Anda di halaman 1dari 105

Kata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan yang maha
esa atas ridha dan rahmat-nya sehingga saya dapat menyelesaikan hasil
karya tulis yang berjudul “SEJARAH REAL MADRID &
BARCELONA”.

Karya tulis ini akan menjelaskan tentang sejarah real madrid dari pertama
didirikan hingga saat ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalan


karya tulis yang disusun. Oleh karna itu penulis mohon maaf atas
kesalahan dalam karya tulis yang disusun. Oleh karena itu penulis mohon
maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa
ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.

Depok, 12 Desember 2022

Penulis
Dihya Afraz Abdul haqq
DAFTAR ISI

-SEJARAH REAL MADRID

-SEJARAH BARCELONA

-SEJARAH LIVERPOOL
SEJARAH REAL MADRID

Didirikan pada tahun 1902 sebagai Madrid Football Club, secara tradisional


mengenakan kostum kandang putih. Kata Real ("dari kerajaan") Spanyol dan
dianugerahkan ke klub oleh Raja Alfonso XIII pada tahun 1920 bersama-sama
dengan mahkota kerajaan di lambang klub. Klub ini telah memainkan
pertandingan kandang di Stadion Santiago Bernabéu dengan kapasitas 85.454 di
pusat kota Madrid sejak tahun 1947.
Klub ini merupakan salah satu klub sepak bola terkaya di dunia dalam hal
pendapatan, senilai €757,3 juta dan total aset yang senilai €3,8 miliar (atau $4,2
miliar) di 2019.[4][5] Ini adalah salah satu dari tiga klub untuk tidak pernah
terdegradasi dari papan atas sepak bola Spanyol, bersama dengan Athletic
Bilbao dan Barcelona club ini juga merupakan club dengan torehan piala UCL
terbanyak. Real Madrid memiliki banyak persaingan lama, terutama El
Clásico dengan Barcelona dan El Derbi madrileño dengan Atlético Madrid.
Klub ini memantapkan dirinya sebagai kekuatan utama dalam sepak bola
Spanyol dan Eropa selama tahun 1950. Di dalam negeri, Klub ini juga
merupakan salah satu klub terbaik abad ke-20 menurut FIFA. Klub ini
menjuarai Liga Champions 3 musim berturut-turut dibawah
kepelatihan Zinedine Zidane dan dengan mesin golnya yaitu pemain terbaik
dunia Cristiano Ronaldo. Dalam kompetisi domestik, klub ini telah meraih 35
gelar La Liga (rekor), 20 gelar Piala Raja Spanyol, 12 Piala Super Spanyol,
1 Copa Eva Duarte, 1 Copa de la Liga,[6]. Di kompetisi tingkat Eropa dan
Dunia, klub ini telah meraih 14 gelar Piala Champions Eropa/Liga Champions
UEFA (rekor), 2 Piala UEFA/Liga Eropa UEFA, 5 Piala Super UEFA, dan 9
kejuaraan dunia antar klub (3 Piala Interkontinental , 5 Piala Dunia Antarklub
FIFA dan 1 Piala Ibero-American ).

Sejarah
Awal mula (1897–1945)

Julián Palacios, presiden pertama klub pada 1900-1902.

Foto bersejarah Real Madrid pada musim 1905—1906.


Awal mula Real Madrid dimulai saat sepak bola diperkenalkan ke Madrid oleh
para akademisi dan mahasiswa dari Institución libre de enseñanza yang di
dalamnya termasuk beberapa lulusan dari Universitas Oxford dan Universitas
Cambridge. Mereka mendirikan Football Club Sky pada 1897 yang kemudian
kerap bermain sepak bola secara rutin pada hari Minggu pagi di Moncloa. Klub
ini kemudian terpecah menjadi dua pada tahun 1900, yaitu: New Foot-Ball de
Madrid dan Club Español de Madrid.[7] Klub terakhir terpecah lagi pada tahun
1902 yang kemudian menghasilkan pembentukan Madrid Football Club pada
tanggal 6 Maret 1902.[2]

Kemudian Raja Spanyol Alfonso XIII


Tiga tahun setelah berdirinya, pada tahun 1905, Madrid FC merebut gelar
pertama setelah mengalahkan Athletic Bilbao pada final Copa del Rey. Klub ini
menjadi salah satu anggota pendiri dari Federasi Sepak Bola Kerajaan
Spanyol pada 4 Januari 1909 ketika presiden klub Adolfo
Meléndez menandatangani perjanjian dasar pendirian Asosiasi Sepak Bola
Kerajaan Spanyol. Dengan beberapa alasan, klub ini kemudian pindah
ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912.[8]

Surat yang memberi klub predikat Royal.


Pada tahun 1920, nama klub diubah menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII
dari Spanyol memperbolehkan klub menggunakan kata Real—yang berarti
kerajaan—kepada klub ini.[9]
Pada tahun 1929, Liga Spanyol didirikan. Real Madrid memimpin musim
pertama liga sampai pertandingan terakhir, namun saat itu secara mengejutkan
mereka kalah oleh Athletic Bilbao yang menyebabkan gelar yang sudah hampir
pasti diraih, direbut oleh Barcelona.[10] Real Madrid akhirnya berhasil
memenangkan gelar La Liga pertama mereka pada musim 1931—32. Real
kemudian berhasil mempertahankan gelarnya pada tahun selanjutnya dan sukses
menjadi klub Spanyol pertama yang menjuarai La Liga dua kali berturut-turut.
[11]
Pada 14 April 1931, kedatangan Republik Spanyol Kedua disebabkan klub
kehilangan gelar Real dan kembali ke bernama Madrid Football Club. Sepak
bola terus selama Perang Dunia Kedua,[12] dari Copa del Generalísimo, Copa
del Rey yang telah berganti nama untuk menghormati Jenderal Franco. Ia telah
mengemukakan bahwa pemain Barcelona diintimidasi oleh polisi,[13] termasuk
oleh direktur keamanan negara yang "diduga mengatakan kepada tim bahwa
beberapa dari mereka hanya bermain karena kedermawanan rezim dalam
memungkinkan mereka untuk tetap di negara ini."[14] Ketua Barcelona, Enric
Piñeyro, diserang oleh fans Madrid.[15]
Santiago Bernabéu Yeste dan kesuksesan di Eropa (1945–1978)

Alfredo Di Stéfano dan Ferenc Puskás.


Santiago Bernabéu Yeste terpilih menjadi presiden Real Madrid tahun 1943.[16]
[17] Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid kemudian berhasil
membangun Stadion Santiago Bernabéu dan tempat berlatih klub di Ciudad
Deportiva yang sebelumnya sempat rusak akibat Perang Saudara Spanyol. Pada
1953, Bernabeu kemudian mulai membangun tim dengan cara mendatangkan
pemain-pemain asing, salah satunya adalah Alfredo Di Stéfano.[18]
Alfredo Di Stéfano, memimpin klub untuk memenangkan lima Piala Eropa
berturut-turut (saat ini, Liga Champions)
Pada tahun 1955, berdasar dari ide yang diusulkan oleh jurnalis olahraga
Prancis dan editor dari L'Equipe, Gabriel Hanot, Bernabéu, Bedrignan,
dan Gusztáv Sebes menciptakan sebuah turnamen sepak bola percobaan dengan
mengundang klub-klub terbaik dari seluruh daratan Eropa. Turnamen ini
kemudian menjadi dasar dari Liga Champions UEFA yang berlangsung saat ini.
[19]

Santiago Bernabéu Yeste.


Di bawah bimbingan Bernabéu, Real Madrid memantapkan dirinya sebagai
kekuatan utama dalam sepak bola, baik di Spanyol maupun di Eropa. Real
Madrid memenangkan Piala Eropa lima kali berturut-turut antara tahun 1956
dan 1960, di antaranya kemenangan 7–3 atas klub Jerman, Eintracht
Frankfurt pada tahun 1960.[18] Setelah kelima berturut-turut sukses, Real
secara permanen diberikan piala asli turnamen dan mendapatkan hak untuk
memakai lencana kehormatan UEFA.[20]
Real Madrid menjuarai Liga Champions pada tahun 1966.
Real Madrid kemudian memenangkan Piala Eropa untuk keenam kalinya pada
tahun 1966 setelah mengalahkan FK Partizan 2–1 pada pertandingan final
dengan komposisi tim yang seluruhnya terdiri dari pemain berkebangsaan
Spanyol, sekaligus menjadi pertama kalinya dalam sejarah pertandingan Eropa.
[21] Tim ini kemudian dikenal lewat julukan "Ye-ye". Nama "Ye-ye" berasal
dari "Yeah, yeah, yeah" chorus dalam lagu The Beatles berjudul "She Loves
You" setelah empat anggota tim berpose untuk harian Diario
Marca mengenakan wig khas The Beatles. Generasi "Ye-ye" juga berhasil
menjadi juara kedua Piala Champions pada tahun 1962 dan 1964.[21]

Amancio Amaro, Kapten Yé-yé.


Pada 1970-an, Real Madrid memenangi kejuaraan liga sebanyak 5 kali disertai 3
kali juara Piala Spanyol.[22] Madrid kemudian bermain pada final Piala
Winners UEFA pertamanya pada tahun 1971 dan kalah dengan skor 1–2 dari
klub Inggris, Chelsea.[23] Pada tanggal 2 Juli 1978, presiden klub Santiago
Bernabéu meninggal ketika Piala Dunia FIFA sedang berlangsung
di Argentina. FIFA kemudian menetapkan tiga hari berkabung untuk
menghormati dirinya selama turnamen berlangsung.[24] Tahun berikutnya, klub
mengadakan Kejuaraan Trofi Santiago Bernabéu sebagai bentuk penghormatan
pada mantan presidennya tersebut.
Quinta del Buitre dan ketujuh Piala Eropa (1980–2000)
Pada awal 1980-an, Real Madrid seperti kehilangan cengkeramannya di La Liga
dan mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa kembali lagi
menuju ke atas melalui bantuan beberapa bintang baru. Keberhasilan para
bintang baru tersebut kemudian disebut oleh jurnalis olahraga Spanyol sebagai
era generasi La Quinta del Buitre ("Lima Burung Nazar"), yang berasal dari
nama el buitre ("burung nazar"), julukan yang diberikan kepada salah satu
pemain Madrid saat itu, Emilio Butragueño. Anggota lainnya adalah Manuel
Sanchís, Rafael Martín Vázquez, Miguel Pardeza, dan Míchel. Dengan La
Quinta del Buitre (kemudian berkurang menjadi empat anggota ketika Miguel
Pardeza meninggalkan klub dan pindah ke Real Zaragoza pada 1986) dan
pemain terkenal seperti penjaga gawang Francisco Buyo, bek kanan Miguel
Porlán Chendo, dan penyerang Meksiko Hugo Sanchez, Real Madrid berhasil
bangkit dan memiliki kekuatan terbaik di daratan Spanyol dan Eropa pada paruh
kedua tahun 1980-an. Hasilnya juga cukup signifikan: mereka berhasil
memenangkan dua Piala UEFA, lima gelar Liga Spanyol berturut-turut,
satu Piala Spanyol, dan tiga Piala Super Spanyol. Pada awal 1990-an, La Quinta
del Buitre resmi berpisah setelah Rafael Martín Vázquez, Emilio Butragueno,
dan Míchel meninggalkan klub.
Pada tahun 1996, Presiden Lorenzo Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai
pelatih. Meskipun masa jabatannya hanya berlangsung satu musim, Real
Madrid berhasil menjadi juara La Liga lewat kontribusi Roberto Carlos, Predrag
Mijatović, Davor Šuker, dan Clarence Seedorf yang membantu para pemain
lokal seperti Raul Gonzalez, Fernando Hierro, Iván Zamorano, dan Fernando
Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi dengan
kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997. Penantian mereka selama 32
tahun untuk bisa berjaya lagi di Eropa akhirnya berakhir pada tahun 1998 di
bawah manajer Jupp Heynckes saat berhasil lolos ke Final Liga Champions
UEFA dan mengalahkan Juventus dengan skor 1–0 berkat gol dari Predrag
Mijatović.
Era Los Galácticos (2000–2006)
Beckham dan Zidane dianggap "Galácticos".
Pada bulan Juli 2000, Florentino Pérez terpilih sebagai presiden klub.[25] Dia
berjanji dalam kampanyenya untuk menghapus utang klub sebesar 270 juta euro
dan memodernisasi fasilitas klub. Namun, janji pemilu utama yang mendorong
Pérez untuk kemenangan adalah penandatanganan Luís Figo.[26] Tahun
berikutnya, klub mendapat tempat pelatihan yang rezoned dan menggunakan
uang itu untuk memulai perakitan sisi Galáctico terkenal termasuk pemain
seperti Zinedine Zidane, Ronaldo, Luís Figo, Roberto Carlos, Raúl, Fabio
Cannavaro dan David Beckham. Hal ini diperdebatkan apakah berjudi terbayar,
karena meskipun Liga Champions UEFA dan Piala Interkontinental menang
pada tahun 2002, diikuti oleh Liga pada tahun 2003, klub gagal memenangkan
trofi besar selama tiga musim berikutnya. Pada musim panas 2003,[27] setelah
menangkap lain gelar La Liga, Florentino Pérez dan dewan direksi menolak
untuk memperpanjang kontrak pelatih Vicente del Bosque dan setelah
perselisihan internal yang memaksa kapten Fernando Hierro meninggalkan
klub. Mereka juga mengabaikan permintaan Claude Makélélé tentang kontrak
baru dengan gaji yang lebih baik, sebagai imbalannya, Makélélé meminta
permintaan transfer, dan dipindahkan ke Chelsea.
Beberapa hari setelah meraih gelar dari liga, dikelilingi dengan kontroversi.
Pertama keputusan yang kontroversial datang ketika Perez memecat
pelatih Vicente del Bosque, setelah direktur olahraga Real mengklaim bahwa
del Bosque itu bukan orang yang tepat untuk pekerjaan itu, mereka ingin
seseorang muda untuk menggoyang tim. Atmosfer buruk berlanjut ketika
legenda Real serta kapten Fernando Hierro meninggalkan klub setelah
perselisihan dengan manajemen, seperti yang dilakukan Steve McManaman.
Namun, klub melakukan tur Asia di pra-musim dan memperkenalkan pemain
baru David Beckham. Perez dan direktur menolak untuk memperbaharui
kontrak Claude Makélélé dengan gaji yang lebih baik, menjengkelkan Makélélé
yang meminta transfer, akhirnya pindah ke Chelsea Pada hari-hari terakhir
jendela transfer, Fernando Morientes meninggalkan klub dipinjamkan
ke Monaco. Real Madrid, yang baru mengangkat dengan pelatih Carlos
Queiroz, mulai liga domestik mereka perlahan-lahan setelah menang telak
atas Real Betis.
Musim 2005-06 dimulai dengan janji beberapa pemain baru - Julio
Baptista (€20 Juta), Robinho (€30 Juta) dan Sergio Ramos (€30 Juta - Melepas
Klausul) - tetapi pelatih asal Portugal itu tidak dapat menemukan formula yang
tepat di lapangan sebagai bentuk miskin Real Madrid melanjutkan, dengan tim
memukul titik terendah setelah kekalahan memalukan 0-3 di
tangan Barcelona di Santiago Bernabéu. Luxemburgo akhirnya akan
mengundurkan diri dan penggantinya adalah Juan Ramón López Caro, secara
resmi manajer Real Madrid Castilla. Sebuah untuk kembali membentuk datang
tiba berhenti setelah kalah dalam leg pertama perempat final Copa del Rey, 6-1
untuk Real Zaragoza. Tak lama setelah itu, Real Madrid tersingkir dari Liga
Champions untuk musim keempat berturut-turut, kali ini di tangan Arsenal.
Pada tanggal 27 Februari 2006, Florentino Pérez mengundurkan diri.[28]
Presiden baru Ramón Calderón (2006–2009)

Pertandingan Real Madrid bermain di Stadion Santiago Bernabeu pada tahun


2007.

Sukacita di antara para pemain dari Real Madrid setelah gol.


Pemain Real Madrid merayakan kemenangan gelar mereka di Supercopa de
España 2008 melawan Valencia.
Ramón Calderón terpilih sebagai presiden klub pada tanggal 2 Juli 2006 dan
kemudian ditunjuk Fabio Capello sebagai pelatih baru dan Predrag
Mijatović sebagai direktur olahraga baru. Real Madrid memenangkan gelar La
Liga pada tahun 2007 untuk pertama kalinya dalam empat tahun namun Capello
dipecat. Pada tanggal 9 Juni 2007, Real bermain melawan Zaragoza di La
Romareda. Pertandingan turun ke awal yang buruk ketika Real Madrid dipaksa
untuk mengubah lineup mereka beberapa menit sebelum dimulainya
pertandingan saat bek muda Miguel Torres merobek hamstring selama
pemanasan. Zaragoza memimpin Real 2-1 menjelang akhir pertandingan
sementara Barcelona juga menang melawan Espanyol 2-1. Tantangan gelar Real
tampak akan berakhir. Namun, akhir equalizer Ruud van Nistelrooy diikuti
dengan menit terakhir gol Raúl Tamudo melompat gelar Real Madrid berharap
kembali menguntungkan mereka. Sevilla juga ditahan imbang 0-0 tandang
melawan Mallorca, yang berarti bahwa kemenangan di kandang melawan
Mallorca efektif akan mengamankan Los Merengues meraih gelar 30 liga
Spanyol mereka.[29] Pada musim 2007—2008, Real Madrid memenangkan liga
domestik ke-31 kalinya di bawah asuhan pelatih Jerman, Bernd Schuster.[30]
Gelar dimenangkan pada tanggal 17 Juni, Mallorca menghadapi Real
di Bernabéu, sementara Barcelona dan Sevila, yang penantang gelar lainnya,
menghadapi Gimnàstic de Tarragona dan Villarreal masing-masing. Pada babak
pertama adalah 0-1, sedangkan Barcelona telah melonjak ke depan menjadi 0-3
memimpin di Tarragona, namun tiga gol di terakhir setengah-satu jam dijamin
Real Madrid menang 3-1 dan gelar liga pertama mereka sejak 2003. Gol
pertama datang dari Reyes yang mencetak gol setelah kerja bagus dari Higuaín.
Sebuah gol bunuh diri diikuti oleh gol menyenangkan lain dari Reyes
diperbolehkan Real untuk mulai merayakan gelar. Ribuan penggemar Real
Madrid mulai pergi ke Plaza de Cibeles untuk merayakan gelar.
Periode kedua Pérez dan era Ronaldo (2009–2018)
Kaká saat dipresentasikan di Stadion Santiago Bernabéu.

Cristiano Ronaldo, pemain pertama yang mencetak gol melawan setiap tim
dalam satu musim di La Liga. Ronaldo juga menjadi topskor di Liga Champions
dan puncaknya menjuarai 3 musim berturut-turut pada musim 2015–2016
hingga 2017–18
Pada tanggal 1 Juni 2009, Florentino Pérez kembali menjadi presiden Real
Madrid dan bertahan sampai saat ini.[31][32] Pérez melanjutkan tradisinya
mengontrak pemain bintang dengan membeli Kaká dari AC Milan[33] dan
kemudian membeli Cristiano Ronaldo dari Manchester United yang
memecahkan rekor transfer dengan harga 80 juta pound sterling.
José Mourinho mengambil alih sebagai manajer pada Mei 2010.[34][35] Pada
April 2011, kejadian aneh terjadi, untuk pertama kalinya, empat Clásicos itu
harus dimainkan dalam rentang delapan belas hari. Yang pertama adalah
perlengkapan untuk pertandingan Liga pada tanggal 17 April (yang berakhir 1-1
dengan gol penalti untuk kedua belah pihak), Copa del Rey (yang berakhir 1-0
untuk Madrid), dan kontroversial leg kedua semifinal Liga Champions pada 27
April dan 2 Mei (3-1 kekalahan agregat) ke Barcelona.
Clasico pertama kali melihat Cristiano Ronaldo mendapatkan gol pertamanya
melawan Barcelona karena penalti yang diberikan kepada Madrid setelah
pelanggaran ke Marcelo. Final Copa del Rey memberi Real Madrid gelar
pertama di bawah Mourinho dengan sundulan Cristiano Ronaldo di
perpanjangan waktu. Semifinal Liga Champions adalah mungkin yang paling
kontroversial dari empat pertandingan, dengan pengusiran Pepe pada leg
pertama di Santiago Bernabéu, setelah diduga "tantangan berbahaya" untuk bek
Barcelona Daniel Alves. Alves dilakukan dalam tandu "tidak dapat berjalan",
tapi setelah Pepe ditunjukkan memerah, Alves datang berlari kembali ke
lapangan dalam hitungan detik. Setelah Pepe yang mengirimkan dari pelatih
Jose Mourinho juga diusir, menerima denda dan larangan lima pertandingan.
Pertandingan ini sama juga kontroversial oleh gelandang Barcelona Sergio
Busquets yang ditangkap pada video mengatakan apa yang tampak seperti
cercaan rasial seharusnya Madrid bek kiri Marcelo. Leg kedua tidak
kontroversial sebagai yang pertama, dengan mungkin pengecualian tujuan
dibatalkan untuk Gonzalo Higuaín, setelah Cristiano Ronaldo dianggap telah
mengotori Javier Mascherano sebagai akibat dari pelanggaran terhadap Ronaldo
oleh Gerard Piqué.[36]
Di La Liga musim 2011-12, Real Madrid memenangkan liga, rekor waktu 32
dalam sejarah La Liga dan menyelesaikan musim dengan sejumlah catatan,
termasuk 100 poin dalam satu musim, rekor 121 gol yang dicetak & selisih gol
dari +89, dan 16 rekor menang tandang dan 32 secara keseluruhan menang. Di
musim yang sama, Cristiano Ronaldo menjadi pemain tercepat untuk mencapai
100 gol dalam sejarah Liga Spanyol. Dalam mencapai 101 gol dalam 92
pertandingan, Ronaldo melampaui legenda Real Madrid, Ferenc Puskás, yang
mencetak 100 gol dalam 105 pertandingan. Ronaldo menetapkan tanda klub
baru untuk tujuan individu mencetak gol dalam satu tahun (60), dan menjadi
pemain pertama yang mencetak gol melawan semua 19 tim oposisi dalam satu
musim.[37][38]
Setelah mengecewakan menelan kekalahan oleh Atletico Madrid di Final Copa
del Rey 2013, Florentino Perez mengumumkan kepergian Mourinho di akhir
musim dengan "kesepakatan bersama".[39] Mourinho dianggap musim 2012-13
sebagai "yang terburuk dalam karier saya",[40] di mana tim selesai di semifinal
Liga Champions, dan runner up di Copa del Rey. Mourinho kembali ke Liga
Inggris dengan Chelsea, sebuah tim yang membawa Mourinho sukses dari 2004
sampai 2007
Pada 25 Juni 2013, Carlo Ancelotti menjadi manajer Real Madrid, berhasil
menggantikan Mourinho, dengan menandatangani kontrak tiga tahun.[41]
[42] Sehari kemudian, ia diperkenalkan pada konferensi pers pertamanya untuk
Madrid di mana ia mengumumkan bahwa Zinédine Zidane dan Paul Clement,
keduanya akan menjadi asistennya.[43] Pada 1 September 2013, transfer lama
ditunggu-tunggu dari Gareth Bale diumumkan. Pemain Wales itu dilaporkan
baru penandatanganan rekor dunia, dengan harga transfer diperkirakan sekitar
€100 juta.[44] Pada musim pertama Ancelotti di klub, Real Madrid
memenangkan Copa del Rey, dengan Bale mencetak kemenangan di final
melawan Barcelona.[45] Pada 24 Mei 2014, Real Madrid mengalahkan rival
sekotanya Atlético Madrid di Final Liga Champions memenangkan gelar Eropa
pertama mereka sejak tahun 2002. dan mereka menjadi tim pertama yang
memenangkan sepuluh Piala Eropa, sebuah prestasi yang dikenal sebagai "La
Décima".[46]
Pada tanggal 4 Januari 2016, Rafael Benitez diberhentikan sebagai pelatih Real
Madrid dan digantikan oleh Zinédine Zidane yang sebelumnya menjabat
sebagai pelatih Real Madrid Castilla.[47]
LAMBANG DAN KOSTUM

Evolusi lambang

Kostum Real Madrid dari awal abad ke-20

1902

 1908

1931
Lambang klub pertama Real Madrid adalah desain sederhana dengan sebuah
jalinan dekoratif dan tiga huruf kapital yang dituliskan sebagai "MCF" yang
merupakan singkatan dari Madrid Club de Fútbol yang dibalut warna biru gelap
dalam kostum warna putih. Perubahan pertama lambang klub terjadi pada tahun
1908, ketika mereka mengadopsi bentuk yang lebih ramping dan penempatan
huruf inisial klub di dalam lingkaran.[48] Perubahan berikutnya dari logo
kemudian tidak terjadi sampai Pedro Parages menjadi presiden klub pada tahun
1920. Pada saat itu, Raja Alfonso XIII memberikan nama tambahan bagi
Madrid, yaitu "Real" yang diterjemahkan secara bebas sebagai "Kerajaan" yang
kemudian membuat klub dikenal dengan nama "Real Madrid".[49] Sebagai
perubahannya, mahkota simbol kerajaan dari Alfonso ditambahkan ke bagian
atas logo dan kemudian menjadi gaya tersendiri dari klub Real Madrid Club de
Fútbol.[48] Seiring pembubaran monarki pada tahun 1931, semua simbol-
simbol kerajaan (mahkota di bagian atas logo dan kata-kata Real) dihilangkan.
Mahkota kemudian digantikan oleh strip murbei gelap yang mencirikan Region
Castile.[11] Pada tahun 1941—dua tahun setelah berakhirnya Perang Saudara
Spanyol—simbol dan tulisan "Corona Real" atau "Royal Crown" yang sempat
dihilangkan, dipulihkan dan dipadukan dengan garis murbei Castile.[17] Selain
itu di bagian atas logo juga dibuat penuh warna, dengan warna emas yang
paling signifikan, dan klub ini kembali disebut Real Madrid Club de Fútbol.
[48] Modifikasi terbaru di bagian atas logo terjadi pada tahun 2001 ketika klub
ingin lebih menonjolan citra untuk abad ke-21 dengan menstandarkan bagian
atas logonya. Salah satu modifikasi yang dilakukan adalah mengubah garis
murbei biru tua dengan warna biru yang agak cerah.[48]
Perubahan pola kostum
1911-1925 1925-1926 1926-1931 1931-19

1902-1911
Warna tradisional kostum Real Madrid untuk pertandingan kandang adalah
putih, meskipun awalnya mengadopsi garis miring biru di kaus mereka (desain
itu disimpan di logo klub), tetapi sekarang ini desain tersebut tidak dipakai lagi.
Kaus kaki pertama yang dipakai berwarna biru gelap.[10][50] Kaus bergaris
biru kemudian digantikan oleh kaus polos berwarna putih yang mengadopsi
model dari klub Corinthians pada tahun 1902.[51] Pada tahun yang sama, kaus
kaki biru diganti dengan warna hitam. Pada awal 1940-an, manajemen tim
mengganti model kostum mereka dengan menambahkan kancing pada kaus
mereka dan penempatan logo klub di sebelah kiri yang bertahan sampai saat ini.
Pada 23 November 1947, dalam pertandingan melawan Atlético
Madrid di Stadion Metropolitan, Real Madrid menjadi tim Spanyol pertama
yang mengenakan kaus bernomor.[17] Sementara, warna tradisional kostum
Real Madrid untuk pertandingan tandang adalah hitam atau terkadang ungu.
Perlengkapan klub saat ini diproduksi oleh Adidas yang kontraknya dimulai
sejak tahun 1998.[52][53] Kaus pertama Real Madrid disponsori oleh Zanussi,
yang disepakati untuk musim 1982—1983, 1983—1984, dan 1984—1985.
Setelah itu, Real Madrid disponsori oleh Parmalat dan Otaysa, sebelum kontrak
jangka panjang dijalin bersama Teka pada tahun 1992.[54][55] Pada tahun
2001, Real Madrid mengakhiri kontrak mereka dengan Teka dan untuk satu
musim digunakan logo Realmadrid.com untuk mempromosikan situs web resmi
klub. Kemudian, pada tahun 2002, mereka megadakan kesepakatan yang
ditandatangani dengan Siemens Mobile dan pada tahun 2006, logo BenQ
Siemens muncul di kaus klub.[56] Kemudian sponsor berikutnya Real Madrid
menjadi Bwin.com untuk masalah ekonomi BenQ Siemens.[57][58] Sponsor
saat ini adalah Fly Emirates.
Produsen kostum dan sponsor kaus
Pemasok
Periode Sponsor di kaus
kostum

1980–1982 Tidak ada


Adidas
1982–1985 Zanussi

1985–1989 Parmalat

1989–1991 Reny Picot


Hummel
1991–1992 Otaysa

1992–1994

1994–1998 Kelme Teka

1998–2001 Adidas

2001–2002 Realmadrid.com

2002–2005 Siemens Mobile

2005–2006 Siemens

2006–2007 BenQ Siemens

2007–2011 bwin.com

2011–2013
2013–
Fly Emirates
sekarang
STADION
Artikel utama: Stadion Chamartín, Stadion Santiago Bernabéu, dan Stadion
Alfredo Di Stéfano

Stadion Santiago Bernabéu

UEFA 

Informasi stadion

Nama lama Stadion Chamartín (1947—


1955)

Pemilik Real Madrid

Lokasi

Lokasi Avenida de Concha Espina


1, E28036,
Madrid, Spanyol

Konstruksi

Mulai 27 Oktober 1944


pembangunan

Dibuka 14 Desember 1947

Diperbesar 1953, 1992, 1994, 2011

Direnovasi 1982, 2001

Biaya 288.342.653 Pekerja
pembuatan (€ 1.732.943)

Arsitek Manuel Muñoz Monasterio,


Luis Alemany Soler;
Antonio Lamela (perluasan)

Data teknis

Permukaan Desso GrassMaster

Kapasitas 81.254 (stadion), 4.200


(suite)

Ukuran 105 m × 68 m


lapangan

Rekor kehadiran 120.000 orang


(Real Madrid–Fiorentina, 30
Mei 1957)

Pemakai

Real Madrid (1947—kini)


Spanyol (1947—kini)

Setelah pindah kandang ke Campo de O'Donnell pada tahun 1912—yang


kemudian bertahan untuk sebelas tahun—[8] klub kemudian pindah kandang
ke Campo de Ciudad Lineal selama setahun. Campo de Ciudad Lineal
merupakan sebuah tanah kecil dengan kapasitas 8.000 penonton. Setelah itu,
Real Madrid pindah kandang ke Stadion Chamartín yang diresmikan pada
tanggal 17 Mei 1923 dengan pertandingan melawan Newcastle United.
[59] Pada stadion yang memiliki kapasitas 22.500 penonton ini, Real Madrid
merayakan gelar Liga Spanyol-nya yang pertama.[10] Setelah beberapa
keberhasilan dan seiring terpilihnya Santiago Bernabéu Yeste sebagai presiden
klub, ia kemudian memutuskan bahwa Stadion Chamartín tidak cukup besar
untuk ambisi klub sebesar Madrid. Ia kemudian membangun sebuah stadion
baru yang kemudian diresmikan pada tanggal 14 Desember 1947.[17]
[60] Stadion tersebut adalah Stadion Santiago Bernabéu yang dipakai sampai
saat ini, meskipun stadion ini tidak memakai nama tersebut sampai tahun 1955.
[18] Pertandingan pertama yang diadakan di Bernabéu dimainkan antara Real
Madrid dan klub Portugal C.F. Os Belenenses, dan dimenangkan oleh Real
Madrid dengan skor akhir 3–1, dan gol pertama dicetak oleh Sabino Barinaga
Alberdi.[17]
Kapasitas stadion kemudian berubah pada 1953, seiring renovasi yang
dilakukan, sehingga membuat kapasitas penonton memuncak menjadi 120.000
penonton.[61][62] Sejak itu beberapa modernisasi dilakukan pada stadion, salah
satunya meniadakan tempat menonton berdiri pada 1998–1999 seiring
peraturan UEFA.[61] Perubahan terakhir dilakukan pada tahun 2003, yaitu
peningkatan sekitar lima ribu kursi sehingga kapasitas stadion menjadi 81.254.
Sebuah rencana untuk menambahkan atap yang dapat dibuka juga telah
diumumkan kepada publik.[63]
Stadion Bernabéu telah menyelenggarakan beberapa pertandingan kelas dunia,
di antaranya Final Piala Negara Eropa 1964, Final Piala Dunia FIFA 1982, serta
Final Piala Eropa/Liga Champions UEFA tahun 1957, 1969, 1980, dan 2010.
[64] Stadion ini juga memiliki jaringan transportasi sendiri, yaitu sebuah stasiun
metro yang juga dinamai Santiago Bernabéu.[65] Pada tanggal 14 November
2007, Stadion Bernabéu mendapatkan status sebagai Stadion Elite UEFA.[66]
Pada tanggal 9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stéfano diresmikan di Madrid di
mana Real Madrid kini biasa berlatih. Pertandingan perdana yang dimainkan di
sana adalah antara Real Madrid dan Stade de Reims, sebuah pertandingan
ulangan dari Final Piala Eropa 1956. Real Madrid memenangkan pertandingan
dengan skor 6–1 dengan gol dari Sergio Ramos, Antonio Cassano (2), Roberto
Soldado (2), dan José Manuel Jurado. Tempat ini sekarang merupakan bagian
dari Ciudad Real Madrid, fasilitas pelatihan baru klub yang berlokasi di luar
Madrid, tepatnya di Valdebebas. Stadion ini menampung 5.000 orang, dan
menjadi kandang dari klub Real Madrid Castilla. Nama stadion ini diambil dari
mantan bintang Real Madrid, Alfredo Di Stéfano.[67]

CATATAN DAN STATISTIK


Raúl adalah pemimpin sepanjang masa Real Madrid dalam mencetak gol dan
penampilan.
Raúl memegang rekor penampilan terbanyak Real Madrid, setelah bermain 741
pertandingan tim pertama 1994-2010. Iker Casillas berada di peringkat kedua
dengan bermain 725 kali, berikutnya adalah Manuel Sanchis, setelah bermain
711 kali.[68] Sergio Ramos menjadi pemain Real Madrid yang paling banyak
membela timnas Spanyol dengan total 170 kali (167 kali ketika di Real Madrid).
Sementara dengan membela 127 (47 sementara di klub), Luís Figo, Pemain
Portugal yang paling mengakhiri pemain internasional Real Non-Spanyol.[69]
Cristiano Ronaldo adalah pencetak gol terbanyak Real, dengan 450 gol dari 438
pertandingan (2009-2018).[70][71] Empat pemain lain juga telah mencetak
lebih dari 200 gol untuk Real: Alfredo Di Stefano (1953-
1964), Santillana (1971-1988), Ferenc Puskás (1958-1966) dan Hugo
Sánchez (1985-92), dan Raul (1994-2010). Portugal Cristiano Ronaldo
memegang rekor untuk tujuan yang paling liga mencetak gol dalam satu musim
(46 di 2011-12). Di kompetisi Eropa, 49 gol yang Di Stefano dalam 58
pertandingan itu selama beberapa dekade merupakan jumlah yang tertinggi
sepanjang masa di Piala Eropa, sampai akhirnya dikalahkan oleh Raúl pada
tahun 2005, kemudian rekor tersebut dipegang oleh Ronaldo yang mencetak
105 gol. Gol tercepat dalam sejarah klub (15 detik) tersebut dicetak oleh
Ronaldo Brasil pada tanggal 3 Desember 2003 selama pertandingan liga
melawan Atlético Madrid.[72]
Secara resmi, tertinggi kehadiran sosok kandang untuk pertandingan Real
Madrid adalah 83.329, yang untuk kompetisi piala sepak bola, Copa del Rey,
pada tahun 2006. Kapasitas sah saat Stadion Santiago Bernabéu adalah 80.354.
[73] Kehadiran rata-rata klub di musim 2007-08 adalah 76.234, yang tertinggi
di Liga Eropa.[74] Real juga telah mencetak rekor di sepak bola Spanyol,
terutama gelar yang paling dalam negeri (31 per 2007-08) dan sebagian besar
musim menang berturut-turut (5, selama 1960-1965 dan 1985-1990). Dengan
121 pertandingan (sejak 17 Februari 1957-7 March 1965), klub memegang
rekor untuk rekor tidak terkalahkan terpanjang di kandang di La Liga.[75]
[76] Pada September 2017, klub ini menyamai rekor yang pernah dibuat oleh
klub Liga Brazil Santos, yang saat itu diperkuat Pelé, dengan mencetak gol
selama 73 pertandingan berturut-turut.[77]
Si Putih juga memegang rekor memenangi Piala Eropa/Liga Champions
UEFA empat belas kali dan untuk penampilan yang paling banyak di semi final
liga champions (30).[78] Cristiano Ronaldo merupakan pencetak gol terbanyak
dalam sejarah kompetisi, dengan 128 gol secara total, 105 gol dibuat bermain
untuk Real Madrid. Tim ini memiliki catatan jumlah partisipasi berturut-turut di
Piala Eropa (sebelum menjadi Liga Champions) dengan 15, 1955-56 sampai
1969-70.[79]
Pada bulan Juni 2009, klub memecahkan rekor sendiri untuk nilai transfer
pemain tertinggi yang pernah dibayarkan dalam sejarah sepak bola dengan
menyetujui untuk membayar Manchester United €96 Juta (US $131.5 Juta, £80
Juta) untuk Cristiano Ronaldo.[80][81] Sebelumnya, nilai tertinggi dalam
sejarah adalah sebesar €76 Juta (lebih dari $100 Juta, £45 Juta) untuk
transfer Zinedine Zidane dari Juventus ke Real Madrid pada tahun 2001.
Catatan rekor transfer Zidane ini sendiri sempat dipecahkan pada Juni 2009,
selama beberapa hari, ketika Real Madrid setuju untuk membeli Kaká dari A.C.
Milan. Transfer Gareth Bale dari Tottenham Hotspur pada tahun 2013,
dilaporkan menjadi transfer termahal dalam sejarah klub, dan pada saat yang
bersamaan juga memecahkan rekor nilai transfer tertinggi dalam sejarah sepak
bola, dengan nilai transfer diperkirakan sekitar €100 juta. Pada tahun 2019, Real
Madrid menyamai rekor nilai transfer pemain mereka ketika
mendatangkan Eden Hazard dari Chelsea senilai €100 juta.[82] Rekor penjualan
pemain datang pada tanggal 2 September 2013
ketika Arsenal menandatangani Mesut Özil untuk €47 Juta.[83]

Pendukung
Hampir pada setiap musimnya, penonton yang datang memenuhi Stadion
Santiago Bernabéu mayoritas diisi oleh para pemegang tiket langganan yang
jumlah totalnya sekitar 68.670 orang.[84] Untuk menjadi pemegang tiket
langganan per musim ini, para calon harus bergabung ke pendukung klub resmi
atau biasa disebut socio. Saat ini sekurang-kurangnya ada 1.800 kelompok
pendukung resmi klub yang tersebar, baik di Spanyol atau di Dunia. Jumlah
rata-rata penonton di stadion setiap kali Real Madrid bertanding kandang sekitar
65.000 orang. Pencapaian terbaik diraih pada musim 2004—05, saat jumlah
rata-rata penonton yang hadir mencapai 71.900 orang. Namun, rekor ini kalah
dari Barcelona yang memiliki rata-rata mencapai 76.000 orang.[butuh rujukan]
Pendukung garis keras Real Madrid disebut Ultras Sur yang termasuk
penggemar sayap kanan. Kelompok penggemar ini memiliki aliansi kemitraan
yang dekat dengan kelompok pendukung S.S. Lazio yang disebut Irriducibili.
Dalam beberapa kesempatan, sering kali terdapat sejumlah ucapan rasis dari
kelompok pendukung ini kepada pihak pemain dari tim lawan yang kemudian
membuat UEFA sempat melakukan investigasi untuk menyelidiki kasus ini.[85]
[86]

