Anda di halaman 1dari 50

KEGIATAN KERJA PRAKTEK

DI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA


BARAT
Kegiatan Implentasi Hak Rehabilitasi Bagi Korban Penyalahgunaan Narkotika Di
Badan Narkotika Nasional Provinsi jawa Barat

LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK TERPADU (KKPT)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah
Seminar dan Aplikasi Hubungan Masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan Bandung

Disusun Oleh :
Muhammad Farhan Fauzi
NPM : 192050234

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
KEGIATAN KERJA PRAKTEK
DI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT
Kegiantan Implentasi Hak Rehabilitasi Bagi Korban Penyalahgunaan Narkotika Di
Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat
LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK TERPADU (KKPT)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Mata Kuliah
Seminar dan Aplikasi Hubungan Masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan Bandung

Disusun Oleh :
MUHAMMAD FARHAN FAUZI
NPM : 192050234
Bandung, 10 Juni 2022
Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing I

DR. Sutrisno, S.SOS.,M.SI Yana Suryana


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdulillah syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT yang memiliki alam

semesta, segala puja dan puji hanyalah bagi-Nya.

Sehingga Praktikan Telah Sampai Pada Bagian Menulis Laporan Kuliah Kerja

Praktek Terpadu (KKPT). Dalam Memenuhi Tugas Ini Praktikan Telah Memilih Dan

Menggunakan Judul “KEGIATAN IMPLENTASI HAK REHABILITASI BAGI KORBAN

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA

BARAT”

Dalam Penulisan Laporan Ini Praktikan Menyadari Sepenuhnya Bahwa Laporan

Magang Ini Jauh Dari Kata Sempurna Dan Terdapat Kelemahan Serta Kekurangan-

Kekurangan Sehingga Jauh Dari Kata Kesempurnaan,Namun Demikian Segenap

Kemampuan, Pikiran Serta Tenaga Telah Dicurahkan Untuk Mencapai Persyaratan Yang

Telah Ditentukan. Pada kesempatan ini praktikan ingin mengucapkan terima kasih kepada

Bapak DR. Sutrisno, S.SOS.,M.SI selaku pembimbing utama dan Bapak Indra Fadilah

Kusuma, S.I.KOM selaku pembimbing di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat

yang telah memberi kesempatan dan memberikan waktu, pikiran serta ilmu kepada penulis

sehingga laporan KKPT ini dapat terselesaikan.

1. Orang Tua yang telah yang telah memberikan dukunga dan doanya terbaiknya kepada
penulis sehingga laporan ini dapat terselaikan.
2. Seluruh teman-teman kampus dan elhamdi awards.
3. Bapak Dr.M. Budiana S.IP., M.Si., selaku Dekan Fakultas dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan.
4. Bapak Drs. Kunkunrat M.Si selaku Wakil Dekan 1 Fakultas dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan.
5. Ibu Dra. Hj. Yulia Segarwati., M.Si Selaku Wakil Dekan II Fakultas dan Ilmu Politik
Universitas Pasundan.
6. Bapak Drs. H.R. Sumardhani, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas dan Ilmu Politik
Universitas Pasudan.
7. H.Rasman Sonjaya, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas dan
Ilmu Politik Universitas Pasundan.
8. Para Dosen dan Staff Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Pasundan.
9. Seluruh staff di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat.

Bandung, 10 Juni 2022

Praktikan,

Muhammad Farhan Fauzi


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang KKPT

Dalam proses pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) ini

peraktikan menempatkan diri di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat. Hal ini

dilakukan dengan pertimbangan bahwa dengan terjun langsung kedalam lingkungan.

praktikan bisa mendapatkan pengalaman kerja dalam proses pengaplikasian. Pada

kenyataannya di masyarakat Narkotika ini banyak disalahgunakan, banyaknya

penyalahgunaan Narkotika membuat banyak orang menjadi pebisnis dan/atau menjadi

penjual barang haram tersebut karena keuntungan yang dimiliki sangat fantastis. Pada

kenyataannya di masyarakat Narkotika ini banyak disalahgunakan, banyaknya

penyalahgunaan Narkotika membuat banyak orang menjadi pebisnis dan/atau menjadi

penjual barang haram tersbut karena keuntungan yang dimiliki sangat fantastis. Kuliah

Kerja Praktek Terpadu (KKPT) merupakan bentuk penyelenggaraan yang dilaksanakan

dalam bangku perkuliahan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi saat ini.

1.2. Maksud Dan Tujuan KKPT

Maksud tujuan KKPT yaitu Mempelajari suatu bidang pekerjaan, Menambah pengetahuan, wawasan,

pengalaman, kemampuan, dan keterampilan di bidangnya, Untuk memberikan pengalaman kerja

kepada praktikan sebelum memasuki dunia kerja

Sedangkan tujuan KKPT itui sendiri yaitu memperoleh pengalaman dari pekerjaan nyata yang sesuai

dengan teori yang telah diperoleh dari bangku perkuliahan, Menyiapkan diri untuk menjadi sumber

daya manusia berkualitas yang memiliki pengetahuan, keterampilan, serta keahlian yang sesuai
dengan perkembangan zaman, Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab praktikan dalam

melaksanakan tugas.

1.3. RUANG LINGKUP KKPT

Kegiatan yang dipraktik kerjakan selama melakukan KKPT di divisi Komunikasi

Perusahaan ialah sebagai berikut :

a. Dokumentasi setiap kegiatan yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi

Jawa Barat.

b. Mendata setiap laporan harian dari BNNK dan BNNP.

c. Mengikuti setiap kegiatan yang diadakan dari BNNP.

d. Membuat surat yang ditujukan kepada pejabat.

1.4. PENDEKATAN KEGIATAN KKPT

Pendekatan dalam penyusunan laporan KKPT ini adalah dengan cara

melakukan observasi langsung dan studi pustaka. Praktikan mengamati dan terjun

langsung dalam proses kegiatan monitoring media massa. Dalam hal ini, praktikan juga

mengamati dan ikut serta dalam kegiatan kehumasan perusahaan.

Selain itu, praktikan juga melakukan pengumpulan data dengan menghimpun

segara informasi yang diperoleh dari artikel, laporan ilmiah dan melakukan wawancara

langsung dengan pembimbing lapangan mengenai perusahaan dan pekerjaan yang

dikerjakan berdasarkan masing-masing bidangnya.

1.5. LOKASI DAN JADWAL KEGIANTAN KKPT

1.5.1. Lokasi KKPT


Praktikan melaksanakan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) di Badan Narkotika Nasional

Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Soekarno Hatta Jalan Haji Hasan No.1, Cisaranten

Kidul, Kec. Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat 40295

1.5.2. Jadwal Kegiatan KKPT

Adapun waktu pelaksaaan KKPT berlangsung selama kurang lebih dua bulan terhitung

dari tanggal 11 April hingga 11 Juni 2022.

