Kelompok 3 Paper
Kelompok 3 Paper
Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, obesitas telah menjadi masalah epidemik diseluruh dunia. Pada
awalnya, prevalensi obesitas tinggi pada negara barat yaitu di negara negara
berkembang. Pada tahun 2013, prevalensi overweight dan obesitas sebesar
23,8% pada anak laki laki dan 22,6% pada anak perempuan di negara
berkembang. Cepatnya pertumbuhan ekonomi di negara Asia berkontribusi
dalam meningkatkan prevalensi obesitas pada anak. Mekanisme yang
diperkirakan menyebabkan kenaikan angka obesitas di negara sedang
berkembang, antara lain: risiko terjadinya overweight lebih tinggi pada anak
pendek, kurangnya nutrisi pada masa anak di awal, dan cepatnya pertambahan
berat badan.1
Di negara berkembang, prevalensi overweight dan obesitas meningkat
dari 8,1% menjadi 12,9% pada laki laki dan dari 8,4% menjadi 13,4% pada
perempuan tahun 2013. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2013, obesitas di Indonesia terjadi pada 8,8% anak usia 5-12 tahun, 2,5% anak
usia 13-15 tahun, 1,6% anak usia 16-18 tahun. Studi di salah satu sekolah dasar
di Surabaya menyebutkan bahwa prevalensi obesitas pada anak SD tersebut
sebesar 2% dan sebanyak 18% anak mengalami kegemukan yang berpotensi
menjadi obesitas.1
Sudah 20 tahun ini prevalensi obesitas di Indonesia terus meningkat, dan
menyerang berbagai populasi penduduk, di pedesaan hingga masyarakat
ekonomi lemah. Karena prevalensi yang semakin meningkat dan dampak negatif
pada kesehatan yang terjadi, saat ini obesitas merupakan masalah global
diseluruh dunia. Obesitas jika tidak ditangani dengan baik akan berdampak
1
Prihaningtyas, Rendi Aji dkk. (2018). Anak Obesitas: Dampak Pada Kesehatan
Dan Perkembangan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
sangat merugikan bagi kesehatan penderitanya pada masa yang akan datang.
Obesitas dapat menurunkan kualitas hidup seseorang dan meningkatkan
penngeluaran dana bagi kesehatnnya. Hal ini disebabkan obesitas dapat
menyebabkan penyakit degenerative yang sangat mematikan, seperti : penyakit
kardiovaskular, jantung, stroke, hipertensi, diabetes mellitus, cancer,sleep apnea,
dan masih banyak lagi.
Mengacu pada permasalah obesitas pemerintah telah mengeluarkan
kebijakan kesehatan yang berguna untuk mengatasi atau menghambat
pertumbuhan obesitas di Indonesia melalui Gerakan Masyarakat Sehat
(GERMAS). Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) merupakan salah satu
upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam
meningkatkan pola hidup sehat dan memerangi penyakit tidak menular dalam
rangka mewujudkan Indonesia sehat 2020. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun
2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) (Kemenkes,2017).
Berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
sehat maka beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan program
tersebut melalui: peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat,
penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi, peningkatan
pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan,
peningkatan edukasi hidup sehat.2
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu obesitas dan kebijakan kesehatan?
2. Kapan seseorang dikatakan obesitas ?
3. Apakah obesitas berbahaya?
4. Apa saja faktor penyebab obesitas ?
5. Bagaimana cara mengatasi obesitas ?
6. Apa kebijakan pemerintah untuk membantu mengatasi obesitas?
7. Bagaimana pengaruh kebijakan pemerintah untuk membantu mengatasi
obesitas?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian obesitas dan kebijakan kesehatan
2. Untuk mengetahui kapan seseorang dikatakan obesitas
3. Untuk mengetahui bahaya obesitas
4. Untuk mengetahui faktor penyebab obesitas
5. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi obesitas
6. Untuk mengetahui apa kebijakan pemerintah untuk membantu mengatasi
obesitas
7. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kebijakan pemerintah untuk
membantu mengatasi obesitas
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut WHO (2011), indeks massa tubuh (IMT) orang normal adalah 18,5
– 24,9, indeks massa tubuh kurang dari 18,5 dikatakan kurus dan jika 25 ke
atas disebut obesitas. Obesitas dapat dibedakan berdasarkan bentuk fisik/tubuh
yang tersusun akibat timbunan lemak di tubuh. Obesitas dibedakan menurut
distribusi lemak, yaitu bila lebih banyak timbunan lemak dibagian atas tubuh
(dada dan pinggang) maka disebut apple shape body (android), dan bila lebih
banyak timbunan lemak di bagian bawah tubuh (pinggul dan paha) disebut pear
shape body (gynoid) (Patidar, 2013). 3
3
Hermawan, Dessy dkk. (2020). Mengenal Obesitas. Yogyakarta: Andi.
Keluarga dengan riwayat obesitas. Seorang anak yang berasal dari keluarga
yang obesitas berpotensi lebih tinggi untuk memiliki berat badan yang
berlebih pula. Selain karena faktor genetik, hal ini kemungkinan besar juga
dipengaruhi oleh pola makan dan kurangnya aktivitas fisik bersama anggota
keluarga.
Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti prednison, lithium, dan amitriptyline,
juga dapat menjadi salah satu faktor yang bisa membuat anak lebih rentan
mengalami obesitas.
Psikologis anak. Untuk mengatasi masalah dan emosi, seperti rasa bosan atau
stres, beberapa anak sering kali melampiaskannya pada makanan. Biasanya,
mereka akan mengonsumsi makanan cepat saji, minuman manis, dan permen
atau cokelat secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Utama dkk. (2020). Evaluasi Penerapan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) Di Kota Bengkulu: Jurnal JNPH, 8(2), 91-99.
Hastuti dkk. (2019). Gambaran Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS): Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 9(2), 141-148.
Patonah dkk. (2019). Edukasi Pola Hidup Sehat Kepada Masyarakat Di Kelurahan
Manjahlega Kota Bandung Dalam Menanggulangi Obesitas Sebagai Faktor
Risiko Penyakit Kardiovaskular: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2),
354-361.
Yessi dkk. Pencegahan Dini Terhadap Penyakit Tidak Menular (PTM) Terutama
Penyakit Risiko Tinggi Stroke Melalui GERMAS Di Desa Pauh Kota Pariama:
Jurnal Abdimas Saintika, 4(1), 46-50.
Darni, J. (2020). Pengaruh Pemberian Edukasi Komik Isi Piringku Terhadap
Pengetahuan Dan Asupan Lemak Pada Anak Gizi Lebih: Darussalam Nutrition
Journal, 4(1), 7-15.
Aji dkk. (2022). Determinan Obesitas Dan Implikasi Kebijakan Dalam Pencegahan
Dan Penanggulangan Obesitas Di Indonesia: Journal Of Midwifery and Health
Administration Research, 2(1), 35-42.
Baroroh dkk. (2022). Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Remaja Tetang Gizi
Isi Piringku Sebagai Upaya Menurunkan Triple Burden Malnutrition: JMM
(Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(5), 3561-3571.
Darni, J. & Agustina, E. (2020). Pengaruh Komik Isi Piringku Terhadap Asupan
Karbohidrat Dan Protein Pada Anak Gizi Lebih: Jurnal Gizi Prima (Frime
Nutrition Journal), 5(1), 16-19.
Gifari dkk. (2020). Edukasi Gizi Seimbang Dan Aktivitas Fisik Dalam Upaya
Pencegahan Obesitas Remaja: JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(1), 55-62.
Fitriani, A. (2021). Edukasi Isi Piringku Kepada Guru Dan Orangtua Untuk
Meningkatkan Keragaman Makanan Dari Aspek Sayur Dan Buah Pada Siswa
SD Di Jakarta: JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 5(5), 2755-2769.
Hermawan, Dessy dkk. (2020). Mengenal Obesitas. Yogyakarta: Andi.
Prihaningtyas, Rendi Aji dkk. (2018). Anak Obesitas: Dampak Pada Kesehatan Dan
Perkembangan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Rachmawati, Muchnuria. (2012). Mencegah Obesitas (Problema Obesitas pada
Remaja). Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press).
Sudargo, Toto dkk. (2014). Pola Makan Dan Obesitas. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Arundhana, Andi Imam dan Asriadi Masnar. (2021). Obesitas Anak dan Remaja
(Faktor Risiko, Pencegahan, dan Isu Terkini). Depok: CV. Edugizi Pratama
Indonesia.
Sulistyowati, Lili S dkk. (2017). Panduan Pelaksanaan Gerakan Nusantara Tekan
Angka Obesitas (GENTAS). Jakarta: Kementrian K
ABSTRACT
Obesity is the excessive accumulation of fat in the body. Obesity occurs
due to excess calorie intake. People with obesity do not necessarily have
adequate nutritional intake. Adequate nutrition is the amount of nutrition that is
met from food depending on age, gender, activity, weight, height and certain
conditions. Obesity is an excessive level of body fat and can cause disease.
family, people around us, and in our environment. The forms of Germas
activities include physical activity, consuming vegetables and fruit, not smoking,
not consuming alcohol, checking health regularly, cleaning the environment and
using latrines. In addition, the government also held the GENTAS program.
The GENTAS logo contains the following message: The circle in the middle
represents the T plate model, the green color represents vegetables and fruit,
ABSTRAK