Rivalitas
El Clásico
Artikel utama: El Clásico

Lassana Diarra dari Real Madrid dan Lionel Messi dari Barcelona pada tahun


2011 El Clásico.
Dalam sebuah liga nasional di suatu negara, sering terdapat persaingan sengit
antara dua tim terkuat, dan ini terutama terjadi di La Liga, di mana pertandingan
antara Real Madrid dan Barcelona dikenal sebagai "Pertemuan Klasik" (El
Clásico). Sejak awal kompetisi nasional dimulai, kedua klub sering dipandang
sebagai pencerminan/wakil dari dua daerah berbeda di
Spanyol: Catalunya dan Castilla, serta dari dua kota. Persaingan ini
mencerminkan berbagai hal, termasuk ketegangan politik dan budaya antara
Catalunya dan Castilla yang merupakan gambaran umum dari Perang Saudara
Spanyol.[87]
Selama era kediktatoran Miguel Primo de Rivera dan terutama Francisco
Franco (1939—1975), semua budaya regional ditekan. Semua bahasa daerah
yang dipakai di wilayah Spanyol, kecuali bahasa Spanyol (Castilla), secara
resmi dilarang.[88][89] Simbolisasi keinginan rakyat untuk kebebasan
Catalunya membuat Barcelona menjadi "lebih dari sekadar klub sepak bola"
(més que un club) untuk masyarakat Catalan. Menurut Manuel Vázquez
Montalbán, cara terbaik untuk orang Catalan untuk menunjukkan identitas
mereka adalah dengan bergabung dengan Barcelona. Hal ini lebih kecil
risikonya daripada bergabung dengan gerakan anti-Franco, dan memungkinkan
mereka untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka.[90]
Di sisi lain, Real Madrid secara luas dilihat sebagai perwujudan dari sentralisme
berdaulat dan rezim fasis di tingkat manajemen dan di bawahnya. Santiago
Bernabeu yang menjadi presiden klub merupakan seorang pejuang untuk los
nacionales.[91][92] Namun, selama Perang Saudara Spanyol, anggota kedua
klub seperti Josep Sunyol (Barcelona) dan Rafael Sánchez Guerra (Real
Madrid) menyerah di tangan para pendukung Franco.
Selama tahun 1950, persaingan tersebut memburuk saat ada kontroversi seputar
transfer Alfredo Di Stéfano, yang akhirnya bermain untuk Real Madrid dan
merupakan kunci kesuksesan mereka berikutnya.[93] Pada era 1960-an, kedua
klub kemudian bertemu pada Piala Champions lebih dari dua kali[94] dan pada
tahun 2002, pertemuan antara klub Eropa dijuluki sebagai "Pertandingan Abad
Ini" oleh media Spanyol, dan disaksikan oleh lebih dari 500 juta orang di
seluruh dunia.[95]
El Derbi madrileño
Artikel utama: El Derbi madrileño

Gareth Bale dari Real Madrid dan Arda Turan dari Atlético Madrid di 2013 El


Derbi madrileño.
Klub tetangga terdekat dari Real Madrid adalah Atletico Madrid yang juga
membuat persaingan ketat antara penggemar kedua tim sepak bola dari ibu kota
Madrid tersebut. Meskipun Atlético awalnya didirikan oleh tiga
mahasiswa Basque pada tahun 1903, mereka kemudian berhasil mendapatkan
kekuatan baru pada 1904, seiring bergabungnya para mantan pemain Real
Madrid. Ketegangan lebih lanjut datang karena pendukung Real Madrid lebih
banyak dari kelas menengah, sementara pendukung Atletico lebih banyak dari
kelas buruh dan pekerja. Kedua klub ini kemudian bertemu untuk pertama
kalinya pada 21 Februari 1929 dalam pertandingan ketiga La Liga dalam musim
tersebut. Pertandingan ini sekaligus juga menandai pertandingan derbi pertama
antara dua tim ini. Pada pertandingan tersebut Real Madrid berhasil menang
dengan skor 2–1.[10] Dalam beberapa kesempatan selanjutnya, mereka kembali
bertemu dalam ajang lain, salah satunya dalam semifinal Piala Champions tahun
1959, di mana Real yang memenangkan pertandingan pertama dengan skor 2–1
di Santiago Bernabéu dan dibalas kemenangan 1–0 Atletico
di Metropolitano yang membuat pertandingan harus diulang. Dalam
pertandingan ulangan itulah, Real Madrid berhasil menang dengan skor 2–1.
Atletico kemudian berhasil melakukan balas dendam dengan dua kali
mengalahkan Real Madrid dalam Copa del Generalísimo tahun 1960 dan 1961
saat dilatih oleh mantan pelatih Real Madrid, José Villalonga Llorente. Real
Madrid telah memenangkan El Derbi madrileño sebanyak 75 kali.
Antara 1961 dan 1989, ketika Real Madrid mendominasi La Liga, hanya
Atletico yang mampu mencuri kesempatan juara pada saat Real lengah. Mereka
berhasil memenangkan gelar La Liga pada tahun 1966, 1970, 1973, dan 1977.
Pada tahun 1965, Atletico menjadi tim pertama yang mengalahkan Real di
Bernabéu dalam kurun waktu delapan tahun. Catatan Real Madrid melawan
Atletico pada masa sekarang sangat menguntungkan bagi kubu Real Madrid.
[96] Kemenangan mengesankan dalam derbi ini terjadi pada musim 2002—03,
ketika Real Madrid merebut gelar La Liga setelah menang dengan skor 0–4 atas
Atletico di Stadion Vicente Calderón.[97]

Keuangan dan kepemilikan

Gareth Bale, salah satu aset termahal yang dimiliki Real Madrid.

Pesawat Real Madrid


Di bawah kepemimpinan pertama presiden Florentino Pérez (2000—2006),
Real Madrid berkembang dan memulai ambisi untuk menjadi sebuah klub sepak
bola terkaya di dunia sepak bola profesional.[98] Klub kemudian menjual
tempat pelatihan mereka di kota Madrid pada tahun 2001 kepada empat
perusahaan, yaitu: Repsol YPF, Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr
Vallehermoso dan OHL. Penjualan tersebut terbilang berhasil dan keuangan
klub menjadi sehat seiring habisnya utang yang membebani mereka selama ini
dan sekaligus pula membuka jalan untuk membeli pemain-pemain kelas dunia
yang paling mahal seperti Zinedine Zidane, Luís Figo, Ronaldo dan David
Beckham. Kota Madrid sebelumnya sempat merencanakan merelokasi tempat
latihan klub yang kemudian membuat nilai jual tanah milik klub menjadi tinggi.
[27] Komisi Uni Eropa kemudian mengadakan penyelidikan kepada pemerintah
kota Madrid terkait subsidi kepada negara yang harusnya ada dari bisnis jual
beli ini.[99]
Penjualan tanah bangunan kamp pelatihan untuk membersihkan utang Real
Madrid sebesar 270 miliar Euro dan memungkinkan klub untuk memulai
belanja pemain mahal sebelumnya belum pernah terjadi dalam sejarah Real.
Selain itu keuntungan dari penjualan tersebut kemudian digunakan untuk
membuat sebuah kamp pelatihan baru yang letaknya ada di pinggir kota.
[100] Walaupun kebijakan Pérez yang menghasilkan kesuksesan keuangan
meningkat dari eksploitasi pemasaran klub yang tinggi di seluruh dunia,
terutama di Asia, namun ia kerap kali dikritik karena terlalu fokus pada
pemasaran tim yang akhirnya berujung pada buruknya prestasi tim.
Pada September 2007, Real Madrid dianggap sebagai klub paling berharga
dalam sepak bola Eropa oleh BBDO.[101] Pada tahun 2008, Real kemudian
menjadi klub paling berharga kedua di sepak bola, dengan nilai 951 juta Euro
(640 juta pound sterling / 1,2 miliar dollar),[102] hanya kalah tipis
dari Manchester United, yang bernilai 1,3 miliar Euro (900 juta pound sterling).
[103] Pada tahun 2010, Real Madrid memiliki omzet tertinggi dalam bisnis
sepak bola di seluruh dunia.[104] Pada bulan September 2009, manajemen Real
Madrid mengumumkan rencana untuk membuka taman publik yang akan
diluncurkan di 2013.[105]
Sebuah studi di Universitas Harvard menyimpulkan bahwa Real Madrid "adalah
salah satu dari 20 merek yang paling penting dan satu-satunya di mana eksekutif
perusahaan bersama para pemain terkenal. Kami memiliki beberapa tokoh yang
spektakuler dalam hal untuk mendukung seluruh dunia klub. Ada adalah 287
juta orang di seluruh dunia yang diperkirakan menjadi penggemar Real
Madrid."[106]
Pada tahun 2010, penilaian Forbes menempatkan Real Madrid berada di posisi
kedua klub terkaya sekitar 992 juta Euro (1.323 juta dollar AS), masih dibawah
setelah Manchester United, berdasarkan angka dari musim 2008-09.[107]
[108] Menurut Deloitte, Real Madrid memiliki pendapatan tercatat sebesar 401
juta Euro pada periode yang sama yang membuat mereka menduduki peringkat
pertama.[109]
Bersama dengan FC Barcelona, Athletic Bilbao, dan Osasuna, Real Madrid kini
menjadi sebuah perusahaan terdaftar. Berbeda dengan perusahaan terbatas (PT),
seseorang tidak mungkin untuk membeli saham klub tetapi hanya boleh menjadi
anggota pemodal saja.[110] Para anggota pemodal Real Madrid, disebut socios,
membentuk sebuah jaringan delegasi yang merupakan badan tertinggi klub.
[111] Pada 2010 klub memiliki 60.000 socios.[112] Pada akhir musim 2009-10,
dewan direksi klub menyatakan bahwa Real Madrid memiliki utang bersih
sebesar 244,6 juta Euro atau sekitar 82,1 juta lebih rendah dari tahun fiskal
sebelumnya.

Budaya populer

Poster film Goal! 2: Living the Dream....


Real Madrid adalah klub yang ditampilkan dalam edisi kedua dari Goal!, sebuah
film trilogi sepak bola tepatnya dalam film Goal! 2: Living the Dream... (2007).
Film ini menceritakan mantan bintang Newcastle United Santiago Muñez saat ia
pertama kali dibina, dan kemudian ditandatangani oleh Real Madrid untuk
musim 2005-06. Pencipta film ingin menekankan pada perubahan dalam
kehidupan Muñez setelah pindah ke Madrid. Produksi dilakukan dengan
dukungan penuh dari UEFA, yang memungkinkan kru film menggunakan
banyak pemain kehidupan nyata dalam peran cameo. Anggota skuat Real
Madrid ditampilkan dalam film termasuk Iker Casillas, Zinedine Zidane, David
Beckham, Ronaldo, Roberto Carlos, Raúl, Sergio Ramos, Robinho, Thomas
Gravesen, Michael Owen, Michel Salgado, Julio Baptista, Steve
McManaman, Jonathan Woodgate, dan Iván Helguera. Pemain-pemain non-Real
Madrid yang tampil sebagai penampilan cameo dalam film ini
diantaranya Ronaldinho, Thierry Henry, Lionel Messi, Samuel Eto'o, Andres
Iniesta, Pablo Aimar, Fredrik Ljungberg, Cesc Fabregas, Santiago Canizares dan
lain-lain. Dalam film tersebut, muncul juga Florentino Pérez dan Alfredo Di
Stéfano yang ditampilkan dalam pose gembira usai penandatanganan kontrak
Muñez.[113]
Real, The Movie adalah sebuah film dokumenter yang menampilkan
kegembiraan fans di seluruh dunia untuk Real Madrid. Film ini diproduksi oleh
klub dan disutradarai oleh Borja Manso, dan berisi lima cerita penggemar dari
lima benua berbeda tentang kecintaan mereka kepada Real Madrid. Dalam film
ini juga juga berisi cuplikan nyata dari skuat Real saat itu, selama pelatihan di
Ciudad Real Madrid, pertandingan, dan wawancara. Walaupun film
menyebutkan semua skuat namun alur utama ceritanya lebih berfokus pada
"Galacticos" seperti David Beckham, Zinedine Zidane, Raul, Luis Figo,
Ronaldo, Iker Casillas, dan Roberto Carlos. Film ini awalnya diproduksi khusus
untuk kawasan Spanyol, tetapi kemudian dipasarkan secara global setelah
melihat antusiasme pendukung Real Madrid diseluruh dunia.
Sebuah buku berjudul White Storm: 100 years of Real Madrid ditulis oleh Phil
Ball dan menjadi buku sejarah Real Madrid yang pertama dalam bahasa Inggris.
Buku ini diterbitkan tahun 2002 dan isinya membahas tentang saat-saat paling
sukses klub selama seratus tahun pertama. Buku ini kemudian diterjemahkan
kedalam berbagai bahasa di dunia.
Real Madrid TV
Selain itu, Real Madrid sejak tahun 1999 mengoperasikan sebuah saluran TV
swasta, Real Madrid TV, yang mengudara 24 jam sehari. Program ini mencakup
berita harian dari asosiasi dan dunia sepak bola, gambar langsung dari pelatihan
tim, penyiaran klasik sepak bola beberapa tahun terakhir, laporan dan potret,
serta siaran berbagai permainan live Real Madrid Castilla (mantan Real Madrid
B), kedua - atau tim muda real, yang saat ini bermain di divisi dua Spanyol.
Real Madrid TV melalui televisi digital Operator Digital+ (Astra 1KR dan
Hispasat 1C) dan platform IPTV imagenio tersedia dalam bahasa Spanyol
melalui penyedia televisi digital. Versi bahasa Inggris akan dikirim tidak
terenkripsi EUR Bird 9A.

Skuat
Artikel utama: Daftar pemain Real Madrid C.F.
Tim utama
Per 22 September 2022.[114]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA.
Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No Po No Pos
Negara Pemain Negara Pemain
. s. . .

 BE Thibaut  UK Andriy


1 GK 13 GK
L Courtois R Lunin

 ES  UR Federico


2 DF Dani Carvajal 15 MF
P U Valverde
 BR Álvaro
3 DF Éder Militão 16 DF  ESP
A Odriozola

 AU Lucas
4 DF David Alaba 17 MF  ESP
T Vázquez

 ES Aurélien
5 DF Jesús Vallejo  FR
P 18 MF Tchouamé
A
ni

 ES Nacho (vice-
6 DF
P captain) Dani
19 MF  ESP
Ceballos

F  BE
7 Eden Hazard
W L F  BR Vinícius
20
W A Júnior

M  GE
8 Toni Kroos
F R F  BR
21 Rodrygo
W A

Karim
F  FR
9 Benzema (capt  GE Antonio
W A 22 DF
ain) R Rüdiger

M  CR  FR Ferland


10 Luka Modrić 23 DF
F O A Mendy

F  ES F  DO Mariano


11 Marco Asensio 24
W P W M Díaz

M  FR Eduardo
12
F A Camavinga

Sedang dipinjamkan
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA.
Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
P P
N Negar N Negar
os Pemain os Pemain
o. a o. a
. .

Diego Brahim Díaz ke (


M  E
G   Altube ke (Fuenla —  Milan hingga
— F SP
K ESP brada hingga 30 30 Juni 2023)
Juni 2022)

Takefusa
Víctor M  J Kubo ke (Mallorc

D   Chust ke (Cádiz hi F PN a hingga 30 Juni

F ESP ngga 30 Juni 2022)
2022)

Reinier ke (  B
Augusto M  B orussia

M   Galvan ke (  Sa F RA Dortmund hingga

F BRA ntos hingga 30 30 Juni 2022)
Juni 2022)

Borja
F  E Mayoral ke (  

W SP Roma hingga 30
Juni 2022)

Manajemen tim
Staf teknis saat ini
Lihat pula: Daftar pelatih Real Madrid C.F.

Posisi Nama

Pelatih kepala  Carlo Ancelotti

Asisten pelatih  Davide Ancelotti

Pelatih kebugaran  Antonio Pintus


Pelatih kiper  Luis Llopis

Pelatih kebugaran/Ahli pengobatan


 Beniamino Fulco
badan

Ahli pengobatan badan  José Carlos G. Parrales

 Update terakhir: 03 Agustus 2020


 Sumber:[115]
Manajemen
Lihat pula: Daftar presiden Real Madrid C.F.

Florentino Pérez, presiden klub saat ini.

Posisi Nama

Presiden  Florentino Pérez

Wakil Presiden 1  Fernando Fernández Tapias

Wakil Presiden 2  Eduardo Fernández de Blas

Wakil Presiden 3  Pedro López Jiménez

Sekretaris umum  Enrique Sánchez González


 Ángel Luis Heras Aguado

 Santiago Aguadi García


 Jerónimo Farré Muncharaz
 Enrique Pérez Rodriguez
 Manuel Cerezo Velázquez
Anggota  José Sánchez Bernal
 Gumersindo Santamaría Gil
 Raúl Ronda Ortiz
 José Manuel Otero Lastre
 Nicolás Martín-Sanz García
 Catalina Miñarro Brugarolas

Prestasi

Berbagai piala di museum klub

Piala Internasional pemain di museum Santiago Bernabéu


Per 12 Februari 2023, Real Madrid telah memenangi 35 kali gelar juara La
Liga, 14 kali juara Piala Eropa/Liga Champions UEFA. Klub ini juga menerima
penghargaan Klub Terbaik Abad ke-20 menurut FIFA pada 23 Desember 2000.
[117] Selain itu, Madrid juga berhasil menerima FIFA Order of Merit pada
tahun 2004.[118] Sebagai juara lebih dari 5 kali Liga Champions, Real Madrid
diperkenankan untuk mengenakan lencana kehormatan (badge of honours) pada
kaus mereka ketika mereka bertanding pada pertandingan Liga Champions.[20]

Prestasi Real Madrid C.F.

