Anda di halaman 1dari 33

Ekologi

Makhluk Hidup
Dosen Pengampu : Abdul Azis S. Si., MSi

Kelompok 4
Anggota Kelompok
Dwi Lestari Amanda Shofi Nafisyah Kiswanti
222110102067 222110102071 222110102077

Zadam Maulana Inesa Malika Cintya Lamusu


222110102078 222110102081 222110102086

Chikyta Lintang
222110102087
Materi
8. Siklus
2. Organisasi 4. Simbiosis 6. Predasi biogeokimia
kehidupan

1. Pengertian 3. Adaptasi 5. Kompetisi 7. Rantai dan 9. Masalah


ekologi Piramida Makanan lingkungan
Pengertian Ekologi
Ekologi merupakan studi keterkaitan antara
organisme dengan lingkungannya, baik
lingkungan abiotik maupun biotik.
Organisasi Kehidupan

Organisasi kehidupan dalam ekologi dimulai dari


satuan individu. Bahkan ada beberapa anggapan
jika organisasi kehidupan dimulai dari populasi
1. Makromolekul merupakan senyawa dengan molekul besar yang tersususun dari monomer
sederhana.
2. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa organik yang kompleks, seperti
lemak, protein, dan karbohidrat.
3. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma dan inti yang terkandung
dalam membran.
4. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama.
5. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang mempunyai fungsi tertentu
6. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis.
7. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.
8. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan beranak pada suatu daerah
tertentu.
9. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis organisme yang menempati suatu daerah
tertentu;
10. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang kompleks
antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air,
udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi.
11. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi. Lapisan biosfer kira-kira 9000 meter
di atas permukaan bumi, beberapa meter di bawah permukaan tanah, dan beberapa ribu meter
di bawah permukaan laut.
Adaptasi
penyesuaian diri yang dilakukan makhluk hidup terhadap lingkungannya sebagai bentuk
pertahanan diri.

Adapun tujuan adaptasi yaitu sebagai berikut:


1. Untuk melindungi diri dari musuh atau pemangsa
2. Untuk memperoleh makanan
3. Untuk bertahan hidup
Pembagian adaptasi
01 Adaptasi morfologi 02 Adaptasi fisiologi
merupakan penyesuaian bentuk tubuh dan merupakan penyesuaian fungsi alat tubuh
struktur tubuh luar makhluk hidup atau alat- bagian dalam pada makhluk hidup terhadap
alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi ini menyangkut
lingkungannya. Adaptasi ini dilakukan guna fungsi organ tubuh makhluk hidup, juga
menyesuaikan bentuk tubuh dengan kondisi melibatkan zat-zat tertentu guna membantu
tempat tinggal untuk mempertahankan proses metabolisme.
hidupnya

03 Adaptasi tingkah laku


Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk
tingkah laku. Adaptasi tingkah laku berhubungan dengan tindakan makhluk hidup guna melingdungi
diri dari serangan pemangsa.
Simbiosis
Hubungan antar makhluk hidup.
Hubungan khas dua makhluk hidup yang
berbeda dinamakan simbiosis. Hubungan
itu tidak selamanya menguntungkan
Macam – Macam Simbiosis
Mutualisme Komensalis
Simbiosis mutualisme adalah Simbiosis komensalisme adalah
hubungan dua makhluk hidup
berbeda jenis yang saling
me hubungan antara dua makhluk hidup
yang berbeda jenis yang satu mendapat
keuntungan dan yang lain tidak
menguntungkan.
dirugikan.

Parasitisme
hubungan dua makhluk hidup yang
berbeda jenis yang satu mendapat
keuntungan dan yang lain dirugikan.
Kompetisi
pertarungan antar individu dalam suatu populasi atau antar spesies untuk sumber
daya yang terbatas. Kompetisi dapat terjadi dalam populasi di antara spesies yang
sama (intraspecific), atau dapat pula terjadi antar populasi spesies yang berbeda
(interspecific).

bekerja secara tidak langsung dengan


pengurangan sumber daya interaksi langsung antarspesies

Kompetisi eksploitatif kompetisi interferensi

Ex : tanaman yang bersaing untuk Ex : kutu daun besar/serangga)


memperebutkan cahaya mempertahankan tempat makannya di
daun kapuk dengan menendang atau
mendorong kutu daun yang lebih kecil
Predasi
interaksi antara dua atau lebih
spesies yang salah satu pihak
(organisme yang dimangsa),
sedangkan pihak lainnya (predator,
organisme yang memangsa)
beruntung.
Model Lotka-Volterra
Menurut Dwaradi (2011), model Lotka-Volterra juga dikenal sebaga model prey-predator
(mangsa-pemangsa).

