Anda di halaman 1dari 25

KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

DAN RETRIBUSI DAERAH


Ir. Budi Ernawan, MPPM
KASUBDIT PENDAPATAN DAERAH WILAYAH I
DASAR PEMIKIRAN

Konsepsi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


Konsepsi dan Alternatif Pengaturan Opsen
PKB,PAB,BBNKB,PMBLB
Jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan
Pengaturan Pajak Daerah Kabupaten/Kota
Konsepsi PDRD
Konsepsi PDRD

KONSEP DATA SIMULASI


PENGATURAN
 Data Realisasi APBD 2019
 Penerapan opsen PKB, BBNK dari  Simulasi Pajak Barang dan Jasa Tertentu
PAB, Prov ke Kab/Kota B belum memperhitungkan potensi
penerimaan yang bersinggungan dengan
 Penerapa opse Paja MBL dari objek PPN seperti valet parking, jasa
n
Kab/Kota ke nProv k B rekreasi, dan sarpras olahraga

 Restrukturisasi jenis pajak daerah 16


(dari
 menjadi 14 jenis
Rasionalisa pajak)daerah (dari 31
retribus
si
menjadi i
18 jenis pelayanan)
 Penyesuaian tarif pajak dan
retribusi

4
Konse Pengaturan PK PAB, BBNKB, dan
p Opsen B,PMBLB)
EXISTING (PKB, BBNKB, PMBLB RUU HKPD (Opsen PKB, PAB, BBNKB, PMBLB)
WP PKB, BBNKB
Basis Perhitungan Bagi Hasil PPh Opsen

Objek Provinsi Kab/Kota

By Origin PKB, Opsen PKB 0,6%


1,5%
30% BBNKB, Opsen BBNKB 20% 6%
70% KAB/KOTA
Opsen PMBLB, PMBLB 5% 20%
BANK RKUD PROV
PRESEPSI 24% (>500 juta)
SSP
Penerapan Opsen PKB, BBNKB, MBLB
Terutang
PPh Pusat
• Tarif PKB, BBNKB, PMBLB perlu diturunkan sebesar nilai yang
WP PKB, BBNKB, MBLB diopsenkan agar tidak ada penambahan beban pajak bagi WP.
• Opsen PPKB, BBNK, PMBLB dihitung dengan cara mengalikan
tarif Opsen dengan besaran pajak terutang
• Pembayaran opsen otomatis ke kas daerah.
WP MBLB
Pusat (80%) Provinsi (8%)
RKUD PROVINSI
SSPD
BANK
PKB, BBNKB,PMBLB PRESEPSI
100% TERUTANG RKUD KAB/KOTA
Opsen PKB, BBNKB
BANK RKUD KAB/KOTA Kab/Kota
SSP PRESEPSI
Opsen PMBLB Prov
Terutang
PPh Pusat
Alternatif Pengaturan Opsen PKB, PAB,
BBNKB, dan PMBLB
Selain untuk meningkatkan PAD, opsen PKB dan BBNKB bertujuan untuk memberikan peran bagi Pemda Kab/Kota
dalam pemungutan PKB & BBNKB di Provinsi. Opsen PMBLB bertujuan untuk memperkuat peran Pemda Provinsi
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang sumberdaya mineral bukan logam dan batuan sesuai UU
23/2014
No Aspek Penerimaan PKB, PAB, BBNKB & PMBLB Opsen

1 Penerimaan di PKB, PAB, BBNKB scr bruto masuk ke RKUD Prov, lalu dibagi Penerimaan PKB, PAB, BBNKB, PMBLB Ph di-split secara real
RKUD hasilkan ke Kab/Kota (RKUD), belanja Prov unt MBLB terbatas time oleh Bank Persepsi ke RKUD masing-masing
2 Tarif Tidak perlu mengubah tarif Perlu menurunkan tarif terlebih dahulu dalam agar tidak
menambah beban WP
3 Unsur Pemerataan Terdapat bagi hasil pajak yang dibagi rata untuk seluruh Tidak terdapat bagi rata, seluruh penerimaan opsen
kab/kota di provinsi yang bersangkutan, serta kurangnya mencerminkan pembayaran pajak riil di wilayah
sumber pendanaan untuk pengelolaan MBLB di Prov prov/kab/kota yang bersangkutan
4 Kurang Bayar bagi hasil Dimungkinkan terjadi karena selisih perkiraan alokasi Tidak terjadi Kurang Bayar mengingat pembayaran pajak
dengan realisasi penerimaan langsung di-split secara real time
5 Koord Provinsi- - Koordinasi dilakukan mengingat PKB, BBNKB, PMBLB dan
Kab/Kota opsennya memiliki basis pajak yang sama
6 Pencatatan Pendapatan Transfer Pendapatan Asli Daerah (PAD)

7 Pemungut Pajak PKB, PAB & BBNKB oleh Prov, PMBLB oleh Kab/kota Opsen PKB, PAB, BBNKB oleh Kab/Kota, Opsen PMBLB oleh Prov

