Alasannya karena gratis, fiturnya tidak terbatas, dan proses belajarnya sangat
mudah. Bahkan kalau anda belum pernah memegang komputer
sebelumnya pun anda akan bisa membuat website dalam 5 menit.
Dalam seri panduan ini anda akan belajar dasar-dasar WordPress, mulai dari
instalasi sampai menguasai fitur-fiturnya.
Dalam 30 menit ke depan, anda juga akan bisa membuat sebuah website
berbasis WordPress.
Apa itu WordPress?
WordPress adalah sebuah Content Management System (CMS) yang bersifat
open source. Dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti, WordPress
merupakan sebuah software yang akan memudahkan anda untuk membuat
website dan mengelola konten secara online.
Saat ini, WordPress merupakan CMS terpopuler di dunia.
Anda sendiri pun secara sadar atau tidak sadar pasti sudah pernah
berkunjung ke website berbasis WordPress. Wajar, karena lebih dari 25%
website di internet dibuat dengan WordPress.
Tapi bukan hanya itu, inilah alasan utama kenapa website-website besar
menggunakan WordPress:
Tanpa panjang lebar lagi, mari kita mulai ke bab pertama panduan ini.
Oleh karena itu, sekarang akan kita bahas secara obyektif apa saja
keunggulan dan kelemahan dari masing-masing platform.
Meskipun namanya sama dan berasal dari perusahaan yang sama, tapi
WordPress.org dan WordPress.com punya perbedaan yang sangat besar.
Apaan tuh?
Supaya mudah dipahami, kita ibaratkan seperti tempat tinggal:
Self hosted itu ibarat rumah pribadi. Rumah yang sepenuhnya milik anda
sendiri, di tanah sendiri, dan bukan milik orang lain.
Anda tidak perlu biaya sama sekali untuk membuat akun di keduanya.
Meskipun ada batasan storage, nantinya anda bisa membayar bulanan untuk
meningkatkan kapasitas.
Anda juga tidak butuh membeli domain kalau anda rela alamat website anda
jadi seperti ini: websiteanda.blogspot.com atau websiteanda.wordpress.com.
WordPress.com dan .org lebih mudah untuk dikelola dan punya tampilan
dasbor yang lebih ramah. Blogger sedikit lebih membingungkan terutama
ketika anda ingin mencari suatu menu di dasbornya.
Tampilan
Ada 2 hal yang ingin saya bahas dalam bagian ini.
Ada ribuan template gratis dan berbayar yang bisa anda gunakan. Kalau anda
masih tidak puas, bisa juga ubah sendiri sampai sesuai selera.
1. WordPress.org
2. Blogger
3. WordPress.com
Fitur
Kalau kita lihat fitur dasar sebagai CMS, ketiganya setara. Sama-sama bisa
membuat post dan page, memasukkan gambar, video, dan multimedia lain.
1 halaman dibatasi hanya bisa berukuran 1 MB. Jadi anda tidak akan bisa
membuat 1 halaman yang berisi banyak gambar.
Karena sifatnya open source, kita juga bisa modifikasi semua fiturnya.
1. WordPress.org
2. Blogger
3. WordPress.com
Jadi anda tidak bisa mendapatkan penghasilan dari iklan kalau anda
menggunakan WordPress.com. Tapi anda tetap bisa mendapatkan
penghasilan dengan cara lain misalnya berjualan produk.
Tidak bisa dikembalikan lagi. Bahkan konten-konten yang sudah anda buat
tidak bisa diambil kembali.
Bahkan kalau anda tanya orang yang sudah pernah mencoba kedua platform
ini, Blogger dan WordPress, mereka pasti bilang WordPress lebih mudah
digunakan.
Padahal yang seperti itu tidak perlu anda sentuh sedikit pun.
Keduanya setara.
Asalkan anda tidak menginstall plugin atau template bajakan yang berpotensi
terinfeksi virus.
Lagipula kalau website anda masih baru, tidak akan ada orang yang akan
iseng-iseng melakukan hacking ke website anda.
Kalau anda membeli hosting yang umum digunakan oleh orang-orang, tidak
akan ada masalah.
Alasan kenapa WordPress.com dan Blogger tidak bisa rusak karena anda
tidak bisa mengubah kodenya (selain HTML dan CSS).
WordPress.org juga tidak akan bisa rusak kalau anda tidak mengutak-atik hal
yang tidak anda ketahui fungsinya.
Meskipun fiturnya terbatas, tapi kalau anda bisa membuat konten yang
berkualitas, maka website anda pasti bisa sukses.
Dalam video yang saya rekam untuk panduan ini, prosesnya hanya memakan
waktu kurang dari 5 menit.
Untuk itulah di panduan ini saya menyediakan langkah-langkah dari nol yang
bisa anda ikuti sekarang juga untuk membuat website dengan WordPress.
