Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

KESEIMBANGAN GAYA

Sistem Satuan
Mengacu pada Sistem Internasional (SI)
• Kecepatan : m/s
• Gaya :N
• Percepatan : m/s2
• Momen : N m atau Nmm
• Massa : kg
• Panjang : m atau mm
• Daya :W
• Tekanan : N/m2 atau pascal (Pa)
• Tegangan : N/mm2 atau MPa
• dll

Simbol Satuan

Faktor Pengali Pengali Awalan Simbol


1 000 000 000 000 1012 tera T
1 000 000 000 109 giga G
1 000 000 106 mega M
1 000 103 kilo k
100 102 hekto h
10 101 deka da
0,1 10-1 desi d
0,01 10-2 senti c
0,001 10-3 mili m
0,000001 10-6 mikro μ
0,000 000 001 10-9 nano n
0,000 000 000 001 10-12 piko p
0,000 000 000 000 001 10-15 femto f
0,000 000 000 000 000 001 10-18 atto a

2
Mekanika adalah cabang ilmu fisika yang membahas keadaan benda yang diam atau
bergerak di bawah pengaruh aksi gaya. Tak ada pengetahuan langsung lain yang
berperan lebih besar dalam analisis teknik daripada mekanika. Sejarah awal ilmu ini
merupakan permulaan teknik. Penelitian dan pengembangan modern di bidang
getaran, stabilitas dan kekuatan struktur dan mesin, robot, disain roket dan pesawat
angkasa, pengendalian otomatis, kemampuan mesin, alir-an fluida, mesin dan alat-alat
listrik, dan perilaku molekul, atom, dan subatom sangat bergan-tung kepada prinsip-
prinsip dasar mekanika. Pengertian yang mendalam tentang pengetahuan mekanika
merupakan prasyarat pokok untuk bekerja dalam bidang-bidang tersebut di atas mau-
pun bidang-bidang lainnya.

Mekanika membahas dua jenis besaran, yaitu skalar dan vektor. Besaran skalar hanya
me-nunjukkan besarnya saja. Contoh besaran skalar dalam mekanika adalah waktu,
volume, kerapatan, laju, cnergi, dan massa. Besaran vektor memiliki arah, selain besar,
dan harus mematuhi hukum jajaran genjang penjumlahan, sebagaimana akan
diuraikan dalam pasal ini. Contoh vektor adalah perpindahan, kecepatan, percepatan,
momen, dan momentum.

Besaran fisis yang berupa vektor dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok yakni
bebas, geser, dan tetap.

Sebuah vektor bebas adalah vektor yang aksinya tidak dibatasi atau dikaitkan dengan
sebuah garis yang tunggal dalam ruang. Sebagai contoh, jika sebuah benda bergerak
tanpa rotasi, maka gerakan atau pergeseran setiap titik pada benda tersebut dapat
dianggap sebagai sebuah vektor, dan vektor ini akan menggambarkan besaran dan arah
pergeseran setiap titik pada benda tersebut. Karena itu kita dapat
menggambarkan pergeseran benda yang demikian dengan sebuah vektor bebas.

Sebuah vektor geser adalah vektor di mana suatu garis tunggal dalam ruang harus
diperta-hankan sepanjang besaran vektor tersebut bekerja. Bila kita membahas aksi luar
dari suatu gaya pada sebuah benda tegar, gaya tersebut dapat dikenakan pada
sembarang titik sepanjang garis kerjanya tanpa mengubah efeknya pada benda secara
keseluruhan dan karenanya dapat dipan-dang sebagai vektor geser.

Sebuah vektor tetap adalah vektor di mana sebuah titik kerja tunggal ditentukan, dan
oleh karena itu vektor tersebut menempati posisi khusus dalam ruang. Aksi sebuah gaya
pada benda yang dapat berubah bentuk atau benda tak-tegar harus ditentukan oleh
sebuah vektor tetap pada titik kerja gaya yang bersangkutan. Dalam hal ini gaya

3
dan perubahan bentuk di dalam benda tadi akan bergantung pada titik kerja gaya dan
besar gaya serta garis kerjanya.

Gaya

• Gaya merupakan aksi sebuah benda terhadap benda lain dan umumnya
ditentukan oleh titik tangkap (kerja), besar dan arah.

• Sebuah gaya mempunyai besar, arah dan titik tangkap tertentu yang
digambarkan dengan anak panah. Makin panjang anak panah maka makin besar
gayanya.

garis kerja

Jenis Gaya

1. Gaya Kolinier :
gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu garis lurus

F1 F2 F3

2. Gaya Konkuren :
gaya-gaya yang garis kerjanya berpotongan pada satu titik.

F1 F2

F4 F3
OF

3. Gaya Koplanar :
gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu bidang

4. Gaya Kopel :
Sepasang gaya yang sejajar sama besar dan berlawanan arah yang bekerja
pada suatu batang (benda), akan menimbulkan menimbulkan kopel (momen)
pada batang tersebut.

M=Fxr dengan F adalah gaya dan r adalah jarak antar gaya

r
F

Resultan Gaya

4
Sebuah gaya yang menggantikan 2 gaya atau lebih yang mengakibatkan pengaruh
yang sama terhadap sebuah benda, dimana gaya-gaya itu bekerja disebut dengan
resultan gaya.

Metode untuk mencari resultan gaya :

1. Metode jajaran genjang ( Hukum Paralelogram)

F1 RF1

OF OF

F2 F2

Metode jajaran genjang dengan cara membentuk bangun jajaran genjang dari
dua gaya yang sudah diketahui sebelumnya. Garis tengah merupakan R gaya.

2. Metode Segitiga

F1 F1
F2
R
OF OF

F2

3. Metode Poligon Gaya


F3
F2 F4
F1 F2
F1 R

F3

F4

CATATAN
• Penggunaan metode segitiga dan poligon gaya, gaya-gaya yang dipindahkan
harus mempunyai besar, arah dan posisi yang sama dengan sebelum
dipindahkan.

• Untuk menghitung besarnya R dapat dilakukan secara grafis (diukur) dengan


skala gaya yang telah ditentukan sebelumnya.

5
Komponen Gaya
Gaya dapat diuraikan menjadi komponen vertikal dan horizontal atau mengikuti
sumbu x dan y.
FX adalah gaya horisontal, sejajar sumbu x
FY adalah gaya vertikal, sejajar sumbu y

θ : sudut kemiringan gaya


y Fx = F cos θ
Fy = F sin θ
Fy
FY F sin θ =
F
Fx
cos θ =
F
Fy
θ FX tg θ =
Fx
x

• F= Fx 2 + Fy 2

Jika terdapat beberapa gaya yang mempunyai komponen x dan y, maka resultan
gaya dapat dicari dengan menjumlahkan gaya-gaya dalam komponen x dan y.

RX = ∑ FX
RY = ∑ FY

6
Aturan Segitiga :

Soal latihan dikerjakan dan dikumpulkan


1. Tentukan resultan dari gaya-gaya berikut dengan metode grafis dan analisis.

(a) (b)

(c )

7
2. Tentukan komponen gaya arah X dan Y dari sistem gaya berikut :

(a) (b)

(c) (d)

(e)

(f)

Anda mungkin juga menyukai