Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH STATISTIKA

UJI KORELASI DAN REGRESI BERGANDA


Dosen Pengampu: Imam S Yanim. KM.,M.Epid

OLEH KELOMPOK 9:

1. ANDI DAYANA NURURRAHMAH (2108060061)


2. HATIJA (2108060052)

PRODI S1 FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA MATARAM
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunia -Nya sehingga tersusunnya tugas makalah ini yang berjudul “Uji
Korelasi dan Regresi Berganda”.

Dengan ini saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Imam S Yamin


S.KM.,M.Epid selaku dosen pembimbing mata kuliah Statistik. Saya ucapkan terima
kasih juga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Semoga tugas yang saya buat dapat bermanfaat bagi saya pribadi maupun pihak yang
membaca.

Saya menyadari bahwa tugas ini sangat jauh dari sempurna, masih banyak
kelemahan dan kekurangan. Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat
membangun dari pembaca sangat saya harapkan untuk meningkatkan kualitas dan
menyempurnakan tugas ini.

Penulis

Mataram, 13 Januari 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusah Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Regresi Linear Berganda..............................................................................3
B. Asumsi-Asumsi Model Regresi Linear Berganda........................................8
C. Estimasi Parameter Model Regresi Linear Berganda...................................8
D. Pengujian Parameter Model Regresi Linear Berganda.................................8
E. Pelanggaran Terhadap Asumsi Regresi Linear Berganda............................10
F. Analisis Korelasi Berganda..........................................................................14
G. Contoh Kasus................................................................................................14
H. Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS..........................................21
BAB III PENUTUP............................................................................................34
A. Kesimpulan...................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................35

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika
yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan
meramal suatu variabel (Kutner, Nachtsheim dan Neter, 2004). Istilah “regresi”
pertama kali dikemukakan oleh Sir Francis Galton (1822-1911), seorang
antropolog dan ahli meteorologi terkenal dari Inggris. Dalam makalahnya yang
berjudul “Regression towards mediocrity in hereditary stature”, yang dimuat
dalam Journal of the Anthropological Institute, volume 15, hal. 246-263, tahun
1885.
Galton menjelaskan bahwa biji keturunan tidak cenderung menyerupai biji
induknya dalam hal besarnya, namun lebih medioker (lebih mendekati rata-rata)
lebih kecil daripada induknya kalau induknya besar dan lebih besar daripada
induknya kalau induknya sangat kecil (Draper dan Smith, 1992). Dalam mengkaji
hubungan antara beberapa variabel menggunakan analisis regresi, terlebih dahulu
peneliti menentukan satu variabel yang disebut dengan variabel tidak bebas dan
satu atau lebih variabel bebas.
Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh satu variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas, maka model regresi yang digunakan adalah model regresi
linier sederhana. Kemudian Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh dua atau
lebih variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, maka model regresi yang
digunakan adalah model regresi linier berganda (multiple linear regression model).
Kemudian untuk mendapatkan model regresi linier sederhana maupun model
regresi linier berganda dapat diperoleh dengan melakukan estimasi terhadap
parameterparameternya menggunakan metode tertentu.

4
Adapun metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi parameter model
regresi linier sederhana maupun model regresi linier berganda adalah dengan
metode kuadrat terkecil (ordinary least square/OLS) dan metode kemungkinan
maksimum (maximum likelihood estimation/MLE) (Kutner et.al, 2004).
Analisis regresi berganda merupakan perluasan dari analisis regresi linier
sederhana. Dalam regresi linier sederhana, dibuat analisis hubungan dua variabel
(satu variabel independent dengan satu variabel dependent) yang dinyatakan
dengan persamaan linier Y’ = a + bX, dengan tujuan membuat prediksi tentang
besarnya nilai Y (variabel dependent) berdasarkan nilai X (variabel independent)
tertentu.
Prediksi perubahan variabel dependent (Y) akan menjadi lebih baik apabila
dimasukkan lebih dari satu variabel independent dalam persamaan liniernya (X1,
X2,……..Xn). Hubungan antara lebih dari satu variabel independent dengan satu
variabel dependent inilah yang dibicarakan dalam analisis regresi linier berganda.
Hubungan antara banyak variabel inilah yang sesungguhnya terjadi dalam dunia
nyata, karena sebenarnya kebanyakan hubungan antar variabel dalam ilmu soisal
merupakan hubungan statistikal, artinya bahwa perubahan nilai Y tidak mutlak
hanya dipengaruhi oleh satu nilai X tertentu tetapi dipengaruhi oleh banyak nilai
X.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan uji korelasi berganda?
2. Apa yang dimaksud dengan uji regresi berganda?
3. Bagaimana cara perhitungan regresi dan korelasi dengan SPSS
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu uji korelasi berganda
2. Untuk mengetahui apa itu uji regresi berganda
3. Untuk mengetahui bagaimana cara perhitungan regresi dan korelasi dengan
SPSS

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Regresi Linier Berganda


1. Variabel Independent
Variabel Independen merupakan variabel penelitian yang
memengaruhi, yaitu faktorfaktor yang diukur, dimanipulasi/ dipilih oleh
seorang peneliti untuk menetapkan/menentukan hubungan antara fenomena
yang sedang diamati.

