Arfan Nabilah/222210101081/PKN 60
Nama/NIM/Kelas
Nama Anggota 1. ARFAN NABILAH (222210101081)
kelompok 2. RENDRA IWAN TRI M. (222410101021)
3. SATRIO KUKUH DEWANTORO (222210101120)
4. RAFLI ADHI SUSILO (221910301141)
5. FANI EKA OKTAFIA (221510601016)
Pertemuan Ke 2
Hari/Tanggal 9 Maret 2023
BAHAN DISKUSI
Topik Diskusi:
1. Teori. Bacalah Buku PKn Versi Dikti dan diskusikan bersama rekan untuk menjawab
pertanyaan berikut ini.
a. Jelaskan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dari aspek estimologis, yuridis,
dan termnologis!
b. Jelaskan histori Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
2. Studi Kasus
a. Carilah di media elektronik atau media cetak, satu (1) kasus persoalan bangsa yang
dapat diantisipasi melalui pendidikan kewarganegaraan, berkaitan dengan keilmuan
kita.
b. Diskusikan dalam kelompok, berdasarkan 1 kasus di atas, rumuskan masalah
penyebab kasus di atas?
c. apakah masalah bangsa tersebut dapat diantisipasi melalui Pendidikan
kewarganegaraan?
d. Bagiamanakah solusinya?
Diskusikan dengan teman satu kelompok untuk mendapatkan solusi dari
permasalahan tersebut!
HASIL DISKUSI
1. Teori
a. ….
Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” dan
kata “kewarganegaraan”.Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaranagar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya, sedangkan kewarganegaraan adalah segalahal ihwal
yang berhubungan dengan warga negara. Jadi pentingnya pendidikan
kewarganegaraan untuk mengembangkan potensi setiap peserta didik supaya dapat
menjadi warga negara yang baik.
Pada tahun 1975, terjadi pergantian tahun ajaran yang biasanya dimulai Januari –
Desember menjadi Juni – Juli. Saat itulah nama Pendidikan Kewarganegaraan
berganti menjadi Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Perubahan nama ini
ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun 1994, nama
mata pelajaran ini berganti lagi menjadi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn). Di masa reformasi, PPKn diubah lagi namanya menjadi
PKn (Pendidikan Kewarganegaraan). Yang terkini, nama mata pelajaran ini
kembali menjadi PPKn dan digunakan hingga saat ini.
2. Studi Kasus
a. ….
Heboh Liquid Vape Isi Narkoba, Dokter Paru Sebut Efeknya Mematikan
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6524262/heboh-liquid-vape-isi-narkoba-
dokter-paru-sebut-efeknya-mematikan
Dari berita diatas merupakan salah satu kasus yang berkaitan dengan keilmuwan
pendidikan kewarganegaraan yakni dalam aspek yuridis, yang mana kasus tersebut
melanggar hukum yang berlaku dan juga nantinya dapat merusak kehidupan sosial
khususnya para remaja bahkan anak usia dibawah umur.
b. …..
Suatu permasalahan dalam studi kasus ini adalah tentang penemuan narkoba yang
terdapat pada liquid vape. Peredaran rokok elektronik yang biasa disebut vape di
kalangan masyarakat peredarannya kini sudah cukup pesat. Sebab beberapa
komunitas yang ada mulai mengandung penggunaan liquid vape. Komunitas ini
misalnya Vape Bali Central, yang ada di wilayah Bali, komunitas seperti ini sudah
banyak tersebar luas di berbagai kota antara lain di Bandung, Jakarta, Bogor,
Bekasi, dan Surabaya sebagai kota besar. Dari fenomena ini bisa dilihat
bahwasanya kian maraknya tingkatan penggunaan terhadap rokok elektrik atau
vape dikarenakan memiliki salah satu keunggulan yaitu dapat membantu orang
untuk berhenti merokok, sebab nikotin pada liquid vape kadarnya dapat dipilih
(Notoa tmodjo, 2007). Meskipun rokok elektrik itu memiliki keunggulan namun
tidak luput dari pertanyaan besar terkait kajian komprehensif di bidang
kesehatannya yang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum
dikaji sampai saat ini. Elektronik liquid adalah bahan utama dalam aktivitas vape
yang dalam bentuk cairan dan tersedia atas berbagai jenis pilihan rasa dan
aroma, maupun takaran nikotin yang berbeda.
Dari banyaknya cara pembuatan liquid yang mudah ditiru melalui internet, dan
youtube, mulailah pelaku narkotika mengikuti cara pembuatan liquid yang
dicampur dengan bahan narkotika jenis sabu dengan cairan liquid sesuai takaran
yang sudah ditentukan oleh pelaku narkotika. Cairan rokok elektronik vape
atau liquid vape yang mengandung zat narkotika contohnya jenis sabu yang
beredar di kawasan jakarta barat. Cairan yang biasa digunakan oleh pelaku
narkotika biasanya menggunakan barang sabu methamphetamine dan MDMB
(metilendioksimetamfetamina) yang sebenarnya adalah termasuk narkotika sintetis
jenis baru. Liquid vape yang mengandung narkotika jenis sabu tersebut daya
rusaknya lebih tinggi dari pada sabu alami biasa. Sehingga penyebab
penyalahgunaan narkoba yang digunakan sebagai campuran bahan pembuatan
liquid vape bisa berasal dari diri sendiri ataupun tuntutan keluarga, seorang
pengedar narkoba akan melakukan berbagai cara supaya bisa mengedarkan narkoba
dengan cara mencampurkan dengan bahan liquid vape karena dapat diperjual
belikan secara bebas.
Kondisi perekonomian tentunya menjadikan suatu hal penyebab bahwa seorang
pengedar narkoba yang sulit mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
sehingga memilih jalan melakukan kejahatan sebagai pengedar narkoba dengan
cara mencampurkan dengan bahan liquid vape yang tentunya akan menjanjikan
upah atau keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat. Selain itu, juga
terdapat penyebab lain dalam kasus ini misalnya pengaruh dari lingkungan sosial
serta kurangnya pengawasan terhadap persediaan, pengguna, dan peredar narkoba
yang mencakup pengawasan dari pemerintah ataupun masyarakat.
c. ….
Dalam tujuan awal Pendidikan kewarganegaraan, mahasiswa dibekali untuk
memiliki nilai nilai kebangsaan dan pemahan komprehensif mengenai wawasan
nusantara, ketahanan nasional, hak dan kewajiban, sebagai warganegara,
demokrasi,konstitusi serta HAM dalam menghadapi permasalahan di masyarakat.
Oleh karena itu pentingnya Pendidikan kewarganegaraan yang harus dimiliki oleh
masyarakat guna mengurangi hal hal yang melanggar norma dan hukum.
d. …..
Solusinya dengan meningkatkan moralitas setiap warga negara dan memperbaiki
regulasi dari penjualan vape serta meningkatkan pengawasan terhadap penjualan
vape itu sendiri dari pihak pemerintah dan masyarakat yang mungkin memiliki
informasi yang berkaitan dengan hal tersebut. Peningkatan moralitas dapat
dilakukan, salah satunya dengan cara memberikan pendidikan kewarganegaraan
pada pendidikan formal ataupun informal. Pendidikan informal dapat dilakukan
dengan melalui media-media yang dapat dicakup oleh masyarakat luas.