Hosting atau web hosting adalah tempatnya website anda ditaruh. Semua file-
file yang berhubungan dengan website ditaruh di hosting.
Sedangkan domain adalah alamatnya.
Untuk bisa mengakses website anda, maka orang-orang akan mengetik nama
domain anda di browsernya. Contohnya nama domain blog saya ini adalah
panduanim.com.
Rekomendasi hosting
Ada banyak penyedia layanan hosting dan domain.
Niagahoster
Rumahweb
Dewaweb
Ketiganya memberikan domain gratis kalau kita menyewa hosting.
BlueHost
HostGator
SiteGround
Sebelum kita lanjut, hati-hati… di internet ada banyak orang yang tidak jelas
asal-usulnya menawarkan layanan hosting murah.
Instalasi WordPress
Ada 2 alternatif cara instalasi WordPress.
Kalau anda tidak suka menonton video, silahkan ikuti panduan di bawah ini.
1. Buka namadomain.com/cpanel
Masuk ke alamat CPanel anda. Lalu masukkan username dan password yang
diberikan saat membeli hosting.
Tampilan CPanel di hosting anda mungkin akan berbeda dari yang ada di
video di atas, tapi caranya tidak akan berbeda jauh.
Kalau tidak ada, anda juga bisa menggunakan Fantastico. Kalau tidak ada
juga, ikuti panduan instalasi lewat FTP di bawah.
1. Download WordPress
Upload file WordPress dalam format .zip yang baru anda download tadi ke
halaman ini. Setelah uploadnya selesai, klik tombol extract dari menu:
Klik Reload dari menu, kemudian akan ada sebuah folder bernama
wordpress:
Klik ‘Move’ atau ‘Move file’ di menu, lalu hapus /wordpress seperti gambar di
bawah:
3. Membuat user dan database
Agar semua fungsi di WordPress anda bisa berjalan mulus, maka anda harus
membuat database.
Kembali ke CPanel.
Hampir selesai.
3. Selesaikan instalasinya
Dari sini anda akan diantarkan untuk melakukan instalasi WordPress tahap
akhir. Silahkan ikuti seperti gambar di bawah ini:
Kalau setelah ada submit ternyata pesannya “Error establishing a database
connection”, berarti ada yang salah di nama database, username, dan
password.
Supaya website anda bisa mendapatkan pengunjung, maka anda harus mulai
membuat konten yang bisa mereka nikmati.
Post pada dasarnya berupa artikel atau tulisan. Tapi anda juga bisa
memasukkan gambar, video, dan link sehingga konten anda jadi lebih
beragam.
Toolbar
Gambar di atas adalah toolbar yang berisi tombol-tombol untuk mengatur
format post anda. Dari sini anda bisa membuat agar tulisan anda dicetak
tebal, miring, garis bawah, dan lain-lain.
Saat menggunakan tombol ini, akan ada garis batas yang muncul di post
anda. Tulisan-tulisan yang berada di atas garis batas akan diperlihatkan di
halaman arsip.
Di halaman tersebut anda akan melihat beberapa post yang hanya berisi
pendahuluannya lalu disertai link untuk membaca kelanjutannya.
Bagian ini berfungsi untuk mengubah bentuk dari post anda. Misalnya kalau
post anda hanya berisi video, gunakan format video. Kalau hanya berisi
sebuah gambar, pilih image.
Kedua fitur ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bab lain.
Featured Image
Featured image adalah gambar utama dari post anda. Biasanya muncul di
bagian atas post.
Anda tidak selalu harus menggunakan featured image, tapi ada theme
WordPress yang mewajibkan menggunakan fitur ini.
Di editor Visual, kalau anda menekan tombol Bold dari toolbar maka teksnya
akan terlihat dicetak tebal. Kalau anda memasukkan gambar, maka gambar
tersebut akan diperlihatkan langsung di dalam editor.
Di dalam editor Text, kita menggunakan kode HTML. Jadi, anda tidak akan
melihat teksnya ditebalkan, melainkan akan muncul tag <strong> yang
mengelilingi teks. Kalau anda memasukkan gambar, maka akan muncul tag
<img>.
Kalau anda tidak mengerti apa itu HTML, gunakan editor Visual saja. Editor
Text hanya digunakan untuk hal-hal yang tingkatannya lebih lanjut.
Kadang kita ingin memisahkan suatu post menjadi lebih dari satu halaman.
Misalnya kalau artikel anda terlalu panjang atau kalau anda butuh lebih dari
satu bab.
Klik editor Text, kemudian pada bagian yang ingin anda potong tulis tag ini:
<!--nextpage-->
Publish
Tombol Save Draft digunakan kalau anda ingin menyimpan post anda tanpa
menerbitkan. Tombol Preview digunakan untuk melihat seperti apa hasilnya
tanpa menerbitkan.
Caranya ada 2:
Tapi ini susah karena orang-orang biasanya tidak suka membaca artikel
panjang, kecuali kalau tulisan anda bagus dan mampu membuat mereka
betah.
