Anda di halaman 1dari 14

DAHSYATNYA KEUTAMAAN BERSYUKUR

1. Manfaat Bersyukur

Dalam kehidupan kita pasti pernah mangalami hal yang membuat kita bahagia dan
kadang juga malah membuat kita merasa menjalani hidup adalah sebuah  penderitaan.
Bersyukurlah atas kehidupan yang telah Allah berikan, kita masih diberi kesempatan untuk
hidup bernafas bebas, panca indra yang sempurna.

Berikut manfaat bersyukur dalam kehidupan, diantaranya :

a. Hidup dalam keberuntungan : Orang yang hidupnya bersyukur akan selalu berfikir positif
didalam setiap hal yang menimpanya baik yang menyenangkan ataupun yang
menyedihkan.
b. Hidup dalam kebahagiaan : Orang yang bersyukur akan selalu merasa hidupnya penuh
dengan kecukupan, oleh karena itu mereka selalu merasa bahagia karena yakin bahwa
setiap apa yang dia peroleh itulah yang terbaik.
c. Memiliki wibawa dimata orang lain : Orang yang berbahagia adalah orang yang hidupnya
penuh dengan kebaikan, mereka memiliki wajah yang di hormati dan disayang oleh
banyak orang karena wajah mereka dihiasi oleh wajah penuh syukur
d. Terilihat lebih rupawan : Menurut para pakar psikologi orang yang bersyukur akan
memiliki wajah yang selalu tersenyum menjalani hidup dan orang yang selalu tersenyum
itu manambah kecantikan dan ketampanannya
e. Awet muda dan umur panjang : Orang yang selalu bersyukur memiliki watak yang sabar,
sedangkan orang yang sabar berdampak pada kesehatan dan awet muda karena otot wajah
beraktifitas tidak terlalu banyak dibandingkan dengan orang yang memiliki watak
pemarah. 

2. Akibat dan Ancaman Jika Tidak Mau Bersyukur


Berikut akibat dan ancaman jika tidak mensyukuri nikmat, diantaranya :

a. Hidup Menderita

Hidup rasanya selalu menjadi beban, iri dengan keberuntungan orang lain, dan enggan untuk
berusaha lebih baik. Meraka yang tidak mau bersyukur hidupnya penuh dengan
kesusahan,suka mengeluh dan menyelahkan takdir. 

b. Hidup menjadi selalu sial

Penelitian membuktikan orang yang tidak bersyukur selalu memiliki sifat negatif pada diri
sendiri (Pesimis) dan pada orang lain (buruk sangka). Orang yang berfikir negatif lebih
banyak mendapat kesialan dari pada orang yang berfikir Positif.
c. Mudah terserang penyakit

Pemarah, Pengiri dan berfikirnegatif adalah sifat dari orang yang tidak mau bersyukur dengan
keadaan yang dia miliki. Meraka cenderung cuek dengan lingkungan dan diri sendri,
akibatnya kekebalan tubuh.

d. Di akhirat di siksa oleh tuhan

Allah berfirman :  "Dan jika kalian manusia mau bersyukur atas nikmat yang telah aku
berikan kepada kalian makaniscaya aku akan menambah nikmat yang telah akuberikan
kepada kalian, dan jika kalian kufur (tidak mau bersyukur) maka ketahuilah niscaya siksa ku
itu pedih." ayat itu menjelaskan bahwa orang yang tidak mau bersyukur atau kufur atas
nikmat allah bahwa  siksaan yang pedih akan menimpa pada dirinya kelak ketika di akhirat.

3. Sebab-sebab kurang bersyukur :

Berikut sebab-sebab yang menjadikan manusia kurang bersyukur :

a. Lalai dari nikmat Allah.


