Anda di halaman 1dari 39

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)

Jawa Tengah

MANAJEMEN
LINEN & LAUNDRY
Disampaikan pada :
Pelatihan Dasar PPI, Semarang 17-19 Maret 2023

HIPPII Jawa Tengah


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia Pokok Bahasan

1. Pendahuluan
2. Dasar hukum
3. Tujuan
4. Prinsip Pengelolaan Linen
5. Prosedur Pengelolaan Linen
6. Pendistribusian
7. Kesimpulan

HIPPII Jawa Tengah 2


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PENDAHULUAN
• Penanganan linen & laundry merupakan salah satu bagian dari standard
precaution
• Linen dan laundry menghasilkan microorganisme pathogen dalam jumlah
besar dan dapat meningkat 5 kali lipat selama periode sebelum cucian mulai
diproses (Depkes RI tahun 2000 tentang bakteri pada instalasi laundry).
• Di era pandemik seperti ini pelayanan laundry RS maupun FTKP menjadi
bagian penting untuk mencegah penyebaran mikroorganisme (bakteri, virus,
jamur, scabies) di lingkungan RS maupun FTKP dengan cara melakukan
proses pengelolaan linen di unit laundry sesuai dengan standar PPI, maka
risiko penularan penyakit termasuk Covid-19 menjadi rendah

HIPPII Jawa Tengah 3


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia Lanjutan PENDAHULUAN
Lanjutan PENDAHULUAN

• Unit laundry di era normal tidak perlu melakukan perubahan system


pencucian karena konsep dasar dari laundry terbagi dua area kotor
dan area bersih, saat melakukan pemerosesan linen kotor dan
infeksius dilakukan di area kotor (linen kotor diterima, disortir,
ditimbang dan dimasukkan ke dalam mesin cuci) dengan petugas
menggunakan APD lengkap, setelah itu linen bersih di terima diarea
bersih (barrier system machine) dilakukan proses pengeringan,
penyetrikaan, pelipatan dan distribusi)

HIPPII Jawa Tengah 4


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia REGULASI
• PMK 27 Tahun 2017 Tentang Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
• Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Tahun 2020.
• CDC 2007: Guideline for Isolations:Preventing trasmisions of
Infectious Agents in Healthcare Settings.
(Linen kotor termasuk sprei, handuk dan baju petugas dapat
terkontaminasi microorganisme, risiko penyebaran infeksi dapat dicegah
dengan penanganan, transpotasi dan pencucian linen yang tepat.
• STARKES ada di PPI 6 Tentang Manajemen linen.

HIPPII Jawa Tengah 5


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PENGELOLAAN LAUNDRY

• MAKSUD
Dimaksudkan agar pengelolaan linen yang meliputi pengumpulan,
pengangkutan, pemilahan dan pencucian linen yang sesuai standard PPI

• TUJUAN
Untuk mencegah terjadinya infeksi silang, bagi pasien dan petugas ,
dengan mengelola dan mengendalikan bahan linen dan mutu linen,
mengelola sumber daya agar mampu menyediakan linen sesuai
kebutuhan dan harapan pengguna layanan dengan memperhatikan
proses pembiayaan dan meningkatkan kepuasan pasien .

HIPPII Jawa Tengah 6


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi PRINSIP PENGELOLAAN LINEN
Indonesia

A.Semua petugas yang terlibat dalam pengelolaan linen agar menerapkan PPI

B.Perlakuan linen disesuaikan dengan katagori kebersihan linen


1. Linen bersih
2. Linen steril
3. Linen kotor
4. Linen infeksius
C.Linen dari ruang isolasi diperlakukan sebagai linen infeksius, penggunaan
kantong ganda (dobel) tidak perlu dilakukan kecuali jika kantong utama rusak
atau bocor,

HIPPII Jawa Tengah 7


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia
PENGELOLAAN LINEN

• D.Pencucian linen kotor, infeksius, bersih dilakukan terpisah melalui


pintu masuk yang berbeda atau satu arah, jika memungkinkan
menggunakan mesin cuci yang berbeda atau waktu pencucian yang
berbeda.
• E.Area pencucian linen kotor dan penempatan linen bersih berada
pada tempat dengan pintu yang berbeda yang dibuat dalam satu arah