Karena video lebih mudah untuk disimak daripada tulisan, maka akan ada
lebih banyak orang yang menonton sampai habis.
Animoto
Blip
Cloudup
CollegeHumor
DailyMotion
Facebook (bisa juga selain video)
Flickr
FunnyorDie
Hulu
TED
Twitter (bisa juga selain video)
VideoPress
Vimeo
Vine
WordPress.tv
YouTube
Untuk melihat yang bisa ditempel ke post di WordPress selain video, lihat
halaman ini.
Setelah anda membuka videonya, copy alamat URL yang muncul di bagian
atas browser anda:
Post dan Page punya bentuk yang mirip tapi fungsi yang berbeda.
Post
Post di WordPress digunakan apabila anda ingin menerbitkan konten yang
sifatnya rutin di website anda. Misalnya kalau anda menerbitkan artikel setiap
seminggu sekali, atau seminggu dua kali, maka ini sebaiknya dibuat dalam
bentuk post.
Ini karena semua post anda akan ditampilkan dalam sebuah halaman secara
berurutan. Post yang terbaru muncul di atas yang lama.
Misalnya kalau punya website tentang hewan peliharaan dan anda punya
artikel tentang kucing, anjing, dan burung. Artikel-artikel tersebut bisa
dimasukkan ke dalam kategori supaya lebih mudah dicari oleh pengunjung.
RSS (Rich Site Summary) adalah sebuah halaman yang berisi daftar post-
post di website anda. RSS feed ini biasanya digunakan oleh orang-orang
yang ingin berlangganan dan menerima konten terbaru dari website anda.
Page
Page digunakan untuk membuat halaman yang sifatnya tetap.
Sebaliknya, anda bisa membuat sub-sub page. Misalnya page bernama Asia
bisa dibuatkan sub page bernama China, Jepang, dan Korea.
Contoh halaman berbentuk page yang paling sering dibuat adalah halaman
tentang anda atau website anda dan halaman kontak.
Tujuan kita menggunakan post dan page adalah untuk kemudahan dan
kenyamanan pengunjung website. Bukan untuk mesin pencari.
Post mengandung tanggal penerbitan. Untuk beberapa kata kunci yang butuh
konten-konten yang sifatnya fresh, post yang tidak pernah diupdate selama
bertahun-tahun mungkin peringkatnya akan turun.
Sekali lagi, itu hanya untuk kata kunci yang butuh konten fresh.
Saat pertama kali membuat post di WordPress, anda akan melihat ada
Category dan Tags. Keduanya punya fungsi yang sama, yaitu untuk membagi
post anda ke dalam topik-topik tertentu.
Category
Sesuai namanya, kategori digunakan untuk membagi post ke dalam kategori
tertentu.
Misalnya anda punya website yang berisi resep-resep makanan dan
minuman. Resep-resep ini ingin anda bagi menjadi kategori-kategori seperti
“hidangan pembuka”, “hidangan utama”, dan “pencuci mulut”.
Demikian seterusnya.
Kita juga bisa membuat sub-sub kategori yang lebih spesifik lagi. Misalnya di
dalam kategori “pencuci mulut” kita punya sub kategori “es krim”.
Sebuah post bisa dimasukkan ke lebih dari satu kategori, tapi anda tidak bisa
membuat post tanpa memilih salah satu kategori. Jadi, kategori ini sifatnya
wajib.
Tag
Tag kita gunakan untuk menandai post menjadi topik-topik tertentu. Topik
dalam tag ini sifatnya lebih spesifik terhadap isi dari post anda.
Kalau anda punya website tentang resep makanan. Contoh tag yang bisa kita
gunakan yaitu salah satu bahan dari resep tersebut.
Ada 2 alasannya:
Seperti yang sudah kita bahas tadi, tag berfungsi menandai post ke dalam
topik-topik yang spesifik. Kalau di post atau keseluruhan website anda ada
terlalu banyak tag, maka pengunjung justru akan bingung.
Tergantung dari besarnya website anda dan topiknya. Tapi di sebuah post
sebaiknya tidak terdapat lebih dari 5 tag.
Sekali lagi, gunakan tag dan kategori untuk mempermudah pengunjung dalam
menjelajahi situs anda. Bukan justru mempersulit.
2 Cara untuk Mengganti Theme
WordPress dan 6 Tips Memilih Theme
yang Baik
Itu belum termasuk di direktori theme tidak resmi yang berbayar seperti
ThemeForest, misalnya. Kalau ditotalkan mungkin ada lebih dari 5.000.
…kalau anda masih tidak puas dengan sedemikian banyaknya, anda juga
bisa mengubah sendiri theme-theme tersebut.
Dalam bab ini, kita akan belajar bagaimana mengganti theme standar
WordPress anda yang baru diinstall.
Ada 2 cara instalasi theme.