8 Sistem IT Tidak memerlukan perubahan Memerlukan perubahan

9 Penganggaran Kepastian dalam menganggarkan pada APBD lebih tinggi Penganggaran menggunakan potensi Penerimaan PKB, BBNKB
Prov dan PMBLB Kab/Kota
Jenis Pajak dan Retribusi Daerah
UU No. 28/2009 tentang PDRD RUU HKPD
Provinsi: Provinsi:
1. Pajak Kend. Bermotor(1-2%) prog (2- Retribusi Umum :
Retribusi Umum : 1. Pajak Kend. Bermotor (1 – 1,5%),
10%)
prog (max 8%), hibrida (0,6 – 09%), 1. Ret. Pely. Kesehatan
2. Pajak BBNKB (20%), ke-2 dst (1%) 2. Ret. Pely. Kebersihan
1. Ret. Pely. Kesehatan non fossil (0 – 0,5%)
3. Pajak BBKB (10%) 2. Ret. Pely. Persampahan /kebersihan 3. Ret. Pely Parkir di Tepi Jalan Umum
2. Pajak BBNKB (20%)
4. Pajak Air Permukaan (10%) 3. Ret. Penggantian BC KTP & ACS 4. Ret. Pengendalian menara telekomunikasi
3. Pajak Alat Berat (0,2%) 5. Ret. Pengendalian Lalu Lintas
5. Pajak Rokok (10%) 4. Ret. Pely Pemakaman & pengabuan mayat
5. Ret. Pely Parkir di Tepi Jalan Umum 4. Pajak BBKB (10%)
Kabupaten/Kota: 6. Ret. Pely Pasar 5. Pajak Air Permukaan (10%) Retribusi Jasa Usaha:
1. PBB-P2 (0,3%) 7. Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor 6. Pajak Rokok (10%)
8. Ret. Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 1. Penyediaan tempat kegiatan usaha berupa pasar
2. BPHTB (5%) 7. Opsen MBLB (25%) grosir, pertokoan, dan tempat kegiatan usaha lainnya;
9. Ret. Penggantian Biaya Cetak Peta
3. Pajak Hotel (10%) 10. Ret. Penyediaan dan/atau penyedotan kakus 2. Penyediaan tempat pelelangan ikan, ternak, hasil
4. Pajak Restoran (10%) 11. Ret. Pengolahan limbah cair
Kabupaten/Kota: bumi, dan hasil hutan termasuk fasilitas lainnya dalam
12. Ret. Pely Tera/tera ulang 1. PBB-P2 (0,5%) lingkungan tempat pelelangan;
5. Pajak Hiburan (35%)
13. Ret. Pely pendidikan; 2. BPHTB (5%) 3. penyediaan tempat khusus parkir di luar badan jalan;
6. Pajak Reklame (25%) 4. Penyediaan tempat penginapan/pesanggrahan/villa;
14. Ret. Pengendalian menara telekomunikasi 3. Pajak Barang & Jasa Tertentu (10%)
7. Pajak Penerangan Jalan (10%) 15. Retribusi Pengendalian Lalu Lintas (PP 97 5. Pelayanan rumah pemotongan hewan ternak;
merupakan penjualan, penyerahan,
8. Pajak Mineral BL & B (25%) tahun 2012) 6. Pelayanan jasa kepelabuhanan;
dan/atau konsumsi barang & jasa 7. Pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga;
9. Pajak Parkir (30%)
Retribusi Jasa Usaha: tertentu meliputi: 8. Pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan
10. Pajak Air Tanah (20%)
a) Makan dan/atau minum menggunakan kendaraan di air;
11. Pajak Srg Burung Walet (10%) 9. Penjualan hasil produksi usaha Pemerintah Daerah;
1. Ret. Pemakaian kekayaan daerah b) Tenaga listrik
2. Ret. Pasar grosir dan/atau pertokoan 10. Pemanfaatan aset daerah yang tidak mengganggu
c) Jasa Perhotelan penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi
3. Ret. Tempat pelelangan
d) Jasa Parkir perangkat daerah dan/atau optimalisasi aset daerah
Retribusi Perizinan Tertentu: 4. Ret. Terminal
1. Ret. IMB 5. Ret tempat khusus parkir e) Jasa Kesenian & Hiburan dengan tidak mengubah status kepemilikan sesuai
6. Ret. Tempat penginapan /pesanggrahan/villa (DKKBM, 40%) dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Ret. Izin Tempat Penjualan Minuman
Beralkohol 7. Ret. Rumah potong hewan 4. Pajak Reklame (25%)
8. Ret. Pely Kepelabuhan 5. Pajak Air Tanah (20%) Retribusi Perizinan Tertentu:
3. Ret. Izin Gangguan
9. Ret. Tempat rekreasi dan OR 1. Ret. Persetujuan Bangunan Gedung
4. Ret. Izin Trayek 6. Pajak Mineral BL & B (20%)
10. Ret. Penyebarangan di air 2. Retribusi Penggunaan Tenaga Kerja Asing
5. Ret.Izin Usaha Perikanan 11. Ret. Penjualan produksi usaha daerah 7. Pajak Sarang Burung Walet (10%)
3. Retribusi Pengelolaan Pertambangan Rakyat
6. Retribusi Perpanjangan IMTA (PP 97 Tahun 8. Opsen PKB, opsen PAB (?%), opsen
2012) BBNKB (40% & 30%)
8
Pengaturan Pajak Daerah Kabupaten/Kota
1. PBB-P2
2. BPHTB
3. Pajak Barang & Jasa Tertentu merupakan penjualan, penyerahan, dan/atau konsumsi barang & jasa tertentu meliputi:
a) Makan dan/atau minum (dikecualikan : batas tertentu penjualan yg ditetapkan dlm Perda, swalayan dan sejenisnya, pabrik
makanan minuman, lounge bandara)
b) Tenaga listrik (dikecualikan untuk pemerintah, pemda, penyelenggara negara lainnya, kedutaan, konsulat, atase, rumah ibadah,
panti jompo, panti asuhan, sekolah, penggunaan tenaga listrik yg dihasilkan sendiri)
c) Jasa Perhotelan meliputi jasa akomodasi dan fasilitas penunjang lainnya, serta penyewaan ruang rapat/pertemuan pada hotel;
hostel; villa; pondok wisata; motel; losmen; wisma pariwisata; pesanggrahan; rumah penginapan/ guesthouse/ bungalow/
resort/ cottage; dan rumah tinggal pribadi yang difungsikan sebagai hotel.
d) Jasa Parkir (termasuk parkir valet)
e) Jasa Kesenian & Hiburan (tontonan film atau bentuk tontonan audio visual lainnya yang dipertontonkan secara langsung pada
suatu lokasi tertentu; pagelaran kesenian, musik, tari, dan/atau busana; kontes kecantikan; kontes binaraga; pameran;
pertunjukan sirkus, akrobat, dan sulap; pacuan kuda dan perlombaan kendaraan bermotor; permainan ketangkasan; olahraga
permainan dengan menggunakan tempat/ruang dan/atau peralatan dan perlengkapan untuk olahraga dan kebugaran; rekreasi
wahana air, wahana ekologi, wahana pendidikan, wahana budaya, wahana salju, wahana permainan, pemancingan, agrowisata,
dan kebun binatang)
4. Pajak Reklame  pengecualian reklame unt keg politik, social, dan keagamaan yg tdk disertai iklan komersial
5. Pajak Air Tanah
6. Pajak Mineral Bukan Logam & Batuan  nilai jual berdasarkan harga rata-rata MBLB mulut tambang, Gub tetapkan harga patokan
berdasarkan harga rata-rata MBLB mulut tambang, Bupati/Walikota menetapkan nilai jual berdasarkan harga patokan tsb untuk
daerahnya masing-masing
7. Opsen PKB, opsen PAB, opsen BBNKB