Gel
Tipe Kompetisi Musim
ar

1931–32, 1932–33, 1953–54, 1954–55, 19
56–57, 1957–58, 1960–61, 1961–62, 1962
–63, 1963–64, 1964–65, 1966–67, 1967–
68, 1968–69, 1971–72, 1974–75, 1975–
La Liga[119] 35 76, 1977–78, 1978–79, 1979–80, 1985–
86, 1986–87, 1987–88, 1988–89, 1989–
90, 1994–95, 1996–97, 2000–01, 2002–
03, 2006–07, 2007–08, 2011–12, 2016–
17, 2019-20, 2021-22

Domesti 1905, 1906, 1907, 1908, 1917, 1934, 1936
k Piala Raja , 1946, 1947, 1961–62, 1969–70, 1973–
Spanyol[119] 20 74, 1974–75, 1979–80, 1981–82, 1988–
[120] 89, 1992–93, 2010–11, 2013–14,

2022-23
Piala Super
1988, 1989, 1990, 1993, 1997, 2001,
Spanyol[119] 12
2003, 2008, 2012, 2017, 2020, 2022
[121]
Copa Eva Duarte 1 1947
Copa de la
1 1985
Liga[119]
Kontine 1955–56, 1956–57, 1957–58, 1958–59, 19
ntal Liga Champions 59–60, 1965–66, 1997–98, 1999–2000, 20
14
UEFA[119] 01–02, 2013–14, 2015–16, 2016–17, 2017
–18, 2021-22
Piala UEFA[119] 2 1984–85, 1985–86
[122]
Piala Super 2002, 2014, 2016, 2017,
5
UEFA[119] 2022
1955,
Latin Cup 2
1957
Piala
Interkontinental[1 3s 1960, 1998, 2002
19][123]
Piala Dunia
Dunia
Antarklub 5 2014, 2016, 2017, 2018, 2022
FIFA[119]
Piala Ibero-
1 1994
american
1903, 1904–05, 1905–06, 1906–07, 1907–
Campeonato de 08, 1912–13, 1915–16, 1916–17, 1917–
Regio Madrid/Campeon 18, 1919–20, 1921–22, 1922–23, 1923–
nal ato Regional 24, 1925–26, 1926–27, 1928–29, 1929–
Centro 30, 1930–31, 1931–32, 1932–33, 1933–
34, 1934–35, 1935–36

   rekor
 S rekor bersama

Peringkat koefisien klub UEFA


Per 20 April 2023. [124][125]

Peringkat Tim Poin

1  Manchester City 139,000

2  Bayern München 136,000

3  Chelsea 126,000

4  Liverpool 123,000
5  Real Madrid 120,000

Catatan kaki

1. ^ "Los vikingos arrasan Europa". Ligadecampeones.com. 23


November 1960. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-15.
Diakses tanggal 2013-02-18.
2. ^ Lompat ke:a b Luís Miguel González. "Pre-history and first
official title (1900–1910)". Realmadrid.com. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 2008-12-29. Diakses tanggal 2008-7-12.
3. ^ "Santiago Bernabéu Stadium | Real Madrid CF". Real Madrid
CF – Web Oficial (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2016-01-01. Diakses tanggal 26 Agustus 2017.
4. ^ "Deloitte Football Money League 2020". Deloitte
UK. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-20. Diakses
tanggal 03 Agustus 2020.
5. ^ "The World Most Valuable Soccer Teams
2019". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-25.
Diakses tanggal 03 Agustus 2020.
6. ^ "World Football: The 11 Most Successful European Clubs in
History". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-15.
Diakses tanggal 22 Januari 2012.
7. ^ Ball, Phil p. 117.
8. ^ Lompat ke:a b "History — Chapter 1 – From the Estrada Lot
to the nice, little O'Donnel pitch".
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-06.
Diakses tanggal 11 July 2008.
9. ^ Luís Miguel González. "Bernabéu's debut to the title
of Real (1911–1920)". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2012-09-05. Diakses tanggal 2008-7-12.
10.^ Lompat ke:a b c d Luís Miguel González (28 February
2007). "A spectacular leap towards the future (1921–1930)".
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-29.
Diakses tanggal 2008-7-12.
11.^ Lompat ke:a b Luís Miguel González. "The first two-time
champion of the League (1931–1940)".
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-03.
Diakses tanggal 18 July 2008.
12.^ "Real Madrid v Barcelona: six of the best 'El Clásicos'".
London: The Telegraph. 9 December 2011. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 2013-11-05. Diakses tanggal 19
December 2011.
13.^ Aguilar, Paco (10 December 1998). "Barca – Much more than
just a Club". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-
29. Diakses tanggal 19 December 2011.
14.^ Ball, Phil (12 December 2003). Morbo: the Story of Spanish
Football. WSC Books Ltd. ISBN 978-0-9540134-6-2.
15.^ Spaaij, Ramn (2006). Understanding football hooliganism: a
comparison of six Western European football clubs.
Amsterdam: Amsterdam University Press. ISBN 978-90-5629-
445-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-27. Diakses
tanggal 19 December 2011.
16.^ Santiago Bernabeu Diarsipkan 2009-07-19 di Wayback
Machine. Real Madrid C.F. diakses 25 Agustus 2011.
17.^ Lompat ke:a b c d e Luís Miguel González. "Bernabéu begins
his office as President building the new Chamartín Stadium
(1941–1950)". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2013-09-28. Diakses tanggal 2008-7-12.
18.^ Lompat ke:a b c Luís Miguel González. "An exceptional
decade (1951–1960)". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2008-12-29. Diakses tanggal 12 July 2008.
19.^ Matthew Spiro (12 May 2006). "Hats off to Hanot".
uefa.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-19.
Diakses tanggal 11 July 2008.
20.^ Lompat ke:a b "Regulations of the UEFA Champions
League" (PDF). UEFA. Diarsipkan (PDF) dari versi asli
tanggal 2007-03-12. Diakses tanggal 12 July 2008.; Halaman 4,
§2.01 "Cup" & Page 26, §16.10 "Title-holder logo"
21.^ Lompat ke:a b Luís Miguel González. "The generational
reshuffle was successful (1961–1970)".
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-11.
Diakses tanggal 12 July 2008.
22.^ "Trophy Room". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2009-10-03. Diakses tanggal 12 July 2008.
23.^ "European Competitions 1971". RSSS. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2018-09-30. Diakses tanggal 27 September 2008.
24.^ "Santiago Bernabéu". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2009-07-19. Diakses tanggal 12 October 2008.
25.^ "Florentino Pérez era" (dalam bahasa Spanish).
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-28.
Diakses tanggal 12 July 2008.
26.^ "Figo's the Real deal". BBC Sport. 24 July
2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-06. Diakses
tanggal 12 July 2008.
27.^ Lompat ke:a b "2001 – present — Real Madrid surpasses the
century mark". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2014-01-22. Diakses tanggal 12 July 2008.
28.^ "BBC Sport | Football | Europe | Perez resigns as Madrid
president". BBC News. 27 February 2006. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 2019-02-03. Diakses tanggal 7 January 2012.
29.^ Cristina Monge (18 June 2007). "Real Madrid 3–1 Mallorca".
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-06.
Diakses tanggal 2008-7-12.
30.^ "First consecutive league title in eighteen years".
Realmadrid.com. 5 May 2008. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2008-07-03. Diakses tanggal 12 July 2008.
31.^ "First measures adopted by the Real Madrid Board of
Directors". Realmadrid.com. 2009-06-01. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2012-09-06. Diakses tanggal 2011-08-15.
32.^ "Perez to return as Real president". BBC Sport. 1 June
2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-07. Diakses
tanggal 3 June 2009.
33.^ The Times Madrid Signs
Kaká timesonline.co.uk Diarsipkan 2020-04-08 di Wayback
Machine.
34.^ Tynan, Gordon (28 May 2010). "Mourinho to be unveiled at
Madrid on Monday after £7m compensation deal". The
Independent. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-
04-07. Diakses tanggal 31 May 2010.
35.^ "Real Madrid unveil José Mourinho as their new
coach". BBC Sport. 31 May 2010. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2016-01-12. Diakses tanggal 31 May 2010.
36.^ Winter, Henry (3 May 2011). "Barcelona v Real Madrid:
Cristiano Ronaldo fury over Gonzalo Higuain goal that got
away in Champions League". The Daily Telegraph.
London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-15. Diakses
tanggal 2013-10-31.
37.^ "BBC Sport – Cristiano Ronaldo is fastest La Liga player to
100 goals". Bbc.co.uk. 24 March 2012. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2012-03-26. Diakses tanggal 19 August 2012.
38.^ "Jose Mourinho, Real Madrid earn vindication after La Liga
conquest – La Liga News | FOX Sports on MSN".
Msn.foxsports.com. 13 May 2012. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2012-08-19. Diakses tanggal 19 August 2012.
39.^ "Jose Mourinho: Real Madrid boss to leave next month".
BBC. 20 May 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-
10. Diakses tanggal 2013-09-10.
40.^ "Jose Mourinho: Real Madrid season worst of my
career". BBC. 17 Mei 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2013-06-12. Diakses tanggal 17 May 2013.
41.^ "Carlo Ancelotti, new Real Madrid coach". Real Madrid C.F.
25 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-28.
Diakses tanggal 25 June 2013.
42.^ "Official: Real Madrid confirm Ancelotti signing". Real
Madrid C.F. 26 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2013-10-12. Diakses tanggal 26 Juni 2013.
43.^ "Ancelotti presented as new Madrid boss with former
Chelsea coach Clement and Zidane as his assistants". Daily
Mail. 26 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-
16. Diakses tanggal 26 Juni 2013.
44.^ "Bale, Real Madrid's newest player". Real Madrid C.F.
official site. 1 September 2013. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2013-09-03. Diakses tanggal 1 September 2013.
45.^ Lowe, Sid (16 April 2014). "Real Madrid's Gareth Bale
gallops past Barcelona to land Copa del Rey". The
Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-15.
Diakses tanggal 30 April 2014.
46.^ "Real Madrid make history with La Decima".
euronews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-25.
Diakses tanggal 26 May 2014.
47.^ Zidane Tangani Real Madrid, Begini
Kronologinya Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.
Tempo.co, tanggal 5 Januari 2016. Diakses tanggal 5 Januari
2016.
48.^ Lompat ke:a b c d (Spanyol) "Escudo Real Madrid".
santiagobernabeu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-
03-05. Diakses tanggal 29 November 2008.
49.^ "Presidents — Pedro Parages".
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-12.
Diakses tanggal 2008-7-18.
50.^ (Spanyol) "Camiseta Real Madrid".
santiagobernabeu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-
10-22. Diakses tanggal 29 November 2008.
51.^ Kostum kandang Real Madrid pada 1905 itu semua putih,
sehingga pendukung mulai menyebut pemain sebagai Los
Blancos
52.^ Álvaro Velasco (1 December 2006). "Leaders in sporting
goods". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2009-02-11. Diakses tanggal 12 July 2008. Ramón Calderón
says: We began working with Adidas again in 1998
53.^ "Our Sponsors — Adidas". Realmadrid.com. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 2008-07-18. Diakses tanggal 18 July 2008.
54.^ (Spanyol) "Evolución Del Uniforme del Real Madrid (1902–
1989)". Leyendablanca.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2012-01-21. Diakses tanggal 18 July 2008.
55.^ (Spanyol) "Evolución Del Uniforme del Real Madrid (1991–
2008)". Leyendablanca.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2012-01-21. Diakses tanggal 2008-7-18.
56.^ "BenQ Mobile Scores As Real Madrid's New Major
Sponsor". Realmadrid.com. 2005-11-8. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2013-11-12. Diakses tanggal 2008-7-18.
57.^ Juan José López Soto (2008-6-11). "Real Madrid and Bwin
sign sponsorship agreement". Realmadrid.com. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 2013-06-03. Diakses tanggal 2008-7-18.
58.^ "Our Sponsors — bwin.com".
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-18.
Diakses tanggal 18 July 2008.
59.^ Ball, Phil p. 118.
60.^ "History — Chapter 3 – The New Chamartin, an exemplary
stadium". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2008-07-06. Diakses tanggal 12 July 2008.
61.^ Lompat ke:a b Javier Palomino (13 December 2007). "60th
Anniversary". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2008-12-29. Diakses tanggal 2008-7-12.
62.^ "History — Chapter 4". Realmadrid.com. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 2008-07-06. Diakses tanggal 12 July 2008.
63.^ "History — Chapter 10 – The future".
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-06.
Diakses tanggal 13 July 2008.
64.^ Alvaro Velasco (28 March 2008). "Final at the Bernabéu".
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-07-09.
Diakses tanggal 12 July 2008.
65.^ "Santiago Bernabéu station" (dalam bahasa Spanish).
Metromadrid.es. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-10.
Diakses tanggal 30 September 2007.
66.^ Javier Palomino (14 November 2007). "The Bernabéu is now
Elite". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2008-12-29. Diakses tanggal 12 July 2008.
67.^ "This one's for you, Alfredo!". Realmadrid.com. 10 May
2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-23. Diakses
tanggal 7 July 2008.
68.^ "Legends — Manolo Sanchís Hontiyuela".
realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-03.
Diakses tanggal 13 July 2008.
69.^ "FIFA Century Club" (PDF). fifa.com. Diarsipkan dari versi
asli (PDF) tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 13 July 2008.
70.^ "Ronaldo's 501 goals: The numbers behind his amazing
scoring record". Sky Sports. 01 Oktober 2015. Diarsipkan dari
versi asli tanggal 2020-07-27. Diakses tanggal 03
Agustus 2020.
71.^ "Real Madrid's all-time leading goalscorer". Real
Madrid. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-22. Diakses
tanggal 03 Agustus 2020.
72.^ "Quickfire Ronaldo proves Real hero". CNN.com. 3
December 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-14.
Diakses tanggal 7 December 2008.
73.^ "Attendances Spain average — Primera División 2007–
2008". European Football Statistics. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2008-06-13. Diakses tanggal 16 July 2008.
74.^ "European Attendances". European Football Statistics in
2008 Mexican defender, Jonni Ruvalcaba broke club record for
highest paid player in a single season. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2008-06-13. Diakses tanggal 16 July 2008.
75.^ "Real Madrid C.F." (dalam bahasa Spanish).
lpf.es. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-21. Diakses
tanggal 22 February 2009.
76.^ "Unbeaten at Home in the League".
rsssf.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-16.
Diakses tanggal 7 December 2008.
77.^ "Real Madrid equal Santos' run of 73 consecutive games
scoring". Marca. 17 September 2017. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2019-03-31. Diakses tanggal 03 Agustus 2020.
78.^ "History". Uefa.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-
01-17. Diakses tanggal 11 July 2008.
79.^ "History:". Uefa.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-
08-06. Diakses tanggal 11 July 2008.
80.^ "History of the world transfer record". BBC News. 11 June
2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-11. Diakses
tanggal 12 June 2009.
81.^ "Man Utd accept £80m Ronaldo bid". BBC Sport. 11 June
2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-12. Diakses
tanggal 19 December 2011.
82.^ "Real Madrid Hazard: 100 million euros plus
variables". Marca. 07 Juni 2019. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2020-08-07. Diakses tanggal 03 Agustus 2020. line
feed character di |title= pada posisi 12 (bantuan);
83.^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-
09. Diakses tanggal 2013-11-05.
84.^ (Spanyol) "Real Madrid Club de Fútbol". Liga de Fútbol
Profesional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-21.
Diakses tanggal 22 February 2009.
85.^ "Real supporters reported to Spanish FA". BBC Sport. 19
April 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-06.
Diakses tanggal 3 June 2008.
86.^ "UEFA investigate Real Madrid supporters". BBC Sport. 25
November 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-06.
Diakses tanggal 3 June 2008.
87.^ Ghemawat, Pankaj. p. 2
88.^ Kleiner-Liebau, Désirée. p. 70
89.^ Phil Ball (21 April 2002). "The ancient rivalry of Barcelona
and Real Madrid". The Guardian. London: Guardian News and
Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-11. Diakses
tanggal 2010-3-13.
90.^ Spaaij, Ramón. p. 251
91.^ Abend, Lisa (20 December 2007). "Barcelona vs. Real
Madrid: More Than a Game". Time. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2012-05-09. Diakses tanggal 2009-7-1.
92.^ Lowe, Sid (26 March 2001). "Morbo: The Story of Spanish
Football by Phil Ball (London: WSC Books, 2001)". The
Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-19.
Diakses tanggal 1 July 2009.
93.^ Burns, Jimmy. pp. 31–34
94.^ García, Javier (31 January 2000). "FC Barcelona vs Real
Madrid CF since 1902". Rec.Sport.Soccer Statistics
Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-15.
Diakses tanggal 21 August 2010.
95.^ "Real win Champions League showdown". BBC News. 11
December 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-31.
Diakses tanggal 2010-8-21.
96.^ Álvaro Velasco (17 January 2008). "One for the ages".
Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-11.
Diakses tanggal 12 July 2008.
97.^ "The derby turns 78". Realmadrid.com. 2007-2-
22. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-11. Diakses
tanggal 12 July 2008.
98.^ "Perez resigns as Real Madrid president". BBC. 2006-02-
27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-03. Diakses
tanggal 2008-12-11.
99.^ Nash, Elizabeth (2004-03-04). "EU investigates Real Madrid
property deal". London: independent.co.uk. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2009-02-13. Diakses tanggal 2008-08-14.
100. ^ "'Mistakes are forbidden'". CNN/Sports Illustrated. 2001-
05-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-10. Diakses
tanggal 2008-08-14.
101. ^ "Top 25 ranking of Europe's most valuable football
clubs" (PDF). BBDO (Batten, Barton, Durstine & Osborn).
2007-09-17. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-11-
27. Diakses tanggal 2010-03-15.
102. ^ "The Most Valuable Soccer Teams". Forbes. 2008-04-
30. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-05. Diakses
tanggal 2010-03-16.
103. ^ "The Most Valuable Soccer Teams – Manchester
United". Forbes. 2008-04-30. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2012-05-05. Diakses tanggal 2010-03-16.
104. ^ "Deloitte Football Money League" (PDF). Deloitte. 2003-
10-20. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-05-10.
Diakses tanggal 2010-03-16.
105. ^ "Real Madrid plan to open their own theme park".
TheSpoiler.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-
01. Diakses tanggal 2009-09-08.
106. ^ "Noticias". upcomillas.es. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2012-05-20. Diakses tanggal 2009-02-23.
107. ^ "The Business Of Soccer". Forbes. 21 April
2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-17. Diakses
tanggal 7 August 2010.
108. ^ "Soccer Team Valuations". Forbes. 30 June
2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-29. Diakses
tanggal 7 August 2010.
109. ^ "Real Madrid becomes the first sports team in the world to
generate €400m in revenues as it tops Deloitte Football Money
League". Deloitte. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-
05. Diakses tanggal 7 August 2010.
110. ^ Peterson, Marc p. 25
111. ^ Andreff, Wladimir; Szymański, Stefan (2006). Handbook
on the economics of sport. Edward Elgar Publishing.
hlm. 299. ISBN 1843766086.
112. ^ "Real Madrid drama. The oldest supporter died" (dalam
bahasa Romanian). ziare.com. 2010. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2014-07-02. Diakses tanggal 21 September 2010.
113. ^ "Goal! 2: Living the Dream...
(2007)". IMDb. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-24.
Diakses tanggal 3 September 2009.
114. ^ "Real Madrid squad". Real Madrid. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2022-08-25. Diakses tanggal 8 Juli 2022.
115. ^ "Real Madrid Squad". Real Madrid. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2022-08-25. Diakses tanggal 03 Agustus 2020.
116. ^ "Real Madrid President and Board Members". Real
Madrid. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-01. Diakses
tanggal 03 Agustus 2020.
117. ^ Juan José López Soto (8 Maret 2008). "106 years of
history". Realmadrid.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal
2008-12-29. Diakses tanggal 12 Juli 2008.
118. ^ "Celebrations mark the opening of FIFA Centennial
Congress in Paris, FIFA's birthplace". fifa.com. 20 Mei 2004.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-14. Diakses
tanggal 13 Juli 2008.
119. ^ Lompat ke:a b c d e f g h i "Football
honours". Realmadrid.com. Madrid, Spain: Real Madrid Club
de Fútbol. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-21.
Diakses tanggal 11 Mei 2017.
120. ^ "Copa del Rey – Palmarés". MARCA.com (dalam bahasa
Spanish). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-15.
Diakses tanggal 11 Mei 2017.
121. ^ Carnicero, José; Torre, Raúl; Ferrer, Carles Lozano (25
August 2016). "Spain – List of Super Cup Finals".
Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation
(RSSSF). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-20.
Diakses tanggal 11 May 2017.
122. ^ "From Fairs Cup via UEFA Cup to UEFA Europa
League". UEFA.com. Union of European Football Associations
(UEFA). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-25. Diakses
tanggal 11 May 2017. The UEFA Europa League evolved from
the UEFA Cup, which itself was conceived by Switzerland's
Ernst Thommen, along with Italy's Ottorino Barrasi and
England's Sir Stanley Rous.
123. ^ Magnani, Loris; Stokkermans, Karel (30 April
2005). "Intercontinental Club Cup". Rec.Sport.Soccer Statistics
Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-13.
Diakses tanggal 9 Agustus 2010.
124. ^ "UEFA 5-year Club Ranking 2023" (dalam bahasa
Inggris). kassiesa.net. 20 April 2023. Diakses tanggal 1
Mei 2023.
125. ^ UEFA.com. "Club coefficients – UEFA
Coefficients" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1
Mei 2023.

REAL MADRID VS BARCELONA


El Clasico merupakan sebutan untuk rivalitas antara dua klub terbaik di
Spanyol, Real Madrid dan FC Barcelona. Keduanya memang termasuk dua
klub paling terkenal di Eropa dan dunia. Duel keduanya selalu dinantikan
dan ditonton oleh jutaan penggemar bola dari seluruh dunia dan selalu
menghasilkan pertandingan yang seru, menarik, dan kontroversial.

