Anda di halaman 1dari 11

>> Blade Templating Engine : Fitur atau tools untuk membantu mengelola tampilan

halaman web
khususnya untuk sebuah framework. Untuk Laravel, templating enginenya dinamakan
blade

>> Blade digunakan untuk mempermudah pekerjaan kita ketika ngoding, misalnya
ketika kita ingin
bekerja pada sebuah variable dan membuat struktur kendali seperti pengulangan,
pengkondisian
sampai dengan kemudahan saat kita membuat layout, component atau yang disebut
dengan parsial

>> Cara penggunaan blade, secara sederhana. Kita akan implementasikan ke dalam
aplikasi yang
sudah dibuat sebelumnya :

1. Buka dokumentasi laravel bagian blade templating engine dengan mencari menu the
basics, lalu
ada pilihan blade templates. Ini adalah dokumentasi lengkapnya, jika kita butuh
untuk
membaca dokumentasinya

2. Disitu dijelaskan blade adalah sebuah templating engine yang sudah terdapat di
dalam laravel,
dimana di dalamnya kita tetap bisa menggunakan syntax php di dalam view kita
dengan tambahan
syntax blade di dalamnya

3. Nanti, apapun yang kita tulis dengan syntax blade, pada akhirnya akan di compile
ke dalam
syntax php biasa, syntax blade yang paling sederhana klo kita scroll kebawah
ada di bagian
displaying data

4. Di video sebelumnya kita sudah mencoba untuk mengirimkan data di dalam routes
kita ke view
kita. Jadi klo semisal mau ngirimin data nama, kita bisa membuat array di dalam
parameter di
viewnya, sehingga nanti keynya bisa dipakai di dalam view welcome yang ada di
contohnya
Misal :
Route::get('/', function () {
return view('welcome', ['name' => 'Samantha']);
});

>> Jadi kita kirim data nama berisi samantha ke dalam view welcome, di dalam view
welcome
kita bisa tampilkan data nama dengan cara :
Hello, {{ $name }}.

5. Tidak usah lagi menggunakan php echo, jadi kita cukup menggunakan {{}}, ini
adalah syntax
echo milik blade, fungsinya sama seperti php echo, tapi kelebihannya, otomatis
di belakang
layar sudah ditambahkan sebuah fungsi php yaitu htmlspecialchars yang berguna
untuk
menghindari serangan xss, yaitu cross side scripting

6. Coba kita buka file views kita dengan nama about.blade.php, disitu kita bisa
lihat bahwa
kita sudah mencoba untuk menampilkan isi dari 3 buah variable yang dikirim lewat
routes
kita, jadi kita punya array yang memiliki 3 buah key yang nantinya key ini akan
menjadi
nama variable untuk dicetak di viewnya

7. Jadi di view about, cara untuk memanggilnya kita tinggal mengganti <?= ?> dengan
2 buah
kurung kurawal "{{}}"
Misal :
Sebelum diganti :
<h3><?= $name; ?></h3>

Sesudah diganti :
<h3>{{ $name }}</h3>

8. Begitu kita bikin kurung kurawal buka 2 kali otomatis ada kurung kurawal tutup
dan di antara
keduanya, otomatis ada spasi, itu karena pada visual studio code kita sudah
menginstall
namanya laravel blade spacer. Lakukan sama seperti name untuk semua variable

9. Jika sudah kita save, lalu kita arahkan ke halaman about, tampilannya sudah sama
seperti
sebelumnya, tetapi kita menggunakan blade templating engine, dan ini akan bisa
berjalan
ketika nama file yang kita gunakan ada kata blade nya, klo bladenya di hapus
dari nama
filenya, maka fitur dari templating enginenya tidak akan berjalan

10. Blade templating di compile oleh laravelnya secara otomatis menjadi php echo,
klo kita
ingin melihat cara kerjanya itu ada di folder namanya storage, lalu klik folder
framework,
lalu klik folder views. Disana tiba2 ada banyak file, file ini dibuat otomatis
oleh laravel
untuk menampilkan halaman view hasil compilenya

11. Kita tinggal cari file yang sudah kita terapkan templating engine di dalamnya,
dapat terlihat
bahwa sebetulnya di belakan layar kode php ech lah yang dijalankan, disana juga
ada fungsi
e yang digunakan untuk encoding, untuk melakukan htmlspecialchars tadi, lalu
cetak isi
variable

