Anda di halaman 1dari 35

Cara Membuat Theme WordPress

190 Replies
Ini akan jadi tulisan bersambung karena saya pikir akan sulit menjelaskan cara membuat theme
WordPress hanya dalam satu postingan. Kita akan mencoba membangun sebuah theme
sederhana, tanpa gambar sama sekali. Untuk gambar, anda bikin sendiri ya? hehehe
Sebelum kita memulai ngurusin coding, saya akan coba share dulu struktur berkas themes.
Karena anda harus paham soal ini dulu sebelum beranjak mengutak-atik kode nanti.

Berkas Utama Theme


Sejatinya, ada 2 berkas penting yang harus dimiliki sebuah themes, yaitu:
- style.css
- index.php
Dengan dua berkas ini, kita sudah bisa membangun sebuah themes WordPress. Tapi, untuk
menampilkan hasil yang lebih fantastis, kita membutuhkan beberapa berkas lain untuk
mendukung themes kita.

Berkas Tambahan
Inilah berkas-berkas yang bisa dipakai sekalian dengan fungsi-fungsinya:
- home.php : digunakan untuk menampilkan halaman depan blog
- header.php : Digunakan untuk menampilkan bagian header blog
- sidebar.php : digunakan untuk menampilkan bagian sidebar blog
- footer.php : digunakan untuk menampilkan bagian footer blog
- single.php : digunakan untuk menampilkan artikel.
- page.php : digunakan untuk menampilkan page.
- search.php : digunakan untuk menampilkan hasil pencarian.
- archive.php : digunakan untuk menampilkan arsip blog (arsip tanggal, bulan, dll).
- functions.php : digunakan untuk mengatur fungsi-fungsi yang berlaku di blog.
- 404.php : digunakan untuk menampilkan halaman error 404
Nah, untuk sementara itu dulu ya. Minta komentarnya dong, biar semangat gitu lho.. hehehe
Dan inilah beberapa artikel berserinya.
1.
2.
3.
4.

Cara Membuat Theme WordPress


Membangun Theme WP: Style.css
Membangun WP Theme: index.php
Bikin Theme WP: Designing

5. Bikin Tema WP: Layout


6. Membuat Theme: Heading
7. Buat Theme WordPress: Blog Header

Membangun Theme WP: Style.css


73 Replies
Oke, sekarang kita mulai dengan membangun style dulu. Sebenarnya sih cara kerjanya
bergantian antara file index.php dan style.css. Tapi karena informasi theme ada di file style.css,
maka file inilah yang pertama kali kita buat.
Sebelum bicara terlalu banyak, untuk membuat theme WordPress anda membutuhkan sebuah
server lokal (localhost). Anda bisa pakai AppServ, XAMPP atau yang lainnya untuk membangun
server lokal di komputer pribadi. Sangat tidak bijaksana kalau anda membangun langsung di
hosting. Selain boros bandwidth juga boros waktu. Saya anggap anda sudah tahu soal instalasi
WordPress di localhost dan cara mengaktifkan themes. Kalau belum bisa, sebaiknya anda belajar
dulu
Saya juga menganggap anda tahu bagaimana cara membuat file PHP. Kalau ini juga belum bisa,
silahkan pelajari dulu ya? Oke, jika sudah siap, kita buat dulu folder tempat theme kita. Kita
akan namakan theme ini dengan: themegue. Jadi, silahkan buat folder /themegue/ di wpcontent/themes.
Berikutnya semua file yang kita buat harus masuk di folder ini. Siap?
File pertama yang kita buat adalah style.css. File ini akan menangani semua tampilan theme kita.
Untuk kustomisasi style, anda bisa baca referensi soal CSS. Tapi disini kita akan langsung pakai
perintah-perintah CSS yang kita terapkan di theme.
Pertama, kita isi file style.css dengan keterangan seperti ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

/*
Theme Name: Theme Gue
Theme URI: http://wordpress.or.id/
Description: Theme Pertama yang Gue Buat untuk Bangsa Indonesia Tercinta
Author: Lutvi Avandi
Author URI: http://lutviavandi.com/
Version: 1.0
*/

Theme Name: isilah dengan nama theme yang ingin anda buat
Theme URI: isilah dengan tempat mendownload theme ini

Description: isilah dengan diskripsi singkat theme anda. Jika mau diupload ke wordpress.org
anda harus mengisinya dalam bahasa Inggris
Author: isilah dengan nama anda (mau pakai nama saya boleh hehehe)
Author URI: isilah dengan URL blog pribadi anda (kalau punya)
Version: isi dengan versi themesnya. Idealnya sih dimulai dari 1.0
Simpanlah file tersebut dan sekarang coba anda cek di bagian Appearance Themes. Themesnya belum muncul kan? hehehe itu karena 1 file lagi belum ada yaitu index.php. Nah, bikin
deh file index.php di dalam folder themegue tadi. Tidak perlu diisi dulu, kosongan aja.
Sekarang seharusnya di menu Appearance Themes sudah ada sebuah theme baru dengan nama
Theme Gue. Silahkan aktifkan.

Jika anda nekat mau melihat blog anda. Saya jamin isinya cuma blank doang. hehehe.. Namanya
juga theme belum jadi. Insya Allah besok kita akan belajar bagaimana cara mengisinya. Untuk
saat ini kita tinggalkan dulu file style.css

Membangun WP Theme: index.php


42 Replies
Oke, inilah pertemuan ketiga kita dalam sharing cara membangun theme WordPress sendiri. Ini
masih tingkat basic sehingga kita sama sekali belum mengutak-atik design sama sekali.

Setelah sebelumnya kita bahas soal pembuatan folder, dan penamaan theme melalui style.css,
kita akan melangkah ke bagian yang lebih rumit sedikit yaitu file index.php. File ini bekerja
sebagai pengatur apa saja yang ingin kita tampilkan di blog. Jadi ibaratnya gini, index.php itu
mengatur pasukannya, dan style.css mengatur seragamnya. Paham kan?
Semua file theme menggunakan bahasa PHP, dan tentu saja bisa disusupi tag HTML mengingat
hasil akhirnya nanti juga berupa HTML setelah diproses di server. Anda bisa pelajari lebih dalam
soal PHP di http://www.php.net. Kita akan langsung saja mengisi file index.php yang sudah kita
buat kemarin tapi masih kosong.
Untuk awalnya, kita isi dengan standart HTML biasa seperti ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. <html>
2.
<head>
3.
<title>Judul Blog</title>
4.
</head>
5.
<body>
6.
<h1>Judul Artikel</h1>
7.
<p>Artikel yang ingin dimunculkan</p>
8.
</body>
9. </html>
Simpan dan coba buka blog anda. Seharusnya sekarang sudah muncul tulisan kan? Nah, itulah
caranya memunculkan tulisan di blog melalui theme. Anda bisa gunakan perintah PHP dan tag
HTML apapun disini. Suka-suka aja.