Rivalitas antara Real Madrid dan Barcelona memang sudah ada sejak dulu.
Hal ini juga diperkuat dengan unsur politik, dimana Real Madrid
melambangkan nasionalisme Spanyol sedangkan Barcelona mewakil publik
Catalonia. Duel antara Real Madrid dan Barcelona menjadi rivalitas paling
sengit, paling besar, dan paling banyak ditonton di seluruh dunia.

Rekor Real Madrid dan Barcelona pun sangat ketat, baik dari hasil
pertandingan (head-to-head) atau perolehan trofi. Pertandingan antara
kedua tim ini tidak hanya tersaji di kompetisi domestik La Liga atau Copa
del Rey saja, tapi pernah juga bertanding di kompetisi Eropa seperti UEFA
Champions League. Keduanya menjadi dua klub yang paling banyak
memiliki fanbase di seluruh dunia.

STATISTIC EL CLASICO
Berikut akan dibagikan statistik mengenai El Clasico, meliputi head-to-head
pertandingan dan peroleh trofi antara kedua klub.

Hasil Pertandingan Head-to-Head


Berikut merupakan statistik hasil El Clasico sepanjang masa sampai sekarang
dari semua kompetisi resmi (La Liga, Liga Champions, Copa del Rey, dll).

Kompetisi Pertandingan R Madrid Barcelona Imbang

La Liga 185 77 73 35

Copa del Rey 35 12 15 8

Copa de la Liga 6 0 2 4

Supercopa de Espana 16 9 5 2

Copa de la Coronacion 1 0 1 0

UEFA Champions League 8 3 2 3

Semua kompetisi resmi 251 101 98 52


Perolehan Trofi Sepanjang Masa

Berikut merupakan perolehan trofi atau gelar juara yang diraih oleh Real
Madrid dan Barcelona sepanjang masa, termasuk beberapa kompetisi yang
sudah tidak digelar lagi seperti Winners Cup, Copa de la Liga, Fairs Cup
(pendahulu Europa League), Latin Cup (pendahulu Liga Champions), dan
Intercontinental Cup (pendahulu Club World Cup).

Kompetisi Real Madrid Barcelona

La Liga 35 26

Copa del Rey 19 31

Supercopa de Espana 12 14

Copa Eva Duarte 1 3

Copa de la Liga 1 2

UEFA Champions League 14 5

UEFA Cup Winners’ Cup – 4

UEFA Europa League 2 –

UEFA Super Cup 5 5

Inter-Cities Fairs Cup – 3

Latin Cup 2 2

Ibero-American Cup 1 –

Intercontinental Cup 3 –

FIFA Club World Cup 5 3

Total trofi 100 98


Rekor El Clasico
Berikut merupakan beberapa rekor di El Clasico, mulai dari rekor kemenangan
terbesar, rekor top skor, rekor penampilan terbanyak serta list pemain yang
pernah membela Real Madrid dan Barcelona.
Kemenangan Terbesar di El Clasico
Kemenangan terbesar Real Madrid
1. Real Madrid 11-1 Barcelona (Copa del Rey, 1943)
2. Real Madrid 8-2 Barcelona (La Liga, 1935)
3. Real Madrid 6-1 Barcelona (La Liga, 1949)
Kemenangan terbesar Barcelona
1. Barcelona 7-2 Real Madrid (La Liga, 1950)
2. Barcelona 6-1 Real Madrid (Copa del Rey, 1961)
3. Barcelona 5-0 Real Madrid (La Liga, 2010)
Top Skor El Clasico

Hingga kini, Lionel Messi masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak
sepanjang masa di El Clasico. Ia unggul dari rivalnya, Cristiano Ronaldo serta
legenda Real Madrid lain seperti Alfredo Di Stefano dan Raul Gonzalez.
No Pemain Klub Negara Gol

1 Lionel Messi Barcelona Argentina 26

2 Cristiano Ronaldo Real Madrid Portugal 18

3 Alfredo Di Stefano Real Madrid Argentina 18

4 Raul Gonzalez Real Madrid Spanyol 15

5 Cesar Barcelona Spanyol 14

6 Francisco Gento Real Madrid Spanyol 14

7 Ferenc Puskas Real Madrid Hungaria 14

8 Karim Benzema Real Madrid Prancis 13

9 Santillana Real Madrid Spanyol 12

10 Luis Suarez Barcelona Uruguay 11

11 Hugo Sanchez Real Madrid Meksiko 10

12 Juanito Real Madrid Spanyol 10

13 Josep Samitier Barca/Real Spanyol 10

14 Estanislao Basora Barcelona Spanyol 9

15 Jaime Lazcano Real Madrid Spanyol 8

16 Ivan Zamorano Real Madrid Chile 8

17 Eulogio Martinez Barcelona Paraguay 8

18 Luis Suarez Miramontes Barcelona Spanyol 8

19 Santiago Bernabeu Real Madrid Spanyol 8


Penampilan Terbanyak di El Clasico
45 kali
 Sergio Ramos (Real Madrid)
 Lionel Messi (Barcelona)
 Sergio Busquets (Barcelona)
42 kali
 Manuel Sanchis (Real Madrid)
 Francisco Gento (Real Madrid)
 Xavi Hernandez (Barcelona)
40 kali
 Karim Benzema (Real Madrid)
 Gerard Pique (Barcelona)
38 kali
 Andres Iniesta (Barcelona)
37 kali
 Fernando Hierro (Real Madrid)
 Iker Casillas (Real Madrid)
 Raul Gonzalez (Real Madrid)
35 kali
 Santillana (Real Madrid)
34 kali
 Michel (Real Madrid)
32 kali
 Carles Puyol (Barcelona)
31 kali
 Marcelo (Real Madrid)
 Luis Enrique (Real Madrid/Barcelona)
30 kali
 Emilio Butragueno (Real Madrid)
 Migueli (Barcelona)
29 kali
 Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
 Jordi Alba (Barcelona)
 Pirri (Real Madrid)
 Chendo (Real Madrid)
 Paco Buyo (Real Madrid)
28 kali
 Luka Modric (Real Madrid)
 Victor Valdes (Barcelona)
 Jose Antonio Camacho (Real Madrid)
27 kali
 Dani Alves (Barcelona)
 Amancio Amaro (Real Madrid)
25 kali
 Andoni Zubizarreta (Barcelona)
24 kali
 Roberto Carlos (Real Madrid)
 Alfredo Di Stefano (Real Madrid)
 Cesar Rodriguez (Barcelona)
 Jose Ramon Alexanko (Barcelona)
Pemain yang Pernah Bermain untuk Real Madrid dan Barcelona
Ada beberapa pemain yang pernah bermain untuk 2 klub El Clasico, Real
Madrid dan Barcelona. Contoh pemain terkenal yang pernah membela Real
Madrid dan Barcelona adalah Ricardo Zamora, Bernd Schuster, Michael
Laudrup, Luis Enrique, Gheorghe Hagi, Luis Figo, Ronaldo, dan Samuel Eto’o.
Pemain Barcelona yang pindah ke Real Madrid
 1902: Alfonso Albeniz (Spanyol)
 1906: Jose Quirante (Spanyol)
 1908: Charles Wallace (Inggris)
 1911: Arsenio Comamala (Spanyol)
 1913: Walter Rozitsky (Jerman)
 1930: Ricardo Zamora (Spanyol) – via Espanyol
 1932: Josep Samitier (Spanyol)
 1935: Mariano Garcia (Spanyol) – via Real Betis
 1949: Joaquin Navarro (Spanyol) – via Sabadell
 1950: Alfonso Navarro (Spanyol)
 1959: Laszlo Kaszas (Hungaria)
 1961: Justo Tejada (Spanyol)
 1962: Evaristo (Brasil)
 1965: Fernand Goyvaerts (Belgia)
 1988: Bernd Schuster (Jerman)
 1990: Luis Milla (Spanyol)
 1992: Nando Munoz (Spanyol)
 1994: Michael Laudrup (Denmark)
 1995: Miquel Soler (Spanyol) – via Sevilla
 2000: Luis Figo (Portugal)
 2000: Albert Celades (Spanyol) – via Celta Vigo
 2002: Ronaldo (Brasil) – via Inter Milan
 2007: Javier Saviola (Argentina)
Pemain Real Madrid yang pindah ke Barcelona
 1905: Luciano Lizarraga (Spanyol)
 1909: Enrique Normand Faurie (Prancis)
 1913: Jose Angel Berraondo (Spanyol)
 1939: Hilario (Spanyol) – via Valencia
 1946: Josep Canal (Spanyol)
 1955: Alfonso Navarro (Spanyol) – via Lleida & Osasuna
 1961: Chus Pereda (Spanyol) – via Valladolid & Sevilla
 1965: Lucien Muller (Prancis)
 1980: Amador Lorenzo (Spanyol) – via Hercules
 1994: Gheorghe Hagi (Spanyol) – via Brescia
 1994: Julen Lopetegui (Spanyol) – via Logrones
 1995: Robert Prosinecki (Kroasia) – via Oviedo
 1996: Luis Enrique (Spanyol)
 1999: Dani Garcia Lara (Spanyol) – via Mallorca
 2000: Alfonso Perez (Spanyol) – via Real Betis
 2004: Samuel Eto’o (Kamerun) – via Mallorca
 2022: Marcos Alonso (Spanyol) – via Bolton, Fiorentina & Chelsea
Nah itulah info mengenai rekor dan sejarah El Clasico dari dulu sampai
sekarang. Pertandingan antara Real Madrid vs Barcelona masih menjadi salah
satu pertandingan sepak bola paling ditunggu-tunggu dan dinantikan di seluruh
dunia karena banyaknya pemain bintang yang bermain di kedua tim.
50 PEMAIN REAL MADRID TERBAIK SEPANJANG
MASA

50 - David Beckham

49 - Jacinto Quincoces

48 - Laurie Cunningham

47 - José Santamaría

46 - Steve McMannaman

45 - Vicente del Bosque

44 - Goyo Benito

43 - Luka Modric

42 - Marcelo

41 - Karim Benzema

40 - Fernando Morientes

39 - Claude Makelele

38 - Angel Di Maria

37 - Martin Vazquez

36 - Marquitos

35 - Miguel Munoz

34 - José María Zárraga

33 - Francisco Buyo

32 - Rafael Gordillo
31 - Pepe

30 - Chendo

29 - Michel

28 - Ignacio Zoco

27 - Roberto Carlos

26 - Hector Rial

25 - Ricardo Zamora

24 - Manolo

23 - Iván Zamorano

22 - Santiago Bernabeu

21 - Ronaldo Nazario

20 - Raymond Kopa

19 - José Antonio Camacho

18 - Santillana

17 - Fernando Redondo

16 - Predrag Mijatović

15 - Gareth Bale

14 - Juanito

13 - Sergio Ramos

12 - Fernando Hierro

11 - Hugo Sanchez
10 - Emilio Butragueño

9 - Pirri

8 - Amancio Amaro

7 - Iker Casillas

6 - Raul

5 - Zinedine Zidane

4 - Ferenc Puskas

3 - Paco Gento

2 - Cristiano Ronaldo

1 - Alfredo Di Stefano
50 PEMAIN BARCELONA TERBAIK SEPANJANG
MASA

50. Yaya Toure

49. Abelardo

48. Marc-Andre Ter Stegen

47. Giovanni van Bronckhorst

46. Gary Lineker

45. Javier Mascherano

44. Lilian Thuram

43. Eric Abidal

42. Rafael Marquez

41. Jordi Alba

40. Johan Neeskens

39. Paulino Alcantara

38. Hristo Stoichkov

37. Victor Valdes

36. Migueli

35. Patrick Kluivert

34. Ivan Rakitic


33. Sandor Kocsis

32. Thierry Henry

31. Josep Escola

30. Gheorghe Hagi

29. Pedro

28. Carles Rexach

27. David Villa

26. Evaristo de Macedo

25. Romario

24. Luis Suarez (Uruguayan striker)

23. Dani Alves

22. Neymar

21. Luis Suarez (Spanish midfielder, Barca’s first-ever Ballon d’Or winner)

20. Josep Samitier

19. Pep Guardiola

18. Rivaldo 

17. Gerard Pique

16. Luis Enrique

15. Laszlo Kubala

14. Andoni Zubizarreta


13. Ronaldo Nazario

12. Carles Puyol

11. Sergio Busquets

10. Michael Laudrup

9. Cesar Rodriguez

8. Ronald Koeman

7. Samuel Eto’o

6. Diego Maradona

5. Ronaldinho

4. Johan Cruyff

3. Andres Iniesta

2. Xavi

1. Lionel Messi
7 PEMAIN REAL MADRID YANG BISA HENGKANG
2023

1. Karim Benzema

Pemegang Ballon d'Or 2022 tersebut justru melewatkan sebagian besar musim ini
karena cedera dan kontraknya juga segera berakhir. Karim Benzema memiliki musim
paling produktif dalam kariernya musim lalu dengan mencetak 44 gol di semua
kompetisi.

Fabrizio Romano melaporkan pada Oktober tahun lalu bahwa pemain berusia 35
tahun itu sudah mendapat tawaran perpanjangan kontrak selama satu tahun. Namun,
belum ada kelanjutan kontrak itu dan kemungkinan Benzema ingin bermain di Premier
League sebelum gantung sepatu.

2. Marco Asensio
Masa depan playmaker Spanyol ini masih mengambang karena sudah tidak mendapat
tempat reguler di Madrid. Bahkan, Asensio hanya dua kali jadi starter musim ini dan
lebih banyak dicadangkan.

"Marco Asensio dan Real Madrid telah melakukan percakapan untuk waktu yang lama
mengenai kesepakatan baru," ujar ahli transfer pemain, Fabrizio Romano.

"Asensio akan terbuka untuk pindah ke Premier League atau pengalaman liga besar
lainnya suatu hari nanti, tetapi prioritas sekarang masih untuk pembicaraan Real
Madrid," sambungnya.
3. Toni Kroos

Laporan di Spanyol mengklaim gelandang Jerman, Toni Kroos, akan membuat


keputusan akhir tentang masa depannya pada Februari 2023. Sebelumnya Real
Madrid telah mengajukan tawaran perpanjangan kontrak kepada mantan gelandang
Bayern Munchen ini.

Pemain berusia 33 tahun itu masih menjadi pemain penting bagi Madrid dan telah
tampil di sebagian besar pertandingan mereka musim ini.
4. Luka Modric

Pemain Kroasia, Luka Modric, masih dianggap sebagai satu di antara gelandang
terbaik di dunia meski sudah berusia 37 tahun. Dia adalah bintang di Piala Dunia 2022
yang mengantar Kroasia merebut peringkat ketiga di Qatar.

Modric dilaporkan menolak kesempatan untuk bersatu kembali dengan mantan rekan
setimnya Cristiano Ronaldo di Al-Nassr. Real Madrid masih merasa Modric jadi
pemain penting meski saat ini memiliki gelandang muda seperti Aurelien Tchouameni,
Eduardo Camavinga, dan Federico Valverde.
5. Dani Ceballos

Gelandang Real Madrid Dani Ceballos. (c) AP Photo/Pablo Garcia

Gelandang Spanyol tersebut telah bersama Real Madrid sejak 2017. Dia tidak banyak
menjadi pemain reguler di skuad Los Blancos selama kariernya di Santiago Bernabeu.

Ia pernah menghabiskan dua tahun dipinjamkan ke Arsenal. Namun, dia sekarang


menunggu nasib masa depannya di Real Madrid.
6. Nacho

Gelandang Barcelona, Gavi melindungi bola dari penjagaan bek Real Madrid, Nacho Fernandez pada final
Supercopa de Espana 2023, Senin (16/1/2023) WIB. (c) AP Photo/Hussein Malla

Nacho telah memenangi semuanya bersama Real Madrid, dengan tiga gelar Liga
Spanyol dan lima trofi Liga Champions. Pemain berusia 32 tahun itu telah
menghabiskan seluruh karier di Santiago Bernabeu dan telah mengumpulkan lebih
dari 280 penampilan.

Laporan terbaru mengklaim negosiasi kontrak antara pemain dan klub telah terhenti
karena tidak ada kesepakatan. Fernandez dikabarkan berminat hijrah ke Inggris, Italia,
bahkan luar Eropa.
7. Mariano Diaz

Diaz hanya bermain total 25 menit di semua kompetisi musim ini yang membuatnya
kemungkinan segera hengkang. Sejak kembali ke Madrid pada 2018, ia telah
mencetak tujuh gol dalam 64 penampilan.

Dia tidak mendapatkan kesempatan bermain yang cukup sebelum Cristiano Ronaldo
hijrah. Namun dengan pengalamannya di Madrid, mungkin dia bisa mencari klub
raksasa yang lain.
SEJARAH LIVERPOOL
Masa awal dan pembentukan

John Houlding, pendiri Liverpool F.C.


Liverpool didirikan pada tanggal 15 Maret 1892[5] sebagai akibat perseteruan
antara Komite Everton FC dengan John Houlding sebagai Presiden Klub yang
juga pemilik stadion Anfield. Sebelumnya pada tahun 1891 John Houlding,
sebagai penyewa dari Stadion Anfield, membeli tanah tersebut secara langsung
dan mengusulkan meningkatkan harga sewa dari £ 100 sampai £ 250 per tahun.
[6] Everton, yang telah bermain di Anfield selama tujuh tahun, menolaknya dan
terjadi perseteruan.

Liverpool tahun 1892-93


Akibat dari perseteruan itu, Everton akhirnya pindah ke stadion Goodison
Park dan John Holding menjadikan stadion Anfield sebagai kandang Liverpool
sampai sekarang.[7]
Klub sempat diberi nama Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau
diringkas Everton Athletic, namun Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menolak
mengakui ada dua tim bernama Everton.[8] Pada bulan Juni 1892, John
Houlding akhirnya memilih nama Liverpool F.C. sebagai nama baru, dan
Liverpool menjelma menjadi kekuatan serius di kompetisi sepak bola Inggris.
Mengawali debutnya sebagai klub sepak bola profesional Liverpool bermain
di Liga Lancashire dan berhasil menjadi juara sebelum akhirnya bergabung
dengan Divisi II Liga Inggris (sekarang bernama Football League
Championship) pada musim 1893-94. Pada musim pertamanya di Divisi II,
Liverpool langsung menjadi juara dan berhak untuk promosi ke Divisi I
(sekarang bernama Liga Primer Inggris). Liverpool tidak menunggu lama untuk
menjadi juara liga, karena pada musim pertamanya di Divisi I ini (1900-01),
Liverpool sukses menjuarai Divisi I dan mengulanginya lagi lima tahun
kemudian.[9]
Masa perkembangan
Final Piala FA pertama dilakukan pada tahun 1914, meskipun akhirnya mereka
dikalahkan Burnley 1-0. Setelah itu Liverpool berhasil meraih juara liga 2
musim berturut-turut yaitu musim 1921-22 dan 1922-23, namun tidak
mendapatkan tropi lagi sampai musim 1946-47 ketika berhasil meraih gelar
liganya yang ke 5.[10] Setelah berada di Divisi I selama lebih dari 50 tahun,
akhirnya Liverpool mengalami kemerosotan dan terdegradasi ke Divisi II pada
musim 1953-54.[11]
Beberapa saat setelah Liverpool dikalahkan oleh Worcester City, klub di
luar Football League pada Piala FA musim 1958-59, Bill Shankly ditunjuk
sebagai manajer pada bulan Desember 1959. Shankly merombak tim secara
besar-besaran dengan melepas 24 pemain lama dan menggunakan sebuah
ruangan di stadion Anfield untuk menggelar rapat kepelatihan. Ruangan ini di
namakan 'The Boot Room' yang berhasil melahirkan manajer-manajer
legendaris Liverpool di kemudian hari.
Di ruangan inilah Bill Shankly dan anggota 'Boot Room' lainnya seperti Bob
Paisley, Joe Fagan dan Reuben Bennett[12] mulai membangun kekuatan
Liverpool yang membuat iri tim lain. Hasil dari renovasi yang dilakukan
oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil ketika berhasil promosi kembali ke
Divisi I pada musim 1961-62 dan menjadi juara liga pada musim 1963-64.
Masa kejayaan

Patung mantan manajer Bill Shankly, di luar Stadion Anfield


Liverpool meraih era terbaiknya saat dibawah manajer Bill Shankly. Pelatih ini
kemudian menjadi legenda Liverpool. Ia sangat dihormati karena berhasil
membawa Liverpool kembali ke divisi satu setelah sebelumnya berada di divisi
dua selama 8 musim. Untuk menghormati jasanya, dibuatlah patung Bill
Shankly di pintu masuk Anfield. Pemain-pemain yang terkenal pada masa ini
termasuk Ray Clemence, Mark Lawrenson, Graeme Souness, Ian
Callaghan, Phil Neal, Kevin Keegan, Alan Hansen, Kenny Dalglish (102 cap),
dan Ian Rush (346 gol)
Era Bill Shankly
Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan menjuarai liga
pada musim 1965-66, Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar juara liga
dan Piala UEFA pada musim kompetisi 1972-73. Musim berikutnya Bill
Shankly berhasil mempersembahkan gelar Piala FA setelah
membantai Newcastle United 3-0. Tidak ada yang menyangka bahwa
gelar Piala FA itu merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly.
Karena secara tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun.
Pemain dan Liverpudlian (julukan untuk penggemar fanatik Liverpool FC yang
berasal dari kota Liverpool, sedangkan penggemar dari luar kota Liverpool
disebut Kopites) berusaha untuk membujuk, bahkan para pekerja di Liverpool
mengancam akan melakukan mogok kerja. Tetapi Bill Shankly tetap pada
pendiriannya dan menyerahkan tongkat manajerial kepada asisten-nya
yaitu Bob Paisley. Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974[13] dan
bergabung dengan Liverpudlian di tribun The Kop.
Era Bob Paisley
Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada
saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool dari
tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat
memberikan gelar untuk Liverpool. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat
sebagai manajer Liverpool FC, ia memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala
Champions, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara
berturut-turut.[14]
Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses
yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar
untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan
regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda
seperti: Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush.
Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuad muda yang sangat hebat
dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat
buat siapapun penerusnya.
Era Joe Fagan
Paisley pensiun pada tahun 1983 dan digantikan oleh asistennya Joe Fagan.
[15] Sebagai penerus Bob Paisley, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62
tahun, di musim pertamanya berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool
yaitu juara Liga Inggris, juara Piala Liga dan juara Piala Champions. Raihan ini
menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepak bola pertama di Inggris yang
berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi.[16]
Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di Stadion Heysel.
Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara
Liverpool dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah
pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub
sepak bola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool
FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya
dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14 Liverpudlian didakwa bersalah atas
peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel.

