LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK TERPADU (KKPT)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah
Seminar dan Aplikasi Hubungan Masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan Bandung
Disusun Oleh :
Muhammad Farhan Fauzi
NPM : 192050234
Disusun Oleh :
MUHAMMAD FARHAN FAUZI
NPM : 192050234
Bandung, 10 Juni 2022
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing I
Bismillahirrohmanirrohim,
Alhamdulillah syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT yang memiliki alam
Sehingga Praktikan Telah Sampai Pada Bagian Menulis Laporan Kuliah Kerja
Praktek Terpadu (KKPT). Dalam Memenuhi Tugas Ini Praktikan Telah Memilih Dan
BARAT”
Magang Ini Jauh Dari Kata Sempurna Dan Terdapat Kelemahan Serta Kekurangan-
Kemampuan, Pikiran Serta Tenaga Telah Dicurahkan Untuk Mencapai Persyaratan Yang
Telah Ditentukan. Pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada
Bapak DR. Sutrisno, S.SOS.,M.SI selaku pembimbing utama dan Bapak Indra Fadilah
Kusuma, S.I.KOM selaku pembimbing di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat
yang telah memberi kesempatan dan memberikan waktu, pikiran serta ilmu kepada penulis
1. Orang Tua yang telah yang telah memberikan dukunga dan doanya terbaiknya kepada
penulis sehingga laporan ini dapat terselaikan.
2. Seluruh teman-teman kampus dan elhamdi awards.
3. Bapak Dr.M. Budiana S.IP., M.Si., selaku Dekan Fakultas dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan.
4. Bapak Drs. Kunkunrat M.Si selaku Wakil Dekan 1 Fakultas dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan.
5. Ibu Dra. Hj. Yulia Segarwati., M.Si Selaku Wakil Dekan II Fakultas dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan.
6. Bapak Drs. H.R. Sumardhani, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas dan Ilmu Politik
Universitas Pasudan.
7. H.Rasman Sonjaya, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas dan
Ilmu Politik Universitas Pasundan.
8. Para Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Pasundan.
9. Seluruh staff di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat.
Praktikan,
PENDAHULUAN
Dalam proses pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) ini
peraktikan menempatkan diri di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat. Hal ini
penjual barang haram tersebut karena keuntungan yang dimiliki sangat fantastis. Pada
penjual barang haram tersbut karena keuntungan yang dimiliki sangat fantastis. Kuliah
dalam bangku perkuliahan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi saat ini.
Maksud tujuan KKPT yaitu Mempelajari suatu bidang pekerjaan, Menambah pengetahuan, wawasan,
Sedangkan tujuan KKPT itui sendiri yaitu memperoleh pengalaman dari pekerjaan nyata yang sesuai
dengan teori yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan, Menyiapkan diri untuk menjadi sumber
daya manusia berkualitas yang memiliki pengetahuan, keterampilan, serta keahlian yang sesuai
dengan perkembangan zaman, Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab praktikan dalam
melaksanakan tugas.
a. Dokumentasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi
Jawa Barat.
melakukan observasi langsung dan studi pustaka. Praktikan mengamati dan terjun
langsung dalam proses kegiatan monitoring media massa. Dalam hal ini, praktikan juga
segara informasi yang diperoleh dari artikel, laporan ilmiah dan melakukan wawancara
Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta Jalan Haji Hasan No.1, Cisaranten
Adapun waktu pelaksaaan KKPT berlangsung selama kurang lebih dua bulan terhitung
1 11-April-22 07:30-15:00
2 13-April-22 07:30-15:00
3 15-April-22 07:30-15:00
4 18-April-22 07:30-15:00
5 20-April-22 07:30-15:00
6 22-April-22 07:30-15:00
7 25-April-22 07:30-15:00
8 27-April-22 07:30-15:00
9 29-April-22 07:30-15:00
10 02-Mei-22 07:30-15:00
11 04-Mei-22 07:30-15:00
12 06-Mei-22 07:30-15:00
13 09-Mei-22 07:30-15:00
14 11-Mei-22 08:00-16:00
15 13-Mei-22 08:00-16:00
16 16-Mei-22 08:00-16:00
17 18-Mei-22 08:00-16:00
18 20-Mei-22 08:00-16:00
19 23-Mei-22 08:00-16:00
20 25-Mei-22 08:00-16:00
21 27-Mei-22 08:00-16:00
22 30-Mei-22 08:00-16:00
23 01-Juni-22 08:00-16:00
24 03-Juni-22 08:00-16:00
25 06-Juni-22 08:00-16:00
26 08-Juni-22 08:00-16:00
27 10-Juni-22 08:00-16:00
28 13-Juni-22 08:00-16:00
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti
sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to
common). Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara
penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung
pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication
depends on our ability to understand one another). Pada awalnya, komunikasi digunakan
digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi
primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang
terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. Bentuk umum
komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.
bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan
perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi,
komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa
menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga
definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing
mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada
Menurut Frank E.X. Dance, 1976 dalam bukunya Human Communication Theory
terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli. Dalam
buku Sasa Djuarsa Sendjaja. Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang
dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut
1. James A. F. Stoner
Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang
berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada
orang lain.
Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, arti Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara
individu maupun kelompok.
3. Anderson
Menurut Anderson, pengertian Komunikasi adalah rangkaian langkah serah terima maksud yang
terjadi dengan dinamis serta konstan berubah sesuai dengan kondisi yang berlaku.
4. Lexicographer
Menurut Lexicographer, definisi komunikasi adalah upaya yang bertujuan untuk memberi dan
meraih kebersamaan. Tujuan yang ingin diinginkan kedua beluah pihak akan tercapai bila mereka
berkomunikasi dan memiliki pemahaman yang selaras tentang informasi yang saling ditransfer.
5. Aristoteles
Menurut Aristoteles, definisi komunikasi adalah usaha yang berfungsi sebagai alat warga masyarakat
dalam berperan serta dalam demokrasi.
Unsur-unsur komunikasi merupakan hal mendasar bagi keberadaan dan kelangsungan hidup
manusia serta organisasi. Ini adalah proses menciptakan dan berbagi ide, informasi, pandangan,
fakta ataupun perasaan di antara orang-orang untuk mencapai pemahaman bersama. Hal ini juga
berarti hubungan atau kontak. Komunikasi sendiri berarti suatu kegiatan yang penting dilakukan
oleh manusia sebagai syarat terjalinnya hubungan sosial guna bertahan hidup dalam kehidupan. Tak
hanya manusia, hewan juga berkomunikasi dengan sesama spesiesnya menggunakan cara
komunikasi tersendiri. Butuh adanya unsur-unsur komunikasi agar terciptanya penyampaian pesan
yang efektif.
a. Komunikan
Komunikan maka akan ada yang menerima pesan menuju ke pihak lain. dengan
adanya pesan maka akan ada ide, pikiran, gagasan perasaan yang dikirim komunikator ke
komunikannya. Dengan adanya efek atau umpan balik maka ada masukan pebedaan yang
akan disatukan..
b. Komunikator
Komunikator sebagai salah satu unsur dari unsur-unsur komunikasi dapat dipahami
sebagai orang yang membawa dan menyampaikan pesan. Dalam komunikasi, komunikator
memiliki peranan yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam memengaruhi
c. Pesan
Pesan sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat dipahami sebagai
materi yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat disampaikan oleh
komunikator dalam berbagai cara, misalnya saja melalui kata-kata, nada suara, hingga gerak
d. Channel
Channel merupakan saluran penyampaian pesan atau sering juga disebut dengan
media komunikasi. Media komunikasi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni media
komunikasi personal dan media komunikasi massa. Media komunikasi personal digunakan
oleh dua orang atau lebih untuk saling berhubungan. Channel komunikasi adalah bagaimana
anda melakukan berinteraksi dengan calon pelanggan anda. Pada saat calon pelanggan
tertarik dengan produk anda maka mereka akan berinteraksi di channel distribusi. Channel
komunikasi itu seperti anda melakukan promosi seperti melalui promosi TV, Email, Iklan di
e. Komunikasi
komunikasi dapat dibedakan dalam berbagai macam kategori, mulai dari segi sifatnya,
arahnya, hingga jumlah orang yang terlibat di dalamnya. Unsur-unsur komunikasi ini
umumnya dibedakan berdasarkan kategori sifat, yakni dikelompokkan ke dalam dua kategori,
yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi Verbal - Komunikasi verbal
verbal ini dapat diwujudkan ke dalam bentuk lisan maupun tulisan. Unsur-unsur komunikasi
secara lisan dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih melalui hubungan tatap muka secara
Efek merupakan unsur-unsur komunikasi yang memiliki definisi hasil akhir dari suatu
komunikasi. Efek komunikasi dapat beraneka macam dan dapat dilihat dalam tiga kategori:
Personal opinion, adalah sikap dan pendapat seseorang pada suatu masalah tertentu.
berlangsung secara sadar, dan para aktor yang terlibat harus memiliki
tersebut.
dalam komunikasi adalah bahasa lisan, baik lisan maupun tulisan. Selain
bahasa, simbol non-verbal digunakan dalam proses melalui gerak tubuh atau
orang di dunia untuk terlibat dalam aktivitas pengiriman pesan pada saat yang
Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai alat kendali atau kontrol.
Dalam hal ini alat kendali berarti dengan komunikasi maka perilaku individu
kepada orang lain dengan cara berkomunikasi. Emosi ini bisa persaan senang,
dibutuhkan oleh orang lain atau kelompok sehingga dengan informasi itu maka
pesan dari komunikator dapat dimengerti oleh orang lain (komunikan). Karena itu
komunikan.
Dengan adanya interaksi dan komunikasi maka setiap orang dapat saling
mengartikan pesan orang lain dengan baik merupakan hal penting dalam aktivitas
komunikasi.
menyampaikan gagasan atau ide seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah
Komunikasi Perusahaan atau sering disebut Corporate Communication merupakan tajuk yang
sangat menarik akhir-akhir ini ketika perusahaan telah melihat bahwa komunikasi bukan lagi
sebuah aktivitas sehari-hari yang terjadi di dalam kehidupan orang-orang, namun, bahwa
komunikasi merupakan urat nadi kehidupan bagi sebuah perusahaan, terlebih lagi bahwa
perusahaan itu adalah sebuah perusahaan dimana didalamnya hadir berbagai manusia dengan
latar belakang yang berbeda-beda dari budaya, agama, etnis dan bahkan kepentingan mereka
masing-masing. Komunikasi menjadi tumpuan yang sangat penting dari semua aktivitas
perusahaan yang kompleks, sehingga komunikasi merupakan jalan yang digunakan semua
aktivitas perusahaan. oleh sebab itu komunikasi perusahaan menjadi kajian yang sangat
penting.
secara umum, komunikasi perusahaan adalah hubungan atau interaksi antara perusahaan dan
masyarakat sekitar. mengutip dari Van Riel (1995) berpendapat bahwa komunikasi
perusahaan adalah instrumen atau manajemen yang dapat digunakan secara langsung dalam
komunikasi internal maupun eksternal yang terintegrasi secara efisien dan efektif untuk
membangun hubungan perusahaan dengan kelompok dimana perusahaan bergantung.
Didalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini Public Relations mengalami
perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan Public Relations dalam setiap
negara tidak sama baik dalam bentuk maupun kualitasnya. Proses perkembangan Public
Relations lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.Public Relations
Associations (IPRA) mendefinisikan Public Relations (PR) sebagai fungsi manajemen dari
ciri yang dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (umum) untuk
memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada 11
hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka (Soemirat dan Ardianto,
2003:14). Menurut Frazier Moore didalam buku Humas, Membangun Citra dengan
Komunikasi, pengertian Public Relations yaitu filsafat sosial dan manajemen yang
dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya yang melalui interpretasi yang peka
berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik. Pengertian lain tentang Public
Relations menurut British Institute of Public Relations, Public Relations adalah keseluruhan
upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka memelihara niat
baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya
bahwa “Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik ke dalam
maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” Jadi Konsep Public
berdampak. Selain itu inti dari konsep Public Relations adalah memelihara hubungan baik
dengan publiknya sehingga timbul suatu kegiatan yang timbal balik antara institusi Public
Relations tersebut dengan publiknya dan semua bentuk komunikasi yang terencana antara
suatu organisasi dengan khalayaknya. Timbal balik berarti tidak hanya dari pihak Public
Relations saja yang melakukan kegiatan untuk publik, tetapi publiknya juga memberikan
sesuatu atau melakukan kegiatan kepada institusi Public Relations tersebut, sehingga
terciptalah sebuah hubungan dan pengertian bersama untuk meraih kepentingan Bersama.
relations, baik sebagai praktisi maupun sebagai tenaga profesional dalam suatu perusahaan.
mengenai perusahaan. Peran public relations dibagi menjadi empat kategori antara lain :
tinggi dalam membantu mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan
publiknya. Dalam hal ini praktisi public relations bertindak sebagai subjek dalam
khalayak luas.
pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan
hingga mengambil tindakan keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang
resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi dan sistem komunikasi
dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan yaitu media
komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda
dari bawahan ke tingkat atasan. Begitu juga arus dan media komunikasi antara satu
Tugas seorang PRO adalah membina hubungan baik dengan publik organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi (Iriantara, 2005:3). Menurut Cutlip & Center (2006:38), fungsi Public Relations adalah
sebagai berikut: a. Menjunjung aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi
melekat pada manajemen lembaga atau organisasi) b. Membina hubungan yang harmonis antara
opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau
sebaliknya. d. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan sasaran kepada pimpinan
manajemen demi untuk tujun dan manfaat bersama. Adapun, menurut Edward L. Bernay, dalam
bukunya Public Relations (2002, University of Oklahoma Press), terdapat 3 fungsi utama Humas,
yaitu: a. Memberikan penerangan kepada masyarakat. b. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap
dan perbuatan masyarakat secara langsung. c. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan
perbuatan masyarakat atau sebaliknya dari pemaparan definisi dan fungsi Public Relations tersebut
di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa cirri khas proses dan fungsi manajemen Humas (Public
6) Terdapat komunikasi dua arah timbale balik (reciprocal two ways traffic communication)
Ruang lingkup Public Relations yaitu menyangkut citra (image), mulai dari
meningkatkan citra agar lebih baik dan lebih tinggi dari yang sudah ada, memperbaiki citra
bila ada gangguan atau mengembalikan citra yang baik dan positif ketika ada krisis
perusahaan.
Menurut Cutlip and Center, yang dikutip oleh Broom, Glen M di terjemahkan oleh
Effendy di dalam buku Human Relations dan Public Relations menyatakan bahwa :
Definisi diatas juga menunjukan bahwa ruang lingkup Pubic Relations terdiri menjadi
dua yaitu Internal Relations dan Eksternal Relations dimana kegiatan internal relations
Target kegiatan Public Relations dalam konteks ini adalah menjaga suasana
yang efektif, keserasian hubungan antara pimpinan dan bawahan, baik secara
Tiap anggota dari sebuah perusahaan dari tingkat atas sampai bawah, merupakan
Public Relations Officer yang tidak resmi. Dimana segala perilaku mereka mendapat
sorotan dari publik dan dapat mempengaruhi nama baik perusahaan. Keluarga
karyawan juga mempunyai peran besar dalam menciptakan hubungan yang baik.
pegawai.
Menurut Suhandang, dalam bukunya Public Relations Perusahaan untuk dapat
a) Pengumuman-Pengumuman
perusahaan dan apa saja yang perlu ditingkatkan, informasi mengenai kejadian
dan krisis internal perusahaan juga dapat diketahui oleh publik internal
perusahaan. Rapat kerja dan rapat teknis juga menjadi kegiatan yang dapat
dilakukan.
Buku ini juga perlu untuk memuat informasi yang diperlukan pegawai
dalam bekerja, tujuan perusahaan, hak dan kewajiban pimpinan dan pegawai,
c) Kontak Pribadi
komukiasi yange fektif dalam perusahaan, adanya kontak pribadi juga dapat
bawahan dengan bawahan. Dalam hal ini kontak pribadi dalam arti tegur sapa
d) Pertemuan-Pertemuan Berkala
Kegiatan internal yang dilakukan perusahaan dimana pimpinan dan
karyawan bisa saling berbagi tentang kegiatan kerja dan mencari solusi atas
telah dicapai. Dengan demikian rapat kerja atau pertemuan itu terbatas pada
e) Kotak Suara
pimpinan bisa lebih obyektif dan suara yang didapatkan dari pegawai bisa
lebih banyak. Kotak suara juga dapat diisi dengan tertulis dan hendaknya
pegawai.
secara rinci.
pegawai dan keluara perlu diadakan sebuah kegiatan yang dapat dilakukan
Penyaluran minat dan bakat yang bersifat rekreasi seperti olahraga dengan
membentuk tim, akan mampu menmbuat para pegawai untuk lebih mencintai
diperhatikannya minat mereka. Selain itu juga bisa sebagai alat promosi dan
persahabatan.
dimaksudkan agar dapat memacu kinerja karyawan agar lebih baik dan
perasaan dianggap dan dihargai oleh pimpinan perusahaan atas kerja dan hasil
yang didapatkan.
k) Klinik dan apotek bagi kesejahteraan pegawai dan keluarga di bidang
kesehatan.
l) Tempat Ibadah
m) Tempat Pendidikan
Menjalin hubungan yang baik dengan publik internal perlu dijalin dan dijaga
agar timbul keharmonisan dalam tubuh perusahaan atau organisasi, dengan adanya
hubungan yang harmonis didukung oleh semangat kerja yang tinggi, maka akan
tercipta keadaan yang kondusif untuk bekerja yang dapat memajukan perusahaan atau
organisasi, selain itu juga mendorong citra positif perusahaan bagi publik internal dan
loyalitas pekerja.
wajib dilakukan, menjadi hal mendasar yang harus dilakukan oleh perusahaan atau
perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan lain.
Maka dari itu, perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan
Salah satu cara komunikasi dengan publik eksternal yaitu dengan informatif dan
persuasif. Informasi yang disajikan harus adil, menyeluruh dan obyektif berdasarkan
fakta yang sebenarnya. Masalah yang perlu diselesaikan dalam kegiatan eksternal
masyarakat, menjaga hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap dan publik
opini terhadap perusahaan, menjaga hubungan baik dengan pers dan pemimpin opini,
menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan pemasok terkait dengan operasi
perusahaan dan mencapai rasa simpati dan kepercayaan dari publik di masyarakat.
hubungan dengan badan-badan di luar badan tersebut sehingga terbentuk opini yang
situasi bahwa customer lah yang sangat membutuhkan perusahaan dan bukan
sebaliknya.
memelihara hubungan baik dengan para konsumen agar produk yang dibuat
perusahaan. Krisis yang dihadapi perusahaan terkait citra dan nama baik perusahaan
menjadi tanggung jawab dari eksternal Public Relations untuk membangun kembali
citra dan nama baik perusahaan serta memberikan klarifikasi dan informasi untuk
BAB III
1995-1997
Pada Tahun 1995 sesuai Instruksi Presiden BAKOLAKDA Inpres No 6/71 dibubarkan
dan pada tahun 1997 untuk membentuk wadah dalam penanggulangan penyalahgunaan BNN
Narkotika, Gubemur Jawa Barat melalui Biro Bina Sosial mengadakan semilokan dengan
mengundang Dinas Instansi, Lembaga terkait sera LSM, sehingga terbentuklah wadah yang
Renaja dan Prostitusi (BKND) Provinsi Jawa Barat ditetapkan dengan surat keputusan
2000
menjadi Badan Narkotika Daerah (EID) schinggn Badan yang dibentuk di Jawa Barat
Prostitusi (BKND) Provinsi lawa Barat berubah menjadi Badan Narkotika Daerah
(BND) Provinsi Jawa Barat, Pada Tabun 2003 di tingkat pusat terbentuk Badan
dan Zat Adiktif lainya ataù yang lebih dikenal dengan istilah NARKOBA
2003
Nasional (BNN) DOmor 5504 /SKB/M.PAN/1 2/2003, Nomor 127 tahun 2003 dan
Provinsi jawa Barat dan ditetapkan oleh Surat keputusan Gubemur Kepala Daerah
2009
Dalam Perjalanannya Badan Narkotika Provinsi Jawa Brat berubah menjadi Badan
Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut sesuai dengan Unding- Unding
jang
terpusat, yakni, Badan Narkotik Nasional (BNN). BNN merapakan lembaga vertikal
yang memiliki pertakilan di Provinsi, Kabupaten dan Kota yang di sebut Badan
Narkotika Nasional Provinsi dan BNN Kabupten Kota. Di Provinsi Jawa Barat yang
juga berdiri Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Bart yang merupakan
perwakilan BNN di wilayah Walhasil, peran BNP Jawa Barat digantikan Badan
(BNNP dan BNNK). Sehingga fungsi BNP Jabar diambil alih BNNP dan BNNK,
2017 - 2019
BNNP Jawa Barat menempati beberapa tempat sebagai kantor sementara. Dan dengan
melalui proses yang Panjang BNNP lawa Barat akhirnya dapat menempati gedung
baru yang lebih Representatif yang berlokasi di Jl. H.Hasan No. Ol Soekarno Hatta
Bandung hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dibangun pada tahun 2017-
2019 dan diresmikan oleh Gubemur Jawa Barat pada Februari tahun 2019. H.
Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional
Republik Indonesia
3.3.1. Visi
MEWUJUDKAN MASYARAKAT JAWA BARAT YANG SEHAT BEBAS DARI PEYALAHGUNAAN DAN
PEREDARAN GELAP NARKOBA DALAM RANGKA MENDUKUNG TERCIPTANYA SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT YANG BERKUALITAS DAN KOMPETITIF DI SEGALA BIDANG.
3.3.2. Misi
a. Makna Wentuk
- LINGKARAN BERWARNA EMAS menjelaskan satu kesatuan yang tidak memberikan celah bagi
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.
b. Makna Warna
- WARNA KUNING GADING, memiliki kreativitas dan inovatif makna kecerdasan, antusiasme.
- WARNA BIRU TUA DAN BIRU MUDA, artinya adalah lambang universalisme
Badan Narkotika Nasional (disingkat BNN) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK) Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,
psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol. BNN dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden. Sejarah penanggulangan bahaya narkotika dan kelembagaannya di Indonesia
dimulai tahun 1971 pada saat dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres)
Nomor 6 Tahun 1971 kepada Kepala Badan Koordinasi Intelijen Nasional (BAKIN) untuk
menanggulangi 6 (enam) permasalahan nasional yang menonjol, yaitu pemberantasan uang
palsu, penanggulangan penyalahgunaan narkoba, penanggulangan penyelundupan,
penanggulangan kenakalan remaja, penanggulangan subversi, pengawasan orang asing.
Berdasarkan Inpres tersebut Kepala BAKIN membentuk Bakolak Inpres Tahun 1971 yang
salah satu tugas dan fungsinya adalah menanggulangi bahaya narkoba. Bakolak Inpres adalah
sebuah badan koordinasi kecil yang beranggotakan wakil-wakil dari Departemen Kesehatan,
Departemen Sosial, Departemen Luar Negeri, Kejaksaan Agung, dan lain-lain, yang berada
di bawah komando dan bertanggung jawab kepada Kepala BAKIN. Badan ini tidak
mempunyai wewenang operasional dan tidak mendapat alokasi anggaran sendiri dari ABPN
melainkan disediakan berdasarkan kebijakan internal BAKIN. Pada masa itu, permasalahan
narkoba di Indonesia masih merupakan permasalahan kecil dan Pemerintah Orde Baru terus
memandang dan berkeyakinan bahwa permasalahan narkoba di Indonesia tidak akan
berkembang karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-Pancasila dan agamis.
Pandangan ini ternyata membuat pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia lengah terhadap
ancaman bahaya narkoba, sehingga pada saat permasalahan narkoba meledak dengan
dibarengi krisis mata uang regional pada pertengahan tahun 1997, pemerintah dan bangsa
Indonesia seakan tidak siap untuk menghadapinya, berbeda dengan Singapura, Malaysia dan
Thailand yang sejak tahun 1970 secara konsisten dan terus menerus memerangi bahaya
narkoba.
3.6. Struktur Perusahaan
3.7. Tugas Dan Fungsi Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat
BAB IV
Terhitung dari tanggal 11 April 2022 sampai 11 Juni 2022, praktikan melaksanakan
Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) di Divisi Humas Badan Narkotika Nasional Provinsi
Jawa Barat. KKPT praktikan memasuki bulan Ramadhan, jadwal jam kerja pun mengikuti
kebijakan dari perusahaan. Pada bulan biasa jam kerja dimulai dari pukul 08:00 WIB hingga
16:00 WIIB dan untuk bulan Ramadhan jam kerja mulai dari pukul 07:30 WIB hingga 15:00
WIB.