Tabel 1.1 Form Kehadiran

Hari Tanggal Waktu

1 11-April-22 07:30-15:00

2 13-April-22 07:30-15:00

3 15-April-22 07:30-15:00

4 18-April-22 07:30-15:00

5 20-April-22 07:30-15:00

6 22-April-22 07:30-15:00

7 25-April-22 07:30-15:00

8 27-April-22 07:30-15:00

9 29-April-22 07:30-15:00

10 02-Mei-22 07:30-15:00

11 04-Mei-22 07:30-15:00

12 06-Mei-22 07:30-15:00

13 09-Mei-22 07:30-15:00

14 11-Mei-22 08:00-16:00
15 13-Mei-22 08:00-16:00

16 16-Mei-22 08:00-16:00

17 18-Mei-22 08:00-16:00

18 20-Mei-22 08:00-16:00

19 23-Mei-22 08:00-16:00

20 25-Mei-22 08:00-16:00

21 27-Mei-22 08:00-16:00

22 30-Mei-22 08:00-16:00

23 01-Juni-22 08:00-16:00

24 03-Juni-22 08:00-16:00

25 06-Juni-22 08:00-16:00

26 08-Juni-22 08:00-16:00

27 10-Juni-22 08:00-16:00

28 13-Juni-22 08:00-16:00
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi

2.1.1. Definisi Komunikasi

Komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada penerima/


komunikan. Namun, dalam proses tersebut, terdapat unsur, konsep, proses, dan tujuan yang
mesti dipahami dalam berkomunikasi. Lalu Komunikasi adalah bagian penting yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam kehiduapan sehari-hari di
rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat, atau dimana saja manusia
berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.

Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti

sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to

common).  Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara

penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung

pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication

depends on our ability to understand one another). Pada awalnya, komunikasi digunakan

untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal

digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi

primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang

terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. Bentuk umum
komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.

Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif transaktif, komunikasi bertujuan|

bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan

perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi,

komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh

penerima pesan tersebut.

Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa

menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga

definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing

mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada

dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan

perkembangan ilmu komunikasi.

Menurut Frank E.X. Dance, 1976 dalam bukunya Human Communication Theory

terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli. Dalam

buku Sasa Djuarsa Sendjaja. Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang

dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut

adalah sebagai berikut :

1. James A. F. Stoner

Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang
berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada
orang lain.

2. Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, arti Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara
individu maupun kelompok.

3. Anderson

Menurut Anderson, pengertian Komunikasi adalah rangkaian langkah serah terima maksud yang
terjadi dengan dinamis serta konstan berubah sesuai dengan kondisi yang berlaku.
4. Lexicographer

Menurut Lexicographer, definisi komunikasi adalah upaya yang bertujuan untuk memberi dan
meraih kebersamaan. Tujuan yang ingin diinginkan kedua beluah pihak akan tercapai bila mereka
berkomunikasi dan memiliki pemahaman yang selaras tentang informasi yang saling ditransfer.

5. Aristoteles

Menurut Aristoteles, definisi komunikasi adalah usaha yang berfungsi sebagai alat warga masyarakat
dalam berperan serta dalam demokrasi.

2.1.2. Unsur-Unsur Komunikasi

Unsur-unsur komunikasi merupakan hal mendasar bagi keberadaan dan kelangsungan hidup
manusia serta organisasi. Ini adalah proses menciptakan dan berbagi ide, informasi, pandangan,
fakta ataupun perasaan di antara orang-orang untuk mencapai pemahaman bersama. Hal ini juga
berarti hubungan atau kontak. Komunikasi sendiri berarti suatu kegiatan yang penting dilakukan
oleh manusia sebagai syarat terjalinnya hubungan sosial guna bertahan hidup dalam kehidupan. Tak
hanya manusia, hewan juga berkomunikasi dengan sesama spesiesnya menggunakan cara
komunikasi tersendiri. Butuh adanya unsur-unsur komunikasi agar terciptanya penyampaian pesan
yang efektif.

a. Komunikan

Komunikan maka akan ada yang menerima pesan menuju ke pihak lain. dengan

adanya pesan maka akan ada ide, pikiran, gagasan perasaan yang dikirim komunikator ke

komunikannya. Dengan adanya efek atau umpan balik maka ada masukan pebedaan yang

akan disatukan..

b. Komunikator

Komunikator sebagai salah satu unsur dari unsur-unsur komunikasi dapat dipahami

sebagai orang yang membawa dan menyampaikan pesan. Dalam komunikasi, komunikator

memiliki peranan yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam memengaruhi

komunikan (penerima pesan).

c. Pesan

Pesan sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat dipahami sebagai

materi yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat disampaikan oleh
komunikator dalam berbagai cara, misalnya saja melalui kata-kata, nada suara, hingga gerak

tubuh dan ekspresi wajah.

d. Channel

Channel merupakan saluran penyampaian pesan atau sering juga disebut dengan

media komunikasi. Media komunikasi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni media

komunikasi personal dan media komunikasi massa. Media komunikasi personal digunakan

oleh dua orang atau lebih untuk saling berhubungan. Channel komunikasi adalah bagaimana

anda melakukan berinteraksi dengan calon pelanggan anda. Pada saat calon pelanggan

tertarik dengan produk anda maka mereka akan berinteraksi di channel distribusi. Channel

komunikasi itu seperti anda melakukan promosi seperti melalui promosi TV, Email, Iklan di

Instagram, Iklan di Facebook, Iklan di Google dan lain-lain.

e. Komunikasi

komunikasi dapat dibedakan dalam berbagai macam kategori, mulai dari segi sifatnya,

arahnya, hingga jumlah orang yang terlibat di dalamnya. Unsur-unsur komunikasi ini

umumnya dibedakan berdasarkan kategori sifat, yakni dikelompokkan ke dalam dua kategori,

yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi Verbal - Komunikasi verbal

merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan simbol-simbol verbal. Simbolsimbol

verbal ini dapat diwujudkan ke dalam bentuk lisan maupun tulisan. Unsur-unsur komunikasi

secara lisan dapat dilakukan oleh dua orang atau lebih melalui hubungan tatap muka secara

langsung tanpa ada jarak maupun peralatan yang menjadi medianya.


f. Efek

Efek merupakan unsur-unsur komunikasi yang memiliki definisi hasil akhir dari suatu

komunikasi. Efek komunikasi dapat beraneka macam dan dapat dilihat dalam tiga kategori:

Personal opinion, adalah sikap dan pendapat seseorang pada suatu masalah tertentu.

2.1.3. Karakteristik Komunikasi

1) Komunikasi adalah sebuah proses. Proses berarti bahwa komunikasi adalah

rangkaian kegiatan, tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan.

2) Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan bertujuan. Komunikasi

berlangsung secara sadar, dan para aktor yang terlibat harus memiliki

kepentingan tertentu berdasarkan keinginan mereka untuk melakukan perilaku

tersebut.

3) Komunikasi membutuhkan keterlibatan atau partisipasi dan kerjasama dari

mereka yang terlibat.

4) Komunikasi bersifat simbolis. Simbolik berarti menggunakan tanda atau

simbol tertentu untuk berkomunikasi. Simbol yang paling umum digunakan

dalam komunikasi adalah bahasa lisan, baik lisan maupun tulisan. Selain

bahasa, simbol non-verbal digunakan dalam proses melalui gerak tubuh atau

gerakan tubuh dan ekspresi atau ekspresi wajah.

5) Komunikasi bersifat transaksional. Transaksional berarti bahwa dalam proses

komunikasi, jika dua pihak yang terlibat menyepakati apa yang

dikomunikasikan, maka keberhasilan penyampaian pesan dapat tercapai.


6) Komunikasi melampaui ruang dan waktu. Komunikasi memungkinkan setiap

orang di dunia untuk terlibat dalam aktivitas pengiriman pesan pada saat yang

bersamaan, tanpa harus bertatap muka.

2.1.4. Fungsi Komunikasi

1) Sebagai Alat Kendali

Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai alat kendali atau kontrol.

Dalam hal ini alat kendali berarti dengan komunikasi maka perilaku individu

dapat dikontrol dengan penyampaian aturan yang harus dipatuhi.

