi pengajar/tutor, materi, dan syarat ketentuan dalam aplikasi
Bijarinesia. Ikon tentang akan memunculkan semua tentang aplikasi
Bijarinesia, sejarah berdirinya dan landasan hokum aplikasi ini. Anda
juga dapat memasukan CV anda dalam kualifikasi pengajar.
85
Gambar 7. Laman Narahubung Gambar 8. Laman Prosedur
Kesimpulan
Bijarinesia merupakan aplikasi online yang menawarkan fitur-fitur
pembelajaran bahasa Indonesia yang memperhatikan pendidikan
karakter dalam kegiatan pembelajarannya. Aplikasi Bijarinesia
memanfaatkan aplikasi untuk memudahkan siswa/ orang tua dalam
melakukan order tutor, pemilihan materi pembahasan, transaksi, dan
perkembangan pembelajaran siswa, serta siswa dapat memberikan
feedback/ penilaian kepada tutor sesuai dengan pelayanan.
Referensi
Ningsih, M. (2015). Pengaruh Perkembangan Revolusi Industri 4.0 Dalam
Dunia Teknologi Di Indonesia. Fakultas Komputer.
86
Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. (2013). Ki Hadjar Dewantara
Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka. Yogyakarta:
UST-Press.
Zezulka, F. et all. (2016). Industry 4.0 – An Intruduction in the
Phenomenon. Jurnal IFAC, 49-25 (008-012), 1
Prasetyo, Banu & Trisyanti, Umi. (n.y.). “Revolusi Industri dan
Tantangan Perubahan Sosial”. Prosiding SEMATEKSOS 3 "Strategi
Pembangunan Nasional Menghadapi Revolusi Industri 4.0", h. 1-2.
Davies, R. (2015). Industry 4.0 Digitalisation for Productivy and Growth.
Jurnal European Parliamentary Reseach Service, 568.337. (1-10).
Riset Dikti. (2018). Mempersiapkan SDM Indonesia di Era Industri 4.0.
Jakarta: Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Schwab, K. (2017-2018). Insight Report: The Global Competitiveness
Report. Columbia University: World Economic Forum.
87
88
Oleh: Chandra dkk., Universitas Mercubuana
89
90
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ENTREPRENEURSHIP
BERBASIS E-COMMERCE DENGAN SOFA ECOBRICK
UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Intisari
Kemiskinan dan sampah merupakan hal yang sudah tidak asing lagi
menjadi masalah yang ada di dalam masyarakat. Kemiskinan yang ada
biasanya muncul akibat dari minimnya kreativitas dan pengetahuan
tentang berwirausaha dikalangan masyarakat. Begitu pula dengan
permasalahan sampah yang ada, masalah ini timbul seiring
bertambahnya volume penduduk dan sifat konsumtif masyarakat yang
terus meningkat, maka hal ini dapat mengakibatkan limbah sampah yang
menumpuk. Salah satu contohnya adalah penumpukan sampah di TPS
Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kebanyakan limbah yang
ada berupa sampah plastik yang tidak bisa terurai. Selain itu ditambah
lagi dengan kondisi udara yang kotor, hal ini disebabkan karena
penebangan liar yang semakin marak, sehingga mengakibatkan kurang
optimalnya fungsi dari pohon itu sendiri. Adanya beberapa isu dan
masalah yang ada, penulis memberikan suatu solusi untuk mengajak
kaum muda untuk mengatasi permasalahan tersebut dan melihat
peluang bisnis yang ada disekitarnya. Selain itu juga diharapkan bisa
meningkatkan pendapatan masyarakat untuk terwujudnya
kesejahteraan, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah.
Dengan menggunakan Teknik Ecobrick yang dimodifikasi dan
dikreasikan menjadi sebuah produk furniture yang ramah lingkungan
yaitu Sofa dengan berbahan dasar ecobrick. Bersamaan dengan
kemajuan teknologi sekarang ini kita bisa mensosialisasikan produk
tersebut dengan jangkauan yang lebih luas dan dapat memasarkannya
melalui media online (e-commerce).
91
Pendahuluan
Berdasarkan informasi dari Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan (TKPD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tingkat
kemiskinan DIY mencapai 11,81% sedangkan rata-rata tingkat
kemiskinan Nasional berada di 9,66%, hal ini berpengaruh terhadap
kondisi perekonomian DIY. Dari 34 provinsi yang ada di Indonesia,
Yogyakarta menampati posisi ke 23 dengan angka kemiskinan tertinggi
berada di daerah Kulon Progo dan Gunung Kidul. Menurut Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), pemberdayaan manusia di daerah
Gunung Kidul juga masih tergolong paling rendah dibandingkan dengan
beberapa kabupaten/kota yang ada di Yogyakarta.
92
Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, hampir semua
aspek kehidupan manusia saat ini dipengaruhi dengan bantuan
teknologi. Kemajuan ini ditandai dengan semakin maraknya
bisnis/transaksi yang berbasis internet sehingga menjadikan banyak
bermunculan usaha-usaha yang berbasis online (e-commerce). Hal ini
dikarenakan semakin mudahnya akses internet yang bisa didapatkan
oleh seluruh masyarakat, baik dikalangan muda maupun dewasa.
Berdasarkan data statistika Kementrian Komunikasi dan Informatika
(Kemkominfo) menyatakan, pengguna internet di Indonesia hingga saat
ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia
berada pada peringkat ke-8 di dunia. Dari jumlah pengguna internet
tersebut, 80% diantaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun, dan
sisanya merupakan pengguna yang berumur diatas 20 tahun. Namun
kebanyakan dari pengguna internet tersebut masih takut terhadap
keamanan sistem online itu sendiri. Hal ini dikarenakan maraknya
penipuan yang terjadi secara online, sehingga membuat masyarakat
ragu untuk membeli suatu produk.
Dengan demikian penulis memberikan sebuah solusi/ ide untuk
meyakinkan masyarakat agar tidak khawatir dalam bertransaksi jual
beli online. Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
kemiskinan, sampah, dan penebangan liar yang terjadi, yaitu dengan
memanfaatkan sampah-sampah plastik yang diolah menjadi sofa
ecobrick, karena sifat plastik yang tidak bisa terurai dan bahkan
keberadaanya bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan dan
ekosistem. Selain itu dengan adanya pengolahan sampah yang dapat
menyelamatkan lingkungan, juga dapat mengembangkan kreativitas
masyarakat untuk berwirausaha melalui sofa ecobrick tersebut. Dengan
demikian juga dapat disimpulkan bahwa melalui kreativitas
berwirausaha tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian
dan kesejahteraan masyarakat.
