PC SPUNPILE
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
©2020
Oleh PT. Hakaaston
Semua rancangan dan karya seni yang tertera
pada buku ini dilindungi oleh Undang-Undang
Hak Cipta serta hanya dapat dipakai untuk
keperluan yang telah ditentukan dan tidak boleh
diperbanyak tanpa seizin dari PT. Hakaaston.
PT. HAKAASTON
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
2
IDENTIFIKASI PRODUK
Posisi angkat tambahan
untuk pengangkatan dengan
Jointplate 2 titik angkat Bottom Marking titik angkat
penegakan tiang
Tips Shoe
1m 1/3 L
L
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
3
PENGANGKATAN PRODUK
Persyaratan
1) Saat pengangkatan senantiasa diupayakan:
60o ≤ sudut sling ≤ 90o terhadap garis horizontal
2) Titik-titik angkat terdekat dari ujung pile berjarak ≤ 0.2 L
3) Titik-titik tumpu terdekat dari ujung pile berjarak ≤ 0.2 L
4) Tinggi tumpukan maksimum di atas truk dan di atas kapal
senantiasa jauh lebih rendah daripada tinggi tumpukan di atas
stockyard sesuai penyampaian di atas
5) Dalam segala hal tidak diperkenankan meletakkan beban
apapun pada tumpukan pile
6) Penggunaan forklift untuk pengangkatan dan penurunan pile
sedapat mungkin dihindari (harus mendapat izin, inspeksi,
perhitungan struktur dan pengarahan terlebih dulu serta
pengawasan yang memadai)
7) Sama sekali tidak diperkenankan melakukan penumpukan
tanpa balok kayu sebagai bantalan
8) Sama sekali tidak diperkenankan melakukan penumpukan
pada stockyard dengan daya dukung yang tidak sesuai dengan
perhitungan rencana
9) Penggunaan titik tumpu (bantalan) lebih dari dua hanya
diperkenankan apabila elevasi semua bidang kontak balok
kayu dengan pile tidak ada perbedaan untuk menghindari
tegangan tarik pada serat terluar pile yang dapat
menyebabkan keretakan sesuai penyampaian di atas
Note :
10)Setiap titik pada pile yang rentan mengalami cacat akibat Hook C dikaitkan pada ujung tiang dengan posisi produk
proses-proses pengangkatan, pengiriman dan penumpukan
perlu mendapatkan perlindungan (proteksi) rata. Panjang tiang dibatasi pada tabel batas pengangkatan
tiang.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
4
TABEL BATAS PENGANGKATAN TIANG PANCANG
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
5
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
6 1. Stacking spunpile at the stockyard before handling by mobile crane /
crane
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
3. Put down spunpile (#32) on the trailer. Start it on the mid. Put wedges 7
on the edges of pile to prevent pile slipped down.
5. Removed a wedge. Lift up spunpile (#31) starting from pile stacked on the edge of
stacking (opposite side). Remove a wedge to the edge of adjacentt lift up spunpile (#29) to
prevent other piles slipped down.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
8
6. Position of spunpile (#31) after removed from stockyard on to trailer. Put wedge on 8. Stacking of spunpile on trailer.
the edge of pile to prevent pile slipped down.
7. The sequence of ransfering spunpiles from stockyard on to trailer is started from the 9. Transfering spunpile from stockyard on to trailer is completed.
biggest number to the smallest one as stated on drawing.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
Persyaratan Pengangkutan : 9
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
10
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
11
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
12
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
13
PENURUNAN TIANG PANCANG DARI TRAILER
1. Trailer is used for delivery of spunpile.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
14
2. Once the lashing chain loosened, lift up spunpile (#1) and put wedge on 3. Lift up spunpile (#2) and put wedge on spunpile.
spunpile (#3) to prevent other piles slipped down.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
15
4. Lift up spunpile (#3) and put wedge on spunpile (#5). 5. Lift up spunpile (#4) and put wedge on spunpile (#5).
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
16
6. Lift up spunpile (#5) and take out all dunage for transfering next piles. 7. The sequence of unloading is according to the number shown on the drawing.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
17
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
18
Max. Tinggi
Dia.
Tumpukan Tumpukan
(mm)
(lapis) (m)
300 7 2,52
400 6 2,76
Catatan :
500 6 3,36 - Tumpuan kayu 6/12 max per 3m
- Lantai deck kokoh terhadap beban tumpukan tiang
600 6 3,96 - Tinggi side board kuat menahan apabila tumpukan tiang tergelincir.
