PROPOSAL
Oleh:
UTARI WARDANI
1701011389
Kosmetik dikenal manusia sejak beradab-adab yang lalu. Pada abad ke-19,
adalah untuk kebersihan pribadi, daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa
percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan
sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan (1).
lapisan dan berukuran sangat tipis bila dibandingkan dengan kulit biasa (2).
Akibat dari fungsi perlindungan yang buruk, bibir sangat rentan terhadap
perawatan kulit lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan kulit yaitu bibir
menjadi kering, pecah-pecah, dan warna yang kusam sehingga menimbulkan rasa
tidak nyaman. Untuk mengatasi ini digunakan kosmetik pelembab bibir yang
Lip balm adalah sediaan perawatan yang dioleskan pada bibir. Tujuannya
untuk melembabkan bibir agar tidak mudah kering dan pecah-pecah. Biasanya lip
keadaan kelembaban udara yang rendah atau karena suhu yang terlalu dingin. Lip
balm sering mengandung beeswax atau lilin karnauba, setil alkohol, lanolin,
1
2
kosmetik yang dibuat dengan basis yang sama dengan basis lipstik, namun tanpa
Jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan buah yang dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pangan fungsional karena memiliki fungsi untuk kesehatan. Sifat
fungsional yang dimiliki jambu biji disebabkan oleh terdapatnya vitamin C yang
cukup tinggi. Dalam buah jambu biji terdapat zat kimia lain yang dapat
dengan asam oleanolat, guaijavarin dan quercetin (5). Buah jambu biji kaya akan
karbohidrat, vitamin C, serta merupakan sumber zat besi yang baik dan sumber
Kandungan nutrisi dalam 100 gram buah jambu biji merah terdapat energi
51 kkal; karbohidrat 11,88 g; protein 0,82 g; lemak 0,6 g, dan vitamin C 183,5 mg
dan bagian yang dapat dimakan sebanyak 82%. Sebagian besar vitamin C jambu
biji terkonsentrasi pada kulit serta daging bagian luarnya yang lunak dan tebal,
serta kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang (6).
Jambu biji mengandung serat pangan sekitar 5,6 g per 100 g daging buah.
Jenis serat yang cukup banyak terkandung dalam jambu biji adalah pektin, yang
merupakan jenis serat yang bersifat larut dalam air. Jambu biji juga mengandung
vitamin C yaitu sebanyak 87 mg/100 g (7). Menurut Chin and Yong (1980) dalam
Ratnawati (2009), jambu biji memiliki komposisi 74-87 % air, 0,5-1,0 % abu, 0,4-0,7
% lemak, dan 0,8-1,5% protein. Selain itu jambu biji juga kaya vitamin B, riboflavin,
dan beberapa mineral. Warna merah pada jambu menunjukkan bahwa jambu biji
Lip balm tentu menjadi salah satu barang yang familiar bagi kebanyakan
orang, khususnya bagi para kaum hawa. Alat kosmetik yang berfungsi untuk
melembabkan bibir ini kerap dibawa di dalam tas wanita sebagai suatu kebutuhan
untuk menjaga penampilan ataupun sekadar untuk menjaga bibir tetap lembab
sepanjang hari.
1. Apakah sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dapat
yang mengandung sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) untuk
sebagai berikut:
1. Sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dapat diformulasikan
balmyang mengandung sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.)
pada konsentrasi10%.
4
1. Untuk dapat mengetahui sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.)
sediaan lipbalm yang mengandung sari buah jambu biji merah (Psidium
guajava L.)
bahwa sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dapat diformulasikan
dalam sediaan lip balm yang memiliki efek sebagai pelembab bibir.