Praktikan melakukan Penulisan yang akan menerima setiap hari kerja, praktikan akan
menunggu laporan tersebut dari pihak BNNK setiap hari kerja. Laporan tersebut berupa
power point. Lalu oleh praktikan akan dikumpulkan data dari BNNK, dan data tersebut akan
dibuat kembali oleh praktikan berbentuk power point, dari Hasil power point tersebut
praktikan nantinya akan disetorkan ke divreg sebagai laporan harian kegiatan BNN Jawa
Barat.
internal maupun ekternal dari BNN jawa barat. Dokumentasi bisa berupa gambar maupun
video. Hasil dokumentasi nantinya akan disetorkan ke divreg sebagai laporan kegiatan BNN
Jawa Barat..
Waktu Kegiatan
Pass Ciwidey.
Selatan.
Kerjasama (PKS).
Perhutani.
4.1.7. Catatan Harian Kegiatan Kerja Praktek Terpadu di Badan Narkotika Nasional
Jawa Barat
Se jawa Barat.
Se jawa Barat.
Se jawa Barat.
Se jawa Barat.
Jawa Barat
Batununggal
Barat
Jawa Barat.
& Internasional
Berikut adalah analisis SWOT Kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) di
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan alat yang dapat
menyusun faktor-faktor strategis. Berikut faktor yang ada di Komunikasi Perusahaan Badan
Strength Weakness
a. Kantor sangat tanggap dalam a. Masih terjadi miskomunikasi antara
menangani sebuah masalah yang pemimpin dengan staff atau karyawan
terjadi di Kantor baik internal maupun terutama dengan mahasiswa magang.
eksternal. b. Kecemasan Masyarakat Untuk
b. Menerima informasi dengan cepat Melaporkan
dan sigap untuk Penyalahgunaan c. Kurangnya mempertimbangkan
narkotika. pentingnya sebuah kampanye untuk
c. Adanya berbagai bentuk komitmen Penyalahgunaan narkotika dengan
dari stakeholder untuk mencapai cara
penurunan angka prevalensi membutuhkannya informasi dari
penyalahguna narkotika. masyarakat
Opportunities Threaths
a. Terbangunnya kepercayaan a.Semakin meningkatnya jumlah
masyarakat (trust building) terhadap penduduk khususnya usia potensial
BNN dalam pelaksanan tugas P4GN antara 10 - 64 tahun yang rentan
bidang pencegahan. terhadap penyalahgunaan dan
b. Semakin terjalinnya hubungan peredaran gelap narkoba.
lintas sektoral dengan instansi b.Semakin bergesernya budaya
/lembaga terkait baik dalam negeri masyarakat khususnya generasi muda
maupun luar negeri (partnership) ke arah pragmatis.
dalam mendukung tugas Deputi c. Semakin meningkatnya
Bidang Pencegahan. perkembangan teknologi yang menjadi
c. Adanya komitmen yang tinggi dari ruang-ruang peredaran gelap narkoba
instansi pemerintah dan swasta,
pendidikan dan organisasi masyarakat
untuk mendukung pelaksanaan P4GN
bidang pencegahan.
4.2.2. Hasil Strategi SWOT
SW Strength Weakness
Opportunities SO .WO
Terbangunnya Kantor sangat tanggap Masih terjadi
kepercayaan masyarakat dalam menangani sebuah miskomunikasi antara
(trust building) terhadap masalah yang terjadi di pemimpin dengan staff
BNN dalam pelaksanan Kantor baik internal atau karyawan terutama
tugas P4GN bidang maupun eksternal. dengan mahasiswa
pencegahan. Menerima informasi magang.
Semakin terjalinnya dengan cepat dan sigap Kecemasan Masyarakat
hubungan lintas sektoral untuk Penyalahgunaan Untuk Melaporkan
dengan instansi /lembaga narkotika. Kurangnya
terkait baik dalam negeri Adanya berbagai bentuk mempertimbangkan
maupun luar negeri komitmen dari pentingnya sebuah
(partnership) dalam stakeholder untuk kampanye untuk
mendukung tugas Deputi mencapai penurunan Penyalahgunaan
Bidang Pencegahan. angka prevalensi narkotika dengan cara
Adanya komitmen yang penyalahguna narkotika. membutuhkannya
tinggi dari instansi Terbangunnya informasi dari
pemerintah dan swasta, kepercayaan masyarakat masyarakat. Adanya
pendidikan dan (trust building) terhadap komitmen yang tinggi
organisasi masyarakat BNN dalam pelaksanan dari instansi pemerintah
untuk mendukung tugas P4GN bidang dan swasta, pendidikan
pelaksanaan P4GN pencegahan. dan organisasi
bidang pencegahan. masyarakat untuk
mendukung pelaksanaan
P4GN bidang
pencegahan.
Threaths ST WT
Semakin meningkatnya Kantor sangat tanggap Masih terjadi
jumlah penduduk dalam menangani sebuah miskomunikasi antara
khususnya usia potensial masalah yang terjadi di pemimpin dengan staff
antara 10 - 64 tahun Kantor baik internal atau karyawan terutama
yang rentan terhadap maupun eksternal. dengan mahasiswa
penyalahgunaan dan Menerima informasi magang.
peredaran gelap narkoba. dengan cepat dan sigap Kecemasan Masyarakat
Semakin bergesernya untuk Penyalahgunaan Untuk Melaporkan
budaya masyarakat narkotika. Semakin Kurangnya
khususnya generasi bergesernya budaya mempertimbangkan
muda ke arah pragmatis. masyarakat khususnya pentingnya sebuah
Semakin meningkatnya generasi muda ke arah kampanye untuk
perkembangan teknologi pragmatis. Penyalahgunaan
yang menjadi ruang- Semakin meningkatnya narkotika dengan cara
ruang peredaran gelap perkembangan teknologi membutuhkannya
narkoba yang menjadi ruang- informasi dari
ruang peredaran gelap masyarakat. Semakin
narkoba meningkatnya jumlah
penduduk khususnya
usia potensial antara 10 -
64 tahun yang rentan
terhadap
penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba
menjalani kegiatan KKPT di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat selama kurang
lebih dua Bulan. Dari hasil analisis diatas, semoga dapat menjadi acuan bagi perusahaan
dalam memperbaiki kelemahan dan kekurangan sehingga perusahaan bisa menjadi lebih baik.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yang dimulai sejaktanggal
11 April 2022 sampai dengan 11 Juni 2022 ditempatkan di Sub Bagian Humas Badan
Narkotika Nasional Jawa Barat Praktikan diberikan tugas dan tanggung jawab mengenai
kegiatan seperti: membuat laporan harian dari bnnk, mendekomentasikan kegiatan kegiatan
bnnp, membuat laporan medsos bnnp. Praktikan juga mengalami beberapa kendala saat
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yakni masalah, Sering dijadikan supir pribadi para
pegawai bnnp. Masalah terkahir yakni komunikasi antarpersonal oleh pegawai kurang dan
pegawai jarang memantau tugas-tugas yang dilakukan praktikan cara mengatasi masalah ini
dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab serta kreatif serta memulai berkomunikasi
kepada pegawai sehingga dapat terjalin komunikasi interpersonal yang baik untuk kelancaran
tugas pada Sub Bagian humas. Kegiatan-kegiatan pada saat pelaksanaan Praktik Kerja
Lapngan tersebut membuat praktikan menjadi memiliki banyak pengalaman dan menambah
ilmu praktikan tentang cara bekerja dengan baik dan benar. Serta menambah teman dan relasi
5.2. Saran
Berdasarkan pelaksanaan KKPT yang telah praktikan jalani, praktikan memiliki beberapa
saran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak yang terkait dalam Program KKPT ini yakni:
Pastikan bidang yang ditekuni dalam pelaksanaan KKPT sesuai dengan bidang yang
diambil diperkuliahan.
Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan teliti dan hati-hati untuk mencegah
Berkomunikasi dan menjalin hubungan yang baik dengan para pegawai agar
mempermudah dalam proses pelaksanaan KKPT dan mampu memahami tugas dan tanggung
Perhatikan tingkah laku dan etika yang baik ketika berada dilingkungan tempat KKPT.
Perhatikan kebersihan diri dan ruangan kerja jangan malu untuk membuang sampah
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung: Mandar
Maju.
Cutlip, Scott M.,dkk. 2006. Effective Public Relations. Jakarta: Prenada Media
Group.
Ganiem, Leila Mona dan Eddy Kurnia. 2019. Komunikasi Korporat. Jakarta: Prenada
Media Group.
Sumber Lain :
LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Keterangan KKPT
Lampiran 2
Surat Diterima KKPT
Lampiran 3
Form penilaian
Lampiran 4
Dokumentasi Kegiatan KKPT