Bikin Theme WP: Designing


91 Replies
Nah, akhirnya sekarang kita melangkah pada tingkat yang lebih serius. Di artikel sebelumnya
kita sudah bahas tentang index.php dan bagaimana mengimplementasikan halaman HTML ke
dalam themes. Nah, sebelum kita mulai memasukkan kode-kode PHP serta fungsi WordPress,
kita perlu mendesign theme dulu.
Untuk panduan sederhana kita nanti, kita akan buat sebuah theme seperti ini:

Contoh Design Theme


1. Header Blog
2. Content
3a. Sidebar lebar atas: Cocok untuk adsense atau iklan kotak besar
3b. Sidebar kiri: Kita pakai untuk menampilkan recent post, category, dll
3c. Sidebar kanan: Kita pakai untuk menampilkan banner iklan atau blogroll.
4. Bagian footer untuk menampilkan credit buat kita.
Bagaimana membuatnya?
Tahap awal yang kita lakukan adalah menentukan dulu bagian-bagiannya dalam file index.php.
Dengan design seperti itu, maka kode HTML di file index.php akan seperti ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. <html>
2.
<head>
3.
<title>Theme Ujicoba</title>
4.
</head>

5.
<body>
6.
<div id="wrap">
7.
<div id="header">
8.
Lokasi header ada disini
9.
</div>
10.
<div id="maincontent">
11.
<div id="content">
12.
Artikel akan muncul disini
13.
</div>
14.
<div id="sidebar">
15.
<div id="lebar">
16.
Iklan kotak ada disini
17.
</div>
18.
<div id="kiri">
19.
Menu-menu sidebar kiri ada disini
20.
</div>
21.
<div id="kanan">
22.
Menu-menu sidebar kanan ada disini
23.
</div>
24.
</div>
25.
</div>
26.
<div style="clear:both;"></div>
27.
<div id="footer">
28.
Footer ada disini
29.
</div>
30. </div>
31. </body>
32. </html>
Udah mulai puyeng? hehehe.. Mudah-mudahan ndak ya? Saya kasih penjelasan dikit aja biar
mudeng. Dalam HTML, semua yang ada diantara tag &lt;body&gt; dan &lt;/body&gt; akan
dimunculkan di browser. Jadi sekarang kita fokus dulu pada kode-kode diantara dua tag itu.
Oke?
Nah, di deretan kode diatas, saya menempatkan beberapa tag &lt;div&gt;. Tag ini kita pakai
untuk menandai suatu wilayah. Nantinya, kita bisa mengatur tinggi, lebar background, warna dan
apapun yang ada di wilayah tersebut. Jadi, biar gampang, div dipakai untuk menamai suatu
wilayah.
Seperti di kode atas, saya menamakan beberapa wilayah sesuai fungsinya yaitu header, sidebar,
content, footer, dll. Nah, sekarang mulai paham?
Oke, itu baru membuat design dan menamai wilayah sesuai design yang kita buat. Sekarang
kalau anda nekat mencoba melihat hasil kerja keras anda, biasanya masih amat jauh dari
design. Hehehe. Ndak usah khawatir, insya Allah besok kita mulai mengatur tata letaknya
sehingga anda bisa senyum-senyum sendiri nantinya.. hahaha

Bikin Tema WP: Layout


72 Replies
Jika kemarin anda sudah belajar menentukan zona-zona di blog termasuk juga membuat desain
sementara blog. Saat-nya kita mengatur wilayah tiap zona. Seperti diketahui, kemarin kita cuma
memberi nama saja zona-zona yang ada menggunakan tag DIV. Nah, hari ini kita akan
menentukan lebar masing-masing zona lengkap dengan tata letaknya sehingga tampilannya nanti
akan mendekati design awal kita.
Untuk itu, kita akan buka kembali file index.php dan meminta file tersebut untuk mengakses file
style.css yang akan menjadi pemandu dalam tata letak dan tampilan blog nanti. caranya gimana?
Perhatikan baris 1 -4 di file index.php yang sudah kita buat kemarin. Disana terlihat kode seperti
ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. <html>
2.
<head>
3.
<title>Theme Ujicoba</title>
4.
</head>

Nah, untuk memanggil style.css, kita tinggal menambahkan sebaris kode ini sebelum tag
</head>:
view plaincopy to clipboardprint?
1. <link rel="stylesheet" type="text/css" media="all" href="<?php bloginfo( 'stylesheet_url'
); ?>" />

Disana terdapat sebuah fungsi WordPress yaitu bloginfo. Fungsi ini berguna untuk menampilkan
informasi blog termasuk nama, deskripsi, rss, dll. Karena kita akan memanggil file style.css
theme, maka kita gunakan perintah <?php bloginfo( 'stylesheet_url' ); ?>
Simpanlah file index.php yang sudah kita tambahin style. Biar jelas, hasil akhir kodenya nanti
akan seperti ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. <html>
2.
<head>
3.
<title>Theme Ujicoba</title>
4.
<link rel="stylesheet" type="text/css" media="all" href="<?php bloginfo( 'stylesheet_
url' ); ?>" />

5.

</head>

Sampai sini paham ya?


Oke, berikutnya kita beralih ke style.css dan mulai menentukan luas wilayah tiap-tiap zona. Zona
awal yang kita tentukan adalah wrap. Fungsi zona ini untuk menentukan luas wilayah
keseluruhan blog. Ibaratnya, ini pagar paling luar lah. Masukkan ini di baris paling bawah
style.css
view plaincopy to clipboardprint?
1. #wrap {
2. border:solid 1px #000;
3. width:900px;
4. margin:0 auto;
5. padding:10px;
6. }

Sekarang simpan dan coba lihat blog anda. Harusnya sudah ada garis hitam di batas terluar
teritori blog. Dan kotaknya tepat berada di tengah-tengah browser. Dari perintahnya kira-kira
jelaskan? border untuk nentukan garis tepi, width=lebar, margin jarak antara border dengan tepi
browser atau elemen lain. Padding untuk menentukan jarak antara border dengan tulisan.
Seharusnya tampilan blog anda akan seperti ini (klik untuk memperbesar):

Makin seru ya? Yuk, kita tangani bagian headernya. Untuk header ini, kita tentukan saja
tingginya. Nantinya bisa kita isi juga lho dengan gambar. Tapi untuk sementara kita bikin jarak
dulu biar ndak puyeng lagi-lagi tambahkan kode ini di bagian paling bawah style.css lalu
simpan
view plaincopy to clipboardprint?
1. #header {

2.
3.
4.

