Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2.

Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)


DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

JBIO: JURNAL BIOSAINS


(The Journal of Biosciences)
http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/biosains
email : jbiosains@unimed.ac.id

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN KRIM PERONA PIPI (Blush on) DARI
EKSTRAK ETANOL BUNGA KECOMBRANG (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.)

Modesta Harmoni br Tarigan1, Vivi Asfianti1, Grace Anastasia br Ginting1


1Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Jl. Kapten Muslim No.79,
Helvetia Tengah, Kota Medan, 20124, Indonesia
email korespondensi: modesta.trgn@gmail.com

Diterima: Juni 2021; Direvisi: Juli 2021; Disetujui: Agustus 2021

ABSTRAK

Antosianin merupakan salah satu kandungan senyawa kimia yang terdapat didalam bunga
kecombrang dan berperan penting dalam memberikan warna. Ekstrak etanol bunga kecombrang ini
dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam sediaan krim perona pipi. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pewarna alami dari ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.)
yang digunakan pada formulasi sediaan krim perona pipi. Metode penelitian yang dilakukan secara ek-
sperimental yang meliputi pembuatan ekstrak, formulasi sediaan menggunakan ekstrak bunga kecom-
brang dengan konsentrasi 5%, 7,5% dan 10%. Pemeriksaan mutu fisik sediaan seperti uji organoleptis, uji
homogenitas, uji stabilitas, uji daya lekat, uji oles, uji pH, uji iritasi, dan uji kesukaan terhadap sediaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan krim perona pipi dengan konsentrasi 5% berwarna peach,
konsentrasi 7,5% berwarna merah jambu, dan konsentrasi 10% berwarna merah jambu terang. Semakin
bertambah konsentrasi ekstrak bunga kecombrang yang digunakan dalam formula maka semakin ber-
tambah pekat warna sediaan krim perona pipi yang dihasilkan. Uji kesukaan sediaan krim perona pipi
yang paling disukai adalah konsentrasi 7,5% dan 10%. Kesimpulan penelitian ini adalah zat warna
ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) dapat digunakan sebagai pewarna
alami dalam formulasi sediaan krim perona pipi.

Kata Kunci : Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang, Antosianin, Krim Perona Pipi.

FORMULATION AND EVALUATION OF THE PREPARATION OF BLUSH ON CREAM FROM


ETHANOL EXTRACT FLOWER KECOMBRANG (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.)

ABSTRACT

Anthocyanin is one of the chemical compounds contained in Kecombrang flowers and plays an
important role in giving color. Kecombrang flower ethanol extract can be used as a natural dye in the
preparation of blush cream. The purpose of this study was to determine the natural dye from the ethanol-
ic extract of the kecombrang flower (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) which was used in the formulation
of blush cream preparations. The research method was carried out experimentally which included the
manufacture of extracts, formulations using Kecombrang flower extract with concentrations of 5%, 7.5%
and 10%. Examination of the physical quality of the preparations such as organoleptic test, homogeneity
test, stability test, adhesion test, smear test, pH test, irritation test, and preference test for the prepara-
tion. The results showed that the blush cream with a concentration of 5% was peach, 7.5% was pink, and
10% was bright pink. The more the concentration of Kecombrang flower extract used in the formula, the
more concentrated the color of the blush cream preparation produced. The favorite test for blush cream
preparations were the concentrations of 7.5% and 10%. The conclusion of this study is that the ethanol

103
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

extract of Kecombrang flower (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) can be used as a natural dye in the for-
mulation of blush cream preparations.

Keywords : Kecombrang Flower Ethanol Extract, Anthocyanins , Blush On Cream.

Pendahuluan Perona pipi diciptakan dari warna-warna yang


Kosmetika merupakan salah satu kebu- menarik dan tentu saja memakai zat pewarna.
tuhan yang penting bagi sebagian besar wanita. Hanya saja memberi pengaruh negative pada kulit
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan muka, terutama pipi, yakni diawali dengan gatal-
(BPOM) (2015). Kosmetika merupakan sedian atau gatal lalu memerah dan bahkan kulit mengelupas
bahan yang digunakan untuk membersihkan, (Rostamailis, 2005).
memberi aroma harum, mengubah penampilan Perona pipi tersedia dalam berbagai pilihan
dan memperbaiki bau badan atau melindungi warna yaitu merah, jingga, pink dan juga ke-
tubuh pada kondisi baik dan digunakan pada bagi- coklatan (Kusantati, dkk, 2008:127). Namun
an tubuh manusia bagian luar. Kosmetik tidak setelah melihat produk di pasaran warna perona
menimbulkan efek negatif dan berbahaya bagi pipi memiliki lebih banyak lagi pilihan warna.
manusia karena hanya dipaparkan di bagian luar Produk perona pipi yang berada di pasaran mena-
tubuh. Namun, pendapat tersebut tidak sepe- warkan berbagai macam perona pipi yang
nuhnya benar, karena kulit mampu menyerap ba- menggunakan bahan pewarna kimia.
han-bahan yang melekat pada permukaannya Zat warna yang di campur ke dalam racikan
(Tranggono, 2007). Salah satu faktor keamanan pembuatan kosmetik berdasarkan sumbernya
kosmetik dilihat dari bahan yang digunakan. dikenal dua jenis zat pewarna yang termasuk da-
Peranan zat perwarna sangat besar dalam lam golongan bahan tambahan pangan, yaitu
kosmetik dekoratif (Muliyawan & Neti, 2013). Pewarna alami adalah pewarna yang dibuat me-
Perona pipi merupakan beberapa kosmetik lalui proses ekstraksi, isolasi atau derivatisasi (sin-
dekoratif yang sering digunakan oleh remaja saat tetis parsial) dari tumbuhan, hewan, mineral atau
ini. Penggunaan bahan pewarna dalam kosmetik di sumber alami lain, termasuk pewarna identik ala-
atur ketat dikarenakan aktivitas bahan kimia yang mi.Pewarna sintesis adalah pewarna yang di-
berbahaya akan berpengaruh pada kesehatan kulit peroleh secara sintetis kimiawi. Pewarna sintetis
apabila terpapar secara terus-menerus. Perona mempunyai keuntungan yang nyata di bandingkan
pipi adalah sediaan kosmetik yang digunakan un- pewarna alami, yaitu mempunyai kekuatan me-
tuk mewarnai pipi dengan sentuhan artistik se- warnai yang lebih kuat, lebih seragam, lebih stabil
hingga dapat meningkatkan kesan segar dalam tata dan biasanya lebih murah.
rias wajah. Salah satu zat pewarna berbahaya da- Perona pipi diciptakan dari warna-warna
lam kosmetik adalah rhodamin B (BPOM, 2004). yang menarik dan tentu saja memakai zat
Perona pipi atau blush merupakan salah sa- pewarna. Hanya saja memberi pengaruh negatif
tu kosmetik dekoratif yang digunakan untuk mem- pada kulit muka, terutama pipi, yakni diawali
berikan warna rona pada pipi dengan sentuhan dengan gatal- gatal lalu memerah dan bahkan kulit
artistik sehingga dapat menimbulkan kesan esteti- mengelupas (Rostamailis, 2005:76). Untuk itu tid-
ka dalam tata rias wajah. Blush merupakan perona ak semua zat kimia dari pewarna blush on bisa
pipi yang dikemas dengan berbagai macam bentuk digunakan disemua jenis kulit, karena setiap orang
diantaranya compact, powder, liquid, cream, ba- memiliki jenis kulit yang berbeda-beda (Lidya,
tang (stick) dan masih banyak bentuk lainnya 2014).
(Tranggono dan Latifah, 2007). Formulasi sediaan Bunga kecombrang (Etlingera elatior
blush on cream dipilih karena mudah menyebar (Jack)R. M. Sm.) merupakan tumbuhan yang terse-
rata, praktis, mudah dalam pengaplikasiannya, bar cukup luas diIndonesia. Kecombrang sebagian
mudah dibersihkan atau dicuci. Penelitian ini ber- orang mungkin kurang dikenal. Tanaman ini mirip
tujuan untuk mengetahui penggunaan pewarna bunga hias dan beraroma harum segar. Saat ber-
alami dari Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (jack) bentuk bunga, warnanya makin cantik dan
r. m. sm.) sebagai pewarna alami untuk sediaan aromanya makin tajam. Hampir seluruh bagian
blush on cream. dari tumbuhan ini bisa dimanfaatkan. Bunga
Produk perona pipi yang berada di pasa- kecombrang dimanfaatkan sebagai bahan sayuran.
ran menawarkan berbagai macam perona pipiyang Kecombrang sering dijadikan bahan campuran
menggunakan bahan pewarna kimia. Namun ada atau bumbu penyedap berbagai macam masakan
juga yang menggunakan bahan pewarna alami. di Nusantara. Tanaman Kecombrang merupakan
tanaman tahunan dari keluarga Zingiberaceae

