Anda di halaman 1dari 27

Belajar Menerima Diri Sendiri

Pertama, Anda harus belajar menerima diri apa adanya. Bukankah setiap orang punya kelebihan dan
kekurangan, termasuk Anda? Jika Anda terus berfokus pada kekurangan-kekurangan yang ada,
akibatnya Anda akan dipenuhi perasaan-perasaan negatif. Misalnya minder, merasa tidak dihargai,
merasa tidak diterima, dan sebagainya. Padahal bisa jadi itu hanya perasaan Anda saja, yang
mengucilkan diri sendiri.

2. Bergaul dengan Niat Baik

Dengan beragam cerita kenakalan remaja jaman sekarang yang sering kita dengar, pentingnya
memulai pergaulan dengan niat baik sagat perlu dilakukan. Rentannya remaja memulai suatu perilaku
yang kurang baik bisa diawali dengan niat yang kurang baik ketika menjalin pertemanan dan pergaulan.
Memilih teman dengan ciri ciri teman yang baik dan tulus sangatlah penting. Jika memulai pergaulan
dengan niat yang baik, maka kita juga akan mencari lingkungan yang baik yang tidak akan mudah
mempengaruhi atau menjerumuskan orang kepada tingkah laku yang menyimpang dari nilai sosial.

3. Perluas Lingkup Pergaulan Anda

Dalam kehidupan kita harus bisa memperluas lingkup pergaulan. Jika awalnya aktivitas Anda hanya
berangkat kuliah, pulang ke rumah lalu tidur, coba lakukan sedikit variasi. Mungkin Anda bisa
menghubungi teman-teman lama yang selama ini Anda abaikan karena kesibukan. Lalu ajak mereka
bertemu di cafe untuk membahas acara reuni misalnya atau sekadar ngobrol ngalor ngidul sambil ngopi.
Atau Anda bisa mengikuti komunitas-komunitas baik offline maupun online yang memiliki kesamaan
dengan Anda dalam minat dan hobi. Intinya, perluas pergaulan Anda. Cobalah bergaul yang baik dengan
sebanyak-banyaknya orang. Sehingga Anda memiliki banyak teman dan kenalan yang bisa berbagi
pengalaman bahkan info yang bermanfaat. Jika di tahap ini Anda tidak mengalami kesulitan, artinya
Anda mulai siap membuka diri dan memperbaiki cara bergaul Anda.

4. Senyum

Cara bergaul yang baik dengan teman sebaya adalah dengan selalu bersikap ramah dan murah
senyum. Sering tersenyum akan memberi kesan bahwa kita adalah orang yang mudah didekati dan
dapat diajak bicara. Selalu tersenyum juga merupakan ciri – ciri orang baik hati dan cara bergaul agar
disenangi orang lain. Karena itulah usahakan untuk selalu tampak ramah, terbuka serta mudah didekati
agar banyak orang yang ingin bergaul dengan kita.

5. Jadilah pendengar yang baik

Tahukah Anda bahwa sebenarnya setiap orang suka didengar? Namun sayangnya, tak semua orang bisa
menjadi pendengar yang baik. Pendengar yang baik tidak hanya mendengarkan, namun juga turut
merasakannya secara pribadi seakan-akan dia sendiri yang merasakannya. Pendengar yang baik selalu
menghargai orang lain dan memberi masukan yang dibutuhkan. Tak heran jika pendengar yang baik ini
akan banyak dicari-cari teman karena membutuhkan saran dan dukungannya. Untuk menjadi pendengar
yang baik, cobalah belajar berempati kepada orang lain. Rasakan apa yang mereka rasakan dan
perhatikan apa yang mereka bicarakan. Dengan cara ini Anda akan mudah disukai dalam pergaulan.

6. Belajar Memulai Obrolan

Jika selama ini Anda adalah orang yang pasif dan pemalu, sekarang saatnya untuk belajar memulai
sebuah obrolan. Mungkin selama ini orang lain takut mengajak bicara karena Anda terlalu pendiam.
Untuk itu, cobalah mengajak mereka berbicara terlebih dahulu. Tidak perlu mencari bahan obrolan yang
terlalu rumit, sederhana saja seperti sekadar menyapa atau menanyakan sesuatu yang kurang penting.
Sebuah sapaan yang menyenangkan biasanya akan diikuti dengan obrolan yang seru. Jangan berkecil
hati jika di awal-awal Anda sulit melakukannya dan terkesan “garing”. Teruslah mencoba dalam setiap
kesempatan dengan siapa saja yang Anda temui. Selama Anda sopan, orang lain juga akan senang
menanggapi.