height:120px;
background:#cccccc;
}

Ada 2 perintah lagi yang kita masukkan yaitu height untuk menentukan tinggi header. Dalam
contoh diatas saya buat 120 pixel. Untuk lebarnya tidak kita tentukan karena dia akan mengikuti
wrap yang sudah kita tentukan di atas tadi. Kemudian perintah background adalah menentukan
latar belakang zona header ini. Dalam contoh ini saya buat warna abu-abu. Untuk kode-kode
warna lain, anda bisa lihat di: html-color-codes.com
Harusnya sekarang kalau direfresh blog anda, maka akan ada box abu-abu di bagian headernya.
Tidak usah screen shot ya? Udah bisa bayangkan kan? Kalau belum ya lihat aja blog anda
sendiri.. xixixi..
Berikutnya adalah bagian content. Untuk maincontent kita cuma akan berikan perintah untuk
mengambil jarak 10px dari header sehingga kelihatan putih wilayahnya nanti akan mengikuti
isinya yaitu content dan sidebar. Kita langsung kerjakan ketiganya ya di style.css
view plaincopy to clipboardprint?
1. #maincontent {
2. margin-top:10px;
3. }
4. #content {
5. width:590px;
6. background:#FFCC00;
7. float:left;
8. }
9. #sidebar {
10. width:300px;
11. background:#FF9900;
12. float:left;
13. margin-left:10px;
14. }

Ada satu perintah tambahan lagi yaitu float:left;. Perintah ini dipakai untuk membuat elemen
dibawahnya mengalir ke sebelah kanan. Maksudnya left adalah elemen yang bersangkutan ada di
kiri dan yang lain ada di kanan
Jika lihat blog anda sekarang, harusnya bagian tengah sudah terpecah jadi dua bagian. Untuk
content dan untuk sidebar. Yuk, kita terusin lagi menambahkan style untuk zona lebar, kiri dan
kanan yang ada di dalam sidebar
view plaincopy to clipboardprint?

1. #lebar {
2. background:#FF3300;
3. margin-bottom:10px;
4. }
5. #kiri {
6. background:#660000;
7. width:145px;
8. float:left;
9. margin-right:10px;
10. }
11. #kanan {
12. background:#660000;
13. width:145px;
14. float:left;
15. }

Perintahnya udah ngerti semua kan? Gak ada yang baru Kalau dilihat sekarang, mustinya
sudah mulai mirip deh desain blog kita. Cuma masih warna-warni.. hehehe.. Gpp, ini biar anda
lebih mudah melihat elemen-elemennya. Untuk footernya kita biarkan aja gitu ya? Dan inilah
hasil akhirnya sampai pelajaran ini

Oke, biar ada waktu untuk praktek, silahkan deh dicoba dulu di rumah. Insya Allah besok kita
lanjutin dengan perintah-perintah yang lebih keren lagi.

Membuat Theme: Heading


44 Replies

Ini adalah pertemuan keenam dalam seri panduan membangun theme WordPress. Anda bisa
membaca artikel-artikel sebelumnya dengan melihat daftar isi di bawah artikel ini.
Setelah kita melakukan tata letak layout di artikel sebelumnya, saatnya sekarang kita mengutakatik bagian headernya. Disini kita akan mulai mencoba memasukkan fungsi-fungsi WordPress ke
dalam theme blog kita. Yuk kita mulai!
view plaincopy to clipboardprint?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

<head>
<meta charset="<?php bloginfo( 'charset' ); ?>" />
<title>
<?php
wp_title( '|', true, 'right' );
bloginfo( 'name' );
?>
</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" media="all" href="<?php bloginfo( 'stylesheet_
url' ); ?>" />
10.
<link rel="pingback" href="<?php bloginfo( 'pingback_url' ); ?>" />
11.
<?php if ( is_singular() && get_option( 'thread_comments' ) )
12. wp_enqueue_script( 'comment-reply' );
13. wp_head();
14.
?>
15. </head>

Hehehe jangan pingsan dulu gan. Ane jelasin dah satu per satu Kode diatas untuk
menggantikan kode di index.php sebelumnya. Cari tag <head> hingga </head> lalu ganti dengan
kode diatas. Apa aja sih fungsinya? Kita urut dari atas sampai bawah ya?
<meta charset="<?php bloginfo( 'charset' ); ?>" />

Kode ini untuk memberitahu browser kita memakai karakter apa dalam blog. Biarin seperti itu
aja.
<title>
<?php
wp_title( '|', true, 'right' );
bloginfo( 'name' );
?>
</title>

Kode ini untuk mengatur title blog. Akan muncul di bagian paling atas browser. Kode wp_title
akan berubah-ubah menurut judul artikel. Kalau di halaman depan, maka dia tidak akan
memunculkan apa-apa. Sedangkan kode bloginfo('name'); akan memunculkan nama blog
anda. Anda bisa mengubah nama blog melalui menu Settings General
<link rel="pingback" href="<?php bloginfo( 'pingback_url' ); ?>" />

Ini kode untuk menerima ping back dari blog lain. Jadi kalau ada yang ngasih link ke kita, kita
bisa langsung tahu.
<?php if ( is_singular() && get_option( 'thread_comments' ) )
wp_enqueue_script( 'comment-reply' );
wp_head();
?>

Kalau kode diatas kita perlukan agar fungsi reply comment berfungsi. Tahu kan reply comment?
Contohnya di blog ini. Kalau anda klik reply, maka secara otomatis form akan muncul disana
dan anda bisa langsung ketik komentar di bawahnya. Canggih ya?
Nah, kalau udah dimasukkan semua, simpan deh filenya index.php dan coba anda lihat hasilnya.
Untuk menguji titlenya, coba buka sebuah artikel melalui menu Posts Posts. Klik view salah
satu artikel. Seharusnya judulnya sudah berganti-ganti menurut judul artikelnya.

Buat Theme WordPress: Blog Header


54 Replies
Panduan kali ini membutuhkan konsentrasi tinggi.. hehehe.. Makanya anda butuh
fokus..fokus..dan fokus.. cieeh.. Bagi yang kesasar, ini adalah artikel ketujuh dari rangkaian
artikel cara membuat theme WordPress dari awal sampai akhir. Anda bisa membaca-baca lagi
artikel sebelumnya di bagian bawah tulisan ini:
Yang akan kita bahas nanti adalah bagian header blog. Saya punya gambaran headernya nanti
bisa diganti-ganti kayak Twenty Ten gitu, tapi nanti ajalah kalau kita sudah membahas soal
fungsi. Untuk saat ini kita bikin standart dulu. Namanya juga belajar. Tul nggak?
Kita akan pasang judul blog ukuran besar di bagian header. Kemudian kita tambahkan juga
description dengan font lebih kecil di bawahnya dan nanti dekat dengan batas bawah header kita
pasang menu navigasi. Untuk sementara menu navigasinya pakai list page saja. Nanti kita akan
merubahnya menjadi custom menu. Keren kan?
Yuk, langsung buka file index.php lalu fokus pada zona header yaitu baris antara tag <div
id="header"> hingga </div>. Yuk kita lihat lagi kodenya:
view plaincopy to clipboardprint?
1.
2.
3.

<div id="header">
Lokasi header ada disini
</div>

Sekarang kita ganti tulisan Lokasi header ada disini dengan nama blog dan sekaligus diskripsi
di bawahnya lalu kita pasang juga list page. Kode lengkapnya seperti ini:

view plaincopy to clipboardprint?