5
1. Uji Organoleptis
Sifat mutu fisik 2. Uji Homogenitas
3. Suhu Lebur
Sari buah jambu biji
4. Uji pH
merah (Psidium guajava. 5. Uji Stabilitas
L.) dengan konsentrasi
5%, 7,5% dan 10% 1. Uji Iritasi
Efektivitas 2. Uji Kelembaban
3. Uji Kesukaan (Hedonic)
TINJAUAN PUSTAKA
Buah jambu biji dapat bermanfaat sebagai makanan buah segar maupun
olahan yang mempunyai gizi dan mengandung vitamin A dan vitamin C yang
tinggi, dengan kadar gula 8%. Jambu biji mempunyai rasa dan aroma yang khas
disebabkan oleh senyawa eugenol. Tidak hanya buahnya, pohon, daun, akar, dan
kayunya juga memiliki banyak manfaat antara lain: pohonnya sering digunakan
sebagai pembatas di pekarangan dan sebagai tanaman hias, daun dan akarnya juga
dapat digunakan sebagai obat tadisional, dan kayunya dapat dibuat berbagai alat
2.1.1. Morfologi dan Biologi Tanaman Jambu Biji (Psidium Guajava L.)
Merah
Tanaman jambu biji merupakan salah satu spesies dari famili Myrtaceae.
Jambu biji yang berbentuk bulat dan berbentuk buah pir dahulu dianggap sebagai
spesies terpisah; P. pomiferum L. dan P. pyriferum L., tetapi sekarang hal tersebut
mencapai 9 meter. Batang muda berbentuk segiempat berwarna hijau atau merah
muda, dengan rambut berwarna keabu-abuan.(10). Batang tua bulat, kulit batang
licin berwarna coklat kemerahan dengan lapisan yang tipis dan mudah terkelupas.
Bila kulitnya dikelupas akan terlihat bagian dalam batangnya berwarna hijau dan
berair.
6
7
dari bawah ke atas, sering tumbuh tunas liar di dekat pangkal batang. Tunas
tersebut dapat digunakan sebagai bahan tanam atau bibit. Pertumbuhan tunas
tanaman jambu biji bersifat indeterminan, dan batang atau cabang jambu biji
daunnya bulat atau bulat telur dengan pinggiran rata melingkar dan ujung
meruncing. Menurut Rismunandar (1989) ada korelasi antara bentuk daun dengan
bentuk buahnya, jambu biji yang berdaun kecil-kecil buahnya pun kecil (jambu
kerikil).
Bunga merupakan bunga sempurna yaitu benang sari (sekitar 250 helai)
dan putik terdapat pada satu bunga. Sujiprihati (1985) mengungkapkan bahwa
mahkota bunga jambu biji Bangkok berjumlah 4 – 10 helai, dengan bentuk daun
mahkota bulat telur. Bunga akan mekar penuh pada pagi hari.
Buah jambu biji memiliki variasi yang besar baik dalam ukuran buah,
bulat telur, lonjong atau berbentuk buah pir, dengan ukuran beragam diameter
sekitar 2,5 – 10 cm tergantung pada sifat bawaan, umur pohon, kesuburan tanah,
Kulit buahnya halus atau tidak rata, berwarna hijau tua ketika masih muda
Daging buahnya berwarna putih, kuning, pink atau merah dengan sel-sel batu
sehingga bertekstur kasar, berasa asam sampai manis, dan beraroma “musky”
ketika masak (13). Daging dalamnya bertekstur lunak, dan berwarna lebih gelap
dan berasa lebih manisdari daging luarnya, secara normal dipenuhi biji-biji yang
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
jambu biji, diantaranya, Sumatra: glima breueh (Aceh), glimeu beru (Gayo),
galiman (Batak Karo), masiambu (Nias), biawas, jambu biji, jambu batu, jambu
klutuk (Melayu). Petokal, jambu krikil, jambu krutuk (jawa), jhambu bhender
(Madura). (14).
Kandungan nutrisi, vitamin, dan mineral dalam buah jambu biji merah
antara lain :
1. Antioksidan
sangat ampuh melindungi kita dari dampak lingkungan yang buruk, terutama
2. Vitamin A
vitamin A akan membantu retina mata menyerap cahaya. Selain itu vitamin A
3. Vitamin B
jambu biji merah, antara lain B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B6. Vitamin B1 atau
tiamin adalah vitamin yang terlarut dalam air. Tiamina disintesis dalam bakteri,
fungi, dan tanaman. Tiamina berperan sangat vital agar otak dapat bekerja dengan
normal.
4. Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan
5. Vitamin E
kesehatan kulit manusia dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin
E juga berguna untuk menjaga kelembaban kulit serta membuat kulit wajah
tampak lebih cerah dan bercahaya, menghilangkan flek hitam pada wajah serta
menghilangkan keriput pada wajah. Oleh sebab itu, vitamin E pada jus terong
belanda dipercaya dapat mencegah penuaan dini pada sel jaringan kulit tubuh
manusia.
penyebab penuaan dini. Jambu biji memiliki beberapa kelebihan, antara lain
buahnya dapat dimakan sebagai buah segar, dapat diolah menjadi berbagai bentuk
makanan dan minuman. Selain itu, buah jambu biji bermanfaat untuk pengobatan
menurunkan kolesterol, menghilangkan rasa lelah dan lesu, dan sariawan. Selain
buahnya, bagian tanaman lainnya, seperti daun, kulit akar maupun akarnya, dan
buahnya yang masih muda juga berkhasiat obat untuk menyembuhkan penyakit
Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari
bahan-bahan alami yang terdapat disekitar. Sekarang kosmetik dibuat tidak hanya
dari bahan alami tetapi juga bahan sintetis untuk maksud meningkatkan
kecantikan (4).
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital
bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
kebersihan pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make up, meningkatkan rasa
percaya diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan
sinar UV, polusi dan faktor lingkungan yang lain, mencegah penuaan dan secara
Jenis kosmetik ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit.
Jenis kosmetik ini diperlukan untuk merias dan menutupi cacat pada kulit
atau normal cenderung kering. Kosmetika pelembab dibedakan atas dua tipe yaitu:
membentuk lapisan yang bersifat higroskopis yang akan menyerap uap air
membuat kulit romat lebih halus dan mencegah dehidrasi lapisan stratum
2.4 Bibir
Kulit bibir mengandung sel melanin yang sangat sedikit, pembuluh darah
lebih jelas terlihat melalui kulit bibir yang memberi warna bibir kemerahan yang
indah. Lapisan korneum pada kulit biasanya memiliki 15 sampai 16 lapisan untuk
lapisan dan sangat tipis romaticg kulit wajah biasa. Kulit bibir tidak memiliki
folikel rambut dan tidak ada kelenjar keringat yang berfungsi untuk melindungi
pada bibir. Penyebab umum terjadinya bibir kering dan pecah-pecah yaitu
kerusakan sel keratin karena sinar matahari dan dehidrasi. Sel keratin merupakan
sel yang melindungi lapisan luar pada bibir. Paparan sinar matahari menyebabkan
pecahnya lapisan permukaan sel keratin. Sel keratin yang pecah akan rusak. Sel
yang rusak akan terjadi secara terus menerus sampai sel tersebut terkelupas dan
Selain itu, penyebab bibir kering dan pecah-pecah adalah dehidrasi. Air
terjadi karena asupan cairan yang tidak cukup atau kehilangan cairan yang
15
lilin, lemak dan minyak dari ekstrak alami atau yang disintesis dengan tujuan
Aplikasi lip balm tidak memberikan efek warna. Lip balm hanya
memberikan sedikit kesan basah dan cerah pada bibir. Lip Balm memang
terdapat dalam lip balm adalah zat pelembab dan vitamin untuk bibir (20).
corneum (21).
a. Lip balm memberikan nutrisi yang dibutuhkan agar bibir tetap lembut dan
sehat.
c. Produk lip balm membantu melindungi bibir dari keadaan luka, kering,
polusi.
1. Lilin
Secara kimia, wax (lilin) adalah campuran hidrokarbon dan asam lemak
yang kompleks dikombinasikan dengan ester. Lilin lebih keras, kurang berminyak
dan lebih rapuh daripada lemak. Lilin sangat tahan terhadap kelembaban, oksidasi
dan bakteri. Ada empat kategori dari lilin sebagai berikut: (a) Lilin hewani,
contohmya yaitu lilin lebah, lanolin, Spermaceti; (B) Lilin nabati, contohnya yaitu
carnauba, candelilla, jojoba; (C) Lilin mineral, contohnya yaitu ozokerite, parafin,
carbowax, acrawax, stearon. Lilin yang paling banyak digunakan untuk kosmetik
adalah lilin lebah (beeswax), carnauba dan candelilla wax. Secara fisik, lilin
ditandai dengan titik leleh tinggi (50 -100oC). Lilin yang paling banyak
digunakan adalah beeswax yang merupakan emolien yang bagus dan pengental.
