Proposal 1
Proposal 1
Proposal Penelitian
Oleh :
INDRIANI
F1A3 16 051
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
manusia terhadap teknologi dan informasi tidak bisa dipisahkan lagi. Teknologi dan
informasi seakan sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus selalu dipenuhi
sedikit banyak telah berpengaruh terhadap segala aspek di dalam kehidupan manusia
pemerintah sebagai bentuk kompensasi dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak
pemerintah menetapkan beberapa kriteria dalam menentukan siapa saja yang berhak
Bantuan Langsung Tunai (BLT) ini menghadapi banyak masalah. Contoh masalah
BLT Banyak yang salah sasaran, padahal tidak sedikit orang-orang jompo dan miskin
justru tidak menerima BLT, tiga orang di antaranya menerima Program Keluarga
2
rumah mereka. Lemahnya pengawasan pemerintah akan bantuan BLT membuat
sebagian warga yang berhak menerima bantuan BLT malah tidak mendapatkan
bantuan BLT. Sementara itu, sebagian warga yang tidak berhak menerima bantuan
BLT malah mendapatkan bantuan BLT. Oleh karena itu, terjadilah protes dan
demonstrasi yang disebabkan oleh bantuan BLT yang tidak tepat sasaran
Support System) yaitu suatu sistem berbasis komputer yang dirancang untuk
dikenal dan paling banyak digunakan orang dalam menghadapi situasi Multiple
menentukan bobot dari setiap atribut. Skor total untuk pembuat alternatif diperoleh
dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan
lintas atribut). Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati
matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua
Metode Weighted Product adalah salah satu metode penyelesaian pada masalah
Multi Atributte Decision Making (MADM). Metode ini mengevaluasi beberapa altern
3
atif terhadap sekumpulan atribut atau kriteria, dimana setiap atribut saling tidak berg
. Dengan mengacu pada masalah yang ada maka tujuan yang hendak dicapai
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa Tokowuta dengan Metode Simple Additive
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem yang dapat membantu para
aparat pemerintah desa Tokowuta dalam mempermudah menentukan siapa saja yang
4
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga bagi
Aparat Pemerintah Desa Tokowuta dapat lebih mudah dalam proses mengambil
(BLT).
3. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan referensi bacaan
bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sejenis
Penelitian akan dibatasi tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Berapa hal
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam pembuatan tugas akhir ini. Adapun sumber-sumber referensi penulis dapat di
dan Tahun
Metode produksi
Simple Additive
Weighting (SAW)
6
Usaha Milik Negara
Pemilihan Wedding
Organizer di Nganjuk
Jakarta)
7
dkk. (2022) Keputusan Penentuan Product keputusan berbasis
Pratama)
Rekomendasi Pemilihan
Manager Penjualan
Bonus Karyawan
Menggunakan Metode
8
10 Adikvika Sistem Pendukung Weighted Saran siswa yang
Pendidikan Dengan
Menggunakan Metode
Weighted Product Di
Yatim Mandiri
Product Product
(WP)
9
13 Afita dkk. Analisis Perbandingan Simple Saran calon ketua
(BEM) Universitas
Pamulang
Second Shoe
10
Menurut McLeod dan Schell (2007), konsep Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) atau Decision Support System (DSS) mulai dikembangkan pada tahun 1960-
an, tetapi istilah Sistem Pendukung Keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun
1971 yang diciptakan oleh G. Antony Gorry dan Michael S. Scott Morton dengan
kepada pengambilan keputusan manajemen. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang
memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang
tidak terstruktur.
juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
sebagai berikut:
11
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih dari pada perbaikan
efesiensinya.
untuk banyak melakukan komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
Menutut Fathoroni dkk. (2020), manfaat yang dapat diambil dari Sistem
tidak terstruktur.
menurut.
12
Menurut Limbong dkk. (2020), sistem Pendukung Keputusan dirancang secara
komunikatif sehingga pemakai dapat melakukan akses secara cepat ke data dan
fenomena tertentu.