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

<div id="header">
<h1 class="blogtitle"><?php bloginfo('name');?></h1>
<p class="description"><?php bloginfo('description');?></p>
<div id="menu">
<ul>
<li><a href="<?php bloginfo('url');?>">Home</a></li>
<?php wp_list_pages('title_li='); ?>
</ul>
</div>
</div>

Saya jelaskan satu per satu ya. Kita mulai dari baris <h1 class="blogtitle"><?php
bloginfo('name');?></h1>. Ini akan menampilkan judul blog di dalam header kita. Disini kita
memakai class agar bisa dengan mudah kita atur nanti. Dan ketika ada di single page, h1 ini akan
kita rubah menjadi div sehingga bisa SEO friendly. Tapi itu nanti dulu ya hehehe..
Baris berikutnya adalah untuk menampilkan diskripsi. Kita beri class juga agar CSS tahu bahwa
cuma bagian ini saja yang dirubah font maupun tata letaknya.
Berikutnya adalah zona menu. Perintah wp_list_page kita pakai untuk menampilkan list page
kita. Sebelum menampilkan page, kita tambahkan satu menu lagi yaitu Home. Jika anda ingin
menambahkan menu lagi anda tinggal ikuti saja alur seperti pembuatan link home diatas.
Sekarang coba buka blog anda. Hehehe.. dijamin ancur.. hahahaha Tenang bro, jangan panik
dulu apalagi sampai banting laptop Mari kita buka style.css dan kita atur-atur deh tampilan
header blog kita.
view plaincopy to clipboardprint?
1. .blogtitle {
2. font-size:30px;
3. padding:30px 0 0 30px;
4. margin:0;
5. }
6. .description {
7. font-size:14px;
8. padding-left: 30px;
9. margin:0;
10. }
11. #menu {
12. margin-top:10px;
13. padding:0;
14. background:#000;
15. height:30px;

16. }
17. #menu ul {
18. margin: 0;
19. padding: 5px 0 0 15px;
20. list-style: none;
21. display: block;
22. }
23. #menu li , #menu li a{
24. float: left;
25. position: relative;
26. margin-right:10px;
27. color:#ffffff;
28. text-decoration: none;
29. }
Ada beberapa perintah CSS baru yang kita masukkan: font-size (untuk mengatur ukuran font),
list-style (untuk mengatur style list page), display (untuk mengatur bagaimana list ditampilkan.
Dalam contoh ini kita buat mendatar) dan text-decoration (untuk mengatur dekorasi link. Dalam
contoh ini kita pilih none karena kita gak mau ada garis bawah di link-nya).
Agar mudah mengaturnya, kita tempatkan kode tersebut tepat diatas kode #maincontent biar urut
gitu ini setingan untuk header.
Oh iya, ada yang terlupa kemarin. Kita belum mengatur font-nya kan? Nah, silahkan tambahin
juga deh di bagian atas deretan setingan CSS kode ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. body {
2. font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif;
3. }
Nah, sekarang harusnya blog anda sudah muncul seperti ini:

Mudah-mudahan masih bisa diikuti ya? Insya Allah besok kita beranjak ke bagian konten-nya.
Doakan aja moga sehat dan punya banyak kesempatan

Buat Theme WP: Konten


43 Replies
Bukan blog namanya kalau ndak memunculkan konten. Nah, tutorial membuat theme WP kali
ini akan beranjak turun ke bawah yaitu ke bagian konten. Disini nanti akan kita munculkan
artikel-artikel blog yang sudah susah payah dan berpeluh serta berderai air mata kita tulis dengan
tinta emas kita *lebay*
Untuk itu mari fokus lagi ke index.php dan kita akan mengutak-atik kode ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. <div id="content">
2.
Artikel akan muncul disini
3. </div>

Looping
Stop dulu! sebelum kita beranjak ke kode, saya perlu jelaskan dulu soal istilah looping. Looping
artinya perulangan. Dalam WordPress pengulangan ini dilakukan untuk menampilkan artikel.
Misalnya di halaman depan kita setting untuk tampil 10 artikel, maka looping akan melakukan
pengulangan perintah menampilkan artikel hingga 10 kali.
Untuk melakukan loop, biasanya kita memakai perintah while. Yang artinya, selama masih ada
artikel yang ingin ditampilkan, maka ulangi lagi. Perintah ini sangat fleksibel. Ketika kita
membuat halaman artikel, berarti kan disana cuma ada 1 artikel saja yang akan ditampilkan.
Maka while pun akan bekerja 1 kali saja. Enak kan?
Banyak fungsi-fungsi WP yang harus dimasukkan dalam loop ini. Artinya anda tidak bisa
meletakkan di luar loop. Contoh yang paling sering ditemui adalah fungsi the_title, the_content,
the_date, dll.
Sekarang kita coba belajar bikin loop dulu. Ini kodenya. Pasang kode ini menggantikan tulisan
Artikel akan muncul disini
view plaincopy to clipboardprint?
1.
2.
3.
4.

<div id="content">
<?php if ( have_posts() ) : ?>
<?php while ( have_posts() ) : the_post(); ?>
<?php the_title();?><br/>

5.
6.
7.

<?php endwhile;?>
<?php endif;?>
</div>

Kita bahas satu per satu ya. Pertama fungsi have_posts(). Fungsi ini untuk mengecek apakah ada
tulisan yang ingin ditampilkan. Kita pakai fungsi IF untuk pengecekan. Jika have_posts ada
isinya, maka perintah di bawahnya akan di eksekusi. Jika tidak ya langsung ke endif.
Kemudian while seperti dijelaskan diatas. Selama ada tulisan (have_post) maka the_post. Fungsi
the_post digunakan untuk mengambil data di have_post dan kemudian dengan fungsi-fungsi
lainnya kita akan menampilkannya satu per satu.
Sebagai bahan belajar kali ini, kita cuma akan menampilkan judul blog saja dan mengakhirinya
dengan tanda <br/> untuk mengganti baris.
Sekarang jika anda melihat blog, maka akan ada judul-judul artikel disana. Cobalah membuat
beberapa artikel agar terlihat bagaimana loop bekerja.
Nah, silahkan berkreasi, ingin menampilkan apa di blog anda. Dan ini beberapa fungsi yang bisa
anda pakai:
- the_permalink : digunakan untuk menampilkan URL artikel
- the_title : untuk menampilkan judul artikel
- the_content : untuk menampilkan konten artikel. Jika lebih dari 1 artikel, maka yang muncul
cuma sampai tanda readmore
- the_excerpt: untuk menampilkan beberapa karakter awal artikel dan menghilangkan kode
HTML-nya
- the_time : untuk menampilkan kapan artikel ini di publikasikan
- the_author : untuk menampilkan penulisnya
- the_category : untuk menampilkan kategori artikel
Untuk menambah wawasan anda, silahkan coba baca-baca daftar template tags dari
codex.wordpress.org

Mengatur Konten dalam Themes WordPress


65 Replies
Wah, tidak terasa sudah lama sekali saya tidak meneruskan penduan membuat theme di
wordpress.or.id. Bagaimana PR yang saya berikan, harusnya sih udah selesai semua ya? Nah,
pertemuan kali ini saya cuma akan menunjukkan pengaturan konten yang saya lakukan.
Barangkali ada yang masih belum mengerjakan, silahkan deh di contek
view plaincopy to clipboardprint?