7. Jangan Mudah Tersinggung

Bayangkan saja, apa asyiknya punya teman yang mudah tersinggung? Seseorang yang mudah
tersinggung dan tidak suka dikritik akan dijauhi orang lain. Mengenal banyak orang dalam berteman,
tentu Anda juga dihadapkan dengan berbagai macam karakter manusia. Ada yang sopan, ada yang
egois, ada yang suka menolong bahkan ada yang suka bicara sembarangan. Agar dapat diterima dalam
pergaulan, hindari sifat mudah tersinggung. Meski orang lain berbicara yang tidak enak kepada Anda,
terimalah dengan besar hati dan jadikan itu sebagai pembelajaran agar Anda lebih baik lagi. Begitu juga
jika teman bercanda dengan kata-kata yang tidak enak didengar, anggaplah angin lalu. Toh mereka
hanya bercanda dan tidak bermaksud serius dengan kata-katanya. Berbesar hati dan tidak mudah
tersinggung adalah salah satu cara bergaul yang baik agar Anda disukai dalam pergaulan.

8. Tolong Teman yang Sedang Kesusahan

Siapa pun pasti senang punya teman yang baik hati dan suka menolong. Untuk memiliki karakter
seperti ini, pertama-tama Anda harus peduli dan peka terhadap orang lain. Jangan berpura-pura tidak
tahu atau tidak dengar jika ada teman yang kesusahan. Justru sebisa mungkin Andalah orang pertama
yang menolongnya atau menyampaikan kabar tersebut kepada teman-teman yang lain. Orang yang suka
menolong tidak akan pernah kekurangan teman. Banyak orang nyaman bergaul dengannya karena
sifatnya yang hangat dan menyenangkan.

9. Jujur

Berbicara jujur adalah salah satu modal agar Anda memiliki banyak teman. Tidak ada orang yang suka
berteman dengan pembohong, bukan? Seorang pembohong biasanya akan terkucilkan dalam pergaulan
dengan sendirinya, karena kebohongannya saat ini selalu diikuti dengan kebohongan-kebohongan lain
lagi. Tidak ada seorang pun yang rela dibohongi, apalagi dengan teman sendiri. Karenanya, berhati-
hatilah dalam berbicara, jangan melebih-lebihkan, jangan membesar-besarkan atau mengada-adakan
yang tidak pernah ada. Bicaralah apa adanya, sehingga Anda mendapatkan kepercayaan yang baik dari
orang lain dan pastinya menemukan teman sejati Anda.

10. Punya Rasa Humor

Selalu bersikap serius akan membuat suasana dalam pergaulan menjadi tegang dan kaku. Karena
itulah dibutuhkan sedikit rasa humor agar bisa terjalin cara bergaul yang baik dengan teman sebaya.
Humor dapat mendekatkan orang satu sama lain dan dapat menjadi cara mudah bersosialisasi dengan
orang lain. Humor adalah tips agar disukai banyak orang. Hanya saja pastikan agar humor yang
dilontarkan adalah gurauan yang bermutu dan bukannya ucapan yang menyakiti orang lain. Misalnya
mengejek, membully dan mentertawakan kesusahan orang lain.

11. Tidak Egois


Jika selama ini Anda dikenal sebagai orang yang egois, maka usahakan untuk menghilangkannya. Sifat
egois bukan hanya tidak disukai orang namun bisa dipastikan Anda akan jauh dari kebersamaan.
Belajarlah untuk rendah hati dan menjadi pribadi yang lebih terbuka. Artinya Anda mau menerima kritik,
saran dan nasehat orang lain untuk perbaikan diri sendiri. Pupuk terus rasa kepedulian Anda kepada
sesama, saling membantu untuk meringankan beban dan terus berpikir positif. Cepat atau lambat sifat
egois Anda akan memudar dan berganti menjadi sifat yang lebih menyenangkan.