Kayu Tumpuan
Kayu Tumpuan
Lasing Lasing dia. 20mm
Slide Board Lasing Kayu Ganjal/Spi
Slide Board
Kayu Tumpuan
Kayu Ganjal/Spi
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
19
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
20
Sumber :
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
Persyaratan Stacking di Lapangan 21
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
22 PEMILIHAN PEMANCANG BERDASAR JENIS TANAH
PEMILIHAN PEMANCANG BERDASAR JENIS PONDASI
MULAI MULAI
OK
Gunakan Palu single acting
air/steam, Palu hidrolik
atau Palu Getar
Gunakan Palu gravitasi,
Palu single acting
air/steam, Palu double
acting air/steam, Palu
single acting diesel, palu
Penentuan berat piston, double acting diesel, Palu
Berat pondasi tiang, hidrolik, atau Palu getar.
ketinggian jatuh
Alat
Hitung Daya Dukung Pondasi Periksa Daya OK Pemancang
Dukung Pondasi (Palu Tiang)
Tidak OK
Tiang dan daya dukung
> Daya Dukung dapat
SELESAI
Periksa Daya rencana
Alat Pemancang (Palu Rencana digunakan.
Dukung Pondasi >
Daya Dukung Tiang) dapat digunakan. SELESAI
Rencana
Sumber : Surat Edaran Menteri PUPR 31/SE/M/2015
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
23
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
24
Persyaratan Pelaksanaan:
1. Umur beton tiang minimal sudah 14 hari dan kuat tekan beton mencapai 80% dari kuat tekan rencana.
2. Gunakan pile cushion dari plywood/multiplek kering pada kepala tiang untuk mencegah kerusakan pada kepala
tiang.
3. Ganti pile cushion apabila sudah tidak elastis (highly compression), sudah hangus atau terbakar saat
pemancangan tiang.
4. Penegakan tiang pancang dengan mengikat sling angkat pada posisi marking untuk penegakan pada tiang
pancang.
5. Titik pemancangan sesuai layout titik pondasi dan panjang segmen tiang cukup untuk mencapai kedalaman
rencana.
6. Posisi tiang pancang dan leader pancang sejajar pada posisi tegak lurus atau sesuai sudut rencana kemiringan
tiang (batter pile).
7. Sumbu tiang pancang cosentris (satu garis) terhadap sumbu impact hammer.
8. Tiang disambung dengan pengelasan penuh pada grooving/celah pelat sambung.
9. Pemancangan tiang sambungan dilanjut setelah suhu las sambungan sudah rendah.
10.Kondisi tiang sambungan cosentris terhadap tiang yang akan disambung.
11.Setelah penyambungan, untuk lokasi non-korosif pelat sambung di-coating cat zinc chromate, sedangkan untuk
lokasi korosif di-coating cat epoxy.
12.Sambungan tiang pada daerah pasang surut (Splash Zone) dipasang pile tape.
13.Nilai pile set minimal 25mm/10 pukulan untuk menghindari kerusakan tiang pada bagian kepala/bawah tiang.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
25
MULAI
OK
1. Survey & stake out titik pancang. Cek Tidak
PEMANCANGAN TIANG :
2. Persiapan mobilisasi alat pancang kedalaman Cek las pada
1. Monitoring tinggi jatuh hammer.
3. Pengaturan posisi pilling rig dan service crane sesuai atau PENYAMBUNGAN TIANG jointplate
2. Pencatatan jumlah pukulan &
terhadap radius jangkauan lifting boom. indikasi pile terisi penuh
penetrasi tiang
4. Persiapan peralatan las penyambung tiang. set
OK Tidak
KALENDERING
PEMANCANGAN
PEMBUATAN DRIVING
Instalasi Tiang RECORD
ke Alat
SELESAI
Tidak OK
Cek
ketegakan/sudut
tiang sesuai
rencana pondasi
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
26
PERSIAPAN PEMANCANGAN
Penentuan hammer dan cushion sesuai dengan Pemasangan drive cap tidak terlalu longgar agar Tiang pancang dengan leader harus sejajar.
hasil analisa pemancangan (driving analysis) dengan dapat memastikan kelurusan sumbu hammer Setting ketegakan atau sudut tiang (batter pile)
persamaan rambat gelombang (wave analysis) terhadap sumbu tiang. dilakukan dengan mengatur posisi “backstay” dan
terhadap data lapisan tanah di lokasi pemancangan. Pemasangan drive cap tidak boleh sempit karena pengecekan ketegakan dengan waterpass
memungkinkan tiang dapat berotasi bebas saat
merespon terhadap penetrasi tiang ke lapisan
Gunakan hammer berat dengan tinggi jatuh rendah tanah dan pergerakan leader alat pancang.
