Kelompok 1
Disusun oleh :
Siti Nurasiah
Try Damayanti Nurma Rizky
2021/2022
Jl. Mahkota Raya 32-B, Komplek Pondok Duta I, Tugu, Cimanggis, Tugu, Kec. Cimanggis,
Kota Depok, Jawa Barat 1645
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Maternitas
Infeksi Sistem Reproduksi” untuk menyelesaikan tugas mata kuliah KEPERAWATAN
MATERNITAS.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak lepas dari hambatan yang penulis hadapi, namun
penulis menyadari kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat dorongan,
bantuan, dan bimbingan semua pihak, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Ns. Juni Purnamasari, S.Kep. M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan
Maternitas
2. Orang tua yang senantiasa mendukung dan memberi semangat
3. Rekan kelompok yang telah bekerjasama dalam penyusunan makalah ini
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan,
mengingat akan keterbatasan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu kritik dan saran
sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan penyusunan makalah yang akan datang.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Di tahun 2007 The Centre of Disease Control (CDC) menyebutkan bahwa kelompok remaja
dan dewasa muda khususnya remaja akhir dengan kisaran usia 15-24 tahun merupakan golongan
umur yang rentan terkena infeksi saluran reproduksi yang disebabkan oleh perilaku personal
hygiene. Sampai dengan tahun 2017 sudah dilakukan deteksi dini kanker leher rahim dan
payudara terhadap 3.040.116 perempuan usia 30-50 tahun (2,98 %) di Indonesia, hasil dari
pemerikasaan ini ditemukan 105.418 IVA positif, 12.023 tumor payudara, 3.601 curiga kanker
leher rahim dan 3.079 curiga kanker payudara ( Dinkesnas, 2018).
Diantara negara-negara di Asia Tenggara, wanita Indonesia lebih rentan mengalami Infeksi
Saluran Reproduksi ( ISR ) yang dipicu iklim Indonesia yang panas dan lembab
(Puspitaningrum, 2010). Infeksi alat reproduksi luar, bisa masuk sampe ke alat reproduksi dalam
dan menyebabkan kanker rahim (Kissanti, 2008).
Kurangnya higienitas merupakan salah satu penyebab infeksi alat reproduksi yang dialami
20% hingga 25% pada pasien yang datang pada ruang praktek dokter kandungan (Siswono,
2001). Dari hasil penelitian dan survey yang sudah dilakukan oleh lembaga dunia yaitu WHO
didapatkan data angka kejadian infeksi saluran reproduksi ( ISR ) tertinggi di dunia adalah pada
usia remaja ( 35 % - 42 % ) dan dewasa muda ( 27 % - 33 % ). Prevalensi ISR pada remaja di
dunia tahun 2006 yaitu : kandidiasis ( 25 % - 50 % ), vaginosis bakterial ( 20 % - 40 % ), dan
trikomoniasis ( 5 % - 15 % ).
Infeksi system atau saluran reproduksi adalah suatu infeksi yang menyerang organ genatilia
seseorang yang dapat di alami oleh wanita maupun pria.
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Infeksi saluran reproduksi (ISR) adalah infeksi yang menyerang organ reproduksi. ISR
terdiri dari 3 tipe yaitu ISR endogen, penyakit menular seksual (PMS) dan ISR iatrogenic (Daili
et al,2001). ISR merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius. Pada perempuan ISR
jauh lebih tinggi di bandingkan laki laki (WHO, 2000).
Infeksi saluran reproduksi (ISR) merupakan infeksi yang di akibatkan masuk dan
berkembangbiaknya kuman penyebab infeksi dalam saluran reproduksi manusia. Penyebab
infeksi saluran reproduksi tersebut adalaj bakteri, jamur virus dan juga parasit. Di bandingkan
laki laki, perempuan lebih mudah terkena infeksi saluran reproduksi karena saluran reproduksi
perempuan lebih dekat ke anus dan saluran kencing. Tetapi kalau dilihat dari gejala yang timbul,
lebih mudah dilihat pada laki laki dibandingkan perempuan, sehingga perempuan jarang
mengetahui bahwa dirinya telah terinfeksi di bagian saluran reproduksi.
2.2 Etiologi
1. Sisa kotoran yang tertinggal karena pembasuhan yang tidak sempurna setelah BAB.
2. Kurangnya kebersihan alat kelamin terutama saat menstruasi (wanita).
3. Perkawinan pada usia terlalu muda dan berganti ganti pasangan.
4. Berhubungan seksual deang penderita ISR & IMS.
5. Perlukaan saat terjadi keguguran dan melahirkan.
6. Pemerkosaan.
7. Kegagalan pelayanan kesehatan dalam sterilisasi alat dan bahan dalam melakukan
pemeriksaan/tindakan disekitar alat reproduksi.
2.4 Patofiologi
a. Perempuan
Luka dengan atau tanpa sakit disekitar alat kelamin, anus, mulut atau bagian tubuh yang l
ain, tonjolan kecil-kecil, diikuti luka yang sangat sakit disekitar alat kelamin.
1) Cairan tidak normal yaitu cairan dari vagina bisa gatal, kekuningan, kehijauan, berbau, atau
berlendir. 2) Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya tidak menyebabkan
sakit atau burning urination.
3) Perubahan warna kulit yaitu terutama dibagian telapak tangan atau kaki, perubahan bisa
menyabar keseluruh bagian tubuh.
4) Tonjolan seperti jengger ayam yaitu tumbuh tonjolan seperti jengger ayam seperti alat
kelamin.
5) Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang muncul dan hilang yang tidak berkaitan
dengan menstruasi bisa menjadi tanda infeksi saluran reproduksi ( infeksi yang telah berpindah
kebagian dalam sistem reproduksi, termasuk tuba falopi dan ovarium).
6) Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin atau antara kaki.
b. Laki-laki
1) Luka dengan atau tanpa rasa sakit disekitar alat kelamin, anus mulut atau bagian tubuh yang
lain, tonjolan kecil-kecil, diikuti luka sangat sakit disekitar alat kelamin.
2) Cairan tidak normal yaitu cairan bening atau berwarna berasal dari pembukaan kepala penis
atau anus.
3) Sakit pada saat buang air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit selama atau setelah urination.
4) Kemerahan pada sekitar alat kelamin, kemerahan dan sakit dikantong zakar.
(Kesehatan, 2020)
(Pengantar, n.d.)