104
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

yang berbentuk semak, dapat tumbuh hingga Identifikasi tumbuhan dilakukan di Labor-
setinggi 3 meter. Tanaman ini memepunyai batang atorium Herbarium Medanense (MEDA) Departe-
semu, tegak, berpelepah, membentuk rimpang, dan men Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Penge-
berwarna hijau. Banyak flora asli Indonesia yang tahuan Alam Universitas Sumatera Utara (USU).
dapat digunakan sebagai pewarna alami salah Populasi penelitian ini adalah bunga kecombrang
satunya yaitu bunga kecombrang (Etlingera elatior yang berada di Desa Silaen, kecamatan silaen, Ka-
(Jack) R. M. Sm.).Bunga kecombrangberwarna bupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
kemerahan seperti jenis tanaman hias pisang- Sampel yang digunakan dalam penelitian
pisangan atau mirip sekali dengan tanaman ini adalah bunga kecombrang (Etlingera elatior
lengkuas/laos (Rukmana dan Yudiracman, 2016). (Jack) R. M. Sm.) dengan kriteria berumur tua, be-
Antioksidan adalah senyawa yang mampu sar, padat dan keras diperoleh dari Desa Silaen,
menunda, memperlambat dan mencegah proses Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir,
oksidasi lipid. Dalam arti khusus antioksidan ada- Provinsi Sumatera Utara. Alat- alat yang digunakan
lah zat yang dapat menunda atau mencegah ter- dalam penelitian ini adalah Rotary evaporator, pH
jadinya reaksi radikal bebas dalam oksidasi lipid meter, gelas ukur, cawan penguap, kertas saring,
(Ahmad, 2012). Oksidasi merupakan suatu reaksi timbangan, Waterbath, batang pengaduk, lumpang
kimia yang mentransfer elektron dari satu zat ke dan alu, pipet tetes, tissue, kertas perkamen,
oksidator. Reaksi oksidasi dapat menghasilkan ayakan (mesh 100), spatula, sudip, wadah perona
radikal bebas dan memicu reaksi berantai, me- pipi dan toples. Alat- alat yang digunakan dalam
nyebabkan kerusakan sel dalam tubuh (Miksusanti penelitian ini adalah Rotary evaporator, pH meter,
et al , 2012). gelas ukur, cawan penguap, kertas saring, tim-
Dalam bunga kecombrang terdapat sen- bangan, Waterbath, batang pengaduk, lumpang
yawa yang berperan penting dalam memberikan dan alu, pipet tetes, tissue, kertas perkamen,
warna yaitu antosianin. Antosianin merupakan ayakan (mesh 100), spatula, sudip, wadah perona
senyawa berwarna yang bertanggung jawab untuk pipi dan toples.
kebanyakan warna merah, biru, dan ungu pada
buah, sayur, dan tanaman hias. Senyawa ini terma- Pembuatan Formula Perona Pipi Dengan Ekstrak
suk dalam golongan flavonoid. Struktur utama Etanol Bunga Kecombrang (Etlingera elatior (Jack)
ditandai dengan adanya dua cincin aromatik ben- R. M. Sm.) Sebagai Pewarna Dalam Berbagai Kon-
zena (C6H6) yang dihubungkan dengan tiga atom sentrasi
karbon yang membentuk cincin. Oleh karena itu,
ekstrak etanol bunga kecombrang ini digunakan Rancangan Formula
sebagai pewarna alami dalam sediaan perona pipi. Formula yang dipilih dalam penelitian ini
Komponen antioksidan pada bunga kecombrang dengan komposisi sebagai berikut (Takeo Mitsui,
ternyata memiliki kekuatan yang cukup besar un- New Cosmetic Science, 1998):
tuk menangkap senyawa radikal bebas sehingga
mencegah terjadinya oksidasi yaitu sebesar 92.92 Tabel 1. Formulasi Sediaan Blush On Cream
%, dalam 0.5 g/ml ekstrak bunga kecombrang
dengan pelarut etanol (Krismawati, 2007). Sediaan Perona Pipi (Blush On) Ekstrak
Komposisi Etanol Bunga Kecombrang
Bahan dan Metode 0% 5% 7,5% 10%
Bahan - 5 7,5 10
Metode Penelitian yang dilakukan secara Pewarna
eksperimental yang meliputi pembuatan ekstrak, Beeswax 15 15 15 15
formulasi sediaan menggunakan ekstrak etanol Isoprpofil 1 1 1 1
bunga kecombrang dengan konsentrasi 5%, 7,5% miristat
dan 10%. Pemeriksaan mutu fisik sediaan seperti Span 80 1,7 1,7 1,7 1,7
Propil paraben 0,02 0,02 0,02 0,02
uji organoleptis, uji homogenitas, uji stabilitas, uji Propilenglikol 15 15 15 15
daya lekat, uji oles, uji pH, uji iritasi, dan uji Metil paraben 0,18 0,18 0,18 0,18
kesukaan terhadap sediaan. Tween 80 4,3 4,3 4,3 4,3
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Gliserin 15 15 15 15
Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia, Titanium di- 0,5 0,5 0,5 0,5
oksida
Jl.Kapten Muslim No.79 Medan, 20123. Waktu BHT 0,1 0,1 0,1 0,1
penelitian diperlukan dalam penelitian ini selama Parfum 2 tetes 2 tetes 2 tetes 2 tetes
2 bulan pada bulan Juli-Agustus 2020. Aquades ad 100 100 100 100

Prosedur Pembuatan Perona Pipi

105
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

Formulasi sediaan blush on cream dari dibuat dalam batasan yang ditetapkan sepanjang
ekstrak bunga kecombrang dengan berbagai kon- periode penyimpanan dan penggunaan.
sentrasi yaitu 0 %, 5 %, 7,5% dan 10%. Pengamatan stabilitas dilakukan pada saat
Timbang seluruh bahan-bahan yang ter- sediaan telah selesai dibuat. Penyimpanan dil-
masuk dalam sediaan blush on. Mortir dan stamp- akukan selama 4 minggu pada temperatur kamar
er serta cawan porselin yang berisi fase minyak dengan pengamatan setiap minggu. Parameter
(Beeswax, Span 80, Tween 80) dilebur diatas di- yang diamati dalam uji kestabilan fisik ini meliputi
penangas air pada suhu 70 0C hingga fase minyak perubahan bentuk, warna dan bau pada sediaan.
melebur sempurna. Masukkan fase minyak yang
telah melebur sempurna kedalam mortir panas Uji pH
dan gerus sampai homogen (MI). Dalam lumpang Pengukuran pH dilakukan dengan
masukkan fase air (Isoprpofil miristat, propil menggunakan alat pH meter. Pengukuran pH pada
paraben, propilenglikol, metil paraben, gliserin, sediaan pemerah pipi digunakan untuk menge-
aquadest) gerus hingga homongen (MII). Dalam tahui cocok atau tidak pemerah pipi yang dibuat
massa I tambahkan massa II sedikit demi sedikit pada penelitian ini apabila diaplikasikan pada ku-
sambil digerus sampai homogen hingga ter- lit, sebelum dicelupkan ke sediaan, pH meter
bentuknya cream. Setelah suhu mortir turun, dikalibrasi terlebih dahulu. Syarat pH sediaan
kemudian tambahkan titanium dioksida sebagai pemerah pipi yang baik sesuai dengan pH kulit
pigmen putih dan BHT sebagai antioksidan, lalu secara umum adalah 4-7.
digerus hingga homogen, Tambahkan ekstrak eta- Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan
nol bunga kecombrang (Etlingera ela- menggunakan larutan dapar hingga alat menun-
tior)berdasarkan konsentrasi gerus hinga homo- jukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda
gen dan ditambahkan parfum sebanyak 2 tetes dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan
digerus sampai homogen, Kemudian masukkan tissu. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1% yaitu
kedalam wadah, Lalu dilakukan uji evaluasi. ditimbang 1 gram sediaan dan larutan dalam 100
ml air suling. Kemudian elektroda dicelupkan da-
Pemeriksaan Mutu Fisik Perona Pipi lam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan
Pemeriksaan mutu fisik dilakukan ter- harga pH sampai konstan. Harga yang ditunjukkan
hadap masing-masing sediaan meliputi: pemerik- pH meter merupakan pH sediaan (Rawlins, 2003).
saan uji organoleptis, uji Homogenitas, uji Stabili-
tas, uji pH, uji oles, uji iritasi dan uji hedon- Uji Oles
ik/kesukaan. Uji daya oles dilakukan untuk mengetahui
sediaan mempunyai daya oles yang baik. Uji oles
Uji Organoleptis dilakukan terhadap sediaan masing-masing formu-
Uji dilakukan terhadap sediaan yang telah la dengan cara dioleskan lima kali pada punggung
dibuatdengan pengamatan panca indra terhadap telapak tangan, daya oles yang baik memberikan
warna aroma dan bau. Uji organoleptis bertujuan warna yang intensif, merata dan homogen pada
untuk mengetahui warna, bau, dan tekstur. Se- saat dioleskan pada kulit.
makin tinggi jumlah pewarna dalam suatu formula
maka warnanya akan semakin pekat (Kartika et al, Uji Viskositas
1998). Disiapkan sediaan sebanyak 100 ml dalam
beaker, kemudian diatur spindle dan kecepatan
Uji Homogenitas yang digunakan, celupkan alat kedalam sediaan
Sejumlah warna diuji dengan menyebar- dan viscometer Brookfield dijalankan sampai
kan serbuk pada permukaan kertas berwarna menunjukkan nilai viskositas sediaan (Riona,
putih dan tidak boleh ada warna yang tercoreng 2016).
atau tidak merata. Dikatakan homogen jika serbuk
yang telah dicampur memiliki warna yang sama Uji Iritasi
rata dan tidak adanya gumpalan pada serbuk ter- Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan pe-
sebut (Butler, 2000). rona pipi yang dibuat menggunakan ekstrak etanol
bunga kecombrang sebagai pewarna alami. Uji
Uji Stabilitas iritasi dilakukan untuk mengetahui bahwa blush
Uji stabilitas adalah kemampuan suatu on yang dibuat dapat menimbulkan iritasi pada
produk untuk mempertahankan sifat dan karakter- kulit atau tidak. Iritasi dapat dibagi menjadi 2 kat-
istiknya agar sama dengan yang dimiliki pada saat egori, yaitu iritasi primer yang akan segera timbul

