Anda di halaman 1dari 119

Belajar WordPress: Langkah-Langkah

Membuat Website dengan WordPress


untuk Pemula

Bagi orang-orang yang ingin belajar cara membuat website, WordPress


adalah pilihan terbaik.

Hampir tidak ada pemilik website yang tidak kenal WordPress.

Alasannya karena gratis, fiturnya tidak terbatas, dan proses belajarnya sangat
mudah. Bahkan kalau anda belum pernah memegang komputer
sebelumnya pun anda akan bisa membuat website dalam 5 menit.

Itulah baru sejengkal kehebatan WordPress.

Dalam seri panduan ini anda akan belajar dasar-dasar WordPress, mulai dari
instalasi sampai menguasai fitur-fiturnya.

Dalam 30 menit ke depan, anda juga akan bisa membuat sebuah website
berbasis WordPress.
Apa itu WordPress?
WordPress adalah sebuah Content Management System (CMS) yang bersifat
open source. Dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti, WordPress
merupakan sebuah software yang akan memudahkan anda untuk membuat
website dan mengelola konten secara online.
Saat ini, WordPress merupakan CMS terpopuler di dunia.

Anda sendiri pun secara sadar atau tidak sadar pasti sudah pernah
berkunjung ke website berbasis WordPress. Wajar, karena lebih dari 25%
website di internet dibuat dengan WordPress.

Bahkan website-website terbesar di dunia pun menggunakan WordPress.

Ini beberapa di antaranya:

Selengkapnya ada di halaman ini.

Lalu bagaimana dengan Indonesia?

Bahasa Indonesia menempati posisi ketiga sebagai bahasa yang paling


banyak digunakan di WordPress dengan persentase 2,4%. Hanya kalah dari
Bahasa Inggris dan Bahasa Spanyol yang memang digunakan oleh banyak
negara.

Ini artinya ada sangat banyak website berbasis WordPress di Indonesia.

Mengapa WordPress bisa sedemikian


populernya?
Alasan utamanya yaitu karena proses pembuatannya sangat mudah, seperti
yang sudah saya nyatakan tadi. Bahkan orang yang baru kenal komputer pun
bisa membuat website dalam 5 menit dengan WordPress.
Selain itu, juga karena gratis.

Tapi bukan hanya itu, inilah alasan utama kenapa website-website besar
menggunakan WordPress:

1. Dengan WordPress, kita tidak perlu membangun website dari nol


sehingga banyak waktu dan tenaga yang bisa dihemat
2. WordPress bisa dimodifikasi secara bebas dan tanpa batas sesuai
kebutuhan si pemilik website, baik secara tampilan maupun fitur
3. Banyak theme dan plugin yang tersedia sehingga anda bisa mengubah
tampilan dan dan menambahkan fitur meskipun tidak paham sedikit pun
tentang programming
4. Proses belajarnya sangat mudah
5. WordPress terus dikembangkan dan diperbaharui oleh jutaan
programmer di dunia
6. WordPress punya komunitas pengguna terbesar. Kalau anda mengalami
kesulitan, jawabannya bisa ditemukan dengan mudah di internet
Dengan alasan-alasan tersebut, sejak 2003 sampai sekarang WordPress
tetap menjadi CMS yang paling populer.

Pada awalnya, WordPress hanya digunakan untuk membuat blog…

…tapi sekarang WordPress juga sering digunakan sebagai website dengan


fungsi lain, misalnya situs komunitas, jual beli, direktori, portfolio, profil
perusahaan, dan lain-lain.

Itulah sekilas tentang WordPress.

Tanpa panjang lebar lagi, mari kita mulai ke bab pertama panduan ini.

Mana yang Lebih Bagus, WordPress.org,


WordPress.com? Inilah Perbandingannya
Terhadap 8 Hal
Saat ingin membuat website, terutama yang berupa blog, anda akan
mendengar orang-orang di internet yang membanding-bandingkan antara
WordPress.org, WordPress.com, dan Blogger.

Ini biasanya akan membuat orang-orang bingung.

Lebih parahnya lagi, anda bisa salah pilih.

Oleh karena itu, sekarang akan kita bahas secara obyektif apa saja
keunggulan dan kelemahan dari masing-masing platform.

Perbedaan WordPress.com dan WordPress.org


Pertama, kita bahas dulu kedua saudara kembar ini.

Meskipun namanya sama dan berasal dari perusahaan yang sama, tapi
WordPress.org dan WordPress.com punya perbedaan yang sangat besar.

Secara pengertian, WordPress.org merupakan layanan self hosted,


sedangkan WordPress.com merupakan layanan hosted.

Apaan tuh?
Supaya mudah dipahami, kita ibaratkan seperti tempat tinggal:

Self hosted itu ibarat rumah pribadi. Rumah yang sepenuhnya milik anda
sendiri, di tanah sendiri, dan bukan milik orang lain.

Sedangkan hosted itu seperti apartemen. Tanahnya bukan milik anda,


anda hanya punya sebuah unit di sebuah apartemen tersebut. Apartemennya
milik orang lain.

(Blogger.com juga termasuk hosted)

Sudah dapat gambarannya?

Intinya, WordPress.org self hosted ini 100% milik anda.

Sekarang, mari kita bandingkan ketiganya dari berbagai aspek.


Popularitas
WordPress (hosted dan self-hosted) saat ini berada di peringkat pertama
sebagai CMS yang paling populer dengan persentase pasar sebesar 39%
daripada total pengguna CMS lain.

Sedangkan Blogger ada di peringkat 4 dengan persentase pasar 1%.

Tabel di atas diambil dari sini.

Kemudahan untuk dibuat


WordPress.com dan Blogger setara. Keduanya merupakan yang paling
mudah dibuat karena anda hanya perlu mendaftarkan akun di websitenya
masing-masing.

Sedangkan WordPress.org sedikit lebih sulit.

Untuk membuat situs berbasis WordPress.org, anda harus menyewa hosting


dan domain kemudian melakukan instalasi.
Tahapannya dijelaskan dalam bab selanjutnya.

Biaya pembuatan dan pengembangan


Lagi-lagi di sini WordPress.com dan Blogger setara.

Anda tidak perlu biaya sama sekali untuk membuat akun di keduanya.
Meskipun ada batasan storage, nantinya anda bisa membayar bulanan untuk
meningkatkan kapasitas.

WordPress.com dibatasi 3 GB, $99/tahun untuk upgrade menjadi 13 GB.

Sedangkan di Blogger gratis 15 GB (untuk foto tidak terbatas). Ini daftar


paket harga untuk menambah kapasitasnya, mulai dari $4/bulan.

Anda juga tidak butuh membeli domain kalau anda rela alamat website anda
jadi seperti ini: websiteanda.blogspot.com atau websiteanda.wordpress.com.

Supaya jadi websiteanda.com, biayanya Rp 100.000 per tahun.

Untuk WordPress.org, anda butuh biaya hosting dan domain.

Biayanya hosting dan domain sekitar Rp 350.000 – 400.000 per tahun.


Kapasitas hosting untuk harga ini rata-rata 1-10 GB (tergantung layanan
hosting mana)
Kesimpulannya:

WordPress.org butuh biaya awal, WordPress.com dan Blogger tidak butuh.


Tetapi dalam perkembangannya nanti, WordPress.org jadi lebih murah.

Kemudahan untuk digunakan


Sebetulnya ketiganya setara.

Untuk mempelajari dasar-dasarnya, sampai anda bisa menulis dan


menerbitkan tulisan, ketiga pilihan ini sama mudahnya.

Tapi di sini ada beberapa pertimbangan lagi:

WordPress.com dan .org lebih mudah untuk dikelola dan punya tampilan
dasbor yang lebih ramah. Blogger sedikit lebih membingungkan terutama
ketika anda ingin mencari suatu menu di dasbornya.

Meskipun begitu, bedanya tidak seberapa.

Setelah menggunakan selama 1-2 hari, anda akan terbiasa.

Ini tampilan dashboard Blogger:


Dan ini tampilan dashboard WordPress:

Tampilan
Ada 2 hal yang ingin saya bahas dalam bagian ini.

Pertama, kalau kita lihat tampilan dasarnya tanpa mengubah apapun di


dalamnya. WordPress (.com dan .org) unggul dibandingkan Blogger.

Ini karena tampilan dasar Blogger seperti sudah ketinggalan jaman.

Kedua, secara fleksibilitas tampilan.

Yang paling fleksibel adalah WordPress.org.

Ada ribuan template gratis dan berbayar yang bisa anda gunakan. Kalau anda
masih tidak puas, bisa juga ubah sendiri sampai sesuai selera.

Di peringkat kedua adalah Blogger.

Meskipun pilihan template di Blogger tidak banyak, tapi tampilannya bisa


anda ubah sendiri sesuai selera kalau anda mengerti HTML dan CSS.
Sedangkan WordPress.com paling tidak fleksibel. Hanya ada sedikit pilihan
template dan tidak bisa diubah-ubah lagi.

Peringkat untuk fleksibilitas tampilan:

1. WordPress.org
2. Blogger
3. WordPress.com

Fitur
Kalau kita lihat fitur dasar sebagai CMS, ketiganya setara. Sama-sama bisa
membuat post dan page, memasukkan gambar, video, dan multimedia lain.

Tapi blogger punya kelemahan:

1 halaman dibatasi hanya bisa berukuran 1 MB. Jadi anda tidak akan bisa
membuat 1 halaman yang berisi banyak gambar.

Kalau kita lihat secara fleksibilitas, WordPress.org unggul.

Di WordPress.org self hosted, anda bisa menambahkan fitur-fitur ekstra


dengan bantuan plugin. Ada ratusan ribu plugin yang bisa anda manfaatkan
secara gratis.

Karena sifatnya open source, kita juga bisa modifikasi semua fiturnya.

Peringkat untuk fleksibilitas fitur:

1. WordPress.org
2. Blogger
3. WordPress.com

Monetisasi dengan iklan


Karena banyak orang yang ingin membuat blog untuk mendapatkan uang
dengan menggunakan iklan (misalnya AdSense dari Google), maka ini perlu
saya bahas.
Ini hal utama yang perlu anda ketahui:

WordPress.com hosted tidak mengijinkan memasang Google AdSense.

Jadi anda tidak bisa mendapatkan penghasilan dari iklan kalau anda
menggunakan WordPress.com. Tapi anda tetap bisa mendapatkan
penghasilan dengan cara lain misalnya berjualan produk.

Selengkapnya seperti ini untuk WordPress.com:

1. Iklan dari advertising network (AdSense dan sejenisnya) tidak diijinkan


2. Tapi anda diijinkan menyediakan slot iklan secara manual
3. Sponsored post juga diperbolehkan
4. Kalau website anda sudah cukup populer, anda bisa memasang
WordAds (sejenis AdSense, milik WordPress)
5. Kalau anda menggunakan WordPress VIP, iklan diperbolehkan
Sedangkan di Wordpress.org tidak ada masalah karena tidak ada yang
mengatur, anda bisa menggunakan AdSense atau advertising network
manapun.

Untuk Blogger, karena milik Google sendiri jadi pasti bisa.

Kepemilikan dan kontrol


Karena sifatnya hosted, WordPress.com dan Blogger punya permasalahan
yang besar:

Websitenya bukan 100% milik anda.

Ada banyak keterbatasan di dalamnya, termasuk yang sudah disebutkan tadi.


Seperti tidak bisa mengganti template dan menambah plugin.

Selain itu, ada 1 hal yang lebih penting lagi…

…website anda bisa dihapus sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.


Meskipun jarang dan tidak mungkin tanpa sebab, tapi WordPress.com dan
Blogger punya hak untuk menghapus website anda.

Kalau sudah dihapus, website yang anda buat lenyap.

Tidak bisa dikembalikan lagi. Bahkan konten-konten yang sudah anda buat
tidak bisa diambil kembali.

Mitos-mitos yang sering beredar


Karena banyaknya orang yang mempertimbangkan dalam memilih Blogger
atau WordPress, seringkali ada informasi yang salah di luar sana.

Ini yang harus anda perhatikan…

Berikut beberapa pernyataan yang salah tapi sering disebutkan:

Mitos 1: WordPress.org hanya untuk orang yang


sudah berpengalaman
WordPress.org self hosted memang butuh sedikit upaya dalam proses
instalasinya.

Tapi sama sekali tidak sulit.

Bahkan kalau anda tanya orang yang sudah pernah mencoba kedua platform
ini, Blogger dan WordPress, mereka pasti bilang WordPress lebih mudah
digunakan.

Biasanya orang-orang suka bilang WordPress rumit karena ada script,


database, kode-kode PHP, dsb.

Padahal yang seperti itu tidak perlu anda sentuh sedikit pun.

Mitos 2: Blogger lebih aman daripada WordPress


Sekilas memang sepertinya masuk akal…
…mengingat karena blogger itu miliknya perusahaan sebesar Google,
sedangkan WordPress itu kita bangun sendiri.

Tapi kenyataannya tidak juga.

Software WordPress selalu diupdate secara rutin agar celah keamanannya


tertutup rapat.

Keduanya setara.

Asalkan anda tidak menginstall plugin atau template bajakan yang berpotensi
terinfeksi virus.

Lagipula kalau website anda masih baru, tidak akan ada orang yang akan
iseng-iseng melakukan hacking ke website anda.

Mitos 3: WordPress sering down atau tidak bisa


diakses
Ini hanya kalau anda memilih hosting yang tidak jelas.

Kalau anda membeli hosting yang umum digunakan oleh orang-orang, tidak
akan ada masalah.

Mitos 4: WordPress.org sering rusak/error


Hanya kalau anda iseng mengutak-atik kode-kode di dalamnya.

Alasan kenapa WordPress.com dan Blogger tidak bisa rusak karena anda
tidak bisa mengubah kodenya (selain HTML dan CSS).

WordPress.org juga tidak akan bisa rusak kalau anda tidak mengutak-atik hal
yang tidak anda ketahui fungsinya.

Mitos 5: Hanya pengguna WordPress.org yang bisa


sukses
Tidak benar.
Secara fitur, tampilan, dan fleksibilitas, WordPress.org memang lebih unggul
dibandingkan yang lain.

Tapi website berbasis WordPress.org tidak punya hak khusus dibandingkan


Blogger dalam hal pembuatan konten dan pemasarannya (selain branding).

Yang penting adalah isinya dan cara kita menyajikan isinya.

Blogger dan WordPress.com juga bisa jadi sukses.

Meskipun fiturnya terbatas, tapi kalau anda bisa membuat konten yang
berkualitas, maka website anda pasti bisa sukses.

Itulah beberapa perbandingan CMS yang populer.

Tulisan saya di atas mungkin sepertinya cenderung memilih WordPress.org


daripada pilihan lain, tapi semuanya saya tulis secara obyektif.

Instalasi WordPress: Dari Membeli


Hosting Sampai Website Anda Bisa
Diakses
Instalasi WordPress sebetulnya tidak sulit.

Dalam video yang saya rekam untuk panduan ini, prosesnya hanya memakan
waktu kurang dari 5 menit.

Tapi kenapa banyak orang yang bingung?

Hmm… mungkin karena WordPress sendiri tidak menyediakan panduan


resmi yang berbahasa Indonesia. Makanya orang-orang yang tidak bisa
Bahasa Inggris agak bingung.

Untuk itulah di panduan ini saya menyediakan langkah-langkah dari nol yang
bisa anda ikuti sekarang juga untuk membuat website dengan WordPress.

Menyewa hosting dan domain


Sebelum bisa menginstall WordPress, anda harus punya tempatnya dulu:
hosting dan domain.

Pengertian sederhananya seperti ini:

Hosting atau web hosting adalah tempatnya website anda ditaruh. Semua file-
file yang berhubungan dengan website ditaruh di hosting.
Sedangkan domain adalah alamatnya.

Untuk bisa mengakses website anda, maka orang-orang akan mengetik nama
domain anda di browsernya. Contohnya nama domain blog saya ini adalah
panduanim.com.

Rekomendasi hosting
Ada banyak penyedia layanan hosting dan domain.

Supaya anda tidak bingung, ini beberapa rekomendasi layanan hosting


Indonesia yang saya rasa cocok untuk pemula:

 Niagahoster
 Rumahweb
 Dewaweb
Ketiganya memberikan domain gratis kalau kita menyewa hosting.

Kalau anda ingin membuat website berbahasa Inggris untuk target


pengunjung luar negeri, maka hostingnya harus yang berbasis di Amerika.

Ini layanan hosting luar negeri yang cocok untuk pemula:

 BlueHost
 HostGator
 SiteGround
Sebelum kita lanjut, hati-hati… di internet ada banyak orang yang tidak jelas
asal-usulnya menawarkan layanan hosting murah.

Sebaiknya anda tidak membeli dari orang yang tidak jelas.

Hosting ini pengaruhnya ke kualitas dan kecepatan akses website anda.


Kalau anda membeli hosting yang tidak jelas, website anda akan banyak
gangguan.
Tips menentukan nama domain
Saya pribadi punya kebiasaan jelek dalam memilih domain: suka berpikir
terlalu panjang…

Ini beberapa tips menentukan nama domain:

1. Berkaitan atau bisa menggambarkan topik/isi website


2. Tidak terlalu panjang, 3 kata atau kurang
3. Tidak mirip dengan nama website yang populer
4. Menggunakan ekstensi .com
5. Tidak mengandung tanda strip (-)
6. Tidak mengandung angka, kecuali apabila brand anda mengandung
angka
7. Mudah diingat, tidak sulit untuk diucapkan/ditulis
Ini hanya tips, tidak harus diikuti.

Pada kenyataannya, banyak website sukses yang tidak mengikuti tips-tips


nama domain di atas.

Cara membeli hosting dan domain


Silahkan lihat video ini untuk mempelajari cara membeli hosting dan domain
dari Niagahoster:

Setelah konfirmasi pembayaran diterima, anda mestinya akan mendapatkan


email dari layanan hosting yang berisi informasi akun anda.

Simpan email tersebut.

Instalasi WordPress
Ada 2 alternatif cara instalasi WordPress.

Pertama, yang lebih mudah yaitu dengan menggunakan tool bernama


Softaculous yang biasanya sudah ada di hosting anda.
Kedua, cara manual.

Mari kita bahas satu per satu.

Instalasi WordPress dengan Softaculous


Silahkan lihat video ini:

Kalau anda tidak suka menonton video, silahkan ikuti panduan di bawah ini.

1. Buka namadomain.com/cpanel

Masuk ke alamat CPanel anda. Lalu masukkan username dan password yang
diberikan saat membeli hosting.

Disinilah semua tool ajaib untuk mengelola hosting anda berada.

Tampilan CPanel di hosting anda mungkin akan berbeda dari yang ada di
video di atas, tapi caranya tidak akan berbeda jauh.

2. Cari aplikasi bernama Softaculous

Softaculous adalah aplikasi untuk menginstall berbagai platform website,


salah satunya adalah WordPress.

Dengan Softaculous, kita bisa menginstall WordPress dalam 2x klik.

Setelah ketemu Softaculous, cari Wordpress lalu klik Install.

Kalau tidak ada, anda juga bisa menggunakan Fantastico. Kalau tidak ada
juga, ikuti panduan instalasi lewat FTP di bawah.

3. Isi informasi yang diminta oleh Softaculous

Lihat gambar ini kalau anda bingung:


(klik gambar untuk memperbesar)

Setelah semuanya lengkap, klik Install.

Selesai! Sekarang WordPress anda sudah terinstall.

Tidak sulit kan?

Instalasi WordPress melalui FTP di CPanel


Kalau di CPanel anda tidak ada aplikasi bernama Softaculous atau
Fantastico, maka anda harus menginstall WordPress secara manual.

Meskipun sedikit lebih rumit, tapi pemula sekalipun pasti bisa.

1. Download WordPress

Silahkan menuju website resmi WordPress, kemudian download versi


terbarunya. Anda akan mendapatkan file dalam bentuk .zip

2. Upload dan extract ke hosting

Buka CPanel anda melalui: http://namadomain.com/cpanel

Login dengan data yang diberikan oleh hosting.

Buka aplikasi bernama File Manager:


Masuk ke folder bernama public_html:

(tampilan File Manager di hosting anda mungkin sedikit berbeda)

Upload file WordPress dalam format .zip yang baru anda download tadi ke
halaman ini. Setelah uploadnya selesai, klik tombol extract dari menu:
Klik Reload dari menu, kemudian akan ada sebuah folder bernama
wordpress:

Masuk ke folder ini, lalu klik Select All dari menu.

Klik ‘Move’ atau ‘Move file’ di menu, lalu hapus /wordpress seperti gambar di
bawah:
3. Membuat user dan database

Agar semua fungsi di WordPress anda bisa berjalan mulus, maka anda harus
membuat database.

Kembali ke CPanel.

Buka aplikasi bernama MySQL Databases:

Buat database baru dan user baru seperti gambar di bawah:


(gunakan campuran angka dan huruf supaya lebih aman)

Setelah itu hubungkan keduanya di bagian “Add User to Database”:


Centang all privileges:

Hampir selesai.

3. Selesaikan instalasinya

Buka alamat website anda melalui browser.

Dari sini anda akan diantarkan untuk melakukan instalasi WordPress tahap
akhir. Silahkan ikuti seperti gambar di bawah ini:
Kalau setelah ada submit ternyata pesannya “Error establishing a database
connection”, berarti ada yang salah di nama database, username, dan
password.

Setelah itu lengkapi informasinya:


Selesai!

WordPress anda sudah siap digunakan.

Setelah ini, silahkan masuk ke Dashboard WordPress dengan mengakses


http://namadomain.com/wp-admin/ seperti di video ini:

Lanjut ke bab berikutnya ›


Pengenalan dengan WordPress Editor
dan Cara Membuat Post Baru di
WordPress

Supaya website anda bisa mendapatkan pengunjung, maka anda harus mulai
membuat konten yang bisa mereka nikmati.

Caranya adalah dengan membuat post baru.

Post pada dasarnya berupa artikel atau tulisan. Tapi anda juga bisa
memasukkan gambar, video, dan link sehingga konten anda jadi lebih
beragam.

Lihat video ini untuk membuat post baru di WordPress:

Lanjutkan membaca untuk mempelajari penjelasan lebih lanjut mengenai


bagian-bagian di dalam editor Wordpres.

Toolbar
Gambar di atas adalah toolbar yang berisi tombol-tombol untuk mengatur
format post anda. Dari sini anda bisa membuat agar tulisan anda dicetak
tebal, miring, garis bawah, dan lain-lain.

Tekan tombol yang paling kanan untuk membuka baris kedua.

Ada satu tombol yang cukup penting di toolbar:

Ini adalah tombol “Insert Read More tag”.

Saat menggunakan tombol ini, akan ada garis batas yang muncul di post
anda. Tulisan-tulisan yang berada di atas garis batas akan diperlihatkan di
halaman arsip.

Contohnya di halaman ini.

Di halaman tersebut anda akan melihat beberapa post yang hanya berisi
pendahuluannya lalu disertai link untuk membaca kelanjutannya.

Itulah fungsi Read More tag.

