Anda di halaman 1dari 19

FORMULASI DAN SIFAT FISIK SEDIAAN LIPSTIK

KOMBINASI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus


polyrhizus) DAN MADU (Mel Depuratum)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Oleh :
SRI MULYATI RAHAYU
34180270

PROGRAM STUDI DIII FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lipstik adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai

bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam

tata rias wajah, tetapi tidak boleh menyebabkan iritasi pada bibir

(Departemen Kesehatan RI, 1998). Warna lipstik dapat menambah daya

tarik, mengubah rupa dan menutupi kekurangan apabila digunakan secara

tepat. Salah satu zat utama dalam formulasi lipstik adalah zat warna

(Atmadja dan Syarif, 1997).Tujuan penambahan zat warna pada lipstik

adalah memberikan warna yang cerah, dan segar pada bibir (Departemen

Kesehatan RI, 1998).

Pewarna berdasarkan sumbernya ada 2 yaitu pewarna alami dan

pewarna sintetis. Pewarna alami diperoleh dari akar, daun, bunga, dan

buah (Mamoto dan Fatimawali, 2013).Sedangkan pewarna sintetis berasal

dari reaksi antara dua atau lebih senyawa kimia. Zat warna sintetis yang

diperbolehkan untuk lipstik misalnya merah DC, dan merah hijau no.17,

kedua zat tersebut mempunyai beberapa kelebihan yaitu stabil dalam

jangkawaktu lama serta memberikan hasil yang seragam, namun ada

beberapa zat warna sintetis yang dilarang penggunaannya untuk makanan

dan kosmetik yang salah satunya adalah Rhodamin B (Departemen

Kesehatan RI, 1998).

Rhodamin B yaitu zat pewarna berupa serbuk kristal berwarna

hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, serta mudah larut dalam larutan
warna merah terang berfluoresan digunakan sebagai bahan pewarna tekstil,

cat, kertas atau pakaian (Khan, Sarmadan Ali, 2011). Rhodamin B dapa

tmengiritasi saluran pernapasan dan juga bersifat karsinogenik atau

memacu pertumbuhan sel kanker jika digunakan terus menerus (Alhamedi,

Assraf & Rauf, 2009). Sifat karsinogenik tersebut disebabkan oleh unsur

N+(nitronium) dan Cl-(klorin) yang terkandung pada Rhodamin B yang

bersifatsangat reaktif dan berbahaya. Penumpukan Rhodamin B dalam hati

akan menyebabkan gangguan fungsi hati berupa kanker hatidan tumor

hati. (Chen, Zhiyong, Yanlai et al, 2012).

Sekarang kosmetik dibuat tidak hanya dari bahan alami tetapi juga

bahan sintetik untuk maksud meningkatkan kecantikan Setiap orang selalu

ingin tampil sempurna. Karenanya, bermacam-macam cara dilakukan agar

dapat tampil menarik di depan orang lain. Hal ini dilakukan biasanya

dengan merias diri dan memperindah penampilan, mulai dari

menggunakan jenis pakaian yang bagus hingga menggunakan produk-

produk kosmetik.

Karakteristik Fisik Lipstik Sari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus

Costaricensis) Dengan Variasi Perbandingan Konsentrasi Carnauba Wax

Dan Beeswax
Dewi Andini Kunti Mulangsri, Mimiek Murrukmihadi, Eni Muaniqoh

Jurnal Inovasi Teknik Kimia 2 (2), 2017

Kulit buah naga merah sebagai limbah yang dapat dimanfaatkan zat warna

merah antosianin sebagai pewarna alami sediaan lipstik. Pewarna alami

memiliki keunggulan yaitu lebih aman dan adanya aktivitas

antioksidannya. Lisptik yang baik ditinjau dari karakteristik fisiknya yang

dipengaruhi oleh basis lisptik yaitu lilinya berupa Carnauba wax dan

Beeswax. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik

lipstik sari kulit buah naga merah dengan variasi perbandingan Carnauba

wax dan Beeswax.

Buah naga merah merupakan tanaman dapat digunakan sebagai pewarna alami

karena kandungan betalain. Lipstik ini dibuat ke dalam 3 formula dengan

konsentrasi ekstrak kering buah naga merah bervariasi yaitu 10%, 15% dan 20%.