HIPPII Jawa Tengah 8


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia STRUKTUR ORGANISASI

• Bergabung dengan CSSD


• Berdiri sendiri sebagai instalasi laundry

KETENAGAAN
• Perawat / Tenaga kesehatan lainnya
• Tenaga non medis yang telah mengikuti pelatihan khusus mengenai
laundry

HIPPII Jawa Tengah 9


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PENGADAAN LINEN

• Material
• Harus disesuaikan dengan fungsi, cara perawatan dan segi
penampilan.
• Ukuran
• Linen merupakan barang habis pakai, standar ukuran yang
diperhitungkan tidak dari penggunaan saja tapi dilihat dari biaya
pengadaan
• Linen sebaiknya diberi logo
• Pangadaan linen harus mempertimbangkan faktor kapasitas RS maupun
FTKP, BOR, lama pencucian dll
HIPPII Jawa Tengah 10
Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PENGADAAN LINEN

1 Par Stok TT Dewasa:


• 1 lb bed pad (alas diatas kasur)
• 3 lb kain sprei (1alas tidur, 2 lb penutup selimut)
• 1 lb stek laken( alas melintang)
• 1 lb zeil (perlak dan kain)
• 1 lb selimut *1 lb handuk tangan
• 1 lb sarung bantal *1 lb handuk muka
• 1 lb bed cover * 1lb wash lap
• 1 lb handuk mandi * 1 keset kamar mandi
HIPPII Jawa Tengah 11
Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PENGADAAN LINEN

Ratio Par linen dan TT :


• 1 TT : 3-9 par linen
• ICU : 1 TT : 6-10 par linen
• 1 par dipakai pasien
• 1 par di cuci
• 1 par disimpan diruangan
• 1 par disimpan di gudang

HIPPII Jawa Tengah 12


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia Kebutuhan perlengkapan linen

• Bila penggantian dan pencucian setiap hari, maka dibutuhkan 3 parstock per TT
rawat inap dewasa (dipakai pasien, diruang penyimpanan dan di laundry)
• Untuk rawat inap anak dibutuhkan > 3 par stock
• Untuk rawat inap intensif dibutuhkan >6 par stock
• Untuk pelayanan operasi / tindakan tergantung:
• Jenis jumlah operasi perhari
• Bentuk: berlubang / tidak
• Ukuran: Besar, sedang, kecil
• Jenis linen:katun, drill
• Pakaian fungsional

HIPPII Jawa Tengah 13


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia Contoh : SARPRAS DI RUANG LAUNDRY

HIPPII Jawa Tengah 14


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia LOUNDRY DI FKTP

HIPPII Jawa Tengah 15


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN

a. Linen kotor tidak terkontaminasi


(non infeksius)
b. Linen kotor terkontaminasi
(infeksius)
c. Penanganan dimulai sejak dari
ruangan perawatan:
• Jangan meletakkan linen kotor di
lantai, kumpulkan linen kotor
sedemikian rupa untuk mencegah
kontaminasi lingkungan,
• Tidak pernah menggabungkan
linen kotor dengan linen
infeksius.

HIPPII Jawa Tengah 16


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN

d.Pastikan petugas memakai APD : Topi, apron/ celemek, masker,


sarung tangan rumah tangga, sepatu booth.
e.Linen infeksius dimasukkan ke dalam kantong kuning dan diikat
rapat.
f.Bersihkan linen kotor bernoda feaces/ terkontaminasi dengan
menggunakan air mengalir di ruang cuci (spoelhok).
g.Masukkan dalam kantong plastik kuning dan ikat rapat jangan sampai
ada kebocoran.
h.Catat jumlah dan jenis linen setelah memasukkan kedalam kantong
kuning.

HIPPII Jawa Tengah 17


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia Pengiriman linen ke laundry

• Penerimaan linen kotor petugas ruangan masuk dari pintu


ruangan pencucian dan tidak boleh masuk ke ruangan linen
bersih.
• Linen kotor di laundry harus dibedakan antara linen
infeksius dan non infeksius.
• Bagian penerimaan di laundry melakukan pencatatan jumlah
linen, kedua belah pihak pengirim dan penerima pada
buku ekspedisi

HIPPII Jawa Tengah 18


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi PENGIRIMAN LINEN KE
Indonesia
LAUNDRY

• Tempat linen harus tertutup


rapat.
• Bedakan alat pengangkut
linen bersih dan linen kotor.
• Petugas ruangan mengantar
linen kotor ke laundry.
• Segera bersihkan alat
pengangkut linen dengan
desinfectan.

HIPPII Jawa Tengah 19


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia ALUR LINEN KOTOR

Infeksius
Linen kotor dari Dikirim ke
Mulai pasien rawat laundry
inap/rawat jalan Non Infeksius

Distribusi Gudang Linen non


Di keringkan Di pisah
penyimpanan steril
Di seterika Ditimbang
Sterilisasi Di pisahkan Di cuci
Distribusi Linen steril
CSSD

HIPPII Jawa Tengah 20


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia Persyaratan Ruang Laundry :

• Lokasi mudah dijangkau oleh unit yang memerlukan.


• Lantai terbuat dari beton, tidak licin.
• Ada saluran pembuangan air kotor
• Mempunyai pintu terpisah untuk penerimaan linen bekas
pakai dan pintu tempat pendistribusian
 Ada kran air bersih dengan kualitas dan tekanan yang
memadai.
 Ada saringan alat-alat yang telah dicuci.
 Ada ruangan-ruangan yang terpisah sesuai kegunaannya.

HIPPII Jawa Tengah 21


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia Persyaratan Ruang Laundry :

 Mempunyai kamar mandi untuk petugas.


 Ruangan tempat penyortiran harus mempunyai sirkulasi udara yang
baik (pertukaran udara 10x/jam).
• Ada tempat limbah benda tajam.
• Sarana cuci tangan.
• Tidak perlu kultur ruangan.
• Petugas harus memakai alat pelindung diri (sarung tangan, masker,
gaun dll).
• Mempunyai mesin yang beda untuk mencuci linen kotor dan linen
infeksius

HIPPII Jawa Tengah 22


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia Standar Laundry

Laundry memiliki standar fasilitas


sesuai standar laundry :
• Mesin cuci/ Washing machine
• Mesin peras/ Washing extractor
• Mesin pengering/ Drying tumbler
• Mesin penyetrika/ Flatwork ironer
• Mesin penyetrika pres/ Presser ironer
• Mesin jahit/ Sewing machine

HIPPII Jawa Tengah 23


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PROSES PENCUCIAN LINEN

HIPPII Jawa Tengah 24


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PROSES PENCUCIAN LINEN

HIPPII Jawa Tengah 25


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia
PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN

. Pencucian linen kotor dilakukan berbeda dengan linen infeksius


menggunakan mesin yang berbeda , jika tidak memungkinkan maka
pencucian dapat dilakukan pada mesin cuci yang sama dengan waktu
pencucian yang berbeda (cuci linen kotor terlebih dahulu , lalu linen
infeksius selanjutnya bersihkan mesin cuci)

Persyaratan pencucian linen kotor dan infeksius sebagai berikut


1. Tersedia air bersih mengalir dan jika tersedia air panas lakukan
pencucian dengan suhu 70℃ dalam waktu 25 menit atau 95 ℃
dalam waktu 10 menit dengan menggunakan detergen.

HIPPII Jawa Tengah 26


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN

2. Jika tidak tersedia air panas maka pencucian linen infeksius dapat
menggunakan detergent dengan menambahkan cairan desinfektan
(pemutih) dengan pengenceran 1:99 cc air) namun perlu di perhatikan
waktu perendaman tidak lebih dari 10-15 menit karena dapat merusak
struktur kain linen

3. Proses pengeringan dilakukan dengan mesin cuci jika dilakukan


proses pengeringan manual maka saat menjemur cucian harus di tempat
yang beratap (tertutup) untuk menghindari kontaminasi debu atau
kotoran

HIPPII Jawa Tengah 27


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi PROSEDUR PENGELOLAAN
Indonesia
LINEN

HIPPII Jawa Tengah 28


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN

j. Alur denah ruangan penerimaan


linen kotor dan linen bersih
berbeda dengan prinsip pintu
penerimaan dan pengeluaran satu
arah

HIPPII Jawa Tengah 29


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia LOUNDRY DI FKTP

HIPPII Jawa Tengah 30


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PENGERINGAN & PENYETRIKAAN

 Linen tebal perlu pengeringan selama 10 menit dengan suhu


70℃
 Linen tipis hanya perlu pemerasan dengan menggunakan
mesin pemerasan(extractor) selama 5-8 menit.
 Kelompokkan linen yang lembaran dan bukan lembaran
 Penyetrikaan menggunakan Roll Press dan Rotary press
 Roll Press untuk linen lembaran, sedangkan
 Rotary Press untuk bukan lembaran.
 Suhu yang digunakan untuk penyetrikaan 70-80OC.

HIPPII Jawa Tengah 31


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PELIPATAN & PENYIMPANAN

• PELIPATAN :
 Bertujuan untuk merapikan dan memudahkan dalam penggantian
linen pasien.
 Proses pelipatan, dilakukan penyortiran linen yang rusak.
 Tempat pelipatan harus bersih dan jauh dari daerah kotor agar
tidak terkontaminasi.

 PENYIMPANAN :
 Linen disimpan ke dalam lemari tertutup sesuai dengan jenis
linen.Kondisi ruangan suhu 22–27ºc dan kelembaban 45–75%

HIPPII Jawa Tengah 32


LANJUT
Himpunan Perawat PENYIM
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia PANAN

 Linen disimpan terpisah dari ruang kotor agar tidak


terkontaminasi, pisahkan linen sesuai dengan jenisnya.
 Gudang penyimpanan linen tidak boleh digabung dengan benda
/ cairan yang bersifat menguap atau menitrasi.
 Susun linen dengan tehnik tersendiri dengan prinsip linen bersih
yang lama harus lebih dahulu dipakai (FIFO).
 Penyimpanan linen steril perlu dilakukan pemisahan dengan
linen bersih. Linen steril harus disimpan di lemari khusus
dengan suhu 22-24 0 C, kelembaban 40-60 % lantai terbuat dari
bahan yang rata / tidak bersudut (menggunakan vinyl)
HIPPII Jawa Tengah 33
Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia
PENDISTRIBUSIAN

 Pendistribusian tergantung pada sistem pengelolaan.


 Bila secara sentralisasi, pendistribusiannya disesuaikan dengan
permintaan/kebutuhan ruangan/unit.
 Bila tidak secara sentralisasi, linen bersih diserahkan ke petugas
ruangan sesuai dengan jumlah linen kotor yang dikirim
 FIFO ( First In First Out )
 Untuk mendapatkan peredaran barang yang selalu berputar dan
selalu berganti maka sistim FIFO menjadi andalan dalam stock
linen /penyimpanan dan pendistribusian.

HIPPII Jawa Tengah 34


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia

HIPPII Jawa Tengah 35


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
contoh........
Indonesia aktifitas diunit laundry

HIPPII Jawa Tengah 36


Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Indonesia LAUNDRY

1. Budaya 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)


2. Pembersihan unit & peralatan laundry dengan menggunakan larutan
detergen dan disinfectan
3. Pembersihan unit laundry dilakukan sehari dua kali dan bila kotor dan
lakukan pembersihan besar rutin seminggu sekali
4. Semua mesin yang ada di laundry setiap hari di bersihkan setelah selesai
bekerja dan pembersihan besar rutin mesin seminggu sekali
5. Lakukan pembersihan semua trolley kotor setelah di gunakan dengan
larutan disinfectan
6. Pembersihan trolley bersih rutin setiap hari
HIPPII Jawa Tengah 37
Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia Kesimpulan
 Penanganan linen diperlukan tenaga yang terampil dan terlatih
 Pengelolaan linen yang BENAR dapat memutus POTENSI
TRANSMISI infeksi
 Pengelolaan linen harus sesuai standar PPI lakukan monev
untuk meningkatkan kualitas pelayanan linen di RS dan FTKP
(bersih, harum, halus dll)
 Ruang laundry harus memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan
HIPPII Jawa Tengah 38
Himpunan Perawat
Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia

HIPPII Jawa Tengah 39

Anda mungkin juga menyukai