93
kreatif. Kreativitas juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus
dimilki seorang pemimpin, kreativitas yang dimaksud disini adalah
kemampuan untuk merencakan tujuan melaksanakan tujuan dan
mengatasi hambatan dengan baik. Kreativitas juga dibutuhkan dalam
memecahkan masalah (Panji Ardiansyah 2017:229). Selain itu
kreativitas juga dapat disebut sebagai suatu pemikiran yang dimiliki
seseorang untuk menciptakan ide-ide baru yang sudah ada dan dapat
diartikan juga sebagai kemampuan untuk mengasilkan sesuatu yang
baru atau berbeda dari yang sudah ada. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kreativitas adalah keamampuan yang dimiliki oleh
seseorang atau pemimpin untuk menghasilkan ide-ide yang berbeda
serta dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda memaluli proses yang
kreatif, sehingga dapat mengatasi hambatan dalam prosesnya.
Menurut Farid dalam Carson dan Cromie (2017:10) dalam Saban
Echdar (2013), menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan
gabungan dari kreativitas, inovasi, dan keberanian menghadapi risiko
yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan
memelihara usaha baru. Sedangkan menurut Inpres RI NO. 4 Tahun
1995 dalam Saban Echdar (2013): “Kewirausahaan adalah semangat,
sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
dan/ atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik
dan/atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.”
Menurut Covey, ada empat potensi yang dimiliki manusia, yaitu;
self-awareness (sikap mawas diri), conscience (mempertajam suara hati
hingga menjadi manusia yang berkehendak baik seraya memunculkan
keunikan serta memiliki misi dalam hidup), independent will
(pandangan independen untuk bekal bertindak). dan yang terakhir
creative imagination (berfikir mengarah ke depan atau bervisi jangka
panjang untuk memecahkan aneka masalah dengan imajinasi, khayalan,
serta memacu adaptasi yang tepat). Kreativitas yang dimiliki oleh
seseorang dalam berwirausah akan memberikan pengaruh positif
dalam proses dan hasilnya. Orang yang kreatif akan selalu menciptakan
sesuatu yang baru serta diiringi inovasi-inovasi yang dapat
menghantarkan bisnis atau usahanya mencapai target yang maksimal.
94
Jiwa enterpeneurship tanpa diiringi dengan kreativitas maka tidak akan
maksimal, jadi alangkah lebih baiknya jika berwirausaha dibarengi
dengan kemampuan kreativitas. Tidak semua orang memiliki jiwa
kreatif, kreativitas seseoang dapat muncul dengan sendirinya dengan
cara keinginan untuk belajar dan mempelajarinya dengan tekun serta
ikhlas.
95
Dalam Arunda (2019:130) e-commerce atau binis online
merupakan suatu system yang digunakan untuk kegiatan bisnis dengan
berbasis internet. E-commerce memanfaatkan internet sebagai media
untuk memasarkan, menyebarkan, pembelian, serta penjualan.
Sedangkan e-commerce dalam pengertian The Bussines Internet adalah
bagaimana memanfaatkan internet untuk membangun hubungan lebih
dekat dengan pelanggan dan rekan bisnis. Selain itu teknologi e
commerce merupakan bagian bidang teknologi informasi yang
dihasilkan oleh intellegent science, yang merupakan salah satu dari tiga
pilar iptek yang berkembang sangat cepat, disamping pilar lainnya yaitu
life science dan material science (Zuhal 2008:182-183).
96
6. Nonbusiness EC, yaitu salah satu jenis bisnis e-commerce yang
dilakukan oleh suatu organisasi yang tidak berorientasi pada
keuntungan, seperti; institusi akademis, orgaisasi sosial/keagamaan,
dan lain-lain.
7. Consumer to Consumer atau C2C, yaitu sistem komunikasi bisnis
secara elektronik antara konsumen dengan konsumen lainnya dalam
kondisi dan waktu tertentu.
8. Peer to Peer atau P2P, yaitu permodelan jaringan untuk komputer
atau peer yang dapat terhubung dan ikut berkontribusi di dalam
penyediaan layanan dan pertukaran data. Model ini tidak
menyediakan computer client dan server, karena sema kompter bisa
disebut client dan server ang saling membei dan menerima. Dengan
ini dapat meminimalisir ketergantungan terhadap komputer server.
9. E-Government, yaitu penggunaann teknologi yang digunakan
pemerintah dalam upaya megembangkan penyelenggaraan program
layanan, dan inforasi bagi masyarakat.
97
Menurut Arunda (2019: 62) pasar e-commerce Asia Tenggaara
dinilai mempunyai pertumbuhan business to consumer (B2C) yang
sangat cepat. Menurut penelitian The Opportunity of Indonesia yang
digagas Temasek dan Google, pertumbuhan e-commerce di Indonesia
meningkat seiring dengan tingginya pengguna internet sehingga
diperkirakan pada tahun 2025 yang akan datang, di Indonesia akan ada
119 juta orang yang beralih menjadi pembeli online. Menurut Asnan
Furinto (2017: 7), khususnya dalam kategori ponsel pintar dan tablet,
durasi menatap layar oleh pengguna di Indonesia tersebut masuk
peringkat kedua dunia. Untuk ponsel, Indonesia berada di bawah Kenya
sedangkan untuk tablet presentasi penggunanya masih berbeda sedikit
dengan msyarakat di Filipina. Dalam kategori televisi dan komputer/
laptop, Indonesia tidak masuk tiga besar.