12. Jadi sebetulnya itu yang dikerjakan, kita tidak perlu tahu hasil compilenya,
biarkan laravel
yang mengenerate dan melakukan optimasi terhadap file ini

13. Sekarang kita akan mencoba membuat system layouting sederhana dengan bantuan
templating
engine blade

14. Jadi yang kita lakukan sekarang adalah, kita ubah tampilan home agar
menggunakan bantuan
framework bootstrap supaya mempermudah pembuatan tampilan kita, kita buka di
browser
dokumentasi framework bootstrap dengan versi 5.1, kita scroll, cari starter
template milik
bootstrap, di copas, halaman home dihapus semua, lalu paste starter
templatenya. Kita
ubah titlenya, hapus komentar yang bagian javascript

15. Setelah itu, kita save, lalu kita balik ke home, maka bootstrap sudah jalan,
selanjutnya
kita akan menambahkan navbar, dengan ketik navbar pada search engine
dokumentasi bootstrapnya
lalu klik navbar, cari bagian nav, di kodingannya kita copas dan pindahkan ke
file home,
sebelum h1, kita atur navbarnya supaya berada di tengah dengan menghapus fluid
pada div
baris kedua, lalu kita ganti warna navigasinya menjadi warna merah dengan cara
menambahkan
bg-danger pada tag nav di bagian classnya

16. Lalu jika ingin tulisannya berwarna putih, ganti navbarnya menjadi navbar-dark
pada tag nav
Selanjtnya, kita ingin hello world berada di dalam container, jadi h1 dihapus,
ganti dengan
membuat div dengan class container yang di dalamnya ada h1
Misal :
<div class="container mt-4">
<h1>Halaman Home</h1>
</div>

>> Supaya tulisannya berada di bawah kita beri mt-4 (Margin Top 4). Untuk halaman
homenya kita
ganti juga tulisan di navbarnya, di baris 3 kita ganti namanya menjadi Ryan
Blog, lalu
tulisan di navbarnya yang pertama, Home, yang kedua akan mengarah ke about,
yang ketiga
baru mengarah ke blog nya

17. Selanjutnya kita hapus li bagian disablednya. Sekarang kita perbaiki linknya
mengarah ke
tiap2 halaman, untuk sementara kita tidak butuh aria-currentnya pada menu home,
diganti
dengan / pada href home, supaya mengarah ke routes kita, yang about diganti
menjadi /about
di hrefnya, yg blog kita ganti menjadi /blog

18. Karena di routes kita mengarahnya ke blog, tapi yang blog memanggil view post.
Jika di save
lalu dijalankan, tampiln sudah otomatis pindah ketika di klik menu di
navbarnya, tapi
tampilannya berbeda dengan tampilan home, jadi di about tidak ada navbar.
Sebetulnya
solusinya bisa dengan mengcopas kodingan di home, lalu dipindahkan ke about,
tetapi nanti
akibatnya kita mengulang2 semua scriptnya

19. Kalau kita mau menambah 1 link lagi, kita harus menambahkannya ke semua
halaman, jadi
sangat tidak praktis. Disini kita akan gunakan sistem layouting yang disediakan
blade,
jadi nanti kita akan pecah template ini menjadi sebuah template tersendiri dan
layout ini
akan digunakan di setiap halaman yang ingin digunakan.

20. Jadi di blade ada yang namanya extending a layout pada dokumentasi laravel pada
blade.
Jadi kita akan punya sebuah layout yang akan dipakai oleh yang namanya child
view,
halaman2 home, about dan blog adalah halaman child yang akan menggunakan sebuah
layout,
nanti halaman child ini akan mengetikan extend di dalam scriptnya supaya bisa
dipakai layout
tersebut

21. Caranya adalah, kita bikin folder namanya yang di dalamnya kita bisa bikin file
namanya
main.blade.php untuk layout. Kita juga bisa membuat layout tergantung nama yang
kita
inginkan bisa buat file layout yang banyak sesuai dengan halaman mana yang
ingin kita
pakai.

