Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM DIAGNOSTIK KLINIK

BAB : PEMERIKSAAN BILIRUBIN

Disusun oleh :

1. Michelle Regina (2443013191)


2. Kristovorus R (2443013311)
3. melita nesiamer daud (2443013296)
4. Firenciani Graciana (2443013203)
5. desiderius paristo manek (2443013248)
6. Febrina Fatkiyah Jarra (2443013324)
7. Wiwid Widiastutik (2443013325)

GOL / Kelompok : T/ 2

Fakultas Farmasi
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
2017
I. Tujuan Percobaan
Untuk melakukan percobaan dan penetapan kadar bilirubin dalam sampel

II. Dasar Teori

Bilirubin adalah pigmen kristal berbentuk jingga ikterus yang merupakan bentuk akhir
dari pemecahan katabolisme heme melalui proses reaksi oksidasi-reduksi.1 Bilirubin berasal
dari katabolisme protein heme, dimana 75% berasal dari penghancuran eritrosit dan 25%
berasal dari penghancuran eritrosit yang imatur dan protein heme lainnya seperti mioglobin,
sitokrom, katalase dan peroksidase. Metabolisme bilirubin meliputi pembentukan bilirubin,
transportasi bilirubin, asupan bilirubin, konjugasi bilirubin, dan ekskresi bilirubin (Murray,
2003).

Disamping itu sekitar 20 % dari bilirubin berasal dari sumber lain yaitu non heme
porfirin, prekusor pirol dan lisis eritrosit muda. Dalam keadaan fisiologis pada manusia
dewasa, eritrosit dihancurkan setiap jam. Dengan demikian bila hemoglobin dihancurkan
dalam tubuh, bagian protein globin dapat dipakai kembali baik sebagai protein globin
maupun dalam bentuk asam- asam aminonya. (E. N. Kosasih, 2008).

Metabolisme bilirubin diawali dengan reaksi proses pemecahan heme oleh enzim
hemoksigenase yang mengubah biliverdin menjadi bilirubin oleh enzim bilirubin reduksitase.
Sel retikuloendotel membuat bilirubin tak larut air, bilirubin yang sekresikan ke dalam darah
diikat albumin untuk diangkut dalam plasma. Hepatosit adalah sel yang dapat melepaskan
ikatan, dan mengkonjugasikannya dengan asam glukoronat menjadi bersifat larut dalam air.
Bilirubin yang larut dalam air masuk ke dalam saluran empedu dan diekskresikan ke dalam
usus . Didalam usus oleh flora usus bilirubin diubah menjadi urobilinogen yang tak berwarna
dan larut air, urobilinogen mudah dioksidasi menjadi urobilirubin yang berwarna. Sebagian
terbesar dari urobilinogen keluar tubuh bersama tinja, tetapi sebagian kecil diserap kembali
oleh darah vena porta dikembalikan ke hati. Urobilinogen yang demikian mengalami daur
ulang, keluar lagi melalui empedu. Ada sebagian kecil yang masuk dalam sirkulasi sistemik,
kemudian urobilinogen masuk ke ginjal dan diekskresi bersama urin (Widman F.K,1995)

I. ALAT DAN BAHAN


1. Pipet tetes
2. Kuvet
3. Mikropipet
4. Tabung reaksi
5. Spektrofotometer

II. TATA KERJA


 BILIRUBIN TOTAL
1. Pipet ke dalam kuvet sejumlah berikut (ml) dan campur baik:

Reagent blank Kalibrator Standard Sampel


(RB) (K) (SB) (S)
Reagent Total 1 1 - 1
Oksidan 1 1 - 1
Water 0,05 - - -
Kalibrator - 0,05 - -
Sampel - - - 0,05

2. Inkubasikan kuvet pada suhu ruang selama (minimal) 5 menit.


3. sebelum 30 menit, Baca serapan K, S, RB pada panjang gelombang 540 nm

 BILRUBIN DIRECT
1. Pipet ke dalam kuvet sejumlah berikut (ml) dan campur baik:

Reagent blank Kalibrator Standard Sampel


(RB) (K) (SB) (S)
Reagent Total 1 1 1 1
Oksidan 1 1 - 1
Water 0,1 - - -
Kalibrator - 0,1 - -
Sampel - - 0,1 0,1

2. Inkubasikan kuvet selama tepat 3 menit.


3. sebelum 30 menit, Baca serapan K, S, SB pada panjang gelombang 540 nm
V. HASIL PRAKTIKUM  

 Kadar Bilirubin Total : 3,3 mg/dL


 Kadar Bilirubin Direct : -0,1 mg/dL
 Nilai Normal              : 0,9-1,7 mg/dL

VI. PEMBAHASAN

VII.KESIMPULAN
SOAL-SOAL PADA BUKU PRAKTIKUM
1. Dasar reaksi yang dipakai dalam penetapan kadar bilirubin adalah Reaksi Diazo
(Erlich)
2. Dalam reagen, zat yang bereaksi dengan bilirubin adalah Asam Sulfanilat yang
terdiazotasi
3. Zat apa yang intensitas warnanya sebanding dengan bilirubin? Larutan N-1
napthylethylendiamine dihydrochloride berpasangan dengan asam sulfanilat
yang terdiazotasi
4. Zat apa yang dipakai sebagai oksidan? Na nitrit ditambahkan stabilizer
5. Apa fungsi zat oksidan? Untuk membentuk reaksi menjadi asam nitrat
6. Apa fungsi kalibrator? Untuk menghasilkan warna yang mirip dengan
azobilirubin
7. Zat yang dipakai sebagai kalibrator? N-1 napthylethylendiamine dihydrochloride
ditambahkan stabilizer
8. Mengapa waktu inkubasi 3 menit sudah ckup bagi kalibrator? Sebab reaksinya akan
berhenti pada menit ke-3
9. Mengapa pemeriksaan bilirubin direct harus tepat dalam waktu 3 menit? Sebab
pembacaan akan meningkat perlahan karena adanya fraksi indirect
10. Pada neonatal hanya dapat diperiksa kadar bilirubin total, mengapa? Enzim
glukoronil transferase belum aktif sehingga bisa menghasilkan bilirubin direct
11. Pada prosedur deteksi bilirubin total mengapa pemeriksaan baru dapat dilakukan
minimal pada menit ke-5? Karena adanya penambahan akselerator baru efektif di
menit ke 3.
DAFTAR PUSTAKA

1. Murray, RK. 2003. Porfirin dan pigmen empedu. Dalam: Andry Hartono,
penerjemah. Harper’s Biochemistry. 25th ed. Eds. R.K. Murray, D.K. Granner, P.A.
Mayes, V.W. Rodwell. McGraw-Hill Companies, New York: 349 - 54.
2. Kosasih, E.N dan A.S Kosasih. 2008. Tafsiran Hasil pemeriksaan Laboratorium
Klinik edisi kedua. Karisma Publishing Group : Tangerang
3. Widmann FK. Tinjauan klinis atas hasil pemeriksaan laboratorium. Edisi 9 EGC.
1995 : 261

Anda mungkin juga menyukai