(short stroke) untuk mereduksi tegangan pada tiang
daripada menggunakan hammer yang ringan Marking identifikasi produk harus berada diatas
dengan kecepatan jatuh hammer yang tinggi (long agar kode produksi tiang mudah dilihat jika suatu
stroke). saat menemukan kendala di lapangan.
Marking posisi kedalaman tiang yang terpancang
pada badan tiang harus sesuai urutan
Gunakan cushion dari plywood/multipek dalam pemancangan untuk tiap titik pancang.
kondisi kering pada kepala tiang untuk mencegah
kerusakan pada kepala tiang saat pemancangan.
Periksa umur beton tiang mulai tanggal produksi
Pakai ukuran diameter cushion harus sama dengan
yang tertera pada marking identifikasi produk.
ukuran diameter tiang. Berikut syarat tebal cushion:
Periksa kondisi sling layak pakai, tidak berkarat
serta memiliki faktor keamanan SF>3.
Sling dikalungkan pada posisi marking penegakan
Kedalaman Tebal Cushion Material
tiang.
≤15m Min. 100mm Plywood/ Sebelum ditegakan, pasang drive cap dan pile Sumbu tiang pancang dengan sumbu alat impact
Multipek cushion pada kepala tiang. hammer harus kosentris. Bila sumbu tersebut
≥15m 150mm-200mm eksentris akan beresiko kepala tiang pecah.
Usahakan posisi piling rig menjangkau stok tiang
dan titik pemancangan tanpa berjalan.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
27
PEMANCANGAN
Impact hammer mampu menghasilkan energi yang Untuk tiang segmen pertama, bagian bawah tiang
Monitoring tinggi jatuh hammer dan catat jumlah
cukup untuk memancang tiang dengan rata-rata diklem terhadap leader dengan pile gate agar tiang
pukulan untuk setiap 50cm penetrasi tiang.
penetrasi min.2mm per pukulan (1/8” per blow) pada tidak bergeser saat pemancangan.
saat penentuan final set.
PENYAMBUNGAN
Cara pengelasan penuh alur/grove pada jointplate Bersihkan slag las dengan palu sebelum mengelas
Perbaiki cacat las dengan cara mengupas/grinding lapisan berikutnya (gunakan kacamatar terang saat
antar tiang pancang. Gunakan welder bersertifikat.
bagian yang cacat dan diisi kembali dengan las. pembersihan slag).
Biarkan sambungan las dingin secara alami sampai
dengan suhu 200-250°C sebelum pemancangan
Gunakan APD (Alat Pelindung Diri) untuk mencegah dimulai kembali.
luka bakar percikan api listrik. Coating jointplate dengan cat yang disyaratkan oleh
proyek.
PEMOTONGAN
Saat penetrasi tiang rendah, ambil data kalendering Saat memindahkan ppotongan tiang, sling yang
pemancangan. Hentikan pemancangan saat nilai digunakan dalam kondisi layak, tidak berkarat, dan
kalendering rencana tercapai atau kedalaman tiang memiliki angka faktor keamanan SF>3.
sesuai rencana. Nilai pile set harus lebih besar dari
25mm/10 pukulan agar tidak menyebabkan kerusakan Saat pembobokan kepala tiang, potong melingkar
pada bagian bawah. beton bagian luar tulangan tiang dengan pile cutter
atau alat grinding. Kemudian bobok bagian atas
dengan palu (5kg) sampai semua beton bersih dan
Pasang dan kencangkan sling ikat pada bagian atas
tidak sampai merusak badan tiang rencana.
tiang kemudian potong tiang pancang pada level cut-
off yang ditentukan dengan alat potong tiang (electric
pile cutter).
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
28
2. Penggunaan sepatu masif pada tiang pancang bagian bawah untuk mencegah
tanah/lumpur masuk kedalam rongga.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
29
PENCEGAH
1. Profil tanah rencana titik pancang sudah diidentifikasi dari hasil uji geoteknik untuk
mendeteksi kemungkinan ada kontur lensa/lapisan tanah keras yang menentukan
metode pemancangan, kedalaman dan spesifikasi tiang pancang.