106
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

sesaat setelah terjadi pelekatan atau penyentuhan Pengolahan sampel dilakukan dengan cara
pada kulit, dan iritasi sekunder yang reaksinya mengumpulkan bunga kecombrang (Etlingera ela-
baru timbul beberapa jam setelah penyentuhan tior (Jack) R. M. Sm.) yang masih segar, dicuci ber-
pada kulit. Teknik yang digunakan pada uji iritasi sih di bawah air mengalir, ditiriskan dan ditimbang
ini adalah tempel preventif (patch test) yaitu berat basahnya 10 kg. Bunga Kecombrang selan-
dengan memakai kosmetik di belakang daun telin- jutnya dirajang untuk mempermudah proses pen-
ga atau di tangan terhadap 10 orang. Reaksi iritasi geringan kemudian dikeringkan dilemari pen-
ditandai adanya kemerahan, gatal-gatal, atau gering hingga kering, kemudian di sortasi kering
bengkak pada kulit dibelakang daun telinga yang dengan suhu 30-400C, dibuang benda-benda asing
diberi perlakuan. atau pengotoran-pengotoran lain yang masih
Adanya kulit merah diberi tanda (+), gatal- tertinggal pada simplisia, kemudian ditimbang be-
gatal (++), bengkak (+++), dan yang tidak menun- rat keringnya sebanyak 2,5 kg. Setelah bunga
jukkan reaksi apa-apa diberi tanda (-). Uji dil- kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.)
akukan sebanyak 2 kali sehari selama dua hari ber- mengering simplisia diblender menjadi serbuk.
turut-turut. Serbuk yang dihasilkan 400 gram. Disimpan dalam
wadah plastik yang tertutup rapat (Pertama,
Uji Hedonik/Kesukaan 2007).
Uji kesukaan ini dilakukan untuk menge- Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara
tahui tingkat kesukaan peneliti terhadap sediaan timbang 200 gram simplisia bunga kecombrang
yang dibuat. Jumlah panel uji kesukaaan makin (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.)lalu masukkan ke
besar semakin baik. Pada penelitian ini jumlah re- dalam sebuah bejana, tuangi dengan 75 bagian
sponden sebanyak 10 orang. Setiap responden cairan penyari yaitu 1,5 L etanol 96%, lalu tam-
memberikan penilaian terhadap masing-masing bahkan asam sitrat , diaduk setiap 5 menit, lalu
pewarna pipi berdasarkan tekstur/bentuk, dan ditutup. Biarkan selama 3-5 hari terlindung dari
aromanya. cahaya sambil sering diaduk, lalu serkai dan peras.
Ampas direndam ulang dengan cairan penyari 25
Analisa Data bagian yaitu 0,5 L etanol 96%, hingga diperoleh
Analisa data pada penelitian ini 100 bagian. Pindahkan ke dalam bejana tertutup,
menggunakan analisa secara deskriptif dengan biarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya
menyajikan tabel distribusi frekuensi dari masing- selama 3 hari, lalu disaring. Selanjutnya maserat
masing penelitian. dipekatkan di rotary evaporator pada temperatur
500C sampai diperoleh ekstrak kental yaitu
Hasil dan Pembahasan sebanyak 127,28 gram.
Hasil identifikasi tumbuhan yang dil-
akukan di Laboratorium Herbarium Medanense Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia
(MEDA) Departemen Biologi dan Fakultas Ma- Pemeriksaan karakterisasi simplisia meli-
tematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas puti pemeriksaan makroskopik dan organoleptik,
Sumatera Utara (USU) menunjukkan bahwa sam- penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan
pel termasuk tanaman (Etlingera elatior (Jack) R. kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar abu
M. Sm.), Suku Zingiberaceae. total dan penetapan kadar abu tidak larut dalam
asam (WHO, 1992: Ditjen POM, 1995).

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia Bunga Kecombrang


No Karakterisasi Hasil Pemeriksaan (%) Persyaratan

(MMI Edisi V)

1 Kadar sari larut dalam air 19,3% Tidak kurang dari 7%

2 Kadar sari larut dalam etanol 18,3% Tidak kurang dari 6%

3 Kadar abu total 3,66% Tidak lebih dari 9%

4 Kadar abu tidak larut dalam asam 0,238% Tidak lebih dari 1%

107
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

Dari tabel di atas diperoleh kadar sari memenuhi syarat. Dapat digunakan sebagai di
larut dalam air simplisia bunga kecombrang 19,3% ekstraksi.
memenuhi persyaratan umum yaitu tidak kurang
dari 7%. Pengujian menunjukkan bahwa kadar sari Skrining Fitokimia Simplisia dan Ekstrak
larut dalam etanol simplisia bunga kecombrang Uji skrining fitokimia dilakukan untuk
18,3% memenuhi persyaratan umum yaitu tidak mengetahui apakah simplisia dan ekstrak etanol
kurang dari 6%. Hasil pengujian kadar abu total bunga kecombrang mengandung golongan
simplisia bunga kecombrang 3,66% memenuhi senyawa kimia alkaloida, flavonoida, saponin,
persyaratan umum yaitu tidak lebih dari 9%. Pen- tanin, glikosida, steroida/triterpenoida dan uji
gujian kadar abu tidak larut dalam asam simplisia- antosianin. Hasil skrining fitokimia dari ekstrak
bunga kecombrang 0,238% memenuhi persyara- bunga kecombrang dapat dilihat pada tabel
tan umum yaitu tidak lebih dari 1%.Dari hasil pen- dibawah ini.
gujian karakterisasi simplisi bunga kecombrang

