Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK NEGERI 5 PALEMBANG


Mata Pelajaran : PKN
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Materi Pokok / Sub Materi : Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila

A. KOMPETENSI DASAR
Pengetahuan.
3.1 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektfi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keterampilan.
4.1.Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
 Memahami konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
 Memahami substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila

C. MEDIA/ALAT,BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


a. Media : Lembar kerja peserta didik dan lembar penilaian.
b. Alat/Bahan Hp Smartphone, Media Pembelajaran,perangkat KBM
:
c. Sumber Belajar : Buku PKN Kelas XI penerbit Erlangga , dan internet

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru mengucap salam,mengecek kehadiran peserta didik,memberi motivasi,menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran
Perencanaan tindak lanjut hasil evaluasi usaha,cakupan materi,langkah pembelajaran dan teknik penilaian.
b. Kegiatan Inti
Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan menuliskannya
kembali. Mereka diberi tayangan dalam bentuk file PPT terkait materi Kasus-kasus pelanggaran hak asasi
Kegiatan Literasi manusia dalam prespektif Pancasila melalui penjelasan daru guru dan buku paket PPkn kls XI

Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum dipahami,
dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap
Critical Thinking berkaitan dengan materi Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok dengan jumlah tiap kelompoknya 6 orang dan membentuk
grup Whatsapp masing-masing untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang,
Collaboration dan saling bertukar informasi mengenai Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif
Pancasila

Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal melalui fitur video
conference di google classroom, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian
Communication ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan.

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Kasus-kasus
Creativity pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
c. Penutup
▪ Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar.
▪ Guru memberikan penguatan terhadap materi yang sudah dipelajari dengan memberikan penugasan dan
menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya serta diakhiri salam penutup.
E. PENILAIAN
a. Penilaian Pengetahuan : Tes tulis pilihan ganda dan tertulis uraian, tes lisan/observasi terhadap diskusi tanya jawab
dan percakapan serta penugasan.
b. Penilaian Keterampilan : Penilaian unjuk kerja, penilaian proyek dan penilaian portofolio.

Mengetahui, Palembang, 2022


Kepala SMK NEGERI 5 Palembang Guru Mata Pelajaran

Zulkarnain,M.Pd Eryani, S.Pd.


NIP : 196406121989031012 NIP: 197511012008012003

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah : SMK NEGERI 5 PALEMBANG


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI-1:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
 KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Menghargai hak asasi manusia  Menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila sebagai
berdasarkan perspektif anugerah Tuhan yang Maha Esa
pancasila sebagai anugerah
Tuhan yang Maha Esa
2.1 Bersikap peduli terhadap hak  Bersikap peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif pancasila
asasi manusia berdasarkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan
bernegara
3.1 Menganalisis pelanggaran hak  Memahami konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
asasi manusia dalam  Memahami substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila
perspektif pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan
bernegara
4.1 Menyaji hasil analisis  Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif
pelanggaran hak asasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
manusia dalam perspektif
pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Memahami konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
 Memahami substansi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Pancasila

D. Materi pembelajaran
Kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam prespektif Pancasila.
a. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

Konsep Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia


 

1. Makna Hak Asasi Manusia 


Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menelaah makna hak asasi manusia. Hal ini bertuuan agar supaya kalian dapat
mendefinisikan dan memaknai setiap hak yang dimiliki. Untuk dapat memahami pengertian Hak Dan Kewajiban Asasi
Manusia, ada baiknya kalian perhatikan fakta berikut dengan saksama. 

a. Orang dilarang menghilangkan nyawa orang lain atau nyawanya sendiri sekali pun. Jika terbukti melakukannya negara akan
mengenakan tindakan hukum. 

b. Tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang rela dijajah bangsa lain. Negara-negara yang pernah dijajah pun selalu berusaha
membebaskan diri dari belenggu penjajahan tersebut. 

c. Tiada seorang manusia pun yang ingin hidup sengsara. Ia akan selalu berusaha mencapai kesejahteraan bagi dirinya lahir
maupun batin. 

Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.

Jan Materson, anggota Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan BangsaBangsa mengartikan HAM sebagai hak-hak yang melekat
dalam diri manusia, dan tanpa hak itu manusia tidak dapat hidup sebagai manusia. Dari pengertian tersebut, maka pada
hakikatnya dalam HAM terkandung dua makna: 

a. HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap manusia sejak ia dilahirkan ke dunia. Hak alamiah adalah hak
yang sesuai dengan kodrat manusia sebagai insan merdeka yang berakal budi dan berperikemanusiaan. Tidak ada seorang pun
yang diperkenankan merampas hak tersebut dari tangan pemiliknya. Hal ini tidak berarti bahwa HAM bersifat mutlak tanpa
pembatasan karena batas HAM seseorang  adalah HAM yang melekat pada orang lain. Bila HAM dicabut dari tangan
pemiliknya, manusia akan kehilangan eksistensinya sebagai manusia. 

b. HAM merupakan instrumen atau alat untuk menjaga harkat dan martabat manusia sesuai dengan kodrat kemanusiannya yang 
luhur. Tanpa HAM manusia tidak akan dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiannya sebagai makhluk Tuhan
yang paling sempurna.