Memasukkan gambar atau media lain


Untuk memasukkan gambar, gunakan tombol ini:
Post format

Bagian ini berfungsi untuk mengubah bentuk dari post anda. Misalnya kalau
post anda hanya berisi video, gunakan format video. Kalau hanya berisi
sebuah gambar, pilih image.

Tidak semua theme punya fitur ini.

Categories dan Tags


Categories dan Tags berfungsi untuk menggolongkan post anda ke dalam
topik-topik tertentu.

Kedua fitur ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab lain.

Featured Image

Featured image adalah gambar utama dari post anda. Biasanya muncul di
bagian atas post.
Anda tidak selalu harus menggunakan featured image, tapi ada theme
WordPress yang mewajibkan menggunakan fitur ini.

Visual dan Text

Ada 2 versi editor di WordPress: Visual dan Text.

Di editor Visual, kalau anda menekan tombol Bold dari toolbar maka teksnya
akan terlihat dicetak tebal. Kalau anda memasukkan gambar, maka gambar
tersebut akan diperlihatkan langsung di dalam editor.

Sedangkan di editor Text tidak demikian.

Di dalam editor Text, kita menggunakan kode HTML. Jadi, anda tidak akan
melihat teksnya ditebalkan, melainkan akan muncul tag <strong> yang
mengelilingi teks. Kalau anda memasukkan gambar, maka akan muncul tag
<img>.

Kalau anda tidak mengerti apa itu HTML, gunakan editor Visual saja. Editor
Text hanya digunakan untuk hal-hal yang tingkatannya lebih lanjut.

Post yang lebih dari 1 halaman


Fitur ini agak tersembunyi di WordPress, tidak ada di toolbar.

Kadang kita ingin memisahkan suatu post menjadi lebih dari satu halaman.
Misalnya kalau artikel anda terlalu panjang atau kalau anda butuh lebih dari
satu bab.

Caranya, lihat video ini:

Klik editor Text, kemudian pada bagian yang ingin anda potong tulis tag ini:

<!--nextpage-->
Publish
Tombol Save Draft digunakan kalau anda ingin menyimpan post anda tanpa
menerbitkan. Tombol Preview digunakan untuk melihat seperti apa hasilnya
tanpa menerbitkan.

Di bawah tombol Save Draft, ada 3 keterangan:

 Status: mengembalikan post yang sudah diterbitkan menjadi draft


 Visibility: mengubah apakah post bisa dilihat secara umum, tertutup
password, atau tidak bisa dilihat oleh siapapun
 Publish: mengatur jadwal penerbitan post (langsung atau dijadwalkan)
Kalau sudah selesai, tekan tombol Publish untuk menerbitkan.

Memasukkan Video Youtube (dan


Layanan Streaming Lainnya) ke Dalam
Post atau Page di WordPress
Sebagai pemilik website, kita pasti senang kalau para pengunjung
menghabiskan banyak waktu di dalam website kita.

Caranya ada 2:

Pertama, dengan membuat artikel yang panjang. Logikanya, semakin panjang


maka mereka akan semakin lama berada di website anda.

Tapi ini susah karena orang-orang biasanya tidak suka membaca artikel
panjang, kecuali kalau tulisan anda bagus dan mampu membuat mereka
betah.

Yang kedua yaitu menggunakan video.

Karena video lebih mudah untuk disimak daripada tulisan, maka akan ada
lebih banyak orang yang menonton sampai habis.

Tapi video itu berat.

Kalau kita mengupload video ke server hosting anda, maka kapasitasnya


akan segera habis! Maka dari itu saya sarankan anda untuk tidak mengupload
video ke WordPress.
Lebih baik gunakan layanan streaming video seperti YouTube.

Setelah diupload di YouTube atau yang lainnya, barulah kita tempel ke


WordPress.

Inilah cara memasukkan video ke dalam post WordPress.

Silahkan lihat video di atas atau baca panduan di bawah ini.

Langkah 1: Cari video yang ingin anda pasang

Buka YouTube, Vimeo, DailyMotion, atau layanan streaming video populer


lainnya.

Ini daftar layanan video yang bisa dipasang langsung ke WordPress


(diurutkan berdasarkan abjad):

 Animoto
 Blip
 Cloudup
 CollegeHumor
 DailyMotion
 Facebook (bisa juga selain video)
 Flickr
 FunnyorDie
 Hulu
 TED
 Twitter (bisa juga selain video)
 VideoPress
 Vimeo
 Vine
 WordPress.tv
 YouTube
Untuk melihat yang bisa ditempel ke post di WordPress selain video, lihat
halaman ini.

Langkah 2: Copy URL dan paste ke dalam post

Setelah anda membuka videonya, copy alamat URL yang muncul di bagian
atas browser anda:

Paste ke dalam post di WordPress:

Kalau anda menggunakan layanan streaming dari daftar di atas, maka


videonya akan langsung tertempel di dalam post anda.
Mudah kan?

Perbedaan Antara Post dan Page di


WordPress

Ketika baru menginstall WordPress dan masuk ke dashboard, anda akan


melihat ada 2 tempat dimana anda bisa membuat konten: Post dan Page.

Post dan Page punya bentuk yang mirip tapi fungsi yang berbeda.

Sekarang akan kita lihat apa saja bedanya.

Post
Post di WordPress digunakan apabila anda ingin menerbitkan konten yang
sifatnya rutin di website anda. Misalnya kalau anda menerbitkan artikel setiap
seminggu sekali, atau seminggu dua kali, maka ini sebaiknya dibuat dalam
bentuk post.
Ini karena semua post anda akan ditampilkan dalam sebuah halaman secara
berurutan. Post yang terbaru muncul di atas yang lama.

Post juga bisa dibagi berdasarkan kategori dan tag.

Misalnya kalau punya website tentang hewan peliharaan dan anda punya
artikel tentang kucing, anjing, dan burung. Artikel-artikel tersebut bisa
dimasukkan ke dalam kategori supaya lebih mudah dicari oleh pengunjung.

Terakhir, post-post anda akan dimasukkan ke dalam RSS feed.

RSS (Rich Site Summary) adalah sebuah halaman yang berisi daftar post-
post di website anda. RSS feed ini biasanya digunakan oleh orang-orang
yang ingin berlangganan dan menerima konten terbaru dari website anda.

Page
Page digunakan untuk membuat halaman yang sifatnya tetap.

Halaman-halaman dalam bentuk page tidak diurutkan berdasarkan tanggal.


Urutannya bisa sesuai keinginan anda dengan memberikan nomor kepada
masing-masing page.
Page tidak disertakan di halaman arsip dan RSS seperti post.

Page juga tidak bisa dimasukkan ke dalam kategori dan tag.

Sebaliknya, anda bisa membuat sub-sub page. Misalnya page bernama Asia
bisa dibuatkan sub page bernama China, Jepang, dan Korea.

Contoh halaman berbentuk page yang paling sering dibuat adalah halaman
tentang anda atau website anda dan halaman kontak.

Apakah ada perbedaan dari segi SEO?


Ini pertanyaan yang sering muncul ketika membahas soal page dan post.
Apakah mesin pencari seperti Google menganggap post dan page berbeda?
Mana yang lebih unggul?

Jawabannya: tidak terlalu berpengaruh.

Keduanya sama saja di mata mesin pencari.

Tujuan kita menggunakan post dan page adalah untuk kemudahan dan
kenyamanan pengunjung website. Bukan untuk mesin pencari.

Tapi ada satu pertimbangan:

Post mengandung tanggal penerbitan. Untuk beberapa kata kunci yang butuh
konten-konten yang sifatnya fresh, post yang tidak pernah diupdate selama
bertahun-tahun mungkin peringkatnya akan turun.
Sekali lagi, itu hanya untuk kata kunci yang butuh konten fresh.

Lanjut ke bab berikutnya ›

Perbedaan Antara Category dan Tag di


WordPress

Saat pertama kali membuat post di WordPress, anda akan melihat ada
Category dan Tags. Keduanya punya fungsi yang sama, yaitu untuk membagi
post anda ke dalam topik-topik tertentu.

Tapi apa bedanya kategori dan tag?

Kapan kita menggunakan kategori, kapan kita meggunakan tag?

Mari kita bahas dari pengertiannya masing-masing:

Category
Sesuai namanya, kategori digunakan untuk membagi post ke dalam kategori
tertentu.
Misalnya anda punya website yang berisi resep-resep makanan dan
minuman. Resep-resep ini ingin anda bagi menjadi kategori-kategori seperti
“hidangan pembuka”, “hidangan utama”, dan “pencuci mulut”.

Dengan demikian, pengunjung yang ingin membuat hidangan pencuci mulut


bisa masuk ke kategori pencuci mulut.

Demikian seterusnya.

Kita juga bisa membuat sub-sub kategori yang lebih spesifik lagi. Misalnya di
dalam kategori “pencuci mulut” kita punya sub kategori “es krim”.

Sebuah post bisa dimasukkan ke lebih dari satu kategori, tapi anda tidak bisa
membuat post tanpa memilih salah satu kategori. Jadi, kategori ini sifatnya
wajib.

Tag
Tag kita gunakan untuk menandai post menjadi topik-topik tertentu. Topik
dalam tag ini sifatnya lebih spesifik terhadap isi dari post anda.

Coba kita gunakan contoh tadi:

Kalau anda punya website tentang resep makanan. Contoh tag yang bisa kita
gunakan yaitu salah satu bahan dari resep tersebut.

Misalnya hidangan ayam diberi tag ayam.

Dengan demikian, pengunjung yang ingin membuat hidangan ayam (terlepas


dari kategori hidangannya) bisa masuk ke tag ayam yang sudah kita buat.

Sama seperti kategori, tujuan dari tag adalah untuk mempermudah


pengunjung dalam menjelajahi situs anda. Sebuah post juga bisa diberikan
lebih dari satu tag.

Bedanya, tag tidak wajib seperti kategori.


Bagaimana memberikan kategori dan tag
yang bagus untuk SEO?
Ini yang sering ditanyakan terkait kategori dan tag di WordPress. Apakah
kategori lebih bagus untuk mesin pencari? Apakah tag lebih bagus? Berapa
jumlah tag yang harus kita pasang?

Jawabannya: tidak berpengaruh.

Di dalam komunitas-komunitas SEO, anda kadang-kadang akan melihat


beberapa orang menyarankan menggunakan banyak tag yang berisi kata
kunci untuk post tersebut.

Jangan lakukan seperti ini.

Ada 2 alasannya:

Pertama, tidak berpengaruh. Menggunakan 100 tag pun tidak akan


mempengaruhi peringkat anda di mesin pencari.

Kedua, justru mengganggu pengunjung.

Seperti yang sudah kita bahas tadi, tag berfungsi menandai post ke dalam
topik-topik yang spesifik. Kalau di post atau keseluruhan website anda ada
terlalu banyak tag, maka pengunjung justru akan bingung.

“Terlalu banyak” itu berapa?

Tergantung dari besarnya website anda dan topiknya. Tapi di sebuah post
sebaiknya tidak terdapat lebih dari 5 tag.

Sekali lagi, gunakan tag dan kategori untuk mempermudah pengunjung dalam
menjelajahi situs anda. Bukan justru mempersulit.
2 Cara untuk Mengganti Theme
WordPress dan 6 Tips Memilih Theme
yang Baik

Salah satu alasan orang-orang memilih WordPress yaitu karena banyaknya


pilihan theme yang bisa langsung dipakai.

Di direktori resminya ada 2.000 theme gratis.

Itu belum termasuk di direktori theme tidak resmi yang berbayar seperti
ThemeForest, misalnya. Kalau ditotalkan mungkin ada lebih dari 5.000.

Bukan hanya itu…

…kalau anda masih tidak puas dengan sedemikian banyaknya, anda juga
bisa mengubah sendiri theme-theme tersebut.

Sampai puas…sampai sesuai selera.

Dalam bab ini, kita akan belajar bagaimana mengganti theme standar
WordPress anda yang baru diinstall.
Ada 2 cara instalasi theme.

Cara 1 – Instalasi theme dari direktori resmi


Lihat video berikut:

Untuk anda yang tidak suka menonton video, ikuti langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Buka dashboard WordPress

Seperti biasa, masuk ke http://namadomain.com/wp-admin lalu silahkan


menuju ke menu berikut:

Appearance > Themes

Klik tombol Add New untuk mencari theme baru.


Langkah 2: Cari theme yang sesuai selera anda

Untuk melihat theme yang populer, klik tab Popular.

Silahkan cari theme yang tampilannya anda rasa paling bagus.

Setelah ketemu, klik tombol Install. Kemudian klik Activate untuk


mengaktifkan theme yang baru anda install.

Selesai.

Cara 2 – Instalasi theme yang tidak resmi


Kalau misalnya anda membeli theme dari ThemeForest atau tempat lain,
maka anda tidak bisa menginstall theme tersebut dengan cara di atas.

Ini caranya:

Langkah 1: Download theme yang anda pilih

Biasanya theme ini dalam format .zip.

Tapi anda harus cek lagi di dalamnya. Kalau di dalam file .zip tersebut ada file
.zip lagi, maka keluarkan file yang di dalam.

Intinya di dalam .zip anda harus ada 1 folder dengan nama yang sama seperti
judul theme.

Seperti ini:
Langkah 2a: Upload ke WordPress lewat dashboard

Masuk ke menu Appearance > Themes.

Klik tombol Add New. Setelah itu klik tombol Upload Theme.
Pilih file .zip yang sudah anda download tadi.

Setelah proses upload selesai, klik Activate.

Selesai.

Langkah 2b: Upload ke WordPress lewat FTP

Tahapan instalasi theme sudah selesai. Ini alternatif dari tahap 2a di


atas, hanya untuk anda yang tidak mau atau tidak bisa menginstall lewat
dashboard.

Buka CPanel (http://namadomain.com/cpanel) lalu login.

Masuk ke aplikasi bernama File Manager.

Kemudian masuk ke direktori ini:

public_html/wp-content/themes/
Di sini anda akan melihat ada beberapa direktori theme.

Upload file .zip anda ke sini.

Setelah proses uploadnya selesai, extract .zip tersebut.

Kemudian masuk ke menu Appearance > Themes, cari judul theme yang baru
anda upload barusan. Klik tombol Activate.
Selesai.

Tips memilih theme WordPress


Instalasi theme itu perkara mudah…

…tapi banyak pemula yang sering dibingungkan ketika mereka memilih theme
yang pas.

Padahal intinya tidak sulit.

Salah satu penyebabnya adalah banyaknya orang yang menjual theme


WordPress tapi dengan fitur-fitur yang sepertinya menggiurkan.

Maka dari itu, inilah tips dalam memilih theme WordPress.

Tips 1 — Pilih theme sesuai selera anda sendiri


Jangan terpengaruh dengan fitur-fitur yang tidak anda kenal fungsinya apa.
Lihat DESAINnya saja.

Kalau anda suka desainnya, pilih.


Kalau anda tidak suka desainnya, jangan install.

Pertimbangan terbesar dalam memilih theme adalah selera pribadi anda


terhadap desainnya, bukan fitur-fitur lain.

Tips 2 — Anda belum butuh theme premium


Ada banyak sekali theme gratis di WordPress.

Untuk pemula yang baru belajar membuat dan mengembangkan website,


theme gratis saja sudah cukup.

Hampir tidak ada bedanya antara theme gratis dan berbayar, kecuali secara
tampilan.

Lagipula, banyak juga theme gratis yang desainnya cukup bagus.

Ini beberapa di antaranya:

1. Twenty Fifteen, Twenty Sixteen, dan theme standar WordPress lainnya


2. Hueman
3. Colorlib
Theme-theme tersebut semuanya gratis, tidak ribet, dan desainnya bagus.
Kalau website anda berbentuk blog sederhana, 3 theme tersebut saja sudah
cukup.

Tips 3 — Jangan terobsesi dengan theme yang


ringan
Di luar sana ada banyak orang yang menjual theme.

Salah satu kelebihan yang mereka tawarkan adalah theme yang ringan,
sehingga loadingnya lebih cepat.

Hati-hati…

…pengaruhnya tidak seberapa.


Perbedaan ukuran antara theme yang ringan dan theme yang super berat
tidak akan melebihi 500 KB setelah diaktifkan.

Dengan standar internet jaman sekarang, 500 KB tidak ada apa-apanya.

Selain itu, hampir semua theme populer di WordPress pasti sudah efektif
secara ukuran.

Tips 4 — Jangan terobsesi dengan theme yang SEO-


friendly
Lagi-lagi ini yang biasanya digunakan oleh penjual theme.

Mereka biasanya bilang bahwa theme yang mereka buat SEO-friendly,


sehingga bisa mendapatkan peringkat 1 di Google dengan mudah.

Tidak benar.

Tidak ada theme yang seajaib itu.

SEO-friendly itu adalah theme yang strukturnya rapi dan tidak punya masalah
dari segi SEO.

99% theme gratis yang populer juga sudah SEO-friendly.

Jadi jangan memutuskan membeli theme hanya karena mereka bilang


themenya SEO-friendly.

Tips 5 — Jangan terobsesi dengan


responsive/mobile-friendly
Sama seperti tips nomor 4.

Semua theme populer saat ini sudah responsive dan mobile-friendly. Tidak
hanya theme yang premium.
Ketiga hal ini (SEO, super ringan, responsive) merupakan standar yang kita
gunakan 3-5 tahun yang lalu dimana saat itu masih banyak theme yang
kurang bagus penerapannya.

Jaman sekarang, standar tersebut sudah ketinggalan jaman.

Tips 6 — Jangan pernah install theme (dan plugin)


bajakan
Kalau anda ketemu orang di forum atau Facebook yang memberikan theme
atau plugin premium secara gratis, jangan diinstall.

Ada kemungkinan sudah diinjeksi virus.

Kalau anda menginstall theme dan plugin yang terinjeksi virus, maka website
anda bisa mati atau kena serangan hacker.

Hati-hati.

Selalu download atau beli theme dan plugin dari tempat yang terpercaya.

2 Cara untuk Menginstall Plugin Baru ke


WordPress Anda
Fungsi dasar dari WordPress self hosted sebetulnya tidak berbeda jauh
dengan WordPress.com, Blogger, Tumblr, dan CMS lainnya.

Yang membuat WordPress berbeda adalah keberadaan plugin.

Dengan menginstall plugin, anda bisa menambah fitur apapun yang anda
inginkan tanpa menyentuh kode-kode programming sedikit pun.

WordPress punya banyak plugin…

…sangat banyak.

Di direktori resminya sendiri ada lebih dari 40.000 plugin yang tersedia secara
gratis.

Sekarang kita akan belajar cara menginstall plugin WordPress.

Cara 1 – Instalasi plugin gratis dari direktori resmi


Lihat video berikut ini:

Untuk anda yang tidak suka menonton video, ikuti langkah-langkah berikut:
Langkah 1: Buka dashboard WordPress

Seperti biasa, masuk ke http://namadomain.com/wp-admin lalu silahkan


menuju ke menu berikut:

Plugins > Add New

Langkah 2: Cari plugin yang anda butuhkan

Di bab selanjutnya, saya akan membahas beberapa plugin terbaik yang perlu
anda install. Untuk sekarang, kita latihan dulu.

Untuk melihat plugin yang populer, klik tab Popular.

Setelah ketemu yang ingin anda install, klik tombol Install.

Kemudian klik Activate untuk mengaktifkan plugin tersebut.

Selesai.

Cara 2 – Instalasi plugin yang tidak resmi


Kalau anda membeli/mendapatkan plugin dari tempat lain seperti
CodeCanyon atau yang lainnya, maka cara di atas tidak bisa dilakukan.

Ini caranya:

Langkah 1: Download plugin anda

Plugin yang siap diinstall formatnya adalah .zip.

Tapi anda harus cek lagi di dalamnya. Kalau di dalam file .zip tersebut ada file
.zip lagi, maka keluarkan file .zip yang di dalam.

Intinya di dalam .zip anda harus ada 1 folder dengan nama yang sama seperti
judul plugin.

Seperti ini:

Langkah 2a: Upload ke WordPress lewat dashboard

Masuk ke menu Plugins > Add New.


Klik tombol Upload Plugin. Pilih file .zip yang sudah anda download tadi.

Setelah proses upload selesai, klik Activate.

Selesai.

Langkah 2b: Upload ke WordPress lewat FTP

Tahapan instalasi plugin sudah selesai. Ini alternatif dari tahap


2a, hanya untuk anda yang tidak bisa menginstall plugin lewat dashboard.

Buka CPanel (http://namadomain.com/cpanel) lalu login.

Masuk ke aplikasi bernama File Manager.

Kemudian masuk ke direktori ini:

public_html/wp-content/plugin/
Di sini anda akan melihat ada beberapa direktori plugin. Upload .zip anda ke
sini.

Setelah proses uploadnya selesai, extract .zip tersebut.


Kemudian masuk ke menu Plugins > Installed Plugins, cari judul plugin yang
baru anda upload barusan.

Kemudian klik tombol Activate.

Selesai.

20 Plugin Terbaik untuk WordPress dari


11 Kategori yang Peranannya Penting
untuk Website Anda
Ada lebih dari 40ribu plugin WordPress yang bisa membantu kita
menambahkan fitur-fitur tertentu tanpa menyentuh kode sedikitpun.

Tapi masalahnya di sini:

Tidak ke-40ribu plugin tersebut bagus.

Ada banyak plugin yang kualitasnya tidak bagus dan justru berdampak negatif
untuk WordPress anda.

Ada juga plugin yang fiturnya sama sehingga kita malah menginstall 2 plugin
yang sejenis.

Para pemula WordPress biasanya jadi bingung gara-gara hal tersebut.

Itulah yang akan kita bahas sekarang…

Secara umum ada 11 fungsi plugin yang penting untuk semua jenis website.

Untuk masing-masing dari 11 fungsi tersebut, saya akan menunjukkan 1-3


plugin terbaik dengan berbagai pertimbangan seperti:

1. Yang paling mudah digunakan


2. Yang terbaik di antara yang gratis
3. Yang terbaik, tanpa pertimbangan harga
Inilah ke-20 plugin yang saya rekomendasikan.

Mem-backup dan mengamankan data


WordPress anda
Backup adalah sesuatu yang sering diremehkan oleh pemilik website baru.
Padahal fungsinya WAJIB anda miliki.

Bayangkan:

Kalau anda baru membuat website dengan WordPress, lalu anda tertarik
untuk mengutak-atik kode-kode di plugin dan theme, padahal belum mengerti
tentang PHP.

Ini bisa menyebabkan WordPress anda rusak.

Kalau rusaknya sepele, perbaikinya juga gampang. Tapi bagaimana kalau


ternyata anda tidak bisa memperbaiki.

Mesti install ulang?

Semua file, post, dan page yang sudah anda buat hilang semua?

Untuk mencegah hal-hal seperti inilah kita butuh backup.

Meskipun sekarang anda belum butuh, tapi sewaktu-waktu ketika anda butuh
datanya maka anda tidak akan panik.

Inilah 2 plugin backup terbaik:

UpdraftPlus
UpdraftPlus adalah plugin backup gratis yang fiturnya paling lengkap.

Anda bisa menjadwalkan backup secara otomatis, kemudian filenya dikirim ke


tempat lain seperti Dropbox, Google Drive, dan sebagainya.