Menurut Isa dkk. (2022), metode Simple Additive Weighting (SAW) dikenalkan
pertama kali oleh Fishburn pada tahun 1967 dan kemudian perkenalkan lagi oleh
13
MacCrimmon pada tahun 1968. Metode ini diperkenalkan untuk memecahkan
(SAW) merupakan metode yang paling dikenal dan paling banyak digunakan orang
dalam menghadapi situasi Multiple Aribut Decision Making (MADM). Metode ini
mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot dari setiap atribut. Skor total
antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut). Rating tiap atribut haruslah
bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi sebelumnya. Metode
SAW membutuhkan proses nomalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang
Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating
kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses
(SPK), yakni salah satunya adalah metode SAW (Simple Additive Weighting) sering
juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode
SAW (Simple Additive Weighting) adalah mencari penjumlahan terbobot dan rating
kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut yang ada. Metode SAW (Simple
14
dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Adapun algoritma
berikut:
keputusan.
{
X ij
Jika j adalah atribut keuntungan(benefit )
Max x ij
Rij =
Min x ij
jika jadalah attibut biaya ( cost )
X ij
(2. 1)
Keterangan:
Dimana rij adalah rating kinerja ternomalisasi dari alternative Ai pada atribut Cj
; i=1,2,..m dan j=1,2,..n. Nilai preferensi (yang paling utama) untuk setiap alternative
15
n
V j=∑ W j r ij
j− i
(2.2)
Keterangan :
Menurut Limbong dkk. (2020), metode Weighted Product adalah salah satu
alternatif terhadap sekumpulan atribut atau kriteria, dimana setiap atribut saling tidak
tekhik perkalian untuk menghubungkan rating atribut, dimana rating tiap atribut harus
dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Proses ini
sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk alternatif diberikan sebagai
berikut:
n
Si=∏ X ij
Wj
j =1
(2. 3)
Dimana:
16
W= menyatakan bobot kriteria
i = menyatakan alternatif
j = menyatakan kriteria
W jadalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif
untuk atribut biaya. Preferensi relatif dari setiap alternatif diberikan sebagai berikut :
n
Si = ∏ ¿ ¿ ¿ ¿
j =1
Vi =
n
Si=∏ ( X ¿¿ j ∗)W ¿j
j =1
(2. 4)
Di mana
i = menyatakan alternatif
j = menyatakan kriteria
keputusan.
17
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
4. Mengalikan seluruh atribut bagi sebuah alternatif dengan bobot sebagai pangkat
positif untuk atribut keuntungan dan bobot berpangkat negatif untuk atribut
biaya.
alternatif.
pada langkah satu, hanya saja menggunakan nilai tertinggi untuk setiap atribut
tertinggi untuk setiap atribut manfaat dan nilai terendah untuk atribut biaya.
7. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai standar (V(A*)) yang
menghasilkan R.
dilihat pada Gambar 2.1. Metode Waterfall atau biasa disebut klasik yang bersifat
sistematis dan berurutan untuk pengembangan perangkat lunak yang dimulai dengan
18
Gambar 2.1 Model Waterfall (Pressman, 2010)
1. Communication
Pada tahap ini akan dilakukan inisiasi proyek, seperti menganalisis masalah
yang ada dan tujuan yang akan dicapai. Selain itu dilakukan juga requirements
kuesioner.
2. Planning
3. Modeling
sebelum tahap selanjutnya dikerjakan. Tahap ini lebih difokuskan pada atribut
program, seperti struktur data, arsitektur perangkat lunak, dan detail prosedur.
4. Construction
merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.
19
Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahap ini yang
selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan
5. Deployment
Tahap ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem.
Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi
akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan
Menurut Fadila dkk. (2020), black box testing sendiri merupakan pengujian
yang dilakukan dengan mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa
fungsional dari perangkat lunak. Pengujian black box ini menitikberatkan pada fungsi
sistem. Pengujian pada sistem menggunakan metode black box, tujuannya untuk
Black box testing merupakan teknik pengujian perangkat lunak yang berfokus
pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Black box testing bekerja dengan
20
2.3 Hyper Text Markup Language
sekumpulan simbol-simbol atau tag-tag yang dituliskan dalam sebuah file yang
digunakan untuk menampilkan halaman pada Web browser. Hyper Text Markup
halaman Web. Hal-hal yang dapat dilakukan dengan HTML antara lain: mengatur
tampilan dari halaman Web dan isinya, membuat tabel dalam halaman Web,
mempublikasikan halaman Web secara online, membuat form yang bisa digunakan
untuk menangani registrasi dan transaksi via Web, menambahkan objek-objek seperti
citra, audio, video, animasi, java aplet dalam halaman Web, akan menampilkan area
database server open source yang cukup popular keberadaannya. Dengan berbagai
keunggulan yang dimiliki, membuat software database ini banyak digunakan oleh
macam aplikasi komputer yang ditulis dengan berbagai bahasa pemrograman dapat
mengenal istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan dalam perintah-perintah di
MySQL.