8
Strukt Penerim PD Sebel dan HK (Tah 201
ur
No
aan
Jenis Pungutan
RD um
Penerimaan PDRDSesudah
(Rp miliar) PD un 9)
Delta
Ket
Existing RUU
Sesudah (RUU
HKPD)
Rp miliar (%)
1 Opsen PPh 31.336,02 31.336,02 Batal diterapkan (tetap sbg bagian dari DBH PPh 21 dan PPh)
2 PKB 47.358,20 37.669,20 -9.689,00 -20,46 penyesuaian tarif akomodir opsen PKB
3 Opsen PKB 11.530,02 11.530,02 opsen ke Kab/Kota
4 Pajak Alat Berat 80,65 80,65 pemisahan dari PKB
5 BBNKB 34.665,89 34.665,89 0,00 0,00 tidak ada perubahan tarif
6 Opsen BBNKB 8.778,71 8.778,71 opsen ke Kab/Kota
7 PBBKB 22.502,24 22.502,24 0,00 0,00 tidak ada perubahan tarif
8 Pajak Rokok 14.169,11 14.169,11 0,00 tidak ada perubahan tarif
9 Pajak Air Permukaan 1.104,12 1.104,12 0,00 0,00 tarif tetap
angka negatif karena perhitungan potensi setelah RUU belum
10 Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT): 38.884,15 37.423,02 -1.461,13 -3,76 memperhitungkan potensi penerimaan valet parking, jasa
rekreasi, dan sarpras olahraga)
Pajak Hotel 8.101,52 8.101,52 0,00 0,00 menjadi objek dalam PBJT, dengan tarif tetap
Pajak Restoran 12.257,48 12.257,48 0,00 0,00 menjadi objek dalam PBJT, dengan tarif tetap
Pajak Hiburan 2.424,20 1.752,26 -671,94 -27,72 menjadi objek PBJT, dg penyesuaian tarif
Pajak Parkir 1.378,81 589,62 -789,19 -57,24 menjadi objek dalam PBJT, dg penyesuaian tarif
Pajak Penerangan Jalan 14.722,13 14.722,13 0,00 0,00 menjadi objek dalam PBJT, dengan tarif tetap
11 Pajak MBLB 2.159,31 1.727,45 -431,86 -20,00 penurunan tarif , selisihnya menjadi opsen MBLB
12 Opsen MBLB 431,86 431,86 opsen atas Pajak MBLB ke Provinsi
13 Pajak Tanah dan Bangunan: 23.012,40 55.234,99 32.222,59 140,02
PBB-P2 23.012,40 46.723,83 23.711,43 103,04 penyesuaian tarif
PBB-P3 8.511,16 8.511,16 Batal menjadi pajak daerah (tetap DBH PBB-P3)
14 BPHTB 21.993,29 21.993,29 0,00 0,00 tidak ada perubahan tarif
15 Pajak Reklame 2.223,22 2.223,22 0,00 0,00 tidak ada perubahan tarif
16 Pajak Air Tanah 832,25 832,25 0,00 0,00 tidak ada perubahan tarif
17 Pajak Sarang Burung Walet 13,55 0,00 -13,55 -100,00 dihapuskan
Total Pajak Daerah dan Opsen 208.917,74 281.702 241.854,86 72.784 32.937,12 34,84 15,76
penghapusan sebagian jenis retribusi, belum memperhitungkan
18 Retribusi 9.789,48 8.783,61 -1.005,87 -10,28
IPR
Total PDRD 218.707,22 290.486 250.638,47 71.778 31.931,25 32,82 14,60
Penerimaan Retribusi Daerah Dalam APBD dan Simulasi
Retribusi yg Dihapuskan % (thdp total % (thdp total
(dalam Rp miliar)
% (thdp total % (thdp total
No Retribusi 2016 retribusi) 2017 retribusi) 2018 retribusi) 2019
retribusi)
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 2.712,264 27,89% 2.193,431 23,2% 2.138,227 23,28% 2.180,693 22,28%
2 Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan 425,230 4,37% 499,586 5,29% 584,522 6,36% 660,801 6,75%
3 Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan Akta Catatan Sipil 47,121 0,48% 1,784 0,02% 2,976 0,03% 3,368 0,03%
4 Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 27,168 0,28% 27,809 0,29% 30,120 0,33% 32,361 0,33%
5 Retribusi pelayanan Parkir di tepi jalan umum 356,600 3,67% 386,415 4,09% 437,928 4,77% 457,694 4,68%
6 Retribusi Pelayanan Pasar 472,255 4,86% 508,540 5,39% 556,029 6,05% 612,042 6,25%
7 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 272,150 2,80% 278,222 2,95% 298,784 3,25% 313,622 3,20%
8 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 15,446 0,16% 17,869 0,19% 21,151 0,23% 24,884 0,25%
9 Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 10,217 0,11% 10,212 0,11% 9,324 0,10% 16,581 0,17%
10 Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus 9,291 0,10% 11,664 0,12% 12,508 0,14% 13,562 0,14%
11 Retribusi Pengolahan Limbah Cair 17,943 0,18% 3,277 0,03% 1,973 0,02% 3,904 0,04%
12 Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang 47,969 0,49% 34,302 0,36% 44,083 0,48% 55,633 0,57%
13 Retribusi Pelayanan Pendidikan 123,692 1,27% 104,667 1,11% 78,394 0,85% 211,639 2,16%
14 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi 38,886 0,40% 55,547 0,59% 93,258 1,02% 114,806 1,17%
15 Retribusi Pengendalian Lalu Lintas 0,000 0,00% 0,817 0,01% 0,892 0,01% 0,991 0,01%
16 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 978,217 10,06% 1.101,122 11,66% 930,619 10,13% 1.120,397 11,44%
17 Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan 74,627 0,77% 95,054 1,01% 100,951 1,10% 112,970 1,15%
18 Retribusi Tempat Pelelangan 82,740 0,85% 76,682 0,81% 84,523 0,92% 84,257 0,86%
19 Retribusi Terminal 146,140 1,50% 95,430 1,01% 97,802 1,06% 99,523 1,02%
20 Retribusi Tempat Khusus Parkir 64,557 0,66% 108,732 1,15% 122,964 1,34% 118,978 1,22%
21 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa 28,194 0,29% 22,049 0,23% 25,070 0,27% 32,364 0,33%
22 Retribusi Rumah Potong Hewan 35,598 0,37% 40,539 0,43% 43,085 0,47% 45,625 0,47%
23 Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan 55,714 0,57% 55,189 0,58% 71,770 0,78% 93,633 0,96%
24 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga 412,603 4,24% 483,938 5,12% 566,617 6,17% 719,909 7,35%
25 Retribusi Penyeberangan di Air 19,783 0,20% 21,956 0,23% 27,137 0,30% 32,906 0,34%
26 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 139,399 1,43% 125,059 1,32% 122,674 1,34% 152,495 1,56%
27 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 2.010,577 20,67% 2.156,733 22,84% 2.010,448 21,89% 1.998,616 20,42%
28 Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 16,694 0,17% 17,827 0,19% 19,404 0,21% 19,005 0,19%
29 Retribusi Izin Gangguan 593,040 6,10% 328,479 3,48% 26,135 0,28% 6,813 0,07%
30 Retribusi Izin Trayek 27,337 0,28% 22,721 0,24% 21,884 0,24% 23,155 0,24%
31 Retribusi Izin Usaha Perikanan 51,110 0,53% 42,064 0,45% 46,126 0,50% 58,331 0,60%
32 Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing 283,826 2,92% 312,385 3,31% 333,626 3,63% 341,774 3,49%
33 Retribusi Lainnya 129,665 1,33% 202,947 2,15% 222,852 2,43% 26,153 0,27%
Total 9.726,055 9.443,047 9.183,856 9.789,484
Retribusi yang dihapuskan 1.546,636 15,90% 1.239,880 13,13% 1.012,292 11,02% 1.005,872 10,28%
Retribusi yang tetap ada 8.179,419 84,10% 8.203,166 86,87% 8.171,563 88,98% 8.783,612 89,72%
BAGI HASIL PAJAK PROVINSI
• Hasil penerimaan PBBKB dibagihasilkan sebesar 70% kepada kabupaten/kota.