Di era digital saat ini sudah terihat bahwa terdapat pergeseran
perilaku masyarakat Indonesia, yang awalnya meluangkan waktuya
untuk menonton sinetron di televisi, beralih menjadi “aktivis” media
sosial melalui ponsel. Penduduk negara-negara berkembang lainnya
juga mendominasi daftar ini. Filipina, Tiongkok, Brazil, dan Vietnam
masing-masing memilii durasi layar di atas delapan jam per hari. Dari
survei ini juga menunjukkan bahwa penduduk negara maju cenderung
memiliki durasi menatap layar lebih sedikit. Terdapat survei lain yang
menunjukkan konten yang diakses oleh kebanyakan orang Indonesia
melalui ponsel pintar dan tablet, di antaranya yaitu media sosial seperti
Facebook, Instagram, serta aplikasi instant messaging seperti
WhatsApp, Line, dan lain-lain. Dengan kondisi seperti ini mulai dari saat
ini tentunya masyarakat Indoesia bisa mengubah mindset yang awalnya
hanya menjadi aktivis media sosial bisa juga dijadikan sebagai peluang
emas untuk bisa menjadi seorang entrepreneur dengan mengandalkan
bisnis e-commerce.
Salah satu perusahan e-commerce yang memiliki jejak fenomenal
dan sangat terkenal akhir-akhir ini adalah perusahaan Alibaba milik
Jack Ma. Alibaba bediri tahun 1999 yang awalnya merupakan
perusahaan e-commerce kecil dan hanya membantu para pembisnis di
China dalam mengembangkan bisnisnya. Dengan kemampuan berfikir
kreatif dan strategi bisnis yang dimiliki Jack Ma, perusahaan Alibaba
mampu menggeser kesuksesan Ebay dan Amazon. Sampai saat ini pun
98
Alibaba Group sudah memiliki bebagai macam layanan berbasis online
seperti UC Browser (perangkat internet) yang sudah menjadi nomor
satu di China, Shenma atau SM.CN (mesin pencari yang mirip dengan
google) saat ini sudah menempati posisi kedua di China, 9Game
(platform mobile games), AMAP (layanan peta dan navigasi), Alibaba
Literature (aplikasi buku digital), 25PP.com (took aplikasi), dan masih
banyak lagi.
99
menyumbat saluran air sehingga saat musim hujan tiba banyak saluran
saluran air yang tersumbat dan mengakibatkan banjir. Selain itu
dampak lainnya adalah, banyak sampah plastik yang terbawa sampai ke
laut, membuat ekosistem dan biota laut menjadi tercemar.
Saat ini sampah menjadi masalah serius dan belum bisa teratasi
dengan maksimal, khususnya sampah plastik yang penggunaan dan
penyebarannya sudah tidak bisa terbendung lagi. Oleh karena itu, salah
satu teknik daur ulang yang cocok untuk mengatasi permasalahan
sampah plastik ini melalui kegiatan daur ulang ecobrick. Ecobrick
adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biologis untuk
membuat balok bangunan yang dapat digunakan kembali. Eko-batu bata
ini adalah teknologi berbasis kolaborasi yang menyediakan solusi
limbah padat tanpa biaya untuk individu, rumah tangga, sekolah, dan
masyarakat.
Ecobrick juga dikenal sebagai Bottle Brick atau Ecoladrillo. Solusi
limbah lokal ini mulai disebut ecobrick oleh gerakan masyarakat yang
berkembang di seluruh dunia. Botol plastik apa pun dapat digunakan
untuk membuat ecobrick, tetapi botol yang paling tepat untuk
digunakan serta mudah ditemukan berukuran adalah botol 500 ml.
Untuk membuat ecobrick kita perlu menyiapkan botol plastik, sampah
non organik dan non biologi, gunting dan kayu/tongkat untuk
memadatkan. Untuk menguji kepadatannya, kita bisa menekan botol
dari luar. Ecobrick yang baik yaitu saat botol tidak akan kempes dan
tidak mengeluarkan bunyi ketika ditekan. Walaupun terlihat mudah,
namun pada proses pembuatannya ada beberapa hal yang perlu
diketahui yaitu:
1. Botol harus dalam keadaan bersih dan kering.
2. Sampah plastik pun harus dalam keadaan bersih dan kering untuk
menghindari bakteri tumbuh di dalam botol ecobrick.
3. Putar dan tekan-tekan tongkat dan pastikan bahwa isinya padat dan
merata di seluruh botol. Ini membantu memastikan bahwa botol
tidak memiliki rongga dan memiliki sifat padat yang mirip dengan
balok beton.
Sampai saat ini sudah ada beberapa orang yang mengelola ecobrick
menjadi bebagai macam kerajinan, dengan demikian penulis memiliki
ide untuk menciptakan sebuah produk furniture yang ramah lingkungan
100
yaitu Sofa Ecobrick. Hal ini sesuai dengan perspektif dari Ajaran
Tamansiswa Ki Hadjar Dewantara salah satunya yaitu Teori 3N (Niteni,
Nirokke, dan Nambahi). Nitèni, (Ni seperti ni dalam bahasa Indonesia
berani; tè dimana “è” dalam bahasa Jawa) yang berarti menandai
dengan cara memperhatikan secara seksama dan menggunakan seluruh
indra (Boentarsono 2018:).
Nirokké (”e” dibaca “é” dalam bahasa Jawa, seperti dalam bahasa
Indonesia kata sore) yang berarti menirukan apa yang telah dipahami
dari proses Nitèni dengan melibatkan seluruh pribadinya. Kegiatan
ecobrick sebenarnya sudah ada sebelumnya serta sudah ada
pengembangan lebih lanjut dibeberapa tempat atau daerah, namun jika
melihat realita bahwasanya kegiatan tersebut belum memberikan
konstribusi yang signifikan bagi lingkungan. Penulis ingin
mengembangkan lebih lanjut mengenai kegiatan ecobrick ini melalui
produk sofa ecobrick. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan produk
baru kepada masyarakat dari kegiatan ecobrick yang sudah ada
sebelumnya. Yang terakhir yaitu Nambahi yang berarti menambah apa
yang telah diperoleh dari dua proses sebelumnya, yaitu Nitèni, dan
Nirokké, untuk membuatnya lebih baik atau menyempurnakan menurut
alam hati, jiwa, pikiran, dan nurani.