Variabel dependen (dependent variable) adalah tipe variabel yang


dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Kedua tipe variabel ini
merupakan kategori variabel penelitian yang paling sering digunakan dalam
penelitian karena mempunyai kemampuan aplikasi yang luas.

2. Persamaan Regresi Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara


dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen
(Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen
berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+ b2X2+…..+ bnXn

6
Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang

diprediksikan) X1 dan X2 = Variabel

independen a = Konstanta (nilai Y’

apabila X1, X2…..Xn = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)


Sebelum mencari nilai konstanta, 𝑏1 , dan 𝑏2 kita terlebih dahulu harus
mengetahui nilai-nilai dengan menggunakan rumus :

(ΣX1)2
a. Σ𝑋12 = Σ𝑋12 – 𝑛

b. Σ𝑋12 = Σ𝑋22 –( ΣX𝑛2)2

c. Σ𝑌2 = Σ𝑌2 – (Σ 𝑌)2


𝑛

d. Σ X1Y = Σ X1Y - (∑𝑥1 )(Σ y)


𝑛
e.∑𝑥2y = ∑ 𝑥2y - ( ∑𝑥2 )(Σ y)

𝑛
f. ∑𝑥1𝑥2 = ∑𝑥1𝑥2 - (∑𝑥1𝑛)(𝑥1)

setelah mendapat nilai nilai diatas baru kita mencari persamaan


regresi dengan menggunakan rumus:

7
3. Uji Parsial (T)
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana
pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri (parsial)
terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t
hitung dengan t tabel.

Menurut Ghozali (2012: 98) uji beda t-tes digunakan untuk menguji
seberapa jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian
ini secara individual dalam menerangkan variabel dependen secara parsial.
Dasar pengambilan keputusan digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai probalitas signifikansi >0,05, maka hipotesis ditolak, hipotesis


ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai probabilitas signifikansi <0,05, maka hipotesis diterima. Hipotesis
tidak dapat ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Dimana :

 bi = koefisien regresi variabel bebas ke-i (i = 1, 2).


 Sbi = Kesalahan baku/standard error penduga bi (i = 1, 2), dapat
dihitung dengan rumus:

8
𝑆𝑌,𝑋1,𝑋2
𝑆𝑏1 = √{∑ 𝑋12 −
𝑛𝑋̃12}{1 − 𝑟𝑋1𝑋22 }

𝑆𝑌,𝑋1,𝑋2

2 ̃ 2 2
𝑆𝑏2 = √ {∑ 𝑋2 − 𝑛𝑋 2 }{1 − 𝑟 𝑋1𝑋2 }

Keterangan :

𝑆𝑏1: Standard error penduga 𝑏1

𝑆𝑏2: Standard error penduga 𝑏2

 𝑆𝑌. 𝑋1. 𝑋2: Standard error variabel Y berdasarkan variabel X yang


diketahui, dengan rumus:
𝑆𝑌. 𝑋1. 𝑋2 = (𝑛−(𝑘+1)√𝑆𝑆𝐸

Ket :

 Σ𝑥12 : Jumlah 𝑥1 kuadrat

 X̃ 12 : Kuadrat dari 𝑥1 rata-rata

 Σ𝑥22 : Jumlah 𝑥2 kuadrat

 X̃ 22 : Kuadrat dari 𝑥2 rata-rata

4. Uji Simultan (𝑭)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel X1 dan X2 secara


bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap Y. Untuk menjawab hal
tersebut maka perlu dibandikan nilai F hitung dengan F tabel dengan derajat
kebebasan pembilang (Numerator, df) menggunakan K-1 atau jumlah variabel

9
dikurangi 1. Derajat kebebasan penyebut (Denominator, df) menggunakan n –
K atau jumlah sampel dikurangi jumlah variabel.

Menurut Ghozali ( 2012: 98) Uji statistic F pada dasarnya menunjukan


apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
atau variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan
criteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Jika nilai F lebih besar dari 4 maka H0 ditolak pada derajat kepercayaan 5%
dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatife, yang menyatakan
bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel denpenden.
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan F menurut dengan F
menurut table. Bila nilai F (hitung) lebih besar dari pada nilai F (table) maka
Ho ditolak dan menerima Ha.

F hitung dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:

Ket :
SSE = Sum Square of Error

SSR = Sum Square of Regression

10
n = Jumlah sampel
k = variabel bebas , contoh 𝑋1dan 𝑋2

B. Asumsi-Asumsi Model Regresi Linier Berganda


Menurut Gujarati (2003) asumsi-asumsi pada model regresi linier berganda adalah
sebagai berikut:
1. Model regresinya adalah linier dalam parameter.
2. Nilai rata-rata dari error adalah nol.
3. Variansi dari error adalah konstan (homoskedastik).
4. Tidak terjadi autokorelasi pada error.
5. Tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas.
6. Error berdistribusi normal.