• Hasil penerimaan PAP dibagihasilkan sebesar 50% kepada kabupaten/kota.

• Khusus untuk penerimaan PAP dari sumber air yang berada hanya pada 1 (satu) wilayah kabupaten/kota,
hasil penerimaan PAP dimaksud dibagihasilkan kepada kabupaten/kota yang bersangkutan sebesar 80%.

• Hasil penerimaan Pajak Rokok dibagihasilkan sebesar 70% kepada kabupaten/kota.

• PBBKB dibagi sekurang-kurangnya 70% proporsional berdasarkan jumlah kendaraan bermotor yang
terdaftar di kabupaten/kota yang bersangkutan dan selisihnya dibagi rata kepada seluruh kabupaten/kota
di Provinsi yang bersangkutan.

• PAP dibagi proporsional sekurang-kurangnya 70% berdasarkan panjang sungai dan/atau luas daerah
tangkapan air.

• Pajak Rokok dibagi proporsional sekurang-kurangnya 70% berdasarkan jumlah penduduk kabupaten/kota
di Provinsi yang bersangkutan.
PENERIMAAN PAJAK YG DIARAHKAN PENGGUNAANNYA

• Hasil penerimaan PKB dan Opsen PKB paling sedikit 10% (sepuluh
persen) dialokasikan untuk pembangunan dan/atau pemeliharaan
jalan serta peningkatan moda dan sarana transportasi umum.
• Hasil penerimaan PBJT atas Tenaga Listrik dialokasikan sebagian
untuk penyediaan penerangan jalan.
• Hasil penerimaan Pajak Rokok, baik bagian provinsi maupun bagian
kabupaten/kota paling sedikit 50% (lima puluh persen) dialokasikan
untuk mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan penegakan
hukum oleh aparat yang berwenang.
Retribusi PBG
Landasan Hukum Retribusi
PBG
01 Undang-Undang 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