Formulasi lipstik ekstrak kering buah naga merah ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh konsentrasi ekstrak dalam lipstik terhadap sifat mutu fisik yaitu

organoleptis, viskositas, pH, homogenitas, efektivitasnya yaitu daya oles, daya

lekat, daya sebar dan waktu kering, serta keamanan, aseptabilitas, dan

stabilitasnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kering buah naga

merah dapat diformulasikan sebagai zat pewarna alami pada sediaan lipstik dalam

bentuk liquid. Semua formula telah memenuhi uji mutu fisik yaitu pH dan

homogenitas, uji efektivitas yaitu daya oles dan waktu kering, uji keamanan dan

uji aseptabilitas. Formula dengan konsentrasi ekstrak kental 20% memiliki hasil
terbaik pada uji mutu fisik, uji efektivitas, keamanan, dan aseptabilitas.

Peningkatan konsentrasi antar formula memberikan pengaruh terhadap uji mutu

fisik dan efektivitas. Formula dengan ekstrak kering 20% merupakan formula

terbaik yang telah memenuhi uji mutu fisik (organoleptis, pH, viskositas,

homogenitas), uji efektivitas (daya oles, daya sebar, daya lekat, waktu kering), uji

keamanan dan aseptabilitasnya.

Madu umumnya memiliki rasa manis, nilai gizinya tinggi dan

sangat berkhasiat untuk mengobati berbagai penyakit. Madu banyak

mengandung mineral, natrium, kalsium, magnesium, alumunium, besi,

fosfor dan kalium. Vitamin-vitamin yang terdapat dalam madu adalah

thiamin (B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6), niasin,

asam pentotenat, biotin, asam folat, dan vitamin K. Vitamin C yang

terkandung dalam madu inilah yang berkhasiat sebagai antioksidan

sehingga penggunaan madu tidak hanya terbatas sebagai bahan pangan

tetapi dapat digunakan untuk tujuan lainnya. Sejak zaman dahulu madu

telah digunakan sebagai obat tradisional. Madu juga sering digunakan

untuk kecantikan wajah dan kehalusan kulit.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana formula sedian lipstik ekstrak buah naga merah dengan

madu
b. Bagaimana sifat fisik lipstik kombinasi ekstrak buah naga merah dengan

madu

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui formula pembuatan sedian lipstik ekstrak buah naga merah

dengan madu.

2. Untuk mengetahui sifat fisik lipstik ekstrak buah naga merah kombinasi

madu.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi institusi STIKES SURYA GLOBAL

Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa

kesehatan khususnya mahasiswa jurusan farmasi dalam hal

meningkatkan pengetahauan tentang ekstrak buah naga merah di

jadikan pewarna alami lipstik.

b. Manfaat bagi masyarakat

Agar bisa menjadi gambaran bagi masyarakat tentang penggunaan

ekstrak buah naga merah sebagai pewarna alami lipstik .

c. Manfaat bagi ilmu pengetahaun

Sebagai bahan masukan informasi,pengetahuan dan referensi mengenai

hasil penelitian sehingga bisa dijadikan bacaan bagi peneliti lainya .

d. Manfaat bagi peneliti


Agar bisa mendapatkan pengalaman dalam hal mengadakan penelitian

sehingga akan terpacu untuk potensi diri sehubung dengan uji eskstrak

buah naga merah sebagai pewarna alami bibir.

E. Keaslian penelitian

1. Judul : FORMULASI SEDIAAN LIPSTIK EKSTRAK ETANOL

BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)

2. Judul : EKSTRAKSI KULIT BUAH NA GA SEBAGAI

ALTERNATIF ZAT PEWARNA ALAMI PADA LIPSTIK

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

Buah naga merah atau Hylocereus polyrhizus mempunyai potensi

untuk dikembangkan Didalam kosmetik sehingga peneliti membuat

formulasi sediaan lipstik dengan menggunakan pewarna alami dari buah

naga merah.

Pewarna bibir adalah salah satu

sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan

artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah.

Pewarna bibir atau lebih dikenal dengan nama lipstik adalah produk yang

sangat umum digunakan khususnya oleh para wanita, karena bibir

dianggap sebagai bagian penting dalam penampilan seseorang.

Pewarna alami yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah buah

naga merah. Buah naga mempunyai kandungan antosianin yang tinggi. Di

Malaysia, buah naga banyak digunakan sebagai zat pewarna alami untuk

makanan dan industri kosmetik.

Untuk membuat zat warna dari buah naga merah sebagai pewarna untuk

sediaan lipstik. Dilakukan ekstraksi pewarna buah naga merah, kemudian

dilanjutkan dengan formulasi sediaan lipstik menggunakan zat warna

tersebut.
Gambar 1. Buah naga merah (Sumber : Pixabay)

Buah naga adalah tumbuhan yang berasal dari daerah beriklim

tropis kering dan banyak dijumpai di Indonesia.