Perkembangan sosial-emosional siswa di dalam pembelajaran yang tercapai, yaitu

siswa menunjukkan sikap peduli, partisipasi, komunikasi, interaktif, kemampuan teamwork,

dan menampilkan rasa percaya diri, sedangkan yang tidak tercapai, yaitu pendiam, sulit

beradaptasi, pribadi yang tertutup, dan sulit berkomunikasi dengan orang yang dianggapnya

asing. Perkembangan sosial-emosional siswa di luar pembelajaran yang tercapai, yaitu siswa

menunjukkan sikap empati, peduli, membantu teman, tidak menunjukkan sikap keakuan,

dan mampu mengontrol emosi saat berinteraksi maupun bermain, sedangkan yang tidak

tercapai, yaitu bermain hanya dengan teman dekatnya, kurang peduli dengan apa yang

terjadi di sekitarnya, berbicara seperlunya saja, dan lebih senang belajar daripada bermain.

Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam mengembangkan sosial-emosional siswa yakni;

menata posisi duduk siswa, memberikan perhatian yang sama terhadap seluruh siswa, dan

memberi bimbingan kepada siswa guna mendorong tercapainya perkembangan sosialemosional anak.
DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Latifa, U. (2017). Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar: Masalah danBelajar Menerima Diri
Sendiri

Pertama, Anda harus belajar menerima diri apa adanya. Bukankah setiap orang punya kelebihan dan
kekurangan, termasuk Anda? Jika Anda terus berfokus pada kekurangan-kekurangan yang ada,
akibatnya Anda akan dipenuhi perasaan-perasaan negatif. Misalnya minder, merasa tidak dihargai,
merasa tidak diterima, dan sebagainya. Padahal bisa jadi itu hanya perasaan Anda saja, yang
mengucilkan diri sendiri.

2. Bergaul dengan Niat Baik

Dengan beragam cerita kenakalan remaja jaman sekarang yang sering kita dengar, pentingnya
memulai pergaulan dengan niat baik sagat perlu dilakukan. Rentannya remaja memulai suatu perilaku
yang kurang baik bisa diawali dengan niat yang kurang baik ketika menjalin pertemanan dan pergaulan.
Memilih teman dengan ciri ciri teman yang baik dan tulus sangatlah penting. Jika memulai pergaulan
dengan niat yang baik, maka kita juga akan mencari lingkungan yang baik yang tidak akan mudah
mempengaruhi atau menjerumuskan orang kepada tingkah laku yang menyimpang dari nilai sosial.

3. Perluas Lingkup Pergaulan Anda

Dalam kehidupan kita harus bisa memperluas lingkup pergaulan. Jika awalnya aktivitas Anda hanya
berangkat kuliah, pulang ke rumah lalu tidur, coba lakukan sedikit variasi. Mungkin Anda bisa
menghubungi teman-teman lama yang selama ini Anda abaikan karena kesibukan. Lalu ajak mereka
bertemu di cafe untuk membahas acara reuni misalnya atau sekadar ngobrol ngalor ngidul sambil ngopi.
Atau Anda bisa mengikuti komunitas-komunitas baik offline maupun online yang memiliki kesamaan
dengan Anda dalam minat dan hobi. Intinya, perluas pergaulan Anda. Cobalah bergaul yang baik dengan
sebanyak-banyaknya orang. Sehingga Anda memiliki banyak teman dan kenalan yang bisa berbagi
pengalaman bahkan info yang bermanfaat. Jika di tahap ini Anda tidak mengalami kesulitan, artinya
Anda mulai siap membuka diri dan memperbaiki cara bergaul Anda.
4. Senyum

Cara bergaul yang baik dengan teman sebaya adalah dengan selalu bersikap ramah dan murah
senyum. Sering tersenyum akan memberi kesan bahwa kita adalah orang yang mudah didekati dan
dapat diajak bicara. Selalu tersenyum juga merupakan ciri – ciri orang baik hati dan cara bergaul agar
disenangi orang lain. Karena itulah usahakan untuk selalu tampak ramah, terbuka serta mudah didekati
agar banyak orang yang ingin bergaul dengan kita.

5. Jadilah pendengar yang baik

Tahukah Anda bahwa sebenarnya setiap orang suka didengar? Namun sayangnya, tak semua orang bisa
menjadi pendengar yang baik. Pendengar yang baik tidak hanya mendengarkan, namun juga turut
merasakannya secara pribadi seakan-akan dia sendiri yang merasakannya. Pendengar yang baik selalu
menghargai orang lain dan memberi masukan yang dibutuhkan. Tak heran jika pendengar yang baik ini
akan banyak dicari-cari teman karena membutuhkan saran dan dukungannya. Untuk menjadi pendengar
yang baik, cobalah belajar berempati kepada orang lain. Rasakan apa yang mereka rasakan dan
perhatikan apa yang mereka bicarakan. Dengan cara ini Anda akan mudah disukai dalam pergaulan.

6. Belajar Memulai Obrolan

Jika selama ini Anda adalah orang yang pasif dan pemalu, sekarang saatnya untuk belajar memulai
sebuah obrolan. Mungkin selama ini orang lain takut mengajak bicara karena Anda terlalu pendiam.
Untuk itu, cobalah mengajak mereka berbicara terlebih dahulu. Tidak perlu mencari bahan obrolan yang
terlalu rumit, sederhana saja seperti sekadar menyapa atau menanyakan sesuatu yang kurang penting.
Sebuah sapaan yang menyenangkan biasanya akan diikuti dengan obrolan yang seru. Jangan berkecil
hati jika di awal-awal Anda sulit melakukannya dan terkesan “garing”. Teruslah mencoba dalam setiap
kesempatan dengan siapa saja yang Anda temui. Selama Anda sopan, orang lain juga akan senang
menanggapi.

7. Jangan Mudah Tersinggung


Bayangkan saja, apa asyiknya punya teman yang mudah tersinggung? Seseorang yang mudah
tersinggung dan tidak suka dikritik akan dijauhi orang lain. Mengenal banyak orang dalam berteman,
tentu Anda juga dihadapkan dengan berbagai macam karakter manusia. Ada yang sopan, ada yang
egois, ada yang suka menolong bahkan ada yang suka bicara sembarangan. Agar dapat diterima dalam
pergaulan, hindari sifat mudah tersinggung. Meski orang lain berbicara yang tidak enak kepada Anda,
terimalah dengan besar hati dan jadikan itu sebagai pembelajaran agar Anda lebih baik lagi. Begitu juga
jika teman bercanda dengan kata-kata yang tidak enak didengar, anggaplah angin lalu. Toh mereka
hanya bercanda dan tidak bermaksud serius dengan kata-katanya. Berbesar hati dan tidak mudah
tersinggung adalah salah satu cara bergaul yang baik agar Anda disukai dalam pergaulan.

8. Tolong Teman yang Sedang Kesusahan

Siapa pun pasti senang punya teman yang baik hati dan suka menolong. Untuk memiliki karakter
seperti ini, pertama-tama Anda harus peduli dan peka terhadap orang lain. Jangan berpura-pura tidak
tahu atau tidak dengar jika ada teman yang kesusahan. Justru sebisa mungkin Andalah orang pertama
yang menolongnya atau menyampaikan kabar tersebut kepada teman-teman yang lain. Orang yang suka
menolong tidak akan pernah kekurangan teman. Banyak orang nyaman bergaul dengannya karena
sifatnya yang hangat dan menyenangkan.

9. Jujur

Berbicara jujur adalah salah satu modal agar Anda memiliki banyak teman. Tidak ada orang yang suka
berteman dengan pembohong, bukan? Seorang pembohong biasanya akan terkucilkan dalam pergaulan
dengan sendirinya, karena kebohongannya saat ini selalu diikuti dengan kebohongan-kebohongan lain
lagi. Tidak ada seorang pun yang rela dibohongi, apalagi dengan teman sendiri. Karenanya, berhati-
hatilah dalam berbicara, jangan melebih-lebihkan, jangan membesar-besarkan atau mengada-adakan
yang tidak pernah ada. Bicaralah apa adanya, sehingga Anda mendapatkan kepercayaan yang baik dari
orang lain dan pastinya menemukan teman sejati Anda.

10. Punya Rasa Humor

Selalu bersikap serius akan membuat suasana dalam pergaulan menjadi tegang dan kaku. Karena
itulah dibutuhkan sedikit rasa humor agar bisa terjalin cara bergaul yang baik dengan teman sebaya.
Humor dapat mendekatkan orang satu sama lain dan dapat menjadi cara mudah bersosialisasi dengan
orang lain. Humor adalah tips agar disukai banyak orang. Hanya saja pastikan agar humor yang
dilontarkan adalah gurauan yang bermutu dan bukannya ucapan yang menyakiti orang lain. Misalnya
mengejek, membully dan mentertawakan kesusahan orang lain.