22. Jadi main ini adalah layout yang utama digunakan di semua halaman, yang isi
kodenya,
kita copas kodingan home, pindahkan ke main. Jadi layut utama ini nantinya di
dalamnya
yang berbeda hanya isi dari containernya saja. Karena bagian container adalah
bagian yang
berbeda untuk tiap2 halaman, kita harus beri tahu kalau div container yang di
dalamnya ada
h1, ngambil dari child viewnya

23. Caranya adalah dengan mengetik @yield('') diisi dengan nama dari section yang
akan kita
masukkin, misal kita beri nama container. Namanya bisa bebas, tetapi harus sama
dengan
nama section di bagian halaman2 childnya
Misal :
<div class="container mt-4">
@yield('container')
</div>

24. Jadi ini akan berisi apapun yang ada di dalam container. Sekarang kita harus
beri tahu
halaman childnya. Kita buka halaman home, lalu karena semua isi dari home sama
dengan
layout, kecuali yang ada di tag dengan class container. Maka kita bisa hapus
semua kodenya
kecuali tag div dengan class container
Misal : halaman home tinggal <h1>Halaman Home</h1>

25. Jadi h1 nanti akan masuk ke dalam yield pada file main, menggantikan tulisan
yield, selama
kita beri tahu bahwa tulisan tag h1 adalah section yang bernama container. Tapi
jangan lupa
kita harus menutup section dengan endsection
Misal :
@section('container')
<h1>Halaman Home</h1>
@endsection
26. Jadi apapun yang ada di dalam section akan masuk menggantikan yield selama,
kita beri tahu
di halaman home menggunakan layout utama dengan membuat @extends(''), jadi
halaman ini
menggunakan halaman main.blade.php. Karena file home relatif terhadap folder
views, dan
file main memiliki folder namanya layout, maka kita tinggal menuliskan
layout/main
Misal :
@extends('layouts/main') atau @extends('layouts.main')

27. Kalau penulisannya benar maka akan muncul underscore di bawah tulisannya, kita
bisa
mengarahkan cursor kita ke tulisan lokasinnya, dengan mengetikan alt, lalu
klik, maka
akan langsung pindah ke layout nya. Kalau salah menulskannya, maka tidak ada
underscore

28. Jika sudah selesai, kita bisa cek di web browser, jika di refresh, tampilannya
akan sama
saja. Jadi halaman home yang kita gunakan kodenya cuman sedikit, dan ini bisa
kita terapkan
juga di halaman yang lain, seperti halaman about

29. Jadi di halaman about kita tidak butuh bagian atas dan bawah
Misal :
<h1>Halaman About</h1>
<h3>{{ $name }}</h3>
<p>{{ $email }}</p>
<img src=<?= $image; ?> alt=<?= $name; ?>>

30. Jadi halaman about mengambil main layout, lalu kita bungkus semua tag halaman
html ke
dalam section
Misal :

@extends('layouts/main')
@section('container')
<h1>Halaman About</h1>
<h3>{{ $name }}</h3>
<p>{{ $email }}</p>
<img src=<?= $image; ?> alt=<?= $name; ?>>
@endsection

31. Jika kita liat di web browser, tampilannya akan sama navbarnya. Jika kita ingin
halaman
blognya punya avbar juga, kita tinggal lakukan hal yang sama seperti pada
halaman about
Misal :

@extends('layouts/main')
@section('container')
<h1>Halaman Blog</h1>
@endsection

32. Bahkan lebih keren lagi, navbarnya kita bisa pisahkan menjadi sebuah komponen
terpisah
atau biasa disebut dengan partials. Jadi kita bisa bikin folder baru di dalam
viewsnya
kita beri nama partials, ini untuk menyimpan bagian2 spesifik di dalam sebuah
halaman yang
nanti akan kita jadikan komponen, kita bisa bikin halamannya ada, halamannya
tidak ada,
jadi istilahnya kita bisa bongkar pasang

33. Di folder partials kita bisa bikin file baru dengan nama navbar.blade.php,
hanya untuk
menyimpan navbarnya saja, jadi di halaman main, kita bisa cut navbarnya, kita
pindahkan
ke halaman navbar blade, kita save, lalu di halaman main nya kita beri tahu
dengan
menggunakan @include bahwa di home ini akan tersimpan sebuah navbar yang di
ambil dari
halaman partials.navbar, kalau lokasinya benar akan ada underscore juga
Misal :
@include('partials.navbar')