Madu dihasilkan oleh lebah pekerja yang mengolah nektar menjadi

madu. Lebah pekerja adalah lebah betina yang alat reproduksinya tidak

sempurna atau steril sehingga tidak dapat bertelur. Bentuk madu berupa

cairan kental seperti sirup, warnanya kuning pucat sampai coklat

kekuningan. Madu memiliki rasa khas, yaitu manis dengan aroma yang

enak dan segar. Jika dipanaskan, aromanya menjadi lebih kuat tanpa

merubah bentuknya. Warna, rasa dan aromanya yang khas ditentukan oleh

nektar bunga atau tanaman yang dihisap Apabila lebah menghisap sari

bunga matahari misalnya maka madu yang dihasilkan akan berwarna

kuning keemasan. Jika yang dihisap adalah bunga semanggi, maka madu

akan berasa manis dan berwarna putih. Madu dengan warna gelap

biasanya memiliki cita rasa yang tinggi dan seringkali memiliki

kandungan mineral yang tinggi sedangkan madu yang berwarna pucat

memiliki rasa lebih enak. Perbedaan warna madu ini juga dapat

mengindikasikan kualitas madu, karena madu menjadi semakin gelap

selama penyimpanan atau jika dipanaskan.


Gambar.2.madu (Sumber :Pixabay)

Dalam madu terdapat banyak kandungan zat berkhasiat, yaitu:

1. Asam Organik

Asam organik menjadi bukti tentang ketahanan madu terhadap ada

atau tidaknya pertumbuhan mikroba, khususnya bakteri penyebab

penyakit (patogen) dan bakteri yang menghasilkan racun. Adapun

kandungan asam organik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

asetat, format, glukonat, oksalat, piroglutamat, suksinat, laktat, malat,

glikolat, butirat, sitrat, piruvat, tartrat.

2. Asam Amino

Pada madu, terbukti terdapat kandungan asam amino yang sangat

lengkap. Berikut adalah asam amino dalam madu: lisin, alanini, valin,

serin, prolin, histidin, arginin, threonin, menthionin, asam aspartat,

asam glutamate.

3. Mineral

Kandungan mineral dominan dalam madu menentukan warna madu.

Beberapa kandungan mineral dalam madu: Kalium (K), Natrium (Na),


Belerang (S), Klor (CI) , Silikon (Si), Tembaga (Cu) sangat penting

bagi manusia karena berkaitan dengan hemoglobin, kekurangan zat

tersebut menyebabkan berkurangnya ketahanan tubuh dan memicu

meningkatnya kadar kolestrol. Mangan (Mn) berfungsi sebagai

antioksidan, berpengaruh besar dalam pengontrolan besar peranannya

dalam metabolisme tubuh. Magnesium (Mg) berperan penting dalam

mengaktifkan fungsi replikasi sel, protein, dan energi. Yodium

bergunan bagi pertumbuhan dan membantu dalam pembekaran

kelebihan lemak dalam tubuh. Seng (Zn) jika kekurangan seng

biasanya kesehatan menurun, mudah terjadi infeksi dan sering terjadi

gangguan kulit. Kalsium (Ca) dan Fosfor (P) sangat berguna bagi

pertumbuhan tulang dan gigi. Besi (Fe) memiliki fungsi membantu

proses pembentukan sel darah merah. Molibdenum (Mo) berguna

sekali untuk pencegahan anemia dan penawar racun.

4. Enzim

Beberapa kandungan enzim dalam madu: lactase, lipase, invertase,

katalase, diatase, oksidase, protease, peroksidase.

5. Vitamin

Ternyata dalam madu juga terdapat vitamin, yang diantaranya adalah

sebagai berikut: Vitamin A berperan untuk pertumbuhan dan

perkembangan serta mempertahankan kesehatan tubuh. Vitamin C

berperan penting untu membantu penyembuhan luka, antioksidan dan

kekebalan. Vitamin B2 (Riboflavin) berfungsi untuk membantu


pertumbuhan dan reproduksi. Vitamin B5 (Pantotenat) memegang

peranan dalam produksi hormon adrenalin dan sel-sel darah merah.

Vitamin B6 (Pirikdosin) memegang peranan penting sebagai benteng

pertahanan bagi keseimabangan hormon dan mengatur fungsi

kekebalan.

6. Gula

Kandungan gula yang terdapat pada madu adalah sebagai berikut:

frukstosa 40%, glukosa 34%, sukrosa 2%.

Di dalam madu terdapat senyawa organik yang sifatnya antibakteri

yaitu flavonoid, polypthenol, dan glikosida. Zat-zat tersebut membuat

madu dapat digunakan untuk mencegah terjadinya sejumlah penyakit.

Madu juga mengandung antibiotik yang berfungsi sebagai antibakteri dan

antiseptik yang penting untuk membantu kesembuhan luka.

Literatur yang meneliti peran kosmetik dalam persepsi sosial telah

menemukan bahwa, secara keseluruhan, makeup dikaitkan dengan

evaluasi positif seorang wanita. Penelitian terdahulu ini tampaknya

menunjukkan bahwa wanita dengan riasan wajah menjadi lebih atraktif.

Telah dilakukan uji dengan membatasi penggunaan kosmetik ke area

wajah tertentu yang memberi efek daya tarik yang sama. Peneliti

menemukan bahwa wajah wanita yang memakai make up penuh dinilai

lebih menarik daripada wajah yang sama tanpa makeup, namun juga

mendapati bahwa riasan bibir saja menghasilkan tingkat daya tarik rata-

rata yang lebih tinggi daripada make up lain. Salah satu aspek yang
mendapat perhatian adalah lipstik dan terutama warna bibir. Lipstik adalah

sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai bibir dengan sentuhan

artistik sehingga dapat meningkatkan nilai estetika dalam tata rias wajah.

Lipstik sering digunakan oleh para wanita, karena bibir dianggap sebagian

besar penting dalam penampilan seseorang. Namun, hasil pengawasan

BPOM terdapat ratusan merk di pasaran tidak aman digunakan karena

kebanyakan berasal dari bahan–bahan sintetik dan menimbulkan efek

samping yang merugikan kulit, contohnya alergi dan iritasi. Oleh

karenanya, untuk mendapatkan efek yang tidak merugikan dan hasil yang

lebih aman untuk bibir, dibuat dengan bahan alami seperti tumbuh –

tumbuhan atau buah – buahan.Pewarna alami yang mempunyai potensi

untuk dikembangkan antara lain yang berasal dari buah naga super merah

(Hylocereus costaricensis), dengan warna merah yang sangat pekat,

menunjukkan buah tersebut mengandung pigmen warna, yang dapat

digunakan sebagai bahan pewarna alami pengganti bahan pewarna sintetik.

Pada penelitian ekstrak buah naga super merah dengan metanol

mengandung senyawa fenol dan betasianin. Kulit dari buah naga merah

merupakan limbah yang masih sangat jarang dimanfaatkan. Padahal, kulit

buah naga masih mengandung senyawa antioksidan yang cukup tinggi.

senyawa antioksidan mampu melawan oksidasi dalam tubuh. Pemanfaatan

buah naga salah satunya dilakukan dengan pembuatan ekstraksi sehingga

dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar beragam pangan dan kosmetik

yang akan bermanfaat bagi kesehatan. Ekstraksi adalah proses dimana


unsur penyusun tanaman dihilangkan dengan menggunakan pelarut.

Microwave Assisted Extraction telah digunakan sebagai alternatif metode

konvensional dalam ekstraksi unsur aktif dari bahan tanaman dan

makanan. Hal ini didasarkan pada pemanasan kelembaban selektif dan

cepat dalam sampel oleh gelombang mikro. MAE adalah proses

penggunaan energi gelombang mikro untuk menghangatkan pelarut yang

kontak dengan sampel agar memisahkan analit dari matriks sampel ke

dalam pelarut. Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik non-

pengion frekuensi antara 300MHz sampai 300GHz dan diposisikan di

antara sinar-x dan sinar inframerah dalam spektrum elektromagnetik.

Metode MAE sangat berguna untuk ekstraksi sampel dengan asal tanaman.

Kemampuan untuk cepat memanaskan campuran pelarut sampel melekat

pada metode MAE dan merupakan keuntungan utama dari teknik ini

Pewarna bibir merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk

mewarnai bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan

estetika dalam tata rias wajah. Sediaan pewarna bibir terdapat dalam

berbagai bentuk, seperti cairan, krayon, dan krim. Pewarna bibir modern

yang disukai adalah jenis sediaan pewarna bibir yang jika dilekatkan pada

bibir akan memberikan selaput yang kering. Pewarna bibir krayon lebih

dikenal dengan sebutan lipstik (Adliani, 2012).

Komponen utama dalam sediaan lipstik menurut Tranggono (2007)

adalah:
1) Lilin

Lilin digunakan memberi struktur batang yang kuat pada lipstik

dan menjaganya tetap padat walau dalam keadaan hangat.