Dibandingkan dengan hak-hak yang lain, hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut: a. Hakiki, artinya hak asasi
manusia adalah adalah hak asasi  semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.

b. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender atau perbedaan
lainnya. 

c. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada pihak lain. 

d. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik, atau hak ekonomi,
sosial dan budaya. 

Hak asasi manusia merupakan hak yang dimiliki oleh manusia, yang tidak dapat dilanggar dan dipisahkan. Hak asasi manusia
bersumber pada pokok pikirannya yang terdapat dalam kitab suci yang menyatakan bahwa manusia diciptakan Tuhan dengan hak
dan kewajiban yang sama. Tuhan melarang memperlakukan manusia dengan sewenang-wenang. Tuhan tidak membeda-bedakan
manusia dari warna kulit, kaya dan miskin. Tuhan membedakan manusia dari tingkat keimanan dan ketaqwaannya. Sebenarnya
yang membedakan manusia karena warna kulit, kaya dan miskin adalah manusia itu sendiri. Dengan demikian, Tuhan sendiri
mengakui dan menjamin keberadaan hak asasi manusia tersebut. Pengakuan terhadap hak asasi manusia pada hakikatnya
merupakan penghargaan atau pengakuan terhadap segala potensi dan harga diri manusia menurut kodratnya. Kendati pun
demikian, tidaklah boleh kita lupakan bahwa hakikat tadi tidak hanya mengundang hak untuk menikmati kehidupan secara
kodrati. Sebab dalam hakikat kodrati itupun terkandung kewajiban pada diri manusia tersebut. Tuhan memberikan kepada
manusia sejumlah hak dasar tadi dengan kewajiban membina dan menyempurnakannya.

2. Makna Kewajiban Asasi Manusia

Dua peristiwa di atas memberikan gambaran bahwa selain mendapatkan hak,  setiap orang juga mempunyai kewajiban. Kalian
tentunya juga mempunyai kewajiban. Sebagai seorang anak, kalian harus melaksanakan perintah orang tua, misalnya membantu
membersihkan lingkungan rumah. Sebagai seorang pelajar, kalian dituntut untuk mematuhi tata tertib sekolah, misalnya
melaksanakan tugas piket kebersihan. Sebagai anggota masyarakat, kalian juga harus mematuhi norma-norma yang berlaku di
masyarakat, misalnya ikut serta dalam kegiatan kerja bakti. Begitu pula sebagai warga negara, kalian juga mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan semua ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, misalnya membayar pajak. 

Kewajiban secara sederhana dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian, kewajiban asasi dapat diartikan sebagai kewajiban dasar setiap manusia.  Ketentuan pasal 1 ayat (2) Undang-
Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia menyatakan, kewajiban dasar manusia adalah seperangkat
kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi manusia. 

Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia merupakan dua hal yang saling berkaitan. Keduanya memiliki hubungan kausalitas atau
hubungan sebab-akibat. Seseorang mendapatkan haknya dikarenakan dipenuhinya kewajiban yang dimiliki. Misalnya, seorang
pekerja mendapatkan upah, setelah dia melaksanakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Selain itu, hak yang didapatkan
seseorang sebagai akibat dari kewajiban yang dipenuhi oleh orang lain. Misalnya, seorang pelajar mendapatkan ilmu pengetahuan
pada mata pelajaran tertentu, sebagai salah satu akibat dari dipenuhinya kewajiban oleh guru yaitu melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas. 

Hak Dan Kewajiban Asasi Manusia juga tidak dapat dipisahkan, karena bagaimana pun dari kewajiban itulah muncul hak-hak
dan sebaliknya. Akan tetapi, sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Misalnya, setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, akan tetapi, pada kenyataannya banyak warga negara
yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Hal ini disebabkan oleh terjadinya ketidakseimbangan
antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada maka akan terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Mengetahui, Palembang, Juli 2020


Kepala SMK NEGERI 5 Palembang Guru Mata Pelajaran

Zulkarnain, M.Pd Eryani, S.Pd.


NIP. 197511012008012003
NIP. 196406121989031012

Anda mungkin juga menyukai