11. Tidak Egois

Jika selama ini Anda dikenal sebagai orang yang egois, maka usahakan untuk menghilangkannya. Sifat
egois bukan hanya tidak disukai orang namun bisa dipastikan Anda akan jauh dari kebersamaan.
Belajarlah untuk rendah hati dan menjadi pribadi yang lebih terbuka. Artinya Anda mau menerima kritik,
saran dan nasehat orang lain untuk perbaikan diri sendiri. Pupuk terus rasa kepedulian Anda kepada
sesama, saling membantu untuk meringankan beban dan terus berpikir positif. Cepat atau lambat sifat
egois Anda akan memudar dan berganti menjadi sifat yang lebih menyenangkan.

Perkembangan sosial-emosional siswa di dalam pembelajaran yang tercapai, yaitu

siswa menunjukkan sikap peduli, partisipasi, komunikasi, interaktif, kemampuan teamwork,

dan menampilkan rasa percaya diri, sedangkan yang tidak tercapai, yaitu pendiam, sulit

beradaptasi, pribadi yang tertutup, dan sulit berkomunikasi dengan orang yang dianggapnya

asing. Perkembangan sosial-emosional siswa di luar pembelajaran yang tercapai, yaitu siswa

menunjukkan sikap empati, peduli, membantu teman, tidak menunjukkan sikap keakuan,

dan mampu mengontrol emosi saat berinteraksi maupun bermain, sedangkan yang tidak

tercapai, yaitu bermain hanya dengan teman dekatnya, kurang peduli dengan apa yang

terjadi di sekitarnya, berbicara seperlunya saja, dan lebih senang belajar daripada bermain.
Upaya-upaya yang dilakukan guru dalam mengembangkan sosial-emosional siswa yakni;

menata posisi duduk siswa, memberikan perhatian yang sama terhadap seluruh siswa, dan

memberi bimbingan kepada siswa guna mendorong tercapainya perkembangan sosialemosional anak.

Karakter secara etimologi berasal dari Bahasa Yunani yang berarti

mengukir corak. Sedangkan dari segi terminologi karakter sering dipandang

sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama,
baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa

dan negara.1

Sistem pendidikan yang ada saat ini masih mementingkan aspek

akademis semata. Padahal pendidikan seharusnya mengembangkan potensi

yang dimiliki peserta didik secara komprehensif. Kecerdasan intelektual,

emosional dan spiritual perlu dikembangkan bersama. Jika kecerdasan

intelektual saja yang dikembangkan akibatnya kecerdasan emosional dan

spiritual akan terkikis oleh zaman.2

Hakikatnya manusia itu adalah makhluk individu dan makhluk sosial.

Sebagai makhluk individu manusia akan beraktivitas menurut keinginannya

sendiri dan sebagai makhluk sosial, ia akan berkomunikasi seperti dalam


kelompok sebaya (peer group), individu merasakan adanya perbedaan disamping

kesamaan satu sama lainnya.

Selain berinteraksi dengan guru, di sekolah siswa juga mengalami

interkasi dengan teman-teman sebaya (peer). Teman sebaya merupakan

kumpulan anak-anak dengan usia yang sama atau tingkat kematangan yang

sama.

Teman sebaya berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan umpan

balik (feedback) mengenai kemampuannya serta sebagai sumber informasi.

Selain untuk memperoleh feedback dan memperoleh informasi teman sebaya

juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sosio-emosional. Melalui teman

sebaya siswa belajar untuk membentuk dan mengemukakan opininya,

menghargai sudut pandang temannya, bernegosiasi mencari solusi jika terjadi

ketidaksepakatan, dan mengembangkan standar tingkah laku yang diterima

secara umum.3

Peran teman sebaya dalam pergaulan siswa sangat menonjol. Hal ini

sejalan dengan meningkatnya minat individu dalam persahabatan serta keikut


sertaan dalam kelompok. Kelompok teman sebaya mempunyai pengaruh

dalam mengembangkan aspek sosial dan psikologis, seperti berkreativitas sesuai dengan minatnya. Di
dalam kelompok teman sebaya siswa dapat merasa

saling membutuhkan dan saling menghargai.

Pembentukan karakter dewasa ini merupakan upaya untuk membantu

perkembangan jiwa anak baik lahir maupun batin, dari sifat kodratnya menuju

kearah peradaban masyarakat dan bangsa secara umum. Pendidikan

pembentukan karakter merupakan upaya untuk menumbuh kembangkan nilainilai yang baik atau positif
pada diri anak sesuai dengan etika moral yang

berlaku.

Dapus

Desiani, T. (2020). Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Pembentukan Karakter Siswa Kelas VIII
MTS Negeri 3 Kabupaten Tangerang. JM2PI: Jurnal Mediakarya Mahasiswa Pendidikan Islam , 1 (1), 47-
68.

DAFTAR PUSTAKA

Hurlock, E. B. (1978). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Latifa, U. (2017). Aspek Perkembangan pada Anak Sekolah Dasar: Masalah dan

Assingkily, M. S., & Hardiyati, M. (2019). Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai dan Tidak
Tercapai Siswa Usia Dasar. Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education, 2(2), 19-31.
PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya

temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Peneliti

dari Center for International Forestry Research (CIFOR),

menjelaskan, bahwa pemanasan global adalah kejadian

terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari

(gelombang panas atau infra merah), yang dipancarkan ke

bumi oleh gas-gas rumah kaca.

Ada enam jenis gas rumah kaca, yaitu

Karbondioksida ( CO ), Metana ( CH4 ), Nitrous oksida

( N2O ), Hydroperfluorokarbon ( HFCs ),

Perfluorokarbon ( CFCs ), Sulfur Heksaflorida ( SF6).

Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Efek

rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap

di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar.


Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu

bumi. Karena, makin tipis lapisan-lapisan teratas atmosfer,

makin leluasa memancarkan radiasi gelombang pendek

matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Selanjutnya

radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi

gelombang panjang atau gelombang panas matahari

PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Planet Bumi telah menghangat juga mendingin

berkali-kali selama 4,65 milyar tahun sejarahnya. Pada saat

ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, para ilmuan

beranggapan hal ini disebabkan oleh aktifitas manusia.

Indonesia adalah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia

setelah Cina sebagai penyumbang gas rumah kaca dari

kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut (yang

diubah menjadi permukiman atau hutan industri). Belum

lagi volusi udara yang ditimbulkan dari asap kendaraan


bermotor di kota-kota besar, asap pabrik dari negara-negara

industri. Bukan hanya itu, penyebab utama pemanasan ini

adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara,

minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida

(CO²) dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah

kaca ke atmosfer, yang menyebabkan Efek Rumah Kaca.

Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas

rumah kaca ini, ia semakin menjadi insolator yang menahan

lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke

Bumi. Bumi memanas akibat dari sinar matahari yang sudah

masuk ke bumi tidak bisa keluar karena gas-gas rumah kaca

ini membentuk lapisan di atmosfer yang memantulkan sinar

matahari. Hal ini terjadi akibat peningkatan jumlah gas ini

melebihi kemampuan tumbuhan dan laut untuk

mengadsorpsinya.

Menurut perkiraan, efek rumah kaca telah


meningkatkan suhu bumi rata-rata 1-5°C. Bila

kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti

sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan

global antara 1,5-4,5°C sekitar tahun 2030. Dengan

meningkatnya konsentrasi gas CO2

di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari

permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan

mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat.

Dampak Pemanasan Global

Para ilmuan menggunakan model komputer dari

temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi telah membuat

beberapa perkiraan mengenai dampak pemanasan global

terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian,

kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia. Dijelaskan

sebagai berikut :
Cuaca

Gejala yang sangat jelas dari pemanasan global

adalah berubahnya iklim, contohnya, hujan deras masih

sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan yang

seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Salah satu

contoh di Indonesia, misalnya kejadian banjir besar pada

bulan Februari 2007 lalu yang merendam lebih dari separuh

DKI Jakarta. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir

ini, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus

bergeser. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa

area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan

cenderung untuk meningkat Tinggi Permukaan Laut

Ketika atmosfer menghangat, daerah bagian Utara

dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan

memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi dan lapisan

permukaan lautan juga akan menghangat, akibatnya


gunung-gunung es di kutub terutama sekitar Greenland

akan mencair. Berdasarkan penelitian para ilmuan yang

tergabung dalam Lembaga Survei Antartika (BIA) barubaru ini, lebih dari 1 juta hektar bongkahan es di
wilayah

bagian barat antartika atau lingkar kutub selatan terancam

meleleh atau pecah.

Tinggi permukaan laut di seluruh dunia telah

meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan

para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 -

88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21. Perubahan tinggi ratarata permuka laut ini diukur dari daerah
dengan lingkungan

yang stabil secara geologi.

Pertanian

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang

hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari

sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di

beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada sebagai contoh,


mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya

curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak,

lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika

mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang

menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh

dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim

dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan

mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Seperti

kita ketahui para petani memakai cuaca sebagai patokan

penanaman mereka, jadi jika salah prediksi cuaca para petani

bisa tidak panen atau hasil panennya tidak bagus sehingga

akan mengalami kerugian.

Hewan dan tumbuhan

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup

yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena

sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam


pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke

arah kutub atau ke atas pegunungan. Akan tetapi,

pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.

Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang

terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian

mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak

mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga

akan musnah. Sedangkan tumbuhan akan mengubah arah

pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat

lamanya menjadi terlalu hangat.

Kesehatan manusia

Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah

tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan

hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas

karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya

terlalu dingin bagi mereka. Anopheles misalnya adalah jenis


nyamuk vektor utama penyakit malaria yang selama ini

dianggap hanya mampu berkembang biak pada daerahdaerah tropis saja dengan suhu tidak kurang dari
16 derajat

celcius dan pada ketinggian kurang dari 1000 m. Namun

laporan terakhir menunjukkan nyamuk ini telah ditemukan

juga di daerah-daerah subtropis dan pada ketinggian yang

sebelumnya tidak ditemukan anopheles seperti di Afrika

Tengah dan Ethiopia. Saat ini 45% penduduk dunia tinggal

di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk

pembawa parasit. Persentase ini akan meningkat menjadi

60% jika temperature meningkat.

Pada skala kecil masyarakat dapat berpartisipasi

dalam mengurangi akibatnya, antara lain dengan :

1. Menghemat pemakaian air

2. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi

3. Menggunakan bahan pembersih, sabun yang aman bagi

lingkungan.
4. Mengurangi pembakaran bahan yang tak dapat didaur

ulang

5. Menghijaukan lingkungan sekitar dengan penanaman

pohon

6. Memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar

7. Membuat kompos

8. Mendorong usaha kerajinan dengan bahan sisa yang

bisa didaur ulang

9. Menggunakan lampu hemat energi

Meminimalisasi Dampak Pemanasan Global

1. Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan penghijauan di

lahan-lahan kritis. Tumbuhan hijau memiliki peran dalam proses fotosintesis,

dalam proses ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan menghasilkan

oksigen. Akumulasi gas-gas karbon di atmosfer dapat dikurangi.

2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif guna mengurangi

penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Emisi gas
karbon yang terakumulasi ke atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan

bakar fosil. Kita mengenal bahwa paling banyak mesin-mesin kendaraan dan

industri digerakkan oleh mesin yang menggunakan bahan bakar ini. Karena itu

diupayakan sumber energi lain yang aman dari emisi gas-gas ini, misalnya;

menggunakan energi matahari, air, angin, dan bioenergy. Di daerah tropis yang

kaya akan energi matahari diharapkan muncul teknologi yang mampu

menggunakan energi ini, misalnya dengan mobil tenaga surya, listrik tenaga

surya. Sekarang ini sedang dikembangkan bioenergy, antara lain biji tanaman

jarak (Jathropa. sp) yang menghasilkan minyak.

3. Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan

kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon.

Karena itu sebaiknya diganti dengan gas. Biogas menjadi hal yang baik dan perlu

dikembangkan, misalnya dari sampah organik.

4. Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan pemahaman dan

penerapan atas prinsip-prinsip sebagai berikut:

a) Dimensi manusia
Manusia berperan sebagai pengguna-perusak-pelestari alam. Manusia harus

diberi kesadaran akan pentingnya alam bagi kehidupannya. Alam memiliki

keterbatasan dibanding kemampuan manusia dalam mengeksploatasi alam.

Manusia memanfaatkan alam guna memperoleh sumber makanan dan

kebutuhan sosial lainnya, tetapi disadari atau tidak tindakannya dapat

berakibat kerusakan faktor-faktor ekologis. Karena itu manusia harus

menyadari bahwa ia dan perilakunya adalah bagian dari alam dan lingkungan

yang saling mempengaruhi.

b) Penegakan hukum dan keteladanan

Pelanggaran atas tindakan manusia yang merusak lingkungan harus mendapat

ganjaran. Penegakan hukum lingkungan menjadi bagian yang penting guna

menjaga kelestarian lingkungan, dan memberi efek jera bagi yang melanggar.

Penegakan hukum tidak memandang strata sosial masyarakat. Selain itu

adalah panutan dan ketokohan seseorang memegang peranan penting. Mereka

yang memiliki pemahaman yang lebih baik (berpendidikan) terhadap


lingkungan hidup hendaknya berperan memberi contoh dan sikap lingkungan

yang baik pula kepada masyarakat. Misalnya, kita masih menemukan kasus

peran beberapa aparat pemerintah dibalik kerusakan hutan, baik dengan

memberikan modal maupun perlindungan bagi perambah hutan.

c) Keterpaduan

Seluruh elemen masyarakat harus mendukung upaya pelestarian lingkungan

dan sumberdaya alam serta penegakan hukumnya. Upaya ini harus dilakukan

secara komprehensif dan lintas sektor. Misalnya, untuk mengatasi emisi gasgas rumah kaca akibat
peningkatan jumlah kendaraan di Kota Jakarta, harus

di atas secara bersama dengan daerah sekitar seperti Bogor, Depok, Bekasi,

dan Tangerang. Karena pekerja yang menggunakan kendaraan bermotor

setiap hari masuk ke kota Jakarta bermukim di empat kota tersebut. Demikian

halnya mengatasi banjir di Kota Gorontalo, misalnya, tidak dapat diatasi

dengan perbaikan fasilitas lingkungan dan membina kesadaran penduduk

kota, tetapi secara menyeluruh dengan masyarakat di wilayah lain (hulu dan

DAS) yang memberi kontribusi terhadap bencana banjir. Masyarakat dan


pemerintah daerah terdekat seperti Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten

Gorontalo turut bertanggungjawab dalam upaya penanggulangan banjir di

Kota Gorontalo. Secara geografis, terdapat daerah aliran sungai dimana dua

sungai besar yang melewati dan bermuara di kota ini. Karena itu bencana

alam dan kerusakan lingkungan tidak dapat dipilah menurut wilayah

administratif semata, tetapi bersifat area geografis-ekologis.

d) Mengubah pola pikir dan sikap

Faktor-faktor lingkungan fisik, mahluk hidup lain dan manusia memiliki

peran masing-masing dalam lingkungan hidup. Manusia sebagai mahluk yang

diberi kemampuan logika harus mampu memandang kepentingan hidupnya

terkait dengan kehidupan mahluk hidup lain beserta kejadian proses-proses

alam. Sikap dan perilaku manusia terhadap alam cepat atau lambat memberi

berdampak pada lingkungan hidupnya. Peduli terhadap lingkungan pada

dasarnya merupakan sikap dan perilaku bawaan manusia. Akan tetapi

munculnya ketidak pedulian manusia adalah pikiran atau persepsi yang

berbeda-beda ketika manusia berhadapan dengan masalah lingkungan.


Manusia harus memandang bahwa dirinya adalah bagian dari unsur ekosistem

dan lingkungannya. Naluri untuk mempertahankan hidup akan memberi

motivasi bagi manusia untuk melestarikan ekosistem dan lingkungannya.

Etika lingkungan

Kecintaan dan kearifan kita terhadap lingkungan menjadi filosofi kita tentang

lingkungan hidup. Apa pun pemahaman kita tentang lingkungan hidup dan

sumber daya, kita harus bersikap dan berperilaku arif dalam kehidupan.

Dalam wujud budaya tradisional, kearifan lokal melahirkan etika dan norma

kehidupan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam dan

lingkungannya. Selama masyarakat masih menghormati budaya tradisional

yang memiliki etika dan nilai moral terhadap lingkungan alamnya, maka

konservasi sumber daya alam dan lingkungan menjadi hal yang mutlak.

Dalam kehidupan masyarakat demikian, etika lingkungan tidak tampak secara

teoretik tetapi menjadi pola hidup dan budaya yang dipelihara oleh setiap

generasi. Etika lingkungan akan berdaya guna jika muncul dalam tindakan

nyata dalam kehidupan sehari-hari.


Triana, V. (2008). Pemanasan global. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 2(2), 159-163.

Utina, R. (2009). Pemanasan global: dampak dan upaya meminimalisasinya. Jurnal Saintek UNG, 3(3).

Anda mungkin juga menyukai