Anda di halaman 1dari 6

“ PENTINGNYA MENGINGAT HARI PAHLAWAN”

` Nama/Penulis : Nomor 7⃣ Tujuh

Kelas :B
Semester :3
Jurusan : Bahasa Inggris
NIM : 202108026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULSTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KOTA GUNUNGSITOLI
2021/2022
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Berbicara tentang pahlawan tak pernah lepas dari sejarah bangsa Indonesia. Pahlawan
adalah orang-orang yang telah gugur di medan perang hanya untuk mempertahankan bangsa.
Mereka rela mengorbankan darah bahkan nyawa mereka hanya untuk membela bangsa
tercinta yaitu bangsa Indonesia. Tidak ada satupun benda berharga yang dapat membalas
semua pengorbanan para pahlawan, selain daripada mengenang jasa-jasa mereka disepanjang
kehidupan kita. Sebagai bangsa yang telah merdeka dan telah menikmati hasil perjuangan
para pahlawan, kita wajib mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan tidak lupa
tetap mengenang para pahlawan yang telah gugur di medan perang. 10 November 1945
adalah hari dimana para pahlawan menumpahkan darah dan seluruh kekuatan untuk
mempertahankan bangsa Indonesia. Sejarah pertempuran di Surabaya yang terjadi pada tahun
1945 itu yang di awali dengan perobekan Bendera Merah Putih Biru di atas Hotel Yamato
pada 19 September 1945. Saat itu rakyat Surabaya bersama para pejuang bertempur melawan
tentara Inggris yang lebih dari 14.000 orang, dan sekitar 6.000 rakyat Indonesia gugur dalam
pertempuran tersebut yang terjadi selama tiga minggu.

B. Identifikasi Topik Bahasan

 Sejarah Hari Pahlawan


 Pentingnya Mengingat Hari Pahlawan
ISI

A. Sejarah Hari Pahlawan

Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November, merujuk pada pertempuran Surabaya


10 November 1945. Saat itu, kekuatan perlawanan rakyat Surabaya memperlihatkan
kegigihan dalam menyerang sekutu selama tiga minggu. Perobekan Bendera Merah Putih
Biru di atas Hotel Yamato pada 19 September 1945 menjadi awal dari peristiwa pertempuran
para pahlawan terhadap bangsa asing. Kemudian presiden Soekarno memerintahkan untuk
gencatan senjata pada 29 Oktober 1945. Pertempuran kembali pecah pada 30 Oktber 1945.
Pada 10 November 1945 terjadi pertempuran besar pascakemerdekaan, yang dikenal sebagai
pertempuran Surabaya.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945,


pemerintah mengeluarkan maklumat yang menetapkan mulai 1 September 1945 bendera
nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan di seluruh wilayah Indonesia. Gerakan
pengibaran bendera tersebuh meluas ke seluruh daerah-daerah, salah satunya di Surabaya.
Pada pertengahan September, tentara Inggris mendarat di Jakarta dan mereka berada di
Surabaya pada 25 September 1945. Tentara Inggris bergabung dalam AFNEI (Allied Forces
Netherlands East Indies) datang bersama dengan tentara NICA (Netherlands Indies Civil
Administration). Tugas mereka adalah melucuti tentara Jepang dan memulangkan mereka ke
negaranya, membebaskan tawanan perang yang ditahan oleh Jepang, sekaligus
mengembalikan Indonesia kepada pemerintahan Belanda sebagai negara jajahan. Hal ini
memicu kemarahan warga Surabaya, mereka menganggap Belanda menghina kemerdekaan
Indonesia dan melecehkan bendera Merah Putih. Mereka protes dengan berkerumun di depan
Hotel Yamato dan meminta bendera Belanda diturunkan lalu dikibarkan bendera Indonesia.

Pada 27 Oktober 1945, perwakilan Indonesia berunding dengan pihak Belanda dan
berakhir meruncing, karena Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam
ruang perundingan tersebut. Perkelahian tersebut mengakibatkan Ploegman tewas dicekik
oleh Sidik di Hotel Yamato . Sejumlah warga ingin masuk ke hotel, tetapi Hariyono dan
Koesno Wibowo yang berhasil merobek bagian biru bendera Belanda sehingga bendera
menjadi Merah Putih. Tokoh perjuangan yang menggerakkan rakyat Surabaya antara lain
Sutomo, K.H. Hasyim Asyari, dan Wahab Hasbullah. Terjadilah perang besar-besaran antara
Indonesia dan bangsa asing tersebut, hingga para pejuang rakyat itu mempertahankan Merah
Putih dan bangsa asing menyerah di tangan rakyat Indonesia.

B. Pentingnya Mengingat Hari Pahlawan

Setelah mengetahui sejarah Hari Pahlawan, tentunya sebagai bangsa yang tidak lupa
akan kulitnya selalu mengingat perjuangan para pahlawan yang telah gugur di medan perang.
Saat ini mungkin Hari Pahlawan susah sekali diingat oleh warga Negara Indonesia bahkan
sampai-sampai bisa melupakan Hari Pahlawan. Hari Pahlawan hanya dijadikan sebagai
simbolis saja untuk mengingatkan peserta didik di sekolah tanpa mengetahui dan
memberitahu makna terdalam dari Hari Pahlawan. Pengorbanan yang begitu besar yang
diberikan para pahlawan-pahlawan menyayat hati ketika mendengarnya. Bagaimana tidak,
pertumpahan darah dan pengorbanan nyawa membuat hati teriris ketika kembali
mengingatnya. Siapa yang rela memberikan nyawanya untuk orang lain? Siapa yang rela
memberikan hidupnya untuk mempertahankan suatu bangsa?

Mereka sangat layak disebut pahlawan. Mereka tidak hanya memikirkan kepentingan
pribadi, tetapi mereka berdiri di atas kepentingan bangsa dan negara yaitu Indonesia. Sebagai
bangsa yang menghargai jasa para pahlawan, kita tidak boleh melupakan Hari Pahlawan dan
harus tetap mengingatnya. Kisah perjuangan para pahlawan bangsa tidak hanya menunjukkan
sejarah negara, melainkan juga mengajarkan keteladanan kepada anak-anak Indonesia, seperti
kejujuran, kegigihan, pantang menyerah dan melakukan kewajiban dan hak sebagai bangsa
Indonesia. Sikap tolong menolong, meraih prestasi dengan belajar tekun dan memiliki sikap
nasionalisme sudah memberikan cerminan kita menghargai jasa para pahlawan bangsa.

Hari Pahlawan mengingatkan kita akan jati diri bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia
bukanlah bangsa yang lemah, bangsa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan tidak bisa
dipandang sebelah mata oleh bangsa lain. Perjuangan para pahlawan membuahkan hasil yang
besar untuk negara Indonesia. Nama negara kita adalah Indonesia, bendera kebangsaan kita
adalah Merah Putih, lambang negara kita adalah burung garuda, dasar negara kita adalah
Pancasila, bahasa persatuan kita adalah Bahasa Indonesia dan lagu kebangsaan kita adalah
Indonesia Raya. Jangan pernah melupakan Hari Pahlawan, hari dimana perjuangan,
pengorbanan dan taruhan nyawa bertempur untuk meraih satu tujuan yaitu kemerdekaan.
PENUTUP

Tidak ada kata-kata yang indah, tidak ada benda berharga yang dapat membalas
pengorbanan para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Sebagai mahasiswa dan
warga negara yang menghormati pengorbanan para pahlawan, jangan pernah membelakangi
bahkan melupakan sejarah perjuangan pahlawan-pahlawan bangsa. Mari kita menjadi
mahasiswa dan warga negara yang bisa menunjukkan jati diri bangsa Indonesia. Jati diri
bangsa Indonesia yang sesungguhnya bukan mereka yang menyukai kekacauan,
penganiayaan dan pemborantakan. Jati diri bangsa Indonesia adalah keberanian, kegigihan,
keteladanan dan kedamaian. Walaupun kita adalah bangsa yang berbeda-beda suku, bahasa
dan budaya, tapi kita dipersatukan oleh satu nama yaitu Indonesia. Bhineka Tunggal Ika yang
artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Dibagian penutup ini saya ingin kita
mengenang jasa para pahlawan lewat sebuah lagu yang tidak asing lagi bagi kita ciptaan dari
Truno Prawit. Salam! Merdeka!

Mengheningkan Cipta

Dengan seluruh angkasa raya memuji

Pahlawan negara

Nan gugur remaja diribaan bendera

Bela nusa bangsa

Kau kukenang wahai bunga putra bangsa

Harga jasa

Kau Cahya pelita

Bagi Indonesia merdeka


DAFTAR PUSTAKA

Aida, Nur Rohmi, 2020. “Hari Pahlawan 10 November 2020”


https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/09/163618165/hari-pahlawan-10-november
2020-ini-link-download-logo-tema-dan-maknanya?page=all

Anda mungkin juga menyukai