Dua wax alami lainnya sering digunakan dalam kosmetik adalah lilin carnauba
17
dan candelilla. Keduanya lebih keras dan memiliki titik leleh yang lebih tinggi
2. Lemak
Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak padat yang berfungsi
untuk membentuk lapisan film pada bibir, memberi tekstur yang lembut,
mengurangi efek berkeringat dan pecah pada lip balm. Fungsi yang lain dalam
proses pembuatan lip balm adalah sebagai pengikat dalam basis antara fase
minyak dan fase lilin dan sebagai bahan pendispersi untuk pigmen. Lemak padat
yang biasa digunakan dalam basis lip balm adalah lemak coklat, lanolin, lesitin,
3. Minyak
Asam lemak dapat berupa asam lemak jenuh atau tidak jenuh yang
menentukan stabilitas dari minyak. Minyak dengan asam lemak jenuh tingkat
tinggi (laurat, miristat, palmitat dan asam stearat) termasuk minyak kelapa,
minyak biji kapas, dan minyak kelapa sawit. Minyak dengan tingkat asam lemak
tak jenuh yang tinggi (asam oleat, arakidonat, linoleat) misalnya minyak canola,
minyak zaitun, minyak jagung, minyak almond, minyak jarak dan minyak alpukat.
Minyak dengan asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak menjadi anyir secepat
minyak tak jenuh. Namun, minyak dengan asam lemak tidak jenuh lebih halus,
lebih mahal, kurang berminyak, dan mudah diserap oleh kulit (2).
Zat tambahan dalam lip balm adalah zat yang ditambahkan dalam formula
lip balm untuk menghasilkan lip balm yang baik, yaitu dengan cara menutupi
18
kekurangan yang ada tetapi dengan syarat zat tersebut harus inert, tidak toksik,
tidak menimbulkan alergi, stabil dan dapat bercampur dengan bahan lain dalam
formula lip balm. Zat tambahan yang digunakan yaitu pengawet dan humektan.
1. Pengawet
Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh didalam sediaan lip balm
sebenarnya sangat kecil karena lip balm tidak mengandung air. Akan tetapi
Oleh karena itu perlu ditambahkan pengawet di dalam formula lip balm.
Pengawet yang sering digunakan yaitu metil paraben dan propil paraben
(23).
2. Humektan
1. Gliserin
C3H8O3
a. Pemerian: cairan jernih seperti sirup, tidak bewarna, rasa manis, tidak
20ºC.
b. Kelarutan: dapat bercampur dengan air dan etanol; praktis tidak larut
(24).
2. Cera Alba
a. Pemerian: Zat padat, lapisan tipis bening, putih kekuningan; bau khas
lemah.
b. Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol
(24).
20
3. Cera Flava
a. Pemerian: Zat padat; coklat kekuningan; bau enak seperti madu; agak
rapuh jika dingin; menjadi elastic jika hangat dan bekas patahan buram
dan berbuti-butir.
b. Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol (95%)
(24).
4. Nipagin
C8H8O3
a. Pemerian: hablur kecil tidak bewarna atau serbuk hablur, tidak berbau
b. Kelarutan: sukar larut dalam air, dalam romati dan dalam karbon
5. Nipasol
C10H1203
b. Kelarutan: sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan
C15H24O
b. Kelarutan: tidak larut dalam air dan propilen glikol mudah larut dalam
7. Oleum cacao
a. Pemerian: lemak padat, putih kekuningan; bau khas romatic; rasa khas
METODE PENELITIAN
percobaan untuk mengetahui pengaruh yang ada, sebagai akibat dari adanya
perlakuan tertentu. Dimana dapat dilihat pada variable bebas yaitu formulasi
sediaan lip balm dari sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.) dengan
Medan.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah buah jambu biji merah
Tradisional Marelan.
22
23
3.4 Determinasi
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah buah jambu biji merah
Sumatera Utara.
3.5.1 Alat
kaca objek, kertas perkamen, neraca analitik, lumpang dan alu, beaker glass,
Instrument), pipet tetes, spatula, sudip, dan wadah lip balm, moisture checker.
3.5.2 Bahan
berikut :Buah jambu biji merah (Psidium guajava L.), Gliserin, Cera Alba,
3.6.1 Pembuatan Sari buah jambu biji merah (Psidium guajava L.)
Buah jambu biji merah yang sudah masak dengan berat 5kg dicuci bersih
menggunakan blender lalu disaring. Dihasilkan sari 2000 gram dan diuapkan
didalam cawan proselin menggunakan water bath pada suhu 90 ºC dengan tekanan
24
2 atm , sampai diperoleh sari buah jambu biji merah yang kental sebanyak 208,4
gram(26)
Formula dasar yang dipilih pada pembuatan lip balm dalam penelitian ini
R/ Gliserin 5
Cera Alba 10
Cera Flava 12
Nipagin 0,18
Nipasol 0,02
BHT 0,05
mengandung sari buah jambu bijimerah dengan konsentrasi 5%, 7,5% dan 10%
karena memberikan kelembaban yang cukup baik. Sebagai blanko juga dibuat
sediaan lip balm tanpa menggunakan sari buah jambu biji merah.
Formula sediaan Lip balmyang telah modifikasi (25) dapat dilihat pada
tabel 3.1
Konsentrasi (%)
Komposisi
F0 F1 F2 F3
Sari Buah Jambu Biji Merah - 5 7,5 10
Gliserin 5 5 5 5
Cera Alba 10 10 10 10
25
Keterangan:
F0 : Sediaan Lip balm tanpa konsentrasi sari buah jambu biji merah (blanko)
F1 : Sediaan Lip balm dengan konsentrasi sari buah jambu biji merah 5%
F2 : Sediaan Lip balm dengan konsentrasi sari buah jambu biji merah 7,5%
F3 : Sediaan Lip balm dengan konsentrasi sari buah jambu biji merah 10%
kontrol positif : Sediaan Lip balm di pasaran (lip balm Vaselin)
penangas air pada suhu lelehnya yaitu sekitar 31-34℃ , sambil diaduk
dilebur diatas penangas air pada suhu lelehnya yaitu sekitar 62-64℃
5. Dimasukkan Sari buah jambu biji merah lumpang sambil terus diaduk
hingga homogen.
6. Dimasukkan lelehan sediaan ke dalam wadah lip balm dan biarkan pada
3.8 Sukarelawan
mutu fisik meliputi: uji organoleptis, uji homogenitas, suhu lebur, uji pH, uji
stabilitas dan uji efektivitas meliputi: uji iritasi, uji kelembaban, uji kesukaan
(Hedonic).
1. Uji Organoleptis
dan tekstur dari sediaan lip balm yang sudah tercampur dengan beberapa
2. Uji Homogenitas
sebanyak 0,1 gram pada kaca objek dan ditutup rapat dengan objek lain,
Metode pengamatan suhu lebur lip balm yang digunakan dalam penelitian
adalah dengan cara memasukkan lip balm ke dalam oven dengan suhu
awal 50 ºC selama 15 menit, diamati apakah melebur atau tidak, setelah itu
suhu dinaikkan 1ºC setiap 15 menit dan diamati pada suhu berapa lip balm
4. Uji pH
dengan cara:
standar netral (pH 7,01) dan larutan dapar asam (pH 4,01) hingga alat
5. Uji Stabilitas
Sediaan lip balm yang telah jadi, dievaluasi selama 28 hari yang meliputi
6. Uji Iritasi
kemudian diberikan selama 24 jam dan dilihat perubahan yang terjadi pada
kulit (31).
7. Uji Kelembaban
setiap minggu selama empat minggu dengan pemberian sediaan lip balm
tunggu hingga lensa tersedia, tekan tombol power pada moisture checker
yang akan diukur, angka yang ditampilkan pada alat merupakan persentase
sebaliknya (ketidak sukaan) terhadap sediaan lip balm yang telah dibuat.
SS : Sangat Suka
S : Suka
KS : Kurang Suka
30
31