Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMBAHASAN

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh

tenaga kesehatan yang profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu

hamil beserta janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal yang dilakukan

secara teratur dan komprehensif dapat mendeteksi secara dini kelainan dan

risiko yang mungkin timbul selama kehamilan, sehingga kelainan dan risiko

tersebut dapat diatasi dengan cepat dan tepat (Hardianti et al., 2013).

Antenatal care merupakan pelayanan kesehatan dasar untuk ibu hamil

yang harus dilakukan sesuai standar, yaitu minimal 4 kali selama masa

kehamilan (Jurnal Kesehatan Masyarakat (E-Journal) Volume 5, Nomor 1,

Januari 2017)

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap

pelayanan antenatal yaitu cakupan K1 (Kunjungan pertama) adalah kontak

pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan dan K4 adalah kontak 4 kali atau

lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, sesuai standar

(Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 3, No. 1, Januari 2016).

Berdasarkan semua data yang dikumpulkan, didapatkan diagnose ibu

hamil normal, dimana pada pengkajian di dapatkan ibu tidak ada keluhan pada

saat melakukan kunjungan ulang. Saat melakukan pemeriksaan LiLa pada ibu

ditemukan LiLa ibu yang kurang dari 23,5 cm, dimana hal tersebut termasuk

dalam kategori KEK atau Kekurangan Energi Kronik. Berdasarkan hal

52
tersebut petugas memberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi ibu hamil d

serta menerapkan kepada ibu standar minimal asuhan antenatal diberikan pada

ibu hamil mencakup pemeriksaan dengan standar 14 T, antara lain sebagai

berikut :

1. Timbang berat badan

2. Ukur tekana ndarah

3. Ukur tinggi fundus uteri

4. Pemberian imunisasi tetanus toxoid ( TT )

5. Pemberian tablet besi

6. Tester hadap penyakit menular seksual

7. Temu wicara

8. Pemeriksaan Hb

9. Pemberian VDRL ( Veneral Disease Research Lab )

10. Pemeriksaan kadar protein dalam urin

11. Pemeriksaan urin reduksi

12. Perawatan payudara

13. Senam Hamil

14. Pemberian Obat Malaria (jika ada indikasi). (Franchichandra, 2010).

Dari teori di atas yang seharusnya dilakukan sebagai standar dalam

memberikan asuhan kebidanan untuk kehamilan, hanya dapat terlaksana 13 T

saja, dimana pemberian obat malaria tidak dapat dilaksanakan karena ibu

tidak terjangkit malaria. Sebagai tindak lanjut mengembangkan standar

pelayanan kebidanan, standar ini diperlukan bagi semua pelaksana kebidanan

53
sebagai acuan pelayanan di tingkat masyarakat yang meliputi pelayanan

umum, pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pelayanan nifas dan

kegawatdaruratan obstetri dan bayi baru lahir (Kepmenkes RI, 2006).

54

Anda mungkin juga menyukai