Untuk anda yang tidak suka menonton video, ikuti langkah-langkah berikut:
Selesai.
Ini caranya:
Tapi anda harus cek lagi di dalamnya. Kalau di dalam file .zip tersebut ada file
.zip lagi, maka keluarkan file yang di dalam.
Intinya di dalam .zip anda harus ada 1 folder dengan nama yang sama seperti
judul theme.
Seperti ini:
Langkah 2a: Upload ke WordPress lewat dashboard
Klik tombol Add New. Setelah itu klik tombol Upload Theme.
Pilih file .zip yang sudah anda download tadi.
Selesai.
public_html/wp-content/themes/
Di sini anda akan melihat ada beberapa direktori theme.
Kemudian masuk ke menu Appearance > Themes, cari judul theme yang baru
anda upload barusan. Klik tombol Activate.
Selesai.
…tapi banyak pemula yang sering dibingungkan ketika mereka memilih theme
yang pas.
Hampir tidak ada bedanya antara theme gratis dan berbayar, kecuali secara
tampilan.
Salah satu kelebihan yang mereka tawarkan adalah theme yang ringan,
sehingga loadingnya lebih cepat.
Hati-hati…
Selain itu, hampir semua theme populer di WordPress pasti sudah efektif
secara ukuran.
Tidak benar.
SEO-friendly itu adalah theme yang strukturnya rapi dan tidak punya masalah
dari segi SEO.
Semua theme populer saat ini sudah responsive dan mobile-friendly. Tidak
hanya theme yang premium.
Ketiga hal ini (SEO, super ringan, responsive) merupakan standar yang kita
gunakan 3-5 tahun yang lalu dimana saat itu masih banyak theme yang
kurang bagus penerapannya.
Kalau anda menginstall theme dan plugin yang terinjeksi virus, maka website
anda bisa mati atau kena serangan hacker.
Hati-hati.
Selalu download atau beli theme dan plugin dari tempat yang terpercaya.
Dengan menginstall plugin, anda bisa menambah fitur apapun yang anda
inginkan tanpa menyentuh kode-kode programming sedikit pun.
…sangat banyak.
Di direktori resminya sendiri ada lebih dari 40.000 plugin yang tersedia secara
gratis.
Untuk anda yang tidak suka menonton video, ikuti langkah-langkah berikut:
Langkah 1: Buka dashboard WordPress
Di bab selanjutnya, saya akan membahas beberapa plugin terbaik yang perlu
anda install. Untuk sekarang, kita latihan dulu.
Selesai.
Ini caranya:
Tapi anda harus cek lagi di dalamnya. Kalau di dalam file .zip tersebut ada file
.zip lagi, maka keluarkan file .zip yang di dalam.
Intinya di dalam .zip anda harus ada 1 folder dengan nama yang sama seperti
judul plugin.
Seperti ini:
Selesai.
public_html/wp-content/plugin/
Di sini anda akan melihat ada beberapa direktori plugin. Upload .zip anda ke
sini.
Selesai.
Ada banyak plugin yang kualitasnya tidak bagus dan justru berdampak negatif
untuk WordPress anda.
Ada juga plugin yang fiturnya sama sehingga kita malah menginstall 2 plugin
yang sejenis.
Secara umum ada 11 fungsi plugin yang penting untuk semua jenis website.
Bayangkan:
Kalau anda baru membuat website dengan WordPress, lalu anda tertarik
untuk mengutak-atik kode-kode di plugin dan theme, padahal belum mengerti
tentang PHP.
Semua file, post, dan page yang sudah anda buat hilang semua?
Meskipun sekarang anda belum butuh, tapi sewaktu-waktu ketika anda butuh
datanya maka anda tidak akan panik.
UpdraftPlus
UpdraftPlus adalah plugin backup gratis yang fiturnya paling lengkap.
Selain itu, mereka juga punya addon berbayar untuk menambah fitur. Atau
anda juga bisa beli versi premiumnya seharga $90.
LIHAT DETAILNYA ›
VaultPress
Ini untuk anda yang tidak ingin ribet dengan urusan backup.
Meskipun tidak gratis, tapi harganya lebih murah dibandingkan kalau anda
membeli versi premium dari UpdraftPlus.
LIHAT DETAILNYA ›
Setelah situs anda berumum 1-4 minggu, anda akan melihat banyak
komentar dalam bahasa Inggris yang tidak berhubungan dan berisi banyak
link.
Akismet
Hanya ada satu rekomendasi saya untuk plugin dalam kategori ini.
Akismet merupakan plugin gratis yang biasanya sudah langsung ada ketika
WordPress anda baru diinstall.
LIHAT DETAILNYA ›
Plugin cache ini berfungsi untuk menyimpan data-data yang diolah oleh
server, kemudian disimpan di suatu tempat.
Ketika pengunjung datang, mereka akan diberikan data yang sudah diolah
dan disimpan tadi sehingga server anda tidak perlu mengolah data berkali-kali
untuk setiap pengunjung.
W3 Total Cache
Plugin cache gratis dengan fitur terlengkap.
Ada banyak fitur yang bisa kita atur secara manual di dalam plugin ini,
sehingga hasilnya jadi sesuai seperti yang anda inginkan.
LIHAT DETAILNYA ›
WP Super Cache
LIHAT DETAILNYA ›
WP Rocket
Ada nggak sih plugin cache yang pengaturannya nggak ribet, tapi lengkap,
dan performanya paling bagus?
Ada… WP Rocket.
Dari sebuah uji coba yang dilakukan terhadap beberapa plugin cache,
ternyata WP Rocket yang performanya paling tinggi.
AddThis
AddThis merupakan plugin social sharing gratis yang fiturnya paling lengkap
dan desainnya paling indah.
LIHAT DETAILNYA ›
SumoMe
SumoMe adalah plugin dengan banyak fungsi, nanti akan dijelaskan lagi
fungsi lainnya tapi kali ini akan kita bahas social sharingnya saja.
Meskipun desainnya tidak banyak, tapi fitur share di SumoMe cukup lengkap.
LIHAT DETAILNYA ›
Tapi supaya kita sebagai pemilik website jadi semakin tenang, ada baiknya
plugin-plugin ini dimanfaatkan.
JetPack
JetPack adalah plugin WordPress yang punya banyak fungsi, kali ini akan kita
bahas fungsi yang bernama Protect dan Monitor.
Brute force itu metode hacking yang dilakukan dengan cara mencoba login
berkali-kali sampai passwordnya berhasil ditebak, baik itu manual maupun
secara otomatis.
LIHAT DETAILNYA ›
iThemes Security
Ada beberapa fitur penting yang mungkin anda butuhkan dari iThemes
Security seperti blokir alamat IP, scan virus, dan lain-lain.
LIHAT DETAILNYA ›
…tapi kalau anda awam seperti saya, membuat form itu tidak mudah. Supaya
mudah, kita pakai plugin.
JetPack
Salah satu fitur di JetPack adalah membuat form kontak. Kalau anda hanya
butuh form seperti ini, JetPack saja sudah cukup.
Harga: gratis
LIHAT DETAILNYA ›
Contact Form 7
Selain itu, Contact Form 7 juga punya beberapa fitur yang JetPack tidak
punya seperti upload file, reCaptcha, integrasi dengan Akismet, dan lain-lain.
Harga: gratis
LIHAT DETAILNYA ›
Gravity Forms
Selain sekedar membuat form biasa, ini jenis form lain yang bisa anda buat di
Gravity Forms:
Kuis
Pendaftaran email list
Survey
Form layanan pelanggan
Form pembayaran
Dan masih banyak lagi, tergantung bagaimana anda membuatnya.
LIHAT DETAILNYA ›
Memperkecil ukuran gambar untuk
menghemat hosting
Website dalam bentuk apapun pasti berisi gambar. Kalau tidak, maka website
anda akan jadi membosankan.
Gambar akan memakan banyak tempat di web hosting anda, dan gambar
akan membuat loading website anda jadi lebih lama.
Terlalu berat.
Dengan plugin ini, kita bisa mengkompres ukuran gambar supaya jadi lebih
ringan. Misalnya kalau anda mengupload gambar JPG yang tadinya
berukuran 500 KB, dengan plugin ini bisa jadi hanya 300 KB.
LIHAT DETAILNYA ›
JetPack
Gambar yang anda upload akan otomatis dioptimalkan ukurannya. Selain itu,
gambar anda juga akan dicopy ke CDN (Content Delivery Network) untuk
ditampilkan kepada pengunjung.
Harga: gratis
LIHAT DETAILNYA ›
Mengoptimalkan Wodpress
terhadap mesin pencari
Semua website perlu dioptimasikan untuk mesin pencari agar peringkatnya di
Google tinggi, dan akhirnya mendapatkan banyak pengunjung.
Standarnya, WordPress sudah optimal, tapi masih bisa kita tingkatkan lagi.
Plugin SEO berfungsi untuk mengatur bagaimana website anda akan muncul
di hasil pencarian Google dan melacak serta memperbaiki error di Search
Console.
Plugin SEO bukan untuk meningkatkan rangking di Google. Plugin ini hanya
untuk menerapkan SEO dasar.
Yoast SEO
Yoast SEO punya fitur paling lengkap dibandingkan dengan plugin lain. Tata
cara penilaian SEO-nya juga yang paling modern.
LIHAT DETAILNYA ›
Sebenarnya anda install yang ini maupun Yoast SEO, sama saja…tidak ada
bedanya. Asal jangan install keduanya.
Kalau anda masih pemula dengan SEO, Yoast mungkin lebih bagus karena
punya skor penilaian untuk konten. Sedangkan kalau anda sudah paham
dengan SEO dan ingin plugin yang lebih sederhana, All-in-one SEO lebih
bagus.
LIHAT DETAILNYA ›
Melihat statistik harian WordPress anda
Tujuan dari plugin ini adalah untuk melihat berapa jumlah pengunjung website
anda, halaman mana yang paling banyak dikunjungi, dan seberapa lama
mereka berkunjung.
Padahal nantinya ketika website anda sudah berkembang, anda akan sangat
butuh dengan data-data ini.
Kalau anda bisa integrasi manual, tidak perlu install plugin ini.
LIHAT DETAILNYA ›
JetPack
Google Analytics merupakan tool statistik website yang paling bagus saat ini
karena fiturnya lengkap, bukan cuma untuk melihat jumlah pengunjung tapi
juga bisa digunakan untuk fungsi lain.
Tapi kalau anda tidak mau menggunakan Google Analytics dan hanya ingin
mengetahui jumlah pengunjung, gunakan JetPack.
JetPack punya fitur bernama Site Stats untuk mengetahui jumlah pengunjung
website anda.
LIHAT DETAILNYA ›
SumoMe
SumoMe merupakan plugin yang punya banyak fitur yang bisa kita gunakan
untuk mengembangkan website. Salah satunya adalah untuk membuat optin
form.
LIHAT DETAILNYA ›
Thrive Leads
Thrive Leads saat ini merupakan plugin optin form yang fiturnya paling
lengkap.
Selain itu, tampilannya juga sangat fleksibel.
Ada lebih dari 50 template yang tersedia di dalam plugin ini. Kalau anda
masih tidak puas, semuanya bisa anda ganti mulai dari warna, gambar,
ukuran. Semuanya.
LIHAT DETAILNYA ›
Dengan landing page yang didesain secara khusus, maka konversinya akan
semakin besar. Artinya, penjualan meningkat.
Selain halaman penjualan, landing page juga bisa digunakan untuk halaman
depan atau sekedar untuk mengumpulkan email.
Pada awalnya, plugin ini cuma bisa digunakan untuk menghias konten di
WordPress. Makanya namanya Content Builder.
Ada lebih dari 100 template untuk landing page di plugin ini.
Kalau anda tidak puas, bisa diubah sendiri sampai sesuai selera. Prosesnya
juga tidak sulit, tidak perlu paham HTML dan CSS sama sekali.
Lebih dari 100 template siap pakai, semuanya bisa diubah sesuai selera
Proses pembuatannya sangat mudah, tinggal drag & drop fitur yang
anda inginkan
Bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan: pendaftaran email, webinar,
maupun penjualan
Harga: mulai dari $69
LIHAT DETAILNYA ›
Unbounce
Kalau anda merasa sebagai orang yang gaptek atau takut dengan hal-hal
yang rumit, coba gunakan WordPress.
Fitur-fitur Unbounce:
Optimizepress
Optimizepress adalah salah satu nama terbesar di dunia landing page dan
WordPress, karena mereka salah satu yang pertama kali menyediakan plugin
dan theme untuk memudahkan pembuatan landing page.
Meskipun sekarang sudah ada banyak layanan lain yang bahkan mungkin
lebih bagus dari Optimizepress, tapi mereka masih punya beberapa
keunggulan.
Theme untuk landing page dengan lebih dari 30 template siap pakai
Proses pembuatan yang cukup mudah
Plugin untuk keanggaan premium
A/B testing
Bisa digunakan sebagai landing page, halaman penjualan, pendaftaran
webinar, atau untuk pendaftaran email list
Punya banyak integrasi dengan aplikasi lain
Harga: mulai dari $97
LIHAT DETAILNYA ›
Itulah semua plugin terbaik untuk WordPress dari berbagai kategori dan
pertimbangan. Silahkan install yang menurut anda paling sesuai dengan
kebutuhan website anda.
Hampir semua website punya favicon. Maka dari itu, kalau anda tidak
menggunakan favicon, website anda kesannya seperti belum jadi.
Format gambar yang bisa dipakai yaitu JPG, PNG, atau GIF.
Di dalam halaman ini ada berbagai pilihan untuk memodifikasi tampilan blog
anda, salah satunya adalah dengan mengganti favicon.
Kemudian klik tombol Select Image, upload gambar yang sudah anda
persiapkan tadi.
Sekian…
Widget yang paling umum biasanya berupa sidebar. Lokasinya di sebelah kiri
atau kanan post anda.
1. Post terbaru
2. Post terpopuler
3. Link menuju akun social media
4. Form pendaftaran email
5. Penjelasan singkat mengenai anda dan/atau website anda
6. Link-link yang bermanfaat untuk pembaca
7. Search
8. Iklan
Tidak hanya 8 hal ini saja yang bisa dipasang, tergantung keinginan anda.
2 tips tambahan:
Tempatkan elemen yang anda rasa penting di bagian paling atas widget dan
jangan pasang terlalu banyak widget di sidebar.