Peringatan hillsborough, yang diukir dengan nama-nama 96 orang yang tewas


dalam Tragedi Hillsborough.
Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe Fagan memutuskan untuk pensiun dan
memberikan tongkat manajerial selanjutnya kepada Kenny Dalglish[17] yang
ditunjuk sebagai manajer-pemain. Joe Fagan menyerahkan tugas manajerial
Liverpool FC kepada Kenny Dalglish yang pada saat itu sudah menjadi pemain
hebat tetapi masih harus membuktikan kapabilitas sebagai seorang manajer.
Era Kenny Dalglish
Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi
juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk
gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985-
86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi
penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu.
Kesuksesan Liverpool FC pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali
dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada
pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forest F.C. tanggal 15
April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam
stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar
pembatas stadion.[18] Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di
tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan
1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun.[19]
Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian
kembali mengenai faktor keamanan stadion sepak bola di negaranya. Dikenal
dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi
Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena
kurangnya antisipasi dari pihak keamanan.[20] Akhirnya pemerintah Inggris
mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris
untuk meniadakan tribun berdiri.
Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough,
'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi
dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 ia mengumumkan
pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat
mengejutkan dunia sepak bola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang
bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris.
Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi
menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa
minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum
akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness[21] sebagai manajer
berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat
Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.
Masa liga primer
Perginya 'King' Kenny Dalglish dan 2 tragedi yang mengerikan ( Heysel dan
Hillsborough ) sepertinya memberikan trauma, hukuman atau kutukan yang
mendalam bagi Liverpool FC. Kedatangan Graeme Souness pun tidak
mengubah peruntungan Liverpool FC. Walaupun Souness bisa memberikan
gelar Piala FA pada tahun 1992, tetapi dengan kebijakan transfer pemain yang
kurang baik dan penerapan strategi yang sedikit membingungkan menjadikan
Liverpool tampil tidak konsisten pada musim itu. Hal lain yang memperburuk
hubungan Souness dan Liverpudlian adalah ketika Souness menceritakan proses
pemulihan kesehatannya pasca operasi jantung kepada koran The Sun.
Seperti diketahui bahwa masyarakat di Merseyside memboikot koran The
Sun yang sering memojokkan Liverpudlian mengenai Tragedi Hillsborough.
Pada 28 Januari 1994, Graeme Souness akhirnya mengundurkan diri sebagai
manajer Liverpool FC setelah tersingkir dari Piala Liga Inggris dan Piala FA.
Pelatih Roy Evans ditunjuk sebagai manajer Liverpool FC selanjutnya.
Liverpool FC berada di urutan ke 8 klasemen hasil terburuk selama 29 tahun
terakhir. Walaupun secara raihan gelar juara Graeme Souness tidak sukses,
tetapi pada masa kepemimpinannya banyak lahir talenta muda
diantaranya: Robbie Fowler, Steve McManaman, Jamie Redknapp, Rob
Jones dan David James.
Manajer Liverpool selanjutnya adalah pelatih senior Roy Evans yang sudah
bersama Liverpool FC selama lebih dari 30 tahun. Pada musim 1994-95
Liverpool menduduki peringkat 5 Liga Primer Inggris dan berhasil
menjuarai Piala Liga Inggris dengan mengalahkan Bolton Wanderers dengan
skor 2-1. Roy Evans berhasil mengembalikan ciri khas permainan Liverpool
yaitu pass and move. Tetapi permainan apik dan indah Liverpool FC pada masa
ini tidak diimbangi determinasi dan agresifitas yang memadai dari para
pemainnya, sehingga Liverpool pada masa Roy Evans sering disebut Spice
Boys.
Selain semakin matangnya pemain seperti: Robbie Fowler, Steve
McManaman dan Jamie Redknapp, pada masa kepelatihan Roy Evans muncul
bakat muda bernama Michael Owen yang berhasil mencetak 18 gol dan
menjadi PFA Young Player of the Year Award pada tahun 1998.
Pada musim kompetisi 1998-99 Liverpool FC menarik pelatih
asal Prancis, Gérard Houllier untuk berpartner dengan Roy Evans sebagai joint
manager. Tetapi Roy Evans merasa tidak cocok bekerjasama dengan Houllier,
sehingga mengundurkan diri pada bulan November 1998. Setelah menjadi
manajer tunggal, Houllier merombak total tim dengan memasukan pemain
seperti: Sami Hyypia, Stephan Henchoz, Markus Babbel, Dietmar
Hamann, Gary McAllister dan Emile Heskey. Selain muncul bintang
muda Michael Owen, Houllier juga berhasil mempromosikan bakat muda
dengan talenta luar biasa bernama Steven Gerrard.
Pada tahun 2001, musim ke-2 Houllier sebagai manajer tunggal, Liverpool
memenangi "Treble" yaitu: Piala FA, Piala Liga and Liga Eropa UEFA .
[22] Tahun 2001 menjadi tahun terbaik Liverpool FC setelah mengalami
kemerosotan prestasi pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini Liverpool
FC berhasil meraih Piala Liga Inggris, Piala FA, Piala UEFA, Community
Shield dan Piala Super UEFA.
Keberhasilan ini memunculkan secercah harapan bagi Liverpool untuk dapat
meraih gelar juara Liga Utama Inggris yang terakhir diraih pada tahun 1990.
Pada tahun 2003 Liverpool FC berhasil meraih Piala Liga Inggris dan
menduduki peringkat ke 4 pada musim 1993-94 sehingga berhak mengikuti
kualifikasi Liga Champions UEFA. Walaupun berhasil memberikan sejumlah
gelar buat Liverpool FC, tetapi taktik bertahan yang diterapkan Houllier
dianggap tidak bisa bersaing untuk meraih gelar Liga Inggris. Taktik bertahan
dan mengandalkan serangan balik sangat mudah diantisipasi oleh lawan,
sehingga pada 24 Mei 2004, Gérard Houllier digantikan oleh Rafael Benitez.
Era Rafael Benitez
Rafael Benitez datang ke Liverpool setelah berhasil
membawa Valencia menjadi juara Liga Spanyol 2 kali dan juara Piala UEFA.
Harapan Liverpudlian untuk menjadi juara Liga Inggris kembali membumbung
tinggi setelah Benitez berhasil membawa Liverpool menjuarai Liga Champions
UEFA 2004-05 untuk yang ke 5 kalinya. Pada final yang dikenang sebagai
partai terhebat sepanjang masa, Liverpool berhasil mengalahkan A.C.
Milan setelah tertinggal 0-3 di babak pertama.[23] Tetapi gol dari kapten Steven
Gerrard, Vladimír Šmicer dan penalti Xabi Alonso berhasil membawa
Liverpool FC ke babak perpanjangan waktu dan adu penalti. Kiper
Liverpool, Jerzy Dudek menjadi pahlawan setelah berhasil menahan tendangan
penalti Shevchenko.
Kemenangan pada partai final Liga Champions inilah yang menjadi alasan
kapten dan legenda hidup Liverpool FC Steven Gerrard untuk tidak pindah ke
klub lain. Keputusan yang disambut gembira oleh para Liverpudlian. Liverpool
FC kemudian dibawa Rafael Benitez untuk menjadi juara Piala Super
Eropa dengan mengalahkan juara Piala UEFA CSKA Moskwa dengan skor 3-1.
Piala FA tahun 2006 menjadi piala terakhir yang dipersembahkan oleh Rafael
Benitez untuk Liverpool FC. Dalam perjalanan menuju final piala FA,
Liverpool FC mengalahkan Luton Town dengan skor 5-3, Manchester United 1-
0, Birmingham City 7-0 dan mengalahkan Chelsea 2-1 di semi-final. Di partai
final Liverpool FC berhasil mengalahkan West Ham United[24] dengan Steven
Gerrard sebagai Man Of The Match.
Steven Gerrard memberi umpan untuk gol pertama, melakukan tendangan voli
untuk gol ke 2 dan melakukan tendangan jarak jauh yang fenomenal pada menit
ke 91. Dengan skor 3-3 akhirnya pertandingan dilanjutkan dengan babak
perpanjangan waktu dan adu penalti. Walaupun selama pertandingan kiper Pepe
Reina beberapa kali melakukan kesalahan fatal, tetapi pada saat adu penalti
berhasil menahan 3 dari 4 tendangan pemain West Ham United. Final Piala FA
ini disebut sebagai 'Final-nya Gerrard' dan dicatat sebagai partai final terbaik
pada era modern Piala FA.
Setelah memenangi Community Shield tahun 2006 dan berhasil mencapai final
Liga Champions 2007, musim-musim berikutnya menjadi musim tanpa gelar
bagi Rafael Benitez dan Liverpool FC. Satu-satunya kabar yang
menggembirakan bagi Liverpudlian adalah kembalinya 'King' Kenny Dalglish
untuk membidani Liverpool FC Youth Academy pada tahun 2009. Akhirnya
Rafael Benitez berhenti pada tanggal 3 Juni 2010[25] dan digantikan oleh
manajer Fulham yaitu Roy Hodgson.[26]
Pada masa kepemimpinan Rafael Benitez, Liverpool FC mengalami 2 kali
peralihan kepemilikan klub. Yang pertama pada tahun 2007 ketika dibeli oleh
George Gillett dan Tom Hicks[27] dan pada tahun 2010 ketika Liverpool FC di
ambil alih New England Sports Ventures milik John W. Henry.[28]
Era Roy Hodgson
Pada tanggal 1 Juli 2010 Roy Hodgson resmi menangani Liverpool selama tiga
tahun. Pada keterangan pers Roy Hodgson mengatakan sangat bangga bisa
menangani klub sebesar Liverpool dan tidak sabar untuk bertemu dengan para
pemain, Liverpudlian dan ingin segera bekerja di Melwood. Tetapi situasi di
Liverpool FC pada saat itu masih sangat tidak menentu karena sedang dalam
masa peralihan kepemilikan. Hiruk pikuk berita tentang kebangkrutan klub dan
proses peralihan yang berkepanjangan sangat memengaruhi suasana di
Liverpool FC pada saat itu. Liverpool FC pun akhirnya mengawali musim
2010-11 dengan sangat buruk.
Sampai pertengahan bulan Oktober Liverpool berada di zona degradasi dan
kalah dari klub divisi II Northampton Town. Selain itu Liverpool menghadapi
ancaman pengurangan 9 poin dari FA bila tidak bisa menyelesaikan situasi
internal. Akhirnya pada bulan Januari 2011 Liverpool FC dan Roy Hodgson
sepakat untuk mengakhiri kerjasama dan posisi manajer selanjutnya dijabat oleh
'King' Kenny Dalglish untuk yang ke 2 kalinya sampai akhir musim.[29]
Kembalinya sang raja
Tepat tanggal 8 Januari 2011, Kenny Dalglish resmi menjabat sebagai manajer
Liverpool FC untuk yang ke 2 kalinya. Walaupun pada pertandingan perdana
mengalami kekalahan di Piala FA, tetapi 'King' Kenny Dalglish berhasil
mengembalikan performa pemain dan ciri khas 'pass and move' Liverpool.
Buktinya 'King' Kenny Dalglish berhasil mengangkat Liverpool dari zona
degradasi ke posisi 6 klasemen sementara Liga Inggris.
Hasil ini tidak lepas dari keberanian 'King' Kenny Dalglish untuk menjual
pemain bintang seperti Fernando Torres kemudian membeli Luis
Suárez dari Ajax Amsterdam dan Andy Carroll dari Newcastle United.
Keberanian dalam hal memasang pemain muda seperti: Martin Kelly, Jay
Spearing, dan Danny Wilson pun layak diacungi jempol. Raihan inilah yang
membuat banyak pihak mendesak agar 'King' Kenny Dalglish di kontrak secara
permanen sebagai manajer Liverpool.
Setelah mengakhir liga di posisi ke-8 pada musim 2011-12, posisi terburuk di
liga selama 18 tahun terakhir,[30] Dalglish diberhentikan sebagai manajer
Liverpool.[31] Dalglish digantikan oleh manajer Swansea City yaitu Brendan
Rodgers.[32] Meskipun mengalami musim yang buruk di pentas liga, namun
Daglish berhasil mengantarkan Liverpool ke final piala domestik yaitu Piala
EFL dan Piala FA, dimana di Piala EFL berhasil menjadi juara setelah
mengalahkan Cardiff City F.C. lewat adu penalti sedangkan di Piala FA harus
puas menjadi peringkat kedua setelah kalah dari Chelsea F.C..
Era Brendan Rodgers
Brendan Rodgers direkrut dari Swansea City untuk menggantikan Kenny
Daglish, setelah membawa Swansea City, menjalani musim perdana yang indah
di pentas Liga Inggris. Setengah musim perdananya tidak berjalan mulus, ia
membuat Liverpool terseok-seok, Hal ini membuatnya mendapatkan tekananan
dari publik Anfield. beruntung, ia melakukan pembelian cerdas di bursa transfer
musim dingin tahun 2013, dengan mendatangkan Daniel Sturridge dari Chelsea
F.C. dan Philippe Coutinho dari Football Club Internazionale Milano.
bersama Luis Suarez, keduanya berperan besar dalam menyelamatkan
Liverpool musim itu.
Performa cemerlangnya berlanjut hingga musim depan, dengan membeli
beberapa pemain seperti Mignolet dan Sakho , dan mendepak pemain
seperti Downing dan Reina, serta memasang pemain muda seperti Sterling.
Liverpool dibuatnya nyaris menjuarai Liga Utama Inggris, untuk pertama
kalinya dalam 24 tahun. namun insiden terpelesetnya sang kapten pada saat
melawan chelsea, membuat gelar juara melayang ke Manchester City.
Musim berikutnya tak seindah musim sebelumnya, penjualan Luis
Suarez ke Barcelona, yang digantikan dengan panic buying dengan
membeli Balotelli, membuat Liverpool terlempar dari 4 besar liga (batas
lolos liga Champions untuk musim depan), dan tersisih di fase grup Liga
Champions. Brendan Rodgers mendapat tekanan dari suporter untuk segera
dipecat oleh Liverpool, namun pemilik klub, masih memberikan kesempatan
padanya untuk musim depan.
Musim 2015/2016 menjadi musim terakhir Rodgers di liverpool, meskipun ia
merekrut pemain seperti Firmino, Milner dan Ings , ia gagal memanfaatkan
kesempatan yang diberikan oleh pemilik klub, sehingga pasca pertandingan
melawan Everton, ia di depak dari kursi pelatihan Liverpool. Lebih dari 3
musim di Lverpool, ia gagal menyumbangkan trofi untuk Liverpool. Kegagalan
dalam bursa transfer, dituding menjadi penyebab utama, ia tidak mendapat
kebebasan dalam menentukan pemain yang masuk dan keluar. hal ini membuat
CEO Liverpool, Ian Ayre juga mendapat sorotan tajam dari publik mengenai
kebijakan transfer pemain.
Pada pramusim 2013/2014, Liverpool sempat berkunjung ke Indonesia.
Liverpool membawa mayoritas skuad utama, tanpa Suarez dan Reina karena
mereka berdua sedang membela negaranya di piala konfederasi. Liverpool
menghadapi tim Indonesia XI di Gelora Bung Karno, The Reds menang dengan
skor 2-0, gol dicetak oleh Coutinho dan Sterling.
Era Jurgen Klopp
Jurgen Klopp mengambil kursi kepelatihan Liverpool dari Brendan Rodgers
pada pertengahan musim 2015/2016, Klopp sebelumya telah mengundurkan diri
dari Dortmund setelah menjalani musim yang buruk. beberapa perubahan
dilakukan oleh Liverpool demi menuruti kemauan klopp, salah satunya ialah
kebebasan klopp dalam menentukan pemain yang keluar dan masuk. selain itu
Liverpool juga menunjuk Michael Edwards sebagai direktur olaharaga.
Musim pertama di Liverpool berjalan cukup baik, tidak bisa mengubah
komposisi skuad sesuai keinginannya, ia berhasil membawa liverpool ke
final Piala Liga (dikalahkan oleh Manchester City) dan UEFA Europa
League (Dikalahkan oleh Sevilla), meskipun gagal meloloskan si merah ke Liga
Champions,
Musim-musim selanjutnya ialah cerita indah untuk Liverpool, bermodalkan
dana besar dari pemilik, ia merombak skuad Liverpool dengan membeli pemain
seperti Mane, Wijnaldum, Matip, Salah, Van Dijk dan menjual pemain, seperti
Sakho, Coutinho, Allen dan Leiva. pada musim 2017/2018 ia membawa
Liverpool ke final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 10 tahun
terakhir, sayangnya Liverpool harus menyerah dari Real Madrid lewat aksi
blunder sang kiper, Karius. Ini merupakan kekalahan keenam dari tujuh final
yang dilakoni Klopp sepanjang kariernya.
Kegagalan dalam final Liga Champions, membuat Klopp menambah
amunisinya dengan membeli Alisson, Fabinho, Keita, dan Shaqiri serta
memulangkan Sturridge dan Origi dari masa peminjaman, tidak lupa, ia juga
mendepak Karius ke Besiktas. Hal itu terbukti sukses Liverpool kembali
menjuarai Liga Champions untuk ke-enam kalinya dan meraih posisi kedua di
liga tertinggal 1 poin dari Manchester City yang meraih 98 poin. Liverpool juga
dibawanya menjadi tim Inggris pertama, yang menyapu bersih trofi
internasional, dengan memenangi Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub
FIFA.
Jurgen Klopp berhasil mengakhiri penantian panjang selama 30 tahun Liverpool
untuk menjuarai liga dengan membawa Liverpool menjuarai Liga
Utama Inggris musim 2019-2020. Liverpool berhasil mengunci gelar juara pada
pekan ke-31 liga setelah mengalahkan Crystal Palace di Anfield dengan skor
akhir 4-0 dan pesaing terdekatnya Manchester City dikalahkan Chelsea. Gelar
liga ini merupakan gelar liga ke-19 bagi Liverpool.
Setelah mengalami masa yang indah selama 2 musim, Liverpool mengalami
penurunan drastis pada musim 2020-2021, Penjualan Lovren ke Zenit yang
tidak digantikan oleh pemain lain, menjadi awal keterpurukan Liverpool pada
musim itu. Tidak melakukan pembelian bek tengah, pengganti Lovren,
membuat Klopp harus memainkan Rhys William dan Nathaniel Phillips di ajang
Liga Champions dan Liga Inggris secara bergantian. Selain itu cedera juga
menjadi masalah utama pada musim itu, para pemain silih berganti masuk ke
ruang medis mulai dari pemain baru seperti Tsimikas dan Thiago, pemain
penting seperti Alisson dan Van Dijk, hingga pemain rawan cedera
seperti Matip dan Keita. Akibat setumpuk masalah tersebut klopp harus sering
memainkan para pemain muda, nama-nama seperti Curtis Jones (walaupun
tidak berguna, dan tidak pernah berkembang), Neco Williams, Caoimhin
Kelleher sering menghiasi line up Liverpool.
Krisis lini belakang membuat Liverpool mendatangkan Ozan Kabak dan Ben
Davies pada deadline transfer musim dingin 2020-2021, sayangnya kedua tidak
mampu membantu Liverpool memenangkan trofi. Ben Davies bahkan tidak
pernah memainkan satupun pertandingan resmi selama berseragam Liverpool.
Gol Alisson pada pertandingan melawan West Brom pada musim itu, dirayakan
seperti meraih gelar juara. Hal ini dikarenakan Liverpool masih mampu lolos
Liga Champions meskipun mempunyai setumpuk masalah pada musim itu.
Liverpool Mengakhiri musim dengan perikat 3 di Liga Inggris.
Musim yang buruk tidak membuat Liverpool berbenah banyak pada skuad pada
musim 2021-2022, melepas pemain seperti Wijnaldum dan Shaqiri. Liverpool
hanya mendatangkan Ibrahima Konate pada bursa musim panas. Liverpool
sempat tertinggal jauh dari Manchester City dalam perburuan liga Inggris,
meski begitu Liverpool masih eksis di kompetisi lokal seperti Piala
FA dan Piala EFL. Penandatangan Luiz Diaz di bursa transfer musim dingin
dan diiringi bugarnya para pemain. Membuat Liverpool nyaris memenangkan
Quadraple, sayangnya 2 gelar harus melayang di 2 pertandingan terakhir musim
tersebut.
Aksi Comeback Manchester City di pekan terakhir Liga Inggris dan Kekalahan
di final Liga Champions ketika menghadapi Real Madrid, membuat Liverpool
harus kehilangan 2 gelar bergengsi tersebut. Piala FA dan Piala EFL menjadi
piala yang mampu dimenangkan Liverpool. Liverpool menghadapi Chelsea
pada kedua final piala domestik tersebut, uniknya skor pertandingan normal
berakhir sama yaitu 0-0, dan mesti dilanjutkan oleh adu penalti.
Liverpool mengawali musim 2022-2023 dengan memenangkan Community
Shield setelah mengalahkan Manchester City. Liverpool membeli Darwin
Nunez, Fabio Carvalho, dan Calvin Ramsay, selain itu Liverpool juga
meminjam Arthur Melo. Walaupun sudah meminjam Arthur tetapi Arthur tidak
dapat membantu lini tengah Liverpool yang tengah diterpa badai cedera karena
dia sendiri juga termasuk pemain yang cedera, bahkan dalam waktu yang sangat
lama. Dan Liverpool pun lagi-lagi harus memainkan pemain mudanya
seperti Stefan Bajcetic. Dan Bajcetic pun bisa tampil memuaskan diumurnya
yang baru berusia 18 tahun. Bahkan menjadi salah satu pemain terbaik
Liverpool musim ini.
Tragedi
Artikel utama: Tragedi Heysel dan Tragedi Hillsborough
Klub ini juga terlibat dalam dua tragedi besar dalam sepak bola Eropa, yaitu
dalam Tragedi Heysel pada 1985 dan Tragedi Hillsborough pada 1989. Tragedi
Heysel mengakibatkan klub-klub dari Inggris dilarang tampil di ajang kejuaraan
Eropa selama 5 tahun.

