DISUSUN OLEH :
TANGGAL NAMA MAHASISWA NIM
ACC
ANDI WANDA F.20.002
FIRDAYANTI AVRANOV F.20.013
ERHAS
INDRIANA F.20.019
M. FAHMI TSANI JUHARDIN F.20.027
MUH.SYAHRUL FAIZAL F.20.033
NASTINA ASTUTI F.20.034
KELAS/ ASISTEN PARAF NILAI
KELOMPOK ASISTEN
A. Latar Belakang
abad dan industrinya telah berkembang pesat hingga saat ini. Penggunaan
rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa
dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh
Lipstik menambahkan warna pada wajah untuk tampilan yang lebih sehat,
menyelaraskan wajah antara mata, rambut dan pakaian dan menciptkan bibir
1
terlihat lebih kecil atau lebih besar tergantung pada warna (Elsner &
Maibach, 2000).
jangat yang sangat tipis, aliran darah lebih banyak mengalir di daerah
permukaan kulit bibir, tidak terdapat kelenjar keringat dan sangat jarang
terdapat kelenjar lemak sehingga kulit bibir lebih peka dibandingkan kulit
untuk sediaan lipstik, terutama dalam hal memilih zat warna yang
warna seperti biru, ungu, violet, megenta dan kuning. Pigmen ini larut
dalam air yang terdapat pada bunga, buah-buahan, sayuran dan ubi-ubian,
dan telah banyak digunakan sebagai pewarna alami pada berbagai produk
pangan dan aplikasi lainnya (Santoso, dkk. 2014). Salah satu tanaman yang
dimanfaatkan sebagai pewarna alami selain itu, tanaman ini dipercaya oleh
sediaan balsam bibir (Lip balm) dan semua formula sediaan balsam bibir
(Lip balm) yang mengandung ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa
2
Indonesia dan tidak terjadi perubahan bentuk, warna, aroma, dan pH selama
empat minggu penyimpanan pada suhu kamar, sehingga dalam formulasi ini
alami.
B. Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Lipstik
estetika dalam tata rias wajah. Sediaan pewarna bibir terdapat dalam
berbagai bentuk, seperti cairan, krayon, dan krim. Pewarna bibir modern
yang disukai adalah jenis sediaan pewarna bibir yang jika dilekatkan
pada bibir akan memberikan selaput yang kering. Pewarna bibir krayon
sehingga meningkatkan estetika da- lam tata rias wajah (Risnawaty et al.,
4
crayon, dan krim. Lipstik terdiri dari zat warna yang terdispersi dalam
pembawa yang terbuat dari campuran lilin dan minyak, dalam komposisi
adalah:
a) Lilin
lilin yang ideal akan menjaga lipstik tetap padat setidaknya pada suhu
50 derajat celcius dan mampu mengikat fase minyak agar tidak ke luar
atau berkeringat, tetapi juga harus tetap lembut dan mudah dioleskan
b) Minyak
5
c) Lemak
basis antara fase minyak dan fase lilin dan sebagai bahan pendispersi
untuk pigmen. Lemak padat yang biasa digunakan dalam basis lipstik
lain-lain.
d) Bahan pewarna
pewarna alami merupakan zat warna yang diperoleh dari akar, daun,
bunga dan buah. Seperti zat warna hijau dari daun suji dan zat warna
Sedangkan zat warna dalam lipstik dibedakan atas dua jenis yaitu
staining dye dan pigmen. Staining dye merupakan zat warna yang larut
warna yang tidak larut tetapi tersuspensi dalam basisnya. Kedua macam
6
3. Komponen Tambahan Dalam Lipstik
a) Bahan pengawet
b) Antioksidan
jenuh lain yang rawan terhadap reaksi oksidasi. BHT, BHA dan vitamin
kosmetika
2. Tidak berwarna
3. Tidak toksik
7
c) Parfum
menutupi bau dari lemak yang digunakan sebagai basis, dan dapat
4. Persyaratan Lipstik
(Tranggono, 2007).
B. Uraian Tanaman
8
Regnum : Plantae
Divisi : Spermathopyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
dalam dan kuat perakarannya sehingga batang tumbuh tegak dan kokoh
(Dalimartha, 2005).
Kembang sepatu berbunga tunggal yang keluar dari ketiak daun, 1–4
atau ganda, memiliki warna bunga yang bervariasi, seperti putih, merah
Bunga tersusun atas 5 mahkota, 5 calyx, 15 tangkai sari dan 1 buah bakal
9
yang memiliki daya adaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh baik di
fosfor, kalsium, besi, lemak, serat, niasin, riboflavin, tiamin, dan air
(Agoes, 2010).