Menu adalah fitur di WordPress dimana anda bisa menaruh beberapa link di
bagian tertentu website anda.
Biasanya menu ini kita jadikan navigasi.
Setelah itu, pilih page, post, atau link yang ingin anda tampilkan di menu ini.
Terakhir, centang lokasi dimana menu ini ingin anda tampilkan. Kemudian
tekan tombol Save Menu.
Selesai.
1. Homepage
2. Blog atau arsip post terbaru (kalau berbeda dengan homepage)
3. Tentang website anda
4. Halaman untuk meghubungi anda
5. Halaman-halaman lainnya yang penting
Di WordPress, setiap kali kita membuat post atau page, mereka akan
mendapatkan permalink secara otomatis. Tapi kita bisa mengubah
strukturnya secara keseluruhan maupun satu per satu.
http://namadomain.com/?p=23
Angka 23 di atas adalah identitas atau ID dari post anda. Setiap post punya
ID yang berbeda.
Permalink seperti itu tidak bagus…
…karena kalau kita lihat secara sekilas tanpa mengunjungi, kita tidak bisa
tahu apa isinya.
Maka dari itulah sejak versi 4.2 WordPress mengganti standarnya supaya
mengandung judul post.
Saya pribadi lebih suka yang “Post name” karena singkat dan mudah dihapal.
Tapi ini tidak berpengaruh besar, terserah anda.
Kalau tidak anda atur secara manual, kata-kata yang digunakan dalam
permalink sama dengan judul post anda.
Ingat, permalink tidak boleh mengandung spasi. Gunakan tanda strip (-)
sebagai pengganti spasi.
1. Singkat
2. Deskriptif (bisa mendeskripsikan isi dari halamannya)
Tapi kenapa harus mengikuti 2 prinsip tersebut?
Ada 3 alasan…
Supaya anda tidak perlu bolak-balik membuka website, maka ada baiknya
permalink ini singkat.
Misalnya, di website ini saya punya sebuah panduan optimasi untuk mesin
pencari (SEO). Alamatnya adalah http://panduanim.com/seo/
Ini sebetulnya akan anda pelajari lebih lanjut dalam panduan SEO.
Tapi intinya URL yang mengandung kata kunci dari halaman tersebut bisa
mendapatkan peringkat yang lebih baik di hasil pencarian Google.
Tujuannya supaya website anda terkesan berbeda dari yang lain. Dan yang
lebih penting: supaya tidak seperti website yang belum jadi.
Inilah persiapannya:
Anda akan melihat ada sebuah kategori bernama Uncategorized. Kategori ini
tidak bisa dihapus sampai anda membuat kategori lain.
Kategori ini akan otomatis terpilih ketika saat membuat post anda tidak
memilih kategori lain. Jadi, ini adalah kategori defaultnya.
Dan username yang paling pertama ditebak adalah Admin dan Administrator.
Maka dari itu, sebaiknya anda tidak punya akun dengan 2 username tersebut.
Kalau sudah terlanjur, buat akun baru melalui Users > Add New.
Ubah rolenya dari Subscriber menjadi Administrator. Kemudian hapus user
anda yang menggunakan username Admin.
Di bagian “For each article in a feed, show”, ganti dari Full text menjadi
Summary (kecuali kalau anda tahu dan memang ingin memunculkan full text).
RSS feed ini sering digunakan untuk menduplikasi artikel oleh orang lain.
Dengan mengubah full text menjadi summary, maka orang-orang tidak akan
bisa menduplikasi artikel anda secara otomatis.
Tapi kalau ada seseorang yang sudah pernah anda approve mengirim
komentar lagi, komentar ini akan langsung muncul tanpa persetujuan dari
anda.
http://namadomain.com/?p=23
…artinya anda tidak bisa tahu apa isi dari post tersebut kalau hanya melihat
URLnya.
Mesin pencari seperti Google juga tidak suka dengan URL seperti ini.
Ubah menjadi salah satu dari 4 pilihan selain yang paling atas:
Saya pribadi lebih suka yang “Post name” karena paling singkat dan mudah
diingat. Tapi terserah anda.
Daftar di Gravatar
Sebagai pemilik website WordPress, konten-konten anda nantinya akan
mendapatkan komentar dari orang lain.
Kalau tidak, maka ketika berkomentar, avatar anda akan jadi sama seperti
orang lain.
Lengkapi profil
Tergantung theme yang anda gunakan, kadang-kadang profil dari akun anda
akan diperlihatkan secara umum.
Anda tidak akan bisa melakukan peningkatan performa terhadap apa yang
tidak anda ukur.
Misalnya kalau anda seorang atlet lomba lari. Supaya kecepatan lari anda
semakin bagus, maka anda harus tahu seberapa kecepatan anda sekarang.
Kalau tidak, maka kita tidak tahu apakah sudah bagus atau belum…
Anda tidak akan tahu bagaimana cara yang efektif untuk mendapatkan
pengunjung dan membuat mereka puas kalau anda tidak tahu seperti apa
kondisi anda sekarang.
Masuk akal?
Salah satu alat bantu yang bisa kita gunakan yaitu Google Analytics.
Dalam panduan ini, anda akan belajar bagaimana cara memasang Google
Analytics dan Google Search Console ke website anda.
Atau kalau anda tidak suka menonton video, silahkan ikuti panduan berikut
ini:
Kalau anda belum tahu cara instalasi plugin, lihat panduan ini.
Plugin ini sebetulnya tidak wajib diinstall. Kita masih bisa memasang Google
Analytics tanpa plugin ini.
Klik link “authenticate your Google Analytics profile here” yang ada di halaman
tersebut.
Lalu klik tombol “Authenticate with your Google Account”.
Ikuti tahapannya.
Di halaman WordPress anda, akan ada suatu kolom untuk menaruh kode
yang barusan anda copy. Paste kode tersebut di sini.
Setelah itu anda akan diminta mendaftar dan memasukkan informasi website.
Lengkapi informasinya.
Setelah lengkap, klik tombol “Get Tracking ID”.
Atau kalau anda tidak suka menonton video, silahkan ikuti panduan berikut
ini:
Selesai.
Meskipun plugin ini tidak wajib kalau anda sudah tahu seluk-beluk WordPress
dan SEO, tapi untuk pemula sebaiknya gunakan plugin ini.
Sekarang kita akan belajar untuk mengatur Yoast SEO supaya optimal.
Jadi, kalau setelah memasang dan mengatur plugin ini anda belum juga bisa
menjadi peringkat 1 di Google…wajar.
Yoast SEO hanya 5% dari keseluruhan ilmu SEO yang ada.
Karena kita akan membahas topik tentang SEO (optimasi untuk mesin
pencari), maka ada baiknya anda membaca bab-bab awal dari Panduan
SEO ini terlebih dahulu.
Klik tombol Install Now, lalu klik link Activate Plugin setelah instalasinya
selesai.
Ini tahapannya:
1. Pengaturan General
Masuk ke menu SEO > General dari dashboard WordPress.
Ini contohnya:
Title adalah judul halaman situs anda yang muncul di setiap halaman di
bagian atas browser.
Di sini anda akan melihat ada banyak tanda %, seperti di gambar ini:
Ini penjelasannya:
Di halaman ini anda akan melihat beberapa kolom Title template dan Meta
description template untuk Posts, Pages, dan Media.
Lanjut ke Archives.
Di bagian Duplicate content prevention, lihat ada baris dengan tulisan “Add
noindex, follow to the author archives”.
Kalau website anda dikelola oleh satu orang (1 user), centang pilihan ini:
Sedangkan kalau website anda dikelola oleh banyak orang dengan lebih dari
1 user, biarkan tidak dicentang.
3. Pengaturan Social
Masuk ke menu SEO > Social.
Di tab Accounts, isikan kolom-kolom yang kosong dengan akun social media
anda. Tidak perlu diisi semua.
Setelah itu, lanjut ke tab Facebook.
Di kolom Image URL (ada 2), upload gambar berukuran 470x246px atau lebih
besar. Gambar ini sebaiknya yang bisa mendeskripsikan website anda.
Terakhir, klik tombol Add Facebook Admin. Setelah itu anda akan diminta
memasukkan Facebook user ID. Gunakan website ini untuk mencari user ID
anda.
Selesai.
Masih ada beberapa menu lagi yang tidak kita bahas, karena memang tidak
perlu diubah. Tapi silahkan pelajari sendiri, siapa tahu anda butuh mengubah
sesuatu.
5. Pengaturan Categories
Masuk ke menu Posts > Categories.
Ini halaman kategori anda, mestinya di sini sudah ada minimal 1 kategori.
Yang terpenting, pastikan judul dan meta description mengandung kata kunci
sesuai judul kategori anda.
Masuk ke menu Posts > All Posts > Edit salah satu post.
Setelah memasukkan focus keyword, anda akan melihat penilaian SEO untuk
post anda. Pelajari penilaian tersebut, karena bermanfaat untuk menambah
pengetahuan SEO anda.
Ganti tulisan judul yang berwarna biru ini supaya mengandung keyword.
Sebisa mungkin panjangnya dibatasi sampai 60 huruf, tapi tidak apa-apa
kalau lebih.
Di bawah judul dan URL (warna biru dan hijau) ada meta description.
Deskripsikan artikel anda dalam kurang dari 160 huruf. Sertakan minimal dan
maksimal 1 kali keyword yang anda targetkan.
Icon yang seperti tanda “<” adalah pengaturan social media. Kalau anda ingin
supaya post tersebut ditampilkan dengan judul yang berbeda di Facebook
dan Twitter, ganti di sini.