Model ini secara umum diasumsikan berdasarkan asumsi sebagai berikut:


a. Dalam keadaan tanpa prey, lingkungan hidup populasi prey sangat ideal sehingga perkembangan
tidak terbatas.
b. Pertumbuhan prey juga ideal, kecuali terdapat kendala makan.
c. Laju kematian predator adalah konstan, tidak terpengaruh terhadap kepadatan dan umur prey.
d. Efesiensi predator tidak bergantung umur prey predator.
e. Efesiensi penggunaan prey sebagai makanan predator untuk bereproduksi adalah konstan dan tidak
tergantung umur dan kepadatan predator.
f. Gerakan dan kontak prey dan predator bergantung secara acak. Setiap individu prey memiliki
peluang yang sama untuk dimangsa.
g. Waktu yang digunakan predator untuk memangsa diabaikan.
h. Kepadatan prey tidak mempengaruhi peluang pemangsaan.
i. Kepadatan predator tidak mempengaruhi peluang predator untuk memangsa.
Model Leslie Gower
Model Leslie Gower merupakan salah satu modifikasi dari model Lotka- Voltera, dimana model
ini menganggap carrying capacity populasi predator dipengaruhi oleh populasi prey. Model ini
mengasumsikan bahwa populasi pemangsa mempunyai hubungan timbal balik dengan kelangkaan
populasi mangsa.

Model ini mempunyai beberapa asumsi, yaitu :


a. Laju pertumbuhan populasi mangsa dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan populasi pemangsa,
karena persaingan antar spesies dan interaksi mangsa dan pemangsa.
b. Laju pertumbuhan populasi pemangsa dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan populasi mangsa,
karena persaingan antar spesies dan interaksi mangsa dan pemangsa. (Sahamony dkk 2016).
Rantai makanan

&Piramida ekologi
Rantai makanan
serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk hidup
berdasar urutan tertentu yang terdapat peran produsen.
konsumen dan decomposer (pengurai) untuk kelangsungan
hidup.
Rantai makanan ada yang didarat, di air dan digurun.
Rantai makanan di darat
Rumput → belalang → katak → ular → jamur
Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut tingkat trofik.
Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof
dengan kata lain sering disebut produsen.
Organisme yang menduduki tingkat tropik kedua disebut konsumen primer (konsumen I).
Organisme yang menduduki tingkat tropik ketiga disebut konsumen sekunder (Konsumen II).
Organisme yang menduduki tingkat tropik tertinggi disebut konsumen puncak.

Dilihat dari urutan tersebut maka :


1. Rumput bertindak sebagai produsen.
2. Belalang sebagai konsumen I (Herbivora)
3. Katak sebagai konsumen II (Carnivora)
4. Ular sebagai konsumen III/konsumen puncak (Carnivora)
5. Jamur sebagai dekomposer.

Rantai makanan di air


Phytoplankton → Ikan kecil → Singa laut → Paus Orca →
dekomposer

Rantai makanan di gurun


Piramida
ekologi
Suatu diagram piramida yang dapat menggambarkan
hubungan antara tingkat trofik satu dengan tingkat trofik
lain, secara kuantitatif pada suatu ekosistem.
Pada piramida ini organisme yang menempati tingkat trafik
bawah relatif banyak jumlahnya. Makin tinggi tingkat
trofiknya jumlah individunya pun semakin sedikit. Tingkat
trofik tersebut terdiri dari produser konsumen primer
konsumen sekunder, konsumen tersier.
Jenis jenis piramida ekologi
Piramida jumlah menunjukkan jumlah Piramida biomassa menunjukkan massa total organisme di
organisme di setiap tingkat trofik tanpa setiap tingkat trofik. Biasanya, jenis piramida ini terbesar di
mempertimbangkan ukurannya. Piramida bagian bawah dan semakin kecil ke atas, tetapi pengecualian
jenis ini dapat memudahkan dalam memang ada. Biomassa satu tingkat trofik dihitung dengan
mengamati perubahan dalam ekosistem mengalikan jumlah individu di tingkat trofik dengan massa
tertentu berdasarkan jumlah populasi di rata-rata satu individu di area tertentu. Jenis piramida
dalamnya. Misalnya, pada sebuah pohon makanan ini memecahkan beberapa masalah piramida jumlah
asam tinggal jutaan semut, puluhan kupu- karena menunjukkan representasi yang lebih akurat dari
kupu, ratusan lebah, dan sekelompok jumlah energi yang terkandung di setiap tingkat trofik, tetapi
burung pemakan serangga memiliki keterbatasannya sendiri.

Rumput sebagai produsen menempati posisi


paling bawah. Kemudian, di atasnya ada
piramida Piramida biomassa konsumen pertama yang berupa hewan-
jumlah hewan herbivora pemakanan rumput, seperti
kelinci, kambing, dan lain sebagainya. Lalu,
di atasnya ada konsumen kedua yang
merupakan pemakan daging, seperti rubah.
Setelah itu, di puncak piramida ada
konsumen tersier, misalnya singa atau
harimau.
Piramida energi disebut juga
piramida trofik atau piramida
ekologis, berguna dalam
mengukur perpindahan energi Kandungan energi tiap
dari satu organisme ke trofik sangat ditentukan
organisme lain di sepanjang oleh tingkat trofiknya
rantai makanan. sehingga bentur grafiknya
sesuai, dengan piramida
ekologi yang sesungguhnya
Piramida energi di lingkungan tersebut.
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
Siklus Biogeokimia adalah sebuah perputaran energi kompleks yang terjadi
di lingkungan. Di dalamnya terdapat aliran energi satu arah yang diperbaharui
oleh pasokan sinar matahari serta aliran materi berupa siklus bahan kimia di
alam.
 Berikut jenis – jenis siklus biogeokimia
1. Siklus karbon
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon dipertukarkan
antara biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer.
● Prosesnya :
Siklus biogeokimia
2. Siklus Nitrogen
Siklus nitrogen adalah suatu proses konversi senyawa yang mengandung unsur nitrogen
menjadi berbagai macam bentuk kimiawi yang lain. Transformasi ini dapat terjadi secara
biologis maupun nonbiologis. Beberapa proses penting pada siklus nitrogen, antara lain
fiksasi nitrogen, mineralisasi, nitrifikasi, denitrifikasi

● Prosesnya
Siklus biogeokimia
3. Siklus Sulfur
Pengertian dan definisi lain dari daur belerang sulfur
yaitu perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur
dioksida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen
sulfida lagi
• Prosesnya:
Siklus biogeokimia
● Siklus Fosfor
Siklus fosfor adalah siklus biogeokimia yang menggambarkan
transformasi dan translokasi fosfor dalam tanah, air, serta bahan organik
hidup dan mati.

● prosesnya
Siklus biogeokimia
4. Siklus Hidrologi
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah
berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui proses
kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
● prosesnya
Masalah lingkungan
Masalah lingkungan
(pencemaran udara)
Fenomena adanya zat ,baik kimia,biologi maupun fisik yang mencemari atmosfer,dan berbahaya bagi kesehatan
makhluk hidup.

Faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara:

• Aktivitas industri dan produksi energi

• Kendaraan bermotor

• Pengolahan limbah

• Aktivitas rumah tangga

• Kegiatan pertanian
Zat zat yang dihasilkan dari
sumber pencemaran udara

1. Karbon monoksida (CO) 3. Partikel debu (TSP)


Dihasilkan dari asap kendaraan bermotor Bisa menyebabkan iritasi

2. Nitrogen dioksida (NO2) 4. Hidrokarbon


Berbahaya untuk kesehatan pernapasan Dihasilkan dari pembakaran
(organ paru – paru) gas,kayu,minyak dll
Masalah lingkungan
(pencemaran air)
1. Pencemaran air mikroorganisme dalam air
Merupakan berbagai macam kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup yang sering
mencemari air.

2. Pencemaran air oleh bahan anorganik nutrisi tanaman


pupuk kimia ini dapat meningkatkan produksi hasil pangan yang
tinggi,namun dipihak lain nitrat dan fosfat dapat mencemari lingkungan air yakni subgai,danau,
laut.

3. Pencemaran air oleh limbah organik


Makin banyak limbah organik makin banyak pula kebutuhan oksigen oleh bakteri.

4. Pencemaran air oleh bahan kimia anorganik


Bahan anorganik berupa asam,basa,maupun garam akan menyebabkan
perubahan air dari pH yang normal menjadi pH asam maupun basa.
Masalah lingkungan
(pencemaran tanah)

1. Penyebab pencemaran tanah


Disebabkan oleh peristiwa alam,seperti letusan gunung berapi,serta
disebabkan oleh aktivitas manusia

2. Komponen pencemaran tanah


Aktivitas manusia menghasilkan limbh organik dan anorganik,dan
perbandingan komposisi limbah organik dan anorganik di muka
bumi berada dikisaran 70;30,dengan presentase terbanyak adalah
limbah organik
Sumber : buku
“ekologi dan ilmu
lingkungan”
terimakasih
Apakah pertanyaan teman-temanku?

Anda mungkin juga menyukai