Anda di halaman 1dari 5

Analisis Rondo Form

[1st, 2nd, 3rd Rondo Form]


Rhapsody in B Minor by Johannes Brahms (1880)

A B A C
a b c tr w x y z a’ b’ d tr m n o
1 9 16 26 30 39 49 62 67 71 80 62 94 105 124

A B A CODA
A’ b’ c’ tr w’ x’ y’ z’ a’ b’ d ||
132 136 147 159 161 170 180 192 202 210 215 240

RITME
Karya Brahms yang berjudul Rhapsody memiliki ritme yang cukup unik. Banyak
menggunakan triplet, not ½ ketuk, not ¼ ketuk, dan 1/8 ketuk.

MELODI
Dalam lagu Rhapsody, Brahms menggunakan banyak modulasi pada lagunya. Lagu ini
diawali dengan memainkan di B minor (2#).

Lalu pada birama 30 atau masuk ke bagian B tangga nada berubah menjadi D minor
(1b).
Pada birama 94 atau masuk ke bagian C tangga nada berubah menjadi B Major (5#)
yang merupakan minor enharmonis dari bagian A yaitu B minor.

Setiap kembali ke bagian A tangga nada berubah menjadi D minor (2#). Coda juga
dimainkan dari tangga nada D minor (2#).

HARMONI
Harmoni yang digunakan pada lagu ini yaitu Minor dan Mayor. Dalam biarama ke 3
menggunakan harmoni yang selalu berpindah tiap 2 ketuk yaitu; I (B Mayor) – V 7 (Fis
Mayor) – iv (E Minor) – VII (A Mayor). Pada birama ke 5 memiliki Harmoni yang
sangat kaya di mana akor-akornya selalu berpindah-pindah, yaitu; A Mayor – D Minor
– A7 Mayor – D Diminished – A7 – D Minor – A Mayor – G Minor – C7 – Ab Mayor – F
Minor – Cis 7 – D Mayor – Gis Diminished – Fis Minor.
TEMPO
Pada karya Brahms yang berjudul Rhapsody diawali dengan tempo Agitato/Allegro
yang berarti cepat dan penuh kejutan. Tempo ini berlangsung sepanjang 16 birama.

Lalu terjadi perubahan tempo di birama 16 – 17 yaitu tempo Andante. Tempo Andante
berlangsung hingga birama 22.

Tempo Andante terjadi lagi di birama 30-38. Dari birama 39 tempo berubah kembali
menjadi Agitato/Allegro seperti tempo awal.

Dalam karya ini mempunyai tempo Agitato/Allegro dank arena biramanya 2/2 yang
membuat lagu ini harus dimainkan secara cepat. Walaupun tidak ditulis, pada bagian B
dan C tempo menjadi berkurang seperti tempo Andante.
DINAMIKA
Lagu Rhapsody memiliki banyak dinamika untuk dimainkan. Pada awal lagu hingga
birama 16 memiliki dinamika Forte.
Dalam birama 16-21 menggunakan forte-piano, dimainkan dengan keras kemudian
lembut.

Dalam birama 22 dinamika turun menjadi piano.

Dalam birama 30 dinamika turun lagi menjadi pianissimo.

Dalam birama 39 dinamika kembali lagi menjadi forte. Lalu dalam birama 53 dinamika
berubah menjadi sforzando (makin keras, tiba-tiba keras).
Lalu dalam birama 62 balik lagi menjadi forte hingga birama 23. Dalam birama 24
berubah menjadi fortissimo.

Dalam birama 66 terjadi perubahan dinamika tiba-tiba keras atau forzado.

Moses Saut Isakhar


311206262

Anda mungkin juga menyukai