2) Sebagai Alat Motivasi

Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi seseorang

dalam melakukan sesuatu. Menyampaikan informasi yang dapat diraih dalam

kehidupan akan membangun motivasi seseorang.

3) Sebagai Ungkapan Emosional

Berbagai perasaan yang ada di dalam diri seseorang dapat diungkapkan

kepada orang lain dengan cara berkomunikasi. Emosi ini bisa persaan senang,

marah, kecewa, gembira, dan lain-lain.

4) Sebagai Alat Komunikasi


Dengan berkomunikasi maka kita dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh orang lain atau kelompok sehingga dengan informasi itu maka

proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan baik.

2.1.5. Tujuan Komunikasi

1) Agar Komunikator Dimengerti Komunikan

Tujuan komunikasi yang pertama adalah untuk memastikan informasi atau

pesan dari komunikator dapat dimengerti oleh orang lain (komunikan). Karena itu

komunikator harus menyampaikan pesan utama sejelas mungkin kepada

komunikan.

2) Agar Dapat Mengenal Orang Lain

Tujuan komunikasi selanjutnya adalah agar dapat mengenal orang lain.

Dengan adanya interaksi dan komunikasi maka setiap orang dapat saling

mengenali dan memahami satu sama lain. Kemampuan mendengar/ membaca/

mengartikan pesan orang lain dengan baik merupakan hal penting dalam aktivitas

komunikasi.

3) Agar Pendapat Diterima oleh Orang Lain

Tujuan komunikasi juga dimaksudkan agar pendapat kamu diterima oleh

orang lain. Komunikasi secara persuasif sering kali dilakukan untuk

menyampaikan gagasan atau ide seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah

agar ide dan gagasan tersebut diterima.

2.2. Komunikasi Perusahaan


2.2.1. Definisi Komunikasi Perusahaan

Komunikasi Perusahaan atau sering disebut Corporate Communication merupakan tajuk yang
sangat menarik akhir-akhir ini ketika perusahaan telah melihat bahwa komunikasi bukan lagi
sebuah aktivitas sehari-hari yang terjadi di dalam kehidupan orang-orang, namun, bahwa
komunikasi merupakan urat nadi kehidupan bagi sebuah perusahaan, terlebih lagi bahwa
perusahaan itu adalah sebuah perusahaan dimana didalamnya hadir berbagai manusia dengan
latar belakang yang berbeda-beda dari budaya, agama, etnis dan bahkan kepentingan mereka
masing-masing. Komunikasi menjadi tumpuan yang sangat penting dari semua aktivitas
perusahaan yang kompleks, sehingga komunikasi merupakan jalan yang digunakan semua
aktivitas perusahaan. oleh sebab itu komunikasi perusahaan menjadi kajian yang sangat
penting.

secara umum, komunikasi perusahaan adalah hubungan atau interaksi antara perusahaan dan
masyarakat sekitar. mengutip dari Van Riel (1995) berpendapat bahwa komunikasi
perusahaan adalah instrumen atau manajemen yang dapat digunakan secara langsung dalam
komunikasi internal maupun eksternal yang terintegrasi secara efisien dan efektif untuk
membangun hubungan perusahaan dengan kelompok dimana perusahaan bergantung.

2.2.2. Fungsi Komunikasi Perusahaan

1) Menginformasikan Karyawan tentang Fungsi Pekerjaan. 


Salah satu fungsi utama komunikasi di dalam dunia bisnis adalah untuk memberitahu
karyawan tentang fungsi-fungsi pekerjaan atau tanggung jawab pekerjaan yang harus
mereka kerjakan selama bekerja di dalam perusahaan tersebut. 
 
2) Membujuk atau Mempengaruhi Klien dan Mitra Bisnis untuk Bekerjasama dengan
Perusahaan Kita. 
Dalam bisnis, komunikasi sering digunakan untuk meyakinkan prospek, klien, dan
mitra bisnis untuk melakukan deal atau kesepakatan dengan perusahaan kita, terutama
dalam hal penjualan produk atau layanan jasa. Dengan kata lain, fungsi komunikasi
ini membantu melancarkan usaha kita untuk bekerja sama dengan prospek. 
 
3) Memotivasi Karyawan untuk Membuat Keputusan yang Lebih Baik. 
Komunikasi sering digunakan secara strategis dalam organisasi atau perusahaan untuk
membantu karyawan dalam merancang keputusan yang lebih baik, terutama terkait
pekerjaan sehari-hari mereka di kantor. 
 
4) Bersosialisasi dengan Orang-Orang di dalam Organisasi. 
Fungsi komunikasi lain di dalam organisasi atau perusahaan adalah membantu kita
dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan karyawan, rekan kerja, pelanggan,
klien, mitra bisnis bahkan dengan atasan kita (Manajer, CEO, Direktur, dan lain
sebagainya). 
 

2.3. Public Relations

2.3.1. Definisi Public Relations

Didalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini Public Relations mengalami

perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan Public Relations dalam setiap

negara tidak sama baik dalam bentuk maupun kualitasnya. Proses perkembangan Public

Relations lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.Public Relations

Associations (IPRA) mendefinisikan Public Relations (PR) sebagai fungsi manajemen dari

ciri yang dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (umum) untuk

memperoleh pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada 11

hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka (Soemirat dan Ardianto,

2003:14). Menurut Frazier Moore didalam buku Humas, Membangun Citra dengan

Komunikasi, pengertian Public Relations yaitu filsafat sosial dan manajemen yang

dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya yang melalui interpretasi yang peka

mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya,

berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik. Pengertian lain tentang Public

Relations menurut British Institute of Public Relations, Public Relations adalah keseluruhan

upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka memelihara niat

baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya

(Jeffkins,2004:9). Sedangkan menurut Frank Jefkins (2004:10), Frank memberikan definisi

bahwa “Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik ke dalam

maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” Jadi Konsep Public

Relations pada dasarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui

pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang

berdampak. Selain itu inti dari konsep Public Relations adalah memelihara hubungan baik

dengan publiknya sehingga timbul suatu kegiatan yang timbal balik antara institusi Public

Relations tersebut dengan publiknya dan semua bentuk komunikasi yang terencana antara

suatu organisasi dengan khalayaknya. Timbal balik berarti tidak hanya dari pihak Public

Relations saja yang melakukan kegiatan untuk publik, tetapi publiknya juga memberikan

sesuatu atau melakukan kegiatan kepada institusi Public Relations tersebut, sehingga

terciptalah sebuah hubungan dan pengertian bersama untuk meraih kepentingan Bersama.

2.3.2. Peran Public Relations

Perkembangan public relations selalu berkaitan dengan pengembangan peran public

relations, baik sebagai praktisi maupun sebagai tenaga profesional dalam suatu perusahaan.

Peran public relations menjadi salah satu kunci pembentukanpemahaman masyarakat

mengenai perusahaan. Peran public relations dibagi menjadi empat kategori antara lain :

a. Penasihat Ahli (Expert Preciber)

Seorang praktisi public relations yang berpengalaman memiliki kemampuan

tinggi dalam membantu mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan

publiknya. Dalam hal ini praktisi public relations bertindak sebagai subjek dalam

memecahkan dan mengatasi persoalan yang terjadi antara perusahaan dengan

khalayak luas.

b. Fasilitator Komunikasi (Communication Facilitator)


Praktisi PR, bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu

pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan

oleh publiknya dari organisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan

kembali keinginan, harapan dan kebijakan organisasi kepada publik luas.

c. Fasilitator Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Facilitator)

Peran praktisi PR untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat

hingga mengambil tindakan keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang

tengah dihadapi secara rasional dan profesional.

d. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)

Peranan teknisi komunikasi ini menjadikan praktisi PR seabagai journalist in

resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi dan sistem komunikasi

dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan yaitu media

komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda

dari bawahan ke tingkat atasan. Begitu juga arus dan media komunikasi antara satu

bagian atau tingkatan.

