Anda di halaman 1dari 2

SDLC (System Development Life Cycle) adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam

pengembangan sistem perangkat lunak. Ini adalah serangkaian tahap yang disusun secara sistematis
untuk mengelola proses pengembangan sistem secara efisien. Menurut Baltzen (2013), ada tujuh
fase dalam SDLC, diantaranya:
1. Planning (Perencanaan): Tahap ini melibatkan pengumpulan persyaratan bisnis, pemetaan
kebutuhan pengguna, dan pengembangan rencana proyek yang komprehensif. Dengan tujuan
sistem ditetapkan, keputusan strategis diambil mengenai anggaran, sumber daya manusia, dan
jadwal proyek.
2. Analysis (Analisis): Pada tahap ini, tim pengembang menganalisis persyaratan yang diperoleh dari
tahap perencanaan. Mereka melakukan identifikasi kebutuhan sistem, menganalisis proses bisnis
yang ada, dan mengidentifikasi masalah dalam sistem yang sedang berjalan.
3. Design (Desain): Tahap desain melibatkan merancang arsitektur sistem yang akan dikembangkan.
Ini mencakup desain rinci dari elemen-elemen sistem, seperti basis data, antarmuka pengguna,
logika bisnis, dan infrastruktur teknis yang diperlukan.
4. Development (Pengembangan): Pada tahap ini, pengembang menggunakan desain yang telah
dibuat untuk membangun atau mengembangkan sistem perangkat lunak. Mereka menulis kode,
mengintegrasikan komponen, dan mengembangkan fitur sesuai dengan kebutuhan yang
ditetapkan sebelumnya.
5. Testing (Pengujian): Tahap pengujian adalah proses verifikasi dan validasi sistem yang
dikembangkan. Tes ini melibatkan pengujian fungsionalitas, keandalan, kinerja, keamanan, dan
kualitas sistem. Mereka memastikan bahwa sistem berfungsi dengan benar dan memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.
6. Implementation (Implementasi): Setelah pengujian selesai, sistem siap untuk diimplementasikan.
Pada tahap ini, sistem diperkenalkan kepada pengguna yang dituju dan digunakan secara penuh
dalam lingkungan operasional. Pelatihan pengguna, konversi data, dan penyebaran sistem dapat
dilakukan di tahap ini.
7. Maintenance (Pemeliharaan): Setelah sistem diimplementasikan, tahap pemeliharaan dimulai. Ini
melibatkan pemantauan dan perbaikan sistem yang berjalan. Perbaikan bug, peningkatan, dan
penyesuaian terhadap perubahan kebutuhan bisnis dilakukan pada tahap ini.

Selain tujuh fase dalam SDLC, Adapun dua tahapan pengembangan sistem lainnya yang umumnya
digunakan, seperti:
1. Prototyping (Prototipe): Dalam tahap ini, prototipe sistem dikembangkan untuk memberikan
gambaran awal tentang bagaimana sistem akan bekerja. Ini membantu dalam mengumpulkan
umpan balik dari pengguna dan mengklarifikasi persyaratan sebelum pengembangan penuh
dimulai.
2. Support (Dukungan): Setelah sistem diimplementasikan, tahap dukungan dimulai. Tim dukungan
memberikan bantuan teknis, pemecahan masalah, dan pemeliharaan sistem sepanjang siklus
hidupnya. Mereka memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik dan merespons masalah yang
muncul.
Setiap organisasi atau proyek pengembangan sistem dapat mengadopsi atau menyesuaikan tahapan
pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan dan konteks mereka. Tujuan utama dari tahapan-
tahapan ini adalah untuk mengelola risiko, memastikan kualitas, dan menghasilkan sistem perangkat
lunak yang efektif dan memenuhi kebutuhan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai