Anda di halaman 1dari 5

Analisis Karya

Londonderry Air (Danny Boy)


Irish Folk Song

Nama : Rebbeca Nissi Wardoyo


NIM : 19101780131
Mata Kuliah : Teori Bentuk Musik
Nama Dosen : Dr. Andre Indrawan, M. Hum, M. Mus
Titis Setyono Adi Nugroho, S. Sn, M. Sn

Tahun Ajaran 2019/2020


Semester Gasal 2019
Londonderry Air dimainkan pada nada dasar G mayor bersukat 4/4

Bagian A

Birama 1 ketukan 1 sampai 5 ketukan 3 merupakan anticedent, yang


diakhiri dengan Half Cadence. Sedangkan birama 5 ketukan 3 hingga
9 ketukan 3 merupakan consequence dari bagian A, yang diakhiri
dengan Perfect Authentic Cadence.

Adapun terdapat pengulangan motif secara ritmis pada:

 Birama 4, birama 6 dan birama 8.


 Birama 3 dan birama 7.

Pengulangan motif secara melodi terdapat pada birama 2 dan 6.

Bagian B

Birama 9 ketukan 3 sampai 13 ketukan 3 merupakan anticedent, yang


diakhiri dengan Half Cadence. Sedangkan birama 13 ketukan 3
hingga 17 ketukan 4 merupakan consequence dari bagian B, yang
diakhiri dengan Perfect Authentic Cadence.

Adapun terdapat pengulangan motif secara ritmis pada:

 Birama 9, dan birama 13.


 Birama 10 dan birama 14.
Bagian A’

Bagian ini disebut A’ karena memiliki perbedaan melodi di birama 4


dan birama 21. Dalam birama 4, melodi yang digunakan ialah

, sementara dalam birama 21, melodi yang digunakan


ialah

Birama 18 ketukan 1 sampai 22 ketukan 3 merupakan anticedent,


yang diakhiri dengan Half Cadence. Sedangkan birama 22 ketukan 3
hingga 26 ketukan 3 merupakan consequence dari bagian A’, yang
diakhiri dengan Perfect Authentic Cadence.

Adapun terdapat pengulangan motif secara ritmis pada:

 Birama 22 dan birama 26


 Birama 19 dan birama 23
 Birama 20 dan birama 24

Pengulangan ritmis secara melodi terdapat pada birama 19 dan birama


23.

Bagian B’

Bagian ini disebut B’ karena memiliki perbedaan ritmis di birama 11


dan birama 28. Dalam birama 11, ritmis yang digunakan ialah

, sementara dalam birama 28, melodi yang digunakan

ialah
Birama 26 ketukan 3 sampai 30 ketukan 3 merupakan anticedent,
yang diakhiri dengan Half Cadence. Sedangkan birama 30 ketukan 3
hingga 34 ketukan 3 merupakan consequence dari bagian B’, yang
diakhiri dengan Perfect Authentic Cadence.

Adapun terdapat pengulangan motif secara ritmis pada:

 Birama 26 dan birama 30


 Birama 27 dan birama 31
 Birama 28 dan birama 32

Pada birama 34 ketukan 3 sampai birama ketukan 4 merupakan frase


tambahan yang bersifat kadens.

Anda mungkin juga menyukai