Tabel 3. Skrining Fitokimia Simplisia Bunga Kecombrang


Pengujian Pereaksi Warna Hasil Uji Simplisia Hasil Uji Ekstrak

Alkaloid + Pereaksi Mayer Endapan putih - -


+Pereaksi Bouchardat Endapan coklat - -
+Pereaksi Wagner Endapan coklat - -
Flavonoida +Pereaksi FeCl3 5% Hitam + +
+Pereaksi H2SO4(p) Orange kekuningan
+ Pereaksi + +

Mg(s)+HCl(p) Kunimg + +
Saponin +Aquadest,+Alkohol Berbuih
+ +
96%
Tanin +Periaksi FeCl3 1% Hijau - -
Steroi- +Pereaksi Salkowsky Tidak terbentuk warna
da/triterpeno hijau kebiruan dan cincin
ida kecoklatan - -

Uji An- +HCL (p) +NaOH 2N Hijau kehitaman


+ +
tosianin

Keterangan:
(+) : Mengandung senyawa yang diuji
(-) : Tidak mengandung senyawa yang diuji

Hasil dari skrining fitokimia menunjukkan yang terdapat dalam bunga kecombrang dan
bahwa simplisia dan ekstrak etanolbunga kecom- dibentuk sebagai perona pipi.
brang mengandung senyawa flavanoid, saponin
dan pada uji antosianin. Antosianin adalah salah Rancangan Formula
satu pigmen yang terdapat pada tanaman yang Formulasi sediaan Blush On Cream
berpotensi dijadikan sebagai pewarna makanan menggunakan Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang
serta dapat menggantikan pewarna sintetis. dimulai dari 0%, 5%, 7.5% dan 10 % (Tabel 4).
Antosianin berperan dalam pemberian zat
warna mulai dari merah tua sampai biru pada Evaluasi Mutu Fisik Blush On Uji Organoleptis
bunga, buah dan daun tanaman. Selain dapat di- Hasil pengamatan organoleptis sediaan
jadikan sebagai pewarna, antosianin juga termasuk blush on ekstrak etanol bunga kecombrang
dalam senyawa flavonoid yang memiliki fungsi (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) meliputi bau,
sebagai antioksidan alami. Antosianin tergolong warna, bentuk dan konsistensi yang diamati secara
pigmen yang disebut flavonoida yang pada visual (table 5).
umumnya larut dalam air. Senyawa pigmen merah

108
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

Tabel 4. Formulasi Sediaan Blush On Cream


Sediaan Perona Pipi (Blush On) Ekstrak Etanol Bunga Kecombrang
Komposisi 0% 5% 7,5% 10%
Bahan Pewarna - 5 7,5 10
Beeswax 15 15 15 15
Isoprpofil miristat 1 1 1 1
Span 80 1.7 1,7 1,7 1,7
Propil paraben 0,02 0,02 0,02 0,02
Propilenglikol 15 15 15 15
Metil paraben 0,18 0,18 0,18 0,18
Tween 80 4,3 4,3 4,3 4,3
Gliserin 15 15 15 15
Titanium dioksida 0,5 0,5 0,5 0,5
BHT 0,1 0,1 0,1 0,1
Parfum 2 tetes 2 tetes 2 tetes 2 tetes
Aquades ad 100 100 100 100
Hasil 88,2 gram 92,2 gram 90,8 gram 93,5 gram

Tabel 5 Hasil Organoleptis Sediaan Blush On Ekstrak


Etanol Bunga Kecombrang
Formula Parameter Pengamatan Organoleptis selama 4 minggu
1 2 3 4
F0 Bau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau Tidak berbau
(Blanko) Warna Putih Putih Putih Putih
F1 Bau Mawar Mawar Mawar Mawar
(Ekstrak etanol bunga kecombrang
5%) Warna Peach Peach Peach Peach
F2 Bau Mawar Mawar Mawar Mawar
(Ekstrak etanol bunga kecombrang Warna Merah Jambu Merah Jambu Merah Jambu Merah Jambu
7,5%)
F3 Bau Mawar Mawar Mawar Mawar
(Ekstrak etanol bunga kecombrang Warna Merah Merah Jambu Merah Jambu Merah
10%) Jambu Terang Terang Jambu Terang
Terang
Pembanding Positif Bau Berbau khas Berbau khas Berbau khas Berbau khas
(Blush On Cream Emina ) Warna Nudie brown Nudie brown Nudie brown Nudie brown

Sediaan dinyatakan stabil apabila bau dan warna butiran, tidak adanya agregasi partikel serta zat
tidak berubah secara visual selama penyimpanan aktif dan basis yang bercampur sehingga tidak
dari hari pertama sampai hari ke 28. Hasil penga- terjadi penggumpalan, dapat dilihat dengan cara
matan organoleptis sediaan blush on ekstrak dioleskan pada permukaan kaca preparat,
etanol bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) kemudiaan dengan kaca preparat, kemudiaan
R. M. Sm.) dapat dilihat pada tabel 5. ditutup dengan kaca preparat lain. Ditunggu 1
Hasil pengamatan organoleptis sediaan menit dan ditekan. Berdasarkan uji yang dilakukan
blush on ekstrak etanol bunga kecombrang pada sediaan blush on ekstrak etanol bunga
(Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) menunjukkan kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.)dan
bahwa semua sediaan blush on tidak mengalami pembanding positif (Blush On Cream Emi-
perubahan dari segi penampilan baik, bau dan na)menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat mem-
warna, selama penyimpanan 4 minggu. Hal ini iliki susunan yang homogen. Gambar pengamatan
menunjukkan sediaan blush on ekstrak etanol homogenitas dapat dilihat dari tabel 6 sebagai
bunga kecombrang adalah stabil. berikut.