Sesungguhnya banyak manusia yang hidup dalam kenikmatan yang besar, baik nikmat yang
umum maupun khusus. Akan tetapi dia lalai darinya.

b. Kebodohan terhadap hakikat nikmat


Sebagian orang tidak mengetahui nikmat, tidak mengenal dan tidak memahami hakikat
nikmat. Dia tidak tahu bahwa dirinya berada dalam kenikmatan, karena dia tidak mengetahui
hakikat nikmat.

c. Pandangan sebagian manusia kepada orang yang berada di atasnya


Jika seorang manusia melihat kepada orang yang diatasnya, yaitu orang-orang yang diberi
kelebihan atasnya, dia akan meremehkan karunia yang Allah berikan kepadanya. Sehingga dia
pun kurang dalam melaksanakan kewajiban syukur. Karena dia melihat apa yang
diberikannya adalah sedikit.

d. Melupakan masa lalu


Di antara manusia ada yang pernah melewati kehidupan yang menyusahkan dan sempit. Dia
hidup pada masa-masa yang menegangkan dan penuh rasa takut, baik dalam masalah harta,
penghidupan atau tempat tinggal. Dan tatkala Allah memberikan kenikmatan dan karunia
kepadanya, dia enggan untuk membandingkan antara masa lalunya dengan kehidupannya
sekarang agar menjadi jelas baginya karunia Robb atasnya.
MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI

1. Pentingnya Rasa Percaya Diri

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta
memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka
tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada
dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri
memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup
diri.
Menurut Spencer (2003 ) percaya diri adalah keyakinan pada kemampuan dan penilaian
diri atau citra sendiri, termasuk atas kemampuan dirinya yang diwujudkan dalam lingkungan
yang semakin menantang serta percaya pada keputusan dan pendapatnya utnuk mengatasi
kegagalan secara konstruktif.

2. Ciri – ciri Orang yang Mempunyai Rasa Percaya Diri


Apa yang membedakan orang antara yang mempunyai rasa percaya diri dan tidak?
Ternyata ada banyak hal yang membedakan mereka antara lain:
a. Berani Tampil Beda
Orang yang PD adalah sesorang yang hampir pasti memahami dirinya sendiri. Ia mengerti
kebutuhan dirinya, mengerti keterbatasannya, sehingga jadilah ia seorang yang berani tampil
beda, tentunya dalam hal positif.
b. Berani Menerima Tantangan
Bukankah ketika kita belum mencoba, kita belum tahu persis kapankah kesiapan kita? Berani
menerima tantangan berarti berani untuk belajar sesuatu yang baru.
c. Asertif
Asertif berarti tegas, punya pendapat, serta berani berkata tidak. Seseorang yang PD tentu
bersikap tegas, sebab ia berilmu ia tahu kapan saat untuk berkata “ya” dan kapan saat untuk
berkata “tidak”.
d. Mandiri
Seorang yang PD adalah seorang yang mandiri. Ia percaya pada kemampuan dan kekuatan
dirinya dalam emngatasi permasalahan.
e. Selalu bereaksi Positif dalam Menghadapi Masalah
Reaksi positif ini misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi
permasalahan hidup.

3. Manfaat Rasa Percaya Diri

a. Menjadi pribadi yang tahan banting, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.
b. Mampu mengatasi keadaan dengan baik.
c. Mengetahui kemampuan diri sendiri, sehingga mengerjakan sesuatu secara efektif dan
efisien.
d. Memandang semua hal secara optimis.
e. Kualitas kepribadian akan meningkat
f. Mampu mengontrol emosi dengan baik.
g. Hidup akan lebih sistematis.

i.Proses Pembentukan Rasa Percaya Diri


Rasa Percaya Diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang. Ada proses tertentu
dalam pribadi seseorang sehingga terjadilah pembentukan rasa percaya diri. Secara garis
besar, terbentuknya rasa percaya yang kuat terjadi melalui proses sebagai berikut:
a. Terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan proses perkembangan yang melahirkan
kelebihan – kelebihan tertentu.
b. Pemahaman seseorang terhadap kelebihan – kelebihan yang dimiliknya dan melahirkan
keyakinan kuat untuk bisa berbuat segala sesuatu dengan memanfaatkan kelebihan
tersebut.
c. Pemahaman dan reaksi positif seseorang terhadap kelemahan – kelamahan yang
dimilikinya agar tidak menimbulkan rasa rendah diri atau kesulitan menyesuaikan diri.
d. Pengalaman didalam menjalani berbagai aspek kehidupan dengan menggunakan segala
kelebihan yang ada pada dirinya.

4. Membangun Rasa Percaya Diri


Rasa Percaya Diri sangat diperlukan setiap orang. Tanpa rasa percaya diri, seseorang
akan merasa kikuk, serba salah, dan tidak dapat melakukan sesuatu secara maksimal. Berikut ini
ada tujuh (7) pilar untuk membangun rasa percaya diri yang dikutip dari buku Sukses
Membangun rasa Percaya Diri karya Wishnubroto Widarso, antara lain:
1. Sadar bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang dikaruniai hak dasar yang sama yaitu, hak untuk
hidup, hak untuk merdeka, dan hak untuk mencari kebahagiaan kita sendiri.
2. Hidup Mandiri, dalam arti mempunyai pikiran sendiri, mempunyai minat dan hobi sendiri,
dan berani secara terbuka menyatakan pendapat/pikiran sendiri, serta melakukan apapun
yang menjadi minat dan hobi, sejauh itu tidak merugikan orang lain.
3. Menemukan keunggulan/kelebihan diri dan kemudian mengembangkannya dengan sungguh
– sungguh.
4. Menimba ilmu dan mengumpulkan pengetahuan umum sebanyak yang mampu dilakukan.
5. Berfikir realistis bahwa setiap manusia pasti punya keunggulan/kelebihan disamping
kelemahan/kekurangan.
6. Berfikir asertif, tulus mengakui hak orang lain, tetapi pada saat yang sama mampu
menegakkan haknya sendiri.
7. Menggunakan bahasa non verbal (bahasa tubuh) dengan tepat, misalnya memAndang wajah
dan mata lawan bicara kita dalam kurun waktu yang relative lama (bukan seperti pAndangan
sekilas saja), berdiri tegak dengan kaki lurus dan berat badan ditumpukan pada kedua kaki
(tidak condong ke salah satu sisi); duduk dengan punggung tegak pada sAndaran kursi (tidak
duduk membungkuk atau meringkuk); bahu di tarik ke belakang supaya lurus; kepala tegak
tetapi tidak mendongak; artikulasi (pengucapan kata) juga jelas. Bahasa nonverbal ini
seharusnya memang muncul secara alamiah, tetapi bukan berarti tidak dapat dipelajari. Kita
dapat belajar dan berlatih menggunakan bahasa nonverbal tertentu sebagai salah satu cara
membangun rasa percaya diri kita.
Dari uraian singkat di atas, tentunya Anda sudah paham mengenai apa dan bagaimana
rasa percaya diri itu. Andapun memahami betapa pentingnya memiliki rasa percaya diri. Nah,
sudahkah Anda termasuk orang yang percaya diri alias PD? Kalau belum, mulailah dari
sekarang. Tak ada kata terlambat untuk belajar dan memperbaiki diri.
CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari bahan yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut James O.
Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau
diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif
adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses dimana
tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono,
2006: 104).

Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi
melalui suatu tahapan-tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya:
Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak,
berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa mulai berdiri dan
mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan
dengan sempurna.

Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu
dengan baik maka ia harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan
menghasilkan perubahan yang bersifat “Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif
dan fungsional.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan
belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri
(faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor eksternal). Faktor-faktor tersebut diantaranya :

Kondisi internal

Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1.  Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan
sehat,maka akan mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi
sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan
operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas sejenisnya
2.  Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang
stabil,maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa
diliputi rasa ketakutan, kecemasan, adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa
kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3.  Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat
tersebut benar-benar tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil
belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu
merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai masa depan yang gemilang.
Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil dalam
sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus
bekerja keras”.

4.  Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar
seseorang. Seseorang yang dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil
psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum
dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan lainnya. Demikian juga
apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akan mempengaruhi
aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan seseorang yang berkecerdasan
normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang
kuat terhadap obyek tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai
rasa ketertarikan yang kuat terhadap obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar
yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang
terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi suatu obyek belajar sehingga pada
akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-tulusnya
obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk
mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
6.  Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil
tertentu / suatu perbuatan. Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal
dan motivasi eksternal. Motivasi Internal adalah dorongan yang muncul dari dalam diri
seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa depan, dan sejenisnya.
Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena
adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan dapat hadiah apabila nilai
hasil belajarnya di atas 80. Kedua motivasi tersebut sudah dilaksanakan baik oleh
orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah baiknya seseorang memiliki motivasi internal
yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.

Kondisi Eksternal

Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan
adalah keadaan alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan
personal maupun lingkungan-lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi eksternal
tersebut yaitu :

1.  Sarana dan Prasarana


Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil
belajar seseorang. Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan.
Misalnya di rumah mempunyai sarana dan prasarana penunjang keberhasilan belajar,
sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang belajar juga lengkap, maka
kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal akan tercapai. Sarana dan
prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer,
laptop, conect internet (hotspot), dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung
kemajuan individu,maka keberhasilan belajar dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya,
termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok individu. Oleh sebab itu
seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup bermasyarakat, artinya mampu
memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.

Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :


1. Belajar Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal itu
sangat berbeda artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena dengan
begitu diri kita akan merasa teringat akan hal yang kita pelajari karena kita tertarik pada hal
tersebut. Cara ini adalah cara paling efektif untuk belajar sehingga kita terus
mengingatnya, tetapi cara ini juga sangat sulit karena butuh kemauan pada dirinya sendiri.
Dan kemauan itu tumbuh dengan sendirinya karena kebiasaan diri orang tersebut.
2. Media belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena
kita tinggal membaca dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut ini
juga butuh kita cari sesuai yang akan kita pelajari. Bentuk sumber belajar banyak
diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet, dan sebagainya.
3. Strategi atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin dicapai.
Berikut adalah beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein, diantaranya :
Strategi Belajar Efeketif dan Efisien
1. Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan dengan rapi
di atas meja belajar.
2. Mulailah pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam pertama dan seterusnya
3. Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20 menit
4. Pahami setiap alenia materi yang dipelajari
5. Catat hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka tanyakan
pada guru atau teman yang mengerti
6. Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak menggunakan rumus-rumus), cobalah sambil
berbicara sendiri layaknya seorang guru ketika berdiri di depan kelas. Hal itu untuk
menguji berapa persen anda menguasai materi yang baru dipelajari.
7. Untuk pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda tulis rumus-
rumus tersebut pada folio, karton manila dsb. Tempelkan/gantungkan pada tempat
belajarmu atau di kamarmu agar sering terlihat dan mudah untuk mengingatnya
8. Kerjakan latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal yang
belum dimengerti untuk ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti
9. Seringlah mendiskusikan atau menanyakan soal-soal atau materi pelajarnmu baik
dengan teman maupun bapak/ibu guru
10. Upayakan kelompok belajar kecil yang solid
Stevent R. Covey dalam bukunya berjudul Seven Habits of Highly Effective People,
memaparkan tujuh langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang
efektif.

1) Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.


Merupakan tolok ukur sederhana Anda sudah berusaha menentukan sendiri prioritas,
waktu, sumber-sumber terpercaya dalam mencapainya

2) Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.


Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu.  Jangan biarkan teman atau orang lain
mendikte kamu apa yang penting.

3) Kerjakan dahulu mana yang penting.


Kerjakanlah dulu prioritas yang telah Anda tentukan sendiri. 

4) Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (Bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan
"competition" (persaingan).  Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar
bersama, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas.  Dengan begini, Anda akan
selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas

5) Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.


Banyaklah belajar memahami orang lain, sehingga orang akan memahami Anda.

6) Cari solusi yang lebih baik.


Bila Anda tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang
bahan tersebut.  Coba cara lainnya.  Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru,
teman, kelompok belajar

7) Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.


Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-
ide yang cemerlang.

Seseorang belajar dapat kita kategorikan seperti ini:


10% dari apa yang dibaca
20% dari apa yang didengar
30% dari apa yang dilihat
50% dari apa yang dilihat dan didengar 70% dari apa yang dikatakan
90% dari apa yang dilakukan

MENGENAL PROFESI DAN PROSPEK KARIR

Apa Itu Profesi

Profesi sendiri merupakan kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa


Inggris "Profess" yang bermakna : "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas
khusus secara tetap/permanen".

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap


suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasidan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah
pada bidang hukum, ekonomi, kedokteran, militer, teknik desainer, tenaga pendidik.
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Namun seiring semakin
familiernya istilah profesi di masyarakat, profesional juga biasa digunakan dalam sebuah
percakapan atau peng-istilahan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran. Hal tersebut
untuk menunjukan bahwa aktivitas tersebut tidak “amatir”. Contohnya adalah pemain sepak
bola profesional yang menerima bayaran untuk pertandingan sepak bola yang dilakukannya,
sementara olahraga sepak bola sendiri pada dasarnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.
Profesi adalah suatu pekerjaan, dan kita seringkali menganggap profesi sebagai suatu
pekerjaan, namun sesungguhnya tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai
karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya.

Jenis - Jenis Profesi

Di bawah ini disajikan mengenai berbagai jenis profesi yang berada di tengah
masyarakat. Namun, perlu dicatat bahwa urutan yang disajikan ini bukanlah merupakan
urutan derajat profesi itu di tengah masyarakat. Seluruh pekerjaan dan profesi memiliki
tingkat dan derajat kemanfaatan tersendiri bagi masyarakat. Urutan ini juga bukan merupakan
urutan yang didasarkan pada tingkat jabatan, karena tingkat jabatan selalu terkait dengan
tanggung jawab seseorang di dalam institusi tempat ia bekerja. Sesuai dengan bakat dan
kesempatan hidup, seorang dapat memilih jenis profesi sebagai berikut :

1. Profesi Dalam Bidang Ketenagaahlian dan Teknis


Profesi yang termasuk dalam kategori ini lazimnya berkecimpung di bidang riset dan
penerapannya dalam berbagai masalah teknologi, ekonomi, kesehatan, sosial, dan industri.
Profesi dalam kategori ini melakukan fungsi-fungsi keahlian teknologi, artistik, dan lain-lain.
Bidang-bidang ilmu yang dibutuhkan dalam profesi ini antara lain ilmu alam dan fisika,
teknik struktur bangunan, hukum, kesehatan, agama, pendidikan, sastra, seni, dan olahraga.
Penjelasan lebih lanjut dari masing-masing jenis profesi ini adalah sebagai berikut :
a. Ilmuwan Sains (Peneliti) dan Teknisinya.
Contohnya : ahli kimia, ahli fisika, ahli ahli geofisika, ahli astronomi
b. Ilmuwan Perencana dan Pelaksana Pembangunan serta Teknisinya
Contoh profesi ini antara lain : arsitek dan perencana kota, ahli bangunan, ahli mesin, ahli
listrik
c. Ilmuwan Hayati dan Teknisinya
Contoh profesi ini antara lain : ahli biologi, ahli pertanian
d. Ilmuwan Teknologi Penerbangan dan Perkapalan
Contoh profesi ini antara lain : pilot, kapten kapal, serta ahli mesin penerbangan dan
perkapalan
e. Ilmuwan Kedokteran
Contoh profesi ini antara lain : dokter (umum dan spesialis), gokter gigi, dokter hewan,
ahli farmasi, ahli gizi dan nutrisi, bidan serta perawat profesional
f. Ilmuwan Matematika, Statistik, Penganalisis Sistem dan Teknisinya
Contoh profesi ini antara lain : ahli matematika, ahli statistic
g. Ilmuwan Ekonomi
Contoh profesi ini antara lain : ahli ekonomi umum, ahli manajemen, ahli administrasi,
ahli pemasaran
h. Ilmuwan Akuntansi
Jensi profesi ini merencanakan dan memberikan jasa akuntansi, serta mambantu
pembuatan neraca keuangan. Contoh profesi ini antara lain : akuntan, auditor
i. Ilmuwan Hukum
Contoh profesi ini antara lain : hakim, jaksa, pengacara
j. Ilmuwan Pendidik
Contoh profesi ini antara lain : guru, tutor/trainer/instruktur, dosen
k. Ilmuwan Agama (Rohaniawan)
Contoh Profesi ini antara lain : Kiai, Ustadz, Pendeta, Biksu
l. Ilmuwan Sastra dan Bahasa
Contoh jenis profesi ini antara lain : kolumnis, pengarang, kritikus seni, penulis, wartawan
m. Ilmuwan Seni Rupa
Contoh jenis profesi ini antara lain : pematung, pelukis, fotografer

n. Ilmuwan Seni Musik


Contoh profesi ini antara lain : Komponis, Penyanyi, Musisi, Produser, Aktor, Aktris,
Koreografer
o. Ilmuwan Keolahragaan
Contoh jenis profesi ini antara lain : pelatih, olahragawan (atlet), dokter olah raga,
pembina olah raga
p. Pekerja Sosial dan Kemasyarakatan
Contoh jenis profesi ini antara lain : Ahli Perpustakaan, Kurator Musium, Filolog,
Sosiolog, Sejarawan, Antropolog