Nitèni-Nirokké-Nambahi menjadi pemikiran Ki Hadjar Dewantara,
dalam konteks pendidikan dan pengajaran dimana Tamansiswa menjadi
laboratorium bagi beliau. Dalam hal ini ecobrick selain dikembangkan
untuk mengatasi masalah lingkungan terutama masalah sampah yang
ada, namun juga terdapat dimanfaatkan dengan cara lain yaitu ecobrick
sebagai bahan pengganti kayu. Ecobrick yang diolah dan di kreasikan
dengan baik dan benar dapat mengasilkan seni keindahan sehingga bisa
dijadikan salah satu produk untuk dijual serta jalan untuk
berwirausaha. Untuk membuat sofa ecobrick sangatlah mudah dan
murah, dengan berbahan botol ecobrick, lakban, benang, busa, dan kain
fabric. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Siapkan botol ecobrick sesuai dengan bagian masing-masing.
2. Bagian pertama (alas), susun lalu ikat botol ecobrick dengan benang
membentuk persegi panjang dengan jumlah botol 192 botol ukuran
mediun dengan ditidurkan.
101
3. Setelah botol disatukan masuk langkah selanjutnya lakban untuk
menjaga botol tetap kokoh dan kuat.
4. Bagian kedua (samping atau pegangan), selanjutnya botol ecobrick
masih tetap disusun sesuai pola lalu ikat agar kuat dengan jumlah
botol diikat dengan benang dan lakban agar menambah kekokohan
dari sofa.
5. Bagian Ketiga (sandaran), susun botol ecobrick dengan posisi tidur.
Agar kuat untuk sandaran jangan lupa ikat dan beri lakban.
6. Setelah semua bagian selesai, gabungkan semua bagian yang sudah
dibuat menjadi berbentuk sofa setengah jadi.
7. Lapisi sofa dengan busa, untuk memberikan efek nyaman dan indah
untuk dipandang
8. Setelah semua kerangka selesai selimuti sofa dengan kain fabric lalu
jahit dengan rapi.
Kesimpulan
Untuk mengatasi permasalahan sampah plastik yang setiap
tahunnya mengalami peningkatan jumlah yang signifikan dan juga
pemasalahan kemiskinan yang terjadi di masyarakat, serta dengan
berasaskan ajaran Tamansiswa Ki Hajar Dewantara yaitu 3N (Nitèni
Nirokké-Nambahi) penulis memliki ide atau solusi untuk menciptakan
sebuah produk hiasan yang ramah lingkungan dari ecobrick yaitu Sofa
Ecobrick. Dengan harapan masyarakat khususnya kaum muda bisa
berkreasi dan berwirausaha serta melihat peluang yang ada
dilingkungan sekitar melalui produk ini, sehingga pemasalahan sampah
dan kemiskinan dapat teratasi.
Selain itu dengan adanya inovasi sofa ecobrick diharapkan
pengusaha sofa dapat mengurangi penggunaan kayu dalam proses
pembuatan sofa atau menggantinya dengan bahan ecobrick yang lebih
ramah lingkungan dan tidak akan merusak alam. Dengan
bekembangnya teknologi yang sangat pesat seperti saat ini, akan
menjadi peluang emas bagi masyarakat untuk bisa mempekenalkan
produk melalui bisnis e-commerce. Karena dengan bisnis e-commerce,
maka akan menjangkau konsumen yang lebih luas dan memberikan
kemudahan juga bagi produsen. Dengan demikian, maka masyarakat
bisa memiliki usaha sendiri dan diharapkan bisa menjamin
102
kesejahteraan bagi masyarakat di Indonesia, khususnya masyarakat
yang kurang mampu.
Referensi
Ardiansyah, P.(2017). 101 Amazing Leadhership Ideas.Yogyakarta.
Quadrant.
Arunda, T. (2019). Jack Ma 55 Jurus Sukses Membangun Kerajaan Bisnis.
Yogyakarta: Araska.
Boentarsono, B. (2018). Buku Saku Tamansiswa. Yogyakarta: UST
PRESS.
Derawan, Andri. (2007). Hutan Indonesia terus berkurang, from
https://andrigeosains.blogspot.com/p/hutan-indonesia-mulai
berkurang.html
Farid. (2017). Kewirausahaan Syariah. Depok: Kencana.
Furinto, A. (2017). Menelusuri Inovasi Esensi Berbagai Studi untuk
Inspirasi Inovasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Iswarno, C. (2019). Tingkat Kemiskinan di Yogyakarta masih Tinggi.
Agustus 04, 2019, from
https://jogja.suara.com/read/2019/07/10/214157/.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Kredit Usaha Rakyat. 2019. Gambaran Umum KUR. Agustus 09,
2019, from http://kur.ekon.go.id
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Kredit Usaha Rakyat. 2019. Profil Penyalur dan Penjamin KUR.
Agustus 09,2019, from http://kur.ekon.go.id
Nuswantoro. (2019). Kala TPS Piyungan Tetap Tampung Sampah Walau
Sudah Membeludak. Agustus 06,2019, from
https://www.mongabay.co.id
Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta. Agustus 06,2019, from
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/
Toni. (2019). Sehari,Bandara yia sumbang 24 ton sampah. Agustus 04,
2019, from https://jogja.tribunnews.com/2019/07/17/.
Prasetyo, T. & Barkatullah, A.H. (2006). Bisnis e-commerce:studi sistem
keamanan dan hokum di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sulistyo, Budi (2010). Milenium Development Goals (MDGs) Sebentar
Lagi sanggupkah kita menghapus kemiskinan di dunia. Kompas
103
Zuhal. (2008). Kekuatan daya saing Indonesia mempersiapkan
masyarakat berbasis pengetahuan. Kompas.
Zulkarnain. (2003). Membangun Ekonomi Rakyat Persepsi Tentang
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Yogyakarta: Mitra Gama
Widya.
Imron, M. (2018). Ecobriks. September, 18, 2018. From
https://www.zerowaste.id/waste/ecobricks/
104
Oleh: Ibrahim Syafiq, STT Terpadu Nurul Fikri
105
106
PASARKITA: PENGEMBANGAN TRADITIONAL
MARKETPLACE SEBAGAI SOLUSI KONSTRUKTIF
MAKSIMALISASI LABA PELAKU UMKM
Intisari
Dunia saat ini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 yang ditandai
dengan perkembangan teknologi digital. Di Asia Tenggara, ekonomi
dengan memanfaatkan digital dan internet telah berkontribusi sekitar 2
persen terhadap PDB dan semakin berkembang pesat. Penetrasi internet
dan teknologi informasi telah menghapus batas-batas geografi,
mendorong munculnya cara-cara baru, menghasilkan inovasi-inovasi
baru, yang pada akhirnya mengubah pola pikir masyarakat. Faktanya
kemudahan-kemudahan tersebut juga memiliki sisi negatif bagi
perekonomian, yakni mematikan usaha-usaha yang bersifat tradisional.