1.
2.
3.
4.
5.

<div id="content">
<?php if ( have_posts() ) : ?>
<?php while ( have_posts() ) : the_post(); ?>
<div id="post-<?php the_ID(); ?>" <?php post_class(); ?>>
<h2 class="title"><a href="<?php the_permalink() ?>" rel="bookmark" title="<?php
the_title(); ?>"><?php the_title(); ?></a></h2>
6.
<p><?php the_content(); ?></p>
7.
<div id="postmeta">Publish on <?php the_time('F jS, Y'); ?> under <?php the_catego
ry(', '); ?> by <?php the_author(); ?> |
8.
<?php comments_popup_link('No Comments &raquo;', '1 Comment &raquo;', '% Co
mments &raquo;'); ?>
9.
<?php edit_post_link('Edit','','|'); ?></div>
10. </div>
11. <?php comments_template(); ?>
12. <?php endwhile;?>
13. <?php endif;?>
14. </div>

Saya jelasin per barisnya ya. Baris pertama sampai ketiga sudah saya jelaskan di cara membuat
konten bagian looping. Jadi kita langsung melompat ke baris ke empat yaitu:
<div id="post-<?php the_ID(); ?>" <?php post_class(); ?>></div>

Disini kita pasang DIV pada bagian awal dan akhir tiap artikel. Gunanya sangat banyak, siapa
tahu nanti anda ingin memberi warna khusus backgroud tulisan yang di sticky atau anda mau
memberi warna khusus untuk kategori tertentu. Banyaklah nanti manfaatnya. Selain itu, ini juga
akan merapikan struktur themes anda nantinya.
Selanjutnya: <h2 class="title"><a href="<?php the_permalink() ?>" rel="bookmark"
title="<?php the_title(); ?>"><?php the_title(); ?></a></h2>

Disini saya menempatkan tag H2 dan A untuk menampilkan judul artikel <?php the_title();
?>. Tak hanya itu, saya juga menempatkan class=title di tag H2 sehingga nanti bisa kita atur
stylenya. Rencana saya, nanti ketika di halaman single, tag H2 ini akan saya rubah menjadi H1
sehingga lebih SEO Friendly. Caranya? Nanti dulu ya? Pelan-pelan
<p><?php the_content(); ?></p>

Kode diatas digunakan untuk menampilkan isi artikel. Jika kode ini ada di home atau archive,
maka dia akan mencari tanda readmore secara otomatis dan memotongnya. Anda bisa
memodifikasi tulisan default yang muncul di tempat pemotongan dengan menggunakan kode ini:
<p><?php the_content('Baca Selengkapnya'); ?></p>

Selanjutnya kita akan bahas langsung 3 baris karena nanti di blog 3 baris kode ini akan muncul
hanya sebaris saja. Jadi kita sikat aja langsung ketiganya. OK?
view plaincopy to clipboardprint?
1. <div id="postmeta">Publish on <?php the_time('F jS, Y'); ?> under <?php the_category('
, '); ?> by <?php the_author(); ?> |
2. <?php comments_popup_link('No Comments &raquo;', '1 Comment &raquo;', '% Comm
ents &raquo;'); ?>
3. <?php edit_post_link('Edit','','|'); ?></div>
Tiga baris diatas, diapit dengan DIV dengan id=postmeta. Kita beri id karena nanti akan kita
rubah style-nya sehingga berbeda dengan konten. Biasanya sih dibuat ukurannya lebih kecil dan
ada box gitu. Di dalam post meta ini kita masukkan tanggal artikel ini di publish dengan kode
<?php the_time('F jS, Y'); ?>.
Kita juga akan menampilkan kategori artikel ini dengan perintah <?php the_category(', ');
?>. Lalu disambung dengan menampilkan penulis artikel dengan kode <?php the_author();
?>.
Baris berikutnya adalah kode untuk menampilkan jumlah komentar lengkap dengan link menuju
lokasi komentar. Kata-kata dalam kurung adalah tulisan yang akan muncul bila tidak ada
komentar, 1 komentar dan lebih dari satu komentar.
Baris yang dalam post meta ini adalah link Edit. Link ini hanya muncul jika anda login sebagai
admin atau editor atau author artikel tersebut. Jika bukan itu, maka link tidak akan muncul.
Terakhir kode yang akan kita bahas adalah <?php comments_template(); ?>. Seperti nama
fungsinya, kode ini adalah untuk menampilkan komentar lengkap dengan form untuk mengisi
komentarnya.
Dan inilah hasil akhir hingga pelajaran ini:

Selamat Mencoba!

Styling Konten WordPress


28 Replies
Gak terasa lagi-lagi saya gak update sekian lama. Padahal saya rasa baru beberapa hari saya
tinggal blog ini tapi cek tanggalnya ternyata update terakhir lebih dari sepekan yang lalu. Ya
udah, kita terusin deh sharing ilmu cara membuat themes WordPress-nya.
Kali ini kita akan mengatur tampilan konten yang sudah kita buat di pertemuan sebelumnya.
Karena mengatur style, berarti file yang akan kita edit sekarang adalah file style.css. Dan karena
ini pengaturan konten, maka kita tempatkan saja di bawah pengaturan untuk konten sambil
sekalian menghilangkan warna kuning di bagian konten artikelnya. Yuk, kita cari kode ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. #content {
2. width:590px;
3. background:#FFCC00;
4. float:left;
5. }
Lalu kita hilangkan kode background:#FFCC00; agar warna belakangnya tetap putih. Jika anda
simpan file style.css dan lihat blog anda sekarang, maka background kuningnya akan hilang
sekarang dan berganti dengan putih bersih.
Tahap awal, kita atur dulu tampilan untuk judulnya. Sebelumnya kita telah mengidentifikasi
bagian judul artikel dengan <h2 class="title">. Jadi kita buat saja di style.css-nya seperti ini:

view plaincopy to clipboardprint?


1. .title , .title a{
2. font-size: 20px;
3. text-decoration:none;
4. color:#000000;
5. }
Satu tambahan perintah baru kita pelajari disini yaitu text-decoration:none; Perintah ini
untuk menghilangkan garis bawah pada judul artikel.
Dan untuk bagian post meta yang berisi informasi tanggal publikasi, kategori, jumlah komentar
serta link edit, kita buat dengan font lebih kecil dan background warna abu-abu:
view plaincopy to clipboardprint?
1. #postmeta {
2. font-size:10px;
3. background: #EDEDED;
4. padding:10px;
5. }
Sekarang simpan dan lihat bagaimana tampilan blog anda sekarang

Hasil Akhir Styling bagian Konten


Pada bagian konten ini, sebenarnya ada banyak hal yang harus kita atur, misalnya bagaimana
menampilkan gambar nanti, list, link, dll. Tapi gpp, nanti kita atur lagi kalau sudah jadi. Santai
saja bos

Membuat Sidebar Widget


83 Replies
Selamat berjumpa kembali dalam seri panduan membangun themes dari nol hingga menjadi
themes yang memenuhi standart WordPress 3.1. Pelan tapi pasti themes yang sudah kita bangun
mulai menampakkan bentuknya. Jika anda mengikuti terus panduan ini dari awal, saya yakin
anda sudah mulai berani mengutak-atik themes yang sudah ada. Tapi buat yang terlambat
silahkan baca kembali panduan ini dari awal biar nyambung karena saya tidak akan mengulang
lagi pelajaran yang sudah lewat
Jika kemarin kita telah menyelesaikan pembuatan bagian konten, maka sekarang kita akan coba
memasukkan unsur canggih dalam themes kita yaitu sidebar widget. Disini kita akan berkenalan
dengan file baru yang kita beri nama functions.php. File ini khusus menangani fungsi-fungsi
PHP yang kita bangun untuk keseluruhan blog. Jadi, anda harus benar-benar membaca artikel ini
dengan baik dan teliti
Dalam membuat sidebar widget, kita akan bekerja dengan 3 file sekaligus:
1. functions.php yang menangani fungsi widget di sidebar kita
2. index.php yang bertugas menentukan dimana letak sidebar widgetnya
3. style.css yang mengurusi bagaimana widget-widget ditampilkan
Baiklah, pertama kita akan buat file functions.php. Caranya sama dengan saat kita membuat file
index.php, kalau sudah lupa silahkan buka kembali arsip-arsip tulisan berseri ini.
Untuk mendeklarasikan sebuah widget, kita gunakan fungsi register_sidebar. Nah, karena
kita akan meregistrasi 3 sidebar widget sekaligus sesuai dengan theme yang kita bangun, maka
kita akan buat fungsi khusus yang mendaftarkan 3 widget tersebut. Berikut kodenya:
view plaincopy to clipboardprint?
1. <?php
2. function themegue_widgets() {
3. register_sidebar( array(
4.
'name' => 'Sidebar Lebar',
5.
'id' => 'sidebar-lebar',
6.
'description' => 'Sidebar dengan lebar 300px terletak paling atas',
7.
'before_widget' => '<li id="%1$s" class="widget-container %2$s">',
8.
'after_widget' => '</li>',
9.
'before_title' => '<h3 class="widget-title">',
10. 'after_title' => '</h3>',
11. ) );
12.
13. register_sidebar( array(

14. 'name' => 'Sidebar Kiri',


15. 'id' => 'sidebar-kiri',
16. 'description' => 'Sidebar kiri dengan lebar 145px terletak di bawah sidebar lebar',
17. 'before_widget' => '<li id="%1$s" class="widget-container %2$s">',
18. 'after_widget' => '</li>',
19. 'before_title' => '<h3 class="widget-title">',
20. 'after_title' => '</h3>',
21. ) );
22.
23. register_sidebar( array(
24. 'name' => 'Sidebar Kanan',
25. 'id' => 'sidebar-kanan',
26. 'description' => 'Sidebar kanan dengan lebar 145px terletak di bawah sidebar lebar, di s
ebelah kanan sidebar kiri',
27. 'before_widget' => '<li id="%1$s" class="widget-container %2$s">',
28. 'after_widget' => '</li>',
29. 'before_title' => '<h3 class="widget-title">',
30. 'after_title' => '</h3>',
31. ) );
32.
33. }
34. add_action( 'widgets_init', 'themegue_widgets' );
35. ?>
Oke, saya jelaskan dulu. Pertama kode function themegue_widgets() dipakai untuk
mendeklarasikan sebuah fungsi baru. Dalam contoh ini nama fungsinya adalah
themegue_widgets.
Selanjutnya dalam fungsi tersebut kita mendeklarasikan 3 buah widget dengan nama sidebar
lebar, sidebar kiri dan sidebar kanan. Masing-masing sidebar kita beri keterangan nama
sidebarnya, id, diskripsi, dll.
Dan terakhir kita daftarkan fungsi tersebut agar dieksekusi menggunakan perintah add_action(
'widgets_init', 'themegue_widgets' );

Sudah paham ya?

Menginformasikan letak sidebar widget di Themes


Berikutnya kita akan menunjukkan kepada WordPress dimana letak sidebarnya. Gak
mungkinkan kita cuma daftarin aja widgetnya tapi nggak kita tunjukkan mau muncul dimana.
Konyol dong jadinya. Bagaimana caranya?
Buka file index.php dan kita cari kode sidebar kita yang dahulu. Kalau tidak salah, kodenya
kemarin seperti ini:

view plaincopy to clipboardprint?


1. <div id="sidebar">
2. <div id="lebar">
3.
Iklan kotak ada disini
4. </div>
5. <div id="kiri">
6.
Menu-menu sidebar kiri ada disini
7. </div>
8. <div id="kanan">
9.
Menu-menu sidebar kanan ada disini
10. </div>
11. </div>
Disinilah kita perintahkan WordPress meletakkan widget sidebar. Dan perlu diingat, walaupun
namanya sidebar widget, tapi tidak menutup kemungkinan untuk diletakkan di tempat lain lho
(misalnya header atau footer). Karena kitalah yang menentukan dimana widget tersebut akan
muncul.
Ada 2 cara untuk menampilkan widget.
Pertama widget baru muncul kalau ada isinya. Kalau ndak ada isinya dia hilang seolah-olah tidak
ada. Cara ini bisa kita terapkan di sidebar lebar. Kita asumsikan, sidebar lebar digunakan untuk
menampilkan iklan banner atau adsense. Nah, kalau tidak ada iklan sama sekali, maka sidebar itu
hilang sehingga hanya memunculkan sidebar kiri dan kanan saja. Maka kita ganti kode untuk
menampilkan sidebar lebar dengan kode berikut:
view plaincopy to clipboardprint?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

<?php if ( is_active_sidebar( 'sidebar-lebar' ) ) : ?>


<div id="lebar">
<ul>
<?php dynamic_sidebar( 'sidebar-lebar' ); ?>
</ul>
</div>
<?php endif; ?>

Lihat kan? Kita gunakan fungsi IF untuk melakukan pengecekan apakah sidebar lebar ada isinya
atau tidak (maksudnya widgetnya terisi atau tidak). Kalau ada, maka munculkan isinya. Kalau
ndak ada ya hilangkan beserta DIV-nya sehingga tampilan kotak lebarnya ikut hilang. Gak lucu
kok kalau kita cuma menampilkan kotak kosong doang.
Fungsi <?php dynamic_sidebar( 'sidebar-lebar' ); ?> kita pakai untuk memunculkan isi
sidebar widget. Dalam hal ini sidebar widget dengan ID sidebar-lebar.