2. Profesi Bidang Ketatalaksanaan Dan Pengelolaan


Profesi yang termasuk dalam kategori ini terdiri atas orang-orang yang terpilih dan
dipercaya sebagai anggota pemerintahan setempat, daerah, provinsi, regional atau nasional.
Tugas yang diemban oleh profesi ini antara lain ikut memutuskan atau aktif menyusun
kebijakan pemerintah pusat atau pemerintah daerah, serta mempersiapkan amandemen hukum
dan peraturan resmi bersama dengan pejabat lain yang ikut mengorganisasi, mengatur, dan
memerintah. Orang-orang yang bergelut dalam profesi ini juga mewujudkan dan menjalankan
kebijakan pemerintah, serta mengelola, merencanakan, memadukan dan mengatur kegiatan
masyarakat dan pribadi. Contoh jenis profesi yang berada dalam kategori ini antara lain
sebagai berikut :
a. Pejabat Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif
b. Pengelola
3. Profesi dalam bidang ketatausahaan
Profesi yang termasuk dalam kategori ini berkecimpung dalam bidang pelayanan
masyarakat yang mengusahakan agar norma hukum, peraturan dan ketepatan-ketepatan
pemerintah lokal, provinsi dan negara dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, profesi ini
juga mengawasi jalannya kinerja, kelancaran proses transportasi dan komunikasi, serta
pekerjaan lainnya yang memantau pelaksanaan kegiatan sehari-hari. Contoh dari profesi ini
antara lain sebagai berikut : Pengawas, Stenograf an Pengetik, Penata Buku dan Kasir,
Pengatur transportasi dan Komunikasi, Pekerja Dinas Pos, Telegraf, dan Telpon

4. Profesi Dalam Bidang Perdagangan


Profesi yang termasuk ketegori ini berkecimpung dalam merencanakan, mengorganisasi,
mengkoordinasi dan mengarahkan usahanya dalam dunia perdagangan besar atau kecil.
Contoh profesi ini antara lain sebagai berikut :
1. Manajer ; pemasaran, penjualan, dan pembelian barang komoditas perdagangan.
2. Penjual, Pengecer, dan Lainnya
3. Penjaja Asuransi dan Perumahan

5. Profesi dalam Bidang Jasa


Profesi yang termasuk kategori ini berkecimpung dalam mengarahkan, mengorganisasi,
mengawasi, merencanakan dengan matang, agar sektor di luar industry dapat berjalan dengan
semestinya. Dalam jenis profesi ini, terdapat pengusaha jasa sosial yang berkecimpung dalam
bidang kemasyarakatan dan pribadi ini antara lain : konsultan, pelayan hotel, tukang
cukur/pangkas rambut, ahli kecantikan

6. Profesi dalam Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan Perikanan


Dalam sektor pertanian, profesi yang dapat dilakukan antara lain membudidayakan
tanaman tertentu. Begitu pula dengan jenis profesi lainnya. Masing-masing mempunyai
spesialisasi sesuai dengan ruang lingkup kerjanya. Contoh dari kelompok profesi ini antara
lain sebagai berikut : Manajer Pengawas Perkebunan, Pekerja pertanian dan peternakan,
Pekerja Kehutanan, Pekerja perikanan (penangkap ikan), Pekerja perikanan melakukan
penangkapan sumber daya ikan yang berada di laut lepas, lalu membawanya le dermaga untuk
dijual ke pusat pasar ikan.

7. Profesi dalam Bidang Eksplorasi Energi


Profesi yang termasuk ketegori ini berkaitan langsung dalam masalah penambangan
mineral, minyak, dan gas bumi. Orang-orang yang profesi ini juga mengerjakan proses
pengolahan dan pembangkitan energy. Mereka juga melakukan konstruksi dan pembenahan
berbagai tipe jalan, bangunan, dan mesin. Contoh profesi ini antara lain pekerja kilang minyak
dan penambang batubara.
8. Profesi dalam Bidang Militer
Profesi yang temasuk kategori ini berkaitan langsung dengan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pertahanan dan keamanan negara. Contoh profesi ini antara lain : Polisi,
Prajurit, Tentara, Marinir

Anda mungkin juga menyukai