.Undang-Undang 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah


02

03 Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

04 Undang-Undang 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja


.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang Peraturan


05 Pelaksanaan UU 28/2002 tentang Bangunan Gedung.
Amanat Penyesuaian/Perubahan Perda
01 .
Retribusi IMB

02

03

04

05
Muatan Perda Retribusi PBG (1)
Muatan Perda PBG IMB
Nama Dengan nama Retribusi PBG dipungut Dengan nama Retribusi Izin Mendirikan
01 . retribusi atas penerbitan PBG dan Bangunan (IMB)
penerbitan SLF Bangunan Gedung atau
Prasarana Bangunan Gedung
02
Objek Penerbitan PBG dan SLF (Sertifikat Layak Pemberian izin untuk mendirikan suatu
Fungsi) bangunan
Subjek (1) Subjek retribusi PBG adalah setiap orang (1) Subjek Retribusi Perizinan Tertentu adalah
pribadi atau badan yang memperoleh orang pribadi atau Badan yang memperoleh
03 PBG dan SLF. izin tertentu dari Pemerintah Daerah.
(2) Wajib Retribusi PBG yang selanjutnya (2) Wajib Retribusi Perizinan Tertentu adalah
disebut Wajib Retribusi, adalah orang orang pribadi atau Badan yang menurut
pribadi atau badan yang diwajibkan ketentuan peraturan perundang-undangan
04 untuk melakukan pembayaran Retribusi Retribusi diwajibkan untuk melakukan
PBG pembayaran Retribusi, termasuk pemungut
atau pemotong Retribusi Perizinan Tertentu.

05
Golongan Retribusi Retribusi PBG digolongkan sebagai Retribusi Retribusi IMB digolongkan sebagai Retribusi
Perizinan Tertentu Perizinan Tertentu
Muatan Perda Retribusi PBG (2)
Muatan Perda PBG IMB
Prinsip Penetapan (1) Prinsip dan sasaran penetapan besaran (1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif
01
Struktur dan . tarif retribusi PBG didasarkan pada Retribusi Perizinan Tertentu didasarkan
Besarnya Tarif tujuan untuk menutup sebagian atau pada tujuan untuk menutup sebagian atau
Retribusi seluruh *) (agar dipilih salah satu) biaya seluruh biaya penyelenggaraan pemberian
penyelenggaraan penerbitan PBG dan izin yang bersangkutan.
02 SLF. (2) Biaya penyelenggaraan pemberian izin
(2) Biaya penyelenggaraan penerbitan PBG sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan SLF sebagaimana dimaksud pada meliputi penerbitan dokumen izin,
ayat (1) meliputi penerbitan dokumen pengawasan di lapangan, penegakan
03 PBG dan SLF, inspeksi Penilik bangunan, hukum, penatausahaan, dan biaya dampak
penegakan hukum, penatausahaan, dan negatif dari pemberian izin tersebut.
biaya dampak negatif dari penerbitan
PBG dan SLF tersebut.
04
Struktur dan Struktur dan besaran tarif retribusi PBG
Besarnya Tarif ditetapkan berdasarkan kegiatan
Retribusi pemeriksaan pemenuhan standar teknis
05 dan layanan konsultasi untuk:
a. Bangunan Gedung
b. Prasarana Bangunan Gedung
Retribusi PTKA
Amanat Penyesuaian/Perubahan Perda
Retribusi PTKA
01 .

02

03

04

05
Landasan Hukum Retribusi
PTKA
01 Undang-Undang 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

02 .Undang-Undang 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

03 Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

04 Undang-Undang 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja


.

Peraturan Pemerintah 34 Tahun 2021 tentang tentang


05 Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Urgensi Penyesuaian Perda Mengenai PTKA
01 .

02

03

04

05
Muatan Perda Retribusi PTKA dan IMTA (1)
Muatan Perda RPTKA IMTA

01
Nama
.
Dengan nama Retribusi Penggunaan Tenaga Kerja Asing Retribusi Perpanjangan IMTA
dipungut retribusi atas pengesahan Rencana Penggunaan
Tenaga Kerja Asing (RPTKA) perpanjangan.
Objek (1) Objek retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 (1) Objek Retribusi Perpanjangan IMTA
02 adalah pengesahan RPTKA perpanjangan bagi TKA yang
bekerja di lebih dari satu kabupaten/kota dalam provinsi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) huruf b meliputi pemberian
atau di kabupaten/kota (dipilih salah satu untuk provinsi Perpanjangan IMTA kepada Pemberi
atau kab/kota) Kerja Tenaga Kerja Asing.
(2) (2) Tidak termasuk objek retribusi sebagaimana dimaksud (2) Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing
03 pada ayat (1) adalah pengesahan RPTKA perpanjangan bagi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
instansi pemerintah, perwakilan negara asing, badan tidak termasuk instansi pemerintah,
internasional, lembaga sosial, lembaga keagamaan, dan perwakilan negara asing, badan-badan
jabatan tertentu di lembaga pendidikan. internasional, lembaga sosial, lembaga
04 keagamaan, dan jabatan tertentu di
lembaga pendidikan.
Subjek (1) Subjek retribusi adalah pemberi kerja TKA. Subjek Retribusi Perpanjangan IMTA
(2) Subjek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Pemberi Kerja Tenaga Kerja Asing.
05 merupakan Wajib Retribusi
Golongan Retribusi Retribusi Penggunaan TKA digolongkan sebagai Retribusi Retribusi Perizinan Tertentu.
Perizinan Tertentu.
Muatan Perda Retribusi PTKA dan IMTA (2)
Muatan Perda RPTKA IMTA

Cara Mengukur Tingkat Tingkat penggunaan jasa oleh pemberi kerja diukur berdasarkan pada -
01
Penggunaan Jasa. jangka waktu RPTKA perpanjangan dan jumlah pengesahan RPTKA
perpanjangan yang diterbitkan.
Prinsip Penetapan (1) Prinsip dan sasaran penetapan besaran tarif retribusi penggunaan Penerimaan Retribusi Perpanjangan IMTA
Struktur dan Besarnya TKA didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh digunakan untuk mendanai penerbitan dokumen
02
Tarif Retribusi *) (agar dipilih salah satu) biaya pengesahan RPTKA perpanjangan.
(2) Biaya pengesahan RPTKA perpanjangan sebagaimana dimaksud
izin, pengawasan di lapangan, penegakan hukum,
penatausahaan, biaya dampak negatif dari
pada ayat (1) meliputi penerbitan pengesahan RPTKA perpanjangan IMTA, dan kegiatan pengembangan
perpanjangan, pengawasan di lapangan, penegakan hukum, keahlian dan keterampilan tenaga kerja lokal.
penatausahaan, dan biaya dampak negatif dari pengesahan RPTKA

03
Struktur dan Besaran
perpanjangan.
(1) Struktur dan besaran tarif retribusi Penggunaan TKA ditetapkan Besarnya tarif Retribusi Perpanjangan IMTA
Tarif Retribusi berdasarkan tingkat penggunaan jasa. ditetapkan paling tinggi sebesar tarif penerbitan
(2) Retribusi Penggunaan TKA dipungut setiap tahun sekali dalam IMTA yang ditetapkan dalam Peraturan
bentuk Dana Kompensasi Penggunaan TKA (DKPTKA), yang Pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis
04 besarannya dibayarkan dalam mata uang rupiah setara dengan
US$ xx*) (xx dollar Amerika Serikat) perorang/perbulan pada saat
PNBP yang berlaku pada kementerian di bidang
ketenagakerjaan.
penerbitan SKRD/ surat pemberitahuan pembayaran DKPTKA.
*(paling tinggi sebesar tarif yang ditetapkan dalam peraturan
pemerintah mengenai jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara
05 Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
ketenagakerjaan).
SUMMARY

Peningkatan penerimaan PDRD via pengaturan baru PDRD berkisar


di angka 14% walaupun ada penghapusan beberapa objek retribusi
daerah
Opsen pajak (PKB, PAB, BBNKB) dapat mendongkrak penerimaan
PAD Kab/Kota
Opsen PMBLB diharapkan dapat memperkuat peran Provinsi
dalam mengelolaan urusan pemerintahan di bidang MBLB sesuai
amanah UU 23/2014
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai