Anda di halaman 1dari 8

PANGKALAN TNI AU SAM RATULANGI

RUMAH SAKIT TINGKAT IV

PANDUAN
PASIEN RAWAT INAP DAN PASIEN YANG RAWAT JALAN YANG
MELARIKAN DIRI
DI RS TNI AU LANUD SAM RATULANGI
MANADO

TAHUN 2019

PENGESAHAN : BERLAKU EFEKTIF :


KEPUTUSAN KA RS TNI AU LANUD SAM RATULANGI TANGGAL 15 JANUARI
2019
NOMOR KEP: P/001/I/2019
TANGGAL 15 JANUARI 2019
PANGKALAN TNI AU SAM RATULANGI
RUMAH SAKIT TINGKAT IV

KEPUTUSAN KEPALA RS TNI AU LANUD SAM RATULANGI


Nomor Kep: P/001/I/2019

tentang

PANDUAN PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN YANG MENINGGALKAN RUMAH
SAKIT TANPA PEMBERITAHUAN (MELARIKAN DIRI) DI RUMAH SAKIT
TNI AU LANUD SAM RATULANGI

KEPALA RS TNI AU LANUD SAM RATULANGI

Menimbang : a. Bahwa di perlukan Panduan tetang Pasien Rawat Inap


Dan Rawat Jalan Yang Meninggalkan Rumah Sakit Tanpa
Pemberitahuan (Melarikan Diri) di RS TNI AU Lanud Sam
Ratulangi
b. Bahwa Panduan ini di buat agar bisa meminimalisirkan dan
menanggulangi pasien yang melarikan diri di Dalam Rumah Sakit
maka perlu di keluarkan Peraturan Kepala Rumah Sakit RS TNI
AU Lanud Sam Ratulangi
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala RS
TNI AU Lanud Sam Ratulangi Manado tentang Pasien Rawat Inap
Dan Rawat Jalan Yang Meninggalkan Rumah Sakit Tanpa
Pemberitahuan (Melarikan Diri)
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.
2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
3. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 tahun 2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269MENKESPerIII2008 tentang Rekam Medis.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/MENKES/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Kepala RS TNI AU Lanud Sam Ratulangi tentang
Panduan Tentang Pasien Rawat Inap Dan Rawat Jalan Yang
Meninggalkan Rumah Sakit Tanpa Pemberitahuan (Melarikan Diri)
di Dalam Rumah Sakit di RS TNI AU Lanud Sam Ratulangi.

KETIGA : Pelaksanaan Pasien Rawat Inap Dan Rawat Jalan Yang


Meninggalkan Rumah Sakit Tanpa Pemberitahuan (Melarikan Diri
Di Dalam Rumah Sakit di maksudkan agar bisa meminimalisirkan
dan meanggulangi pasien yang melarikan diri di RS TNI AU Lanud
Sam Ratulangi.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Manado
Pada tanggal 15 Januari 2019

Kepala RS TNI AU Lanud Sam Ratulangi,

dr. Ahmad Fauzi, M.Biomed, Sp. THT-KL


Kapten Kes NRP 533133
PANGKALAN TNI AU SAM RATULANGI Lamp.SK. Ka RS TNI AU Lanud SRI
RUMAH SAKIT TINGKAT IV Nomor Kep: P/001/I/2019
Tanggal 15 Januari 2019

PANDUAN TENTANG PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN YANG


MENINGGALKAN DI RUMAH SAKIT TANPA PEMBERITAHUAN (MELARIKAN DIRI)
DI RUMAH SAKIT TNI AU LANUD SAM RATULANGI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan selain memberikan pelayanan
klinis juga memberi pelayanan non klinis. Kewajiban rumah sakit sudah seharusnya
memberikan pelayanan terbaik dari awal pasien masuk hingga pasien keluar atau selesai
perawatan di rumah sakit. Pasien selesai perawatan, keluar dari rumah sakit
dikategorikan hidup dan meninggal. Pasien dikatakan keluar hidup jika pasien
dipulangkan seizin dokter yang merawat. Keluar hidup ada beberapa cara yaitu pasien
pulang dengan keadaan sembuh, dirujuk atau dipindah ke rumah sakit lain, pulang atas
permintaan sendiri, dan melarikan diri. Pulang atas permintaan sendiri adalah pulang atas
permintaan pasien atau keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter
yang merawat. Berbagai hal yang menjadi faktor pemicu pasien memutuskan pulang atas
permintaan sendiri dan pulang dengan melarikan diri seperti efisiensi pelayanan
kesehatan, fasilitas di rumah sakit terkait yang kurang sesuai dengan keinginan pasien
atau keluarga pasien, harga atau pembiayaan rumah sakit selama perawatan, keramahan
staf rumah sakit yang sangat mempengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan.
Salah satu tantangan besar dalam manajerial Rumah Sakit adalah pasien kabur
atau pulang dengan cara melarikan diri dari rumah sakit. Ternyata kasus seperti ini
tidaklah sedikit dan mengakibatkan rumah sakit kehilangan potensi pendapatan. Terlepas
apapun alasannya, pasien kabur ini mesti dicegah. Oleh karena itu, Standar Prosedur
Operasional terkait kondisi tersebut harus mampu meminimalisir dan menanggulangi
kasus ini dengan melibatkan seluruh staf Rumah Sakit TNI AU Lanud Sam Ratulangi
khususnya serta pihak berwenang sekitar rumah sakit pada khususnya.

B. TUJUAN UMUM
Sebagai acuan untuk menangani pasien yang melarikan diri dan terjaminnya
perawat dari kesalahan serta pelanggaran kode etik keperawatan.
BAB II
RUANG LINGKUP

Pedoman ini berlaku pada semua lini pelayanan di RS TNI AU Lanud Sam
Ratulangi khususnya ruang perawatan, poliklinik dan UGD.
BAB III
TATA LAKSANA

A. PROSEDUR PENATALAKSANAAN.
1. Segera setelah mengetahui bahwa ada pasien yang melarikan diri kepala
ruang atau kepala shift segera memberitahukan bagian keamanan atau perwira jaga
2. Bila pasien masih ada, maka segera mengajak kembali pasien dan keluarga
pasien tersebut kembali ke ruang perawatan dengan cara yang baik dan sopan.
3. Bila pasien dan keluarga pasien yang melarikan diri tersebut sudah tidak ada,
maka melaporkannya kepada kepala ruang perawatan yang bersangkutan.
4. Laporan yang dibuat kepala ruang diteruskan kepada kepala bidang pelayanan
dan penunjang medik.
5. Kepala bidang pelayanan dan penunjang medik selanjutnya memberitahukan
kejadian tersebut ke bagian bendahara untuk melakukan penagihan ke alamat yang
ada.
6. Melaporkan kepada dokter yang merawat.

BAB IV
DOKUMENTASI
Semua kegiatan terkait pasien yang pulang dengan cara melarikan diri atau kabur
didokumentasikan di rekam medik pasien.

Anda mungkin juga menyukai