Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN WORKSHOP PENGUATAN PENGELOLAAN

GANGGUAN PENGGUNAAN NAPZA TAHUN 2023

A. Latar Belakang

Masalah penyalahgunaan NAPZA merupakan masalah yang menjadi


pusat perhatian dunia. Penyalahgunaan NAPZA menunjukkan peningkatan
dari waktu ke waktu. Dampak buruk dari penggunaan napza sangat luas,
meliputi masalah kesehatan (penularan penyakit yang berujung pada
morbiditas dan mortalitas), masalah hukum, dan masalah sosial.
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya)
merupakan salah satu permasalahan global yang sudah menjadi ancaman
kemanusiaan serius seluruh bangsa di dunia. Menurut The United Nations
Office on Drugs and Crime (UNDOC), tren global penyalahgunaan Narkoba
diperkirakan akan terus meningkat bahkan hingga 11 persen pada 2030, dari
275 juta pengguna pada 2020.
Di Tingkat Nasional, Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada
keadaan yang sangat mengkhawatirkan akibat tingginya kasus
penyalahgunaan Napza. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang disampaikan
oleh Presiden RI bahwa sejak tahun 2015 Indonesia sudah mamasuki kondisi
darurat NAPZA. Kekhawatiran tersebut semakindipertajam dengan meluasnya
peredaran NAPZA yang saat ini telah menyebar ke seluruh wilayah indonesia
tidak hanya di kota-kota besarsaja kini telah sampai ke desa-desa. Hasil
survey penyalahgunaan narkoba tahun 2021 oleh BNN Bersama LIPI
menunjukkan bahwa angka prevalensi nasional penyalahgunaan narkoba
sebesar 1,95% hasil ini mengalami kenaikan dari survei sebelumnya yang
dilakukan pada tahun 2019 yaitu sebesar 1,8%. Data di tingkat Provinsi
berdasarkan hasil survei BNN tahun 2019 prevalensi penyalahguna narkoba di
Jawa Tengah sebesar 1,16 %.
Upaya penanggulangan masalah penyalahgunaan Napza ditujukan
sesuai tahap kontinum pemakaian zat itu sendiri. Dimulai dari upaya promotif
- preventif - kuratif - rehabilitatif. Dalam upaya promotif diantaranya perlu
mengupayakan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan Napza melalui
penyuluhan, media elektronik, sosial dan media KIE lainnya. Upaya preventif
bertujuan mencegah seseorang yang sebelumnya tidak memakai zat adiktif
untuk tidak mencoba/memakai teratur dan mencegah seseorang yang sudah
menggunakan agar tidak masuk kedalam kelompok berisiko dan tidak menjadi
tergantung atau adiksi. Upaya kuratif-rehabilitatif bertujuan untuk menjadikan
pasien abstinensia atau penghentian total penggunaan zat, pengurangan
frekuensi dan keparahan relaps, memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi
adaptasi sosial.
Penguatan pengelolaan gangguan penggunaan NAPZA diperlukan
guna meningkatkan pemahaman tentang analisis situasi terkini tentang
peredaran dan penyalahgunaan NAPZA di Jawa Tengah serta UpayaDeteksi
dini dan Tata Laksana Penyalahgunaan NAPZA sesuai dengan pedoman yang
telah disusun oleh Kementerian Kesehatan.
B. Tujuan Kegiatan :

Tujuan Kegiatan Workshop Pengelolaan Gangguan Penggunaan NAPZA


antara lain :
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan tentang pengelolaan gangguan penggunaan NAPZA.
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan kemampuan teknik wawancara motivasional dalam skrining
ASSIST.
b) Meningkatkan kemampuan tentang cara skoring dan menetukan hasil
skrining ASSIST.

C. Strategi Pelaksanaan Kegiatan

Strategi Pelaksanaan Kegiatan Workshop Pengelolaan Gangguan


Penggunaan NAPZA meliputi :

1. Tanggal dan Tempat Kegiatan :


a) Hari/Tanggal : Selasa, 21 Maret 2023
b) Tempat : Kabupaten Brebes

2. Peserta dan Narasumber Kegiatan Workshop Pengelolaan Gangguan


Penggunaan NAPZA antara lain :
a) Peserta : Pengelola Program Kesehatan Jiwa Puskesmas
Dan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes
sejumlah 45 orang
b) Narasumber : RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten dan
Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata.

3. Materi Kegiatan Workshop Pengelolaan Gangguan Penggunaan NAPZA


meliputi :
a) Cara Skoring dan Menentukan hasil Skrining ASSIST
b) Teknik Wawancara Motivasional dalam Skrining ASSIST.

4. Jadwal Tentative
Waktu Kegiatan Fasilitator
08.30 - 09.00 Pembukaan dan Sambutan DKK Brebes
09.00 - 10.30 Paparan dan Diskusi Materi I “Cara RSJD Dr. RM Soedjarwadi Prov.
Skoring dan Menentukan hasil Jateng
Skrining ASSIST”
10.30 - 12.00 Paparan dan Diskusi Materi II “Teknik Fakultas Psikologi UNIKA
Wawancara Motivasional dalam Soegiyapranata
Skrining ASSIST”

12.00 - 12.30 RTL Dinkes Prov. Jateng


12.30 - 13.00 Penutupan DKK Brebes

5. Metode
Metode pelaksanaan kegiatan Workshop Pengelolaan Gangguan
Penggunaan NAPZA meliputi Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab

D. Sumber Pembiayaan
Biaya pelaksanaan kegiatan dibebankan pada anggaran APBD Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2023.

Kepala Bidang P2P

RAHMAH NUR HAYATI,SKM.M.Kes


Pembina Tk. I
NIP. 19680520 199203 2 005

Anda mungkin juga menyukai