Cara kedua menampilkan widget adalah jika ada isinya, maka tampilkan isinya. Tapi jika tidak
ada isinya, maka tampilkan isi default. Jadi lokasi widgetnya tidak pernah kosong. Ini akan kita
terapkan untuk sidebar kiri dan kanan. Kodenya seperti ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. <div id="kiri">
2. <ul>
3. <?php if ( ! dynamic_sidebar( 'sidebar-kiri' ) ) : ?>
4.
<!-- KODE-KODE DEFAULT UNTUK SIDEBAR KIRI -->
5. <?php endif; ?>
6. </ul>
7. </div>
8. <div id="kanan">
9. <ul>
10. <?php if ( ! dynamic_sidebar( 'sidebar-kanan' ) ) : ?>
11. <!-- KODE-KODE DEFAULT UNTUK SIDEBAR KANAN -->
12. <?php endif; ?>
13. </ul>
14. </div>
Nah, sudah paham kan? Sekarang tinggal kreatifitas anda sendiri yang menentukan isian
defaultnya apa. Inilah kode sidebar yang saya buat dengan isian default untuk sidebar kiri adalah
form search dan arsip, sedangkan untuk sidebar kanan saya isi meta. Cekidot !!
view plaincopy to clipboardprint?
1. <div id="kiri">
2. <ul>
3. <?php if ( ! dynamic_sidebar( 'sidebar-kiri' ) ) : ?>
4. <li id="search" class="widget-container widget_search">
5.
<?php get_search_form(); ?>
6. </li>
7.
8. <li id="archives" class="widget-container">
9.
<h3 class="widget-title">Arsip</h3>
10. <ul>
11.
<?php wp_get_archives( 'type=monthly' ); ?>
12. </ul>
13. </li>
14. <?php endif; ?>
15. </ul>
16. </div>
17. <div id="kanan">
18. <ul>
19. <?php if ( ! dynamic_sidebar( 'sidebar-kanan' ) ) : ?>

20. <li id="meta" class="widget-container">


21. <h3 class="widget-title">Meta</h3>
22. <ul>
23.
<?php wp_register(); ?>
24.
<li><?php wp_loginout(); ?></li>
25.
<?php wp_meta(); ?>
26. </ul>
27. </li>
28. <?php endif; ?>
29. </ul>
30. </div>
Sekarang coba lihat blog anda. Sebelum kita pasang widget, seharusnya tampilannya seperti ini:

Tampilan sidebar sebelum dipasang widget


Dan inilah tampilan wp-admin pada menu widget

Menu Widget
Tampilannya masih ancur ya? Gpp, besok kita styling bagian sidebar ini. Anda pelajari dulu apa
yang sudah saya sampaikan sampai paham. Insya Allah ke depan kita akan lebih banyak utakatik kode lagi. Buat anda yang nyasar kesini dan bingung mulai dari mana, klik disini untuk
melihat daftar isinya.

Styling Sidebar
18 Replies
Bagaimana pelajaran kemarin? Sudah berhasil semua kan? Kali ini kita akan buat supaya sidebar
kita lebih cakep. Untuk pewarnaan, silahkan anda pilih sendiri-sendiri ya? Warna-warna yang
dipakai di panduan ini semuanya berdasarkan selera saya.. hehehe Anda bisa melihat daftar
kode-kode warna di http://html-color-codes.com/ atau seperti saya menggunakan software color
picker
Nah, kita langsung saja kalau gitu. Karena kali ini kita akan bahas soal styling (kalau bahasa
Indonesia apa ya?) maka file yang kita utak-atik apa?
Bener style.css jadi GPL, langsung buka style.css dan kita cari lokasi styling sidebarnya.
Sebenarnya bisa langsung anda tambah di bawah, tapi kelak ketika anda mau mengubah-ubah
lagi anda akan puyeng nyarinya hehehe

Inilah style.css kita sebelumnya:


view plaincopy to clipboardprint?
1. #sidebar {
2. width:300px;
3. background:#FF9900;
4. float:left;
5. margin-left:10px;
6. }
Dan kita rubah seperti ini
view plaincopy to clipboardprint?
1. #sidebar {
2. width:300px;
3. float:left;
4. margin-left:10px;
5. }
6. #sidebar ul {
7. margin: 0px;
8. padding: 0px;
9. }
10. #sidebar li {
11. list-style:none;
12. font-size:12px;
13. margin-bottom:5px;
14. }
15. #sidebar li a {
16. text-decoration:none;
17. }
18. #sidebar h3 {
19. font-size:16px;
20. margin: 0 0 10px 0;
21. }
Dan inilah hasilnya:

Hasil styling sidebar


Saya menempatkan sebuah banner ukuran 300px x 250px di sidebar lebar sehingga bisa
kelihatan ada bagian lebarnya. Sekarang tindakan terakhir adalah menghilangkan background
warna abu-abu yang sementara saya pasang biar kelihatan bagian sidebarnya.
Mudah saja, cukup menghapus baris-baris sidebar di ID lebar, kiri dan kanan sehingga seperti
ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. #lebar {
2. margin-bottom:10px;
3. }
4. #kiri {
5. width:145px;
6. float:left;
7. margin-right:10px;
8. }
9. #kanan {
10. width:145px;
11. float:left;
12. }
Nah, sekarang anda lihat bagaimana hasil akhir blog anda. Insya Allah besok kita ngurusi bagian
footernya. Sampai jumpa lagi

Membuat Footer
81 Replies
Footer atau kaki blog adalah bagian yang biasanya berisi informasi singkat soal copy right,
mesin yang dipakai dan mungkin juga informasi kecil soal blog. Di footer ini juga bisa kita
sisipkan judul artikel sehingga bisa menambah daya dorong SEO-nya.
Pertama mari kita buka index.php. Dan kita cari bagian footernya:
view plaincopy to clipboardprint?
1. <div id="footer">
2. Footer ada disini
3. </div>
Kita akan ganti kata-kata Footer ada disini dengan informasi sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Nama Blog
Copyright
Judul Artikel yg sedang dibuka
Powered by WordPress

Maka kodenya adalah seperti ini:


view plaincopy to clipboardprint?
1. <div id="footer">
2. <p><a href="<?php bloginfo('url');?>"><?php bloginfo('name');?></a>
3. &copy 2011 menggunakan <a href="http://wordpress.or.id">WordPress</a><br/>
4. <?php if (!is_home()) { wp_title(''); } ?></p>
5. </div>
Sekarang biar cakep dan gak campur aduk, kita dandanin dulu di style.css dengan kode ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. #footer {
2. font-size:10px;
3. background: #EDEDED;
4. text-align:center;
5. margin-top:20px;
6. padding:10px;
7. }

Dan inilah hasil akhirnya saudara-saudara.. hehehe

Footer Theme WordPress


Untuk sentuhan terakhir adalah memasang fungsi wp_footer yang akan dipakai oleh banyak
plugin untuk bekerja maksimal di blog anda. Cari kode </body> dan pasang sebelumnya seperti
ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. <?php wp_footer();?>
2.
</body>
3. </html>
Sekarang coba anda login dan jika benar, maka admin bar akan muncul di blog anda hehehe
Dan nanti kalau ada plugin lain yang membutuhkan fungsi ini untuk meletakkan beberapa kode
di footer, maka dia bisa meletakannya dengan mudah.
Themes ini secara prinsip sudah siap. Tentunya anda bisa memodifikasinya sesuka hati sehingga
sesuai dengan selera anda. Anda bisa menghiasinya dengan background yang menarik atau
header yang keren untuk membuat themes ini makin cakep.
Dan dengan berakhirnya panduan membuat footer ini maka seri panduan dasar membangun
theme WordPress sudah selesai. Insya Allah berikutnya akan saya berikan beberapa tips dan trik
untuk meningkatkan performa themes ini sehingga makin maknyuss

