Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bayi baru lahir Normal adalah bayi yang baru lahir dengan usia

kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan, yaitu 36 – 40

minggu. Bayi baru lahir harus menjalani proses adaptasi dari kehidupan

didalam (intrauterin) ke kehidupan diluar rahim. Pemahaman terhadap

adaptasi dan fisiologi bayi baru lahir sangat penting sebagai dasar dalam

memberikan asuhan. Perubahan lingkungan dari dalam rahim ke kuar

rahim dipengaruhioleh banyak factor seperti kimiawi, mekanik, dan termik

yang menimbulkan perubahan metabolic, pernafasan, dan sirkulasi pada

Bayi Baru Lahir Normal (BBLN) (Mitayani,P.90, 2010).

Berdasarkan World Health Organization (WHO) AKI secara global

yang yaitu Angka Kematian Bayi 19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup

jauh dari target SDGs (Sustainable Development Goals) yang menargetkan

pada tahun 2030 yatu AKB 12 per 1000 kelahiran hidup (WHO, 2016). .

Pola penyebab kematian neonatal didunia yaitu disebabkan oleh

prematuria serta BBLR 34%, asfiksia (37%), sepsis (12), hipotermi (7%),

kelainan atau ikterus (6%), post matur (3%), dan kelainan congenital

sebanyak 1%. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia (WHO)

bahwa setiap tahunnya, kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir

1
mengalami ikterus neonatorum, hampir 1 juta bayi ini kemudian

meninggal.

Faktor penyebab kematian bayi di Indonesia berdasarkan hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa, penyebab

kematian terbanyak pada kelompok bayi 0-6 dominasi oleh

gangguan/kelainan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis

(12%). Dilain pihak faktor ibu yang berkontribusi terhadap lahir mati dan

kematian bayi diusia 0-6 hari adalah Hipertensi Maternal (23,6%),

komplikasi kehamilan dan kelahiran (17,5%), ketuban pecah dini dan

perdarahan antepartum masing-masing (12,5%). Penyebab utama kematian

bayi pada kelompok 7-28 hari yaitu Sepsis (20,5%), malformasi

kongenital (18,1%) dan pnemonia (15,4%). Dan penyebab utama kematian

bayi pada kelompok 29 hari – 11 bulan yaitu Diare (31,4%), pnemonia

(23,8) dan meningitis/ensefalitis (9,3%), sedangkan cakupan KN 1 :

77,31% ( Kemenkes, 2015).

Menurut profil kesehatan Sumatera Barat pada tahun 2016

sebanyak 700 bayi meninggal dunia dengan faktor penyebabnya antara

lain Asfiksia 51%, BBLR 42,9%, Sectio Cesaria 18,9%, Prematur 33,3%,

kelainan kongenital 2,8%, sepsis 12%, dan ikterus sekita 5 %. Dinas

Kesehatan Kota Bukittinggi mencatat Angka Kematian Bayi pada tahun

2015 sebanyan 14,40 per 1000 kelahiran hidup dengan kejadian ikterus

sebesar 9,3%.

2
Selanjutnya untuk menurunkan AKB pemerintah juga

mengupayakan agar setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan

terlatih seperti Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan (SpOG),

dokter umum dan bidan serta diupayakan agar proses pelayanan dilakukan

difasilitas pelayanan kesehatan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk

menurunka angka kematian neonatal antara lain juga melalui penempatan

bidan di desa, strategi Making Pregnancy Safer, pelayanan kontrasepsi,

pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menggunakan Buku

Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA). Upaya yang dilakukan pemerintah

untuk mengurangi AKB antara lain seperti meningkatkan Pelayanan

kesehatan Neonatal, yaitu dengan mengharuskan agar setiap bayi baru

lahir mendapatkan pelayanan Kunjungan Neonatal minimal 3 kali (KN1,

KN2 dan KN3) sesuai standar, Penanganan neonatal dengan kelainan atau

komplikasi/kegawatdaruratan sesuai standar tenaga kesehatan yang mana

pelayanannya antar lain seperti Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM),

Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, Manajemen Bayi Berat Lahir

Rendah (Kemenkes RI, 2015).

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada makalh

ini adalah bagaimana cara melakukan asuhan pada bayi baru lahir yang

baik dan benar.

3
C. TUJUAN

1. Tujuan umum

Memberikan asuhan kebidanan secara berkelanjutanpada BBL

dengan pendekatan manajemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

a. Melaksanakan asuhan kebidanan pada BBL.

b. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan yang telah

dilakukan pada BBL

D. MANFAAT

1. Bagi Klien

Manfaat pembuatan makalah ini bagi klien adalah terpantaunya

keadaan BBL

2. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pengalamn penulis dalam

menerapkan manajemen kebidanan dalam memberikan asuhan

kebidanan pada Bayi Baru Lahir sehingga saat bekerja di lapangan

dapat melakukan secara sistematis,guna meningkatkan mutu pelayanan

kebidanan.

3. Bagi Insitusi Pendidikan

Untuk menambah sumber informasi dan referensi serta bahan

bacaan mahasiswa Profesi Bidan Program Studi Kebidanan

Universitas Fort De Kock Bota Bukittinggi .

4
4. Bagi Klinik Bersalin

Untuk sumber informasi dalam memberikan Asuhan Kebidanan

sehingga dapat menerapkan asuhan tersebut untuk mencapai pelayanan

yang lebih mutu dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai