Anda di halaman 1dari 12

Volume 3, Nomor 2, November 2017

p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
PENGEMBANGAN KARTU PINTAR FISIKA UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS KELAS XI PADA MATERI
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Misdawati1*, Islahudin2, M.Isnaini3
1*
Mahasiswa Sarjana Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Mataram
2&3
Dosen Progran Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Mataram

Corresponding author :
E-mail: (islahudin.ntb@gmail.com)

Diterima 25 Oktober 2017, Disetujui 8 November 2017

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan Kartu Pintar Fisika pada pokok pembahasan
Kesetimbangan Benda Tegar, untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
Penelitian ini menggunakan metode research and development (R & D). Populasi dalam
penelitian ini adalah SMK Muhammadiyah Mataram dan Kelas XI.TSM sebagai sampel.
Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-postets desine. Model pengembangan yang
digunakkan adalah Dick & Cary yang terdiri dari 10 langkah yang harus diikuti untuk
menghasilkan produk berupa Kartu Pintar Fisika. Data diperoleh melalui wawancara, lembar
observasi, angket dan dokumentasi teknik analisis data yang digunakkan adalah deskriptif
kualitatif untuk mengukur keterampilan proses sains siswa. Media Kartu Pintar Fisika yang
dikembangkan juga memiliki kriteria yang sagat baik untuk meningkatka keterampilan proses
sains dengan presentase sebesar 82% bila dibandingkan sebelum menggunakkan Kartu
Pintar Fisika yaitu sebesar 63%. Peningkatan keterampilan proses sains secara klasikal juga
berada pada kriteria sedang dengan normalisasi gain sebesar 0,48. Berdasarkan taraf
kesalahan 5% dari jumlah 17 siswa, maka diperoleh harga Chi Kuadrat Tabel =27,587.
Ternyata harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari Harga Chi Kuadrat tabel yaitu
(649>27,587). Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Kartu Pintar
Fisika dapat meningkatkan keterampilan proses sains kelas XI.TSM SMK Muhammadiyah
Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.

Kata Kunci: Pengembangan Kartu Pintar Fisika, Keterampilan Proses Sains

PENDAHULUAN siswa lebih termotivasi dalam belajar.


Pendidikan adalah usaha sadar Pemilihan metode dan media
untuk menyiapkan peserta didik melalui pembelajaran perlu memperhatikan
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan beberapa hal seperti materi yang
latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang (UUR.1. No. 2 TAHUN 1989 disampaikan, tujuannya, waktu yang
dalam Hamalik 2013). Keberhasilan tersedia, dan banyaknya siswa serta hal-
pendidikan harus ditunjang oleh hal yang berkaitan dengan proses
kemampuan guru dalam mengajar. Dalam pembelajaran. Guru harus menguasai
proses pengajaran seorang guru harus bermacam-macam metode dan media
mengembangkan strategi mengajar yang pembelajaran sehingga guru tidak hanya
mengarah keaktifan optimal belajar siswa. menerapkan metode ceramah, karena
Dengan demikian maka seorang guru tidak metode ceramah guru masih sangat
hanya dituntut untuk mampu menguasai dominan dan siswa masih banyak
materi pelajaran saja, akan tetapi juga menghafal materi yang diberikan sehingga
dituntut untuk mampu mengembangkan menyebabkan siswa bosan dan tidak
metode-metode mengajar yang sesuai tertarik dengan pelajaran terutama pada
dengan tujuan pendidikan metode mata pelajaran fisika.
mengajar yang dimaksud agar siswa dapat Fisika merupakan salah satu mata
dengan mudah memahami pelajaran yang pelajaran yang sangat penting diajarkan
diajarkan. mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai
Pemilihan metode dan media yang Perguruan Tinggi. Sering dikatakan bahwa
tepat dapat menciptakan situasi belajar fisika terasa sulit karena didalamnya
yang menyenangkan dan mendukung digunakan sistem matematika atau dengan
kelancaran proses pembelajaran sehingga kata lain siswa harus dapat berhitung