Salah satu sektor yang terdampak adalah pasar tradisional. Dengan
menurunnya eksistensi pasar tradisional di masyarakat menyebabkan
banyak pelaku atau pedagang pasar yang harus kehilangan pekerjaan
akibat tidak adanya pembeli. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya
usaha ritel modern berbasis teknologi yang semakin hari semakin
banyak diminati oleh masyarakat karena kemudahan- kumadahan yang
ditawarkan. Oleh karena itu, diciptakanlah gagasan Pasarkita. Pasarkita
merupakan platfrom yang memanfaatkan teknologi untuk membantu
perkembangan pasar tradisional. Pasarkita memudahkan bagi pelaku
pasar tradisional dalam bertransaksi. Pedagang dapat mempromosikan
dagangan merekan dengan mudah dan dengan jangkauan yang lebih luas
sehingga memnugkinkan untuk menjaring lebih banyak pembeli.
Pendahuluan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Ekonomi Indonesia
triwulan I-2018 terhadap triwulan I-2017 tumbuh 5,06 persen
meningkat dibanding capaian triwulan I-2017 sebesar 5,01 persen.
107
Sedangkan ekonomi Indonesia triwulan I- 2018 terhadap triwulan
sebelumnya turun sebesar 0,42 persen. Berdasarkan besaran Produk
Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2018
mencapai Rp3.505,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010
mencapai Rp2.498,4 triliun. Dalam publikasi World Economic Outlook
Database April 2018, IMF memproyeksikan tren pertumbuhan ekonomi
Indonesia meningkat dimana tahun 2018 sebesar 5,3 persen dan tahun
2019 sebesar 5,5 persen. Prospek perekonomian Indonesia tahun 2018
dan 2019 diperkirakan masih akan berlangsung baik yang ditandai
dengan pertumbuhan ekonomi meningkat, inflasi terkendali, dan
keseimbangan eksternal yang terjaga (Bank Indonesia, 2018).
Dunia saat ini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 yang
ditandai dengan perkembangan teknologi digital. Internet dan teknologi
digital yang semakin masif menjadi pertanda masuknya era baru ini.
Setiap bangsa berlomba untuk menjadi bangsa yang maju, yaitu bangsa
yang mampu beradaptasi dengan perkembangan dan perubahan
teknologi yang ada. Menristekdikti RI (2018) menyebutkan bahwa
penetrasi internet dan teknologi informasi telah menghapus batas-batas
geografi, mendorong munculnya cara-cara baru, menghasilkan inovasi
inovasi baru, yang pada akhirnya mengubah pola pikir masyarakat.
Inovasi disruptif menjadi perbincangan hangat seiring
perkembangan era digital. Inovasi disruptif dalam bisnis merupakan
inovasi yang menciptakan tren baru dan jejaring industri baru yang
akhirnya merusak pasar yang telah ada dan menggantikan yang lama
dan menjadi pimpinan pasar dan membuat aliansi di dalamnya
(Christesen,1995). Masuknya ekonomi digital telah berkontribusi
terhadap kinerja ekonomi. Di Asia Tenggara, ekonomi dengan
memanfaatkan internet telah berkontribusi sekitar 2 persen terhadap
PDB dan semakin berkembang pesat. Di Indonesia, inovasi disruptif
merupakan salah satu upaya agar dapat bersaing dengan negara-negara
lain di dunia.
Teknologi disruptif menjadi cara baru untuk mengatasi sistem lama
yang berlangsung panjang dan rumit menjadi lebih cepat dan hemat.
Namun, faktanya kemudahan-kemudahan tersebut juga memiliki sisi
negatif bagi perekonomian, yakni mematikan usaha-usaha yang bersifat
tradisional. Sebagian besar masyarakat lebih memilih beralih ke cara
108
cara yang mudah dan cepat. Salah satu sektor yang terdampak adalah
pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan salah satu wujud
aplikasi ekonomi kerakyatan yang paling mendasar di mana transaksi
ekonomi dilakukan oleh rakyat secara swadaya dengan mengelola
sumber daya ekonomi yang tersedia. Namun, menurut data penelitian
yang dilakukan oleh lembaga peneliti Universitas Gadjah Mada
mengungkap bahwa terjadi penurunan omzet penjualan rata-rata 6
persen. Menurunnya omzet tersebut akibat dari pedagang tradisional
yang terkena dampak dari berkembangnya ritel modern. Mengutip data
AC Nielsen, Wakil Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI (Ikatan Pedagang
Pasar Tradisional) Mohammad Ainun Najib 2017 menyebutkan, pasar
ritel modern tumbuh sebesar 31,4 persen. Sedangkan pasar tradisional
mengalami pertumbuhan negatif 8,1 persen.
Dengan menurunnya eksistensi pasar tradisional di masyarakat
menyebabkan banyak pelaku atau pedagang pasar yang harus
kehilangan pekerjaan akibat tidak adanya pembeli. Hal ini disebabkan
oleh berkembangnya usaha ritel modern berbasis teknologi yang
semakin hari semakin banyak diminati oleh masyarakat karena
kemudahan-kumadahan yang ditawarkan. Pasarkita merupakan inovasi
pasar tradisional berbasis platform digital yang menjembatani serta
mempermudah transaksi antara pedagang pasar tradisional dengan
pembeli. Platform Pasarkita diharapkan mampu menjadi solusi agar
keberadaan pasar tradisional tidak terhapus oleh kemajuan teknologi.
Bangsa yang menerapkan inovasi disruptif akan mampu menjadi bangsa
besar dengan perekonomian yang mapan didukung aspek-aspek
lainnya. Hal ini juga menjadi catatan bahwa penerapan teknologi digital
menjadi sebuah keharusan untuk tetap bertahan di era revolusi industri
4.0.
109
Namun, saat ini pasar telah diciptakan dengan sistem online yang mana
pembeli dan penjual tidak perlu bertemu secara langsung, melainkan
hanya dihubungkan melalui sebuah media aplikasi atau platform digital.
Sistem ini tentu saja memudahkan penjual dan pembeli dalam
bertransaksi, untuk itu angka pengguna aplikasi belanja online di
Indonesia semakin meningkat dari tahun ketahun. Masyarakat perlahan
mulai meninggalkan pasar konvensional, hal ini akan menjadi buruk
bagi pelaku pasar konvensional atau pasar tradisional. Padahal pasar
rakyat atau pasar tradisional merupakan salah satu wujud aplikasi
ekonomi kerakyatan yang paling mendasar. Pelaku pasar yang
merupakan pengusaha UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) akan
kehilangan omzet dan penghasilan mereka. Padahal UMKM merupakan
sektor usaha penyumbang PDB (Produk Domestik Bruto) terbesar.
110
Tabel 1. Fitur dan Deskripsi Pasarkita
Fitur Deskripsi
111
Gambar 2. Tampilan Beranda untuk Mendaftar
112
Gambar 3. QR Code Unduh Gambar 4. QR Code Web
Pasarkita Mobile Pasarkita
113
Gambar 6. Tampilan Fitur Area
114
Gambar 8. Tampilan Fitur Belanja 2
115
Gambar 10. Tampilan Fitur Belanja 4
116
Gambar 12. Tampilan Fitur Belanja 6
117
1. Dari segi pedagang pasar tradisional
Dengan Pasarkita pedagang tradisional dapat dengan mudah
mempromosikan produk-produknya. Sehingga dapat menjangkau
daerah yang lebih luas. Profit atau penghasilan pedagangpun dapat
meningkat, sehingga akan membantu kesejahteraan pedagang.
Dengan kemudahan ini pedagang akan dapat bertahan ditengah
kemajuan teknologi.
2. Dari segi calon pembeli
Calon pembeli dapat membeli barang yang dibutuhkan dengan
mudah, cepat, dan hemat. Secara tidak langsung pembeli juga ikut
melestarikan keberadaan pasar tradisional dan menjaga
kesejahteraan pedagang pasar tradisional.
3. Dari segi ekonomi
Dengan berbagai kemudahan berbelanja yang ditawarkan oleh
Pasarktia, secara tidak langsung membantu meningkatkan gairah
perekonomian pasar tradisional yang selanjutnya berdampak pada
profit atau pengjhasilan bagi pedagang pasar tradisional sehingga,
pasar tradisional tidak perlu takut untuk kehilangan pembeli.
Pelaku pasar tradisional yang dapat dikategorikan sebagai pelaku
UMKM, diharapkan terbantu dengan hadirnya platform Pasarkita guna
meningkatkan laba yang dihasilkan dengan memanfaatkan teknologi.
Kesimpulan
Undang-Undang No. 7 Tahun 2014 menyatakan pasar tradisional
merupakan pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah maupun
swasta yang tempat usahanya berupa kios, toko, tenda, dan los yang
dimiliki oleh pedagang, dan proses jual belinya melalui tawar menawar.
Revolusi industri 4.0 semakin memberikan banyak kemudahan dalam
berbagai hal. Kemajuan teknologi semakin menurunkan eksistensi pasar
tradisional di masyarakat. Hal ini menjadi ancaman tersendiri bagi
pedagang pasar tradisional yang juga dikategorikan sebagai pelaku
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), padahal seharusnya
kemajuan teknologi bukan dijadikan sebagai ancaman melainkan
dijadikan sebagai peluang.
118
Pasarkita merupakan platfrom yang memanfaatkan teknologi untuk
membantu perkembangan pasar tradisional. Pasarkita memudahkan
bagi pelaku pasar tradisional dalam bertransaksi. Pedagang dapat
mempromosikan dagangan merekan dengan mudah dan dengan
jangkauan yang lebih luas sehingga memnugkinkan untuk menjaring
lebih banyak pembeli. Pembeli dapat menemukan barang yang
diinginkan dengan mudah, cepat, dan hemat. Dengan kemudahan
kemudahan yang ditawarkan diharapkan mampu untuk menjaga dan
meningkatkan laju perkembangan pasar tradisional sehingga membawa
dampak yang positif bagi pedangang yakni dengan menigkatnya profit
yang didapatkan, dan kemudahan berbelanja dengan hemat bagi
pembeli. Serta didukung dengan fitur lainnya yang memudahkan para
pengguna dalam mengakses informasi- informasi yang berkaitan
dengan pasar.
Pasarkita merupakan wujud inovasi memanfaatkan peluang
revolusi industri 4.0 untuk mengembangkan sektor ekonomi UMKM di
Indonesia. Platform Pasarkita diharapkan mampu menjadi solusi agar
keberadaan pasar tradisional tidak terhapus oleh kemajuan teknologi.
Bangsa yang menerapkan inovasi disruptif akan mampu menjadi bangsa
besar dengan perekonomian yang mapan. Hal ini juga menjadi catatan
bahwa penerapan teknologi digital menjadi sebuah keharusan untuk
tetap bertahan di era revolusi industri 4.0.
Referensi
ADB. 2018. Asian Development Outlook 2018: How Technology Affects
Jobs. Philipines: Manila.
Badan Pusat Statistik. Berita Resmi Statistik. 2018. Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Triwulan I-2018.
Badan Standardisasi Nasional. 2015. Standar Nasional Indonesia 8152
Tahun 2015 tentang Pasar Rakyat.
Bank Indonesia. 2018. Laporan Perekonomian Indonesia 2018:
Mengomtimalkan Momentum, Memperkuat Struktur Indonesia:
Jakarta.
IMF. 2018. World Economic Outlook April 2018: Cylical Upswing,
Structural Change. USA: Washington.
119
Indroyono, Puthut. 2013. Revitalisasi Pengelolaan Pasar Rakyat Berbasis
Ekonomi Kerakyatan. Academic Article Presented in Centre for
Economic Democracy Studies. Yogyakarta: Universitas Gadjah
Mada.
Kementerian Perdagangan, BPPKP, Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam
Negeri.