C. Estimasi Parameter Model Regresi Linier Berganda


Estimasi parameter ini bertujuan untuk mendapatkan model regresi linier berganda
yang akan digunakan dalam analisis. Pada materi pelatihan ini, metode yang
digunakan untuk mengestimasi parameter model regresi linier berganda adalah
metode kuadrat terkecil atau sering juga disebut dengan metode ordinary least
square (OLS). Metode OLS ini bertujuan meminimumkan jumlah kuadrat error.

D. Pengujian Parameter Model Regresi Linier Berganda


Pengujian parameter ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, baik secara serentak maupun secara
parsial.
1. Pengujian Parameter Secara Serentak (Simultan)
Prosedur pengujian parameter secara simultan adalah sebagai berikut:
a. Membuat hipotesis
𝐻0 = 𝛽1 = 𝛽2 = ⋯ 𝛽𝑝−1 = 0

11
𝐻0 ≠ 0
b. Menentukan tingkat signifikansi (𝛼)
Tingkat signifikansi (𝛼) yang seringkali digunakan dalam penelitian adalah
5%.
c. Menentukan statistik uji
Statistik uji yang digunakan adalah:
RKR
F=
RKE
dengan: RKR adalah rata-rata kuadrat regresi (dapat diperoleh dari Tabel
Analisis Variansi). RKE adalah rata-rata kuadrat error (dapat diperoleh dari
Tabel Analisis Variansi).

d. Menentukan daerah kritik (penolakan H0)


Daerah kritik yang digunakan adalah H0 ditolak bila 𝐹 > (𝑎;−1, 𝑛−𝑝) . Dengan (𝑎;

−1, 𝑛−𝑝) disebut dengan F tabel. Selain dari daerah kritik di atas, dapat juga
digunakan daerah kritik yang lain yaitu jika nilai peluang (Sig.) < tingkat
signifikansi (𝛼) maka H0 ditolak.
e. Menarik kesimpulan
2. Pengujian Parameter Secara Individu (Parsial)
Prosedur pengujian parameter secara parsial adalah sebagai berikut:
a. Membuat hipotesis
𝐻0 = 𝛽1 = 𝛽2 = ⋯ 𝛽𝑝−1 = 0
𝐻0 ≠ 0
b. Menentukan tingkat signifikansi (𝛼)
Tingkat signifikansi (𝛼) yang seringkali digunakan dalam penelitian adalah
5%.

12
c. Menentukan statistik uji
Statistik uji yang digunakan adalah:
bk
t=
s (bk )
𝑏𝑘 = adalah nilai taksiran parameter (𝑏𝑘 yang diperoleh dari metode OLS).
(𝑏𝑘 ) = adalah standar deviasi nilai taksiran parameter 𝑏𝑘.

d. Menentukan daerah kritik (penolakan H0)


Daerah kritik yang digunakan adalah H0 ditolak bila 𝑡 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
e. Menarik kesimpulan

E. Pelanggaran-Pelanggaran Terhadap Asumsi Regresi Linier Berganda


Dalam analisis regresi linier berganda terdapat beberapa pelanggaran-pelanggaran
yang seringkali dilakukan terhadap asumsi-asumsinya, diantaranya diuraikan
berikut ini.
1. Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah terjadinya hubungan linier antara variabel bebas dalam
suatu model regresi linier berganda (Gujarati, 2003). Hubungan linier antara
variabel bebas dapat terjadi dalam bentuk hubungan linier yang sempurna
(perfect) dan hubungan linier yang kurang sempurna (imperfect). Adapun
dampak adanya multikolinieritas dalam model regresi linier berganda adalah
(Gujarati, 2003 dan Widarjono, 2007):
a. Penaksir OLS masih bersifat BLUE, tetapi mempunyai variansi dan
kovariansi yang besar sehingga sulit mendapatkan taksiran (estimasi) yang
tepat.
b. Akibat penaksir OLS mempunyai variansi dan kovariansi yang yang besar,
menyebabkan interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai hitung
statistik uji t akan kecil, sehingga membuat variabel bebas secara statistik
tidak signifikan mempengaruhi variabel tidak bebas.

13
c. Walaupun secara individu variabel bebas tidak berpengaruh terhadap
variabel tidak bebas melalui uji t, tetapi nilai koefisien determinasi (R2)
masih bisa relatif tinggi.
Selanjutnya untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam model regresi
linier berganda dapat digunakan nilai variance inflation factor (VIF) dan
tolerance (TOL) dengan ketentuan jika nilai VIF melebihi angka 10, maka
terjadi multikolinieritas dalam model regresi. Kemudian jika nilai TOL sama
dengan 1, maka tidak terjadi multikolinieritas dalam model regresi.
2. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah variansi dari error model regresi tidak konstan atau
variansi antar error yang satu dengan error yang lain berbeda (Widarjono,
2007). Dampak adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah
walaupun 9 estimator OLS masih linier dan tidak bias, tetapi tidak lagi
mempunyai variansi yang minimum dan menyebabkan perhitungan standard
error metode OLS tidak bisa dipercaya kebenarannya.
Selain itu interval estimasi maupun pengujian hipotesis yang didasarkan pada
distribusi t maupun F tidak bisa lagi dipercaya untuk evaluasi hasil regresi.
Akibat dari dampak heteroskedastisitas tersebut menyebabkan estimator OLS
tidak menghasilkan estimator yang BLUE dan hanya menghasilkan estimator
OLS yang linear unbiased estimator (LUE).
Selanjutnya dilakukan deteksi masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
heteroskedastisitas dalam model regresi adalah dengan Metode Glejser. Glejser
merupakan seorang ahli ekonometrika dan mengatakan bahwa nilai variansi
variabel error model regresi tergantung dari variabel bebas
Selanjutnya untuk mengetahui apakah pola variabel error mengandung
heteroskedastisitas Glejser menyarankan untuk melakukan regresi nilai mutlak
residual dengan variabel bebas. Jika hasil uji F dari model regresi yang

14
diperoleh tidak signifikan, maka tidak ada heteroskedastisitas dalam model
regresi (Widarjono, 2007)
3. Autokorelasi
Autokorelasi adalah terjadinya korelasi antara satu variabel error dengan
variable error yang lain. Autokorelasi seringkali terjadi pada data time series
dan dapat juga terjadi pada data cross-section tetapi jarang (Widarjono, 2007).
Adapun dampak dari adanya autokorelasi dalam model regresi adalah sama
dengan dampak dari heteroskedastisitas yang telah diuraikan di atas, yaitu
walaupun estimator OLS masih linier dan tidak bias, tetapi tidak lagi
mempunyai variansi yang minimum dan menyebabkan perhitungan standard
error metode OLS tidak bisa dipercaya kebenarannya.
Selain itu interval estimasi maupun pengujian hipotesis yang didasarkan pada
distribusi t maupun F tidak bisa lagi dipercaya untuk evaluasi hasil regresi.
Akibat dari dampak adanya autokorelasi dalam model regresi menyebabkan
estimator OLS tidak menghasilkan estimator yang BLUE dan hanya
menghasilkan estimator OLS yang LUE (Widarjono, 2007).
Selanjutnya untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model regresi linier
berganda dapat digunakan metode Durbin-Watson. Durbin-Watson telah
berhasil mengembangkan suatu metode yang digunakan untuk mendeteksi
adanya masalah autokorelasi dalam model regresi linier berganda menggunakan
pengujian hipotesis dengan statistik uji yang cukup popular
Kemudian Durbin-Watson berhasil menurunkan nilai kritis batas bawah (dL)
dan batas atas (dU) sehingga jika nilai d hitung dari persamaan (6.1) terletak di
luar nilai kritis ini, maka ada atau tidaknya autokorelasi baik positif atau negatif
dapat diketahui. Deteksi autokorelasi pada model regresi linier berganda dengan
metode Durbin-Watson adalah seperti pada Tabel berikut:

15
Salah satu keuntungan dari uji Durbin-Watson yang didasarkan pada error adalah
bahwa setiap program komputer untuk regresi selalu memberi informasi statistik d.
Adapun prosedur dari uji Durbin-Watson adalah (Widarjono, 2007):

1) Melakukan regresi metode OLS dan kemudian mendapatkan nilai errornya.


2) Menghitung nilai d dari persamaan (kebanyakan program komputer secara
otomatis menghitung nilai d).
3) Dengan jumlah observasi (n) dan jumlah variabel bebas tertentu tidak termasuk
konstanta (p-1), kita cari nilai kritis݀ 𝑑𝐿 dan 𝑑𝑈 di statistik DurbinWatson.
4) Keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi didasarkan pada
Tabel diatas
Selain Kriteria uji seperti pada Tabel, dapat juga digunakan kriteria lain untuk
mendeteksi adanya autokorelasi dalam model regresi linier berganda adalah
sebagai berikut (Santoso, 2000):

1) Jika nilai 𝑑 < −2, maka ada autokorelasi positif.


2) Jika nilai −2 ≤ 𝑑 ≤ 2 maka tidak ada autokorelasi.
3) Jika nilai݀ 𝑑 > 2 maka ada autokorelasi negative.

F. Analisis Korelasi Berganda

16
Analisis korelasi berganda merupakan perluasan dari analisis korelasi
sederhana. Dalam analisis korelasi berganda bertujuan untuk mengetahui
bagaimana derajat hubungan antara beberapa variabel independent (Variabel X1,
X2, ……., Xk) dengan variabel dependent (Variabel Y) secara bersama-sama.