2. Gunakan sepatu tiang pancang khusus seperti tipe flat mamira/cross fin/point shoe
agar tiang pancang bertumpu pada lensa/lapisan tanah keras yang miring.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
30
PENCEGAH
1. Profil tanah rencana titik pancang sudah diidentifikasi dari
hasil uji geoteknik untuk mendeteksi kemungkinan ada
kontur lensa/lapisan tanah keras yang menentukan metode
pemancangan, kedalaman dan spesifikasi tiang pancang.
2. Metode pemancangan dengan membuat lubang dengan
preboring sampai menembus lapisan berangkal/batu.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
31
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
32
INSTALASI TIANG PANCANG METODE JACKING (HYDRAULIC
STATIC PILE DRIVER-HSPD)
Persyaratan Alat:
1. Alat HSPD dan service crane memiliki Dokumen Surat Ijin Alat (SIA).
2. Operator memiliki Surat Ijin Operator (SIO) sesuai jenis kualifikasinya dan masih berlaku.
3. Alat HSPD, service crane dalam kondisi baik dan layak digunakan.
4. Sling angkat yang digunakan tidak berkarat dan tidak rantas. Nilai faktor keamanan sling
angkat >3 terhadap beban.
5. Area sekitar yang berdampak pada manuver pengangkatan/pemancangan dan beresiko
tinggi saat terjadi harus steril dari orang yang tidak berkepentingan terhadap operasi
alat.
6. Landasan alat HSPD dan crane service stabil dan kuat menopang beban crane saat
proses pengangkatan dan penekanan tiang pancang.
7. Peralatan HSPD seperti clamping box, clamping hydraulic cylinder, pressing hydraulic
cylinder, dial gauge, alat nivo sudah dikalibrasi dan dapat berfungsi baik.
8. Sistem hidrolik untuk mekanisme pergerakan alat HSPD dapat berfungsi dengan baik.
9. Pile clamping memiliki min. 8 (delapan) penjepit wedge untuk memegang tiang bulat,
posisi wedge cosentris dengan sumbu tiang dan kondisi grip pada clamping tidak aus.
10.Besar tekanan clamping harus menghasilkan tegangan melingkar yang seragam agar
tidak mengakibatkan kerusakan pada tiang.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
33
Persyaratan Pelaksanaan:
1. Lahan pemancangan memiliki permukaan padat, rata, bersih dari sisa pondasi lama dan memiliki daya dukung
mencukupi terhadap beban operasi alat HSPD.
2. Umur beton tiang yang dipancang minimal sudah berumur 14hari dan kuat tekan beton mencapai 80% dari kuat tekan
rencana.
3. Berat total alat HSPD ditambah beban counter saat pemancangan minimal bobot 2,5kali dari beban penekanan tiang
rencana.
4. Alat HSPD pada posisi rata horisontal. Pengaturan level sesuai dengan alat nivo (level indicator) pada ruang operator
dan pemeriksaan menggunakan waterpass yang diletakkan pada posisi chasis panjang (long-boat) alat HSPD.
5. Tiang pancang diangkat dan di-setting pada alat HSPD dengan cara mengikat sling angkat pada posisi marking untuk
penegakan pada tiang pancang.
6. Untuk memastikan ketegakan tiang, lakukan pengecekan vertikalitas per-50cm penekanan tiang dengan waterpass
sampai kedalaman 2m.
7. Tiang pancang ditekan pada titik rencana pondasi secara kontinu sampai kriteria penekanan tiang terpenuhi.
8. Tiang disambung dengan pengelasan penuh pada grooving/celah antar pelat sambung.
9. Kondisi tiang sambungan kosentris terhadap tiang yang akan disambung.
10. Penekanan dihentikan saat nilai pile set (penurunan tiang) akibat penekanan tiang sebesar 200% dari beban rencana
selama 30-60 detik sebanyak 2(dua) kali penekanan harus ≤20mm, atau mengacu pada persyaratan yang telah
ditetapkan.
11.Untuk tiang pancang yang didesain sebagi pondasi tiang friksi, maka pemancangan harus mencapai kedalaman
rencana.
12.Pemotongan kelebihan tiang yang tidak tertanam harus rata dengan permukaan tanah agar alat tidak membentur
kepala tiang saat proses perpindahan alat HSPD.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
34
MULAI
OK
1. Survey & stake out titik pancang. PEMANCANGAN TIANG : Cek Tidak
2. Persiapan mobilisasi alat pancang 1. Monitoring tekanan silinder kedalaman Cek las pada
3. Pengaturan posisi pilling rig dan service penekan tiang. sesuai atau PENYAMBUNGAN TIANG jointplate
crane terhadap radius jangkauan lifting 2. Pencatatan gaya tekanan indikasi pile terisi penuh
boom. terhadap kedalaman tiang set
4. Persiapan peralatan las penyambung tiang. Tidak
OK
Tidak
OK
Cek alat
Tidak posisi rata OK
horisontal
& tiang
posisi
vertikal
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
35
Retak Retak
Pencegahan Melingkar Melingkar
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
36
Pencegahan
1. Berat alat HSPD dan beban counter harus lebih besar dari rencana
gaya penekanan tiang pancang.
2. Kelebihan tiang yang sudah ditekan harus dipotong rata permukaan
tanah. Retak permukaan
bagian tiang yang
tertanam
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
37
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
38
Persyaratan Pelaksanaan :
1. Aspek geoteknik, profil tanah rencana titik pancang sudah diidentifikasi dari hasil uji geoteknik untuk menentukan kedalaman tiang
pancang.
2. Aspek material tiang pancang:
a. Tiang pancang sesuai dimensi, panjang, dan spesifikasi tiang.
b. Toleransi tebal badan tiang maksimal ±20mm.
c. Umur beton tiang pancang sudah mencapai minimal 14hari.
d. Aksesoris friction cutter terpasang dengan tebal standar 12mm untuk mengatasi kondisi tanah N-SPT>30.
3. Pastikan tiang pancang dalam posisi tegak lurus (vertikal) setelah auger dan screw dimasukan kedalam badan tiang pancang.
4. Saat pengeboran lakukan monitoring dan pencatatan nilai ampere meter motor auger sebagai indikator tahanan tanah. Data ini
sebagai acuan yang harus dikorelasi dengan data N-SPT taah terdekat.
5. Bersihkan lumpur yang menempel pada screw dengan cara disemprot air yang bertekanan.
6. Tiang disambung dengan pengelasan penuh pada grooving/celah antar pelat sambung.
7. Kondisi tiang sambungan kosentris terhadap tiang yang akan disambung.
8. Pekerjaan pengeboran dihentikan setelah proses grouting cement milk pada bagian ujung bawah tiang sempurna pada
kedalaman elevasi yang direncanakan.
9. Persyaratan grouting cement milk memiliki kekuatan minimal 15MPa dengan rasio air terhadap semen W/C ±0,6.
10. Aksesoris auger dilepas setelah tiang pancang ditahan dengan clamp penggantung.
11. Clamp penggantung dilepas setelah umur grouting mencapai minimal 2 jam (set-up).
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
39
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
40
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
41
b. Tertanam dalam tanah lingkungan korosif Pelapisan kembali jointplate setelah proses
penyambungan tiang dengan coating epoxy
(polyamide curing coal tar epoxy).
c. Daerah pasang surut/terendam air. Pemasangan piling tape untuk proteksi jointplate pada
daerah pasang surut (splash zone).
1. Menggunakan sacrificial anode / active corrosion
(Isozin Laminated Zinc Tape dari BAC Corrosion
Control LTD atau yang setara).
2. Menggunakan jacket bolted system. (Denso sea
shield series dari Denso atau yang setara).
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
42
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
43
MULAI
Tidak
OK
Tidak Cek kebersihan
jointplate (tidak
basah / kotor). COATING
JOINTPLATE
OK
Cek SELESAI
Tidak OK
ketegakan/sudut
tiang sesuai
rencana pondasi
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
44
6. Apabila ditemukan cacat pada las, perbaiki dengan cara mengupas/grinding bagian yang cacat dan diisi kembali dengan las.
7. Lapisi pelat sambung tiang pancang dengan coating cat zinc chromate untuk lokasi non-korosif, coating cat epoxy untuk lokasi yang korosif atau pile tape untuk pelat sambung
pada daerah pasang surut air.
8. Pemancangan dilakukan setelah pelat sambung yang sudah di-las dibiarkan mendingin secara alami hingga mencapai suhu 200°C s/d 250°C.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
45
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
46
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
47
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
48
Alat Spesifikasi
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
49
Alat Spesifikasi
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
50
KERUSAKAN PADA TIANG PANCANG SAAT PEMANCANGAN
Penyebab
No Kategori Definisi
Material Produksi Transportasi Angkat Pancang
1 S1 Kepala tiang pancang # Mutu beton tidak Keropos dibagian Tiang Pancang # Pada saat # Jumlah pukulan/blow
pecah dibagian kepala memenuhi bawah end plate jatuh angkat terbentur terlampau banyak
persyaratan benda keras # Cushion pile kurang tebal,
# Mutu spiral tdk # Pemindahan persyaratan 10 cm
masuk spesifikasi tiang diseret dan # Cushion pile dari bhn
# Diameter End Plate terbentur benda kayu yg keras
tidak standar keras # Umur beton belum
# Ada bekas tambalan cukup utk dipancang
di steel band # Tipe hammer pan-
cang terlalu besar
# Posisi moncong miring
2 S2 Tiang pancang pecah # Mutu beton tidak # Pemasangan moncong Tiang pancang # Pada saat # Pada saat pancang
di bagian moncong memenuhi tidak sempurna jatuh angkat terbentur terkena benda keras
persyaratan # Pemasangan stek besi benda keras # Umur beton belum
# Mutu spiral tdk moncong tdk sempurna # Pemindahan cukup dipancang
masuk spesifikasi tiang diseret dan
terbentur benda keras
3 S3 Retak melintang pada # Mutu beton tidak # Gaya stressing tidak # Perlakuan kasar # Tiang diangkat # Tiang dipancang tidak
kepala, badan, moncong memenuhi memenuhi persyaratan pada saat bukan pada titik vertikal / lurus
persyaratan # Keropos di bagian transportasi angkatnya # Panjang tekuk terlalu
Patah pada Badan tengah tiang # Ada gaya kejut besar
# Ada Regangan pada # Kondisi Tanah yang berlebihan pada # Tiang terdorong oleh
mould jelek saat unloading saat angkat crane pancang
# Tergelincir dari # Tiang jatuh pada
truk saat diangkat
# Penyusunan tidak
sesuai spesifikasi
4 S4 Retak melingkar dan # Mutu beton tidak memenuhi # Keropos pada # Drive head terlalu
memanjang ( retak torsi ) persyaratan sambungan mould sempit
# Mutu spiral tdk Berotasinya leader
masuk spesifikasi pancang saat dipukul
5 S5 Retak memanjang/longi- # Mutu beton tidak memenuhi # Tidak di repair di plant # Tiang terjatuh pada # Tinggi jatuh hammer
tudinal persyaratan saat diangkat tidak vertikal
# Mutu spiral tdk
masuk spesifikasi
6 S6 Lainnya # Material pengganjal # Dimensi tiang terlalu # Tiang pancang # Stock yard # Test beban vertikal
dari kayu yang keropos besar, melebihi batas jatuh dari bak truk tidak rata gagal
# Baji pengganjal toleransi. ( >3 cm) # Truk pengangkut # Stock yard turun # Test beban horisontal
kurang kuat # Tidak ada tanda Qc pass terbalik # Penumpukan tiang gagal
# Seam tiang terlalu besar melebihi ketentuan
sehingga terlihat keropos yang disyaratkan
# Pemadatan tidak rata # Penurunan tdk hati2
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
51
PERBAIKAN TIANG PANCANG
• Untuk Tiang Pancang Retak
RETAK MELINTANG
RETAK MEMANJANG
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
52
2. Tiang pancang keropos sirip. 1. Dikerik pada bagian yang keropos dan
dioles bahan perekat.
2. Bagian yang keropos dicor penuh
sesuai mutu beton tiang pancang.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
53
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
54
1. 2. 3.
40db
Potong sisi luar beton sedalam selimut beton Bobok bagian yang diperbaiki dengan palu. Stoper multiplek berukuran diameter
dibawah posisi retak dengan jarak 40db(db = Dia Bersihkan pc bar dan spiral yang tersisa dari lubang spunpile (J), kemudian pasang
meter pc bar). debu/kotoran. Buang Jointplate yang penyok. stoper sedalam (L).
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
JOINTPLATE 55
4. Setting jointplate pengganti yang sudah dipasang besi angkur pada
tiang pancang dengan memasukkan PC Bar dari tiang ke lubang PC
Bar pada jointplate sebagai pengarah.
Pasang pelat seng sebagai cetakan dinding melingkar sesuai
SPIRAL
diameter tiang.
I I Pastikan permukaan pelat sambung dalam posisi rata dengan alat
RANGKA 𝜙13
waterpass.