C. Bibir
1. Definisi Bibir
daya tarik. Tidak heran akhirnya muncul istilah bibir sensual, bibir eksotik,
10
dan sebagainya. Daniel S (2006) berpendapat bahwa bibir adalah lapisan
kulit yang paling tipis diantara semua kulit dan area bagian bibir adalah
area paling sensitif. Warna pada bagian bibir seseorang berbeda-beda jenis
warnanya. Daya yang dipikat dari keseluruhan adalah bibir sebagian orang
memandang bibir karena ketertarikan dan banyak sekali yang menarik dari
berat. Namun, jika tidak merokok dan memiliki warna bibir yang
perbanyak konsumsi yoghurt, ubi jalar, sayuran kaya serat, atau rutin
11
pencernaan menemukan keseimbangannya kembali. Untuk bibir
banyak, dan gunakan lipstik berjenis matte dengan warna yang gelap
dan bertekstur padat dan memenuhi bibir agar bibir hitam tersamarkan
ditambah dengan rajin scrub bibir agar sel kulit yang lama terkelupas
2. Pucat
mengandung zat besi seperti daging merah dan sayuran hijau. Selain
memiliki tekstur yang lembab bisa juga dipadukan dengan warna yang
dalam pasta gigi, obat kumur, atau lipstik (disebabkan oleh zat
12
pewarna, pewangi, pengawet dll). Selain itu bisa disebabkan karena
alegi makanan, obat maupun jamu yang dimakan atau diminum, getah
buah-buhanan, bahkan ada juga yang disebabkan oleh air liur sendiri.
dan tidak memakai beberapa bahan atau produk apa pun sampai bibir
keringkan dengan lembut begitu selesai makan atau sikat gigi, untuk
meyakinkan tidak ada sisa makanan ataupun pasta gigi yang tertinggal
dibibir. Pada keadaan tertentu kita perlu mengganti pasta gigi, sabun,
atau lipstik yang biasa dipakai dengan ringan atau tidak terlalu banyak
lipgloss menimbulkan reaksi pada bibir pun dapat saja terjadi. Untuk
13
Menurut Sulastomo (2013) bibir atau sudut bibir kering, pecah-
peradangan ringan sampai berat, akibat kontak atau iritasi oleh bahan-
dalam asupan makanan atau juga karena faktor gizi yang tidak
yang berbeda.
bibir, karena bibir adalah salah satu kulit tertipis diantara kulit ditubuh
14
dan rentan terkena penyakit apabila tidak menjaga bibir dengan baik.
Resiko yang akan didapatkan dari tidak menjaga kesehatan bibir yaitu:
c) Bibir bengkak, bisa terjadi karena terkena bibir terinfeksi virus dan
D. Formulasi
1) Master Formula
Tabel 1. Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Kulit
Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricensis) Dengan Kombinasi
Beeswax dan Paraffin Wax (Febrianto dan Aprilianti, 2020).
Nama Bahan Fungsi Konsentrasi (%)
Ekstrak kulit buah naga Zat aktif 10
Paraffin wax Lilin, pengeras 15
Beeswax Lilin, basis lipstick 5
Setil alcohol Pengeras, 8
pengemulsi
Lanolin Pembawa, emollient 25
Tween 80 Pendispersi 8
Propilenglikol Humektan 10
Nipasol Pengawet 0,2
Minyak jarak Pelarut 22,5
15
2) Modifikasi Formula
16
E. Uraian Bahan
1. Paraffin wax
penggunaan dari wax dalam lipstik ini adalah tidak melebihi 15% dari
berat lipstik (Mozes, 1983). Paraffin wax merupakan campuran murni dari
putih (Rowe dkk, 2009). Paraffin wax memiliki berat molekul rata-rata
300-700 gram/mol. Titik leleh dari paraffin wax adalah 45-65°C. Paraffin
wax memiliki fungsi untuk menahan bentuk lipstick saat berada dalam
pH 11 (Mozes,1983).
2. Beeswax
yang berasal dari lebah Apis Mellifera. Setiap 8 pound madu yang dibuat
oleh lebah akan menghasilkan 1 pound beeswax. Beeswax terdiri dari 70%
ester dan 30% asam dan hidrokarbon. Beeswax dapat larut dengan minyak
dan alkohol hangat dan tidak larut pada air hangat dan alkohol dingin.
