Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI

PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN : HARGA DIRI RENDAH


Proposal Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
Dosen Pengampu: Ns. Esti Diyah K, S.Kep.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Bela Siti Nur Sipa 1440120003
Eka Triana Putri 1440120010
Novita Rama Dani 1440120017
Siti Nur Awalianti 1440120023
Try Damayanti N R 1440120025

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAFLESIA DEPOK
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang mana atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun proposal yang berjudul “Proposal Terapi Aktivitas
Kelompok (Tak) Stimulasi Persepsi Pada Pasien Dengan Masalah Keperawatan : Harga Diri
Rendah” guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa 1.
Penyusunan proposal ini tidak lepas dari hambatan yang penulis hadapi, namun penulis
menyadari kelancaran dalam penyusunan proposal ini juga tidak lain berkat dorongan, bantuan,
dan bimbingan semua pihak, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ns. Esti Diyah K, S.Kep. selaku dosen mata kuliah Keperawatan Jiwa 1.
2. Orang tua yang senantiasa mendukung dan memberi semangat.
3. Rekan kelompok 2 yang telah bekerja sama dalam penyusunan proposal ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan proposal ini, mengingat
adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan proposal yang akan
datang.

Depok, 7 November 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. 3
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI ................................. 4
PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN : HARGA DIRI RENDAH ........................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
B. Tujuan ............................................................................................................................................... 4
C. Karakteristik Klien ............................................................................................................................ 5
D. Proses Seleksi.................................................................................................................................... 5
E. Kriteria Evaluasi ............................................................................................................................... 5
F. Pengorganisasian TAK ..................................................................................................................... 6
G. Pelaksanaan TAK.............................................................................................................................. 8
H. Antisipasi Masalah ............................................................................................................................ 9
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI
PADA PASIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN : HARGA DIRI RENDAH

A. Latar Belakang
Terapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus yang terkait dengan pengalaman dan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah. Fokus terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah membantu
klien yang mengalami kemunduran orientasi. Terapi ini sangat efektif untuk klien yang
mengalami gangguan persepsi seperti halusinasi, menarik diri, gangguan orientasi realitas,
kurang inisiatif atau ide. Klien yang mengikuti kegiatan terapi ini merupakan klien yang
kooperatif, sehat fisik, dan dapat berkomunikasi verbal dengan baik (Nurhalimah, 2016).
Harga diri rendah adalah berkembangnya persepsi diri yang negatif dalam berespon terhadap
situasi yang sedang terjadi (NANDA dalam Nurhalimah, 2016). Harga diri rendah adalah
perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri rendah adalah suatu kondisi dimana
individu menilai dirinya atau kemampuan dirinya negatif atau suatu perasaan menganggap
dirinya sebagai seseorang yang tidak berharga dan tidak dapat bertanggung jawab atas
kehidupannya sendiri (CMHN dalam Nurhalimah, 2016).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Klien memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kemampuan dan hal positif yang
dimiliki sehingga harga diri klien meningkat.
2. Tujuan Khusus :
a. Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan hal positif pada diri.
b. Klien mampu memilih hal positif diri yang akan dilatih atau diperagakan.
c. Klien mampu memperagakan hal positif diri yang telah dipilih.
d. Klien mampu menjadwalkan penggunaan kemampuan atau hal positif diri yang telah
dilatih atau diperagakan.
C. Karakteristik Klien
1. Klien dengan masalah keperawatan jiwa harga diri rendah yang kooperatif
2. Klien dengan masalah keperawatan jiwa harga diri rendah yang sehat fisik
3. Klien dengan masalah keperawatan jiwa harga diri rendah yang dapat berkomunikasi
verbal dengan baik

D. Proses Seleksi
1. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
2. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
3. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK
pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok.

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta yang hadir sesuai dengan kriteria
b. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib
c. Kondisi lingkungan tenang, kegiatan TAK dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien berkonsentrasi terhadap kegiatan
d. Pengaturan tempat sesuai dengan rencana
e. Alat-alat yang digunakan berfungsi dengan baik
f. Leader, Co-leader, Observer dan Fasilitator berperan sebagaimana mestinya
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok.
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
h. Peserta tidak meninggalkan tempat saat kegiatan berlangsung
i. Peserta dapat mengikuti peraturan permainan yang telah berlangsung
j. Peserta berpartisipasi secara aktif dalam permainan
k. Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari peserta kelompok mampu:
a. Mengidentifikasi kemampuan dan hal positif pada diri.
b. Memilih hal positif diri yang akan dilatih atau diperagakan.
c. Memperagakan hal positif diri yang telah dipilih.
d. Menjadwalkan penggunaan kemampuan atau hal positif diri yang telah dilatih atau
diperagakan.

F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis : Kelompok 2
a. Leader : Eka Triana Putri
b. Co-leader : Siti Nur Awalianti
c. Observer : Try Damayanti Nurmara Rizki
d. Fasilitator : Bela Siti Nur Sipa
Novita Rama Dani
2. Peran dan Fungsi:
a. Leader : Eka Triana Putri
Uraian Tugas:
1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan TAK
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Menetralisir masalah-masalah yang timbul pada saat pelaksanaan
b. Co-Leader : Siti Nur Awalianti
Uraian Tugas:
1) Membantu leader mengkoordinasikan seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Menyampaikan informasi jalannya kegiatan dan peraturan dalam kegiatan TAK
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer : Try Damayanti Nurmara Rizki
Uraian Tugas:
1) Mengobservasi respon klien selama proses kegiatan
2) Mencatat perilaku klien selama dinamika kelompok
3) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota kelompok dengan
evaluasi kelompok
d. Fasilitator : Bela Siti Nur Sipa
Novita Rama Dani
Uraian Tugas:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan yang kondusif untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
3. Nama Klien yang Ikut:
a. Nn. A
b. Nn. B
c. Nn. C
d. Nn. D
e. Nn. E
4. Waktu
10.00 – 10.45 WIB
5. Tempat
Ruangan TAK STIKes Raflesia
6. Alat-alat
a. Spidol
b. Whiteboard
c. Jadwal kegiatan harian
d. Kertas HVS
e. Pulpen
7. Metode
a. Diskusi kelompok
b. Permainan

G. Pelaksanaan TAK
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien.
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama).
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengidentifikasi hal positif diri sendiri.
Terapis menjelaskan aturan main berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
2. Fase Kerja
a. Terapis memperkenalkan diri: nama lengkap dan nama panggilan serta memakai
papan nama.
b. Terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.
c. Terapis meminta tiap klien menulis hal positif tentang diri sendiri: kemampuan yang
dimiliki, kegiatan yang biasa dilakukan di rumah dan rumah sakit.
Hal positif dapat berupa:
 Kelebihan atau kemampuan klien yang membanggakan.
 Prestasi yang pernah diraih klien (saat sekolah, ditempat pekerjaan, di lingkungan
rumah).
 Hal-hal yang menyenangkan dari dirinya (sifat positif, kondisi tubuh sehat), dari
keluarga (saling menyayangi, saling memperhatikan), dari lingkungan (tetangga
ramah, saling menghargai) dsb.
Catatan: Terapis harus menuntun satu demi satu klien agar dapat mengidentifikasi
aspek positif diri sebanyak banyaknya karena umumnya klien harga diri rendah
kesulitan mengidentifikasi hal positif diri.
d. Terapis meminta klien membacakan hal positif yang sudah ditulis secara bergiliran
sampai semua klien mendapatkan giliran. Tanyakan perasaan klien setelah
teridentifikasi hal positif diri.
Catatan: dengan mampu mengidentifikasi aspek positif diri sebanyak mungkin
diharapkan akan menggantikan persepsi negatif diri klien dan meningkatkan harga
diri klien secara bertahap.
e. Terapis memberi pujian pada setiap peran serta klien.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Terapis meminta klien menulis hal positif lain yang belum tertulis.
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu melatih hal positif diri yang dapat
diterapkan di rumah sakit dan rumah.
 Menyepakati waktu dan tempat.

H. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas :
a. Memanggil dan memotivasi klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan atau pertanyaan dari
perawat atau klien lain
2. Jika klien meninggalkan kegiatan tanpa izin :
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Jika klien lain ingin ikut :
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang telah dijadwalkan oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan syarat klien harus
mengikuti kegiatan dengan tertib dari awal hingga akhir

Anda mungkin juga menyukai