Pemeriksaan Homogenitas
Pemeriksaan homogenitas terhadap
sediaan blush on ekstrak etanol bunga
kecombrang menunjukkan hasil bahwa semua
sediaan blush on homogen, tidak terlihat adanya

109
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

Tabel 6 Pengamatan Homogenitas Sediaan bil selama penyimpanan pada suhu kamar (table
Blush On 7). Parameter yang diamati dalam uji kestabilan
Pengamatan Homogenitas fisik ini meliputi perubahan bentuk, warna dan bau
Sediaan 28 hari sediaan. Dari hasil pengamatan bentuk, didapatkan
1 7 14 21 28
F0 + + + + +
hasil bahwa seluruh sediaan perona pipi yang
( Blanko) dibuat tidak terjadi perubahan bentuk sampai
F1 + + + + + selama 28 hari minggu pada penyimpanan suhu
(Ekstrak etanol bunga kamar. Dari hasil pengamatan warna, pada minggu
kecombrang 7,5%)
ke 4 warna sediaan tetap stabil. Dengan ber-
F2 (Ekstrak etanol bunga + + + + +
kecombrang 7,5%) tambahnya konsentrasi zat warna ekstrak etanol-
F3 + + + + + bunga kecombrang, warna perona pipi yang
(Ekstrak etanol bunga dihasilkan semakin pekat. Perona pipi dengan kon-
kecombrang 7,5%) sentrasi ekstrak bunga kecombrang 5% mem-
Pembanding Positif + + + + +
(Blush On Cream Emina ) berikan warna peach, konsentrasi 7,5% mem-
Keterangan : (+) : Homogen berikan warna merah jambu, konsentrasi 10%
(-) : Tidak homogen memberikan warna merah jambu terang.
Pembanding Positif (Blush On Cream Emina)
memberikan warna Nudie brown.Sedangkan bau
Uji Stabilitas yang dihasilkan dari seluruh sediaan perona pipi
Uji stabilitas dilakukan untuk mengetahui adalah bau khas dari parfum. Bau sediaan tetap
stabilitas sediaan selama 28 hari penyimpanan. stabil dalam penyimpanan 4 minggu pengamatan
Hasil uji stabilitas sediaan perona pipi menunjuk- pada suhu kamar.
kan bahwa seluruh sediaan yang dibuat tetap sta-

Tabel 7 Pemeriksaan Uji Stabilitas Sediaan Blush On Cream Menggunakan Ekstrak etano
Bunga Kecombrang
Lama Pengamatan (Minggu)
Sediaan Pengamatan
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Bentuk - - - -
F0
Warna - - - -
( Blanko)
Bau - - - -
F1 Bentuk - - - -
(Ekstrak etanol bunga Warna - - - -
kecombrang 5%) Bau - - - -
F2 Bentuk - - - -
(Ekstrak etanol bunga Warna - - - -
kecombrang 7,5%) Bau - - - -
F3 Bentuk - - - -
(Ekstrak etanol bunga Warna - - - -
kecombrang 10%) Bau - - - -
Pembanding Positif Bentuk - - - -
(Blush On Cream Warna - - - -
Emina) Bau - - - -
Keterangan:
(+) : Terjadi Perubahan
(-) : Tidak Terjadi Perubahan

Pengukuran pH dengan konsentrasi F0 memiliki pH 6, F1 memiliki


Pengukuran pH sediaan blush on ekstrak pH 5, F2 memiliki pH 4, F3 memiliki pH 4 dan
etanol bunga kecombrang dilakukan dengan Pembanding Positif (Blush On Cream Emina)
menggunakan pH meter. Hasil penentuan pH dapat memiliki pH4.Hal ini menunjukkan bahwa seluruh
dilihat pada tabel 8. Hasil yang diperoleh menun- formula perona pipi ekstrak etanol bunga kecom-
jukkan bahwa terdapat perbedaan nilai pH yang brang dan Pembanding Positif (Blush On Cream
dihasilkan dengan variasi konsentrasi sediaam Emina) memiliki pH yang sama dengan pH kulit
perona pipi ekstrak etanol bunga kecombrang karena berada pada rentang pH 4-6,5. Jika sediaan
(Etlingera elatior (Jack) R. M. Sm.) yang dit- memiliki pH yang terlalu asam dapat menyebab-
ambahkan pada formula cream. Pada sediaan kan iritasi kulit (Swastika, 2013). Berdasarkan da-

110
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

ta di atas sediaan perona pipi dari ekstrak etanol perbedaan konsentrasi ekstrak etanol bunga
bunga kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R. M. kecombrang antara formula blanko, F1, F2, F3 dan
Sm.) dapat digunakan pada wajah. blush on cream emina. Menyebabkan sediaan pe-
rona pipi menjadi lebih padat. Semakin tinggi kon-
Pengukuran Viskositas sentrasi ekstrak etanol bunga kecombrang yang
Pengukuran viskositas sediaan blush on diberikan maka semakin meningkat viskositas pe-
ekstrak etanol bunga kecombrang dapat diten- rona pipi. Dari hasil pengukuran viskositas sediaan
tukan dengan Viscometer Brookfield. Hasil orien- perona pipi ekstrak etanol bunga kecombrang ber-
tasi evaluasi viskositas menunjukkan bahwa eval- beda-beda setiap konsentrasi. Hal ini disebabkan
uasi ini dilakukan menggunakan spindle no.6 pada bahwa sediaan perona pipi dari ekstrak etanol
rpm 10 dan faktor konversi 500 selama 1 menit bunga kecombrang memiliki nilai viskositas baik
(table 9). Hasil viskositas pada formula paling dalam rentang sediaan cream yaitu 2.000-50.000
fungsi pada formula F3. Ini dikarenakan adanya cPs. (Mega, dkk 2019).

Tabel 8. Pengukuran pH
Formula pH
F0
6
(Blanko)
F1
(Ekstrak etanol bunga kecombrang 5
5%)
F2
(Ekstrak etanol bunga kecombrang 4
7,5%)
F3
(Ekstrak etanol bunga kecombrang 4
10%)
Pembanding Positif
4
(Blush On Cream Emina)

Tabel 9 Pengukuran Viskositas


Viskositas Viskositas Viskositas Viskositas
Formula (cps) (cps) (cps) (cps)
F0
14500 14400 14250 14100
(Blanko)
F1
(Ekstrak etanol bunga 14800 14650 14550 14450
kecombrang 5%)
F2
(Ekstrak etanol bunga 15500 15400 15250 15100
kecombrang 7,5%)
F3
(Ekstrak etanol bunga 15850 15750 15600 15000
kecombrang 10%)
Pembanding Positif
12500 12500 12500 12500
(Blush on Cream Emina)

