Anda di halaman 1dari 13

WordPress untuk Pemula

Jika Anda mencoba mencari cara membuat website, atau sedang mencari jasa pembuatan
website, bisa jadi Anda akan menemukan informasi pembuatan website
menggunakan WordPress.

Nah, bagi Anda yang tidak terlalu akrab dengan dunia IT, tentu Anda akan bertanya-tanya,
“Apa itu WordPress?”

WordPress adalah …
WordPress adalah sebuah aplikasi Open Source pembuatan website yang diciptakan oleh
dua orang programmer asal Amerika Serikat bernama Matt Mullenweg dan Mike Little.
Website apapun bisa Anda ciptakan menggunakan WordPress, mulai dari website sederhana
hingga website yang memiliki fitur canggih, tanpa perlu banyak berurusan dengan script
pemrograman rumit.

Hanya dengan mengatur halaman, plugin, dan tata letak, Anda sudah dapat menciptakan
sebuah website yang kaya fitur.
Jika diibaratkan masakan, membuat website secara manual dengan script pemrograman dan
membuat website dengan WordPress seperti perbandingan memasak dengan bumbu mentah
dan memasak menggunakan bumbu instan.

Ada banyak proses manual yang harus Anda lalui ketika menggunakan bumbu mentah. Anda
harus menakar bahan, mengupas, memotong-motong hingga menghaluskan terlebih dahulu
sebelum mulai memasak.

Sebaliknya, ketika memasak dengan bumbu instan Anda hanya perlu menyiapkan bahan baku
& mencampurnya dengan bumbu saja sebelum siap dinikmati.

Dalam konteks hasil yang dihasilkan nantinya akan sama, bahkan lebih baik, tentu Anda
lebih memilih cara instan, bukan?

Selain hasil yang lebih baik, WordPress juga menawarkan efektivitas serta waktu pengerjaan
yang lebih cepat. Pendeknya, proses pembuatan website Anda akan jauh lebih mudah
menggunakan WordPress.
Fungsi & Manfaat WordPress

Seperti yang telah dibicarakan pada awal pembahasan, fungsi utama WordPress adalah
membantu Anda membuat website tanpa perlu banyak bersentuhan dengan script
pemrograman website. Secara default, WordPress sudah memiliki komponen dasar sebuah
website seperti editor, pembuatan halaman, hingga plugin yang memungkinkan Anda
menambahkan fitur khusus seperti toko online, pop-up banner & sebagainya.

Jika biasanya seorang web developer mampu membuat website secara manual dalam waktu
30 hari, Anda dapat membuat website dalam hitungan menit dengan menggunakan
WordPress. Menarik, bukan?

Jenis-Jenis WordPress
Tahukah Anda bahwa WordPress memiliki 2 jenis, yaitu WordPress
Hosted dan WordPress Self-Hosted.

Apa yang membedakan keduanya? Secara umum yang membedakan keduanya adalah lokasi
penyimpanan file website. Akan tetapi, ada hal lain yang membedakan kedua jenis
WordPress ini. Berikut kami berikan ulasannya untuk Anda.
1. WordPress Hosted

Anda dapat menggunakan layanan WordPress Hosted tanpa biaya sama sekali dan
sudah mendapatkan jatah disk space sebesar 3GB. Hanya saja, website Anda nantinya akan
diletakkan pada subdomain .wordpress.com.

Jika Anda menggunakan layanan ini, seluruh file dan gambar website akan disimpan di server
milik WordPress.

Kelebihan:
• Gratis, tidak memerlukan biaya berlangganan hosting dan domain.
• Tidak memerlukan maintenance script & hosting.

Kekurangan:
• Tidak memiliki akses ke script website.
• Fitur terbatas (tidak tersedia plugin).

Layanan ini cocok untuk …


• Pemula yang belajar membuat website dasar.
• Anda yang tidak ingin mengeluarkan biaya untuk berlangganan hosting & domain.
• Anda yang membuat website untuk keperluan non komersial & pembelajaran.
2. WordPress Self-Hosted

Apabila Anda ingin menggunakan WordPress Self-Hosted, Anda harus berlangganan paket
hosting serta memiliki domain sendiri terlebih dahulu. Setelahnya, Anda dapat menginstal
WordPress pada layanan hosting yang Anda miliki tersebut.

Source code untuk WordPress Self-Hosted dapat diunduh di https://wordpress.org.


Alternatifnya, Anda juga bisa melakukan instalasi melalui fitur auto-installer yang biasanya
terdapat pada paket hosting Anda.

Kelebihan
• Dapat memasang theme & plugin pada website serta mengedit scriptnya.
• Memiliki akses penuh ke file website.
• Lebih mudah dalam optimasi SEO.

Kekurangan
• Harus menyiapkan budget biaya hosting & domain.
• Harus mensetting script & mengatasi sendiri jika ada permasalahan pada website.

Layanan ini cocok untuk …


• Pemula yang ingin belajar membuat website profesional.
• Anda yang ingin membuat website dengan fitur dan kebutuhan spesifik.
• Anda yang serius membangun bisnis secara online.
Dari penjelasan di atas, Anda bisa mengambil keputusan jenis WordPress mana yang cocok
untuk Anda gunakan saat ini dilihat dari kelebihan & kekurangannya masing-masing.

Kelebihan WordPress Dibandingkan


CMS Lain

Dibandingkan dengan CMS lainnya WordPress memiliki keunggulan tersendiri, di antaranya:

User-friendly
Jika dibandingkan dengan CMS lainnya, tampilan halaman administrator WordPress cukup
user friendly, menu pada halaman wordpress tidak terlalu banyak namun cukup mewakili
semua fungsinya. Sehingga bagi pengguna pemula akan lebih cepat menguasai penggunaan
WordPress.

Instalasi Mudah
Proses instalasi WordPress baik secara manual ataupun otomatis melalui Softaculus adalah
sangat mudah. Hanya dengan mengisi beberapa kolom isian saja, website WordPress Anda
dapat terinstal dan segera siap dipakai.
Fitur Serta Dukungan Theme & Plugin yang Lengkap
Website seperti apapun bisa Anda wujudkan menggunakan WordPress. Mulai dari website
company profile, toko online, hingga website tour & travel, semuanya dapat Anda buat
dengan mudah. Tersedia juga jutaan theme serta plugin yang siap membantu Anda
menciptakan website yang kaya akan fitur.

Jika dibandingkan dengan CMS lain, jumlah developer theme & plugin WordPress jauh lebih
banyak. Ini artinya, Anda tidak perlu khawatir kehabisan pilihan karena semuanya sudah
tersedia!

Open Source
Sifat WordPress adalah Open Source. Karenanya, Anda dapat memodifikasi script untuk
disesuaikan dengan kebutuhan sistem website Anda.

Kekurangan WordPress
Dibandingkan CMS Lain

Meskipun memiliki banyak kelebihan memukau, WordPress juga memiliki kelemahan dasar
seperti halnya CMS lain. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Open Source
Ya, Anda tidak salah baca. Selain kelebihan, sifat Open Source pada WordPress juga
berpotensi menjadi kelemahan. Bagaimana bisa?

Dengan mengetahui source code script WordPress, orang-orang yang berniat buruk dapat
mencari kelemahan & menggunakannya sebagai jalan untuk melakukan hacking pada website
berplatform WordPress.

Tampilan yang Seragam


Karena CMS WordPress dapat diunduh dengan mudah, semakin banyak orang menggunakan
tampilan dasar WordPress secara seragam. Hal ini kadang menjadi kendala bagi pemilik
website perusahaan karena website mereka jadi terkesan pasaran atau ‘kurang eksklusif’.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Hal ini masih bisa disiasati dengan menggunakan plugin
WordPress yang memungkinkan Anda memodifikasi tampilan dasar WordPress tersebut.

Update Compability
WordPress sangat rajin memperbarui fitur serta aspek keamanan CMS mereka. Meskipun ini
dapat dilihat sebagai hal positif, rupanya hal ini juga dapat memberikan dampak kurang baik
bagi beberapa plugin.

Pengembang plugin yang tidak dapat mengimbangi update resmi WordPress dapat berakibat
plugin buatannya tidak kompatibel dengan versi WordPress terbaru.

Hasilnya, plugin tidak bekerja sebagaimana mestinya. Dalam beberapa kasus hal ini dapat
berakibat lebih parah, membuat website Anda menjadi error.
Install WordPress di Localhost
1. Siapkan file WordPress terbaru yang dapat didownload langsung
di WordPress.org.
2. Buka folder XAMPP di komputer Anda. Kemudian buka folder htdocs.
Copy-kan file WordPress ke dalam folder ini. Lebih mudahnya, silahkan
buka Windows Explorer, lalu ketikkan C:\xampp\htdocs pada
bagian folder address seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

*)NB:
Folder htdocs merupakan folder yang dipakai untuk menaruh file-file
yang bisa dibuka di browser. Jika kita menaruh selain di folder ini, maka
browser tidak akan bisa membukanya.

3. Apabila file masih dalam bentuk compress, silahkan ekstrak terlebih


dahulu. Default folder hasil ekstrak bernama ‘wordpress’. Anda bisa
merubah nama wordpress menggunakan nama lain dan pada panduan
ini kami contohkan dengan menggantinya dengan nama ‘blogku’.
Bila diakses, hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini:
4. Sekarang bukalah browser Anda untuk membuka situs wordpress offline
ini, nantinya kita bisa mengaksesnya dengan
alamat http://localhost/nama_folder. Jika milik Anda tetap memakai
folder default, maka alamatnya http://localhost/wordpress. Pada
contoh ini Kami merubahnya menjadi blogku . Selantjutnya
silahkan Ketikkan di address bar alamat website dilocalhost. Lalu
klik Create a Configuration File.

5. Klik Let’s Go.


6. Isikan nama database, user name, dan password yang sudah Anda
buat sebelumnya. Jika belum, Anda bisa membacanya pada tutorial cara
membuat database menggunakan XAMPP. Pada bagian Database
Host isikan dengan localhost . Klik Submit.

7. Klik Run the Install.


8. Isikan data-data yang dibutuhkan untuk admin dan nama website.
Setelah itu klik install wordpress.

9. Selamat! WordPress offline Anda sudah jadi. Silahkan Login.


10. Masukkan username dan password yang telah Anda buat
pada langkah no.8 untuk login ke Dashboard.

Cara lain bisa langsung mengetikkan alamat di


browser http://localhost/wordpress/wp-admin.

Anda mungkin juga menyukai