JOINTPLATE
SELUBUNG
JOINTPLATE
RANGKA 𝜙13
Tulangan Geser
D d C E F G H Tulangan Utama
(Spiral Wire 𝜙4)
(mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
Panjang Berat Panjang Berat
SPIRAL
300 100 270 70 50 100 85 400 0,416 - -
400 130 320 80 60 100 90 605 0,620 6000 0,277
500 180 420 90 60 135 110 732 0,761 7150 0,397
600 240 520 90 80 160 130 860 0,894 8200 0,510
POT. I-I
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
56
Adukan Grouting Terdapat dua macam adukan, pada kedalaman L1 menggunakan adukan
5. (Sikagrout + Split 1:3) beton 2:1:1 (Split+Pasir+Semen), dan kedalaman L2 menggunakan adukan
grouting 1:3 (Sikagrout+Split).
Aduk beton sesuai takaran dengan mixer elektrik sampai adukan merata
dan seragam.
Tulangan Spiral Tuangkan material beton sedalam L1, kemudian tuang material grouting
150
L2 pada rongga tiang sampai terisi penuh.
Bendrat Buka cetakan setelah umur grouting minimal 3 hari.
Potong PC Bar yang muncul di permukaan pelat sambung.
Rangka 𝜙13 mm
L
PC Bar
D b J L1 L2
L = L1+L2
Multiplek (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
J b
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
57
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
58 Aksial Tes Rangka Aksial Tes Kubus
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
59
Tes Beban Lateral Tes Beban Tarik
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
60 Loading Test
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
61
HIGH STRAIN DYNAMIC LOAD TESTING DENGAN ALAT PDA / UJI PDA
Menurut ASTM D4945
1. Pasang strain transducers dan accelerometer pada jarak dari kepala tiang
minimal 1-1,5 diameter tiang.
2. Koneksikan kabel transducer dan accelerometer ke perangkat alat PDA (Pile
Dynamic Analyzer) untuk merekam dan menampilakn saat uji dinamik.
3. Gunakan pile cushion dan helm pancang pada kepala tiang saat pengujian,
setting posisi sumbu hammer dan sumbu tiang pancang pada satu sumbu
yang sama.
4. Hammer yang digunakan saat pengujian seberat 1%-2% dari beban ultimit
yang diharapkan.
5. Untuk pengambilan data dinamis, kepala tiang dipukul dengan hammer
pancang minimal 10 kali untuk memperoleh nilai regangan dan akselerasi
akibat pukulan.
6. Catat tinggi jatuh hammer dan nilai penetrasi tiang akibat pukulan hammer.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
62
Skema Pengujian PDA
Hammer Cushion
Striking Plate
Hammer Cushion
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
63
1. Kepala tiang dalam kondisi baik, tidak mengalami kerusakan akibat proses pemancangan.
2. Permukaan kepala tiang berada dapat dijangkau, berada diatas air, bersih dari tanah atau kotoran akibat proses pemancangan.
4. Koneksikan kabel sensor accelerometer pada perangkat alat, kemudian letakan accelerometer pada permukaan beton yang sudah dihaluskan
dengan dilapisi material perekat seperti vaselin atau gel.
5. Pukul kepala tiang dengan palu ringan yang permukaannya dilapisi oleh plastik keras (low strain impact) pada posisi maksimal 300mm dari
sensor accelerometer untuk menghasilkan gelombang yang merambat dengan kecepatan yang konstan pada badan tiang. Data rambatan
tersebut akan dibaca oleh sensor accelerometer dan diinterpretasikan oleh perangkat alat.
6. Lakukan pukulan dan perekaman rambatan gelombang minimal 10 kali untuk mendapatkan rata-rata yang akurat sebagai dasar evaluasi nilai
keutuhan (integritas) tiang pondasi. Kalau diperlukan dapat mengamplifikasikan gelombang dengan menggunakan palu yang lebih berat.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
64
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
65
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
PT. HAKAASTON
LAMPIRAN
LAMPIRAN – PENYAMBUNGAN TIANG PANCANG
LAMPIRAN – TIPE HAMMER TIANG PANCANG
LAMPIRAN – UJI BEBAN PADA TIANG PANCANG
67
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
68
- Khusus untuk double & differential acting, minta grafik yang menyatakan energi (rate energy) pemancangan
terhadap kecepatan operasi hammer pancang.
Diesel hammer :
- Cek kesesuaian dokumen pabrik pembuat hammer terhadap tipe dan model hammer yang digunakan.
- Minta grafik yang menyatakan energi (rate energy) pemancangan terhadap kecepatan operasi hammer pancang.
- Untuk single acting hammer : perhatikan tinggi jatuh hammer, tinggi jatuh akan bervariabel tergantung kondisi
tahanan tanah.