Selain itu, mereka juga punya addon berbayar untuk menambah fitur. Atau
anda juga bisa beli versi premiumnya seharga $90.

Ini fitur-fitur utama UpdraftPlus:

 Full backup, dengan penjadwalan otomatis


 Menyimpan file di storage luar seperti Dropbox, Google Drive, Copy.com,
OneDrive, dan lain-lain sehingga tidak memakan kapasitas hosting anda
 Email notifikasi ketika backup selesai atau kalau ada error
 Proses restore data yang tidak rumit ** Migrasi website ke tempat lain
dengan mudah (addon berbayar)
Harga: gratis (punya versi premium)

LIHAT DETAILNYA ›

VaultPress
Ini untuk anda yang tidak ingin ribet dengan urusan backup.

VaultPress merupakan plugin backup yang digunakan oleh website-website


besar. Karena prosesnya benar-benar sangat mudah.

Dalam 1 klik, semua urusan beres.

Meskipun tidak gratis, tapi harganya lebih murah dibandingkan kalau anda
membeli versi premium dari UpdraftPlus.

Harganya mulai $5/bulan.

Oh ya, plugin ini dibuat oleh Matt Mullenwerg, co-founder Automattic


(perusahannya WordPress). Jadi ketangguhannya sudah tidak perlu
diragukan lagi.

Ini fitur utama VaultPress:

1. Full backup harian secara otomatis dalam 1 kali klik


2. Realtime backup (untuk paket tertentu)
3. Arsip backup 30 hari untuk paket termurah, dan arsip backup tidak
dibatasi untuk paket harga yang lebih tinggi
4. Restore otomatis dalam 1 kali klik
5. Restore ke tempat lain
6. Safekeeper support kalau anda butuh bantuan
Sebagai tambahan informasi, realtime backup ini maksudnya ketika file di
WordPress anda berubah akan langsung dibackup. Maka dari itu, ini cocok
untuk website besar yang banyak aktivitas.
Harga: mulai dari $5/bulan

LIHAT DETAILNYA ›

Menghapus komentar spam secara


otomatis
Karena WordPress itu CMS yang paling populer, maka banyak orang di luar
sana yang menggunakan tool untuk melakukan spam terhadap situs-situs
berbasis WordPress.

Salah satu spam yang paling sering yaitu spam komentar.

Setelah situs anda berumum 1-4 minggu, anda akan melihat banyak
komentar dalam bahasa Inggris yang tidak berhubungan dan berisi banyak
link.

Kalau kita hapus satu per satu bakal lama.

Maka dari itulah plugin ini berperan penting.

Akismet

Hanya ada satu rekomendasi saya untuk plugin dalam kategori ini.

Akismet merupakan plugin gratis yang biasanya sudah langsung ada ketika
WordPress anda baru diinstall.

Kita tinggal perlu mengaktifkan saja.


Fitur-fitur utama Akismet:

 Deteksi dan hapus komentar spam secara otomatis


 Database spammer terbesar dan terlengkap
Harga: gratis

LIHAT DETAILNYA ›

Meningkatkan kecepatan website


(plugin cache)
Ada 2 fungsi plugin cache:

1. Meningkatkan kecepatan website saat dibuka oleh pengunjung


2. Meringankan kinerja server anda
Kalau dijelaskan prosesnya, akan ribet, tapi intinya begini…

…ketika pengunjung membuka situs anda, maka di belakang layar sebetulnya


server anda bekerja terus mengolah data untuk menampilkan halamannya.

Semakin banyak halaman yang dibuka, semakin berat kerjanya.

Plugin cache ini berfungsi untuk menyimpan data-data yang diolah oleh
server, kemudian disimpan di suatu tempat.

Ketika pengunjung datang, mereka akan diberikan data yang sudah diolah
dan disimpan tadi sehingga server anda tidak perlu mengolah data berkali-kali
untuk setiap pengunjung.

Dengan demikian prosesnya jadi lebih cepat.

Inilah beberapa plugin cache terbaik:

W3 Total Cache
Plugin cache gratis dengan fitur terlengkap.

Ada banyak fitur yang bisa kita atur secara manual di dalam plugin ini,
sehingga hasilnya jadi sesuai seperti yang anda inginkan.

Fitur-fitur utama W3 Total Cache:

 Segala jenis pengaturan cache


 Mendukung CDN, minify, dan GZIP
Harga: gratis (punya versi premium)

LIHAT DETAILNYA ›

WP Super Cache

Plugin W3 Total Cache di atas memang lengkap, tapi saking lengkapnya


kadang orang justru jadi bingung pengaturannya seperti apa.

Untuk itulah ada WP Super Cache.


Kalau anda tidak ingin pusing melihat banyak pengaturan dan ingin sekali
install langsung beres, plugin ini mungkin lebih pas buat anda.

Fitur-fitur utama WP Super Cache:

 Fitur cache yang cukup lengkap


 Proses pengaturan yang lebih mudah
Harga: gratis

LIHAT DETAILNYA ›

WP Rocket

Ada nggak sih plugin cache yang pengaturannya nggak ribet, tapi lengkap,
dan performanya paling bagus?

Ada… WP Rocket.

Dari sebuah uji coba yang dilakukan terhadap beberapa plugin cache,
ternyata WP Rocket yang performanya paling tinggi.

Fitur-fitur utama WP Rocket:

 Segala jenis cache, minify, CDN, dan GZIP


 Lazy Load (gambar dimuat belakangan, saat pengunjung scroll sampai
ke posisi gambarnya sehingga loading halaman jadi lebih cepat)
Harga: mulai dari $39
LIHAT DETAILNYA ›

Meningkatkan jumlah share ke social


media
Social media merupakan sumber pengunjung website yang sangat besar.
Bahkan untuk beberapa jenis website bisa lebih besar daripada Google.

Maka dari itulah social media tidak boleh dianggap remeh.

Kita ingin supaya konten-konten di website kita dibagikan ke social media


oleh pengunjung. Supaya semakin banyak yang datang.

Supaya mereka mau share, kita harus sediakan tombolnya.

Inilah plugin-plugin untuk menyediakan tombol share.

AddThis

AddThis merupakan plugin social sharing gratis yang fiturnya paling lengkap
dan desainnya paling indah.

Inilah fitur-fitur AddThis:

 Tombol sharing standar di awal/akhir konten


 Tombol sharing yang menempel di ujung kiri/kanan halaman dan ikut
turun ketika halaman discroll
 Tombol sharing untuk mobile
 Tombol follow akun social media
 Integrasi dengan Google Analytics
 Statistik jumlah share harian
Harga: gratis (ada versi premium)

LIHAT DETAILNYA ›

SumoMe

SumoMe adalah plugin dengan banyak fungsi, nanti akan dijelaskan lagi
fungsi lainnya tapi kali ini akan kita bahas social sharingnya saja.

Meskipun desainnya tidak banyak, tapi fitur share di SumoMe cukup lengkap.

Fitur-fitur Share di SumoMe:

 13 penempatan tombol social share, termasuk di awal/akhir konten dan


tombol yang ikut turun ketika halaman discroll
 Tombol share khusus mobile yang bisa diatur supaya menampilkan
social media yang berbeda dengan desktop (premium)
 Statistik harian
 Tombol share di atas gambar
 Tombol share yang muncul ketika pengunjung memblok tulisan
Harga: gratis (ada versi premium)

LIHAT DETAILNYA ›

Menutup celah keamanan WordPress


Saya bukannya mau menakut-nakuti, tapi WordPress itu sering jadi sasaran
hacker. Karena WordPress itu CMS paling populer, kalau seorang hacker
tahu caranya membobol WordPress maka dia bisa membobol banyak situs.

Pada dasarnya WordPress itu aman.

Sangat jarang ada website yang berhasil ditembus oleh hacker.

Tapi supaya kita sebagai pemilik website jadi semakin tenang, ada baiknya
plugin-plugin ini dimanfaatkan.

JetPack

JetPack adalah plugin WordPress yang punya banyak fungsi, kali ini akan kita
bahas fungsi yang bernama Protect dan Monitor.

Protect berfungsi untuk mencegah brute force.

Brute force itu metode hacking yang dilakukan dengan cara mencoba login
berkali-kali sampai passwordnya berhasil ditebak, baik itu manual maupun
secara otomatis.

Protect akan membatasi jumlah kesalahan password selama durasi tertentu.

Sehingga brute force jadi sulit/tidak bisa dilakukan.

Sedangkan Monitor, sesuai namanya, untuk memonitor situs dan


memberitahu anda lewat email kalau website anda down atau tidak bisa
diakses.
Harga: gratis

LIHAT DETAILNYA ›

iThemes Security

Untuk semakin meningkatkan keamanan, anda juga bisa menginstall plugin


yang satu ini.

Ada beberapa fitur penting yang mungkin anda butuhkan dari iThemes
Security seperti blokir alamat IP, scan virus, dan lain-lain.

Inilah fungsi-fungsi utama iThemes Security:

 Pemberitahuan lewat email ketika ada yang login


 Login 2 tahap dengan Google Auhenticator
 Scan file malware dengan penjadwalan otomatis
 Blokir alamat IP tertentu
 Mengubah alamat URL dashboard
 Menutup halaman dashboard dalam jam-jam tertentu
Harga: gratis (ada versi premium)

LIHAT DETAILNYA ›

Membuat berbagai jenis form


Biasanya di website kita butuh form. Sekedar form untuk pengunjung supaya
bisa menghubungi anda, atau form untuk proses jual beli.
Kalau anda mengerti programming, plugin ini tidak penting…

…tapi kalau anda awam seperti saya, membuat form itu tidak mudah. Supaya
mudah, kita pakai plugin.

JetPack

Salah satu fitur di JetPack adalah membuat form kontak. Kalau anda hanya
butuh form seperti ini, JetPack saja sudah cukup.

Harga: gratis

LIHAT DETAILNYA ›

Contact Form 7

Kalau anda tidak menggunakan JetPack (karena fiturnya kebanyakan), tapi


hanya butuh fitur contact form, gunakan plugin ini.

Selain itu, Contact Form 7 juga punya beberapa fitur yang JetPack tidak
punya seperti upload file, reCaptcha, integrasi dengan Akismet, dan lain-lain.
Harga: gratis

LIHAT DETAILNYA ›

Gravity Forms

Segala jenis form bisa anda buat di Gravity Forms.

Selain sekedar membuat form biasa, ini jenis form lain yang bisa anda buat di
Gravity Forms:

 Kuis
 Pendaftaran email list
 Survey
 Form layanan pelanggan
 Form pembayaran
Dan masih banyak lagi, tergantung bagaimana anda membuatnya.

Untuk menunjang fitur-fitur tersebut, Gravity Forms punya integrasi yang


sangat lengkap dengan aplikasi lain seperti MailChimp, Paypal, Stripe, Zapier,
dan lain-lain.

Harga: mulai dari $39

LIHAT DETAILNYA ›
Memperkecil ukuran gambar untuk
menghemat hosting
Website dalam bentuk apapun pasti berisi gambar. Kalau tidak, maka website
anda akan jadi membosankan.

Tapi gambar itu tidak ringan.

Gambar akan memakan banyak tempat di web hosting anda, dan gambar
akan membuat loading website anda jadi lebih lama.

Untungnya, gambar-gambar ini bisa kita kecilkan ukurannya.

EWWW Image Optimizer

Biasanya gambar-gambar yang kita gunakan di website itu tidak optimal.

Terlalu berat.

Dengan plugin ini, kita bisa mengkompres ukuran gambar supaya jadi lebih
ringan. Misalnya kalau anda mengupload gambar JPG yang tadinya
berukuran 500 KB, dengan plugin ini bisa jadi hanya 300 KB.