Warna dan lambang

Warna kostum
Liverpool
(1892–1896)
[33]

Sebagian besar sejarah Liverpool, warna yang digunakan adalah merah. Ketika
klub didirikan pada tahun 1892, baju bergaris biru dan putih sempat digunakan
sampai akhirnya klub memutuskan untuk menggunakan warna merah yang
menjadi warna kota di tahun 1896.[34]
Lambang liver bird yang menjadi lambang kota kemudian diadopsi sebagai
lambang klub (atau crest, sebagaimana dikenal pada saat itu) di tahun 1901,
namun lambang tersebut tidak dipasang pada baju mereka hingga tahun 1955.
Liverpool terus menggunakan baju merah dan celana putih sampai tahun 1964
ketika manager Bill Shankly memutuskan untuk mengubahnya ke garis merah
keseluruhan.[33] Liverpool pertama kali menggunakan seragam merah mereka
ketika melawan Anderlecht, sebagaimana Ian St John mengingatnya dalam
buku autobiografinya:
Dia [Shankly] berpikir skema warna apa yang mampu membawa dampak
psikologis – merah untuk bahaya, red untuk kekuatan. Ia datang ke ruang
ganti pada satu hari dan melempar sepasang celana merah kepada Ronnie
Yeats. "Pakai celana itu dan mari kita lihat bagaimana kau terlihat",
ujarnya. "Ya Tuhan, Ronnie, kau terlihat luar biasa, menakutkan. Kau
terlihat setinggi 7 kaki." "Mengapa tidak merah sepenuhnya, bos?"
Saranku. "Kenapa tidak memakai kaos kaki merah? Ayo pakai serba
merah." Shankly pun setuju dan sebuah kit ikonik pun lahir.[35]
Seragam tandang Liverpool seringkali berwarna serba kuning atau paduan
baju putih dengan celana hitam, namun terdapat beberapa pengecualian.
Seragam serba abu diperkenalkan di tahun 1987, dimana seragam tersebut
digunakan sampai musim 1991-1992 yang juga menandakan satu abad sejak
klub didirikan dimana mereka mengganti seragam tersebut dengan
kombinasi baju hijau dan celana putih. Setelah berbagai kombinasi warna di
tahun 1990an, termasuk warna emas dan biru laut, kuning terang, hitam dan
abu-abu, dan coklat muda, Liverpool setiap musimnya bergantian
menggunakan seragam kuning dan putih sampai musim 2008–09, di mana
mereka memperkenakan kembali seragam abu-abu. Seragam ketiga dibuat
untuk pertandingan tandang Eropa, namun seragam tersebut juga digunakan
pada pertandingan tandang domestik ketika seragam tandang mereka
berbenturan dengan seragam tim lawan mereka. Di antara tahun 2012 dan
2015, seragam Liverpool dibuat oleh Warrior Sports, yang menjadi produsen
seragam Liverpool pada awal musim 2012–13.[36] Pada Februari 2015,
perusahaan induk Warrior, New Balance mengumumkan akan memasuki
pasar sepak bola dunia, dengan tim dan klub yang sebelumnya disponsori
oleh Warrior akan dilanjutkan oleh New Balance.[37] Produsen seragam
lainnya diantaranya adalah Umbro yang memproduksi seragam Liverpool
hingga 1985, yang kemudian digantikan oleh Adidas, yang menjadi
produsen hingga 1996 ketika Reebok mengambil alih. Reebok memproduksi
seragam Liverpool selama 10 tahun sebelum Adidas kembali untuk menjadi
produsen seragam dari 2006 hingga 2012.[38] Nike menjadi produsen resmi
seragam Liverpool di awal musim 2020–21.[39]

Salah satu versi lambang Liverpool yang terpajang pada Shankly


Gates (Gerbang Shankly)
Lambang 'Liver Bird' pertama kali muncul di seragam Liverpool FC pada
partai final Piala FA tahun 1950. Lambang yang secara signifikan telah
menjadi bagian dari perjalanan panjang Liverpool FC. Lambang Liverpool
ini mengalami perubahan pertama pada musim kompetisi 1955-56 dimana
gambar 'Liver Bird' berada di dalam lingkaran ouval dan tulisan L.F.C
berada di bawah 'Liver Bird'. Lambang versi ini bertahan sampai tahun
1968.
Pada tahun 1968 diambil keputusan untuk memperkenalkan lambang klub
yang lebih modern. Lambang 'Liver Bird' langsung disulam ke seragam
pemain dengan menyingkirkan garis pijakan pada kaki 'Liver Bird' dan
menghilangkan lingkaran ouval. Lambang ini bertahan sampai tahun 1987,
dimana pada tahun 1985 sponsor seragam berubah dari UMBRO kepada
ADIDAS.
Seiring dengan perubahan sponsor seragam, maka lambang Liverpool pada
tahun 1987 mengalami perubahan yang ke 3. Lambang 'Liver Bird' kembali
berada di dalam tameng seperti lambang Liverpool FC yang pertama, tetapi
kali ini penulisan Liverpool Football Club di bawah 'Liver Bird' tidak di
singkat. Lambang ini bertahan sampai tahun 1992, dimana Liverpool FC
akan mengadakan perayaan hari jadi yang ke 100 tahun.
Untuk merayakan 100 tahun Liverpool FC, lambang klub mengalami
perubahan yang cukup signifikan. Penambahan ornamen 'Shankly Gates'
dengan tulisan 'You'll Never Walk Alone' di atas tameng 'Liver Bird'
dimaksudkan untuk mengingatkan jasa manajer Bill Shankly yang telah
menjadi pondasi kokoh bagi Liverpool FC. Di dalam tameng terdapat tulisan
Liverpool Football Club 100 tahun dan lambang 'Liver Bird'. Kemudian di
bawah tameng ada tulisan angka 1892-1992.
Tahun 1993 lambang klub kembali berubah dengan penambahan kobaran api
kembar di kedua sisi tameng 'Liver Bird'. Kobaran api kembar ini untuk
mengenang para Liverpudlian yang menjadi korban pada tragedi
Hillsborough.[40] Lambang Liverpool terakhir ini tidak banyak mengalami
perubahan sampai dengan tahun 1999. Lambang Liverpool FC yang
sekarang ini dibuat pada tahun 1999 hanya dengan komposisi 2 warna.
Tetapi sejak tahun 2002, lambang Liverpool FC dibuat dengan 'full colour'
seperti sekarang ini.
Pemasok kostum dan sponsor

Sponsor Utama Sponsor Pakaian


Periode Produsen
(dada) (lengan)

1973– Umbro Tidak ada N/A


1979

1979–
Hitachi
1982

1982–
1985
Crown Paints
1985–
1988

1988–
Adidas Candy
1992

1992–
1996

1996–
Reebok Carlsberg
2006

2006–
2010
Adidas
2010– Standard Chartered
2012

2012– Warrior
2015 Sports

2015– New Balance


2017
2017–
Western Union
2020

2020– Nike Expedia

Kontrak pakaian

Pengumuman Durasi
Pemasok Periode Nilai Catatan
Kontrak Kontrak

Durasi kontrak
sebenarnya:
2012-2018 (8
2012- £25 juta tahun). Namun
Warrior 2012- 18 Januari
2015 (3 per kontrak diambil
Sports 2015 2012
tahun) tahun[41] alih oleh New
Balance di akhir
musim 2014-
2015.

kontrak
diperpanjang
mengikuti akhir
2015- dari musim
New 2015- 5 Februari £45 juta
2020 (5 2019-2020, yang
Balance 2020 2015 per tahun
tahun) sempat
dihentikan
sementara akibat
wabah Covid-19

Nike 2020- 7 Januari 2020-? £89 juta kontrak baru


2020 per dimulai setelah
tahun[42] akhir dari musim
2019-2020, yang
sempat
dihentikan
sementara akibat
wabah Covid-19

Skuad
Tim utama
Per 23 Januari 2023.[43]
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan
peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan
non-FIFA.

N Po N Po
Negara Pemain Negara Pemain
o. s. o. s.

G  B Alisson (kapten F  E Harvey
1 19
K RA keenam)[44] W NG Elliott

D  E F  P
2 Joe Gomez 20 Diogo Jota
F NG W OR

M  B D  G Kostas
3 Fabinho 21
F RA F RE Tsimikas

Virgil van D  S Calvin


D  N 22
4 Dijk (kapten F CO Ramsay
F ED
ketiga)[45]

F  C
23 Luis Díaz
D  F Ibrahima W OL
5
F RA Konaté

Andrew
M  E D  S Robertson (
6 Thiago 26
F SP F CO kapten
kelima)[44]

7 M  E James
Milner (wakil F  U Darwin
F NG 27
kapten)[46] W RU Núñez

M  G F  P Fábio
8 Naby Keïta 28
F UI W OR Carvalho

F  B Roberto Arthur
9
W RA Firmino Melo (pinja
M  B
29 man
F RA
dari Juventu
F  E s)
11 Mohamed Salah
W GY

D  C
G  E 32 Joël Matip
13 Adrián F MR
K SP

M  E Stefan
Jordan 43
M  E F SP Bajcetic
14 Henderson (Kap
F NG
ten)[47]
D  E Rhys
46
F NG Williams
M  E Alex Oxlade-
15
F NG Chamberlain
D  E Nathaniel
47
F NG Phillips
M  E
17 Curtis Jones
F NG
G  IR Caoimhín
62
K L Kelleher
F  N
18 Cody Gakpo
W ED
Trent
Alexander-
D  E
66 Arnold (kapt
F NG
en keempat)
[44]

Pemain tim utama yang dipinjamkan


Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan
peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan
non-FIFA.

N Po N Po
Negara Pemain Negara Pemain
o. s. o. s.

Marcelo Sepp
G  B Pitaluga (di Maccl van den
97
K RA esfield FC hingga Berg (di 
30 juni 2023)  N FC
72 DF
ED Schalke
04 hingg
a 30 Juni
2023)

Pejabat klub
 Pemilik:   Fenway Sports Group
 Presiden Kehormatan:   David Moores
 Duta Besar:   Ian Rush,   Robbie Fowler,   Michael Owen[48]
Liverpool Football Club and Athletic Grounds Limited[49]

 Pemilik Utama:   John W. Henry


 Ketua:   Tom Werner
 Wakil ketua:   David Ginsberg
 Pejabat tertinggi eksklusif:   Peter Moore
 Pejabat tertinggi komersial:   Billy Hogan[50]
 Pejabat tertinggi keuangan: Philip Nash
Liverpool Football Club[49]

 Direktur:   John W. Henry,   Tom Werner, David Ginsberg, Michael Gor


 Direktur non-eksekutif:   Kenny Dalglish[51]
 Direktur operasional: Andrew Parkinson[52]
 Kepala pemeliharaan: Dave McCulloch
 Manajer Stadion:   Ged Poynton
 Direktur komunikasi:   Susan Black[53]
 Pejabat tertinggi media:   Matthew Baxter[54]
 Direktur pencari bakat:   Dave Fallows[55]
 Kepala pencari bakat:   Barry Hunter
 Direktur kinerja teknis:   Michael Edwards
Staf kepelatihan dan medis [43]

 Manajer:   Jürgen Klopp


 Asisten pelatih:   Pepijn Lijnders
 Asisten pelatih:   Peter Krawietz
 Pelatih kiper tim utama:   John Achterberg
 Kepala kebugaran:   Andreas Kornmayer
 Asisten bagian kekuatan & rehabilitasi:   David Rydings
 Kepala medis:   Andrew Massey
 Pelatih kebugaran rehabilitasi:  Philipp Jacobsen
 Ahli pijat:   Paul Small,   Sylvan Richardson
 Fisioterapis:   Matt Konopinski,   Scott McAuley,   Richie Partridge
 Terapis olahraga:   Pedro Philippou
 Konsultan ahli gizi:   Mona Nemmer
 Konsultan ilmu olahraga:   Barry Drust
 Analis kinerja:   James French
 Analis pencari bakat dan perekrutan:   Kyle Wallbanks
 Koordinator manajemen kit:   Lee Radcliffe,   Graham Carter
 Direktur Akademi:   Alex Inglethorpe
 Pelatih U-23:   Neil Critchley

Manajer
Sampai 20 Juli, 2006. Data hanya berdasarkan kompetisi saja

Rekor

Nama Dari Hingga


Mai Menan Ser Kala
n g i h

 W. E.
Agustus
Barclay &   Joh Juli 1896 101 58 17 26
1892
n McKenna

Agustus
 Tom Watson Mei 1915 740 327 141 272
1896
 David Desembe Februari
58 25 24 9
Ashworth r 1920 1923

Februari Februari
 Matt McQueen 229 94 61 74
1923 1928

 George Februari
Mei 1936 370 139 86 145
Patterson 1928

Februari
 George Kay Mei 1936 359 143 93 123
1951

Maret
 Don Welsh Mei 1956 234 82 60 92
1951

Novembe
 Phil Taylor Mei 1956 153 77 32 44
r 1959

Desembe
 Bill Shankly Juli 1974 753 393 185 175
r 1959

 Bob Paisley Juli 1974 Mei 1983 490 275 124 91

 Joe Fagan Mei 1983 Mei 1985 122 65 34 23

 Kenny Februari
Mei 1985 297 180 76 41
Dalglish 1991

Februari April
 Ronnie Moran 10 4 1 5
1991 1991
 Graeme April Januari
157 65 47 45
Souness 1991 1994

Januari
 Roy Evans Juli 1998 226 116 57 53
1994

 Roy
Novembe
Evans &   Gérar Juli 1998 18 7 6 5
r 1998
d Houllier

 Gérard Novembe
Mei 2004 306 157 75 74
Houllier r 1998

3 Juni
 Rafael Benitez Juni 2004 123 70 23 30
2010

3 Juni 8 Januari
 Roy Hodgson 31 13 9 9
2010 2011

 Kenny 8 Januari 16 Mei


74 35 17 22
Dalglish 2011 2012

4
 Brendan 31 Mei
Oktober 166 83 41 42
Rodgers 2012
2015

8
 Jürgen Klopp Oktober sekarang 181 100 46 35
2015

Prestasi
Total Liverpool telah mengoleksi (19) tropi Liga Inggris. Selama 28
musim Liga Utama Inggris bergulir, Liverpool berhasil memenangkan 1
gelar, namun Liverpool perlu menunggu selama 30 tahun untuk meraih
gelar tersebut, yaitu pada musim 2019/2020. Liverpool memegang rekor
(9) tropi juara Piala Liga, juara terbaru diraih pada musim 2021–
22 setelah mengalahkan Chelsea lewat adu pinalti di wembley stadium.
Liverpool pernah meraih gelar ganda dengan menjuarai Liga dan Piala
FA pada tahun 1986, yang terbaru Liverpool meraih gelar ganda setelah
menjuarai Piala Liga dan Piala FA pada musim 2021-22. Mereka juga
pernah memenangkan tiga trophi dalam satu musim sebanyak 2 kali –
yang pertama mereka memenangkan Liga Inggris, Piala Liga dan Piala
Champion pada tahun 1984, serta pada tahun 2001 dengan meraih Piala
FA, Piala Liga dan Piala UEFA. Liverpool juga pernah meraih gelar
ganda eropa dengan menjuarai Liga dan Piala Champion eropa pada
tahun 1977.[56]
Hingga saat ini Liverpool telah mengkoleksi 6 tropi Liga Champion yang
merupakan terbanyak di Inggris serta ketiga terbanyak di dari seluruh
klub dibawah Real Madrid dan AC Milan. Dengan meraih tropi Liga
Champion ke 5 pada tahun 2005, Liverpool berhak mengenakan UEFA
Badge of Honour,[57] serta berhak memiliki tropi secara permanen.
[58] Liverpool pernah menerima anugerah dari World Soccer Magazine
sebagai Team of the Year pada 2001 dan 2005[59] serta gelar BBC
Sports Personality of the Year Team pada tahun 1977, 1986 dan 2001.
[60]
Liverpool adalah klub terbaik Inggris abad ke-
20[61] menurut International Federation of Football History and
Statistics (IFFHS). Untuk tingkat dunia, Liverpool berapa di urutan ke-7
sebegai klub terbaik abad ke-21 setelah Barcelona, Manchester
United, Arsenal, Real Madrid, Inter Milan, dan Bayern München.[62]

Daftar Prestasi Liverpool F.C.

Tin
Kompe Ge
gka Musim Juara
tisi lar
t

19 1900–01, 1905–06, 1921–22, 1922–23, 1946–47,


Lo Liga 1963–64, 1965–66, 1972–73, 1975–76, 1976–77,
kal Premie [65 1978–79, 1979–80, 1981–82, 1982–83, 1983–84,
r ]
1985–86, 1987–88, 1989–90, 2019–2020
[63] [6
4]

Divisi
dua
(Kejuar
aan
EFL)
4 1893–94, 1895–96, 1904–05, 1961–62
[ket 1]

Piala
FA
[66]
1964–65, 1973–74, 1985–86, 1988–89, 1991–92, 2
8
000–01, 2005–06, 2021–22

Piala
EFL
9
[67] 1980–81, 1981–82, 1982–83, 1983–84, 1994–95,
[68 2000–01, 2002–03, 2011–12, 2021–22
]

FA 16  1964*, 1965*, 1966, 1974, 1976, 1977*, 1979, 198
Comm [70 0, 1982, 1986*, 1988, 1989, 1990*, 2001, 2006, 20
unity ] 22
Shield
[69]

Footbal
l
League
Super 1 1985-86
Cup
[71]
Lancas
hire
League 1 1892-93

[72]
Sheriff
Of
London
Charity 1 1906
Shield
[73]
Ero Liga
pa Champ
ions
UEFA
6
[74] 1976–77, 1977–78, 1980–81, 1983–84, 2004–05, 2
[75 018–19
]

Liga 3 1972-1973, 1975–76, 2000–01


Eropa
[77
UEFA ]
[76]

Piala
Super
UEFA
4
[78]
[79 1977, 2001, 2005, 2019
]

Piala
Winner
s
UEFA
(Peringkat Kedua)
[80] [81
] 1966

Du Piala 1s 2019
nia Dunia
[84
Antarkl ]
ub
FIFA
[82]
[83]
Piala
Interko
ntinent
al
[85] (Peringkat Kedua)
[86
] 1981, 1984

Ju
(73
mla
)
h

  rekor inggris
  s rekor bersama

Prestasi Juara Double dan Treble

Tingkat Kompetisi Musim

Double
 Divisi Satu dan
1985–86

 Piala FA

 Divisi Satu dan 1981–82, 1982–83


 Piala Liga

 Divisi Satu dan
1976–77
 Piala Champions Eropa
1972–73, 1975–76
 Divisi Satu dan
 Piala UEFA

 Piala Liga dan
1980–81
 Piala Champions Eropa

 Piala FA dan 2021–22


 Piala Liga

 Divisi Satu
 Piala Liga dan 1983–84

 Piala Champions Eropa


Treble Eropa

 Piala FA
2000–01
 Piala Liga dan
 Piala UEFA

 Liga Champions UEFA


Treble Duni
a 2019
 Piala Super UEFA
[87]
 Piala Dunia Antarklub FIFA

Peringkat koefisien klub UEFA


Per 20 April 2023. [88][89]

Peringkat Tim Poin

1  Manchester City 139,000

2  Bayern München 136,000


3  Chelsea 126,000

4  Liverpool 123,000

5  Real Madrid 120,000

Lihat pula

Catatan kaki

1. ^ Divisi Dua menjadi divisi satu dan (kini Kejuaraan


EFL) setelah Liga Premier (Utama) dibentuk.

Referensi

1. ^ "Liverpool Football Club is formed". Liverpool F.C.


Diakses tanggal 15 March 2013. Liverpool F.C. was
formed on 15 March 1892. It was at John Houlding's
house in Anfield Road that he and his closest friends left
from Everton FC, formed a new club.
2. ^ "Premier League Handbook 2018–19" (PDF) (dalam
bahasa Inggris). Premier League. Diakses tanggal 30
Juli 2018.
3. ^ "North West Derby: Semua Berawal dari Kanal Kapal
Manchester". bolaskor.com. 16 December 2018. Diakses
tanggal 24 July 2019.
4. ^ Bur, Ramdani (12 August 2016). "Soccerpedia: Enam
Klub yang Belum Pernah Terdegradasi di Liga
Inggris". Okezone.com. bola.okezone.com. Diakses
tanggal 23 July 2019.
5. ^ "Liverpool Football Club is formed". Liverpool F.C.
Diakses tanggal 21 September 2012.
6. ^ "The Encylopedia of British Football-Liverpool 1891-
1918". Spartacus Educational. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2012-10-20. Diakses tanggal 21
September 2012.
7. ^ "Liverpool Football Club is formed". Liverpool F.C.
Diakses tanggal 11 August 2010.
8. ^ Graham, Matthew (1985). Liverpool. Hamlyn
Publishing Group Ltd. hlm. 14. ISBN 0-600-50254-6.
9. ^ Graham, Matthew (1985). Liverpool. Hamlyn
Publishing Group Ltd. hlm. 16-18. ISBN 0-600-50254-
6.
10.^ Graham, Matthew (1985). Liverpool. Hamlyn
Publishing Group Ltd. hlm. 20. ISBN 0-600-50254-6.
11.^ Kelly (1988). You'll Never Walk Alone. hlm. 50–51.
12.^ Kelly (1988). You'll Never Walk Alone. hlm. 57.
13.^ Kelly (1999). The Boot Room Boys: Inside the Anfield
Boot Room. hlm. 86.
14.^ Kelly (1988). You'll Never Walk Alone. hlm. 157.
15.^ Kelly (1988). You'll Never Walk Alone. hlm. 158.
16.^ Cox, Richard (2002). Encyclopedia of British football.
hlm. 90.
17.^ Kelly (1988). You'll Never Walk Alone. hlm. 172.
18.^ "On This Day – 15 April 1989: Soccer fans crushed at
Hillsborough". BBC. 15 April 1989. Diakses tanggal 24
September 2012.
19.^ Pithers, Malcolm (22 December 1993). "Hillsborough
victim died 'accidentally': Coroner says withdrawal of
treatment not to blame". The Independent. Diakses
tanggal 24 September 2012.
20.^ "A hard lesson to learn". BBC. 15 April 1999. Diakses
tanggal 24 September 2012.
21.^ Liversedge (1991). Liverpool:The Official Centenary
History. hlm. 104–105.
22.^ "Houllier acclaims Euro triumph". BBC Sport. 16 May
2001. Diakses tanggal 24 September 2012.
23.^ "AC Milan 3–3 Liverpool (aet)". BBC Sport. 25 May
2005. Diakses tanggal 24 September 2012.
24.^ "Liverpool 3–3 West Ham (aet)". BBC Sport. 13 May
2006. Diakses tanggal 24 September 2012.
25.^ "Rafael Benitez leaves Liverpool: club statement". The
Daily Telegraph. 3 June 2010. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2010-06-06. Diakses tanggal 24
September 2012.
26.^ "Liverpool appoint Hodgson". Liverpool F.C. 1 July
2010. Diakses tanggal 24 September 2012.
27.^ "US pair agree Liverpool takeover". BBC Sport. 6
February 2007. Diakses tanggal 24 September 2012.
28.^ Gibson, Owen (15 October 2010). "Liverpool FC
finally has a new owner after 'win on penalties'". The
Guardian. Diakses tanggal 24 September 2012.
29.^ "Roy Hodgson exits and Kenny Dalglish takes over".
BBC Sport. 8 January 2011. Diakses tanggal 24
September 2012.
30.^ Bensch, Bob; Panja, Tariq (16 May 2012). "Liverpool
Fires Dalglish After Worst League Finish in 18
Years". Bloomberg.
31.^ Mike Ingham (16 May 2012). "Kenny Dalglish sacked
as Liverpool manager". BBC. Diakses tanggal 24
September 2012.
32.^ "Liverpool manager Brendan Rodgers to 'fight for his
life'". BBC. 1 June 2012. Diakses tanggal 10 June 2012.
33.^ Lompat ke:a b "Historical LFC Kits". Liverpool F.C.
Diakses tanggal 12 August 2010.
34.^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak
ditemukan teks untuk ref bernama formed2
35.^ St. John, Ian (9 October 2005). "Shankly: the hero who
let me down". The Times. Diakses tanggal 12
September 2006.
36.^ "LFC and Warrior announcement". Diarsipkan
dari versi asli tanggal 20 January 2012. Diakses
tanggal 18 January 2012.
37.^ Badenhausen, Kurt (4 February 2015). "New Balance
Challenges Nike And Adidas With Entry into Global
Soccer Market". Forbes. Diakses tanggal 4
February 2015.
38.^ Crilly 2007, hlm. 28.
39.^ "LFC announces multi-year partnership with Nike as
official kit supplier from 2020–21". Liverpool F.C.
Diakses tanggal 7 January 2020.
40.^ "Hillsborough". Liverpool F.C. Diakses tanggal 24
September 2012.
41.^ Association, Press (2012-01-19). "Liverpool confirm
six-year kit deal with American firm Warrior
Sports". The Guardian (dalam bahasa
Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2019-05-30.
42.^ Putra, Gerry (8 Januari 2020). "Nilai Kontrak
Liverpool dengan Nike Tertinggi di Inggris". Bolalob.
Diakses tanggal 19 Mei 2020.
43.^ Lompat ke:a b "First team". Liverpool F.C. Diakses
tanggal 23 January 2022.
44.^ Lompat ke:a b c Lusby, Jack (27 September
2021). "Jurgen Klopp reveals the 3 players voted in
Liverpool captain group". This is Anfield. Diakses
tanggal 28 October 2021.
45.^ Shaw, Chris (26 October 2018). "Klopp explains
players' vote for captaincy roles". Liverpool F.C.
Diakses tanggal 26 October 2018.
46.^ Shaw, Chris (10 August 2015). "Milner on vice-
captain honour and Coutinho class". Liverpool F.C.
Diakses tanggal 20 July 2018.
47.^ "Henderson appointed Liverpool captain". Liverpool
F.C. 10 July 2015. Diakses tanggal 18 July 2018.
48.^ "Michael Owen becomes LFC international
ambassador". 21 April 2016.
49.^ Lompat ke:a b "The Liverpool Football Club &
Athletic Grounds Limited". Premier League. Diakses
tanggal 19 November 2017.
50.^ "Billy Hogan joins Liverpool FC". Liverpool F.C. 24
May 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 May
2012.
51.^ "LFC appoint Ops Director". BBC. 4 October 2013.
52.^ "LFC appoint Ops Director". Liverpool F.C. 4 July
2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 November
2013.
53.^ "LFC appoints director of communications". Liverpool
F.C. 18 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20
April 2013.
54.^ "LFC appoint new digital media and TV chief".
Liverpool F.C. 4 February 2013. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 6 February 2013.
55.^ Pearce, James (2 July 2015). "Liverpool FC's transfer
committee – who did what to bring new signings to
Anfield". Liverpool Echo.
56.^ "Honours". Liverpool F.C. Diakses tanggal 24
September 2014.
57.^ "Regulations of the UEFA Champions League
2008/09, Chapter XI, Article 19 – "UEFA Kit
Resolutions", paragraph 14, page 29" (PDF). uefa.com.
Union of European Football Associations. August 2009.
Diakses tanggal 24 September 2012.
58.^ Keogh, Frank (26 May 2005). "Why it was the greatest
cup final". BBC. Diakses tanggal 24 September 2012.
59.^ José Luis Pierrend (6 March 2012). ""World Soccer"
Awards". Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation.
Diakses tanggal 24 September 2012.
60.^ "Sports Personality Of The Year: team winners". BBC
Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-23.
Diakses tanggal 24 September 2012.
61.^ Hodgson, Guy (17 December 1999). "How
consistency and caution made Arsenal England's greatest
team of the 20th century". The Independent. Diakses
tanggal 24 September 2012.
62.^ "The World's Club of the 21st Century". International
Federation of Football History & Statistics (IFFHS).
Diakses tanggal 24 September 2012.
63.^ Mulai tahun 1888 Sampai 1992, Divisi Teratas
Persepakbolaan Inggris Adalah Divisi Satu.
64.^ Mulai tahun 1993 Hingga Kini, Divisi Teratas
Persepakbolaan Inggris Bernama Liga Utama Inggris
(English Premier League).
65.^ Rincian (18) Gelar Divisi Pertama Liga
Inggris, (1) Gelar Liga Premier Inggris (EPL)
66.^ The Football Association Challenge Cup, umumnya
dikenal sebagai Piala FA, adalah
kompetisi sepakbola sistem gugur tahunan di Inggris dan
merupakan kompetisi sepak bola tertua di dunia.
67.^ The Football League Cup/Piala EFL, Dahulu disebut
Piala Liga dan saat ini disebut Sebagai CARABAO
CUP, sesuai dengan sponsor.
68.^ (rekor inggris) Juara terbanyak Piala Liga
Inggris dengan (9) piala
69.^ Community Shield Football
Association (sebelumnya Charity Shield) adalah
pertandingan tahunan sepakbola Inggris yang
diperebutkan di Stadion Wembley antara juara Liga
Utama Inggris musim sebelumnya dan pemegang Piala
FA.
70.^ * Gelar dibagi bersama
71.^ Piala Super Liga Sepakbola (dikenal karena alasan
sponsorship sebagai Piala Super ScreenSport) adalah
kompetisi klub sepak bola satu kali yang diadakan di
Inggris pada musim 1985–86. Itu diselenggarakan oleh
Football League dan dimaksudkan sebagai bentuk
kompensasi finansial dan olahraga untuk klub-klub
Inggris yang lolos ke kompetisi Eropa pada musim
sebelumnya tetapi telah dilarang memasuki turnamen
Eropa oleh UEFA setelah bencana Stadion Heysel.
72.^ https://en.m.wikipedia.org/wiki/
Lancashire_League_(football)
73.^ Sheriff of London Charity Shield, juga dikenal sebagai
Dewar Shield adalah kompetisi sepak bola yang
dimainkan setiap tahun antara klub amatir dan
profesional terbaik di Inggris, meskipun klub amatir
Skotlandia Queens Park juga ambil bagian pada tahun
1899.[1][2] Tim profesional adalah juara Liga Sepakbola
atau pemenang Piala FA dari musim sebelumnya,
sedangkan tim amatir biasanya diwakili oleh Corinthian,
tim amatir terkenal saat itu. Pertandingan pertama
dimainkan pada 19 Maret 1898, setelah dirancang oleh
Sir Thomas Dewar dan diratifikasi oleh Asosiasi Sepak
Bola, yang presidennya Lord Kinnaird dan mantan
presiden Sir Francis Marindin duduk di komite Shield.
74.^ Liga Champions UEFA (bahasa Inggris: UEFA
Champions League) adalah sebuah kompetisi sepak
bola antarklub paling bergengsi di Eropa yang
diselenggarakan setiap tahun oleh Uni Sepak Bola
Eropa (Union of European Football Associations,
UEFA) dan diikuti oleh klub divisi tertinggi Eropa.
Kompetisi ini merupakan salah satu turnamen paling
bergengsi di dunia dan kompetisi antarklub paling
bergengsi di sepak bola Eropa, yang hanya diikuti oleh
juara liga nasional (dan juga juara kedua untuk beberapa
negara) dari setiap asosiasi nasional anggota UEFA.
75.^ (rekor inggris) Hingga saat ini Liverpool telah
mengkoleksi (6) tropi Liga Champion yang merupakan
terbanyak di Inggris sekaligus klub inggris satu-satunya
yang berhak mengenakan UEFA Badge of Honour serta
berhak memiliki tropi secara permanen.
76.^ Liga Eropa UEFA (bahasa Inggris: UEFA Europa
League) sebelumnya dikenal dengan nama Piala
UEFA adalah sebuah kompetisi sepakbola tahunan yang
diselenggarakan oleh UEFA sejak tahun 1971 untuk
klub-klub sepak bola Eropa yang memenuhi kriteria
keikutsertaan. Kompetisi ini merupakan kompetisi klub
sepak bola Eropa paling bergengsi kedua setelah Liga
Champions UEFA.
77.^ (rekor inggris) Hingga saat ini Liverpool telah
mengkoleksi (3) tropi Piala UEFA yang merupakan
terbanyak di Inggris.
78.^ Piala Super UEFA (bahasa Inggris: UEFA Super Cup)
sejak tahun 1972 hingga 1994 bernama Piala Super
Eropa (bahasa Inggris: European Super Cup) adalah
pertandingan antar klub sepakbola Eropa yang
diperebutkan oleh tim yang merupakan juara Liga
Champions UEFA dan juara Liga Eropa UEFA.
79.^ (rekor inggris) Hingga saat ini Liverpool telah
mengkoleksi (4) tropi Piala Super UEFA yang
merupakan terbanyak di Inggris.
80.^ Piala Winner adalah sebuah
turnamen sepakbola di Eropa yang peserta turnamennya
berasal dari tim-tim yang menjadi juara kompetisi piala
negara masing-masing, tetapi saat ini turnamen ini sudah
ditiadakan oleh UEFA sebagai badan tertinggi
persepakbolaan di Eropa.
81.^ Liverpool pernah tercatat 1 kali masuk final
turnamen Piala Winners UEFA tetapi kalah di final
tersebut pada tahun 1966 oleh Borussia Dortmund
82.^ Piala Dunia Antarklub FIFA (bahasa Inggris: FIFA
Club World Cup) yang sebelumnya dikenal
sebagai Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA (bahasa
Inggris: FIFA Club World Championship) adalah sebuah
kompetisi resmi yang diadakan FIFA yang
mempertemukan pemenang kejuaraan utama antar
klub sepak bola dari setiap benua. Banyak pihak
menyamakan kompetisi ini dengan Piala
Interkontinental, padahal tidak. Piala Dunia Antarklub
secara resmi diselenggarakan oleh FIFA, sementara
Piala Interkontinental dilaksanakan oleh federasi sepak
bola Eropa dan Amerika Selatan.
83.^ Liverpool sudah menjuarai Piala Dunia Antarklub
FIFA sebanyak (1) kali dan menyamai gelar milik
Manchaster United.
84.^ (rekor bersama) (Manchester United 2008), (Liverpool
2019) dan (Chelsea 2022), Masing-masing (1) kali juara
piala dunia antarklub FIFA.
85.^ Piala Interkontinental adalah kejuaraan sepak bola
resmi yang diadakan untuk mempertemukan
juara Piala/Liga Champions (kejuaraan antar klub di
Eropa) dengan juara Piala Libertadores, (kejuaraan antar
klub di Amerika Latin).
86.^ Liverpool pernah tercatat 2 kali masuk final
turnamen Piala Interkontinental tetapi kalah di kedua
final tersebut pada tahun 1981 oleh Flamengo dan 1984
oleh Independiente
87.^ (rekor Inggris) Hingga saat ini hanya liverpool klub
inggris yang mampu melakukan treble
intercontinental/dunia dengan memenangkan 3 piala
sekaligus dalam 1 tahun kalender adalah (Liverpool
2019)
88.^ "UEFA 5-year Club Ranking 2023" (dalam bahasa
Inggris). kassiesa.net. 20 April 2023. Diakses tanggal 1
Mei 2023.
89.^ UEFA.com. "Club coefficients – UEFA
Coefficients" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 1
Mei 2023.

Anda mungkin juga menyukai