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 34


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
sehingga fisika dianggap tidak menarik Pintar didalamnya berisi cover, materi,
dan membosankan. Kenyataan ini adalah percobaan sederhana, kata-kata motivasi
sebuah persepsi yang negatif terhadap dan soal. Kartu Pintar Fisika didesain
fisika. Terhadap permasalahan tersebut dengan tampilan gambar dan warna yang
maka telah dilakukan berbagai cara menarik. Media kartu pintar sebelumnya
mengatasinya, salah satunya adalah sudah diterapkan oleh peneliti lain dalam
membuat kondisi yang mendukung jurnal Bambang Surahmadi dengan judul
perkembangan kematangan siswa penerapan teknik bermain kartu pintar
mempelajari fisika. Rendahnya keaktifan untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan
dan minat belajar siswa dalam proses Hasil Belajar IPA.
pembelajaran fisika telah lama menjadi
permasalahan dalam proses pembelajaran. METODE PENGEMBANGAN
Telah berbagai strategi pembelajaran Model Pengembangan
model kelompok diterapkan dan dilakukan, Jenis penelitian dalam penelitian
namun proses pembelajaran hanya ini adalah penelitian pengembangan
didominasi oleh siswa yang pandai, (Research & Develop). Research &
sementara siswa yang berkemampuan Developmentment adalah metode
rendah dan sedang tidak memperlihatkan penelitian yang digunakkan untuk
partisipasinya dalam pembelajaran, menghasilakan produk (sugiyono, 2013:
sehingga tidak terjadi interaksi dalam 297). Produk yang dihasilkan dalam
pembelajaran, terutama interaksi penelitian pengembangan ini adalah kartu
antarasiswa dengan siswa. pintar. Penelitian pengembangan
Dalam kondisi seperti itu, tujuan merupakan kegiatan mengembangkan
pembelajaran model kelompok tidak suatau produk baru atau
terwujud karena siswa tidak mampu menyempurnakan produk yang telah ada.
bekerja sama, tidak mampu Suatu model dapat diartikan
menyampaikan pendapat dan menanggapi sebagai suatu representasi baik visual
pendapat orang lain. Hal ini merupakan maupun verbal. Mode menyajikan sesuatu
kegagalan guru dalam proses atau informasi yang kompleks atau rumit
pembelajaran. Ada kecenderungan menjadi sesuatu yang lebih sederhana
pembelajaran terpusat kepada guru atau mudah. Dengan model, seseorang
(teacher centered). Tidak ada umpan balik akan lebih memahami sesuatu daripada
(feedback)dari siswa sehingga proses melalui penjelasan-penjelasan panjang.
pembelajaran tidakbermutu. Dengan Suatu model dalam penelitian
demikian dapat dipastikan bahwa pengembangan dihadirkan dalam bagian
keterampilan proses sains tidak sesuai prosedur pengembangan, yang biasanya
dengan harapan. mngikuti model pengembangan yang
Keterampilan proses sains adalah dianut oleh peneliti. Model juga dapat
seluruh keterampilan ilmiah yang memberikan kerangka kerja untuk
dinggunakan untuk menemukan konsep pengembangan teori dan penelitian.
atau prinsip atau teori dalam rangka Dengan mengikuti model tertentu yang
mengembangkan konsep yang telah ada dianut oleh peneliti, maka akan diperoleh
atau meyangkal penemuan sebelumnya sejumlah masukan (input) guna dilakukan
(Najwatul Ilmi, dkk, 2016:58). Keterampilan penyempurnaan produk yang dihasilkan,
proses sains meliputi keterampilan: apakah berupa bahan ajar, media, atau
mengobservasi, mengkomunikasikan, produk-produk yang lain, (Setyosari,
mengklasifikasi, mengukur, menyimpulkan, 2015:282).
meramalkan, mengidentifikasi variabel, Model pengembangan yang
mengidentifikasi tabulasi, mengidentifikasi digunakan dalam penelitian ini adalah Dick
grafik, mendeskripsikan hubungan variabel, & Cary yaitu menggariskan langkah-
memperoleh dan memproses data, langkah untuk menghasilkan produk
menganalisis penyelidikan, merumuskan berupa kartu pintar: (1) Analisis kebutuhan
hipotesis, melakukan percobaan. dan tujuan, (2) Analisis pembelajaran, (3)
Berdasarkan pemaparan diatas, Analisis pembelajar (siswa) dan konteks,
maka peneliti tertarik untuk mengadakan (4) Merumuskan tujuan performansi, (5)
“Pengembangan Kartu Pintar Fisika Untuk Mengembangkan instrumen, (6)
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains”. Mengembangkan Strategi pembelajaran,
Peneliti tertarik mengangkat judul tersebut (7) Mengembangkan dan memilih bahan
bertujuan untuk dapat meningkatkan pembelajaran, (8) Merancang dan
keterampilan proses sains siswa. Kartu melakukan evaluasi vormatif, (9)

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 35


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
Melakukan revisi dan, (10) Evaluasi Validasi Produk
sumatif, (Setyosari, 2015:284). Validasi produk dapat dilakukan
Prosedur Pengembangan dengan cara menghadirkan beberapa
Penelitian ini dilakukan sebanyak pakar tenaga ahli yang sudah
dua tahap, untuk Tahap I dilakukan berpengalaman untuk menilai produk baru
sampai validasi desain dan untuk Tahap II yang dirancang tersebut (Sugiyono,
dilakukan sampai pada tahap uji coba 2013:414). Validasi isi dilakukan oleh para
produk karena keterbatasan waktu dan ahli bidang studi, ahli pengukuran, dan
dana. Media dikatakan valid apabila telah pakar yang memiliki keahlian yang relevan
divalidasi oleh ahli dan diuji keefektifannya dengan bidang kajiannya.
oleh peneliti dengan adanya peningkatan Kegiatan validasi isi ini akan
keterampilan proses sains pada diri dilakukan oleh ahli media pembelajaran
masing-masing siswa. dan ahli materi Fisika dengan cara mengisi
Metode Penelitian Tahap I instrumen berupa angket dan memberi
Potensi dan Masalah kritik atau saran terhadap produk
Penelitian dapat berangkat dari pengembangan. Validasi isi dilakukan agar
potensi dan masalah yang ada. Potensi mengetahui kelayakan isi produk yang
adalah sesuatu yang bila didayagunakan dikembangkan. Validasi ahli pada
akan memiliki nilai tambah (Sugiyono, pengembangan Kartu Pintar Fisika
2013: 409). Potensi yang ditemukan dalam merupakan tiga orang dosen dan satu
penelitian ini adalah kartu dalam kegiatan orang guru Fisika SMK Muhammadiyah
pembelajaran. Masalah dalam penelitian Mataram. Kriteria dosen diantaranya
ini adalah kurangnya keterampilan proses minimal menempuh pendidikan S2 dan
sains siswa kelas XI SMK Muhammadiyah guru SMK Muhammadiyah Mataram
Mataram terhadap mata pelajaran Fisika. minimal menempuh pendidikan S1 dan
Pengumpulan Data berpengalaman mengajar materi FISIKA.
Langkah yang diambil setelah Instrumen Pengumpulan Data
ditemukan potensi dan masalah dalam Instrumen penelitian digunakan
penelitian ini adalah mengumpulkan untuk mengukur nilai variabel yangakan
informasi. Informasi dapat dilakukan diteliti (Sugiyono, 2013:149). Instrumen
sebagai bahan untuk perencanaan produk penelitian adalah suatu alat yang
tertentu. Pada penelitian ini, peneliti akan digunakan untuk mengukur fenomena
menghasilkan dan mengembangkan yang terjadi pada penilitian yang dilakukan.
produk berupa Kartu Pintar Fisika. Secara spesifik fenomena yang terjadi ini
Berdasarkan hasil pengumpulan informasi disebut variable penelitian (Sugiyono,
yang telah dilakukan disekolah, ditemukan 2013:148). Kuisioner merupakan teknik
permasalahan adalah rendahnya pengumpulan data yang dilakukan dengan
keterampilan proses pada siswa. Pemicu cara memberi seperangkat pertanyaan
salah satunya adalah kurangnya media atau pernyataan tertulis kepada responden
pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti untuk menjawabnya (Sugiyono, 2013: 199).
akan mengembangkan media Angket validasi media pembelajaran
pembelajaran berupa Kartu Pintar Fisika memiliki gradulasi pernyataan sangat
yang menarik dan sangat praktis di positif sampai sangat negatif yang
gunakan. digunakan untuk mengukur indikator
Desain Produk program yang berkaitan dengan kriteria
Desain produk dalam penelitian ini pendidikan, tampilan dan kualitas teknis.
diwujudkan dalam bentuk gambar atau Skala pengukuran yang digunakan
bagan. Dalam penelitian ini, komponen untuk mengukur validasi produk adalah
desain produk adalah: skala likert yang memiliki gradulasi
1. Produk yang dikembangkan adalah penilaian dari sangat positif sampai sangat
Kartu Pintar Fisika didesain dengan negatif. Teknik skorsing dalam skala likert
tampilan cover, materi, percobaan adalah sebagai berikut:
sederhana, kata-kata motivasi dan Skala pengukuran yang digunakan
soal. untuk mengukur keterampilan proses sains
2. Kartu Pintar Fisika dipadukan dengan adalah skala likert yang memiliki gradulasi
warna dan gambar-gambar sesuai
dengan isi materi dan percobaan penilaian dari sangat positif sampai sangat
sederhana. negatif. Teknik skorsing dalam skala likert
3. Jenis tulisan dan ukuran tulisan Kartu adalah sebagai berikut:
Pintar Fisika jelas dibaca.

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 36


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
1. Sangat Setuju (Sangat Positif) Lembar observasi keterampilan
diberi skor 5 proses sains digunakan untuk mengetahui
2. Setuju (Positif) besar peningkatan penggunaan media
diberi skor 4 pembelajaran Kartu Pintar Fisika bila
3. Kurang Setuju (Negatif) dibandingkan dengan media konvensional.
diberi skor 3 Dibawah ini merupakan tabel kisi-kisi
4. Tidak Setuju (Sangat Negatif) keterampilan proses sains.
diberi skor 2 Pengukuran yang digunakan untuk
5. Sangat Tidak Setuju (Sangat Negatif) mengukur keterampilan proses sains
diberi skor 1 adalah menggunakan lembar observasi
Teknik Analisa Data guru dengan skor penilaian dari skala 1
Analisa data dilakukan setelah sampai dengan skala 4.
proses pengumpulan data, dimana Teknik Analisis Data Angket Validasi
penelitian ini lebih menitik beratkan pada Produk
pengembangan kartu pintar fisika pada Teknik analisis data angket
materi kesetimbangan benda tegar. validasi produk pada penelitian ini
Angket yang digunakan harus dilakukan uji dilakukan untuk mengetahui kelayakan
validasi Dimana teknik analisis data untuk produk yang dikembangkan sebelum
percobaan ini adalah teknik angket. digunakan. Dimana data yang diperoleh
Angket diberikan kepada siswa mengenai melalui penilaian ahli media atau praktisi
produk atau media yang akan kemudian
dikembangkan.
Metode Penelitian Tahap II akan dijumlahkan dan total skor yang
Rancangan Eksperimen Untuk Menguji diperoleh dikonversikan menjadi data
Subjek Uji Coba kualitatif dengan skala lima.
Uji coba produk merupakan bagian Tabel 1. Konversi Data Kuantitatif Ke
penting dalam penelitian pengembangan Kualitatif Dengan Skala Lima
yang dilakukan setelah rancangan produk Interval Kriteria Skor
selesai. Uji coba produk yang dilakukan (M +1,50s) < X Sangat A
untuk mengetahui apakah Kartu Pintar baik
Fisika yang dikembangkan dapat (M + 0,50s) < Baik B
meningkatkan keterampilan proses sains X ≤ (M +
siswa atau tidak dapat meningkatkan 1,50s)
keterampilan proses sains siswa. (M – 0,50s) < Cukup C
Subjek uji coba terdiri atas ahli X ≤ (M + baik
bidang isi atau materi, ahli bidang 0,50s)
perancangan produk dan sasaran pemakai (M – 1,50s) < Kurang D
produk. Dimana subjek uji coba untuk ahli X ≤ (M – baik
materi dan perancangan atau media 0,50s)
berfungsi sebagai validator yaitu dengan X ≤ (M – Tidak baik E
mengisi instrument berupa angket dan 1,50s)
memberi kritik atau saran terhadap produk (Azwar, 2015:163)
pengembangan. Validasi dilakukan agar
mengetahui kelayakan isi produk yang Keterangan:
dikembangkan. X = Total skor responden
Populasi dan Sampel M = Mean ideal, ½ (skor maksimal
Penelitian ini dilaksanakan di SMK ideal+skor minimal ideal)
Muhammadiyah Mataram, penelitian ini s = Simpangan baku ideal, 1/6 (skor
menggunakan satu kelas sampel uji coba maksimal ideal-skor minimal ideal)
(One Group Pre-Test and Post-Test Teknik Analisis Data Keterampilan
Design) kelas XI.TSM. Proses Sains
Instrument Pengumpulan Data Analisis data dilakukan setelah
Instrument yang digunakan dalam proses pengumpulan data, dimana
penelitian ini lembar observasi penelitian ini lebih menitik beratkan pada
keterampilan proses sains. Lembar pengembangan kartu pintar fisika dalam
observasi adaah dasar semua ilmu meningkatkan keterampilan proses sains
pngetahuan, (Nasution, 1988 dalam siswa kelas XI SMK.
(Sugiyono, 310:2013)). a. Uji Validitas
Tekhnik Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2013:90)
sebuah item dikatakan valid apabila

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 37


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
mempunyai dukungan yang besar angket menggunakan rumus sebagai
terhadap skor total menjadi tinggi atau berikut:
rendah. Untuk mengetahui valid atau ( X ) 2
tidaknya soal dan angket dapat dihitung X  2

dengan korelasi product moment dengan t2  N


menggunakkan rumus : N
N  X Y  ( X ) ( Y )
rxy 
{N  X 2  ( X ) 2 }{N  Y 2  ( Y ) 2 } Keterangan:
 t 2 =Varians skor tiap-tiap item
 X 2 =Jumlah kuadrat skor total
Keterangan : ( X)2 =Jumlah skor total yang
rxy  koefisien korelasi product dikuadratkan
N =Jumlah responden (Arikunto,
moment
2013:112-115)
X  Jumlah skor butir soal atau Nilai korelasi yang diperoleh
dikonsultasikan ke tabel Product Moment
angket
dengan taraf a= 0,05 atau a = 0,01. Jika
Y  Jumlah skor total harga rhitung>rtabel maka reliabilitas dan
harga rhitung<rtabel berarti tidak reliabilitas,
N  Jumlah responden
(Arikunto, 2013:125).
X 2
 Jumlah kuadrat skor butir soal c. Keterampilan Proses Sains
Menghitung besarnya peningkatan
atau observasi keterampilan proses sains siswa dengan
Y 2
 Jumlah kuadrat skor total soal menggunakan rumus Hake:
S post  S pre
atau 0bservasi
gain 
XY  Jumlah hasil kali skor butir 100  S pre
soal atau observasi (Arikunto, 2013:87)
Uji signifikansi korelasi product Keterangan:
moment dikonsultasikan pada r tabel g(gain) = gain
product moment dengan taraf kesalahan Spre = skor awal
5%. Apabila r hitung lebih besar dari r Spost = skor akhir
tabel maka soalnya valid, tetapi jika r Data hasil perhitungan
hitungnya lebh kecil dari r tabel maka keterampilan proses sains sebelum dan
soalnya tidak valid (Sugiyono, 2013:258). sesudah siswa kemudian akan
b. Uji Reliabilitas diiterpretasikan dengan menggunakan
Uji reliabilitas dilakukan untuk gain standar sebagai berikut :
mengetahui reliabilitas soal dan angket, Tabel 2. Nilai Indeks Gain Standar
(instrument) yang digunakan. Langkah- Nilai Keteranga
langkah mencari nilai reliabilitas sebagai gain n
berikut: standar
≥ 0,7 Tinggi
 n 
r11  
 i
2

 0,7 ≥ g Sedang
 1
 n  1    ≥ 0,3
2
t
 ≤ 0,3 Rendah
Keterangan: (Hake, 1998: 65)
r11 = Nilai reliabilitas Apabila media pembelajaran dapat
meningkatkan keterampilan proses sains
 t2 = Jumlah varians skor tiap- siswa, maka media pembelajaran
dikatakan telah teruji keefektifannya.
tiap item d. Pengaruh Keterampilan Proses Sains
t2 = Varians total Siswa
Untuk menentukan pengaruh
n = Banyak item keterampilan proses sains siswa
Selain itu perlu dicari nilai varians terhadapa KARTU PINTAR terlebih ahulu
untuk menentukan reliabilitas soal dan dihitung nilai Chi Kuadrat.

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 38


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
k
( f0  fh ) sedangkan pada mata pelajaran fisika
2  diperlukan adanya praktikum. Berdasarkan
i 1 fh hasil wawancara pada guru mata pelajaran
fisika SMK Muhammadiyah Mataram
Keterangan : mengatakan siswa membutuhkan adanya
media tambahan untuk menumbuhkan
 2  Chi Kuadrat minat belajar siswa terutama pada mata
f 0  Frekuensi yang diobservasi pelajaran fisika karena selama ini siswa
hanya cenderung mencatat dan menghafal
f h  frekuensi yang diharapkan tanpa pernah melakukan praktikum.
Desain Produk
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kondisi yang telah
Hasil Penelitian ada di sekolah, dapat diketahui bahwa
Metode Penelitian Tahap I dalam pelaksanaan pembelajaran media
Potensi dan Masalah buku yang praktis dan praktikum sangat
Berdasarkan hasil wawancara dibutuhkan oleh siswa. Buku pelajaran
dengan guru fisika di SMK Muhammadiyah disekolah yang digunakan guru untuk
Mataram, ditemukan adanya potensi yang mengajar masih kurang membantu untuk
dimiliki oleh siswa untuk melakukan meningkatkan keterampilan proses sains
praktikum pada mata pelajaran fisika akan siswa. Buku pelajaran yang digunakan
tetapi adanya permasalahan yang dalam pembelajaran memiliki pembahasan
mengakibatkan kurangnya keterampilan materi yang panjang sehingga siswa cepat
proses sains yaitu metode pengajaran merasa bosan dalam membacanya
yang digunakkan oleh guru kurang efektif, kemudian sulit memahami konsep dalam
kurangnya menggunakan media buku tersebut. Serta buku pelajaran yang
pembelajaran sebagai media tambahan digunakan tersebut tidak memiliki
untuk menarik minat belajar siswa, dan praktikum yang bertujuan untuk
tidak tersedianya buku pelajaran serta meningkatkan keterampilan proses sains
tidak adanya paraktikum bagi masing- siswa. Dengan demikian, maka diperlukan
masing siswa. media yang mampu menigkatkan
Oleh karena tidak tersedianya keterampilan proses sains siswa.
buku pelajaran dan paraktikum bagi Berdasarkan kondisi yang telah
masing-masing siswa sehingga pada ada di sekolah, peneliti mengembangkan
setiap pelajaran fisika wajib mencatat KARTU PINTAR yang terdiri dari kover
untuk mengejar materi tanpa adanya KARTU PINTAR, materi singkat, kegiatan
praktikum. Permasalahan tersebut harus praktikum, soal dan kata motivasi. KARTU
diatasi dan diperlukan suatu cara, bukan PINTAR yang dibuat memiliki jenis dan
hanya strategi dan model pembelajaran ukuran tulisan yang mudah dibaca. Desain
yang cocok digunakan oleh guru selama awal produk dikerjakan dengan
proses pembelajran, namun yang paling menggunakan program microsoft office
penting adalah media pembelajaran publizer 2007 kemudian dicetak dengan
tambahan dan praktikum yang dapat menggunakan kertas foto A4 230 gram.
membatu siswa dalam belajar sehingga Hasil Validasi Ahli
tidak perlu mencatat semua materi setiap Kegiatan validasi KARTU PINTAR
pertemuan. Salah satu media dilakukan oleh para ahli dengan mengisi
pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk angket yang berisi 23 pernyataan yang
meningkatkan keterampilan proses sains terdiri dari kriteria pendidikan, kriteria
siswa adalah KARTU PINTAR. tampilan, dan kualitas teknis. KARTU
Mengumpulkan Informasi PINTAR divalidasi oleh 4 ahli yang
Pengumpulan informasi dilakukan dianggap respresentatif dan
dengan observasi dan wawancara berpengalaman mengajar materi Fisika
sehingga diperoleh informasi bahwa dan Ahli media. Angket diisi oleh ahli yang
keterampilan proses sains kelas XI di SMK terdiri dari 3 orang dosen dan 1 guru mata
Muhammadiyah Mataram masih kurang. pelajaran FISIKA di SMK Muhammadiyah
Observasi dilakukan dengan menanyakan Mataram. Hasil validasi KARTU PINTAR
permasalahan pada guru yang mengajar adalah sebagai berikut:
dan melakukan pengamatan dalam Ahli I
kegiatan pembelajaran dikelas. Pada saat Sesuai dengan hasil pengisian
observasi dilakukan siswa cenderung angket dari Bapak Zulkarnain M.Si selaku
hanya mencatat dan menghafal ahli I, dari hasil pengolahan data

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 39


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
menggunakan interval diperoleh untuk Ahli III
kualitas kriteria pendidikan dengan jumlah Pengisian angket dari Ibu Linda
6 pernyataan didapat skor 27 dengan Sekar Utami, M.Pfis selaku ahli III pada
rentang nilai interval A (sangat baik), untuk kriteria pendidikan dengan 6 pernyataan
kriteria tampilan ada 8 pernyataan diperoleh skor 26 dengan nilai interval A
diperoleh skor 31 dengan rentang nilai (sangat baik), sedangkan pada kriteria
interval B (baik). Untuk kriteria pendidikan tampilan dengan 8 pernyataan diperoleh
terdapat 9 pernyataan didapat skor 40 skor 29 dengan nilai interval B (baik). Dan
dengan rentang nilai interval A (sangat pada kriteria teknis dengan 9 pernyataan
baik), sehingga disimpulkan bahwa diperoleh skor 37 dengan nilai interval A
KARTU PINTAR layak untuk digunakan (sangat baik).. Ahli III merekomendasikan
dan ahli I menyarankan revisi pada warna, perbaikkan revisi pada bagian gambar
background dan jangan gunakan gambar cover, background, warna, bedakan alat
hitam putih. dan bahan, data yang dianalisis.

Gambar 3. pergantian warna pada setiap


KARPIN dan warna font yang jelas dibaca
Gambar 1. revisi warna gambar Praktisi
Ahli II Hasil pengisian angket dari Ibu
Pengisian angket dari Bapak Nora Yuliza L, S.Pd selaku praktisi pada
Islahudin, M.Pfis selaku ahli II, pada kriteria pendidikan diperoleh skor 24
kriteria pendidikan dengan 6 pernyataan dengan interval nilai B (baik), sedangkan
diperoleh skor 22 dengan nilai interval B pada kriteria tampilan diperoleh skor 32
(baik), sedangkan pada kriteria tampilan dengan interval nilai A (sangat baik), dan
dengan 8 pernyataan diperoleh skor 30 pada kriteria teknis diperoleh skor 35
dengan nilai interval B (baik). Dan pada dengan interval nilai B (baik). praktisi
kriteria teknis dengan 9 pernyataan merekomendasikan media pembelajaran
diperoleh skor 34 dengan nilai interval B KARPIN tidak hanya digunakan pada mata
(baik). Adapun revisi dari Ahli II yaitu pada pelajaran fisika saja.
daftar pustaka, gambar cover, dan warna Persentase hasil perhitugan
gambar. validasi media Ahli I, Ahli II, Ahli III, dan
Praktisi.