- Untuk double acting hammer : Pastikan pembacaan tekanan pada bounce chamber telah dikalibrasi.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
69
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
70
DROP HAMMER
Drop hammer adalah hammer impact yang diangkat dan dilepaskan
agar jatuh bebas menumbuk kepala tiang pancang. Drop hammer harus
memiliki pengarah agar sumbu hammer saat menumbuk berada pada
sumbu tiang pancang (kosentris).
Keterampila operator untuk menentukan waktu menjatuhkan hammer
adalah faktor utama yang menentukan kecepatan jatuh hammer
dimana menentukan energi yang diberikan pada tiang pancang.
Agar efisien dan mencegah kerusakan pada tiang, berat dari hammer
yang digunakan antara 1 sampai dengan 2 kali berat tiang yang dipukul
dengan tinggi jatuh dijaga rendah dengan tinggi maksimum 1m.
Kalau energi yang dihasilkan tidak mencukupi ganti dengan hammer
yang lebih berat. Menambah tinggi jatuh akan menyebabkan kerusakan
pada tiang saat menembus lapisan tanah keras/batu.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
71
AIR/STEAM HAMMER
Hammer yang operasi SCHEMATIC SINGLE ACTING AIR/STEAM HAMMER
pemancangannya menggunakan
sumber energi dari alat-alat eksternal Ram hammer didorong keatas dengan tekanan dari bawah
seperti panas uap dari boiler atau piston, kemudian setelah terdorong sampai ketinggian tertentu
tekanan udara dari kompresor untuk akan memicu pengatur katup tekanan untuk menghentikan
mendorong hammer.
tekanan, tekanan dibawah piston keluar lewat lubang exhaust.
Hammer bergerak kebawah dengan kecepatan tertentu akibat
gravitasi dan menumbuk tiang pancang. Hammer kembali
didorong keatas dengan mekanisme yang sama secara berulang.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
72
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
73
DIESEL HAMMER
Perbedaan yang mendasar antara diesel hammer dengan air/steam hammer adalah sumber energi sistem
air.steam hammer berasal dari luar silinder air/steam hammer sedangkan sumber energi diesel hammer berasal
dari pembakaran bahan bakar pada hammer pancang (internal combustion) dibawah dekat ujung jatuh ram
hammer.
Meskipun diesel hammer memiliki bobot yang ringan dan tinggi jatuh ram hammer yang tinggi tetapi kecepatan
saat tumbukan akan lebih rendah akibat efek pemampatan udara pada ruang pembakaran.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
74
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
75
HYDRAULIC HAMMER
Ada bebarapa tipe hammer hidrolik. Tetapi semua
hammer hidrolik menggunakan sumber energi dari
luar untuk mengangkat ram hammer. Tumbukan
hammer diperoleh dengan cara menjatuhkan ram
hammer akibat murni gaya gravitasi atau dengan
bantuan tekan dari alat hidrolik.
Sama seperti air/steam hammer, skematik kerja
hammer hidrolik ada yang single acting dan double
acting.
Ram hammer diangkat dengan alat hidrolik, kemudian
setelah pada ketinggian tertentu dijatuhkan
menumbuk striker plate/anvil dan hammer cushion
pada helm tiang pancang. Ram hammer kemudian
diangkat kembali oleh alat hidrolik untuk pemancangan
selanjutnya.
Tinggi jatuh ram hammer dapat dikontrol sesuai
dengan kondisi pemancangan. Untuk kondisi
pemancangan tanah lunak (easy driving) tinggi jatuh
ram hammer diatur rendah agar tegangan tarik pada
tiang rendah sedangkan untuk kondisi pemancangan
tanah keras (hard driving) ram hammer diatur jatuh
lebih tinggi.
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
76
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
77
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
78
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
79
3. Setiap peningkatan beban lateral, beban kerja dan pergerakan tiang yang terjadi dicatat saat
waktu 1,5 dan 10 menit dengan akurasi pengukuran minimal 0,01mm.
4. Uji beban dinyatakan gagal ketika tiang yang diberi beban konstan bergerak turun secara tiba-
tiba atau terlihat keruntuhan pada tiang.
SISTEM TIANG REAKSI
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
www.hakaaston.co.id | info@hakaaston.co.id
PT. HAKAASTON
KANTOR PUSAT
Gedung Hutama Karya
Jl. MT. Haryono Kav. 8
Jakarta Timur 13340
Telp. : 021 – 8193708
Fax. : 021 – 8196107
www.hakaaston.co.id.
info@hakaaston.co.id