2.3.3. Fungsi Public Relations

Tugas seorang PRO adalah membina hubungan baik dengan publik organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi (Iriantara, 2005:3). Menurut Cutlip & Center (2006:38), fungsi Public Relations adalah

sebagai berikut: a. Menjunjung aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi

melekat pada manajemen lembaga atau organisasi) b. Membina hubungan yang harmonis antara

badan/organisasi dengan publik sebagai khalayak sasaran. c. Mengidentifikasi yang menyangkut

opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya atau
sebaliknya. d. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan sasaran kepada pimpinan

manajemen demi untuk tujun dan manfaat bersama. Adapun, menurut Edward L. Bernay, dalam

bukunya Public Relations (2002, University of Oklahoma Press), terdapat 3 fungsi utama Humas,

yaitu: a. Memberikan penerangan kepada masyarakat. b. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap

dan perbuatan masyarakat secara langsung. c. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan

perbuatan masyarakat atau sebaliknya dari pemaparan definisi dan fungsi Public Relations tersebut

di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa cirri khas proses dan fungsi manajemen Humas (Public

Relations Management) adalah sebagai berikut:

1) Menunjukan kegiatan tertentu (action)

2) Kegiatan yang jelas (activities)

3) Adanya perbedaan khas dengan kegiatan lain (different)

4) Terdapat suatu kepentingan tertentu (important)

5) Adanya kepentingan bersama (common interst)

6) Terdapat komunikasi dua arah timbale balik (reciprocal two ways traffic communication)

2.3.4. Ruang Lingkup Public Relations

Ruang lingkup Public Relations yaitu menyangkut citra (image), mulai dari

menumbuhkan citra, memelihara dan mempertahankan citra hingga upaya untuk

meningkatkan citra agar lebih baik dan lebih tinggi dari yang sudah ada, memperbaiki citra

bila ada gangguan atau mengembalikan citra yang baik dan positif ketika ada krisis

perusahaan.
Menurut Cutlip and Center, yang dikutip oleh Broom, Glen M di terjemahkan oleh

Effendy di dalam buku Human Relations dan Public Relations menyatakan bahwa :

Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,

mengidentifikasikan kebijaksanan dan tata cara seseorang atau organisasi demi

kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program

kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik. (1993:116)

Definisi diatas juga menunjukan bahwa ruang lingkup Pubic Relations terdiri menjadi

dua yaitu Internal Relations dan Eksternal Relations dimana kegiatan internal relations

menyangkut hubungan di dalam perusahaan seperti komunikasi secara vertikal dan

horizontal, sedangkan untuk eksternal relations menyangkut hubungan dengan publik

perusahaan, kerjasama perusahaan dan stakeholder yang terlibat.

1. Internal Public Relation

Target kegiatan Public Relations dalam konteks ini adalah menjaga suasana

diantara para karyawan di dalam perusahaan. Bagaimana menciptakan komunikasi

yang efektif, keserasian hubungan antara pimpinan dan bawahan, baik secara

horizontal maupun vertikal, sehingga dapat memperkuat tim kerja perusahaan.

Tiap anggota dari sebuah perusahaan dari tingkat atas sampai bawah, merupakan

Public Relations Officer yang tidak resmi. Dimana segala perilaku mereka mendapat

sorotan dari publik dan dapat mempengaruhi nama baik perusahaan. Keluarga

karyawan juga mempunyai peran besar dalam menciptakan hubungan yang baik.

Karena ketentraman keluarga akan berpengaruh pada ketentraman bekerja para

pegawai.
Menurut Suhandang, dalam bukunya Public Relations Perusahaan untuk dapat

menciptakan keadaan itu semua, kiranya perusahaan melalui kebijaksanaan Internal

Public Relations-nya, antara lain berusaha mengadakan :

a) Pengumuman-Pengumuman

Melalui papan pengumuman atau media internal perusahaan lainnya,

pengumuman yang diumumkan secara berkala atau periodik dapat dilakukan

untuk emmberikan informasi mengenai keberhasilan dan pencapaian

perusahaan dan apa saja yang perlu ditingkatkan, informasi mengenai kejadian

dan krisis internal perusahaan juga dapat diketahui oleh publik internal

perusahaan. Rapat kerja dan rapat teknis juga menjadi kegiatan yang dapat

dilakukan.

b) Buku Pegangan Pegawai

Buku ini juga perlu untuk memuat informasi yang diperlukan pegawai

dalam bekerja, tujuan perusahaan, hak dan kewajiban pimpinan dan pegawai,

pembagian kerja setiap sektor dalam perusahaan, budaya perusahaan dan

informasi utama lainnya.

c) Kontak Pribadi

Komunikasi secara horizontal dan vertikal diperlukan untuk meciptakan

komukiasi yange fektif dalam perusahaan, adanya kontak pribadi juga dapat

menciptakan komunikasi yang akrab antara pimpinan dengan bawahan dan

bawahan dengan bawahan. Dalam hal ini kontak pribadi dalam arti tegur sapa

atau saling menghargai batasan-batasan kesopanan dan beretika.

d) Pertemuan-Pertemuan Berkala
Kegiatan internal yang dilakukan perusahaan dimana pimpinan dan

karyawan bisa saling berbagi tentang kegiatan kerja dan mencari solusi atas

kendala-kendala yang dihadapi dan mengemukakan kemajuan-kemajuan yang

telah dicapai. Dengan demikian rapat kerja atau pertemuan itu terbatas pada

bidang operasional perusahaan. Namun demikian, bisa juga dibicarakan hal-

hal lain menyangkut soal kesejahteraan para pegawai misalnya, pendidikan

pegawai, dan lain-lain di dalam permasalahan perusahaan itu, yang sekiranya

perlu dipecahkan bersama.

e) Kotak Suara

Kotak suara sebagai media untuk menampung pendapat karyawan yang

tidak berani mengemukakannya secara terbuka. Sehingga segala keputusan

pimpinan bisa lebih obyektif dan suara yang didapatkan dari pegawai bisa

lebih banyak. Kotak suara juga dapat diisi dengan tertulis dan hendaknya

secara anonim untuk mendukung keleluasaan dan kejujuran isi pikiran

pegawai.

f) Laporan Kepada Pemegang Saham

Khusus mengenai pertanggung jawaban dalam bidang keuangan perlu

dilaporkan melalui pertemuan pemegang saham. Pertemuan antara pimpinan

perusahaan dan pemegang saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang

keuangan. Sehingga para pemegang saham tetap menaruh kepercayaan karena

merasa ikut serta membina perusahaan dan mengetahui kegunaan uangnya

secara rinci.

g) Hiburan dan Darmawisata


Untuk menciptakan tingkat keakraban dan setia kawan, serta relasi antara

pegawai dan keluara perlu diadakan sebuah kegiatan yang dapat dilakukan

secara berkala atau secara momentum perusahaan. untuk meredakan

ketegangan selama bekerja dan memupuk keakraban serta setia kawan.

h) Olahraga atau Perlombaan

Penyaluran minat dan bakat yang bersifat rekreasi seperti olahraga dengan

membentuk tim, akan mampu menmbuat para pegawai untuk lebih mencintai

perusahaannya dan bekerja lebih baik. Hal tersebut sebagai imbalan

diperhatikannya minat mereka. Selain itu juga bisa sebagai alat promosi dan

menambah publik eksternal bagi perusahaan melalui pertandingan

persahabatan.

i) Study Tour dan Pelatihan

Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan baru baik menyangkut

pekerjaan maupun tidak, kegiatan ini cocok untuk meningkatkan keterampilan

dan pengetahuan para pegawai.

j) Hadaih dan Penghargaan

Apresiasi terhadap para karyawan yang menunjukkan prestasi terbaik, baik

dalam kerja sehari-hari maupun dalam kegiatan lainnya yang menguntungkan

perusahan. Sebaiknya diberikan hadiah-hadiah dan penghargaan, hal tersebut

dimaksudkan agar dapat memacu kinerja karyawan agar lebih baik dan

perasaan dianggap dan dihargai oleh pimpinan perusahaan atas kerja dan hasil

yang didapatkan.
k) Klinik dan apotek bagi kesejahteraan pegawai dan keluarga di bidang

kesehatan.

Perusahaan-perusahaan besar sesuai dengan kemampuannya dapat

mendirikan sarana kesehatan (rumah sakit, klinik, apotek). Sehingga

perusahaan diharapkan dapat memperoleh keuntungan tambahan.

l) Tempat Ibadah

Bagi penanaman modal dan mental yang baik bagi karyawannya.

Perusahaan perlu menyediakan suatu tempat-tempat ibadah yang representatif.

m) Tempat Pendidikan

Untuk mendidik anak-anak para karyawannya perlu kiranya didirikan

tempat pendidikan khusus oleh perusahaan. (Suhandang;2004;74)

Komunikasi internal perusahaan dilakukan untuk membangun dan

mengembangkan citra positif perusahaan untuk lingkungan internalnya dan

menyelenggarakan kegiatan administratif, keuangan, dukungan umum dalam bagian

komunikasi korporat perusahaan

Menjalin hubungan yang baik dengan publik internal perlu dijalin dan dijaga

agar timbul keharmonisan dalam tubuh perusahaan atau organisasi, dengan adanya

hubungan yang harmonis didukung oleh semangat kerja yang tinggi, maka akan

tercipta keadaan yang kondusif untuk bekerja yang dapat memajukan perusahaan atau

organisasi, selain itu juga mendorong citra positif perusahaan bagi publik internal dan

loyalitas pekerja.

2. Eksternal Public Relations


Untuk suatu perusahaan, hubungan dengan publik eksternal merupakan hal yang

wajib dilakukan, menjadi hal mendasar yang harus dilakukan oleh perusahaan atau

organisasi. Menjalin hubungan dengan publik eksternal mutlak dilakukan karena

perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan lain.

Maka dari itu, perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan

khalayak pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Salah satu cara komunikasi dengan publik eksternal yaitu dengan informatif dan

persuasif. Informasi yang disajikan harus adil, menyeluruh dan obyektif berdasarkan

fakta yang sebenarnya. Masalah yang perlu diselesaikan dalam kegiatan eksternal

Public Relations mencakup bagaimana untuk memperluas pasar untuk produksi,

memperkenalkan produk kepada masyarakat, penghargaan dan penerimaan publik dan

masyarakat, menjaga hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap dan publik

opini terhadap perusahaan, menjaga hubungan baik dengan pers dan pemimpin opini,

menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan pemasok terkait dengan operasi

perusahaan dan mencapai rasa simpati dan kepercayaan dari publik di masyarakat.

Tujuan pembinaan public external menurut Abdurahman yang dikutip oleh

Yulianita pada buku Dasar-Dasar Public Relations adalah untuk mengeratkan

hubungan dengan badan-badan di luar badan tersebut sehingga terbentuk opini yang

baik terhadap badan tersebut.

a. Press Relations, merupakan kegiatan PR dalam rangka mengatur dan

membina hubungan baik dengan pers.

b. Government Relations, merupakan kegiatan PR dalam mengatur dan

memelihara hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang berhubungan

dengan kegiatan perusahaan.


c. Community Relations, merupakan kegiatan PR dalam rangka mengatur dan

memelihara hubungan baik dengan masyarakat setempat, yang berhubungan

dengan kegiatan perusahaan.

d. Supplier Relations, merupakan kegiatan PR dalam rangka mengatur dan

memelihara hubungan dengan para relasi agar segala kebutuhan perusahaan

dapat diterima dengan baik.

e. Customer Relations, merupakan kegiatan PR dalam rangka mengatur dan

memelihara hubungan dengan pelanggan, sehingga hubungan itu selalu dalam

situasi bahwa customer lah yang sangat membutuhkan perusahaan dan bukan

sebaliknya.

f. Consumen Relations, merupakan kegiatan PR dalam rangka mengatur dan

memelihara hubungan baik dengan para konsumen agar produk yang dibuat

dapat diterima dengan baik oleh para konsumen. (2007:70)

Komunikasi yang dilakukan secara informatif dan persuasif yang dilakukan

eksternal Public Relations bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi

perusahaan. Krisis yang dihadapi perusahaan terkait citra dan nama baik perusahaan

menjadi tanggung jawab dari eksternal Public Relations untuk membangun kembali

citra dan nama baik perusahaan serta memberikan klarifikasi dan informasi untuk

masyarakat luas terkait krisis yang dihadapi.

BAB III

GAMBARAN UMUM BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA BARAT

3.1. Latar Belakang Sejarah


3.1.1. Sejarah BNNP

 1995-1997

Pada Tahun 1995 sesuai Instruksi Presiden BAKOLAKDA Inpres No 6/71 dibubarkan

sehingga dalam penanganan penalahgunaan Narkotika ditangani oleh masing-masing sektor

dan pada tahun 1997 untuk membentuk wadah dalam penanggulangan penyalahgunaan BNN

Narkotika, Gubemur Jawa Barat melalui Biro Bina Sosial mengadakan semilokan dengan

mengundang Dinas Instansi, Lembaga terkait sera LSM, sehingga terbentuklah wadah yang

diberi nama Badan Koordinasi Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Kenakalan

Renaja dan Prostitusi (BKND) Provinsi Jawa Barat ditetapkan dengan surat keputusan

Gubernur Jawa Barat.

 2000

Pada Tabun 2000 sesuai Keputusan Pemerintah baliwa Badan penanggulangan

penyalahgunaan Narkotika di seluruh Provinsi harus di sesuaikan nomenklatur

menjadi Badan Narkotika Daerah (EID) schinggn Badan yang dibentuk di Jawa Barat

yaitu Badan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika, Kenakalan Remaj dan

