Tugas 1
Tugas 1
1
NAMA : BIMO FAJERIN
NIM : 044487256
a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan
benar!
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?
d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!
e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf
(7):179 tersebut?
f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua
ayat tersebut?
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat
zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu
semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka
menyesal).
B. pengertian hubban pada ayat diatas artinya kecintaan atau kerinduan. Ashadu
hubban berarti sikap yang menunjukan kecintaan atau kerinduaan luar biasa. Lillah
artinya kepada atau terhadap Allah dari ayat tersebut tergambar bahwa iman adalah
sikap atau attitude yaitu kondisi mental yang menunjukan kecenderungan atau
keinginan luar biasa terhadap Allah. Orang orang yang beriman kepada Allah berarti
orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan.atau
kemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
C. Pengertian Iman didefenisikan dengan keyakinan dalam hati diikrarkan dengan lisan
dan diwujudkan dengan amal perbuatan. Dengan demikian iman merupakan kesatuan
atau keselarasan antara hati,ucapan, dan perilaku perbuatan, serta dapat juga
dikatakan sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup
TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1
NAMA : BIMO FAJERIN
NIM : 044487256
ٰۤ ُ ۗ ْأ
ك
َ ول ِٕى س لَ ُه ْم قُلُ ْوبٌ اَّل َي ْف َقه ُْو َن ِب َه ۖا َولَ ُه ْم اَعْ يُنٌ اَّل ُيبْصِ ر ُْو َن ِب َه ۖا َولَ ُه ْم ٰا َذانٌ اَّل َيسْ َمع ُْو َن ِب َها ا
ِ ۖ َولَ َق ْد َذ َر َنا ل َِج َه َّن َم َك ِثيْرً ا م َِّن ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن
ٰۤ ُ
ك ُه ُم ْال ٰغفِلُ ْو َنَ ول ِٕى َ ََكااْل َ ْن َع ِام َب ْل ُه ْم ا
ض ُّل ۗ ا
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)
dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lengah.
E. Iman di dalam surat Al-A’raf ayat 179 identik dengan Aqdun yang artinya ikatan,
Keterpaduan, Kekompakan. Qalbu adalah potensi psikis yang berfungsi untuk
memahami informasi. Ini berarti identik dengan pikiran atau akal.Dalam Surah Al-A’raf
ayat 179 juga Allah menjelaskan bahwasannya yang akan
menjadi penghuni neraka adalah orang-orang lalai dan tidak mau menggunakan
akal pikiran mereka untuk memahami hakikat dari segala sesuatu, tidak mau
memanfaatkan mata dan telinga mereka baik untuk menyimpulkan segala yang
seseorang
TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1
NAMA : BIMO FAJERIN
NIM : 044487256
F. Dalam surat al-Baqarah 165 dikatakan bahwa orang yang beriman adalah orang
yang amat sangat cinta kepada Allah (asyaddu hubban lillah). Oleh karena itu beriman
kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu al-Qur’an dan
Sunnah Rasul. Hal itu karena apa yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang
yang beriman, sehingga dapat menimbulkan tekad untuk mengorbankan segalanya dan
kalau perlu mempertaruhkan nyawa.
Di dalam surah Al-A’raaf 179 kita bisa ketahui rukun (struktur) iman ada tiga aspek
yaitu, kalbu,lisan, dan perbuatan. Maka tepat jika iman didefinisikan dengan pendirian
yang diwujudkan dalam bentuk Bahasa dan perilaku. Iman identik dengan kepribadian
manusia seutuhnya, atau pendirian yang konsisten. Orang yang beriman berarti
memiliki kecerdasan,kemauan dan keterampilan.
2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada aspek
non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek fisik. Hal ini
diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran (3): 190-191
dan Q.S. Qaaf (50):16.
a. Tuliskan terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas
hakikat manusia menurut kedua ayat tersebut!
b. Tuliskan terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat
manusia menurut ayat tersebut!
c. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,
ِ ال َّن
ار
TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1
NAMA : BIMO FAJERIN
NIM : 044487256
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci
Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Pesan dari ayat 190-191 Surat Ali Imran ini ialah, bahwa orang yang cerdas atau Ulul
Albab adalah orang yang BERFIKIR dan BERZIKIR. Berfikir akan menemukan sarana,
menemukan ide-ide dan gagasan untuk dilaksanakan. Berzikir akan menyampaikan
pada tujuan. Kedua-duanya harus berjalan bersama-sama dan beriringan, ibarat dua
sayap burung. Seekor burung tidak akan bisa terbang jauh kalau cuma punya satu
sayap.
Berfikir, itulah senjata kita untuk mengarahkan diri kita. Kita akan punya apa, mau jadi
apa, hendak ke mana nanti, dan ingin melakukan apa, ditentukan oleh pikiran kita.
Orang bijak berkata: “Anda adalah pikiran Anda.” Pikiran Anda dipengaruhi oleh apa
yang Anda baca, apa yang Anda lihat dan apa yang Anda dengar.
Berzikir adalah wasilah untuk sampai pada hakikat. Ketika kita berzikir, kita melibatkan
keyakinan yang haqqul yakin. Dan hanya dengan keyakinan yang tinggi kita bisa
sampai pada tujuan. Zikir adalah boster kehidupan dan menyampaikan pada tujuan.
ان َو َنعْ لَ ُم َما ُت َوسْ ِوسُ ِبهٖ َن ْفس ُٗه َۖو َنحْ نُ اَ ْق َربُ ِالَ ْي ِه مِنْ َحب ِْل ْال َو ِر ْي ِد
َ َولَ َق ْد َخلَ ْق َنا ااْل ِ ْن َس
Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.
Allah menjelaskan bahwa Dia telah menciptakan manusia dan berkuasa penuh untuk
menghidupkannya kembali pada hari Kiamat dan Ia tahu pula apa yang dibisikkan oleh
hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan. Bisikan hati ini (dalam bahasa Arab)
dinamakan hadisun nafsi. Bisikan hati tidak dimintai pertanggungjawaban kecuali jika
dikatakan atau dilakukan. Allah lebih dekat kepada manusia dari urat lehernya sendiri.
Ibnu Mardawaih telah meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Sa’id bahwa Nabi
bersabda: Allah dekat kepada manusia (putra Adam) dalam empat keadaan;Ia lebih
dekat kepada manusia daripada urat lehernya.Ia seolah-olah dinding antara manusia
dengan hatinya.Ia memegang setiap binatang pada ubun-ubunnya, dan Ia bersama
dengan manusia dimana saja ia berada. (Riwayat Ibnu Mardawaih)
A. Secara terminologi istilah masyarakat berasal dari akar kata bahasa arab yaitu
syaraka yang berarti ikut serta; berpartisipasi. Sedangkan kata musyaraka berarti
“saling beragul”. Adapun kata Arab untuk masyarakat adalah mujtama’. Sedangkan
dalam bahasa inggris istilah yang digunakan pada masyarakat adalah society yang
berasal dari kata latin yaitu socius, yang berarti ‘kawan’. Masyarakat adalah istilah yang
lazim untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup manusia, baik dalam tulisan ilmiah
maupun dalam bahasa sehari-hari. Secara etimologi, masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang
bersifat berkelanjutan yang terikat oleh suatu rasa identitas Bersama
B. Asal usul masyarakat bermula dari fitrah manusia untuk bersama dengan orang, lalu
terbentuklah hubungan sosial yang melahirkan aturan dan norma. Ada tiga unsur pokok
dalan pembentuk masyrakat yaitu : Individu-individu yang membangun
kelompok,hubungan sosial dan aturan. Seiring pertambahan individu dan tingkat
kebudayaan dalam sebuah masyarakat terdapat suatu sistem kompleks yang
melibatkan berbagai macam unsur.
TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1
NAMA : BIMO FAJERIN
NIM : 044487256
C. Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang dengan iman, ilmu, dan
tekhnologi. Itu artinya masyarakat madani hidup berdasarkan aturan-aturan yang
berlaku, seperti nilai, norma, dan hukum. Ketaatan tersebut dilandaskan pada ilmu dan
tekhnologi yang telah dipelajari dan dikembangkannya beserta kekuatan iman atau
keyakinannya kepada Sang Maha Pencipta. Sebagai makhluk yang memiliki keyakinan
atau iman kepada Sang Maha Pencipta, masyarakat madani telah membuktikan bahwa
mereka merupakan manusia yang memiliki peradaban, yaitu beradab atau bertata
krama. Selain bertata krama terhadap Tuhan, tentunya juga bertata krama pada
sesama manusia. Ciri masyarakat madani adalah mereka menganggap bahwa status
mereka sama, baik pria atau perempuan. Transparansi atau keterbukaan berarti
mereka menjalankan hidupnya harus dengan sikap jujur dan tidak perlu ada hal-hal
yang harus ditutupi sehingga menumbuhkan rasa saling percaya antar satu sama lain.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam masyarakat madani terdapat nuansa demokrasi, di
mana demokratisasi dapat diwujudkan dengan adanya fungsi Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), pers yang bebas, supremasi atau kekuasaan tertinggi dalam
hukum, partai politik, perguruan tinggi, dan toleransi.
1. Keadlian
2. Supremasi Hukum
Keadilan harus di mulai dari penegakan hukum, menegakan hukum yang adil
merupakan Amanah yang diperintahkan untuk dilaksanakan kepada yang berhak. Atas
dasar itu Rasulullah dengan tegas menyatakan bahwa hancurnya bangsa-bangsa di
masa lalu dikarenakan orang yang membiarkan kejahatan merajalela.
3. Egalitarianisme
ارفُ ْوا ۚ اِنَّ اَ ْك َر َم ُك ْم عِ ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِنَّ هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخ ِب ْي ٌر ُ ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّنا َخلَ ْق ٰن ُك ْم مِّنْ َذ َك ٍر وَّ ا ُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم
َ شع ُْوبًا وَّ َق َب ۤا ِٕى َل لِ َت َع
13. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui,
Mahateliti.
4. Pluralisme
Pluralisme adalah sikap di mana sesuatu harus diterima sebagai bagian dari realitas
obyektif. Kesadaran pluralisme diwujudkan untuk bersikap toleran dan saling
menghormati antara sesame anggota yang berbeda baik dalam hal etnis,suku,bangsa
maupun agama, sikap toleran dan saling menghormati ada di dalam surat.
اس َح ٰ ّتى َي ُك ْو ُن ْوا مُْؤ ِم ِني َْن ِ ْك اَل ٰ َم َن َمنْ فِى ااْل َر
َ ض ُكلُّ ُه ْم َج ِميْعً ۗا اَ َفا َ ْن
َ ت ُت ْك ِرهُ ال َّن َ َولَ ْو َش ۤا َء َر ُّب
99. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi
seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi
orang-orang yang beriman.
5. Pengawasan Sosial
kegiatan manusia pasti memiliki konsekuensi logis dari adanya keterbukaan dimana
setiap warga memiliki kebebasan untuk melakukan Tindakan. Keterbukaan itu sebagai
konsekuensi logis dari pandangan positif dan optimis terhadap manusia ,salah satu
surat yang menggambarkan keadaan ini
172. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak
cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka
(seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau
Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat
kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.”
TUGAS 1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1
NAMA : BIMO FAJERIN
NIM : 044487256