17
Basis ini digunakan pada krim, lotion, balm, lipstik, maskara, foundation
tidak memiliki rasa (Rowe, Paul dan Marian, 2009) Beeswax memiliki
titik leleh 63.5°C (146,3°F) (Science Lab, 2013). Bagian beeswax yang
terdiri dari ester merupakan rantai lurus alkohol monohidrat dengan rantai
C24 dan C36 diesterifikasi dengan rantai lurus asam. Kepala ester pada basis
ini adalah myricy palmitate (Rowe dkk, 2009) Menurut Mercado (1991),
3. Setil alcohol
Setil alcohol merupakan serpihan putih atau granul seperti lilin, berminyak
memiliki bau dan rasa yang khas. Kelarutannya mudah larut dalam etanol
serta tidak larut dalam air. Setil alcohol dapat digunakan sebagai emollient
dengan range 2-5%, pengemulsi dengan range 2-5% dan sebagai zat
18
penguat dengan range 2-10%. Setil alcohol tidak kompatibel dengan
ibuprofen kristal.
4. Lanolin
Lanolin atau dikenal dengan nama lain adeps lanae, memiliki rumus
berwarna kuning pucat, manis, dengan bau khas dan samar. Lanolin yang
meleleh adalah cairan kuning yang jelas atau hampir jernih. Kelarutan
lanolin yaitu bebas larut dalam benzene, kloroform, eter, dan minyak
bumi; hemat larut dalam etanol dingin (95%), lebih larut dalam etanol
mendidih (95%); praktis tidak larut dalam air. Lanolin dapat digunakan
tertentu.
5. Tween 80
19
Tween 80 disebut dengan nama lain polysorbate 80. Mempunyai
rumus molekul C64H124O26 dan berat molekul 1310 g/mol (HOPE ed 5),
tween 80 memiliki pemerian bau khas yang hangat, rasa pahit, bentuk
cairan minyak kuning (pada suhu 25oC). Larut dalam etanol, tidak larut
dalam minyak mineral, tidak larut dalam minyak sayur, larut dalam air.
terutama fenol, tannin, ter, dan bahan mirip tar. Aktivitas antimikroba
6. Propilenglikol
pemerian cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak
manis, higroskopik (FI Ed III hal. 534) Larut dengan aseton, kloroform,
20
Propilen glikol tidak kompatibel dengan reagen pengoksidasi seperti
7. Nipasol
minyak lemak dan mudah larut dalam larutan alkali hidroksida. Nipasol
pemerian cairan kental, pucat atau kuning pucat atau hampir tidak
21
berwarna, bau lemah; rasa manis kemudian agak pedas, umumnya
memualkan. Kelarutan minyak jarak larut dalam 2,5 bagian etanol (95%)
P, mudah larut dalam etanol mutlak dan dalam asetat glacial P. Kegunaan
22
BAB III
METODE KERJA
B. Perhitungan Bahan
6
Ekstrak bunga kembang sepatu 6% = x 15 = 0,9 g
100
15
Paraffin cair 15% = x 15 = 2,25 g,
100
20
Beeswax 20% = x 15 = 3 g
100
8
Setil alcohol 8% = x 15 = 1,2 g
100
25
Lanolin 25% = x 15 = 3,75 g
100
8%
Tween 80 8% = x 15 = 1,2 g
100
8%
Span 60 8% = x 15 = 1,2 g
100
10
Propilenglikol 10% = x 15 = 1,5 g
100
0,2
Nipasol 0,2% = x 15 = 0,03 g
100
23
22,5
Minyak jarak 22,5 = x 15 = 3,375 g
100
=18,4 g
C. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Ekstrak
96% sebanyak 1 liter sambil diaduk rata selama 3 jam. Setelah diaduk
2. Pembuatan lipstick
setil alcohol, dan span 80) dan fase air (tween 80, dan propilenglikol)
Setelah itu, dimasukkan campuran minyak jarak kedalam fase air lalu
24
Kemudian, dikeluarkan lipstik dalam cetakan dan dimasukkan dalam
D. Evaluasi Sediaan
1. Uji organoleptis
yang meliputi: bentuk sediaan, warna sediaan, dan bau sediaan. Dikatakan
sediaan yang stabil bila tidak mengalami perubahan bentuk, warna dan bau
yang tidak baik jika warna yang menempel sedikit dan tidak merata.
(Keithler,1956).
3. Uji homogenitas
dan penyebaran partikel yang merata pada sediaan. Satu batang lipstik
1979)
4. Uji kekerasan
25
Uji kekuatan menggunakan alat dengan cara meletakkan batang
5. Uji pH
pH lebih kecil dari pH 4,5 dapat menimbulkan iritasi kulit. Sedangkan jika
pH kulit lebih besar dari 6,5 akan menimbulkan kulit bersisik (Risnawati
dkk, 2015)
26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Ekstraksi
27
Untuk menghasilkan kualitas ekstrak dengan kandungan pigmen
cara merendam simplisia dalam satu atau campuran pelarut selama waktu
bahan baku dilakukan dengan cara dipilih bunga kembang sepatu yang
kemudian disimpan di dalam wadah yang bukan terbuat dari logam. Bunga
yang baik tidak terdapat cacat, kotoran, debu, ulat, rusak, atau benda asing
atau bagian tanaman yang tidak digunakan maupun rusak. Tujuan sortasi
28
dapat dilakukan bersama dengan pencucian bahan baku, tujuannya adalah
untuk memperoleh simplisia yang bersih dan bebas dari kotoran maupun
kering.
dilakukan secara manual. Simplisia yang telah bersih dari bahan asing
Ningsih, 2016).
1:7,5 di dalam bejana. Alasan pemilihan pelarut etanol 70% yaitu karena
dengan jenis pelarut organik lainnya. Etanol memiliki titik didih yang
rendah yaitu 79℃ sehingga memerlukan panas yang lebih sedikit untuk
29
proses pemekatan. Selain itu, etanol merupakan satu-satunya jenis pelarut
2020).
etanol dari ampasnya (Melyandari dkk, 2016). Sari etanol yang terkumpul
menggunakan oven pada suhu 60⁰C. Ekstrak kental adalah sediaan yang
liat dalam keadaan dingin dan tidak dapat dituang. Ekstrak kental
B. Formulasi sediaan
Paraffin cair, beeswax, setil alcohol, lanolin, tween 80, span 60,
15% yang masuk dalam range penggunaan sediaan topikal adalah 5-50%.
30
aman digunakan dengan range 2-10% (Rowe, 2009). Lanolin digunakan
25% dan termasuk pula dalam range pembuatan lipstik yaitu berkisar
range dalam penggunaan untuk sediaan topikal yaitu ≈15 (Rowe, 2009).
sesuai perhitungan. Dipisahkan fase air (tween 80, propilenglikol) dan fase
minyak (paraffin wax, beeswax, setil alkohol, lanolin, span 60) ke dalam
31
campuran tersebut diatas hot plate hingga 60⁰C lalu dimasukkan campuran
hingga mengeras dan membentuk lipstik. Setelah itu, lipstik yang telah
C. EVALUASI
1. Uji organoleptis
32
Pada pengamatan organoleptik, dikatakan sediaan yang stabil jika tidak
bunga kembang sepatu dan putih kuning untuk blanko, dengan aroma
selama penyimpanan.
Tabel 2. Uji daya oles sediaan lipstik ekstrak bunga kembang sepatu
Formula Uji daya oles
A Warna tidak menempel
B Warna tidak menempel
Keterangan : A = Ekstrak bunga kembang sepatu
B = Blanko
daya oles yang tidak baik jika warna yang menempel sedikit dan tidak
dibuat dan dioleskan pada kulit punggung tangan dengan 5 (lima) kali
3. Uji Homogenitas
33
A Homogen
B Homogen
homogen jika tidak terdapat butiran atau partikel kasar yang tidak larut
secara visual pada kaca preparat yang telah dioleskan dengan sedikit
homogen atau partikel kasar yang terdapat dalam sediaan. Pada tabel 3,
homogen dan tidak terlihat adanya endapan, butiran atau partikel kasar
4. Uji kekerasan
A 3 menit 21 detik
B 3 menit 9 detik
34
rendah dari standar kekerasan maka akan menyebabkan lipstik menjadi
5. Uji pH
A 6,24
B 5,85
Pada pengamatan uji pH, nilai pH kulit untuk lipstik berkisar antara 4,5-
6,5. Jika memiliki pH lebih kecil dari pH 4,5 dapat menimbulkan iritasi
kulit. Sedangkan jika pH kulit lebih besar dari 6,5 akan menimbulkan
35
melarutkan 1 gram lipstik kedalam 100 ml aquadest. Dilakukan
dihasilkan adalah 6,24 dan 5,85 yang memenuhi range pH kulit untuk
36
BAB V
A. KESIMPULAN
B. SARAN
37
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, A., 2010, Tanaman Obat Indonesia, hal 73-76, Salemba Medika:
Jakarta.
Febrianto Yahya dan Apriliani Fifi. 2020, Jurnal Farmasi Udayana Formulasi
Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah
38
LAMPIRAN
A. Kemasan
Komposisi :
B e a u t y li p s
Ekstrak bunga NO.REG.
kembang
B e a u t y li p s
NA1822130
sepatu, 0006
paraffin wax,
EXP.DATE
beeswax, setil
alkohol, 04,12,202
lanolin, tween NO.BATCH:
80, span 60,
propilenglikol, 2041226
propil
paraben. Penyimpanan
simpan di
tempat
sejuk
39
B. Gambar simplisia
D. Ekstraksi
40
E. Pembuatan sediaan
DILEBURKAN PENCETAKAN
F. Evaluasi
a) uji organolepik
41
b) Uji homogenitas
c)
d) Uji kekerasan
42
e) Uji pH
43
G. Hasil sediaan
44