Prostitusi (BKND) Provinsi lawa Barat berubah menjadi Badan Narkotika Daerah

(BND) Provinsi Jawa Barat, Pada Tabun 2003 di tingkat pusat terbentuk Badan

Narkotka Nasional (BNN), lembaga yang melaksanakan pencegahan, pemberntasan

penyalahgunaan dan peredaran gelap Psikotropika, Prekusor

dan Zat Adiktif lainya ataù yang lebih dikenal dengan istilah NARKOBA

 2003

Terbit juga keputusin bersama Menteri Pendayangunaan Aparatur Negar, Menteri


Dalam Neger dan Kepala Kepolisian Negara RI selaku Ketua Badan Narkotika

Nasional (BNN) DOmor 5504 /SKB/M.PAN/1 2/2003, Nomor 127 tahun 2003 dan

nomor 01/SKB/XI/2003/BNN tentang pedoman Kelembangaan Badan Narkotika

Kabupaten/KoLa,Dengan keputusan bersama tersebut diatas, dimana Badan

Narkotika Daerah (BND) diseluruh Provinsi di Indonesia harus diubah

nomenklaturnva menjadi Badan Narkotika Provinsi (BNP) ditetapkan ole Gubernur

menjadi Badan Narkotika Kota/ Kabupaten (BNK) ditetapkan oleh Bupati/Walikota,

termakauk di Jawa Barat disesuaikan juga nomenklaturnya menjadi Badan Narkotika

Provinsi jawa Barat dan ditetapkan oleh Surat keputusan Gubemur Kepala Daerah

Provinsi lawa Bart Momor

135. 1/ Kep 1110 Banesos-2003 tanggal 20 Desember

 2009

Dalam Perjalanannya Badan Narkotika Provinsi Jawa Brat berubah menjadi Badan

Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat. Hal tersebut sesuai dengan Unding- Unding

Nomor 35 Tahiun 2009 tentang Narkotika. Menurut aturan tersebut, upaya

pencegahan, penanggulangan, dan pemberant pan narkotika dilakukan oleh lembaga

jang

terpusat, yakni, Badan Narkotik Nasional (BNN). BNN merapakan lembaga vertikal

yang memiliki pertakilan di Provinsi, Kabupaten dan Kota yang di sebut Badan

Narkotika Nasional Provinsi dan BNN Kabupten Kota. Di Provinsi Jawa Barat yang

juga berdiri Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Bart yang merupakan

perwakilan BNN di wilayah Walhasil, peran BNP Jawa Barat digantikan Badan

Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) atau Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota

(BNNP dan BNNK). Sehingga fungsi BNP Jabar diambil alih BNNP dan BNNK,
 2017 - 2019

BNNP Jawa Barat menempati beberapa tempat sebagai kantor sementara. Dan dengan

melalui proses yang Panjang BNNP lawa Barat akhirnya dapat menempati gedung

baru yang lebih Representatif yang berlokasi di Jl. H.Hasan No. Ol Soekarno Hatta

Bandung hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dibangun pada tahun 2017-

2019 dan diresmikan oleh Gubemur Jawa Barat pada Februari tahun 2019. H.

Moch.Ridwan Kamil dan Kepala BNN RI Drs. Heru Winarko.

3.2. Kedudukan Badan Narkotika Nasional (BNN)

Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional

adalah Lembaga pemerintah non kementrian yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Presiden melalui koordinasi Kepala Kepolisian Negara

Republik Indonesia

3.3. Visi dan Misi

3.3.1. Visi

MEWUJUDKAN MASYARAKAT JAWA BARAT YANG SEHAT BEBAS DARI PEYALAHGUNAAN DAN
PEREDARAN GELAP NARKOBA DALAM RANGKA MENDUKUNG TERCIPTANYA SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI JAWA BARAT YANG BERKUALITAS DAN KOMPETITIF DI SEGALA BIDANG.

3.3.2. Misi

MENYATUKAN DAN MENGGERAKKAN SEGENAP POTENSI


MASYARAKAT JAWA BARAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN, REHABILITASI, DAN
PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN
DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA

3.4. Logo BNNP


Makna Logo

a. Makna Wentuk

- LINGKARAN BERWARNA EMAS menjelaskan satu kesatuan yang tidak memberikan celah bagi
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.

- BINTANG, merupakan simbolisasi cita-cita luhur BNN untuk mewujudkan masyarakat


Indonesia bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.

- TULISAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, memberikan pemahaman


bahwa BNN merupakan sebuah institusi pemerintah yang memiliki tugas khusus dalam
menanggulangi permasalahan Narkoba.

- GARUDA, melambangkan komitmen BNN terhadap tekad Pemerintah Republik Indonesia


dalam upaya menanggulangi permasalahan Narkoba.

- HURUF BNN, menunjukkan terminologi Badan Narkotika Nasional

b. Makna Warna

- WARNA HITAM, memiliki arti keseriusan dan ketegasan

- WARNA KUNING GADING, memiliki kreativitas dan inovatif makna kecerdasan, antusiasme.
- WARNA BIRU TUA DAN BIRU MUDA, artinya adalah lambang universalisme

- WARNA PUTIH, artinya adalah keluhuran cita-cita.

3.5. Profil Perusahaan

Badan Narkotika Nasional (disingkat BNN) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK) Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,
psikotropika, prekursor dan bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan
alkohol. BNN dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada
Presiden. Sejarah penanggulangan bahaya narkotika dan kelembagaannya di Indonesia
dimulai tahun 1971 pada saat dikeluarkannya Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres)
Nomor 6 Tahun 1971 kepada Kepala Badan Koordinasi Intelijen Nasional (BAKIN) untuk
menanggulangi 6 (enam) permasalahan nasional yang menonjol, yaitu pemberantasan uang
palsu, penanggulangan penyalahgunaan narkoba, penanggulangan penyelundupan,
penanggulangan kenakalan remaja, penanggulangan subversi, pengawasan orang asing.
Berdasarkan Inpres tersebut Kepala BAKIN membentuk Bakolak Inpres Tahun 1971 yang
salah satu tugas dan fungsinya adalah menanggulangi bahaya narkoba. Bakolak Inpres adalah
sebuah badan koordinasi kecil yang beranggotakan wakil-wakil dari Departemen Kesehatan,
Departemen Sosial, Departemen Luar Negeri, Kejaksaan Agung, dan lain-lain, yang berada
di bawah komando dan bertanggung jawab kepada Kepala BAKIN. Badan ini tidak
mempunyai wewenang operasional dan tidak mendapat alokasi anggaran sendiri dari ABPN
melainkan disediakan berdasarkan kebijakan internal BAKIN. Pada masa itu, permasalahan
narkoba di Indonesia masih merupakan permasalahan kecil dan Pemerintah Orde Baru terus
memandang dan berkeyakinan bahwa permasalahan narkoba di Indonesia tidak akan
berkembang karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-Pancasila dan agamis.
Pandangan ini ternyata membuat pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia lengah terhadap
ancaman bahaya narkoba, sehingga pada saat permasalahan narkoba meledak dengan
dibarengi krisis mata uang regional pada pertengahan tahun 1997, pemerintah dan bangsa
Indonesia seakan tidak siap untuk menghadapinya, berbeda dengan Singapura, Malaysia dan
Thailand yang sejak tahun 1970 secara konsisten dan terus menerus memerangi bahaya
narkoba.
3.6. Struktur Perusahaan

3.7. Tugas Dan Fungsi Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat

3.7.1. BNN Mempunyai Tugas :

a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan


pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
b. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
c. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
d. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
e. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
f. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
g. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
h. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
i. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
j. Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;

3.7.2. Fungsi Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Barat :

a. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana strategis dan rencana


kerja tahunan di bidang pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif
lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol yang
selanjutnya disebut P4GN dalam wilayah Provinsi;
b. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantasan dalam wilayah Provinsi;
c. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantasan dalam wilayah Provinsi;
d. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantasan dalam wilayah Provinsi;
e. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantasan dalam wilayah Provinsi;
f. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantasan dalam wilayah Provinsi;
g. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pencegahan, pemberdayaan
masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantasan dalam wilayah Provinsi;

BAB IV

KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Kegiatan KKPT

4.1.1. Proses Kerja Praktek

Terhitung dari tanggal 11 April 2022 sampai 11 Juni 2022, praktikan melaksanakan

Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) di Divisi Humas Badan Narkotika Nasional Provinsi

Jawa Barat. KKPT praktikan memasuki bulan Ramadhan, jadwal jam kerja pun mengikuti
kebijakan dari perusahaan. Pada bulan biasa jam kerja dimulai dari pukul 08:00 WIB hingga

16:00 WIIB dan untuk bulan Ramadhan jam kerja mulai dari pukul 07:30 WIB hingga 15:00

WIB.

4.1.2. Proses Menulis Laporan Harian Dari BNNK

Praktikan melakukan Penulisan yang akan menerima setiap hari kerja, praktikan akan

menunggu laporan tersebut dari pihak BNNK setiap hari kerja. Laporan tersebut berupa

power point. Lalu oleh praktikan akan dikumpulkan data dari BNNK, dan data tersebut akan

dibuat kembali oleh praktikan berbentuk power point, dari Hasil power point tersebut

praktikan nantinya akan disetorkan ke divreg sebagai laporan harian kegiatan BNN Jawa

Barat.

4.1.3. Proses Dokumentasi

Praktikan melakukan dokumentasi setiap ada kegitan-kegiatan yang dilaksanakan baik

internal maupun ekternal dari BNN jawa barat. Dokumentasi bisa berupa gambar maupun

video. Hasil dokumentasi nantinya akan disetorkan ke divreg sebagai laporan kegiatan BNN

Jawa Barat..

4.1.4. Kegiatan Mingguan

Berdasarkan kegiatan KKPT yang telah dilakukan praktikan di Bagian Komunikasi

Perusahaan, berikut table rangkuman kegiatan mingguan :

Tabel 4.1. Jadwal Kegiatan Mingguan

Waktu Kegiatan

Minggu Ke-1 Perkenalan lingkungan kerja, mulai dari


perkenalan kepala divisi, staff, dan lain-lain.

Minggu ke-2 Dokumentasi apel pagi. Peliputan berita

memperingati Hari Bakti Rimbawan 2022,

Minggu ke-3 Dokumentasi apel pagi. Liputan berita di

kawasan wisata Emte Highland Resort.

Liputan berita di kawasan wisata Punceling

Pass Ciwidey.

Pembuatan video ucapan selamat ulang

tahun untuk perum perhutani.

Minggu ke-4 Dokumentasi apel pagi. Liputan mengenai

Pembinaan Produksi Getah Pinus dan

pemberian santunan kepada para penyadap

di Rajamandala, Kab. Bandung Barat.

Minggu ke-5 Dokumentasi apel pagi. Liputan mengenai

kunjungan Direktur Utama SDM dan IT dan

pemberian santunan kepada panti asuhan di

kantor Perum Perhutani KPH Bandung

Selatan.

Minggu ke-6 Melakukan pengarsipan Surat Perjanjian

Kerjasama (PKS).

Minggu ke-7 Dokumentasi rapat kerjasama Perhutani

KPH Bandung Selatan.

Minggu ke-8 Membuat Surat Keterangan (SK) Kerjasama

Perhutani.
4.1.7. Catatan Harian Kegiatan Kerja Praktek Terpadu di Badan Narkotika Nasional

Jawa Barat

Tabel 4.2. Kegiatan Harian

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan

1 Senin, 11/04/2022 07:30-15:00 Pengenalan.

2 Rabu, 13/04/22 07:30-15:00 Menulis Laporan Harian dari BNNK

Se jawa Barat.

3 Jum’at 15/04/22 07:30-15:00 Menulis Laporan Harian dari BNNK

Se jawa Barat.

4 Selasa, 19/04/22 07:30-15:00 Menulis Laporan Harian dari BNNK

Se jawa Barat.

5 Kamis, 21/04/22 07:30-15:00 Menulis Laporan Harian dari BNNK

Se jawa Barat.

6 Senin, 25/04/22 07:30-15:00 Cuti Kantor Libur Idul Fitri.

7 Rabu, 27/04/22 07:30-15:00 Cuti Kantor Libur Idul Fitri.

8 Jum’at, 29/04/22 07:30-15:00 Cuti Kantor Libur Idul Fitri.

9 Selasa, 03/05/22 07:30-15:00 Cuti Kantor Libur Idul Fitri.

10 Kamis, 05/05/22 07:30-15:00 Cuti Kantor Libur Idul Fitri.

11 Senin, 09/05/22 08:00-16:00 Halal Bi Halal Dan SWAB Antigen

Seluruh Karyawan BNNP

12 Rabu, 11/05/22 08:00-16:00 Aksi Paskah BNN jawa barat Di


Kota Bandung.

13 Jum’at, 13/05/22 08:00-16:00 Senam Pagi Seluruh Karyawan BNN

Jawa Barat

14 Selasa, 17/05/22 08:00-16:00 Mengantar Sub Kabag Bagian

keuangan BNN ke Bank Mandiri

Batununggal

15 Kamis, 19/05/22 08:00-16:00 Mengantar Karyawan BNN Belanja

Ke Trans studio Bandung

16 Senin, 23/05/22 08:00-16:00 Apel Pagi Karyawan BNN Jawa

Barat

17 Rabu, 25/05/22 08:00-16:00 Ijin Sakit.

18 Jum’at, 27/05/22 08:00-16:00 Ijin Sakit.

19 Selasa, 31/05/22 08:00-16:00 Menulis Laporan Harian BNNK Se

Jawa Barat.

20 Kamis, 02/06/22 08:00-16:00 Mencatat Hari Hari Libur Nasional

& Internasional

21 Senin, 06/06/22 08:00-16:00 Dokumentasi Tes Golongan Darah

Seluruh Karyawan BNN Jawa Barat

22 Rabu, 08/06/22 08:00-16:00 Menulis Laporan Medsos Dari

BNNK se Jawa Barat

23 Jum’at, 10/06/22 08:00-16:00 Dokumentasi Senam Pagi Karyawan

BNN Jawa Barat

24 Senin, 13/06/22 08:00-16:00 Rapat Arahan Dari Kepala BNN

Jawa Barat Dan Perpisahan

Mengakhiri Magang Di BNN Jawa


Barat

4.2. Pembahasan KKPT

4.2.1. Analisis SWOT

Berikut adalah analisis SWOT Kegiatan Kuliah Kerja Praktek Terpadu (KKPT) di

Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan alat yang dapat

menyusun faktor-faktor strategis. Berikut faktor yang ada di Komunikasi Perusahaan Badan

Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat:

Strength Weakness
a. Kantor sangat tanggap dalam a. Masih terjadi miskomunikasi antara
menangani sebuah masalah yang pemimpin dengan staff atau karyawan
terjadi di Kantor baik internal maupun terutama dengan mahasiswa magang.
eksternal. b. Kecemasan Masyarakat Untuk
b. Menerima informasi dengan cepat Melaporkan
dan sigap untuk Penyalahgunaan c. Kurangnya mempertimbangkan
narkotika. pentingnya sebuah kampanye untuk
c. Adanya berbagai bentuk komitmen Penyalahgunaan narkotika dengan
dari stakeholder untuk mencapai cara
penurunan angka prevalensi membutuhkannya informasi dari
penyalahguna narkotika. masyarakat
Opportunities Threaths
a. Terbangunnya kepercayaan a.Semakin meningkatnya jumlah
masyarakat (trust building) terhadap penduduk khususnya usia potensial
BNN dalam pelaksanan tugas P4GN antara 10 - 64 tahun yang rentan
bidang pencegahan. terhadap penyalahgunaan dan
b. Semakin terjalinnya hubungan peredaran gelap narkoba.
lintas sektoral dengan instansi b.Semakin bergesernya budaya
/lembaga terkait baik dalam negeri masyarakat khususnya generasi muda
maupun luar negeri (partnership) ke arah pragmatis.
dalam mendukung tugas Deputi c. Semakin meningkatnya
Bidang Pencegahan. perkembangan teknologi yang menjadi
c. Adanya komitmen yang tinggi dari ruang-ruang peredaran gelap narkoba
instansi pemerintah dan swasta,
pendidikan dan organisasi masyarakat
untuk mendukung pelaksanaan P4GN
bidang pencegahan.
4.2.2. Hasil Strategi SWOT