Membuat Custom Menu Navigasi


38 Replies
Mulai artikel ini hingga artikel mendatang, saya akan sharing beberapa tips untuk membuat
theme kita lebih canggih hehehe Pertama, saya akan sharing bagaimana cara memasang

custom menu di themes sederhana yang sudah kita buat sebulan terakhir kemarin. Walaupun
canggih, tapi caranya mudah banget lho.. xixixi
Pertama, kita deklarasikan dulu custom menunya di functions.php (masih ingat kan?) cukup
tambahkan kode ini di bawah file functions.php:
view plaincopy to clipboardprint?
1. register_nav_menus( array(
2.
'primary' => __( 'Navigasi Utama', 'themegue' ),
3. ) );
Tulisan Navigasi Utama adalah nama lokasi yang akan kita masukkan custom menu. Sedangkan
themegue ya nama themesnya Untuk primary adalah nama identitas menu-nya.
Sekarang kita tinggal tentukan mau dipasang dimana custom menu-nya. Kalau dari theme yang
kita buat, berarti pasangnya di bagian header. Kita cari dulu kode ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1.
2.
3.
4.

<ul>
<li><a href="<?php bloginfo('url');?>">Home</a></li>
<?php wp_list_pages('title_li='); ?>
</ul>

Lalu kita ganti deh dengan ini:


view plaincopy to clipboardprint?
1. <?php wp_nav_menu( array( 'container_class' => 'menuheader', 'theme_location' => 'primary' ) ); ?>
Nah, coba deh cek menu Appearance Menu di wp-admin anda. Insya Allah anda sudah bisa
memfungsikan custom menunya hehehe

Membuat Custom Header


71 Replies
Mari kita melangkah pada trik yang lebih canggih lagi. Kali ini kita akan menambah fasilitas
untuk mengganti gambar pada header. Dengan fasilitas ini, pengguna theme kita bisa
menentukan sendiri mau pakai gambar apa. Keren kan?

Kita juga bisa menentukan lebar dan tinggi bagian headernya sehingga sesuai dengan themes.
Hebatnya lagi, ternyata trik agar themes kita punya fasilitas custom header sangat mudah lho..
hehehe Bagaimana sih caranya? Cekidot gan!
Ada 2 file yang kita otak-atik disini yaitu file functions.php dan index.php. Pada functions.php
kita tambahkan kode ini di bagian bawah:
view plaincopy to clipboardprint?
1. define( 'HEADER_IMAGE_WIDTH', 900 );
2. define( 'HEADER_IMAGE_HEIGHT',120 );
3. define( 'HEADER_TEXTCOLOR', '000000' );
4.
5. add_custom_image_header( '', 'themegue_header_style' );
6.
7. function themegue_header_style() {
8. echo '
9. <style type="text/css">
10. #headimg {
11. height:120px;
12. background:#cccccc;
13. }
14. #name {
15. font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif;
16. font-size:30px;
17. }
18. h1 a {
19. text-decoration:none;
20. }
21. #desc {
22. font-family: Georgia, "Bitstream Charter", serif;
23. font-size:14px;
24. }
25.
26. </style>';
27. }
Ada 3 bagian dalam kode diatas. Pertama adalah kode-kode define yang berisi nilai-nilai yang
menjadi default header blog nanti.
define( 'HEADER_IMAGE_WIDTH', 900 ); : menentukan ukuran lebar header
define( 'HEADER_IMAGE_HEIGHT',120 ); : menentukan ukuran tinggi header
define( 'HEADER_TEXTCOLOR', '000000' ); : menentukan warna teks di header

Kemudian diikuti oleh kode untuk deklarasi bahwa theme kita menyediakan fasilitas ganti
header.

add_custom_image_header( '', 'themegue_header_style' );

Dan terakhir adalah kode yang kita gunakan untuk memasang style di halaman admin nanti saat
user mengedit gambar headernya.
Setelah kode-kode tersebut masuk di functions.php kita tentukan letak headernya di index.php
(ingat, WP hanya robot yang nggak tahu apa-apa kalau ndak kita kasih tahu)
Karena design theme kita gambarnya adalah latar belakang maka kita letakkan style sebelum tag
</head>

view plaincopy to clipboardprint?


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

<style type="text/css">
#header {
background : url(<?php header_image(); ?>);
}
.blogtitle a, .description {
color: <?php header_textcolor(); ?>
}
</style>

Anda perhatikan kode <?php header_image(); ?> adalah kode untuk memanggil gambar
header yang dipasang oleh user.
Sekarang silahkan deh coba masuk ke wp-admin lalu klik menu Appearance Header
Selamat mencoba!

Membuat Custom Background


74 Replies
Sepertinya makin seru aja nih kegiatan kita utak-atik Themes WordPress. Dan kali ini saya ingin
tunjukkan sebuah jurus lagi untuk membuat themes anda lebih gaya dan full fungsi. Apalagi
kalau bukan custom background. hehehe..
Walaupun hasil akhirnya nanti sangat keren, tapi bikinnya ternyata gampang banget. Bahkan
cuma perlu edit 1 file doang. Apalagi kalau bukan file functions.php yang selama ini sudah
menemani kita dalam mempercanggih tampilan blog. Apa sih kode rahasianya? Nih, copy dan
paste ke functions.php anda ya
1. add_custom_background();
Hah? cuman gitu doang mas? Trus apalagi yang diedit?

Karena background itu dimana-mana cuma ada satu, jadi kita ndak perlu ngasih tahu WordPress
dimana backgroundnya hehehe.. Dia sudah cukup cerdas untuk menebaknya.
Tapi setelah saya coba, ternyata ada masalah nih dengan theme kita saat kita pasangin fungsi ini.
Masalahnya yaitu, background bagian dalam ikut-ikutan berubah warna. Maklum, kemarin
waktu bikin kita ndak ngisi dengan warna sehingga dianggap transparant. Nah, kita perbaikin
yuk.
Buka style.css dan cari kode ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. #wrap {
2. border:solid 1px #000;
3. width:900px;
4. margin:0 auto;
5. padding:10px;
6. }
lalu kita tambahin deh kode warna latar belakang untuk tulisannya, misalnya putih sehingga
jadinya seperti ini:
view plaincopy to clipboardprint?
1. #wrap {
2. border:solid 1px #000;
3. width:900px;
4. margin:0 auto;
5. padding:10px;
6. background:#ffffff;
7. }
Yuk, kita lihat bagaimana hasilnya sekarang setelah kita rubah backgroundnya dengan warna
coklat misalnya

Anda mungkin juga menyukai