2015. Laporan Akhir Analisis Arah Perkembangan Pasar Rakyat.
Lupitosari, D. 2011. Dampak Jumlah Pasar dan Jumlah Pedagang
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Surakarta Sebelum dan
Sesudah Kebijakan Revitalisasi Pasar Tradisional. Skripsi.
Surakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Malang.
Ristekdikti. 2017. Kebangkitan Inovasi Indonesia Vol7/II/2017.
Indonesia: Jakarta.
Statistik Indonesia 2018.
Surayadarma, et al. 2009. Dampak Supermarket terhadap Pasar dan
Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia.
SMERU
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
120
Oleh: Angga Salam, Universitas Pendidikan Indonesia
121
122
DAKOCAN (DAUN KELOBOT CANTIK): PEMANFAATAN
LIMBAH KULIT JAGUNG SEBAGAI AKSESORIS FASHION
Intisari
Di Indonesia, jagung hanya digunakan sebagai bahan makanan pokok.
Bagian lain dari jagung, seperti tongkol dan kulitnya hanya digunakan
untuk pakan ternak atau dibuang begitu saja. Selain mengurangi limbah
kulit jagung, produk bros kulit jagung ini juga bertujuan membuka
lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat, terutama bagi ibu rumah
tangga dan mahasiswa. Metode pelaksanaan produk ini mencakup tiga
fase, yaitu fase pra-produksi, fase produksi, dan fase pasca-produksi.
Untuk pemasaran, hingga saat ini promosi produk bros kulit jagung telah
dilakukan secara online dan offline. Promosi online telah dilakukan
melalui berbagai media sosial, sedangkan untuk promosi offline produk
bros telah dipasarkan secara langsung di lingkungan Solo dan sekitarnya.
Hasil produk bros kulit jagung hingga kini telah memiliki tiga desain
utama dengan berbagai variasi bentuk yang dapat dipilih.
Pendahuluan
Jagung merupakan salah satu bahan makanan pokok yang menjadi
komoditas utama di berbagai negara. Di samping fungsinya sebagai
makanan pokok, jagung juga dimanfaatkan sebagai bahan olahan
minyak goreng, tepung maizena, etanol, asam organik, dan industri
pakan ternak. Itulah mengapa jagung banyak diproduksi oleh berbagai
negara di dunia, termasuk Amerika Serikat, China, dan Brazil (Kevin,
2017). Dilansir dari Validnews.co (Kevin, 2017), Amerika Serikat
menyandang predikat negara dengan produksi dan ekspor jagung
terbesar di dunia. Pada tahun 2017, diperkirakan Amerika Serikat
memproduksi sebanyak 357,26 juta metrik ton jagung, setelah
123
sebelumnya dari tahun 2015-2016 total kebutuhan jagung warga AS
diperkirakan mencapai angka 11,9 juta bushels (satuan hitung yang
dipakai dunia) atau sekitar 304 ribu ton. Sebagian besar jagung tersebut
digunakan sebagai pakan ternak.
Urutan kedua negara dengan produksi jagung terbesar ialah China,
dengan total produksi jagung diperkirakan mencapai angka 215 juta ton
sepanjang tahun 2017, berdasarkan data yang diperoleh dari
indexmundi.com (Kevin, 2017). Sedangkan produksi Brazil sebagai
negara produsen jagung terbesar ketiga dunia mencapai angka 95 juta
ton di tahun yang sama. Total produksi jagung dunia pada tahun 2017
telah mencapai angka 1.036, 90 juta ton, dengan termasuk jumlah
produksi jagung dari berbagai negara lain seperti Argentina, Ukraina,
India, Mexico, dan negara-negara produsen jagung lainnya.
Sedangkan di Indonesia sendiri, perkembangan produksi jagung
telah mencapai angka 28 juta ton atau 1,1 miliar bushels berdasarkan
data ARAM-II 2017 (Putri, 2017). Angka tersebut mengalami
peningkatan setelah sebelumnya pada tahun 2016 produksi jagung
mencapai angka sekitar 23,58 juta ton (ATAP, Ditjen Tanaman Pangan)
atau meningkat 20,22% dari produksi tahun 2015 sebesar 19,61 juta
ton. Di Indonesia, tanaman jagung hanya dimanfaatkan biji jagungnya
saja sebagai bahan makanan pokok. Bagian lain dari tanaman jagung
seperti tongkol dan kulitnya hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak,
atau malah biasanya dibuang begitu saja. Melihat fakta tersebut, penulis
akhirnya tertarik untuk memanfaatkan bagian lain dari jagung, yaitu
kulit atau kelobot jagung sebagai bahan utama pembuatan aksesoris
fesyen.
Dewasa ini, industri fesyen di Indonesia berkembang teramat pesat,
terutama fesyen mulim. Dilansir dari kompas.com, Dirjen IKM
Kemenperin Euis Saedah memaparkan, bahwa saat ini ada ribuan IKM
sandang di Indonesia yang telah mencanangkan tahun 2020 sebagai
pusat mode fesyen hijab dunia. Dari 750 ribu industri kecil dan
menengah (IKM) sandang yang ada di Indonesia, 30 persennya
merupakan industri fesyen muslim (Julianto, 2016).
Dalam dunia fesyen muslim, bros menjadi bagian penting untuk
menambah daya estetika, serta merupakan salah satu jenis aksesoris
yang paling banyak diburu dan diminati oleh kalangan hijabers.
124
Menangkap peluang tersebut, penulis akhirnya tertarik untuk membuat
aksesoris fesyen berbentuk bros dengan bahan kulit jagung atau yang
biasa disebut kelobot. Selain terkesan unik, bahan baku pembuatan bros
yang berasal dari kelobot jagung juga mudah didapat dengan harga yang
terjangkau karena keberadaan jagung yang banyak diproduksi dan
dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.
125
Dakocan baik secara online maupun offline. Untuk pemasaran offline
dilakukan penjualan secara langsung di wilayah Solo dan sekitarnya,
seperti di area-area kampus dan juga di berbagai toko aksesoris fesyen.
126
Gambar 2. Desain bros dengan hiasan
127
Gambar 4. Promosi online di Gambar 5. Promosi via Twitter
Tokopedia lewat reseller
128
Gambar 8. Pemasaran secara langsung
Kesimpulan
Produk bros kulit (kelobot) jagung memberi dampak positif bagi
masyarakat dan lingkungan sekitar. Selain bermanfaat untuk
mengurangi limbah kulit jagung, produk ini juga berpotensi membuka
lapangan kerja baru, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga dan
mahasiswa. Hingga saat ini, pemasaran produk bros telah dilakukan
secara online maupun offline atau secara langsung. Untuk promosi
online, produk dipasarkan melalui berbagai media sosial, sedangkan
untuk promosi langsung produk tersebut dijual di area kampus dan
toko-toko aksesoris fesyen di wilayah Solo dan sekitarnya.
129
Referensi
Aksesori. https://id.wikipedia.org/wiki/Aksesori diakses pada Jumat,
15 Juni 2018 pukul 22.19 WIB.
Bros. https://id.wikipedia.org/wiki/Bros diakses pada Jumat, 15 Juni
2018 pukul 22.19 WIB.
Indonesia akan menjadi pusat mode fashion hijab dunia.
https://ekonomi.kompas.com/read/2016/06/15/163000626/pa
da.2020.indone sia.akan.jadi.pusat.mode.fashion.hijab.dunia
(diakses tanggal 25 Juli 2018 pukul 22.39).
Julianto, Pramdia Arhando. (2016). Pada 2020, Indonesia Akan Jadi Pusat
Mode ‘Fashion’ Hijab Dunia.
Kevin, Maynard. (2017). Menilik Negara-Negara Produsen Jagung Dunia.
http://validnews.co/Menilik-Negara-Negara-Produsen-Jagung
Dunia- V0000489 (diakses pada Rabu, 25 Juli 2018 pukul 21.06).
Macam-macam aksesoris pakaian. http://washingfactory.com/macam
macam-aksesoris-pakaian/ diakses pada Jumat, 15 Juni 2018
pukul 22.23 WIB.
Perbedaan brosur dan pamflet. https://uprint.id/blog/perbedaan
brosur-dan-pamflet/ diakses pada Minggu, 17 Juni 2018 pukul
22.41 WIB.
Putri, Melisa Riska. (2017). Kementan: Indonesia di Peringkat Tujuh
Dunia Produsen Jagung.
https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/11/23/
ozvbok382- kementan-indonesia-di-peringkat-tujuh-dunia-
produsen-jagung (diakses tanggal 25 Juli 2018 pukul 22.41).
130
Oleh: Fauziah Rahmawati dkk., Universitas Muhammadiyah Magelang
131
132
EPILOG: MASA DEPAN DAN SEBUAH RUANG UNTUK
BERKARYA
133
Kita pun harus membicarakan sesuatu yang prinsipil: Apakah
generasi muda punya karakter dan mindset yang diperlukan untuk
berwirausaha? Ruang berkarya itu kini tersedia dan terbuka lebar,
tetapi siapakah yang memasukinya dan meraih masa depan di sana, jika
bukan anak-anak muda yang benar-benar menginginkannya, mau
belajar, dan siap berkompetisi? Di masa depan, anak muda tidak cukup
hanya mengembangkan ide-ide yang kreatif dan inovatif, tetapi juga
bagaimana menempa mental wirausaha. Oleh karena itu, banyak hal
sebetulnya yang masih perlu dilakukan di samping mengadakan
kompetisi-kompetisi gagasan dan menghubungkan mahasiswa dan
idenya dengan para pemangku kepentingan.
134
Pemuda yang menganut fixed mindset tentang kapasitas dirinya
akan cenderung menghindari tantangan dan kurang tangguh ketika
dihadapkan pada hambatan dan kegagalan. Kegagalan ia maknai sebagai
tanda bahwa dirinya tidak mampu sehingga ia pun mudah patah
semangat. Lain halnya jika seorang pemuda menganut growth mindset,
ia percaya bahwa dirinya dapat berkembang. Ia pun senang mencari
kesempatan belajar dan menyambut tantangan. Lantaran sikap
positifnya ini, ia pun lebih tahan ketika gagal dan meyakini bahwa
kegagalan adalah proses belajar. Pemuda yang demikian akan lebih
bersemangat, punya motivasi, dan manajemen diri yang baik (Dweck,
2012).
Berdasarkan hal ini, lingkungan pendidikan wirausaha terbaik,
termasuk yang berupa kompetisi-kompetisi kreativitas, adalah yang
menanamkan growth mindset. Dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah maupun
Lomba Poster dalam Festival Kreativitas Mahasiswa 2019 ini, dari 10
finalis hanya terpilih tiga tim juara. Dalam kompetisi, pasti ada yang
kalah dan menang. Tanpa growth mindset, kita akan memaknai
kekalahan adalah tanda kegagalan. Dengan growth mindset, baik yang
kalah maupun menang, semuanya adalah juara. Hal itu karena semua
peserta melalui proses belajar dan berkarya dan dengan begitulah
mereka menjadi pemuda-pemudi dengan kapasitas diri yang lebih baik
lagi. Setiap peserta telah mengalahkan diri mereka yang dahulu.
Peningkatan kapasitas diri adalah hadiah yang tak ternilai. Itu jauh lebih
penting dan berharga ketimbang piala, sertifikat, ataupun uang
pembinaan.
Bravo untuk semua juara!
Referensi
Dweck, C. S. (2012). What Are Mindsets? Israelis and Palestinians:
Attitudes Toward Each Other and Toward Peace. American
Psychologist, 67(8), 614–622. https://doi.org/10.1037/a0029783
Husna, A. N. (2019). Karakter wirausaha sebagai anteseden efikasi diri
dan intensi berwirausaha pada mahasiswa. Proceeding The 10th
University Research Colloqium. STIKES Muhammadiyah Gombong.
135
BIOGRAFI EDITOR
136
5
ISBN 978-623-7261-18 6
GedungRektorat Lt. 3,Kampus 2
UNIMMA Universitas Muhammadiyah Magelang
II. Mayjend Bambang Soegeng, Magelang 56172
PRESS Telp : (0293) 326945
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG email zunimmapress@ummglac.id 9786237 261186
Anggota APPTINomor 003.083,102.2019