21
2.5 XAMPP
Menurut Dvorski (2007), XAMPP adalah sejenis apache yang kecil dan ringan
yang mengandung pengembangan teknologi Web yang paling umum dalam satu pake
t. Isinya berukuran kecil dan mudah dibawa membuat alat yang ideal dalam mengemb
XAMPP adalah aplikasi Web server gratis yang multiplatform yang terdiri atas
apache HTTP server, MySQL database, dan penerjemah untuk script yang ditulis dal
am bahasa pemrograman PHP dan Perl. Program ini dipublikasikan di bawah lisensi
(GNU) dan bersifat gratis, dan sebagai Web server yang mudah digunakan untu
k aktivitas halaman Web yang dinamis. Saat ini, XAMPP dapat digunakan pada siste
m operasi Microsoft Windows, Linux, Sun solaris dan Mac OS X, dan biasa digunaka
n yang mengijinkan pembuat Website dan pembuat program menguji pekerjaan mere
nya, XAMPP seringkali digunakan sebagai Web server di WWW (World Wide Web),
XAMPP juga mendukung pembuatan dan perubahan database di MySQL dan SQLit
e.
2.6 PhpMyAdmin
22
memakai MySQL untuk menjalankannya, PhpMyAdmin memerlukan Web server
yang sering digunakan berpasangan dengan Php yaitu Apache Web Server.
Database adalah logikal data yang saling terhubung dan dirancang untuk
kehidupan sehari-hari baik secara sadar maupun tidak sadar, contoh database yang
sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu: pembayaran kartu kredit,
penggunaan internet.
memelihara, dan kontrol akses ke database. DBMS adalah software yang berinteraksi
DDL adalah sebuah bahasa yang memberikan fasilitas kepada DBA (Database
dan relationship data yang dibutuhkan oleh aplikasi, bersama integritas yang
yang bertanggung jawab terhadap realisasi fisikal basis data, termasuk rancangan
fisik basis data dan implementasi, keamanan dan kontrol integritas, maintenance
23
a. Create table, digunakan untuk membuat table dengan mengidentifikasikan tipe
c. Drop table, digunakan untuk membuang atau menghapus tabel beserta semua
e. Drop index, digunakan untuk membuang atau menghapus index yang telah
dibuat sebelumnya.
DML adalah suatu bahasa yang memberikan fasilitas pengoperasian data yang
Ada beberapa kunci yang digunakan untuk proses pencarian, penyaringan, dan
a. Kunci primer (primary key) adalah satu atribut atau satu set minimal atribut
yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik,
24
b. Kunci tamu (foreign key) adalah suatu atribut atau satu set atribut yang
c. Kunci kandidat (candidate key) adalah satu atribut atau satu set minimal atribut
yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu
entitas.
d. Kunci alternatif (alternate key) adalah kunci kandidat yang tidak dipakai
e. Kunci gabungan atau kunci campuran (composite key) adalah kunci yang terdiri
dari dua lebih atribut. Maka beberapa field dapat digabungkan menjadi satu.
2.7 Framework
instruksi yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan fungsi masing
2.8 CodeIgniteer
PHP yang digunakan untuk membuat web. CodeIgniter dibuat oleh Rick Ellis pada
dilakukan dengan mudah dan cepat. CodeIgniter memiliki desain yang sederhana dan
lentur. Framework ini memiliki keunggulan bersifat bebas digunakan, bersifat sumber
terbuka, ukuran yang kecil, aplikasi dapat berjalan cepat, menggunakan desain model
25
view controller (MVC), dapat digunakan sesuai kebutuhan, dan memiliki
Menurut Connoly dan Begg (2010), Entity Relationship Diagram adalah suatu
model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara
abstrak. ERD merupakan model jaringan yang menekankan pada struktur dan
hubungan antardata. ERD juga memperlihatkan hubungan antar data store pada DFD
Notasi Arti
pemakaian
atribut
26
2.10 UML (Unified Modelling Language)
Menurut Whitten dan Bentley (2007), UML adalah bahasa grafis untuk
diagram UML :
Sebuah use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih
aktor dan sistem. Dalam fase requirements, model use case menggambarkan sistem
sebagai sebuah kotak hitam dan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu bentuk
Simbol Keterangan
tertentu
27
fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya.
2. Class Diagram
menunjukkan kelas objek yang ada pada suatu sistem dan hubungan antara kelas-
Simbol Keterangan
nama_kelas
+atribut
Kelas pada struktur system
+operasi()
umum
generalisasi-spesialisasi (umum-khusus)
28
3. Sequence Diagram
berinteraksi satu dengan yang lainnya melalui message-message yang dilakukan dari
dikirim dan diterima diantara objek-objek tersebut dan dalam urutan seperti apa.
Simbol Keterangan
suatu objek
29
Pesan tipe send menyatakan suatu objek
dikirim
menerima kembalian
4. Activity Diagram
untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat
juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti usecase atau interaksi. Sebuah aktivitas
Simbol Keterangan
kerja pada sebuah activity diagram. Hanya ada satu start state
30
And state menggambarkan akhir atau terminal dari pada sebuah
activity diagram. Bisa terdapat lebih dari satu and state pada
workflow.
sebelumnya.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian terhitung dari bulan Mei 2021 sampai dengan bulan Juli 2021.
No Uraian II I
I II IV I II III I II III IV
I V
1 Pengumpulan data
3 Desain sistem
Pengkodean dan
4
Impelementasi
a. Studi pustaka
32
Studi pustaka adalah aktivitas untuk memperoleh dan menghimpun informasi
yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Pada penelitian ini memilih
b. Observasi
c. Wawancara
Pada tahap ini, dilakukan komunikasi dengan bapak Arwanto S.Pd, M.Pd untuk
perangkat lunak. Informasi ini dapat diperoleh melalui wawancara atau diskusi.
33
3.3.2 Analisis Data Dan Perhitungan Manual
dan WP. Kedua metode ini memiliki beberapa langkah yang sama sehingga langkah
yang sama akan dilakukan pada awal perhitungan sebagai persiapan. Langkah
dan bobot parameter, serta membuat matriks keputusan. Langkah pada metode SAW
meliputi normalisasi matriks keputusan dan menghitung nilai total calon. Langkah
pada metode WP meliputi penentuan pangkat kriteria dan menghitung nilai calon.
Langkah gabungan metode SAW dan WP meliputi perhitungan nilai gabungan dan
3.3.2.1 Persiapan
Kriteria yang digunakan untuk metode SAW dan WP sama. Kriteria yang
sebagai kriteria jenis biaya. Pendapatan dan tanggungan memiliki bobot 30. Sumber
pendapatan memiliki bobot 10. Pendidikan dan status rumah memiliki bobot 15.
Nama, jenis, dan bobot kriteria yang digunakan ditunjukkan oleh tabel berikut ini.
34
1 Pendapatan Biaya 30
3 Tanggungan Manfaat 30
4 Pendidikan Biaya 15
jumlah semua bobot kriteria. Sebagai contoh adalah normalisasi bobot kriteria
pendapatan. Bobot kriteria pendapatan adalah 30. Jumlah bobot kriteria adalah 100.
Bobot normal kriteria pendapatan adalah 30 / 10 dengan hasil 0,30. Berikut ini
status rumah
= 30 + 10 + 30 + 15 + 15
= 100
= 30 / 100
= 0,30
35
Normalisasi bobot kriteria selanjutnya dilakukan untuk semua kriteria. Hasil
1. Pendapatan
< Rp1.500.000, < Rp1.250.000, < Rp1.000.000, dan < Rp500.000. Parameter
pendapatan >= Rp1.500.000 memiliki bobot 100, < Rp1.500.000 memiliki bobot 80,
< Rp1.250.000 memiliki bobot 60, < Rp1.000.000 memiliki bobot 40, dan <
Rp500.000 memiliki bobot 20. Nama dan bobot parameter kriteria pendapatan
36
1 >= Rp1.500.000 100
2 < Rp1.500.000 80
3 < Rp1.250.000 60
4 < Rp1.000.000 40
5 < Rp500.000 20
2. Sumber Pendapatan
dan hibah. Parameter sumber pendapatan dari gaji memiliki bobot 100, dan hibah
memiliki bobot 50. Nama dan bobot parameter kriteria sumber pendapatan
1 Gaji 100
2 Hibah 50
3. Tanggungan
orang, 3 orang, 4 orang, dan >= 5 orang. Parameter tanggungan 1 orang memiliki
bobot 20, 2 orang memiliki bobot 40, 3 orang memiliki bobot 60, 4 orang memiliki
37
bobot 80, dan >= 5 orang memiliki bobot 100. Nama dan bobot parameter kriteria
1 1 orang 20
2 2 orang 40
3 3 orang 60
4 4 orang 80
4. Pendidikan
SMP, SD, dan < SD. Parameter pendidikan > SMA memiliki bobot 100, SMA
memiliki bobot 80, SMP memiliki bobot 60, SD memiliki bobot 40, dan < SD
memiliki bobot 20. Nama dan bobot parameter kriteria pendidikan ditunjukkan oleh
2 SMA 80
3 SMP 60
38
4 SD 40
5 < SD 20
5. Status Rumah
Kriteria status rumah memiliki 3 parameter, yaitu status rumah milik sendiri,
menumpang, dan kontrak. Parameter status rumah milik sendiri memiliki bobot 100,
menumpang memiliki bobot 66, dan kontrak memiliki bobot 33. Nama dan bobot
2 Menumpang 66
3 Kontrak 33
39
Status Rumah
Tanggungan
Pendapatan
Pendapatan
Pendidikan
No Nama Calon
Sumber
1 Ati 100 50 60 40 33
4 Hasriani 40 100 20 80 33
5 Israwati 20 50 60 80 100
7 Nurtia 60 50 20 20 33
10 Wesatu 20 50 80 40 33
pendapatan. Kriteria pendapatan memiliki nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 10.0
Penentuan nilai terendah dan tertinggi kemudian dilakukan untuk semua kriteria.
40
Hasil penentuan nilai terendah dan tertinggi untuk semua kriteria ditunjukkan oleh
Status Rumah
Tanggungan
Pendapatan
Pendapatan
Pendidikan
No Jenis Nilai
Sumber
Terendah 20 50 20 20 33
Jika kriteria termasuk jenis manfaat maka nilai normal merupakan hasil
pembagian antara nilai alternatif dengan nilai tertinggi pada kriteria tersebut. Jika
kriteria termasuk jenis biaya maka nilai normal merupakan hasil pembagian antara
nilai terendah dengan nilai alternatif pada kriteria tersebut. Sebagai contoh adalah
normalisasi nilai calon Ati pada kriteria pendapatan. Pendapatan termasuk jenis biaya
sehingga nilai normal merupakan hasil pembagian antara nilai terendah dengan nilai
calon pada kriteria tersebut. Nilai calon terendah pada kriteria pendapatan adalah 20.
Nilai calon Ati pada pendapatan harga adalah 100. Nilai normal calon Ati pada
kriteria pendapatan adalah 20 / 100 dengan hasil 0,20. Berikut ini adalah contoh
41
= 20 / 100
= 0,20
Nilai normal untuk semua kriteria untuk semua calon kemudian dihitung
dengan cara yang sesuai. Hasil perhitungan nilai normal untuk semua kriteria pada
Tanggungan
Pendapatan
Pendapatan
Pendidikan
No Nama Calon
Sumber
Rumah
Status
1 Ati 0,2000 1,0000 0,6000 0,5000 1,0000
42
Nilai total calon merupakan penjumlahan dari semua perkalian antara nilai
normal kriteria dengan bobot normal kriteria. Sebagai contoh adalah nilai total untuk
calon Ati. Nilai total calon Ati adalah perkalian dari semua atribut calon Ati yang
telah dipangkatkan dengan pangkat kriteria yang sesuai. Berikut ini calah contoh
= 0,5650
Perhitungan nilai total untuk semua calon kemudian dihitung dengan cara
yang sama. Hasil perehitungan nilai total atau nilai SAW untuk semua alternatif
1 Ati 0,5650
2 Bode 0,5645
43
3 Donde 0,6050
4 Hasriani 0,4475
5 Israwati 0,6670
6 Jumiati 0,5000
7 Nurtia 0,5600
8 Rastina 0,6500
9 Tie 0,4175
10 Wesatu 0,8650
3.3.2.3 Metode WP
kriteria. Jika kriteria termasuk jenis manfaat maka pangkat kriteria adalah nilai bobot
normal kriteria. Jika kriteria termasuk jenis biaya maka pangkat kriteria adalah
negatif nilai bobot kriteria. Sebagai contoh adalah kriteria pendapatan yang memiliki
bobot normal 0,30. Pendapatan termasuk kriteria jenis biaya maka pangkat kriteria
adalah -0,30. Penentuan pangkat kriteria kemudian dilakukan untuk semua kriteria.
No
Nama Kriteria Jenis Bobot Normal Pangkat
.
44
1 Pendapatan Biaya 0,30 -0,30
dipangkatkan dengan pangkat kriteria yang sesuai. Sebagai contoh adalah nilai S
untuk calon Ati. Nilai S calon Ati adalah perkalian dari semua atribut calon Ati yang
telah dipangkatkan dengan pangkat kriteria yang sesuai. Berikut ini calah contoh
= (20 ^ -0,30) x (100 ^ -0,10) x (60 ^ 0,30) x (80 ^ -0,15) x (100 ^ -0,15)
= 0,1975
45
Nilai S untuk semua calon kemudian dihitung dengan cara yang sesuai. Hasil
1 Ati 0,1975
2 Bode 0,2018
3 Donde 0,2107
4 Hasriani 0,1572
5 Israwati 0,2442
6 Jumiati 0,1872
7 Nurtia 0,1837
8 Rastina 0,2296
9 Tie 0,1470
10 Wesatu 0,3488
Jumlah 2,1100
nilai S. Sebagai contoh adalah nilai V untuk calon Ati adalah nilai S calon Ati dibagi
jumlah nilai S, yaitu 0,1975 / 2,1100 yang menghasilkan 0,0937. Berikut ini adalah
46
Nilai V calon Ati
= 0,1975 / 2,1100
= 0,0937
Nilai V untuk semua calon kemudian dihitung dengan cara yang sama. Hasil
1 Ati 0,0937
2 Bode 0,0957
3 Donde 0,1000
4 Hasriani 0,0746
5 Israwati 0,1159
6 Jumiati 0,0888
7 Nurtia 0,0871
8 Rastina 0,1089
9 Tie 0,0698
10 Wesatu 0,1655
47
3.3.2.4 Gabuangan Metode SAW Dan WP
dengan nilai 2. Sebagai contoh adalah nilai gabungan untuk calon Ati adalah (0,5650
+ 0,0937) / 2 yang menghasilkan nilai 0,3293. Berikut ini adalah contoh perhitungan
= (0,5650 + 0,0937) / 2
= 0,3293
Nilai gabungan semua nama calon kemudian dihitung dengan cara yang
sama. Hasil perhitungan nilai gabungan untuk semua alternatif ditunjukkan oleh tabel
berikut ini.
1 Ati 0,3293
2 Bode 0,3301
3 Donde 0,3525
4 Hasriani 0,2610
5 Israwati 0,3914
48
6 Jumiati 0,2944
7 Nurtia 0,3236
8 Rastina 0,3795
9 Tie 0,2436
10 Wesatu 0,5153
dengan nilai tertinggi pada peringkat paling atas sedangkan nama calon dengan nilai
terendah pada peringkat paling bawah. Berdasarkan pengurutan nilai gabungan dapat
diketahui bahwa peringkat 1 dimiliki oleh Wesatu dengan nilai 0,5153, peringkat 2
dimiliki oleh Israwati dengan nilai 0,3914, dan peringkat 3 dimiliki oleh Rastina
dengan nilai 0,3795. Nama calon dengan peringkat paling atas atau nama calon
dengan nilai tertinggi merupakan alternatif terbaik yang paling disarankan untuk
dipilih. Hasil pengurutan nama calon berdasarkan nilai gabungan ditunjukkan oleh
1 Wesatu 0,5153
2 Israwati 0,3914
3 Rastina 0,3795
49
4 Donde 0,3525
5 Bode 0,3301
6 Ati 0,3293
7 Nurtia 0,3236
8 Jumiati 0,2944
9 Hasriani 0,2610
10 Tie 0,2436
didalam sistem tersebut. Hasil desain atau perancangan sistem yang telah dilakukan
adalah perancangan ERD, Use Case, Class Diagram dab Aktivity Diagram. Desain-
Desain ERD menggambarkan data atau aspek informasi dalam sistem yang
akan diimplementasikan dalam basis data. Komponen utama dalam ERD yaitu entitas
(entity) dan hubungannya atau relationship. Entitas (entity) merupakan objek fisik
yaitu Petugas dan admin. Dalam entitas lainnya mencakup 4 jenis yaitu jenis kelamin,
petugas, penerima BLT, bobot nilai kriteri dan kriteria. Desain ERD dari Sistem
50
Pendukung Keputusan Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Menggunakan
Use case diagram menjelaskan antara aktor dengan sistem serta fungsi yang
tersedia untuk setiap aktor. Terdapat 2 aktor pada use case diagram Sistem
51
Pendukung Keputusan penerima BLT ini yaitu admin dan petugas. Use case diagram
Gambar 3.2 Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Penerima BLT
2. Class Diagram
52
Gambar 3.3 Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Penerima BLT
c. Activity Diagram
Keputusan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) di desa Tokowuta yang akan
BLT yang telah dibuat. Aktivity diagram registrasi system pendukung keputusan
53
Gambar 3.4 Actifity Diagram Registrasi
Activity diagram login menggambarkan alur kerja proses login dari Petugas dan
admin. Proses login dimulai dengan memasukkan username serta password ke dalam
form login kemudian sistem akan melakukan validasi ke database. Jika benar maka
pengguna akan dialihkan ke halaman dashboard namun jika salah maka akan
menampilkan pesan login gagal. Activity diagram login ditunjukkan pada Tabel 3.7.
54
Gambar 3.5 Actifity Diagram Login
Desain interface halaman utama admin merupakan tampilan pertama kali yang
ditampilkan ketika admin telah melakukan login dan masuk ke Sistem Pendukung
55
Gambar 3.6 Desain interface Halaman Utama Admin
Desain interface halaman utama petugas merupakan tampilan pertama kali yang
ditampilkan ketika petugas setelah melakukan login dan masuk ke Sistem Pendukung
56
c. Desain Interface Halaman Login
petugas dan admin akan masuk kedalam sistem. Untuk dapat mengakses menu
Berikut adalah desain interface menu login yang ditunjukkan pada Gambar 3.7.
57
DAFTAR PUSTAKA
Afita, I. B., Rizkia, R., Putra, R. E. M., Rahmat, S., dan Rosyani, P. (2022). Analisis
Perbandingan Metode SAW Dan Weight Product pada Penentuan Calon Ketua
Anhar. (2010). Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. Jakarta:
Mediakita.
Industri Nusantara.
Wesley.
Fadila, Rahayu, W. I., dan Saputra, M. H. K. (2020). Penerapan Metode Naive Bayes
58
Fathoroni, A., Fatonah, R. N. S., Andarsyah, R., dan Riza N. (2020). Buku Tutorial
dan SAW Pada Sistem Pendukung Keputusan Persediaan Merek Sepatu Pada
Hapid, S. D., Dzulhaq, M. I., dan Mulyono, T. (2020). Sistem Pendukung Keputusan
Mengajar di Tingkat SMK. Jurnal Media Informatika Budidarma, 6(2), pp. 923
- 932.
Isa, I. G. T., Elfaladonna, F., dan Ariyanti, I. (2022). Buku Ajar Sistem Pendukung
Saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Berbasis Web. JATI (Jurnal
59
Limbong, T., Muttaqin, Iskandar, A., Windarto, A. P., Simarmata, J., Mesran,
Mahbub, A. R., Khaerudin, M., dan Kharoh, I. (2022). Penerapan Metode SAW
Kasus Pada SMP Negeri 24 Jakarta). JSI (Jurnal Sistem Informasi), 9(1), pp.
193 - 202.
Sleman: Deepublish.
60
Prayoga, E., Istiadi, I., dan Priyandoko, G. (2021). Sistem Pendukung Keputusan
Ridhawati, E., Susianto, D., dan Fitrian, Y. (2022). Seleksi Rumah Tidak Layak Huni
Rizal, C., Siregar, S. R., Supiyandi, Armasari, S., dan Karim, A. (2021). Penerapan
Rosyid, M. H., Maulana, I., Iman, F. N, Hidayat, M. S., dan Rosyani, P. (2022).
Sahputra, A., Simanjuntak, M., dan Nurhayati. (2022). Sistem Pendukung Keputusan
61
Whitten, J. dan Bentley, L. (2007). System Analysis And Design. California:
McGraw-Hill Education.
62