Uji Oles pemolesan di kulit punggung tangan. Ini disebab-


Uji daya oles sediaan perona pipi ekstrak kan karena kurangnya zat warna pada sediaan,
etanol bunga kecombrang yang dilakukan secara sehingga menyebabkan warna sukar untuk keluar
visual dengan cara mengoleskan sediaan pada kulit saat di poleskan pada punggung tangan.
punggung tangan. Berdasarkan uji oles diperoleh
hasil sediaan yang menghasilkan pemolesan yang Tabel 10. Uji Oles
baik adalah sediaan pada konsentrasi 7,5%, 10% Formula Pengamatan daya oles
dan blush on cream emina. Hal ini ditandai dengan
satu kali pemolesan sediaan telah memberikan F0
Merata
warna saat dipoleskan pada kulit punggung tan- (Blanko)
gan. Pada sediaan konsentrasi 5% memberikan F1
warna yang pucat dan homogen dengan tiga kali (Ekstrak etanol bunga Merata
kecombrang 5%)

111
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

F2 Uji Iritasi
(Ekstrak etanol bunga Merata Berdasarkan hasil uji iritasi yang dilakukan pada
kecombrang 7,5%)
F3 15 suka relawan yang dilakukan dengan cara men-
(Ekstrak etanol bunga Merata goleskan sediaan blush on pada kulit belakang tel-
kecombrang 10%) inga menunjukkan bahwa semua sukarelawan
Pembanding Positif memberikan hasil negatif terhadap parameter
Merata
(Blush on Cream Emina)
reaksi iritasi. Hasil uji iritasi terhadap kulit suka
Dapat dilihat bahwa semakin tinggi kon-
relawan dapat dilihat pada tabel 11.
sentrasi sehingga memberikan warna yang lebih
baik.

Tabel 11. Uji Iritasi


No Penga- Sukarelawan
matan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Keme- - - - - - - - - - - - - - - -
rahan
2 Gatal- - - - - - - - - - - - - - - -
gatal
3 Bengkak - - - - - - - - - - - - - - -

Keterangan : - : Tidak terjadi reaksi


+ : Kulit kemerahan
++ : Kulit gatal-gatal
+++ : Kulit bengkak

Parameter yang diamati yaitu adanya kulit Hasil uji kesukaan dapat dilihat pada Tabel 12 dan
kemerahan, gatal-gatal ataupun adanya pem- gambar grafik 1.
bengkakan. Dari hasil uji iritasi tersebut, maka Berdasarkan data dan gambar grafik
dapat disimpulkan bahwa sediaan blush on ekstrak bahwa uji kesukaan (hedonic test) terhadap 15
etnol bunga kecombrang dan blush on cream orang panelis, diketahui bahwa sediaan perona
emina aman digunakan, karena dari semua uji pipi yang paling tidak disukai adalah konsentrasi
yang dilakukan kepada 15 sukarelawan menun- 0% dengan persentase kesukaan 1,33. Sediaan
jukkan hasil negatiif (Tranggono dan fatma, 2007). perona pipi denga konsentrasi 0% tidak memiliki
warna, ehingga banyak panelis yang tidak me-
Uji Kesukaan (Hedonic test) nyukainya. Konsentrasi zat warna ekstrak etanol-
Data yang diperoleh dari lembar penilaian bunga kecombrang 5% dengan persentase
(kuesioner) ditabulasi dan ditentukan untuk setiap kesukaan 2,26. Sediaan perona pipi dengan kon-
sediaan dengan mencari hasil rata-rata pada setiap sentrasi zat warna ekstrak etanolbunga kecom-
panelis. Setiap panelis diminta untuk mem- brang 5% sukar dipoles dan memiliki warna yang
poleskan masing-masing sediaan blush on yang pucat, sehingga banyak panelis yang tidak me-
dibuat pada kulit punggung tangannya. nyukainya. Sediaan perona pipi dengan konsentra-
Parameter pengamatan pada uji kesukaan si zat warna ekstrak etanolbunga kecombrang
adalah kemudahan pemolesan perona pipi, ho- 7,5% dan konsentrasi 10% tidak jauh beda per-
mogenitas dan intensitas warna dari perona pipi sennya, yaitu 3,73 untuk konsentrasi 7,5% dan
saat dipoleskan. Panelis memberikan penilaian 3,93 untuk konsentrasi 10%.
dengan mengisi kuesioner yang telah diberikan.

Tabel 12 Uji Kesukaan (Hedonic test) Sediaan Perona Pipi Dalam Bentuk Cream Menggunakan Ekstrak
Etanol Bunga Kecombrang
Umur Sediaan
Panelis
(Tahun) 0% 5% 7,5% 10% Pembanding Positif
(Blush on
Cream Emina )
1 22 Tahun 1 2 4 4 5
2 22 Tahun 2 2 4 4 5
3 20 Tahun 1 1 3 4 5
4 23 Tahun 1 1 4 4 5

112
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

5 20 Tahun 1 3 4 4 5
6 28 Tahun 2 3 5 4 4
7 22 Tahun 1 3 4 5 5
8 23 Tahun 1 2 4 3 5
9 22 Tahun 1 2 3 3 5
10 22 Tahun 2 3 3 3 5
11 21 Tahun 1 1 4 4 5
12 22 Tahun 2 3 3 4 5
13 21 Tahun 1 2 3 4 4
14 20 Tahun 2 3 4 4 5
15 22 Tahun 1 3 4 5 4
Total 20 34 56 59 72
Rata-rata 1,33 2,26 3,73 3,93 4,8
Penilaian Oleh Panelis:
Sangat suka =5
Suka =4
Agak suka =3
Tidak suka =2
Sangat tidak suka =1

Gambar 1. Grafik Uji Kesukaan

Kebanyakan panelis menyukai sediaan ini 1. Zat warna ekstrak etanolbunga kecombrang
dari segi homogenitas warna, dan wangi dari sedi- dapat digunakan sebagai pewarna dalam for-
aan. Sedangkan untuk sediaan perona pipi pem- mulasi sediaan perona pipi. Semakin ber-
banding dari pasaran “cream emina” mendapatkan tambah konsentrasi ekstrak bunga kecombrang
hasil yang paling disukai oleh panelis sebanyak 4,8 yang digunakan dalam formula maka semakin
karena mudah dipoleskan, menghasilkan warna bertambah pekat warna sediaan perona pipi
yang keluar stabil saat dipoleskan. Dari hasil uji yang dihasilkan. Perona pipi dengan konsentra-
kesukaan sediaan yang paling disukai adalah si 5% berwarna peach, perona pipi dengan
pewarna dengan kensentrasi zat warna ekstrak konsentrasi 7,5% berwarna merah jambu, dan
etanol bunga kecombrang dengan konsentrasi perona pipi dengan konsentrasi 10% berwarna
10%. merah jambu terang.
2. Hasil penentuan mutu fisik sediaan menunjuk-
Kesimpulan kan bahwa seluruh sediaan baik, tidak menun-
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap jukkan adanya perubahan bentuk, warna dan
ekstrak etanol bunga kecombrang (Etlingera ela- bau dalam penyimpanan selama 28 hari (4
tior(Jack) R. M. Sm.) diperoleh kesimpulan: minggu), serta tidak menyebabkan iritasi ter-
hadap 15 orang panelis

113
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

3. Dari uji kesukaan sediaan yang paling disukai Bunga Rosla (Hibiscus sabdarifa L). Jurnal.
adalah pewarna dengan konsentrasi zat warna Jakarta: Fakultas Sains dan Teknologi UIN.
ekstrak etanol bunga kecombrang dengan kon- Kusantati H dkk. (2008). Tata kecantikan Kulit un-
sentrasi 10%. tuk SMK. Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pem-
binaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Daftar pustaka Karmila J. (2014).Formulasi Sediaan Pewarna Pipi
Dalam Bentuk Padat Menggunakan Ekstrak
Adliani Nur, Nazliniwaty, Djendakita. (2012). Bunga Kana Merah (Canna indica L.) se-
Foemulasi Lipstik Menggunakan Zat bagai Pewarna. Formulasi Sediaan
Warna Dari Ekstrak Bunga Kecombrang Pewarna Pipi Dalam Bentuk Padat
(Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm).Journal of Menggunakan Ekstrak Bunga Kana Merah
Pharmaceutics and Pharmacology. Vol. 1 (Canna indica L.) sebagai Pewarna.
(2) 87-94. Latifah Fatma, Retno Iswari Tranggono. (2007).
Ara, I. (2014). Formulasi Sediaan Pewarna Pipi Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT
(blush on) Menggunakan Ekstrak Bunga Gramedia Pustaka Utama.
Kecombrang (Etlingera elatior Mayangsari N, Ananingsih VK. (2011). Pratiwi AR.
Jack)sebagai Pewarna Pipi Dalam Bentuk Stabilitas pewarna alami serbuk bit merah
Compact Powder, skripsi Program Studi (Beta vulgaris L.) dalam adonan tepung
Srjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Univer- mocaf selama pengukusan.
sitas Sumatera Utara. Medan. National Health Surveillance Agency.
Badan POM RI, (2011), Mewaspadai Asam Retinoat (2005).Cosmetic Products Stability Guide.
dalam Kosmetik. Jakarta: BPOM. Brazil: ANVISA. Hal.19.
Badan POM RI, (2007), Public Warning/Peringatan Najihudin A, Indriawati DS, Garut FM, (2018). For-
Tentang Kosmetik Mengandung Bahan mulasi dan evaluasi sediaan perona pipi
Berbahaya dan Zat warna yang Dilang. Ja- (blush on) dari ekstrak etanol kulit kayu
karta: BPOM. manis(Cinnamomun burmanni Ness ex
Bindharawati, Nina. Darsono, L.F. Wijaya Sumi. BI).No JJ. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari.
(2013). Formulasi Sedian Pemerah Pipi 2018;33-44.
Dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosel- Nova Mega, Lisna Meylina, dan Angga Cipta, N.
la(Hibiscus sabdariffa Linn.) Sebagai (2019).Formulasi sediaan blush on cream
Pewarna Pipi Dalam Bentuk Compact dari ekstrak biji kesumba keeling (Bixa
Powder. Universitas Katolik Widya Man- orellana(L)) sebagai pewarna alami
dala Surabaya. kosmetik. Fakultas farmasi. Universitas
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetik Indone- wulawarman. Samarinda.
sia. Jakarta: Departemen Kesehatan Re- Pangaribuan, Lina. (2017).Efek Samping Kosmetik
publik Indonesia. Dan Penanganannya Bagi Kaum Perempu-
Fahraint, I. (2013). Formulasi Sediaan Pewarna Pipi an. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera. (Vol
Dalam Bentuk Padat Dengan Menggua- 15) Halaman 20-28.
nakan Ekstrak Bunga Belimbing Wuluh. Ramadani FR, Ceriana R, Andayani T. (2018). Pem-
Skripsi. USU Medan. anfaatan Kulit Buah Naga Merah (Hylo-
Ginting, Br, Natalia. (2018).Formulasi Sediaan cereus polyrhizus) sebagai Pewarna Alami
Pewarna Pipi Dalam Bentuk Padat Dengan Kosmetik Pemerah Pipi (Blush On) Utiliza-
Menggunakan Ekstrak Buah Na- tion of Red Dragon Fruit (Hylocereus poly-
ga(Hylocereus costaricensis)Sebagai rhizus) as A Cosmetic Natural Dye of Blush
Pewarna. Universitas Sari Mutiara Medan. On. 2018;4(2):165–75.
Hasibuan DDP. (2018).Pembuatan Blush onDari Setiawan, W.A.M. Nugroho, K.E. lestario. N.L.
Pewarna Alami Terong Belanda (Solanum (2015).Ekstraksi Betasianin Dari Kulit Umbi
betaceum)Dalam Bentuk Compact. Bit (Beta vulgaris L.) Sebagai Pewarna
Hutami SD. (2018). Formulasi Sediaan Pemerah Alami. Jurnal Ilmu Pertanian. (Vol 27) Hal-
Pipi Ekstrak Umbi Bit Merah (Beta Vulgaris aman 38-43.
L.) Dalam Bentuk Pressed Powder. Skripsi. Tranggono, Retno dkk. (2007). Buku Pegangan
Inayati dan Nurlela. (2011). EkstraksiDan Uji Sta- Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta:
bilitas Zat Warna Alami Dari Bunga Kem- Gramedia Pustaka Utama.
bang Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) dan Wasitaatmadja, S. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik
Medik. Jakarta: Universitas Indonesia
Press, Jakarta.

114
Jurnal Biosains Vol. 7 No. 2. Agustus 2021 ISSN 2443-1230 (cetak)
DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i2.26604 ISSN 2460-6804(online)

Wulandari Dwi. (2011). Pemerah Pipi Hasanuddin.


(Rouge/Blusher/Blush On). Universitas

115

Anda mungkin juga menyukai