Berdasarkan korelasi berganda, yang diberi notasi RY.12…..n dihitung melalui


jalur terjadinya hubungan antara beberapa variabel independent (X1, X2, …….,
Xn) dengan satu variabel dependent (Y), yakni yang berupa regresi linier berganda
Y’ = a + b1.X1 + b2.X2 + …… + bn.Xn. Berdasarkan adanya regresi berganda
tersebut, koefisien korelasi linier berganda tersebut dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

G. Contoh Kasus
Konsumen yang loyal akan memberi peningkatan keuntungan. Banyak cara
yang bisa dilakukan untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Untuk memuaskan
konsumen, ada pemikiran di kalangan pengusaha kuliner atau rumah makan di
daerah Bandung untuk meningkatkan keuntungan usaha, yaitu dengan menambah
jumlah tenaga kerja untuk meningkatkan kepuasan pelayanan atau memperluas
area parkir sebagai usaha memberikan pelayanan yang baik pada konsumen.
Untuk itu, dilakukan survey terhadap 15 pengusaha kulinerdi wilayah Bandung
pada tahun 2012. Hasil survey tersebut adalah sebagai berikut

17
Pembahasaan Kasus Menggunakan Uji Regresi dan Korelasi Berganda, Uji
Parsial (T), Uji Simultan (F) Menggunakan Cara Manual

1. Metode Persamaan Normal (Metode Eliminasi)

Pendapata Jumla Parki


n (Juta h r
Rupiah) Tenag mobil
(Y) a (X2)
Kerja X1X
No (X1) X1Y X2Y 2 X1^2 X2^2 Y^2
1 280 14 18 3920 5040 252 196 324 78400
2 130 7 3 910 390 21 49 9 16900
3 123 13 8 1599 984 104 169 64 15129
4 160 12 7 1920 1120 84 144 49 25600
5 450 39 36 17550 16200 1404 1521 1296 202500
6 570 67 84 38190 47880 5628 4489 7056 324900
7 315 20 5 6300 1575 100 400 25 99225

18
8 64 4 8 256 512 32 16 64 4096
9 340 48 55 16320 18700 2640 2304 3025 115600
10 670 81 98 54270 65660 7938 6561 9604 448900
11 370 12 65 4440 24050 780 144 4225 136900
12 644 59 9 37996 5796 531 3481 81 414736
13 128 44 12 5632 1536 528 1936 144 16384
14 415 28 9 11620 3735 252 784 81 172225
15 387 65 12 25155 4644 780 4225 144 149769
Jumla 5046 513 429 22607 19782 2107 2641 2619 222126
h 8 2 4 9 1 4

2. Metode Mencari Nilai a, b1 dan b2


 Σ𝑋12 = Σ𝑋12 –( ΣX𝑛1)2 = 26419 - (513)15 2 = 8874,4

(ΣX2)2 = 26191 - (429)2 = 13921,6


 Σ𝑋22 = Σ𝑋22 – 𝑛 15

 Σ𝑌2 = Σ𝑌2 –( Σ𝑌)2 = 2221264 - (5046)2= 523789,6


𝑛 15

 Σ X1Y = Σ X1Y - ( ∑𝑥1 )(Σ y)


= 226078 - = 53504,8
𝑛 15

 ∑ 𝑥2y = ∑ 𝑥2y - ( ∑𝑥2 )(Σ y)


= 197822 - = 53506,4
𝑛 15

 ∑ 𝑥1𝑥2 = ∑ 𝑥1𝑥2 - ( ∑ 𝑥1𝑛)(𝑥2) = 21074 - 15

= 6402,2

mencari nilai b:

19
 𝑏1 = (∑ 𝑥2(∑2 x12)(Σ X1Y)(Σ𝑋)2– )(−(∑
𝑥2y∑𝑥1𝑥)(∑2)𝑥1𝑥− 2)
2

= 4,873
2
 b2 =

= 1,602

Mencari nilai a (konstanta) :

 a = ∑𝑦− 𝑏1 ∑𝑥1−𝑏2 ∑𝑥2


𝑛

=
= 123,911

Persamaan regresi bergandanya adalah 𝒀′ = 𝟏𝟐𝟑, 𝟗𝟏𝟏 + 𝟒, 𝟖𝟕𝟑 𝑿𝟏 + 𝟏,


𝟔𝟎𝟐 𝑿𝟐

Uji Parsial ( Uji t )


1) Hipotesis
𝐻0: Tidak terdapat pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan

𝐻1: Terdapat pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan

𝐻0: Tidak terdapat pengaruh parkir mobil terhadap pendapatan

𝐻2: Terdapat pengaruh parkir mobil terhadap pendapatan

20
2) Menggunakan Taraf signifikan 5%

3) Statistik Hitung
Didapatkan nilai :
Sum Square Error (SSE) = 177316,552
Sum Square of Regression (SSR) = 346419,238

𝑆𝑆𝐸 177316,552

𝑆𝑌.𝑋1.𝑋2 = 𝑛− (𝑘+1 ) = √ = 121,558
15 − (2+1 )

Mencari Nilai Korelasi Pearson :

𝑟𝑋1𝑋2 = 0,5759 (𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝒆𝒙𝒄𝒆𝒍 𝒇𝒂𝒏𝒕𝒊𝒐𝒏 𝑷𝒆𝒂𝒓𝒔𝒐𝒏)

Maka 1 - 𝑟𝑋1𝑋22 = 1 - 0,57592 = 0,6683

21
Sehingga dari nilai-nilai diatas dapat ditentukan :
𝑏1 4,873
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑋1 = == 3,0881
𝑆𝑏1 1,578
𝑏2 1,602
𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑋2 = == 1,271
𝑆𝑏2 1,26
𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝑇𝐼(0,05; 14) = 2,145
4) Kriteria Uji
Tolak 𝐻0 jika nilai t hitung > t tabel
5) Keputusan
Tolak 𝐻0 untuk variabel Jumlah tenaga kerja (X1) karena 3,0881 > 2,145

Terima 𝐻0 untuk variabel parkir mobil (X2) karena 1,271 < 2,145
6) Kesimpulan
Dengan taraf signifikan 5%, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan dan tidak terdapat
pengaruh signifikan parkir mobil terhadap pendapatan.

4. Uji Simultan (Uji F)


1) Hipotesis
𝐻0: Tidak terdapat pengaruh jumlah tenaga kerja dan parkir mobil
terhadap pendapatan
𝐻1: Terdapat pengaruh jumlah tenaga kerja dan parkir mobil terhadap
pendapatan

22
2) Menggunakan Taraf signifikan 5%

3) Statistika Hitung :

Sehingga dapat ditentukan :

4) Kriteria Uji
Tolak 𝐻0 jika nilai F hitung > F tabel

5) Keputusan
Tolak 𝐻0 karena F hitung > F tabel yaitu 11,719 > 3,885
6) Kesimpulan
Dengan taraf signifikan 5%, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan jumlah tenaga kerja dan parkir mobil terhadap pendapatan
secara bersamaan.

23
H. Analisis Korelasi Dan Regresi dengan SPSS
1. Buka aplikasi SPSS 27

2. Lalu klik menu variable view dan isi variabel data sesuai data yang akan di
statistikan

24
3. Lalu beralih ke data view kemudian isi data sesuai variable view

4. Sebelum memulai uji regresi dan korelasi kita mencari data deskriptif dengan
klik analyze-descriptive statistic-frequencies

25
 Klik variable Y dan X masukkan ke Kotak Variable(s)

 klik pilihan statistic, kemudian akan muncul tampilannya, kemudian pada


Percentile Values pilih Quartiles, pada Central Tendency pilih mean dan
median, dan pada Dispersion pilih Std. deviation dan Variance lalu
continue

26
 klik pilihan Chart kemudian akan muncul tampilannya, pada Chart Type
pilih Bar Charts dan pada Chart Values pilih Frequencies klik Continue
lalu klik OK

 Kemudian akan muncul data deskriptif sebagai berikut

27
Statistics
Jumlah Tenaga Pendapat (Juta
Kerja Parkir Mobil Rupiah)
N Valid 15 15 15
Missing 1 1 1
Mean 34.20 28.60 336.40
Median 28.00 12.00 340.00
Std. Deviation 25.177 31.534 193.426
Variance 633.886 994.400 37413.543
Percentiles 25 12.00 8.00 130.00
50 28.00 12.00 340.00
75 59.00 55.00 450.00

Jumlah Tenaga Kerja


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 1 6.3 6.7 6.7
7 1 6.3 6.7 13.3
12 2 12.5 13.3 26.7
13 1 6.3 6.7 33.3
14 1 6.3 6.7 40.0
20 1 6.3 6.7 46.7
28 1 6.3 6.7 53.3
39 1 6.3 6.7 60.0
44 1 6.3 6.7 66.7
48 1 6.3 6.7 73.3
59 1 6.3 6.7 80.0
65 1 6.3 6.7 86.7
67 1 6.3 6.7 93.3
81 1 6.3 6.7 100.0
Total 15 93.8 100.0
Missing System 1 6.3

28
Total 16 100.0

Parkir Mobil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 1 6.3 6.7 6.7
5 1 6.3 6.7 13.3
7 1 6.3 6.7 20.0
8 2 12.5 13.3 33.3
9 2 12.5 13.3 46.7
12 2 12.5 13.3 60.0
18 1 6.3 6.7 66.7
36 1 6.3 6.7 73.3
55 1 6.3 6.7 80.0
65 1 6.3 6.7 86.7
84 1 6.3 6.7 93.3
98 1 6.3 6.7 100.0
Total 15 93.8 100.0
Missing System 1 6.3
Total 16 100.0

Pendapat (Juta Rupiah)


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 64 1 6.3 6.7 6.7
123 1 6.3 6.7 13.3
128 1 6.3 6.7 20.0
130 1 6.3 6.7 26.7
160 1 6.3 6.7 33.3
280 1 6.3 6.7 40.0

29
315 1 6.3 6.7 46.7
340 1 6.3 6.7 53.3
370 1 6.3 6.7 60.0
387 1 6.3 6.7 66.7
415 1 6.3 6.7 73.3
450 1 6.3 6.7 80.0
570 1 6.3 6.7 86.7
644 1 6.3 6.7 93.3
670 1 6.3 6.7 100.0
Total 15 93.8 100.0
Missing System 1 6.3
Total 16 100.0

5. Langkah selanjutnya menguji uji regresi dan korelasi berganda. Klik Analyze –
regression- linear

30
6. Pindahkan variable Y pada independent dan variable X1 dan X2 pada
dependent

31
7. Klik Statistics, pada menu Regression Coefficient pilih Estimates, Model fit,
Collinearity diagnostics dan pada menu Residuals pilih Durbin-Watson

8. Klik save, Pada bagian Residuals, pilih Unstandardized.

32
9. Klik OK kemudian muncul output sebagai berikut

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Parkir Mobil, . Enter
Jumlah Tenaga
Kerjab
a. Dependent Variable: Pendapat (Juta Rupiah)
b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .813a .661 .605 121.558 2.787
a. Predictors: (Constant), Parkir Mobil, Jumlah Tenaga Kerja
b. Dependent Variable: Pendapat (Juta Rupiah)

33
Kesimpulan :
 Hubungan variable jumlah tenaga kerja dan luas parkir mobil terhadap
pendapatan sangat kuat, karena nilai R berada pada imterval koefisien
0,80 – 1000 yang menunjukan hubungan sangat kuat.
 Variable jumlah tenaga kerja dan luas parker mobil secara bersama-sama
berpengaruh terhadap pendapatan sebesar 661% sedangkan sisanya 33,9
% dipengaruhi oleh variable lain diluar variable yang diteliti.

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 346473.054 2 173236.527 11.724 .002b
Residual 177316.546 12 14776.379
Total 523789.600 14
a. Dependent Variable: Pendapat (Juta Rupiah)
b. Predictors: (Constant), Parkir Mobil, Jumlah Tenaga Kerja

Kesimpulan :
n-k-1 = 15 - 2 - 1= 12 f table = 3,885 f hitung = 11,724 dari ouput tersebut
untuk variable F hitung sebesar 11,719 dan nilai F tabelnya sebesar 3,885
dengan nilai signifikasinya sebesar 0,002 maka dapat disimpulkan menerima
hipotesis pertama artinya jumlah tenaga kerja (X1) dan luas parker mobil
(X2) secara signifikan berpengaruh terhadap variable pendapatan (Y)

34
Kesimpulan :
a. Interprestasi Koefisien Regresi :

 Jika dilihat dari persamaan 𝒀 = 𝟏𝟐𝟑, 𝟗𝟏𝟏 + 𝟒, 𝟖𝟕𝟑 𝑿𝟏 + 𝟏, 𝟔𝟎𝟐 𝑿𝟐


artinya Jika jumlah tenaga kerja (X1) dan luas parker mobil (X2) nilainya
adalah 0 maka hasil nilai pendapatan (Y) adalah 123,9111
 Koefisien regresi variable jumlah tenaga kerja (X1) sebesar 4,873 artinya
jika variable independent lainnya tetap dan nilai variable jumlah tenaga
kerja (X1) mengalami kenaikan satu satuan maka nilai pendapatan (Y)
akan mengalami kenaikan sebesar 4,873 semakin naik nilai variable
jumlah tenaga kerja (X1) maka nilai variable pendapatan (Y) akan
meningkat.
 Jika variable independent lainnya nilainya tetap dan nilai luas parker
mobil (X2) mengalami kenaikan satu satuan maka nilai variable
pendapatan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 1,602 dan
berhubungan positif antara luas parker mobil dengan pendapatan.
b. Interprestasi Nilai T :
Nilai t hitung dari jumlah tenaga kerja (X1) sebesar 3,087
Nilai t hitung dari luas parker mobil (X2) sebesar 1,271
T table = 2,145
 Dari ouput tsb nilai jumlah tenaga kerja (X1) dimana nilai untuk t
hitungnya sebesar 3,087 dan nilai t table sebesar 2,145 dengan nilai
signifikansinya sebesar 0,009 artinya kurang dari 0,05 maka dapat
disimpulkan artinya menerima hipotesis pertama terdapat pengaruh nilai
jumlah tenaga kerja (X1) terhadap nilai pendapatan (Y)
 Dari ouput tersebut untuk variable luas parker mobil (X2) dengan nilai
untuk t hitungnya sebesar 1,271 dan nilai t table sebesar 2,145 artinya t
hitung lebih kecil dari pada t table artinya tidak terdapat pengaruh nilai
luas parkir mobil (X2) terhadap nilai pendapatan (Y)

35
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Jumlah Tenaga
Model Dimension Eigenvalue Condition Index (Constant) Kerja Parkir Mobil
1 1 2.535 1.000 .04 .03 .04
2 .316 2.833 .49 .00 .60
3 .149 4.125 .46 .97 .36
a. Dependent Variable: Pendapat (Juta Rupiah)

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 156.22 675.67 336.40 157.315 15
Residual -229.557 218.153 .000 112.541 15
Std. Predicted Value -1.145 2.157 .000 1.000 15
Std. Residual -1.888 1.795 .000 .926 15
a. Dependent Variable: Pendapat (Juta Rupiah)

36
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji regresi berganda sangat bermanfaat dalam penelitian karena dapat
mengetahui seberapa besar pengaruh dan hubungan dari beberapa variabel bebas
terhadap variabel tidak bebas dan juga dapat meramalkan nilai variabel tidak bebas
apabila seluruh variabel bebas sudah diketahui nilainya.
Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan terhadap kasus Pengaruh
Jumlah Tenaga Kerja Dan Jumlah Ruang Parkir Mobil Terhadap Jumlah
Pendapatan Restoran Di Bandung Pada Tahun 2012 didapatkan persamaan
regresinya yaitu 𝒀 = 𝟏𝟐𝟑, 𝟗𝟏𝟏 + 𝟒, 𝟖𝟕𝟑 𝑿𝟏 + 𝟏, 𝟔𝟎𝟐 𝑿𝟐 yang berarti terdapat
pengaruh antara jumlah tenaga kerja (X1) dan luas parker mobil (X2) terhadap
pendapatan (Y).

DAFTAR PUSTAKA

Fauziyah,Alya.dkk.2013."Modul Statistika II”.Bandung.Universitas Padjadjaran.


Dirnaeni.Desti.2015."Teknik Proyeksi Bisnis"Jakarta.Universitas Gunadarma

37
Herdanto,Dadan.2019."Pengaruh Kualitas Produk Dan Servicecape Lingkungan
Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen". Skripsi.Universitas Pasudan.

Yuliara. I Made,2016,”Modul Regresi Linier Berganda”,Universitas Udayana:


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kartika.2018.”Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Nilai Pelanggan Terhadap


Kepuasan Pelanggan Jasa Transportasi Ojek Online”.Manajemen.Fakultas
Ekonomi.Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Marsum, W. Restoran dan Segala Permasalahannya. edisi 4. Yogyakarta: Andi,
2005

38

Anda mungkin juga menyukai

  • MAKALAH FARMAKOGNOSI KLP 2 Simplisia Hewan
    MAKALAH FARMAKOGNOSI KLP 2 Simplisia Hewan
    Dokumen14 halaman
    MAKALAH FARMAKOGNOSI KLP 2 Simplisia Hewan
    Andi Dayana Nururrahmah
    100% (1)
  • Surat Pernyataan Pelatihan
    Surat Pernyataan Pelatihan
    Dokumen1 halaman
    Surat Pernyataan Pelatihan
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Uji Anova
    Uji Anova
    Dokumen47 halaman
    Uji Anova
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Proposal Risma New
    Proposal Risma New
    Dokumen21 halaman
    Proposal Risma New
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • 413 770 1 SM PDF
    413 770 1 SM PDF
    Dokumen15 halaman
    413 770 1 SM PDF
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Suspensi
    Makalah Suspensi
    Dokumen13 halaman
    Makalah Suspensi
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Soal UU Etika Kesehatan
    Soal UU Etika Kesehatan
    Dokumen2 halaman
    Soal UU Etika Kesehatan
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Makalah PP No 51
    Makalah PP No 51
    Dokumen16 halaman
    Makalah PP No 51
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Farmatoksik
    Farmatoksik
    Dokumen9 halaman
    Farmatoksik
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Uu Dan Etika
    Uu Dan Etika
    Dokumen19 halaman
    Uu Dan Etika
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Soal UTS UUD Kesehatan
    Soal UTS UUD Kesehatan
    Dokumen3 halaman
    Soal UTS UUD Kesehatan
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Penanganan Pasca Panen KLP 6
    Penanganan Pasca Panen KLP 6
    Dokumen30 halaman
    Penanganan Pasca Panen KLP 6
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • KLP 5 Mineral
    KLP 5 Mineral
    Dokumen12 halaman
    KLP 5 Mineral
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • REVIEW
    REVIEW
    Dokumen2 halaman
    REVIEW
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Simplisia Nabati KLP 3
    Simplisia Nabati KLP 3
    Dokumen26 halaman
    Simplisia Nabati KLP 3
    Andi Dayana Nururrahmah
    0% (1)
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen77 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen14 halaman
    Makalah
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH STATISTIKA UJI ANOVA KLP 6
    MAKALAH STATISTIKA UJI ANOVA KLP 6
    Dokumen18 halaman
    MAKALAH STATISTIKA UJI ANOVA KLP 6
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • KLP 9 Regresi & Korelasi Sederhana
    KLP 9 Regresi & Korelasi Sederhana
    Dokumen41 halaman
    KLP 9 Regresi & Korelasi Sederhana
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen6 halaman
    Review Jurnal
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen3 halaman
    Review Jurnal
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen1 halaman
    Review Jurnal
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen1 halaman
    Review Jurnal
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Materiiiii 4 KLP 6
    Materiiiii 4 KLP 6
    Dokumen25 halaman
    Materiiiii 4 KLP 6
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen5 halaman
    Review Jurnal
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Dokumen1 halaman
    Review Jurnal
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Riview Jurnal
    Riview Jurnal
    Dokumen4 halaman
    Riview Jurnal
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Riview Jurnal
    Riview Jurnal
    Dokumen5 halaman
    Riview Jurnal
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Riview Jurnal
    Riview Jurnal
    Dokumen2 halaman
    Riview Jurnal
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat
  • Review Journal - 024242
    Review Journal - 024242
    Dokumen2 halaman
    Review Journal - 024242
    Andi Dayana Nururrahmah
    Belum ada peringkat