SW Strength Weakness

Kantor sangat tanggap Masih terjadi


dalam menangani sebuah miskomunikasi antara
masalah yang terjadi di pemimpin dengan staff
Kantor baik internal atau karyawan terutama
maupun eksternal. dengan mahasiswa
Menerima informasi magang.
dengan cepat dan sigap Kecemasan Masyarakat
untuk Penyalahgunaan Untuk Melaporkan
narkotika. Kurangnya
Adanya berbagai bentuk mempertimbangkan
OT komitmen dari pentingnya sebuah
stakeholder untuk kampanye untuk
mencapai penurunan Penyalahgunaan
angka prevalensi narkotika dengan cara
penyalahguna narkotika. membutuhkannya
informasi dari
masyarakat

Opportunities SO .WO
Terbangunnya Kantor sangat tanggap Masih terjadi
kepercayaan masyarakat dalam menangani sebuah miskomunikasi antara
(trust building) terhadap masalah yang terjadi di pemimpin dengan staff
BNN dalam pelaksanan Kantor baik internal atau karyawan terutama
tugas P4GN bidang maupun eksternal. dengan mahasiswa
pencegahan. Menerima informasi magang.
Semakin terjalinnya dengan cepat dan sigap Kecemasan Masyarakat
hubungan lintas sektoral untuk Penyalahgunaan Untuk Melaporkan
dengan instansi /lembaga narkotika. Kurangnya
terkait baik dalam negeri Adanya berbagai bentuk mempertimbangkan
maupun luar negeri komitmen dari pentingnya sebuah
(partnership) dalam stakeholder untuk kampanye untuk
mendukung tugas Deputi mencapai penurunan Penyalahgunaan
Bidang Pencegahan. angka prevalensi narkotika dengan cara
Adanya komitmen yang penyalahguna narkotika. membutuhkannya
tinggi dari instansi Terbangunnya informasi dari
pemerintah dan swasta, kepercayaan masyarakat masyarakat. Adanya
pendidikan dan (trust building) terhadap komitmen yang tinggi
organisasi masyarakat BNN dalam pelaksanan dari instansi pemerintah
untuk mendukung tugas P4GN bidang dan swasta, pendidikan
pelaksanaan P4GN pencegahan. dan organisasi
bidang pencegahan. masyarakat untuk
mendukung pelaksanaan
P4GN bidang
pencegahan.

Threaths ST WT
Semakin meningkatnya Kantor sangat tanggap Masih terjadi
jumlah penduduk dalam menangani sebuah miskomunikasi antara
khususnya usia potensial masalah yang terjadi di pemimpin dengan staff
antara 10 - 64 tahun Kantor baik internal atau karyawan terutama
yang rentan terhadap maupun eksternal. dengan mahasiswa
penyalahgunaan dan Menerima informasi magang.
peredaran gelap narkoba. dengan cepat dan sigap Kecemasan Masyarakat
Semakin bergesernya untuk Penyalahgunaan Untuk Melaporkan
budaya masyarakat narkotika. Semakin Kurangnya
khususnya generasi bergesernya budaya mempertimbangkan
muda ke arah pragmatis. masyarakat khususnya pentingnya sebuah
Semakin meningkatnya generasi muda ke arah kampanye untuk
perkembangan teknologi pragmatis. Penyalahgunaan
yang menjadi ruang- Semakin meningkatnya narkotika dengan cara
ruang peredaran gelap perkembangan teknologi membutuhkannya
narkoba yang menjadi ruang- informasi dari
ruang peredaran gelap masyarakat. Semakin
narkoba meningkatnya jumlah
penduduk khususnya
usia potensial antara 10 -
64 tahun yang rentan
terhadap
penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba

Pemaparan strategi analisis SWOT diatas merupakan pengamatan praktikan selama

menjalani kegiatan KKPT di Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat selama kurang

lebih dua Bulan. Dari hasil analisis diatas, semoga dapat menjadi acuan bagi perusahaan

dalam memperbaiki kelemahan dan kekurangan sehingga perusahaan bisa menjadi lebih baik.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yang dimulai sejaktanggal

11 April 2022 sampai dengan 11 Juni 2022 ditempatkan di Sub Bagian Humas Badan

Narkotika Nasional Jawa Barat Praktikan diberikan tugas dan tanggung jawab mengenai

kegiatan seperti: membuat laporan harian dari bnnk, mendekomentasikan kegiatan kegiatan

bnnp, membuat laporan medsos bnnp. Praktikan juga mengalami beberapa kendala saat

pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yakni masalah, Sering dijadikan supir pribadi para

pegawai bnnp. Masalah terkahir yakni komunikasi antarpersonal oleh pegawai kurang dan

pegawai jarang memantau tugas-tugas yang dilakukan praktikan cara mengatasi masalah ini

dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab serta kreatif serta memulai berkomunikasi

kepada pegawai sehingga dapat terjalin komunikasi interpersonal yang baik untuk kelancaran

tugas pada Sub Bagian humas. Kegiatan-kegiatan pada saat pelaksanaan Praktik Kerja

Lapngan tersebut membuat praktikan menjadi memiliki banyak pengalaman dan menambah

ilmu praktikan tentang cara bekerja dengan baik dan benar. Serta menambah teman dan relasi

5.2. Saran

Berdasarkan pelaksanaan KKPT yang telah praktikan jalani, praktikan memiliki beberapa

saran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak yang terkait dalam Program KKPT ini yakni:

1. Bagi Mahasiswa, yakni:


 Mempersiapkan diri sebelum melaksanakan program KKPT.

 Pastikan bidang yang ditekuni dalam pelaksanaan KKPT sesuai dengan bidang yang

diambil diperkuliahan.

 Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan teliti dan hati-hati untuk mencegah

adanya kesalahan yang fatal.

 Berkomunikasi dan menjalin hubungan yang baik dengan para pegawai agar

mempermudah dalam proses pelaksanaan KKPT dan mampu memahami tugas dan tanggung

jawab yang di amanahkan.

 Perhatikan tingkah laku dan etika yang baik ketika berada dilingkungan tempat KKPT.

 Perhatikan kebersihan diri dan ruangan kerja jangan malu untuk membuang sampah

dan membersihkan meja.

 Usahakan untuk datang 15 menit sebelum memulai kegiatan di kantor.

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung: Mandar
Maju.

Yulianita. 2007. Dasar-Dasar Public Relations. Pusat Penerbitan Universitas Lembaga


Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Islam.

Cutlip, Scott M.,dkk. 2006. Effective Public Relations. Jakarta: Prenada Media
Group.

Ganiem, Leila Mona dan Eddy Kurnia. 2019. Komunikasi Korporat. Jakarta: Prenada
Media Group.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: RemajaRosdakarya.

Sumber Lain :
LAMPIRAN

Lampiran 1
Surat Keterangan KKPT
Lampiran 2
Surat Diterima KKPT
Lampiran 3
Form penilaian

Lampiran 4
Dokumentasi Kegiatan KKPT

Anda mungkin juga menyukai