Inilah fitur-fitur EWWW Image Optimizer:

 Kompres gambar berformat JPG dan PNG otomatis saat diupload


 Metode lossless (tanpa penurunan kualitas) atau lossy (dengan sedikit
penurunan kualitas)
 Optimasi semua gambar yang sudah diupload sebelumnya sekaligus
Harga: gratis

LIHAT DETAILNYA ›

JetPack

JetPack punya fitur yang bernama Photon CDN.

Gambar yang anda upload akan otomatis dioptimalkan ukurannya. Selain itu,
gambar anda juga akan dicopy ke CDN (Content Delivery Network) untuk
ditampilkan kepada pengunjung.

Dengan demikian, pengunjung mengakses gambar bukan dari server anda


melainkan dari CDN tersebut.

Hasilnya, kita jadi menghemat banyak bandwidth.

Harga: gratis

LIHAT DETAILNYA ›

Mengoptimalkan Wodpress
terhadap mesin pencari
Semua website perlu dioptimasikan untuk mesin pencari agar peringkatnya di
Google tinggi, dan akhirnya mendapatkan banyak pengunjung.

Standarnya, WordPress sudah optimal, tapi masih bisa kita tingkatkan lagi.
Plugin SEO berfungsi untuk mengatur bagaimana website anda akan muncul
di hasil pencarian Google dan melacak serta memperbaiki error di Search
Console.

Ada 1 hal yang perlu anda ingat:

Plugin SEO bukan untuk meningkatkan rangking di Google. Plugin ini hanya
untuk menerapkan SEO dasar.

Yoast SEO

Plugin SEO yang paling populer saat ini.

Yoast SEO punya fitur paling lengkap dibandingkan dengan plugin lain. Tata
cara penilaian SEO-nya juga yang paling modern.

Selain itu, juga ada fitur optimasi social media.

Fitur-fitur utama Yoast SEO:

 Memberikan penilaian dari segi SEO untuk konten di website


 Membuat sitemap dalam format XML untuk Search Console
 Mengubah struktur judul halaman arsip
 Mengubah judul konten dan judul halaman (tag <title>)
 Menambahkan meta description
 Mengubah .htaccess dan robots.txt
 Melihat dan memperbaiki error di Search Console
 Memberikan tag canonical kalau diperlukan
Harga: gratis (ada versi premium)

LIHAT DETAILNYA ›

All-in-one SEO Pack

Fitur dasarnya hampir sama dengan Yoast SEO.

Sebenarnya anda install yang ini maupun Yoast SEO, sama saja…tidak ada
bedanya. Asal jangan install keduanya.

Kalau anda masih pemula dengan SEO, Yoast mungkin lebih bagus karena
punya skor penilaian untuk konten. Sedangkan kalau anda sudah paham
dengan SEO dan ingin plugin yang lebih sederhana, All-in-one SEO lebih
bagus.

Ini fitur-fitur utamanya:

 Membuat sitemap dalam format XML untuk Search Console


 Mengubah struktur judul halaman arsip
 Mengubah judul konten dan judul halaman (tag <title>)
 Menambahkan meta description
 Memberikan tag canonical kalau diperlukan
Harga: gratis (ada versi premium)

LIHAT DETAILNYA ›
Melihat statistik harian WordPress anda
Tujuan dari plugin ini adalah untuk melihat berapa jumlah pengunjung website
anda, halaman mana yang paling banyak dikunjungi, dan seberapa lama
mereka berkunjung.

Fungsi statistik ini sering dianggap remeh oleh pemula.

Padahal nantinya ketika website anda sudah berkembang, anda akan sangat
butuh dengan data-data ini.

Inilah plugin yang kita gunakan untuk mengumpulkan datanya.

Google Analytics by Yoast

Tool yang kita gunakan untuk mengumpulkan data sebenarnya adalah


Google Analytics. Sedangkan plugin ini berfungsi untuk mengintegrasikan
WordPress anda dengan Google Analytics.

Itu kalau anda tidak bisa integrasi secara manual.

Kalau anda bisa integrasi manual, tidak perlu install plugin ini.

Harga: gratis (ada versi premium)

LIHAT DETAILNYA ›

JetPack
Google Analytics merupakan tool statistik website yang paling bagus saat ini
karena fiturnya lengkap, bukan cuma untuk melihat jumlah pengunjung tapi
juga bisa digunakan untuk fungsi lain.

Tapi kalau anda tidak mau menggunakan Google Analytics dan hanya ingin
mengetahui jumlah pengunjung, gunakan JetPack.

JetPack punya fitur bernama Site Stats untuk mengetahui jumlah pengunjung
website anda.

LIHAT DETAILNYA ›

Membuat form pendaftaran email (optin


form)
Hampir semua website besar punya sistem atau sarana bagi pengunjung
mereka supaya bisa mendaftarkan emailnya.

Tujuannya supaya kita bisa mendatangkan mereka lagi.

Selain itu, kalau anda menjual produk/jasa, maka orang-orang yang


mendaftarkan emailnya merupakan calon-calon pembeli dan pelanggan anda.

Jadi ada 2 tujuan mengumpulkan email:

1. Mengembangkan website dengan lebih cepat


2. Mendapatkan pembeli/pelanggan
Inilah plugin yang bisa kita gunakan untuk membuat optin form pendaftaran
email.

SumoMe

SumoMe merupakan plugin yang punya banyak fitur yang bisa kita gunakan
untuk mengembangkan website. Salah satunya adalah untuk membuat optin
form.

Inilah beberapa fitur utama SumoMe terkait optin form:

 Form dalam bentuk popup


 Form yang muncul ketika halaman discroll
 Form horizontal di bagian atas halaman
 Form yang memenuhi layar
 Statistik pendaftar harian
 A/B testing (premium)
Harga: gratis (ada versi premium)

LIHAT DETAILNYA ›

Thrive Leads

Thrive Leads saat ini merupakan plugin optin form yang fiturnya paling
lengkap.
Selain itu, tampilannya juga sangat fleksibel.

Ada lebih dari 50 template yang tersedia di dalam plugin ini. Kalau anda
masih tidak puas, semuanya bisa anda ganti mulai dari warna, gambar,
ukuran. Semuanya.

Inilah fitur-fitur Thrive Leads:

 Menaruh optin form dimanapun di halaman anda


 Form dalam bentuk popup
 Form yang muncul ketika halaman discroll
 Form horizontal di bagian atas halaman
 Form yang memenuhi layar
 Statistik pendaftar harian
 Mengirimkan lead magnet secara otomatis
 A/B testing
 Desain yang bisa diatur sesuai selera
Harga: mulai dari $67

LIHAT DETAILNYA ›

Ngomong-ngomong, di website ini saya menggunakan Thrive Leads. Anda


mungkin sudah lihat beberapa formnya.

Membuat landing page untuk


berbagai kegunaan
Kalau anda ingin menawarkan sesuatu, misalnya menjual produk/jasa, maka
anda akan butuh landing page.

Kalau tidak, jadi tidak efektif.

Dengan landing page yang didesain secara khusus, maka konversinya akan
semakin besar. Artinya, penjualan meningkat.
Selain halaman penjualan, landing page juga bisa digunakan untuk halaman
depan atau sekedar untuk mengumpulkan email.

Tapi ada satu masalah:

Hampir semua theme WordPress tidak bisa digunakan untuk membuat


landing page. Harus manual atau bayar orang.

Maka dari itu, kita gunakan plugin-plugin ini.

Thrive Content Builder

Plugin ini pembuatnya sama dengan Thrive Leads tadi.

Pada awalnya, plugin ini cuma bisa digunakan untuk menghias konten di
WordPress. Makanya namanya Content Builder.

Tapi sekarang bisa digunakan untuk membuat landing page.

Ada lebih dari 100 template untuk landing page di plugin ini.

Kalau anda tidak puas, bisa diubah sendiri sampai sesuai selera. Prosesnya
juga tidak sulit, tidak perlu paham HTML dan CSS sama sekali.

Fitur-fitur Thrive Content Builder:

 Lebih dari 100 template siap pakai, semuanya bisa diubah sesuai selera
 Proses pembuatannya sangat mudah, tinggal drag & drop fitur yang
anda inginkan
 Bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan: pendaftaran email, webinar,
maupun penjualan
Harga: mulai dari $69
LIHAT DETAILNYA ›

Unbounce

Unbounce sebetulnya bukan hanya plugin, mereka punya platform tersendiri


sehingga tidak perlu WordPress.

Tapi bisa juga digunakan bersama WordPress.

Kalau anda merasa sebagai orang yang gaptek atau takut dengan hal-hal
yang rumit, coba gunakan WordPress.

Fitur-fitur Unbounce:

 Lebih dari 70 template siap pakai


 Proses pembuatannya sangat mudah
 A/B testing
 Punya banyak integrasi dengan aplikasi lain
LIHAT DETAILNYA ›

Optimizepress

Optimizepress adalah salah satu nama terbesar di dunia landing page dan
WordPress, karena mereka salah satu yang pertama kali menyediakan plugin
dan theme untuk memudahkan pembuatan landing page.
Meskipun sekarang sudah ada banyak layanan lain yang bahkan mungkin
lebih bagus dari Optimizepress, tapi mereka masih punya beberapa
keunggulan.

Kalau dijelaskan secara singkat, Optimizepress adalah yang terlengkap.

Dari satu sistem ini anda bisa dapat banyak hal.

Ini fitur-fitur Optimizepress:

 Theme untuk landing page dengan lebih dari 30 template siap pakai
 Proses pembuatan yang cukup mudah
 Plugin untuk keanggaan premium
 A/B testing
 Bisa digunakan sebagai landing page, halaman penjualan, pendaftaran
webinar, atau untuk pendaftaran email list
 Punya banyak integrasi dengan aplikasi lain
Harga: mulai dari $97

LIHAT DETAILNYA ›

Itulah semua plugin terbaik untuk WordPress dari berbagai kategori dan
pertimbangan. Silahkan install yang menurut anda paling sesuai dengan
kebutuhan website anda.

Lanjut ke bab berikutnya ›

Cara Mengganti Favicon di WordPress


Anda pasti sudah sering memperhatikan di sebelah kiri tab browser yang
anda gunakan ada logo kecil yang berbeda untuk masing-masing website.

Logo ini namanya Favicon.

Fungsinya untuk supaya website anda mudah dikenali.

Hampir semua website punya favicon. Maka dari itu, kalau anda tidak
menggunakan favicon, website anda kesannya seperti belum jadi.

Inilah cara mengganti favicon di WordPress.

Kalau anda tidak suka menonton video, ikuti langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Persiapkan gambar untuk favicon


Ukuran minimalnya adalah 512px dan berbentuk persegi (bukan persegi
panjang). Lebih dari 512px diperbolehkan, asal tidak kurang.

Format gambar yang bisa dipakai yaitu JPG, PNG, atau GIF.

Gambar inilah yang akan digunakan sebagai favicon.


Langkah 2: Masuk ke menu Appearance >
Customize
Masuk ke dashboard WordPress dengan mengetik
http://namadomain.com/wp-admin di browser anda.

Setelah itu masuk ke menu Appearance > Customize.

Di dalam halaman ini ada berbagai pilihan untuk memodifikasi tampilan blog
anda, salah satunya adalah dengan mengganti favicon.

Langkah 3: Upload favicon


Dari halaman Customize, masuk ke menu Site Identity.

Kemudian klik tombol Select Image, upload gambar yang sudah anda
persiapkan tadi.

Setelah selesai, klik Save & Publish.

Sekian…

…terakhir, untuk memeriksa coba buka halaman depan website WordPress


anda lagi.

Lihat di bagian ini:

Kalau belum ada, coba refresh.

Kalau masih belum ada juga, gunakan gambar lain.


Cara Mengatur dan Menambahkan
Widget di WordPress

Widget adalah blok-blok tertentu di website WordPress anda yang bisa


dipasangi elemen seperti gambar, tulisan, link, aplikasi, dan/atau script
lainnya.

Lokasi widget tiap theme WordPress berbeda-beda.

Widget yang paling umum biasanya berupa sidebar. Lokasinya di sebelah kiri
atau kanan post anda.

Dalam panduan ini kita akan belajar cara memodifikasi widget.

Silahkan lihat video ini:

Masuk ke dashboard WordPress anda (http://namadomain.com/wp-admin),


kemudian masuk ke menu Appearance > Widgets.

Anda akan melihat ada 2 kolom.


Kolom sebelah kiri berisi daftar widget-widget yang bisa anda gunakan.

Sedangkan kolom di sebelah kanan berisi lokasi-lokasi widget di website


anda. Setiap lokasi widget diberi judul yang biasanya mendeskripsikan
dimana widget tersebut terpasang.

Misalnya widget dengan nama Sidebar berarti berlokasi di sidebar.

Sedangkan widget dengan nama Footer berlokasi di footer (bagian bawah


atau “kaki” website).

Apa yang sebaiknya dipasang di Widget


website?
Apapun, tergantung keinginan anda dan tergantung lokasinya.

Untuk widget sidebar, ini yang biasanya dipasang:

1. Post terbaru
2. Post terpopuler
3. Link menuju akun social media
4. Form pendaftaran email
5. Penjelasan singkat mengenai anda dan/atau website anda
6. Link-link yang bermanfaat untuk pembaca
7. Search
8. Iklan
Tidak hanya 8 hal ini saja yang bisa dipasang, tergantung keinginan anda.

2 tips tambahan:

Tempatkan elemen yang anda rasa penting di bagian paling atas widget dan
jangan pasang terlalu banyak widget di sidebar.

Cara Membuat Menu Navigasi di


WordPress

Menu adalah fitur di WordPress dimana anda bisa menaruh beberapa link di
bagian tertentu website anda.
Biasanya menu ini kita jadikan navigasi.

Dalam panduan ini, kita akan belajar cara membuat menu:

Masuk ke dashboard WordPress anda (http://namadomain.com/wp-admin),


kemudian masuk ke menu Appearance > Menu.

Buat menu pertama anda.

Setelah itu, pilih page, post, atau link yang ingin anda tampilkan di menu ini.

Terakhir, centang lokasi dimana menu ini ingin anda tampilkan. Kemudian
tekan tombol Save Menu.

Selesai.

Apa yang sebaiknya ada di menu


navigasi?
Keberadaan menu navigasi sangat penting bagi pengunjung supaya mereka
bisa berkeliling situs anda dengan mudah.

Menu navigasi biasanya berisi halaman-halaman terpenting di website anda.

Ini beberapa contoh link yang ada di navigasi:

1. Homepage
2. Blog atau arsip post terbaru (kalau berbeda dengan homepage)
3. Tentang website anda
4. Halaman untuk meghubungi anda
5. Halaman-halaman lainnya yang penting

Cara Mengubah Permalink di WordPress,


dan Prinsip Permalink yang Optimal
Permalink adalah alamat URL yang diberikan kepada post atau page di
website WordPress anda.

Jadi setiap post dan page punya permalink masing-masing.

Di WordPress, setiap kali kita membuat post atau page, mereka akan
mendapatkan permalink secara otomatis. Tapi kita bisa mengubah
strukturnya secara keseluruhan maupun satu per satu.

Sekarang akan kita pelajari caranya.

Silahkan lihat video di bawah ini:

Kalau anda tidak ingin menonton video, baca panduan berikut:

Mengubah struktur permalink website


Sebelum versi 4.2, permalink standar dari WordPress seperti ini:

http://namadomain.com/?p=23
Angka 23 di atas adalah identitas atau ID dari post anda. Setiap post punya
ID yang berbeda.
Permalink seperti itu tidak bagus…

…karena kalau kita lihat secara sekilas tanpa mengunjungi, kita tidak bisa
tahu apa isinya.

Maka dari itulah sejak versi 4.2 WordPress mengganti standarnya supaya
mengandung judul post.

Kalau anda ingin mengganti permalink, ikuti langkah berikut:

Masuk ke menu Settings > Permalinks.

Pilih selain yang paling atas.

Saya pribadi lebih suka yang “Post name” karena singkat dan mudah dihapal.
Tapi ini tidak berpengaruh besar, terserah anda.

Mengubah permalink untuk setiap post dan page


Saat sedang membuat post, anda akan melihat yang seperti di gambar ini:
Ini adalah permalink untuk post tersebut.

Kalau tidak anda atur secara manual, kata-kata yang digunakan dalam
permalink sama dengan judul post anda.

Permalink ini juga bisa kita ganti.

Tekan tombol edit di sebelahnya, kemudian masukkan permalink yang anda


inginkan.

Ingat, permalink tidak boleh mengandung spasi. Gunakan tanda strip (-)
sebagai pengganti spasi.

Prinsip permalink yang bagus


Permalink yang bagus adalah permalink yang:

1. Singkat
2. Deskriptif (bisa mendeskripsikan isi dari halamannya)
Tapi kenapa harus mengikuti 2 prinsip tersebut?

Ada 3 alasan…

Pertama, anda sebagai pemilik website nantinya akan secara aktif


mempromosikan konten-konten website ke tempat lain.

Supaya anda tidak perlu bolak-balik membuka website, maka ada baiknya
permalink ini singkat.

Supaya anda sendiri ingat.


Yang kedua, supaya orang lain juga ingat.

Misalnya, di website ini saya punya sebuah panduan optimasi untuk mesin
pencari (SEO). Alamatnya adalah http://panduanim.com/seo/

Singkat, bahkan hanya 3 huruf.

Jadi nantinya ketika orang-orang ingin membaca atau merekomendasikan


panduan tersebut, mereka akan langsung ingat tanpa perlu mencari-cari lagi.

Alasan ketiga, Google lebih suka URL yang deskriptif.

Ini sebetulnya akan anda pelajari lebih lanjut dalam panduan SEO.

Tapi intinya URL yang mengandung kata kunci dari halaman tersebut bisa
mendapatkan peringkat yang lebih baik di hasil pencarian Google.

Itulah 3 alasan mengap permalink harus singkat dan deskriptif.

Lanjut ke bab berikutnya ›

Selesaikan Semua Pengaturan Ini


Sebelum WordPress Anda Diperkenalkan
ke Medan Perang
Setelah melakukan instalasi WordPress, website anda belum langsung siap
untuk terjun ke medan perang.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan.

Tujuannya supaya website anda terkesan berbeda dari yang lain. Dan yang
lebih penting: supaya tidak seperti website yang belum jadi.

Inilah persiapannya:

Hapus post & page bawaan WordPress


Saat baru menginstall WordPress, ada post, page, dan komentar yang
muncul secara otomatis.

Judul postnya yaitu “Hello World!”

Sedangkan judul pagenya adalah “Sample Page”.


Hapus kedua halaman ini karena tidak anda butuhkan.

Ubah nama kategori Uncategorized


Masuk ke menu Posts > Categories.

Anda akan melihat ada sebuah kategori bernama Uncategorized. Kategori ini
tidak bisa dihapus sampai anda membuat kategori lain.

Maka dari itu, lebih baik kita ubah namanya.

Kategori ini akan otomatis terpilih ketika saat membuat post anda tidak
memilih kategori lain. Jadi, ini adalah kategori defaultnya.

Ini bisa anda ubah di Settings > Writing.

Hilangkan user dengan username Admin


Di luar sana ada banyak robot otomatis yang mengincar website-website
dengan platform WordPress, termasuk website anda. Mereka akan mencobe
menebak-nebak username dan passwordnya.

Dan username yang paling pertama ditebak adalah Admin dan Administrator.

Maka dari itu, sebaiknya anda tidak punya akun dengan 2 username tersebut.

Kalau sudah terlanjur, buat akun baru melalui Users > Add New.
Ubah rolenya dari Subscriber menjadi Administrator. Kemudian hapus user
anda yang menggunakan username Admin.

Atur format tanggal


Supaya kedepannya tidak bingung dengan tanggal, atur formatnya sesuai
tempat tinggal anda.

Buka Settings > General.

Dari sini, ubah Timezone, Date Format, dan Time Format.

Atur berapa jumlah post dalam satu halaman


Di halaman arsip atau halaman blog, standarnya ada 5 post yang ditampilkan
dalam satu halaman.

Anda bisa mengubah jumlahnya.

Masuk ke menu Settings > Reading.


Ubah angkanya di “Blog pages show at most” menjadi jumlah post yang anda
inginkan.

Ubah feed dari full menjadi summary


Masih di menu yang sama.

Di bagian “For each article in a feed, show”, ganti dari Full text menjadi
Summary (kecuali kalau anda tahu dan memang ingin memunculkan full text).
RSS feed ini sering digunakan untuk menduplikasi artikel oleh orang lain.

Dengan mengubah full text menjadi summary, maka orang-orang tidak akan
bisa menduplikasi artikel anda secara otomatis.

Atur agar semua komentar tidak langsung muncul


Pada dasarnya, di WordPress komentar akan menunggu persetujuan anda
dulu sebelum diterbitkan.

Tapi kalau ada seseorang yang sudah pernah anda approve mengirim
komentar lagi, komentar ini akan langsung muncul tanpa persetujuan dari
anda.

Ini bisa jadi celah untuk spammer.


Untuk mengubah pengaturannya, masuk ke Settings > Discussion.

Pada bagian “Before a comment appears” hilangkan centang pada “Comment


author must have a previously approved comment”, dan centang yang di
atasnya.

Ubah permalink ke format yang lebih baik


Standarnya, setiap kali membuat post baru maka alamatnya akan jadi kira-
kira seperti ini:

http://namadomain.com/?p=23

Ini tidak bagus karena tidak deskriptif…

…artinya anda tidak bisa tahu apa isi dari post tersebut kalau hanya melihat
URLnya.

Mesin pencari seperti Google juga tidak suka dengan URL seperti ini.

Maka dari itu, permalinknya kita ubah.

Masuk ke menu Settings > Permalinks.

Ubah menjadi salah satu dari 4 pilihan selain yang paling atas:
Saya pribadi lebih suka yang “Post name” karena paling singkat dan mudah
diingat. Tapi terserah anda.

Daftar di Gravatar
Sebagai pemilik website WordPress, konten-konten anda nantinya akan
mendapatkan komentar dari orang lain.

Ketika berkomentar, ada foto yang muncul.

Untuk mengganti foto ini, daftar di Gravatar.


Gunakan email yang sama dengan yang anda gunakan di WordPress anda.

Kalau tidak, maka ketika berkomentar, avatar anda akan jadi sama seperti
orang lain.

Lengkapi profil
Tergantung theme yang anda gunakan, kadang-kadang profil dari akun anda
akan diperlihatkan secara umum.

Karena itu, lengkapi profil anda supaya tidak kosong.

Masuk ke menu Users > Your Profile.

Lengkapi nama, email, website, akun Google+, Twitter, Facebook, dan


Biographical info yang terdiri dari 1-3 kalimat untuk mendeskripsikan diri anda.

Instalasi Google Analytics dan Search Console


Kedua tool ini berperan besar dalam pengembangan website. Saya selalu
menyarankan agar semua website menginstall keduanya.

Tapi ini akan kita bahas dalam bab berikutnya.

Lain-lain (yang sudah dibahas di bab-bab


sebelumnya)
1. Ganti theme sesuai selera anda
2. Install plugin yang anda butuhkan
3. Pasang favicon
4. Hilangkan widget standarnya dan pasang sesuai kebutuhan anda
5. Buat menu navigasi
Cara Memasang Google Analytics dan
Google Search Console di WordPress

Saya sering dengar kalimat ini:

Anda tidak akan bisa melakukan peningkatan performa terhadap apa yang
tidak anda ukur.

Misalnya kalau anda seorang atlet lomba lari. Supaya kecepatan lari anda
semakin bagus, maka anda harus tahu seberapa kecepatan anda sekarang.

Kalau tidak, maka kita tidak tahu apakah sudah bagus atau belum…

…hanya mengandalkan feeling.

Dalam pengembangan website juga sama.

Anda tidak akan tahu bagaimana cara yang efektif untuk mendapatkan
pengunjung dan membuat mereka puas kalau anda tidak tahu seperti apa
kondisi anda sekarang.
Masuk akal?

Maka dari itulah pengukuran terhadap performa website itu penting.

Salah satu alat bantu yang bisa kita gunakan yaitu Google Analytics.

Dalam panduan ini, anda akan belajar bagaimana cara memasang Google
Analytics dan Google Search Console ke website anda.

Proses Install Google Analytics


Silahkan lihat video ini:

Atau kalau anda tidak suka menonton video, silahkan ikuti panduan berikut
ini:

Langkah 1: Install plugin bernama Google Analytics by Yoast

Kalau anda belum tahu cara instalasi plugin, lihat panduan ini.

Plugin ini sebetulnya tidak wajib diinstall. Kita masih bisa memasang Google
Analytics tanpa plugin ini.

Tapi supaya mudah, kita pakai plugin ini saja.

Langkah 2: Integrasi WordPress dengan Google Analytics

Setelah instalasi plugin, buka menu Analytics > Dashboard.

Klik link “authenticate your Google Analytics profile here” yang ada di halaman
tersebut.
Lalu klik tombol “Authenticate with your Google Account”.

Akan muncul jendela baru.


Di dalam jendela ini, anda akan diminta untuk memberi ijin plugin Yoast
tersebut ke dalam akun Google Analytics anda.

Ikuti tahapannya.

Setelah itu, anda akan diberikan sebuah kode.

Copy kode ini, lalu tutup jendelanya.

Di halaman WordPress anda, akan ada suatu kolom untuk menaruh kode
yang barusan anda copy. Paste kode tersebut di sini.

Setelah itu klik “Save authentication code”.

Langkah 3: Daftar di Google Analytics

Masuk ke link ini: Google Analytics.

Klik Sign in di kanan atas.

Setelah itu anda akan diminta mendaftar dan memasukkan informasi website.
Lengkapi informasinya.
Setelah lengkap, klik tombol “Get Tracking ID”.

Kembali lagi ke halaman WordPress anda, di Analytics > Dashboard. Reload


halaman ini.

Setelah itu anda akan melihat menu “Analytics profile”.

Pilih yang barusan anda buat.

Simpan, klik Save changes.


Selesai.

Verifikasi Google Search Console


Silahkan lihat video ini:

Atau kalau anda tidak suka menonton video, silahkan ikuti panduan berikut
ini:

Untuk memverifikasi Search Console dengan cara yang akan dijelaskan di


bawah ini, anda harus sudah memasang Google Analytics sesuai cara di
atas.

Kemudian buka link ini: Google Search Console.

Di halaman ini ada sebuah kolom tempat memasukkan alamat website.


Masukkan alamat website anda.

Setelah itu klik Add Property.

Di halaman selanjutnya, klik Verify.

Selesai.

Pengaturan Plugin Yoast SEO untuk


Mengoptimalkan WordPress Anda
Terhadap Mesin Pencari
Yoast SEO merupakan plugin SEO yang fiturnya paling lengkap saat ini. Saya
sendiri di PanduanIM juga menggunakan plugin Yoast SEO.

Fungsinya untuk memaksimalkan kinerja SEO WordPress anda.

Supaya lebih “ramah” dengan mesin pencari.

Meskipun plugin ini tidak wajib kalau anda sudah tahu seluk-beluk WordPress
dan SEO, tapi untuk pemula sebaiknya gunakan plugin ini.

Sekarang kita akan belajar untuk mengatur Yoast SEO supaya optimal.

Sebelum itu, satu hal lagi…


Ada 1 kesalahpahaman yang sering dialami oleh pemula ketika menggunakan
Yoast SEO.

Plugin ini hanya untuk memaksimalkan kinerja SEO WordPress anda.

Bukan untuk mendapatkan peringkat satu.

Jadi, kalau setelah memasang dan mengatur plugin ini anda belum juga bisa
menjadi peringkat 1 di Google…wajar.
Yoast SEO hanya 5% dari keseluruhan ilmu SEO yang ada.

Oh ya, satu lagi:

Karena kita akan membahas topik tentang SEO (optimasi untuk mesin
pencari), maka ada baiknya anda membaca bab-bab awal dari Panduan
SEO ini terlebih dahulu.

Instalasi plugin Yoast SEO


Silahkan lihat video ini kalau anda belum tahu cara menginstall plugin:

Singkatnya, seperti ini:

Masuk ke menu Plugins > Add New dari dashboard WordPress.

Cari plugin bernama Yoast SEO.

Klik tombol Install Now, lalu klik link Activate Plugin setelah instalasinya
selesai.

Pengaturan dasar plugin Yoast SEO


Pengaturan ini akan kita bagi menjadi 2 bagian. Pertama, pengaturan dasar
(yang akan kita bahas sekarang) dan pengaturan untuk setiap kali anda
membuat post baru.

Ini tahapannya:

1. Pengaturan General
Masuk ke menu SEO > General dari dashboard WordPress.

Setelah itu klik tab Your Info.

Masukkan nama website anda ke form “Website name:” dan masukkan


alternatif nama website di “Alternate name:”.
Kemudian pilih apakah website anda perorangan atau perusahaan.

Ini contohnya:

2. Pengaturan Titles & Metas


Masuk ke menu SEO > Titles & Metas dari dashboard.

Title adalah judul halaman situs anda yang muncul di setiap halaman di
bagian atas browser.

Sedangkan Meta (atau meta description) adalah penjelasan singkat yang


muncul di hasil pencarian Google.

Masuk ke tab Homepage.

Di sini anda akan melihat ada banyak tanda %, seperti di gambar ini:
Ini penjelasannya:

 %%sitename%% – nama website anda, bisa diubah di Settings >


General
 %%page%% – halaman website anda, kalau pengunjung ada di
halaman 2, maka akan muncul Page 2 secara otomatis
 %%sep%% – tanda pemisah, ini bisa anda ubah di tab General
 %%sitedesc%% – tagline website anda, bisa diubah di Settings >
General
Untuk Title template saya sarankan biarkan seperti itu.

Sedangkan di bagian Meta description template, masukkan 1-2 kalimat yang


menjelaskan website anda. Maksimal 160 huruf.

Lanjut ke tab Post Types

Di halaman ini anda akan melihat beberapa kolom Title template dan Meta
description template untuk Posts, Pages, dan Media.

Untuk Title template, hapus %%sep%% %%sitename%%.

Jadi sisanya hanya %%title% %%page%%.

Seperti gambar ini:


Lakukan untuk semua yang ada di halaman tersebut.

Sedangkan untuk Meta description template, biarkan kosong.

Kalau sudah, lanjut ke Taxonomies

Sama seperti Post Types, hapus %%sep%% %%sitename%% dari semua


Title template di halaman ini.

Lanjut ke Archives.

Di bagian Duplicate content prevention, lihat ada baris dengan tulisan “Add
noindex, follow to the author archives”.

Kalau website anda dikelola oleh satu orang (1 user), centang pilihan ini:
Sedangkan kalau website anda dikelola oleh banyak orang dengan lebih dari
1 user, biarkan tidak dicentang.

Kalau sudah selesai, klik tombol Save Changes.

3. Pengaturan Social
Masuk ke menu SEO > Social.

Di tab Accounts, isikan kolom-kolom yang kosong dengan akun social media
anda. Tidak perlu diisi semua.
Setelah itu, lanjut ke tab Facebook.

Di kolom Image URL (ada 2), upload gambar berukuran 470x246px atau lebih
besar. Gambar ini sebaiknya yang bisa mendeskripsikan website anda.

Kemudian klik tombol Copy home meta description.


Lengkapi Title-nya.

Terakhir, klik tombol Add Facebook Admin. Setelah itu anda akan diminta
memasukkan Facebook user ID. Gunakan website ini untuk mencari user ID
anda.

Sekarang kita langsung lanjut ke tab Google+.

Centang pilihan Add Google+ specific post meta data.

Kemudian copy-paste alamat profil Google+ anda ke kolom yang diberikan.

Kalau sudah, klik Save Changes.


4. Pengaturan Search Console
Sekarang kita loncat ke menu SEO > Search Console.

Klik tombol Get Google Authorization Code. Ikuti langkah-langkahnya sampai


anda mendapatkan suatu kode.

Paste kode tersebut di kolom yang diberikan.

Selesai.

Masih ada beberapa menu lagi yang tidak kita bahas, karena memang tidak
perlu diubah. Tapi silahkan pelajari sendiri, siapa tahu anda butuh mengubah
sesuatu.

5. Pengaturan Categories
Masuk ke menu Posts > Categories.

Ini halaman kategori anda, mestinya di sini sudah ada minimal 1 kategori.

Klik Edit pada salah satu kategori.


Scroll ke bawah sampai anda menemukan Yoast SEO Settings.

Di halaman ini anda bisa mengganti judul standarnya, kemudian


menambahkan meta description.

Silahkan ganti sesuai selera.

Yang terpenting, pastikan judul dan meta description mengandung kata kunci
sesuai judul kategori anda.

Pengaturan SEO untuk post dan page


Setiap kali membuat dan menerbitkan post, ada pengaturan SEO yang harus
anda lakukan untuk setiap post.

Masuk ke menu Posts > All Posts > Edit salah satu post.

Atau buat post baru di Posts > Add New.


Di halaman editor ini, scroll ke bagian bawah sampai anda melihat Yoast
SEO. Inilah yang akan kita atur.

Pertama, masukkan keyword target anda ke Focus Keyword.

(Silahkan pelajari SEO dulu kalau tidak mengerti apa maksudnya)

Setelah memasukkan focus keyword, anda akan melihat penilaian SEO untuk
post anda. Pelajari penilaian tersebut, karena bermanfaat untuk menambah
pengetahuan SEO anda.

Di atasnya, anda akan melihat Snipped editor.

Ganti tulisan judul yang berwarna biru ini supaya mengandung keyword.
Sebisa mungkin panjangnya dibatasi sampai 60 huruf, tapi tidak apa-apa
kalau lebih.

Di bawah judul dan URL (warna biru dan hijau) ada meta description.

Deskripsikan artikel anda dalam kurang dari 160 huruf. Sertakan minimal dan
maksimal 1 kali keyword yang anda targetkan.

Di sebelah kirinya ada 2 icon lagi.


Icon yang seperti roda gigi adalah pengaturan teknikal SEO. Kalau anda tidak
mengerti fungsinya, abaikan saja.

Icon yang seperti tanda “<” adalah pengaturan social media. Kalau anda ingin
supaya post tersebut ditampilkan dengan judul yang berbeda di Facebook
dan Twitter, ganti di sini.

Itulah semua pengaturan Yoast SEO.

Setelah mengikuti semua langkah di atas, website anda sudah teroptimasi


secara SEO.

Meskipun begitu, ini baru 5%…

…sisanya tergantung dari kualitas konten dan cara anda mempromosikan


website.

Anda mungkin juga menyukai