Grafik 4. Persentase Validasi Produk

Gambar 2 Gambar Pada Cover

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 40


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
Revisi Produk Tabel 6. Hasil Perhitungan Validitas
Hasil validasi produk yang telah Pernyataan Angket
dilakukan menunjukkan bahwa KARTU Jumlah Item Valid Tidak Valid
PINTAR harus dilakukan revisi pada 13 7 5
bagian tertentu yaitu proporsional gambar,
warna tulisan, background dan logo Hasil Uji Validitas Lembar Uji Coba
institusi pada cover, untuk lebih jelasnya Observasi
lihat pada lampiran 4. Uji coba reliabilitas lembar uji coba
Metode Penelitian Tahap II observasi dilakukan pada 13 item dengan
Hasil Uji Lembar Observasi Guru menggunakan rhitung diperoleh nilai sebesar
Media pembelajaran KARTU 0,786 dan nilai rtabel pada taraf signifikan
PINTAR ini selanjutnya diterapkan untuk 5% dengan N=15 diperoleh nilai 0,514.
meningkatkan keterampilan proses sains Terlihat bahwa rhitung lebih besar dari rtabel
siswa pada kelompok kecil yaitu kelas yaitu (0,768>0,514) maka instrument
XI.TSM SMK Muhammadiyah Mataram. penelitian dikatakan reliable. Pengolahan
Besar keterampilan proses sains siswa reliabilitas pernyataan pada lembar uji
dapat diukur dengan memberikan lembar coba observasi keterampilan proses sains
observasi keterampilan proses sains siswa selengkapnya dapat dilihat pada
kepada siswa. Ada beberapa bentuk lampiran 9.
aspek keterampilan proses sains siswa Hasil Uji Coba
yang ingin diketahui dalam penelitian ini Uji kelompok yang digunakan
antara lain, pengamatan atau observasi, adalah kelas XI.TSM SMK Muhammadiyah
mengajukan pertanyaan, melakukan Mataram dengan menggunakan lembar
eksperimen, mengasosiasikan, dan observasi keterampilan proses sains yang
berkomunikasi. Hasil uji lembar observasi sudah valid. Kemudian dilakukan
keterampilan proses sains sebagai pembelajaran menggunakan buku biasa
berikut : setelah itu diberikan lembar observasi
Tabel 5. Hasil Perhitungan Persentase kepada 3 observer. Kegiatan pengisian
Lembar Observasi lembar obervasi dapat dilakukan selama
N Indicator Persentas Persentas pembelajaran berlangsung. Masing-
o e sebelum e sesudah masing siswa mendapatkan 1 praktikum
. (%) (%) dimana 1 kelompok terdiri dari 2 sampai 3
orang.
1 Pengamata 63 83 Perhitungan keterampilan proses
. n/observasi sains siswa dilakukan pada setiap bentuk
2 Mengajukan 67 82 aspek atau indikator keterampilan proses
. pertanyaan sains. Hasil lembar observasi keterampilan
3 Melakukan 68 82 proses sains kemudian diolah dengan
. eksperimen menggunakan langkah-langkah yang
4 Mengasosia 66 79 dilakukan dapat dilihat pada lampiran 10.
. sikan Berdasarkan hasil perhitungan dalam
5 Berkomunik 61 82 penelitian yang dilakukan, maka dapat
. asi dilihat peningkatan keterampilan proses
Pengolahan lembar observasi sains pada siswa.
keterampilan proses sains siswa Persentase hasil perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran keterampilan proses sains siswa tiap
10. indikator sebelum menggunakan KARTU
Hasil Uji Validitas Lembar Uji Coba PINTAR dan setelah menggunakan
Observasi KARTU PINTAR dapat dilihat pada grafik
Untuk mengukur keterampilan berikut ini:
proses sains siswa dilakukan uji validitas
pada lembar uji coba observasi dengan
menggunakan persamaan korelasi product
moment. Hasil uji validitas lembar uji coba
observasir keterampilan proses sains
adalah sebagai berikut:

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 41


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
proses sains secara jelas terlihat pada
tabel 7 dan tabel 8 Melalui perhitungan
juga di buktikan bahwa persentase
keterampilan proses sains siswa
menggunakan media konvensional adalah
sebanyak 65%. Setelah penggunaan
KARTU PINTAR persentase keterampilan
proses sains siswa mengalami
peningkatan menjadi 82%. Besar
peningkatan keterampilan proses sains
dengan normalisasi nilai gain adalah 0,48
dimana peningkatan keterampilan proses
sains siswa berada dalam kriteria sedang.
Persentase peningkatan keterampilan
Grafik 5. Persentase Keterampilan Proses proses sains siswa dapat dilihat pada
Sains Setiap Indicator Sebelum dan grafik berikut ini:
Sesudah
Hasil perhitungan keterampilan
proses sains siswa secara jelas dapat
dilihat pada lampiran 10. Peningkatan
keterampilan proses sains siswa juga
harus dilihat secara klasikal. Dari hasil
perhitungan dengan konversi data,
diperoleh keterampilan proses sains siswa
seperti pada kedua tabel berikut ini.
Tabel 7. Kelompok tingkat keterampilan Grafik 6. Persentase Peningkatan
proses sains siswa menggunakan media Keterampilan Proses Sains
Konvensional Dengan menggunakan nilai Chi
Interval Jumlah Tingkat Kuadrat dikatakan ada pengaruh
No penerapan KARTU PINTAR terhadap
Siswa KPS
80-100 0 Baik peningkatan keterampilan proses sains
1 sekali masing-masing siswa. Berdasarkan taraf
kesalahan 5% dari jumlah 17 siswa, maka
66-79 8 Baik diperoleh harga Chi Kuadrat Tabel
2 =27,587. Ternyata harga Chi Kuadrat
56-65 9 Cukup hitung lebih besar dari Harga Chi Kuadrat
3 tabel yaitu (649>27,587). Ini berarti media
pembelajaran KARTU PINTAR
40-55 0 Kurang berpengaruh dalam meningkatkan
4
keterampilan proses sains masing-masing
30-39 Gagal siswa.
5
Tabel 9. Hasil Perhitungan Chi Kuadrat
Tabel 8. Kelompok tingkat keterampilan Chi Chi
proses sains siswa menggunkan KARTU Kuadrathitung Kuadrattabel
PINTAR 649 27,587
Jumlah Tingkat
No Interval
siswa KPS Pembahasan
1 80-100 13 Baik Dari hasil dari kegiatan observasi
sekali yang dilakukan terhadap siswa kelas
2 66-79 8 Baik XI.TSM SMK Muhamadiyah Mataram
menunjukan bahwa potensi yang
3 56-65 0 Cukup ditemukan dalam penelitian ini adalah
adalah Buku pelajaran sebagai pegangan
4 40-55 0 Kurang siswa untuk belajar dirumah dan didalam
kelas selama kegiatan pembelajaran
5 30-39 0 Gagal dengan masalah yang paling utama
adalah kurangnya minat dan keterampilan
proses sains siswa kelas XI SMK
Secara klasikal, keterampilan
Muhammadiyah Mataram mata pelajaran
proses sains siswa mengalami
Fisika. Rendahnya keterampilan proses
peningkatan. Peningkatan keterampilan
sains siswa ini ditunjukan dengan

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 42


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
jarangnya siswa mengajukan pertanyaan,
malasnya siswa mencatat materi pelajaran
dan kurangnya respon terhadap
pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
Salah satu penyebabnya adalah tidak
adanya buku pegangan siswa untuk
belajar di rumah dan siswa harus mencatat
dan memfoto copy materi untuk proses
belajar mengajar dikelas tanpa melakukan
praktikum.
Berdasarkan potensi yang
ditemukan ini, peneliti bermaksud
mengembangkan media berupa KARTU
PINTAR. KARTU PINTAR pernah
diterapkan disekolah lain tapi belum
pernah dikembangkan di SMK Gambar 7. cover belum revisi
Muhammadiyah Mataram. Media
pembelajaran KARTU PINTAR yang akan
dihasilkan yaitu terdiri dari cover KARTU
PINTAR, materi pembelajaran, kegiatan
praktikum, contoh soal dan kata-kata
motivasi. KARTU PINTAR yang dibuat
memiliki jenis dan ukuran tulisan yang
mudah dibaca. Desain awal produk
dikerjakan dengan menggunakan program
microsoft office publizer 2007 kemudian
dicetak dengan menggunakan kertas foto
A4 230 gram untuk mengukur
keterampilan proses sains.
Kondisi pada potensi dan masalah
yang ada mendorong peneliti untuk
mengembangkan KARTU PINTAR untuk
membantu proses belajar mengajar. Gambar 8. Belum Revisi
KARTU PINTAR memiliki kelebihan antara
lain dapat meningkatkan keterampilan
proses sains siswa dalam proses
pembelajaran. Selain itu juga KARTU
PINTAR ini memiliki kombinasi warna yang
bervariasi dan gambar-gambar menarik
minat baca pada siswa.
KARTU PINTAR yang akan
dihasilkan yaitu terdiri dari cover KARTU
PINTAR, materi pembelajaran, kegiatan
praktikum, soal dan kata-kata motivasi.
KARTU PINTAR yang dibuat memiliki jenis
dan ukuran tulisan yang mudah dibaca.
Desain awal produk dikerjakan dengan
menggunakan program microsoft office
publizer 2007 kemudian dicetak dengan Gambar 9. Warna Belum Revisi
menggunakan kertas foto A4 230 gram.
Media pembelajaran yang telah di
desain divalidasi oleh ahli sebelum diuji
pada kelompok kecil. Validasi KARTU
PINTAR dilakukan oleh 3 ahli 1 praktisi.
Hasil validasi dari ahli praktisi mengatakan
tidak ada revisi terhadap produk karena
sudah dikatakan layak untuk digunakan.
Hasil yang berbeda diperoleh dari ahli I,II
dan III merekomendasikan perbaikkan
mengenai warna tulisan, warna gambar,

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 43


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
daftar pustaka, kover, dan logo, untuk mengasosiasikan 79% dengan kriteria
lebih jelasnya lihat lampiran 4. baik dan yang terakhir keterampilan
Diperoleh peningkatan untuk proses sains berupa berkomunikasi
keterampilan proses sains berupa 82% dengan kriteria baik. Sedangkan
pengamatan atau observasi 83%. dengan Peningkatan keterampilan proses
kriteria cukup baik, keterampilan proses sains secara klasikal juga berada pada
sains berupa mengajukan pertanyaan 82% kriteria sedang dengan normalisasi
dengan kriteria cukup baik, keterampilan gain sebesar 0,48. Berdasarkan taraf
proses sains berupa melakukan kesalahan 5% dari jumlah 17 siswa,
eksperimen 82% dengan kriteria baik, maka diperoleh harga Chi Kuadrat
keterampilan proses sains berupa Tabel =27,587. Ternyata harga Chi
mengasosiasikan 79% dengan kriteria baik Kuadrat hitung lebih besar dari Harga
dan yang terakhir keterampilan proses Chi Kuadrat tabel yaitu (649>27,587).
sains berupa berkomunikasi 82% dengan Ini berarti media pembelajaran KARTU
kriteria baik. Sedangkan Peningkatan PINTAR berpengaruh dalam
keterampilan proses sains secara klasikal meningkatkan keterampilan proses
juga berada pada kriteria sedang dengan sains masing-masing siswa.
normalisasi gain sebesar 0,48. 2. Teruji kevalidannya baik dari segi ahli
Berdasarkan taraf kesalahan 5% dari media maupun materi, dimana untuk
jumlah 17 siswa, maka diperoleh harga kriteria pendidikan 2 ahli memberikan
Chi Kuadrat Tabel =27,587. Ternyata nilai A dan 2 ahli memberikan nilai B,
harga Chi Kuadrat hitung lebih besar dari untuk kriteria tampilan 3 ahli
Harga Chi Kuadrat tabel yaitu memberikan nilai B dan nilai A dari 1
(649>27,587). Ini berarti media ahli yang lain, serta untuk kriteria
pembelajaran KARTU PINTAR efektif teknis 2 ahli memberikan nilai A dan 2
dalam meningkatkan keterampilan proses ahli memberikan nilai B.
sains masing-masing siswa. 3. Teruji kepraktisannya dengan Hasil
Hasil pengisian dari Ibu Nora pengisian dari praktisi bahwa
Yuliza L, S.Pd selaku praktisi bahwa pengisian angket terendah berada
pengisian angket terendah berada pada pada skala 3 (kurang setuju) yaitu item
skala 3 (kurang setuju) yaitu item 3 3 dikriteria teknis pada nomor item 6
dikriteria teknis pada nomor item 6 dengan dengan pernyataan pengembangan
pernyataan pengembangan media media pembelajaran KARPIN hanya
pembelajaran KARPIN hanya dapat dapat digunakan pada matapelajaran
digunakan pada matapelajaran fisika saja. fisika saja. Pada kriteria teknis
Pada kriteria teknis diperoleh skor 35 diperoleh skor 35 dengan nilai interval
dengan nilai interval B (baik). Berdasarkan B (baik). Berdasarkan skor yang
skor yang didapatkan KARPIN praktis didapatkan KARPIN praktis digunakan
digunakan dalam mata pelajaran apapun. dalam mata pelajaran apapun..
Saran
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitiaan yang telah
Kesimpulan dilakukan, maka diberikan beberapa saran
Berdasarkan penelitian yang telah bagi peneliti selanjutnya yaitu:
dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa 1. KARTU PINTAR yang dikembangkan
KARTU PINTAR dapat: dapat digunakan dengan baik, namun
1. Teruji keefektifannya karena mampu masih memiliki kekurangan baik dari
meningkatkan keterampilan proses segi pendidikan, tampilan, dan kualitas
sains siswa kelas X.TSM SMK teknis. Hal ini dapat dijadikan
Muhammadiyah Mataram pada materi pertimbangan bagi peneliti selanjutnya
kesetimbangan benda tegar. Dimana untuk mengembangkan media
diperoleh peningkatan untuk pembelajaran yang lebih sempurna
keterampilan proses sains berupa lagi.
pengamatan atau observasi 83%. 2. KARTU PINTAR dapat dikembangkan
dengan kriteria cukup baik, untuk semua materi Fisika dan untuk
keterampilan proses sains berupa mata pelajaran lain.
mengajukan pertanyaan 82% dengan 3. Penelitian ini dilaksanakan sampai
kriteria cukup baik, keterampilan pada tahap uji coba kelompok kecil.
proses sains berupa melakukan Oleh karena itu diharapkan pada
eksperimen 82% dengan kriteria baik, penelitian selanjutnya dilaksanakan
keterampilan proses sains berupa sampai pada tahap penyebaran.

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 44


Volume 3, Nomor 2, November 2017
p-ISSN : 2460-9587
e-ISSN : 2614-7017
DAFTAR PUSTAKA Sugiyono, 2015. Metode Penelitian
Arikunto, Suharsimi, 2013. Dasar-Dasar Pendidikan Pendekatan
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bumi Aksara Bandung: Alvabeta. Cv
Arsyad, Azhar, 2015. Media Pembelajaran. Suherman, dkk. IbM Perangkat
Depok: PT Rajagrafindo Persada Pembelajaran Berbasis Budaya
Azizahwati, dkk. Pengembangan Modul Sunda Untuk Guru-Guru Mipa
Pembelajaran Fisika SMA Smp Di Kecamatan
Berbasis Kearifan Lokal untuk Karangnunggal Tasikmalaya.
Meningkatkan Hasil Belajar Jurnal Siliwonsi Vol.2 No.1. ISSN
Siswa. Jurnal Prosiding 2477-6629
Pertemuan Ilmiah XXIX HFI. Yusuf, Muri, 2015. Asesmen Dan Evaluasi
ISSN : 0853-0823 Pendidikan. Jakarta:
Baiq Ewik Jiniarti, dkk. Implementasi Prenadamedia Group
Model Problem Based Learning
Berbantuan Alat Peraga Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Fisika Siswa Kelas VIII
SMPN 22 Mataram Tahun
Pelajaran 2014/2015. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Teknologi
Volume I No 3 ISSN. 2407-6902
Daryanto, 2015. Media Pembelajaran.
Bandung: PT. Sarana Tutorial
Nurani Sejahtera
Dian Hardianti, dkk. Perbedaan Hasil
Belajar Fisika Siswa Untuk
Model Pembelajaran Berbasis
Proyek Dengan Model
Pembelajaran Langsung Pada
Kelas X SMA Negeri 7 Palu.
Jurnal Pendidikan Fisika
Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 2.
ISSN 2338 3240
Dedy Hamdani, dkk. Pengaruh Model
Pembelajaran Generatif Dengan
Menggunakan Alat Peraga
Terhadap Pemahaman Konsep
Cahaya Kelas VIII di SMP Negeri
7 Kota Bengkulu. Jurnal Exacta,
Vol. X No. 1. ISSN 1412-3617
E-Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya;
Volume 5 ISSN : 2337-3253
Giancoli, 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1.
Jakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama
Halliday David, 2003. Dasar-Dasar Fisika
jilid I. Tanggerang: Binarupa
Aksara Publisher.
Riduwan, 2014. Metode dan Teknik
Menyusun Proposal Penelitian.
Bandung: Alvebeta. Cv
Sudjana, Nana, 2014. Penelitian dan
Penilaian Pendidikan. Bandung:
Sinar Baru Algensindo
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alvabeta. Cv

ORBITA. Jurnal Hasil Kajian, Inovasi, dan Aplikasi Pendidikan Fisika 45

Anda mungkin juga menyukai