34. Jadi jika kita refresh, aman semuanya dan sudah bisa kita gunakan partialsnya.
Sebetulnya
ada 2 cara kita menambahkan komponen, cara pertama bisa kita beri @include,
cara kedua
dengan betul2 menggunakan komponen. Jadi jika kita masuk ke dokumentasi blade
kita bisa
lihat ada yang namanya components. Cara pakainya kita menggunakan syntax
seperti halnya
html
Misal : (ada di dokumentasi laravel, bagian blade, lalu di bawah tulisan "Once
your
component has been registered")
<x-package-alert/>

35. Tetapi kita tidak membahas yang itu, kita bisa dengan cara simple aja
menggunakan
syntaxnya blade, atau directivenya blade, include, yield, section, itu namanya
directive
dan semua ini nantinya akan di compile ulang menjadi syntax html dan php biasa

36. Selanjutnya, kalau kita ke halaman about, titlenya masih home, harusnya kan
ganti2
sesuai halamannya, karena kita masih menuliskannya secara manual di mainnya.
Solusi untuk
membuat titlenya menjadi dinamis tergantung kita di halaman mana, kita ke
routes

37. Di routes kita akan kirimkan judul halaman ke dalam masing2 viewnya dengan cara
kita beri
koma setelah tulisan home, kita beri array, kita kasih title => home. Jadi
waktu kita ke
view halaman home, titlenya harusnya home, lakukan hal yang sama seperti home
pada routes
yang lain seperti about dan blog
Misal :
"title" => "Home"

38. Jadi nanti di halaman main nya kita kasih tau judulnya ngambil dari variable
title. Jadi kita
kasih {{ $title }}
Misal :
<title>Ryan Blog | {{ $title }}</title>

39. Jadi sekarang di web browser, titlenya akan berubah, jika ke about, berubah
jadi about,
jika ke blog, berubah jadi post. Untuk di Ryan Blog nya kita kasih href nya
menjadi /
supaya mengarah ke home

40. Kasus lainnya, jika kita klik halaman about, tulisannya tidak aktif, warnanya
tetap redup,
solusinya adalah harus pindahin active pada tag a untuk home. Caranya mudahnya
adalah
atribut active akan tercetak ketika judul halamannya apa, gitu ya. Jadi kita
gunakan
{{ }}, kita check menggunakan operator ternary, kalau misalnya titlenya sama
dengan home
maka tambahkan class active, tapi kalau tidak di halaman home, maka hilangkan
class active
Misal :
{{ ($title === "Home") ? 'active' : '' }}, letakkan di tiap class yang
merepresentasikan
sebagai menu dari navigasi (Misal : di home, about, dan blog)

41. Jika sudah, cek di web browsernya, hasilnya tombol akan nyala jika berada di
halaman
sesuai yang di klik

42. Selanjutnya kita akan coba menampilkan beberapa tulisan di dalam halaman blog,
untuk
sementara kita akan kirimkannya dalam bentuk array di routesnya, kedepannya
kita akan
ganti menjadi database. Jadi ceritanya kita punya variable blog_post berupa
array yang
di dalamnya ada array lagi, kita bikin dia array asosiatif. Jadi ada judul,
lalu ada
author atau penulisnya, dan ada body nya, body ini untuk menyimpan tulisannya.

43. Lalu untuk bodynya kita ke halaman view pada posts, lalu kita ketik loram dan
tekan tab,
untuk digunakan sebagai isi dari body, copas dan simpan ke dalam body, lalu ada
2 data
misalnya
Misal :

$blog_posts = [
[
"title" => "Judul Post Pertama",
"author" => "Ryan Dhika Permana",
"body" => "Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit.
Voluptatem quos voluptatibus minus velit similique voluptatum, earum culpa minima
laborum, accusamus incidunt, nisi tempora vitae architecto itaque exercitationem
reiciendis nam sed? Porro unde incidunt odio. Iusto facilis perferendis, culpa
nesciunt nihil enim praesentium voluptatem eveniet doloribus quidem minus a, dolore
voluptatibus sed! Quaerat, exercitationem debitis error nostrum numquam magnam
rerum commodi assumenda tenetur voluptas laudantium eum ad fuga quae sequi dolores
quod dolorum. Adipisci odio assumenda neque impedit magni libero quo."
],
[
"title" => "Judul Post Kedua",
"author" => "Ahmad Azmi Abdurrahim",
"body" => "Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit.
Inventore temporibus, id recusandae animi repellendus, expedita, odit voluptatem
omnis accusamus vero ipsum quod quidem doloribus eveniet reiciendis obcaecati!
Commodi quibusdam error, est quis facere molestiae tenetur quod in, nisi id ipsa
repellat repudiandae a eligendi totam tempora aspernatur fugit optio. Nesciunt cum
illo animi, obcaecati deleniti, dolor qui ad molestiae esse, ducimus corporis vitae
numquam voluptas minima ipsum nam sapiente harum aperiam distinctio fugiat quidem.
Perspiciatis cum commodi officia inventore quasi doloremque quae, pariatur
perferendis magni doloribus iusto, ad non dignissimos rerum beatae alias, natus
cupiditate quas et repellat neque consequatur."
]
];

44. Ceritanya kita akan menggunakan variable blog_post di route blog, caranya
dengan ketik
posts => diisi dengan $blog_posts pura2nya di ambil dari database. Jadi kita
tulis
$blog_posts. Hasilnya akan error, karena kita gk bisa pakai variable
blog_posts, karena
blog_posts berada di luar routesnya. Jadi kita pindahkan variable nya ke dalam
routesnya
Misal :
"posts" => $blog_posts

45. Jika sudah tidak ada error, sekarang blog_posts ini harusnya sudah bisa masuk
ke dalam
variable posts dan sudah bisa kita akses di view posts. Kita bisa cek apakah
data yang di
routes sudah masuk ke view posts dengan menggunakan directives milik blade
yaitu @dd(''),
jadi sekarang laravel bisa menggunakan dd untuk melakukan dump and die untuk
melihat isi
dari variable, dari object ataupun dari array
Misal :
@dd($posts), dump seperti kita melakukan var_dump, tapi sekarang dengan
stylenya
milik laravel dan die untuk memberhentikan script apapun yang berada di bawah
atau
setelah script

46. Jika dijalankan di web browser, maka akan muncul array assosiative yang di
dalamnya ada
data blog seperti title author body

47. Kita ingin tampilnya langsung dalam bentuk header dan body nya, kita bikin tag
h2 yang
di dalamnya ada Judul lalu di bawahnya kita gunakan h5 di dalamnya ada
penulisnya, lalu
di bawahnya ada tag paragraf yang digunakan untuk menuliskan tulisannya
Misal :
<h2>Judul</h2>
<h5>Ryan Dhika Permana</h5>
<p>Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Atque quam
corrupti accusamus optio maiores qui commodi, fugit cumque quaerat doloribus,
fugiat at! Sit ut quaerat hic quo cum veniam recusandae adipisci sed exercitationem
dolorem magni accusantium, aspernatur reiciendis fugit nulla beatae minus
laudantium dignissimos dolor. Necessitatibus cum recusandae architecto
obcaecati.</p>

48. Tampilannya seperti itu, tapi kita akan mengambil datanya dari array. Jadi kita
butuh
looping. Kita bisa menggunakan looping milik blade dengan menggunakan @foreach
dari
posts as post yang di dalamnya baru bisa kita tulis tag h2 kita ambil $post
isinya title,
author dan body
Misal :
@foreach ($posts as $post)
<h2>{{ $post["title"] }}</h2>
<h5>{{ $post["author"] }}</h5>
<p>{{ $post["body"] }}</p>
@endforeach

49. Selanjutnya kita bungkus isi dari foreach dengan tag html5 bernama article
Misal :
@foreach ($posts as $post)
<article class="mb-5">
<h2>{{ $post["title"] }}</h2>
<h5>By: {{ $post["author"] }}</h5>
<p>{{ $post["body"] }}</p>
</article>
@endforeach

>> Kita beri class = "mb-5" untuk memberi jarak margin bottom 5

50. Selanjutnya kita akan bikin view lagi dan sebuah routes untuk mengakses salah
satu postnya saja. Dan tampilan ini harusnya body tidak tampil semua, hanya
sedikit
saja, sisanya nanti kita akan bisa lihat ketika kita klik postingannya. atau
istilahnya
exsert, sedikit aja, begitu kita klik, nanti muncul satu post secara full.
Caranya adalah
di halaman postnya, di dalam isi dari tag h2 kita bungkus dengan tag a, hrefnya
akan
mengarah ke halaman posts, tapi sekarang punya parameter, parameter ini kita
beri sebuah
slug, slug ini nama lain dari title, jadi title kan judul dari tulisan penulis,
slug itu
biasanya kita ubah judulnya jadi huruf kecil semua dan setiap spasinya itu
diganti pakai
dash
Misal :
"slug" => "judul-post-pertama"

51. Slug ini nantinya gk boleh sama karena jadi penanda dari masing2 judul
postingannya.
Selanjutnya kita kirim ke href tadi, jadi kita punya $post["slug"]
Misal :
<a href="/posts/{{ $post["slug"] }}">{{ $post["title"] }}</a>

>> Ketika web browser di refresh,judul akan memjadi link, lalu ketika kursor di
arahkan
ke judul, maka akan muncul slug di kiri bawah. Jika kita mengklik linknya, kita
tidak
punya routesnya
52. Solusinya adalah kita bikin routes baru, caranya kita ketik
Route::get('posts/{slug}');,
{slug}, artinya wildcard yang berfungsi untuk mengambil apapun isi dari
slashnya, baru
kita akan jalankan sebuah function untuk memanggil viewnya kita bari nama post.
Jadi nanti
kita akan memanggil view baru bernama post, tapi kita butuh ambil slugnya
sebagai
parameter agar nanti bisa digunakan fungsinya

53. Sekarang kita akan mencari postingan atau blog_posts yang sesuai dengan
slugnya, nanti kita
akalin lagi dengan mengcopas seluruh blognya, karena ini hanya simulasi saja,
tapi yang
pasti kita bikin views dengan nama post, yang isinya kita gunakan extends untuk
menggunakan
layouts.main lalu gunakan section container di dalamnya berisi tag h2 untuk
judul, lalu
h5 untuk penulis dan tag p untuk tulisannya. dan dibungkus dengan tag article
Misal :

@extends('layouts.main')

@section('container')
<article>
<h2>Judul</h2>
<h5>Ryan Dhika</h5>
<p>
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Quibusdam
dolore officiis reprehenderit voluptates iusto fuga beatae accusantium delectus
autem eaque provident quis exercitationem nesciunt, quae, magni error optio maxime.
Porro iure doloribus consequatur, natus nesciunt perferendis laborum nihil
distinctio repellat molestiae fugit deleniti vero sed, in dolorem qui minus earum!
</p>
</article>
@endsection

54. Lalu pada Route, ketika kita menggunakan extends layout.main, di dalamnya, kita
harus
memberikan title, karena kodingannya di main seperti itu

55. Selanjutnya pada file post, kita beri tombol dengan menggunakan tag a lalu
hrefnya ke
/blog
Misal :
<a href="/blog">Back to Posts</a>

56. Selanjutnya kita perbaiki supaya ketika di klik, kita akan mengambil postingan
yang
sudah terpilihnya caranya adalah dengan mencari postingan yang slugnya sama
dengan slug
yang ada di database. Gunakan foreach di dalamnya, ambil datanya dari
blog_posts as post,
selanjutnya di dalam foreach, kita gunakan seleksi kondisi jika post yang
keynya slug
sama dengan slug, maka kita akan ambil postingan itu, caranya dengan membuat
array baru
ditulis sebelum perulangan forach, lalu kita masukkan variable post ke dalam
variable
array new_post
Misal :
$new_post = [];
foreach ($blog_posts as $post) {
if ($post["slug"] === $slug) {
$new_post = $post;
}
}
return view('post', [
"title" => "Single Post",
"post" => $new_post
]);
});

57. Jadi ceritanya kita akan mencari blog post yang nama slugnya sama dengan slug
yang kita
klik di link pada judul. Jika kita gunakan @dd, untuk post, jika kita cek di
web browser
maka akan muncul judul sesuai yang kita klik

58. Kita beri isinya $post[""] sesuai dengan array yang digunakan, maka jika dicoba
di web
browser akan menampilkan single postnya
Misal :
<article>
<h2>{{ $post["title"] }}</h2>
<h5>{{ $post["author"] }}</h5>
<p>{{ $post["body"] }}</p>
</article>

Anda mungkin juga menyukai