Campuran lilin yang ideal akan menjaga lipstik tetap padat

setidaknya pada suhu 50 derajat celcius dan mampu mengikat fase

minyak agar tidak ke luar atau berkeringat, tetapi juga harus tetap

lembut dan mudah dioleskan pada bibir dengan tekanan serendah

mungkin.

2) Minyak

Minyak yang digunakan dalam lipstik harus memberikan

kelembutan, kilauan dan berfungsi sebagai medium pendispersi zat

warna. Minyak yang sering digunakan antara lain minyak jarak,

minyak mineral, dan minyak nabati lain. Minyak jarak merupakan

minyak nabati yang unik karena memiliki viskositas yang tinggi

dan memiliki kemampuan melarutkan staining dye dengan baik.

Minyak jarak merupakan salah satu komponen penting dalam

banyak lipstik modern.

3) Lemak

Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak padat yang

berfungsi untuk membentuk lapisan film pada bibir, memberi

tekstur yang lembut, meningkatkan kekuatan lipstik, dan dapat

mengurangi efek berkeringat dan pecah pada lipstik. Fungsinya

yang lain dalam proses pembuatan lipstik adalah sebagai pengikat


dalam basis antara fase minyak dan fase lilin dan sebagai bahan

pendispersi untuk pigmen. Lemak padat yang biasa digunakan

dalam basis lipstik adalah lemak coklat, lanolin, lesitin, minyak

nabati terhidrogenasi dan lain-lain.

4) Bahan pewarna

Pewarna pada lipstik berdasarkan sumbernya ada dua yaitu

pewarna alami merupakan zat warna yang diperoleh dari akar,

daun, bunga dan buah. Seperti zat warna hijau dari daun suji dan

zat warna orange dari wortel. Sedangkan pewarna sintetis berasal

dari reaksi antara dua atau lebih senyawa kimia contohnya seperti

Rhodamin B. Sedangkan zat warna dalam lipstik dibedakan atas

dua jenis yaitu staining dye dan pigmen. Staining dye merupakan

zat warna yang larut atau terdispersi dalam basisnya, sedangkan

pigmen merupakan zat warna yang tidak larut tetapi tersuspensi

dalam basisnya. Kedua macam zat warna ini masing-masing

memiliki arti tersendiri, tetapi dalam lipstik keduanya dicampur

dengan komposisi sedemikian rupa untuk memperoleh warna yang

diinginkan .

B. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian dalam tinjauan pustaka disusun kerangka konsep

sebagai berikut :

Ekstrak buah naga merah Sebagai pewarna alami


kombinasi madu lipstick
C. Hipotesa

Ekstarak buah naga merah kombinasi madu dapat menjadi pewarna alami

lipstik.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan

untuk mengetahui mutu fisik sediaan ekstrak buah naga merah untuk

pewarna alami lipstik. Tahap penelitian ini meliputi pengambilan buah

naga merah, pembuatan ekstrak buah naga merah, uji identifikasi ekstrak

buah naga merah, pembuatan sediaan lipstik dengan ekstrak buah naga

merah sebagai pewarna alaminya, evaluasi sediaan lipstik dari pewarna

alami buah naga merah data dan interpetasi data.

B. Populasi Penelitian

1. populasi.

populasi dari penelitian ini yaitu ekstrak buah naga merah kombinasi

madu.

2. sampel.

sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu ekstrak buah naga merah

kombinasi madu sebagai pewarna alami sedian lipstik.

C. Variabel

1. Variabel bebas : formula lipstik kombinasi ekstrak buah naga merah

dengan madu.

2. Variabel terikat : sifat fisik lipstik kombinasi buah naga merah dengan

madu.
D. Definisi Operasional

Lipstik adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai

bibir dengan sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika

dalam tata rias wajah, tetapi tidak boleh menyebabkan iritasi pada bibir

(Mukaromah, 2008). Menurut Tranggono dan Latifah (2007), bahan-

bahan utama dalam lipstik yaitu lilin, minyak, lemak, acetoglycerides,

zat-zat pewarna, surfaktan, antioksidan, bahan pengawet, bahan

pewangi. Pewarna pada lipstik berdasarkan sumbernya ada 2 yaitu,

pewarna alami merupakan zat warna yang diperoleh dari akar, daun,

bunga dan buah. Seperti zat warna hijau dari daun suji dan zat warna

orange dari wortel. Sedangkan pewarna sintetis berasal dari reaksi

antara dua atau lebih senyawa kimia.

Anda mungkin juga menyukai